DINAS KESHATAN
1. LATAR BELAKANG
Kesehatan adalah hasil interaksi berbagai faktor, baik faktor internal (fisik dan psikis)
maupun faktor eksternal (sosial, budaya, lingkungan fisik,politik, ekonomi, pendidikan, dan
sebagainya).
Menurut Undang-Undang Kesehatan No.23 tahun 1992, kesehatan adalah suatu
keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif
secara sosial dan ekonomi.
Menurut WHO, kesehatan merupakan segala bentuk kesehatan badan, rohani/mental,
dan bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, atau kelemahan.
Konsep pembangunan kesehatan di Indonesia dimulai dengan pemikiran tentang
paradigma sehat. Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir atau model pembangunan
kesehatan yang melihat masalah kesehatan saling berkait dan mempengaruhi dengan banyak
faktor yang bersifat lintas sektor, dan upayanya lebih diarahkan pada peningkatan,
pemeliharaan dan perlindungan kesehatan, bukan hanya penyembuhan orang sakit atau
pemulihan kesehatan.Secara umum konsep paradigma sehat dapat menghasilkan dua poin
penting, yaitu mencegah lebih baik daripada mengobati, dan pentingnya pemberdayaan
masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dan hidup dalam lingkungan yang sehat.
Berdasarkan konsep paradigma sehat dirumuskan visi Indonesia sehat. Visi Indonesia
sehat dapat terwujud jika semua komponen masyarakat dapat berada dalam kondisi sehat.
Upaya kesehatan ialah setiap kegiatan dan atau serangkaian kegiatan yang dilakukan
secara terpadu,terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan,pengobatan
penyakit dan pemulihan kesehatan oleh Pemerintah dan atau masyarakat.
Upaya kesehatan promotif adalah suatu kegiatan dan atau serangkaian kegiatan
pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan.
Pemberdayaan masyarakat ialah suatu upaya atau proses untuk menumbuhkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam mengenali, mengatasi, memelihara,
melindungi dan meningkatkan kesehatan. Dari batasan ini dapat diuraikan bahwa secara
bertahap tujuan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah agar tumbuh
kesadaran, pengetahuan dan pemahaman akan kesehatan bagi individu, kelompok atau
masyarakat, serta timbul kemauan atau kehendak sebagai bentuk lanjutan dari kesadaran dan
pemahaman terhadap kesehatan.
Timbulnya kemampuan masyarakat di bidang kesehatan berarti masyarakat, baik secara
individu maupun 1 kelompok telah mampu mewujudkan niat kesehatan mereka dalam bentuk
perilaku sehat.
Upaya pemberdayaan masyarakat jika dilaksanakan secara optimal dapat mendukung
tercapainya visi “Indonesia Sehat”. Cara agar tercapainya Kelurahan Sehat adalah :
Mewujudkan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, Menciptakan kewaspadaan
dan partisipasi masyarakat di bidang kesehatan, Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
1
mengenal dan mengatasi permasalahan kesehatan, Menciptakan dukungan tokoh masyarakat
dan perangkat Kelurahan dalam pembangunan kesehatan masyarakat di Kelurahan,
Mewujudkan pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh masyarakat dan tenaga
profesional kesehatan.
2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dirumuskan beberapa masalah, yaitu
masalah kesehatan apa yang terdapat di kelurahan Besar dan kelurahan Tangkahan,
bagaimana pola perilaku masyarakat, lingkungan, pelayanan kesehatan, kependudukan,
kesadaran, dan lain-lain, yang mempengaruhi status kesehatan di wilayah tersebut, apa saja
alternatif pemecahan masalah kesehatan yang terdapat di kelurahan Besar dan Kelurahan
Tangkahan
3. TUJUAN KEGIATAN
4. MANFAAT KEGIATAN
Bagi warga kelurahan Besar dan Kelurahan Tangkahan:
a. Mengetahui masalah kesehatan yang ada di wilayahnya
Mampu mengadakan Survei Mawas Diri dalam membahas masalah kesehatan yang
ada dikelurahan Besar dan Kelurahan Tangkahan
2
1. Bagi Puskesmas:
Mengetahui masalah kesehatan yang ada di kelurahan Besar dan Kelurahan
Tangkahan sehingga dapat mencari solusi mengatasi masalah kesehatan.
