KELOMPOK 23
DESA TAWANGREJO KECAMATAN GEMARANG
KABUPATEN MADIUN
Tanggal 22 FEBRUARI – 6 MARET 2021
Disusun Oleh :
KELOMPOK 23
Disetujui Oleh :
Ka Prodi Pembimbing I
Ka. LPPM
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu kegiatan intrakurikuler yang
persyaratan tertentu.
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting. Dalam keadaan yang sehat
manusia dapat melakukan berbagai hal. Jika manusia dalam keadaan yang tidak
rohani (mental), dan sosial bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit,
promotif.
Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari Agenda ke-5
Nawa Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Program ini
3
didukung oleh program sektoral lainnya, yaitu Program Indonesia Pintar,
kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat
nasional, regional, dan global, serta yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk
4
Jumlah orang dengan hipertensi di dunia terus meningkat tiap tahunnya
sekitar 1,13 Milyar, diperkirakan setiap tahunnya 10,44 juta orang meninggal
(Riskesdas, 2018). Data Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2018,
Kabupaten madiun tahun 2020, pada desa Tawangrejo total penderita hipertensi
yaitu 48,1%,
pengobatan hipertensi.
5
belum sesuai standart, penderita gangguan jiwa berat, belum diobati dan
pengeloaan sampah sebagai prioritas masalah dan disetujui oleh masyarakat desa
Madiun
6
1.3 Tujuan
Madiun.
7
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Bagi Puskesmas
Kec.Gemarang Kab.Madiun.
mahasiswa mampu melatih soft skill pada saat praktek dilapangan, yaitu
8
bersosialisai dan berinteraksi dengan masyarakat yang ada di Desa
9
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 PIS PK
2.1.1 Pendahuluan
10
dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat. B. penyelenggaraan
tercapai. Upaya Kesehatan Perorangan saja dengan program JKN yang diikuti
oleh seluruh rakyat pun belum cukup untuk mengangkat derajat kesehatan
UKBM yang selama ini dirasakan masih kurang efektif. Puskesmas akan
11
keluarga yang perlu mendapatkan pelayanan kesehatan kemudian dapat
lingkungan yang sehat dan faktor-faktor risiko lain yang selama ini merugikan
data Puskesmas serta pengolahan data oleh tenaga pengelola data Puskesmas.
12
Petunjuk Teknis Penguatan Manajemen Puskesmas Melalui
13
Program/Pelayanan Kesehatan Puskesmas dilaksanakan melalui tiga tahapan,
adalah tahap melaksanakan hal-hal yang sudah tercantum dalam RPK dan
pendekatan keluarga akan terjadi baik dalam tahap P1, tahap P2, maupun
tahap P3. Perencanaan (P1) akan diperkuat dengan bertambahnya data seluruh
siklus hidup manusia, karena fokus perhatiannya adalah pada keluarga, selain
14
pengendalian pelaksanaan kegiatankegiatan yang lebih efektif dan efisien,
serta penilaian secara lebih tepat. Penilaian yang dilakukan oleh Dinas
teknis manajerial.
memahami konsep penyakit itu sendiri, agar kita dapat mendeteksi penyakit
Penyakit adalah suatu kesakitan pada organ tubuh yang biasanya memiliki
sedikitnya 2 sifat dari kriteria ini : agen atiologik telah iketahui, kelompok
tanda serta gejala yang dapat di identifikasi, atau perubahan anatomi yang
kosisten.
15
b. Menurut dr. Beate Jacob
ketidakharmonisan jiwa
Keadaan yang bersifat objektif dan rasa sakit yang bersifat subyektif.
tubuh dan bagian badan. Jadi dari beberapa pendapat diatas, dapat
16
Penyakit menular dapat didefinisikan sebagai sebuah penyakit
yang dapat ditularkan (berpindah dari orang satu ke orang yang lain,
ditandai dengan adanya agent atau penyebab penyakit yang hidup dan
intervensi sederhana
17
Masa antara masuknya penyakit pada pejamu tertentu sampai
klinik/terselubung.
18
tata cara dan konsep keluarga, system hubungan keluarga dengan
ditularkan melalui air disebut sebagai water home disease atau water
related disease.
