i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI i
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
I.1. Latar Belakang 2
I.2. Maksud dan Tujuan
I.3. Gambaran umum Wilayah Kerja
BAB II
PEMBAHASAN
II.1. Identifikasi Masalah
II.2. Analisis Permasalahan
II.3. Rencanan Kegiatan Inovasi
II.4. Pelaksanaan, Hasil, dan Evaluasi Dampak Kegiatan
BAB III
III. 1. Kesimpulan dan Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
proyeksi dari penurunan kunjungan persentase penyandang gangguan
jiwa yang datang ke fasyankes belum mencapai target. Untuk
meningkatkan kesehatan jiwa, perlu perhatian pemerintah dan kerja
sama semua pihak untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian
masyarakat maupun pemangku kepentingan terhadap masalah
kesehatan jiwa.
Perlakuan dan penanganan yang tidak tepat ini justru bisa
berakibat buruk bagi kondisi pasien, bahkhan memperparah penyakit
yang dideritanya, dengan pengobatan yang benar kualitas hidup ODGJ
akan lebih baik. Kepatuhan minum obat merupakan fenomena yang
cukup kompleks, mengingat banyak faktor yang dapat mempengaruhi
mulai dari faktor usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat ekonomi
dan pekerjaan. Pengobatan tidak akan menyembuhkhan ODGJ 100 %
tetapi dengan pengobatan maka waktu remisi pasien setahun lebih
lama dan gejala psikosis tidak terlalu parah. Hal ini tentunya akan
memperingan beban hidup pasien, banyak penelitian yang
membuktikan bahwa intervensi terhadap masalah kepatuhan ini sangat
diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Hal ini dilakukan
melalui terapi kognitif – perilaku, komunikasi keluarga, dan terapi
komunikasi keluarga, dan terapi komunitas untuk meningkatkhan
kepatuhan minum obat melalui peningkatan pemahaman pasien.
Beberapa faktor yang menjadi penentu terjadinya kepatuhan antara lain
faktor pasien, dukungan keluarga, efek samping obat, hubungan
terapeutik, dan karakteristik penyakit. Perbedaan kultur dan sistem
kesehatan yang cakupannya berbeda dapat menjadi faktor lain yang
menyebabkhan tidak patuhan pada pasien di Indonesia.
Untuk mencapai kesembuhan diperlukhan keteraturan atau
kepatuhan berobat pada setiap penderita. Panduan obat jiwa jangka
pendek dan jangka panjang merupakan strategi untuk membantu
mencegah kekambuhan yang dapat menjadikan perilaku agresif,
walaupun obat yang digunakan baik tetapi bila penderita tidak
mengkonsumsi secara teratur maka umumnya hasil pengobatan akan
2
kurang optimal. Kenyataan lain bahwa penyakit gangguan jiwa harus
dikonsumsi dalam jangka panjang bahkan seumur hidup. Diperlukan
bantuan pengawasan minum obat dari care giver untuk mengingatkan
dan menyediakan obat secara langsung kepada penderita, disebutkan
tingginya keberhasilan untuk sembuh dikaitkhan dengan
Puskesmas Menteng merupakan salah satu instansi yang berada di
bawah naungan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Salah satu
upaya dalam peningkatan mutu dan akses pelayanan kesehatan jiwa
dalam penyediaan, pendistribusian dan pemantauan obat-obatan pada
pasien jiwa. Dimana kunjungan di tahun 2023 pada bulan Januari
sampai November rata-rata orang dari 169 orang total pasien jiwa di
wilayah kecamatan menteng.
Menyikapi hal tersebut, penulis sebagai bagian dari unit pelayanan
farmasi di Puskesmas Menteng melakukan upaya-upaya untuk
meningkatkan kunjungan pasien jiwa dalam upaya pengobatan di
wilayah Puskesmas Menteng melalui “PANTAI (PANTAU MINUM OBAT
JIWA) “ yang dilaksanakan guna memberikan perbaikan pengobatan
pada pasien jiwa di wilayah Kecamatan Menteng.
TUJUAN :
a. Diharapkan dapat mencegah pasien dengan gangguan kejiwaan
mengalami depresi yang lebih berat lagi.
b. Diharapkan dapat pasien dapat mengendalikan penyakit gangguan
jiwanya.
c. Diharapkan pasien dengan gangguan jiwa di menteng dapat
memperoleh kualitas hidup yang lebih baik dengan teratur minum
obat.
3
I.3. Gambar umum wilayah kerja
1. Peta wilayah Kecamatan Menteng
2. Data Geografi
Kecamatan Menteng adalah sebuah kecamatan yang terletak di
Jakarta Pusat dan merupakan pusat pemerintahan dari kota
Administrasi Jakarta Pusat. Kecamatan ini berbatasan dengan
Kecamatan Gambir di sebelah utara, Kecamatan Tanah Abang di
sebelah barat , Kecamatan Matraman sebelah timur, dan
Kecamatan Setiabudi di sebelah selatan.