5. METODOLOGI
Langkah-langkah kegiatan yang dilakukan di kelurahan Besar dan Kelurahan Tangkahan
meliputi empat langkah pokok sebagai berikut:
a) Pertemuan Tingkat Desa/PTD (Pertemuan Pra SMD)
Pra-SMD merupakan sebuah pertemuan dengan Kepala Lingkungan, Kader/tokoh
masyarakat. Pertemuan ini menjelaskan tentang perlunya peran serta masyarakat
dalam bidang kesehatan, SMD dan cara pengisian kuesioner, serta MMD.
b) Survei Mawas Diri (SMD)
SMD adalah suatu survei yang dilakukan oleh warga sendiri yang mempunyai tujuan
untuk mengetahui masalah kesehatan di wilayah lingkungan tersebut dengan cara
pengamatan, wawancara, dan pengisian kuesioner terstruktur.
c) Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
Pada tahap ini dilakukan pertemuan dengan perangkat desa, dusun, kader, tokoh
masyarakat, dan masyarakat untuk membahas hasil SMD. Dipaparkan beberapa
masalah yang ditemukan dari SMD kemudian dilakukan pemungutan suara untuk
ditentukan prioritasnya dengan menggunakan metode tabel (USG).
d) Kegiatan intervensi.
Selanjutnya dicari alternatif-alternatif pemecahan dari seluruh masalah yang ada.
3
BAB II
DATA UMUM KELURAHAN DIPUSKESMAS MARTUBUNG
4
BAB III
HASIL SURVEI MAWAS DIRI
Sebelum dilaksanakannya Survei Mawas Diri (SMD), terlebih dahulu dilakukan upaya
pendekatan terhadap kader,tokoh masyarakat dan kelompok warga dalam bentuk pertemuan
Tingkat Desa (PTD). Kuesioner dibuat dengan suatu pertanyaaan yang terstruktur meliputi
komponen dasar yang mempengaruhi kesehatan, yaitu lingkungan, perilaku, akses terhadap
pelayanan kesehatan, dan kependudukan.
Survey Mawas Diri (SMD) dilaksanakan mulai tanggal 4 s/d 12 Desember 2017. Sasaran
survei ini adalah 96 kepala keluarga yang ada di 2 kelurahan. Berikut ini akan dijabarkan hasil
Survei Mawas Diri tersebut.
Umur Responden
Kelurahan
≤25 tahun 25-50 tahun >50 tahun
Besar 3 45 12
Tangkahan 2 28 6
Pendidikan
Kelurahan
SD SMP SMA D3/S1
Tempat Berobat
Kelurahan Tenaga
Tradisional Diobat Sendiri Lain-Lain
Kesehatan
Besar 100 % 0% 0% 0%
Tangkahan 100 % 0% 0% 0%
5
2. Apa sarana Transportasi yang anda gunakan?
Sarana Transportasi
Kelurahan Kendaraan Angkutan
Jalan kaki Lain-Lain
Pribadi Umum
Besar 13,24 % 29,41 % 38,24 % 7,35 %
Tangkahan 22,22 % 52,78 % 11,11 % 13,89 %
Peserta
Kelurahan Tidak
Iuran Dana Askes/
KIS Mengikuti
Sehat Asuransi lain
Sama Sekali
Besar 45,00 % 11,67 % 20,00 % 23,33 %
Tangkahan 66,67 % 8,33 % 2,78 % 22,22 %
3.3.3 KIA/KB
1. Keluarga memiliki balita/Ibu hamil. (untuk pertanyaan Nomor 1 sampai Nomor 12 Jumlah
Responden untuk Kelurahan Besar Responden dari Responden dan untuk Kelurahan
Tangkahan berjumlah responden dari Responden).