19
4) Cara penularan khusus melalui mode of transmission factor penyebab
dikelompokkan dalam :
f. Sumber Penularan
kepada orang lain yang sehat, misalnya melalui udara ketika bersin,
g. Cara Penularan
kontak antara badan dengan badan, anatar penderita dengan orang yang
20
2) Kontak tidka langsung (Indirect contact), yaitu cara penularan dengan
lain-lain. Cara penularan ini juga disebut sebagai “water home diseases”
pada penderita yang sakit batuk atau sedang berbicara misalnya pada
penyakit Diphtheri.
1) Penyakit Kulit
Ini adalah salah satu jenis penyakit menular yang banyak sekali
jenisnya, dan mudah menular dari satu orang ke orang lain. Penularan
yang paling sering terjadi adalah melalui kontak langsung atau kita
21
menggunakan barang yang juga dipakai oleh penderita, contohnya
2) Parainfluenza
dengan tipe 1-4 yaitu virus mempunyai genom RNA helai-tunggal, tidak
Pada umur 3thn anak-anak biasanya mengalami infeksi tipe 1-3, tipe 3
umur 6 bulan, dan dapat mengganggu sistem imun. Sedangkan pada tipe
1&2 lebih musiman dan terjadi pada musim panas dan musim gugur,
22
menyebabkan invasi bakteri dan menimbulkan traketis bakteri.
3) Demam Berdarah
4) Penyakit Kelamin
5) HIV/AIDS
imunitas, tetapi virus ini tidak menimbulkan kematian. Tapi jika virus
resiko berbagai virus akan masuk ke tubuh pun snagat besar dan tubuh
6) TBC
organ paru-paru, dan juga dapat menyerang pada organ lain. Bakteri
23
ini ditularkan melalui uadara (airborne), yaitu ketika penderita bersin
atau batuk dan bakteri akan keluar dan terhirup oleh orang sehat.
2) Memberi vaksinasi/imunisasi
24
Untuk terhindar dari gangguan pernafasan, hiruplah udara yang
pegunungan, udara pagi pun sangat baik bagi paru-paru anda. Selain
itu hindari pula udara tercemar, seperti asap rokok, asap kendaraan
Biasakanlah minum air putih 8-10 gelas per hari. Kebiasaan ini akan
Upayakan untuk minum air hangat di malam hari dan air sejuk
(bukan air es) di siang hari. Tambahkan juga sedikit perasan jeruk
lemon atau jeruk nipis. Selain baik untuk menyegarkan diri, minuman
mengandung banyak serat dan zat gizi yang diperlukan tubuh serat.
Sebisa mungkin hindari junk food dan makanan olahan, serta kurangi
konsumsi garam dan gula. Satu lagi, jangan lupa sarapan pagi.
25
Kerja keras tanpa istirahat sama sekali tidak ada untungnya
bagi anda. Biasakan itirahat teratur 7-8 jam pada malam hari, jangan
Otak, seperti halnya tubuh kita, dia juga butuh istirahat. Jangan
26
g) Gunakan suplemen gizi
Penyakit tidak menular (PTM) atau penyakit non infeksi adalah suatu
penyakit ini terjadi karena pola hidup yang kurang sehat seperti merokok,
faktor genetik, cacat fisi, penurunan usia, dan gangguan kejiwaan. Contohnya
depresi, RA, keracunan dan sebagainya. Penyakit tidak menular terjadi akibat
interaksi antara agen (Non living agen) dengan host dalam hal ini manusia
27
1) Penyakit kronik
Hal ini disebabkan PTM dapat menular yaitu melalui gaya hidup.
Dalam dunia modern dapat menular dengan cara sendiri. Gaya hidup
4) Penyakit Degeneratif
lanjut
tersendiri seperti :
28
2) Masa intubasi yang panjang
penanggulanganya
29
2.2.3.3 Contoh penyakit tidak menular
1) Penyakit Kanker
saat ini. Kanker sebenarnya bukan penyakit atau rasa sakit. Sebenarnya
kanker kerongkongan
hati
menular adalah penyakit yang berkaitan dengan kadar gula dalam darah
3) Penyakit jantung
30
orang tersebut diperiksa mungkin dapat ditemukan jantungnya
4) Hipertensi
Suatu kondisi ketika tekanan darah terhadap dinding arteri terlalu tinggi.
dan dianggap parah jika tekanan di atas 180/120. Tekanan darah tinggi
sering kali tidak menunjukkan gejala. Seiring waktu, jika tidak diobati,
stroke. Pola makan sehat dengan sedikit garam, olahraga rutin, dan
dukungan daar dari kebiasaan, gaya hidup dan faktor resiko lainya.