Kecamatan Menteng mempunyai luas wilayah 653,46 Ha.
Mempunyai 5 kelurahan, yaitu Kelurahan Kebon Sirih, Kelurahan
Gondangdia, Kelurahan Cikini, Kelurahan menteng dan kelurahan
pegangsaan.
Luas wilayah, jumlah kecamatan, kelurahan, Rukun Warga dan
Rukun tetangga di wilayah kecamatan Menteng dapat dilihat pada
tabel berikut
4
Luas Wilayah
Kelurahan Jumlah RW Jumlah RT
(Ha)
KEBON SIRIH 83,40 Ha 10 77
GONDANGDIA 145, 82 Ha 5 40
CIKINI 82, 09 Ha 5 66
MENTENG 243, 90 Ha 10 137
PEGANGSAAN 98, 25 Ha 8 104
Jumlah 653, 46 Ha 38 424
Sumber : Profil Puskesmas Menteng 2020
3. Kependudukan
Jumlah Penduduk Kecamatan Menteng pada tahun 2023 (Smt.1)
sebanyak 88.981 orang.
Jumlah Penduduk
NO KELURAHAN
Laki -laki Perempuan Jumlah
1 Menteng 15,446 15,551 30,997
2 Cikini 5,044 4,981 10,025
3 Pegangsaan 14,318 14,049 28,367
4 Kebon Sirih 7,635 7,209 14,844
5 Gondangdia 2,257 2,491 4,748
Kec. Menteng 44,700 44,281 88,981
Sumber : Profil Puskesmas Menteng 2020
5
Misi Puskesmas Menteng
1. Menyiapkan SDM yang profesional.
2. Menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung
pelayanan.
3. Meningkatkhan akses layanan kesehatan untuk seluruh lapisan
masyarakat.
4. Menyelenggarakan UKP dan UKM secara bersamaan dan
berkesinambungan.
S : Sapa
E : Edukasi
H : Handal
A : Aman
T : Tertib
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
Diagram Kunjungan Pasien ODGJ
Pasien ODGJ Kunjungan Berobat
100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
54.44%
49.70% 47.34% 50.89% 50.89% 48.52% 49.11%
43.20%
39.64% 39.64%
33.73%
8
No Masalah Penilaian Kriteria Nilai
Total
U S G
1 Tingkat Kepatuhan Berobat pasien 5 5 4 14
ODGJ di Puskesmas menteng belum
konsisten mencapai target setiap
bulannya pada Januari sampai
November 2023
2 Belum adanya kegiatan pemantauan 5 5 4 14
minum obat pada pasien ODGJ di
Puskesmas Menteng
9
Dengan diagram fishbone tersebut di dapat kemungkinan yang menjadi
akar penyebab masalah, fakta dan data di lapangan, sebagai berikut :
10
Nov Des Jan Feb
Akar Masalah Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Melakukan
penyusunan format
lembar pemantauan
minum obat pasien
ODGJ
Melakukan cetak
lembar pemantauan
minum obat pasien
ODGJ
Membagikan form
lembar pemantauan
minum obat kepada
setiap pasien ODGJ di
Puskesmas menteng
Membagikan tas
kepada pasien ODGJ
di wilayah menteng
11
Nov Des Jan Feb
Akar Masalah Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Memberi kuesiner ke
setiap pasien atau
keluarga pasien
ODGJ
Membuat aplikasi
pengingat minum obat
12
ke 4
13
DAFTAR PUSATAKA
14
Kementerian Kesehatan RI (2022). Laporan Akuntabilitas Kerja Intansi
Pemerintah Tahun 2022. Direktorat Kesehatan Jiwa. Jakarta.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2022.
Kementerian Kesehatan RI (2020). RencanaAksi Kegiatan 2020 – 2024
Direktorat P2 Masalah Kesehatan Jiwa dan NAPZA Tahun 2020.
Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa
dan NAPZA. Jakarta. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
2020.
Kementerian Kesehatan RI (2020). Pedoman Penyelenggaraan
Kesehatan
Jiwa di fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Tahun 2020.
Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa
dan NAPZA. Jakarta. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
2020.
Dr. Sandersan Onie (2021). Indonesia Mental Health First Aid. Booklet
Panduan Pertolongan Pertama Kesehatan Jiwa Tahun 2021.
Kompas 2021.
15
LAMPIRAN 1
Tanggal Faskes Catatan Catatan Obat yang Jam Minum Indikasi Jadwal
Dokter Apoteker Diterima Obat Kontrol Ulang
16
Lampiran II
Kuestioner Kepatuhan Minum Obat
Jawablah pertanyaan dengan memberikan tanda checklist (√) pada tempat yang disediakan. Semua
pernyataan diisi dengan satu jawaban
17
Contoh Gambar ini hanya contoh tas yang akan di buat
Bahan Tas : Kulit sintesis
Warna : Navy
18