Memiliki Balita
Kelurahan
Ya Tidak
Besar 18,33 % 81,67 %
Penolong Persalinan
Kelurahan Rumah
Dokter Bidan Dukun
Sendiri
Besar 27,27 % 72,73 % 0% 0%
Tangkahan 23,08 % 76,92 % 0% 0%
4. Pada kehamilan anak terakhir, berapa kali ibu melakukan pemeriksaan kehamilan ?
Memeriksa Kehamilan
Kelurahan
Tidak Pernah 1-3 4 atau lebih
Besar 18,18 % 27,27 % 54,55 %
Tangkahan 23,08 % 23,08 % 53,85 %
6
Dari hasil persentase diatas, kelurahan Besar ada 2 Responden yang tidak memeriksakan
kehamilanya,3 responden yang memeriksa kehamilan 1-3 kali dan 6 responden yang
memeriksa kehamilan 4 atau lebih dari 11 Responden dan Kelurahan Tangkahan ada 3
Responden yang tidak memeriksakan kehamilanya,3 responden yang memeriksa kehamilan
1-3 kali dan 7 responden yang memeriksa kehamilan 4 atau lebih dari 13 Responden.
Gangguan Kehamilan
Kelurahan
Ya Tidak
Besar 0% 100 %
Tangkahan 0% 100 %
Penolong Persalinan
Kelurahan
Dokter Bidan Dukun Sendiri/Keluarga
Besar 27,27 % 72,73 % 0% 0%
Tangkahan 7,69 % 92,31 % 0% 0%
Untuk Kelurahan Besar tentang kematian menjawab tidak sebanyak 100 % dan menjawab
Ya 0% dari 11 Responden Total 11 Responden. Untuk Kelurahan Tangkahan yang
menjawab Tidak sebanyak 100 % dan yang menjawab Ya 0% dari 13 Responden Total 13
Responden.
8. Dikeluarga Anda, apakah pernah terlahir bayi BBLR (Berat Badan Lahir Rendah, < 2500
gram) cukup umur ?
Bayi BBLR
Kelurahan
Ya Tidak
Besar 0 100 %
Tangkahan 7,69 % 92,31 %
Usia Anak
Kelurahan
0-12 Bulan 1-5 Tahun
Besar 36,36 % 63,64 %
Tangkahan 46,15 % 53,85 %
7
10. Apakah Imunisasi yang diperoleh anak terakhir anda ? bagi keluarga yang mempunyai bayi
usia < 12 bulan ?
12. Apakah dalam keluarga anda ada balita dengan status gizi kurang/BGM/Buruk?
13. Apakah anak terakhir Anda diberikan ASI Ekslusif (hanya diberikan ASI sampai umur 6
bulan) ? Bagi keluarga yang memiliki bayi Usia 0-12 Tahun.
Dari hasil persentase diatas, kelurahan Besar masih ada 4 Responden yang tidak
memberikan ASI dan 0 Responden Ibu Menyusui dari 4 Responden dan Kelurahan
Tangkahan ada 4 Responden yang tidak memberikan ASI dari 2 Responden Ibu Menyusui
dari 6 Responden.
14. Kapan usia anak terakhir diberikan MP ASI?
8
15. Alat kontrasepsi apa yang digunakan anda dan pasangan ?
16. Apakah Keluarga anda terbiasa untuk sarapan pagi ? (makan dibawah jam 9 pagi)
17. Apakah keluarga Anda selalu mengkonsumsi aneka ragam makanan/menu seimbang
(makanan 4 sehat 5 sempurna : nasi, sayur, ikan, telur, tempe, tahu dan susu)
Keluarga mengkonsumsi aneka ragam Makanan/Menu
Kelurahan Seimbang
Ya Tidak
Besar 71,67 % 28,33 %
Tangkahan 63,89 % 36,11 %
Batuk pilek
Kelurahan
Ya Tidak
Besar 40,00 % 60,00 %
Tangkahan 44,44 % 55,56 %
Diare
Kelurahan
Ya Tidak
Besar 15,00 % 85,00 %
Tangkahan 2,78 % 97,22 %
9
3. Demam Berdarah
Gejala : demam tinggi mendadak disertai bintik-bintik merah pada kulit, mimisan.