Upaya ini saat komplek, tidak hanya merupakan upaya dari kesehatan
tapi multimitra
komopreventif
31
a) Diagnosis dini, misal dengan melakukan screening
Screening ini sangat erat kaitanya dengan faktor resiko dari PTM.
3) Konsumsi alkohol
32
5 Faktor resiko
1) Pengertian
leher rahim
33
d) Prefensi: jika suatu faktor resiko juga sebabgai penyebab,
2.2 USG
2.2.1 Definisi
Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas
masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan
dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang
dihadapi, serta kemungkinan bekembangnya masalah tersebut semakin besar.
Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Urgency
Seberapa mendesak masalah tersebut harus dibahas dikaitkan dengan
waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk
memecahkan masalah yang menyebabkan masalah tadi.
2. Seriousness
Seberapa serius masalah tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan
akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan masalah tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-
masalah lain kalau masalah penyebab masalah tidak dipecahkan. Perlu
dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat
menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan
suatu masalah lain yang berdiri sendiri.
3. Growth
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya masalah tersebut menjadi
berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab masalah akan
semakin memburuk kalau dibiarkan.
2.2.2 Langkah-langkah USG
Dalam melaksanakan penentuan prioritas masalah dengan metode USG
persiapan yang perlu dilakukan antara lain :
34
a) Persiapan gugus tugas
Pembagian pekerjaan atau gugus tugas perlu dilaksanakan sebelum
pertemuan dimulai, dimana ditentukan siapa yang akan menjadi pimpinan
proses USG, siapa yang melakukan tugas sebagai notulis, dan orang yang
menulis di flipchart, siapa yang melakukan scoring dan menghitung
hasilnya untuk menetukan ranking, serta siapa yang membacakan hasilnya.
Susunan petugas untuk metode teknik scoring dengan metode USG,
yakni sebagai berikut :
Pimpinan USG
Petugas pencatat flipchart
Petugas scoring dan ranking
Personil yang bertugas sebagai notulis
b) Persiapan ruang pertemuan
Ruang pertemuan yang akan digunakan sebaiknya menggunakan
ruangan yang cukup luas dan nyaman. Meja dan tempat duduk diatur
setengah lingkaran atau seperti huruf U yang terbuka ujungnya atau meja
bundar (Round table), dimana pada ujung meja yang terbuka ditempatkan
flipchart atau papan tulis atau white board.
c) Persiapan peralatan atau sarana
Sarana atau peralatan yang diperlukan dalam proses kegiatan ini adalah:
Daftar hadir
Kertas flipchart, papan tulis atau whiteboard lengkap dengan alat
tulisnya.
Alat tulis dimasing-masing meja.
Kalkulator.
d) Peserta
Sebelum melakukan pemilihan atau seleksi untuk peserta, beberapa hal
yang perlu dijelaskan oleh pimpinan atau yang akan memimpin
pelaksanaan metode USG, yaitu
35
Peserta yang akan bergabung dalam kelompok USG, adalah karena
kemampuan mereka untuk melakukan analisis dan mempunyai
kemampuan untuk menyelesaikan masalah.
Menekankan pentingnya tugas kelompok.
Menekankan pentingnya sumbangan pikiran setiap peserta.
Memberikan petunjuk kegunaan hasil pertemuan.
Memberikan sambutan yang bersifat hangat dan ramah, selanjutnya
tentukan siapa yang akan diundang atau dilibatkan dalam pertemuan
untuk melakukan proses metode USG.
Jumlah peserta berkisar antara 7-10 peserta.
e) Data yang Dibutuhkan
Data atau informasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan metode USG,
yakni sebagai berikut:
Hasil analisa situasi
Informasi tentang sumber daya yang dimiliki
Dokumen-dokumen tentang perundang-undangan, peraturan, serta
kebijakan pemerintah yang berlaku.
2.2.3 Proses Penentuan Prioritas
Membuat daftar masalah
a) Mulailah dengan satu masalah dulu diselesaikan dan urutkan dari
U (Urgen), S (Serious) dan G (Growth).
b) Tentukan range untuk setiap kriteria baik U, S, G sesuai kesepakatan. Bisa
dibuat rentang (1-5).
c) Tentukan suara terbanyak dari peserta diskusi untuk mengisi tiap kolom
d) Kalikan hasil tiap-tiap kolom (U, S, G) dan hasilnya tuliskan pada hasil
total
e) Lanjutkan pada masalah kedua dan seterusnya.