Demam Berdarah
Kelurahan
Ya Tidak
Besar 0 100 %
Tangkahan 5,56 % 94,44 %
TBC
Kelurahan
Ya Tidak
Besar 3,33 % 96,67 %
Tangkahan 2,78 % 97,22 %
5. Demam Tifus
Gejala : panas disertai nyeri perut
Demam Tifus
Kelurahan
Ya Tidak
Besar 3,33 % 96,67 %
Tangkahan 0% 100 %
6. Penyakit Kulit
Penyakit Kulit
Kelurahan
Ya Tidak
Besar 5,00 % 95,00 %
Tangkahan 0% 100 %
7. Campak (Gabangen)/Varicella
8. Hepatitis
Gejala: nyeri, disertai warna kuning pada mata, kencing seperti air teh
Hepatitis
Kelurahan
Ya Tidak
Besar 0% 100 %
Tangkahan 0% 100 %
10
9. Pneumonia (Balita)
Gejala: sesak nafas, panas, batuk
Pneumonia (Balita)
Kelurahan
Ya Tidak
Besar 0% 100 %
Tangkahan 2,78 % 97,22 %
Ventilasi dapur
2. Lantai rumah
Lantai rumah
Kelurahan Plester/semen Plester/semen Ubin/Kramik Ubin/Kramik
Pd sbg ruang pd seluruh pada sbg ruang/ pd seluruh
kamar, sbg tanah ruang kamar ruangan
Besar 0% 56,67 % 0% 43,33 %
Tangkahan 0% 55,56 % 0% 44,44 %
3. Ruang tidur
Ruang tidur
Kelurahan Terang dan Ada, tidak tidak ada ruang
tdk lemban terang & lembab tidur
Besar 83,33 % 16,67 % 0%
Tangkahan 91,67 % 8,33 % 0%
4. Atap rumah
Atap rumah
Kelurahan
Seng/genting Anyaman atau daun kelapa
Besar 100 % 0%
Tangkahan 100% 0%
Langit-langit rumah
Kelurahan
Asbes Triplek
Besar 58,33 % 41,67 %
Tangkahan 38,89 % 61,11 %
11
6. Kandang ternak
Kandang ternak
Kelurahan Terpisah dgn Menempel/menjadi Tidak punya
Rumah satu dgn rumah kandang
Besar 3,33 % 6,67 % 90,00 %
Tangkahan 8,33 % 16,67 % 75,00 %
7. Jenis ternak
Jenis Ternak
Kelurahan Unggas Hewan Berkaki
Ikan Lainnya
empat
Besar 8,33 % 16,67 % 3,33 % 71,67 %
Tangkahan 27,78 % 19,44 % 8,33 % 44,44 %
Cahaya matahari
Kelurahan
Ya, minimal Ya, Cukup
Besar 41,67 % 58,33 %
100
Tangkahan 0%
Kepadatan hunian
Kelurahan
Padat Cukup Tidak Padat
Besar 21,67 % 53,33 % 25,00 %
Tangkahan 13,89 % 58,33 % 27,78 %
Pembuangan Kotoran
Kelurahan Ada Sarana, Ada Sarana, Tidak
Tidak Ada Sarana
Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat
Besar 93,33 % 6,67 % 0%
Tangkahan 77,78 % 22,22 % 0%
12
12. Jarak pembuangan kotoran atau sumur resapan dengan sumber air bersih
Besar 0% 100 %
Tangkahan 0% 100 %
13
18. Pembuangan Limbah kamar mandi
Pembuangan sampah
Kelurahan Tidak
Tertutup Tidak tertutup
tersedia
Besar 16,67 % 73,33 % 10,00 %
Tangkahan 27,78 % 63,89 % 8,33 %
21. Jendela
Ventilasi
Kelurahan Ada di seluruh jenis Ada, hanya pada Tidak ada
rumah/kamar & sebagian ruang/kamar
cukup yang cukup
Besar 66,67 % 33,33 % 0%
Tangkahan 80,56 % 19,44 % 0%
Ventilasi
Kelurahan Ada tidak ada
Ada jendela Tidak ada jendela
lobang angin
Besar 66,67 % 20,00 % 13,33 %
Tangkahan 91,67 % 8,33 % 0%
14
2. Apakah anggota keluarga Anda terbiasa mencuci tangan dengan sabun sebelum ?
3. Apakah anggota keluarga anda terbisa menggosok gigi minimal 2 kali sehari ?
4. Apakah ada anggota keluarga anda yang minum miras atau narkoba?
5. Apakah anggota keluarga anda melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) minimal
1 minggu sekali ?
7. Apakah keluarga anda biasa minum dengan air yang dimasak lebih dahulu ?
15
8. Apakah keluarga anda biasa Buang Air Besar di Jamban
9. Apakah keluarga anda biasa cuci tangan dengan sabun setelah BAB ?
13. Apakah keluarga anda biasa melakukan aktifitas fisik / olah raga minimal 30 menit tiap hari ?
Keluarga Anda melakukan Akfititas Fisik/Olahraga minimal 30
Kelurahan menit
Ya Tidak
Besar 36,67 % 63,33 %
Tangkahan 44,44 % 55,56 %
16
15. Apakah keluarga anda biasa membuka jendela saat pagi hari atau minimal setengah hari ?
Keluarga Anda Membuka Jendela saat Pagi Hari atau Minimal
Kelurahan Setengah Hari
Ya Tidak
Besar 63,33 % 36,67 %
Tangkahan 83,33 % 16,67 %
Dari hasil survei di atas mengenai status kesehatan masyarakat, ditemukan beberapa
masalah kesehatan masyarakat di Kelurahan Besar dan Tangkahan. Ditentukan sebagai
masalah kesehatan yang persentasenya tidak sesuai target SPM, yaitu:
1. Masih ada keluarga merokok dalam rumah.
2. Masih ada Ibu yang tidak memberi ASI.
3. Masih ada PUS yang tidak ber KB.
4. Masih ada Ibu Hamil yang tidak datang ke Puskesmas memeriksa kehamilannya.
5. Masih ada masyarakat yang tidak memiliki TOGA .
17
BAB IV
ANALISIS MASALAH
18
BAB V
TAHAP MUSYAWARAH MASYARAKAT DUSUN (MMD)
Dari berbagai masalah tersebut di atas untuk menentukan pemecahan masalah perlu
dibuat prioritas masalah. Penentuan prioritas masalah ditentukan berdasarkan metode USG.
Metode ini mengacu pada 3 indikator sebagai berikut:
1. Urgency (mendesaknya) : seberapa mendesak isu terhadap harus dibahas,dikaitkan
dengan waktu tersedia dan seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan
masalah yang menyebabkan isu tadi.
2. Seriousness (kegawatannya) : seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan
dengan akibat dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah atau
akibat yang menimbulkan masala - masalah lain kalau isu tersebut tidak dipecahkan.
3. Growth (perkembangannya) : seberapa kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan dengan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau
dibiarkan.
19
4 = Gawat
5 = Sangat gawat
3. Growth (perkembangannya)
Nilai 1 = Sangat Kurang
2 = Kurang
3 = Cukup besar
4 = Besar
5 = Sangat Besar
Setiap warga peserta MMD diminta untuk memberikan skor atau nilai setiap masalah
berdasarkan masing-masing indikator U, S, G. Penentuan skoring dilakukan dengan cara
pemberian nilai pada secarik kertas oleh setiap warga yang hadir.
Hasil kesimpulan scoring dari kedua kelurahan didapatkan nilai sebagai berikut :
1. Analisa prioritas masalah dengan menggunakan metode USG Kel. Besar
20
Berdasarkan data di atas, urutan prioritas masalah yang didapat sebagai berikut:
1. Masih ada keluarga merokok dalam rumah.
2. Masih ada masyarakat yang tidak memiliki TOGA .
3. Masih ada PUS yang tidak ber KB.
4. Masih ada Ibu Hamil yang tidak datang ke Puskesmas memeriksa kehamilannya.
5. Masih ada Ibu yang tidak memberi ASI.
21
BAB VI
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
3 Masih ada PUS yang Masih ada masyarakat yang 1. Pemberian informasi
tidak Ber KB merasa takut menggunakan tentang pemakaian
alat kontrasepsi/KB kontrasepsi/KB kepada
Pengetahuan masyarakat masyarakat
tentang pemakaian 2. Menjelaskan kepada
kontrasepsi/KB masih masyarakat bahwasanya
kurang pemasangan
Budaya yang menganut KB/Kontrasepsi tidak
banyak anak banyak rejeki dipungut dibiaya.