2.2.4 Kelebihan
36
a) Merupakan pandangan orang banyak dengan kemampuan sama sehingga
dapat dipertanggung-jawabkan.
b) Diyakini bahwa hasil prioritas dapat memberikan hasil yang obyektif.
c) Identifikasi dapat dilanjutkan, terutama untuk penyelesaian dalam bentuk
penyelasaian dengan pengelolaan manajemen atau tidak.
2.2.5 Kekurangan
a) Dengan metode USG lebih banyak berdasar asumsi dengan suatu
keterbatasan tertentu yang melemahkan eksistensi permasalahan.
b) Jika asumsi yang disepakati lebih banyak dengan keterbatasan, maka
hasilnya akan bersifat lebih subyektif.
37
BAB III
METODE KEGIATAN
1. Puskesmas Gemarang
Desa/Kelurahan : Mundu
Kecamatan : Gemarang
Kabupaten : Madiun
No. Fax :-
Email :-
38
3. Visi, Misi, dan Strategi Puskesmas Gemarang
KESEHATAN
39
L P
1 2 3 4 5 6 7
1 Batok 6 1855 2302 2348 4650
2 Durenan 4 1889 2430 2479 4909
3 Gemarang 4 1453 1886 1925 3811
4 Nampu 4 1278 1911 1934 3845
5 Sebayi 4 1095 1502 1534 3036
6 Tawangrejo 7 2512 3133 3197 6330
7 Winong 4 2038 2685 2740 5425
Jumlah 35 12092 15568 15887 31455
1. Geografis
memiliki ± 40 km, dan luas wilayah 10,179,05 km². Dengan jumlah penduduk
40
Sumber: Peta Wilayah Gemarang
2. Demografi
Dari data yang diperoleh adapun data demografis Desa Tawangrejo yaitu:
41
b. Jumlah KK (Kepala Keluarga) : 2512 KK
c. Jumlah RW : 17 RW
d. Jumlah RT : 57 RT
3. Ekonomi
petani, dan buruh petani selain itu ada juga sebagai karyawan swasta
4. Sosial Budaya
42
Tabel 3.4 Distribusi penduduk Berdasarkan Kelompok Agama di Desa
2. Sampel
Proses untuk mengambil jumlah responden pada tiap wilayah
rumus:
43
Menentukan jumlah sampel. Jumlah sampel dapat ditentukan
N
n=
N d 2 +1
Keterangan:
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah KK
berikut:
N
n=
N d 2 +1
2512
=
2512 ( 0,05 )2 +1
2512
=
2512 ( 0,0025 ) +1
2512
¿
5,6275+ 1
2512
= = 379 Sampel
6,6275
44
Tabel 3.6 Sampel tiap RT di Desa Tawangrejo Kecamatan
No RW RT Jumlah Sampel
1. 001 1,2,57 21 KK
2. 002 3,4,5,6 28 KK
3. 003 7,8 14 KK
4. 004 9,10,11 21 KK
5. 005 12,13,14,20,56a 35 KK
6. 006 15,16,17,18,19 35 KK
7. 007 20,21 14 KK
8 008 22a, 23a 14 KK
9 009 22b, 23b 14 KK
10 010 24, 25, 26 21 KK
11 011 27, 28, 29, 36 28 KK
12 012 30, 31, 32, 33, 34 35 KK
13 013 35, 36, 37 21 KK
14 014 49, 50, 51, 52, 54 35 KK
15 015 44, 55, 56 21 KK
16 016 45, 46, 47, 48, 53 35 KK
17 017 40, 41, 42, 43 28 KK
45
3. Lokasi dan Waktu Pengambilan Data
Lokasi dan waktu pengambilan data pada kegiatan KKN adalah sebagai
berikut :
Berikut merupakan nilai kesenjangan yang didapatkan dari nilai capaian dengan
sesuai standar
3 Penderita gangguan
ditelantarkan
46
Jadi dari tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat 3 prioritas masalah
memperoleh nilai gap sebesar 70%, TBC memperoleh nilai gap sebesar 79%,
47
Dalam melakukan USG untuk menentukan prioritas masalah ini
ditelantarkan
di Poliklinik desa.
tersebut.
48
3.5 Pemecahan Masalah dan Alternatif Solusi
Keperawatan
1. Hipertensi
posyandu Lansia.