4 Masih ada Ibu hamil Ibu Hamil tidak sempat 1. Penyuluhan pentingnya
yang tidak datang ke datang ke Puskesmas tentang periksa kehamilan
Puskesmas untuk Kurangnya kepercayaan ke puskesmas
memeriksa kehamilan terhadap Puskesmas 2. meminta nomor telepon
dan menghubungi Ibu
hamil untuk kontrol ulang
kehamilannya.
3. Membentuk kelas ibu
hamil dimasing-masing
kelurahan.
22
No Masalah Penyebab Alternatif Pemecahan
23
BAB VII
STRATEGI PENENTUAN INTERVENSI MASALAH
Kategori:
1. Mudah-penting : Untuk rencana jangka pendek
2. Mudah-tak penting : Jangka pendek
3. Sulit-penting : Jangka menengah/panjang
Jangka Pendek :
1. Penyuluhan tentang bahaya merokok
2. Penyuluhan tentang pentingnya TOGA
3. Pemberian informasi tentang pemakaian alat kontrasepsi kepada masyarakat
4. Penyuluhan pentingnya tentang periksa kehamilan
5. Penyuluhan tentang ASI eksklusif
24
BAB VIII
TAHAPAN INTERVENSI
Sesuai dengan tabel Plan of Action di bawah, realisasi pemecahan masalah yang akan
dilakukan adalah pemecahan masalah yang termasuk ke dalam rencana jangka pendek. Karena
adanya kendala berupa keterbatasan waktu dan sumber daya maka alternatif pemecahan
masalah yang sesuai dengan pendapat masyarakat yang hadir dalam MMD saja yang akan
dilaksanakan.
25
RENCANA PEMECAHAN MASALAH (PELAKSANAAN KEGIATAN)
Jangka Pendek
No Kegiatan Tujuan Sasaran Lokasi Pelaksana Waktu Dana Metode Tolak ukur
1 Penyuluhan Meningkatnya Masyarakat di Wilayah kerja Petugas Disesuaikan Dana BOK Presentasi Proses :
tentang bahaya pemahaman wilayah kerja UPT puskesmas menggunakan Terlaksananya
dan kerugian dari warga tentang UPT Puskesmas (UKM) power point, dan penyuluhan tentang
merokok bahaya dan Puskesmas Martubung sesi tanya jawab bahaya dan
kerugian dari Martubung kerugian dari
merokok merokok
Hasil :
Meningkatnya
pengetahuan dan
kesadaran warga
tentang bahaya dan
kerugian dari
merokok
2 Penyuluhan Meningkatkan Masyarakat di Wilayah kerja Petugas Disesuaikan Dana BOK Presentasi Proses :
betapa pentingnya pemahaman wilayah kerja UPT puskesmas menggunakan Terlaksananya
TOGA dalam masyarakat dan UPT Puskesmas (UKM) power point, dan penyuluhan tentang
keluarga dan keluarga Puskesmas Martubung sesi tanya jawab pengetahuan dan
masyarakat tentang Martubung pemahaman warga
pentingnya tentang pentingnya
TOGA dalam TOGA
keluarga Hasil :
Meningkatnya
26
No Kegiatan Tujuan Sasaran Lokasi Pelaksana Waktu Dana Metode Tolak ukur
pengetahuan dan
kesadaran warga
tentang pentingnya
TOGA
3 Penyuluhan Ibu dan anak Masyarakat di Wilayah kerja KIA dan KB Disesuaikan Dana BOK Presentasi Menjelaskan kepada
pentingnya sehat wilayah kerja UPT menggunakan Ibu tentang
tentang periksa UPT Puskesmas power point, dan pentingnya periksa
kehamilan Puskesmas Martubung sesi tanya jawab kehamilan
Martubung
4 Penyuluhan Meningkatkan Masyarakat di Wilayah kerja Petugas Disesuaikan Dana BOK Presentasi Proses :
tentang manfaat pemahaman wilayah kerja UPT puskesmas menggunakan Menjelaskan kepada
KB masyarakat UPT Puskesmas (UKM) power point, dan warga tentang