2. TBC
di posyandu Lansia.
Lansia.
3. Gangguan Jiwa
posyandu Lansia.
1. Penyuluhan Hipertensi
49
Hipertensi merupakan suatu keadaan terjadinya peningkatan
tekanan darah yang memberi gejala berlanjut pada suatu target organ
50
Hipertensi merupakan suatu keadaan terjadinya peningkatan
tekanan darah yang memberi gejala berlanjut pada suatu target organ
BAB IV
51
HASIL DAN PEMBAHASAN
penting dan harus segera diselesaikan, sedangkan masalah lain dianggap bisa
52
TARGET CAPAIAN KESENJANGAN
NO INDIKATOR SASARAN
∑ % ∑ % ∑ %
Kesadaran yang
1 Hipertensi 264 264 rendah
100 80 30 184 70
Memprioritaskan Masalah
ditelantarkan
1. Intervensi Masalah
53
Setelah mendapatkan 3 prioritas masalah, maka langkah selanjutnya
Kesadaran yang
rendah akan PHBS
Penyuluhan
CTPS Memberikan
penyuluhan
dengan
menerapkan tata
cara CTPS yang
baik dan benar
Gambar 4.2 Alternatif Pemecahan Masalah Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
Cek Kesehatan
Gratis setiap
Memberikan
Posyandu Lansia
penyuluhan akan
pentingnya melakukan
cek kesehatan rutin di
Pustu.
54
Gambar 4.4 Alternatif Pemecahan Masalah Penyakit Hipertensi
1.2 Pembahasan
3.6.5 Hipertensi
Desa menyepakati intervensi untuk hipertensi yaitu cek tensi di setiap acara
Tawangrejo, yang bertempat di rumah warga RT. 11, dan pada 14 februari
55
masyarakat melalui acara yasinan rutin di Desa Tawangrejo. Setiap tanggal
56
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
dan Anak, Penyakit Tidak Menular (PTM), Perilaku Hidup Bersih dan
yang dilakukan terdapat masalah terbesar Kesehatan Ibu dan Anak yaitu
kategori Hipertensi, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yaitu pada
Obat Tanpa Resep yaitu dengan cara Membeli Obat Resep Dokter, Kartu
57
Identitas Berobat (KIB) kategori Manfaat dan Kegunaan Kartu Identitas
Sabun (CTPS) dan Pengelolaan Sampah, Kesehatan Ibu dan Anak telah
Obat telah ditetapkan prioritas masalah yaitu Membeli Obat Tanpa Resep,
Bebobat (KIB)
Anak (KIA) yaitu Gizi Balita, Penyakit Tidak Menular yaitu Penyakit
Berobat (KIB).
58
6. Dari hasil Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) di Desa Tawangrejo
yang menjadi prioritas adalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Sampah yang Ditimbun, Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dengan kategori
Berobat (KIB).
baik dan benar, Pengelolaan Sampah yaitu dengan adanya Bank Sampah
baik dan benar, dan Kartu Identitas Berobat (KIB) dengan adanya
kegunaan KIB.
59
2. Saran
masyarakat.
60
DAFTAR PUSTAKA
Budiarti T, Maryanti D, Sujianti. 2011. Buku Ajar Neonatus Bayi dan Balita. Jakarta:
Trans Info Media.
Entjang I. 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Irianto, Djoko Pekik. 2006. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan;
Ed.1. Yogyakarta: ANDI.
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Buku Saku FAQ (Frequently Asked Questions)
BPJS Kesehatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kepner CH, Benjamin BT. 1981. Manajer Yang Rasional. Jakarta: Erlangga.
Kertohoesodo S. 1997. Yang Perlu Diketahui Umum Tentang HIPERTENSI. Jakarta:
Gaya Indonesia.
61
Marimbi H. 2010. Tumbuh Kembang, Status Gizi, dan Imunisasi Dasar Pada Balita.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Pieter, Herri Zan dkk, 2010. Pengantar Psikologi Dalam Keperawatan. Edisi 1,
Jakarta; Kencana.
Prabowo, Eko. 2014. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Yogjakarta; Nuha Medika.
62
Sander, Alex M.2007.PATOLOGI ANATOMI. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.
Zulfan, Saam dkk. 2013. Psikologi Keperawatan. Edisi 2, Jakarta; PT Raja Grafindo
Persada.
63