mengenai Puskesmas Martubung sesi tanya jawab manfaat KB
manfaat KB Martubung Hasil :
Meningkatnya
pengetahuan
masyarakat
mengenai manfaat
KB
5 Penyuluhan Meningkatkan Masyarakat di Wilayah kerja Petugas Disesuaikan Dana BOK Presentasi Proses :
tentang pentignya pemahaman wilayah kerja UPT puskesmas menggunakan Menjelaskan kepada
ASI Ekslusif masyarakat UPT Puskesmas (UKM) power point, dan warga tentang
mengenai Puskesmas Martubung sesi tanya jawab pentingnya ASI
27
No Kegiatan Tujuan Sasaran Lokasi Pelaksana Waktu Dana Metode Tolak ukur
28
Jangka Panjang
No Kegiatan Tujuan Sasaran Lokasi Pelaksana Waktu Dana Metode Tolak ukur
1. Membuat Lokasi Agar Masyarakat di Wilayah Petugas Disesuaikan UPT Menetapkan Proses:Pembuatan
KTR masyarakat wilayah kerja kerja UPT Puskesmas Puskesmas wilayah lokasi KTR
merokok di UPT Puskesmas (UKM) Martubung KTR
Kawasan Puskesmas Martubung Membuat Hasil:
Tempat Rokok Martubung ruangan adanya lokasi KTR
(KTR). merokok
29
BAB IX
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
30
. BAB X
KESIMPULAN DAN SARAN
10.1 Kesimpulan
Berdasarkan data hasil survei kesehatan di 2 Kelurahan, kelurahan Besar dan Kelurahan
Tangkahan, didapatkan 5 masalah berdasarkan target SPM. Setelah di musyawarahkan melalui
kegiatan MMD, didapatkan 5 masalah yang telah disepakati bersama dan ditentukan
prioritasnya dari pihak puskesmas dan pihak warga. Permasalahan yang ditemukan yaitu:
1. Masih ada keluarga merokok dalam rumah.
2. Masih ada Ibu yang tidak memberi ASI.
3. Masih ada PUS yang tidak ber KB.
4. Masih ada Ibu Hamil yang tidak datang ke Puskesmas memeriksa kehamilannya.
5. Masih ada masyarakat yang tidak memiliki TOGA .
10.2 Saran
1. Terhadap perangkat desa dan tokoh masyarakat
Lurah, Kepling, perangkat kelurahan dan tokoh masyarakat tetap aktif membina dan
menggerakkan warga secara berkesinambungan dalam upaya meningkatkan
kesadaran warga mengenai pentingnya perilaku hidup sehat dan kesehatan
lingkungan. Perlu dilakukan tindak lanjut atas pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang
telah dilakukan agar warga, secara bertahap mulai menyadari dan memahami perilaku
hidup bersih dan sehat.
2. Terhadap pihak pengelola kesehatan.
a. Peningkatan frekuensi pemantauan terhadap masalah kesehatan yang ada di
Kelurahan.
b. Melakukan evaluasi dan tindak lanjut atas kegiatan pemantauan secara rutin dan
berkelanjutan.
c. Perlu adanya peningkatan frekuensi kesehatan sehingga memperluas pengetahuan
warga Kelurahan.
d. Meningkatkan peran serta kader-kader kesehatan dalam meningkatkan kesadaran
warga. Dan juga membantu perangkat kelurahan untuk berkoordinasi dengan pihak-
pihak lain yang dapat membantu memecahkan masalah-masalah kesehatan yang
timbul.
31
BAB XI
PENUTUP
Demikian laporan hasil survei kesehatan dan rencana intervensi kesehatan warga
kelurahan Besar dan Kelurahan Tangkahan, yang terlaksana dengan baik, berkat kerjasama
antara warga Kelurahan, perangkat Kelurahan, dan instansi yang terkait. Dengan kerjasama
yang baik tersebut akan didapatkan alternatif pemecahan masalah dari masalah-masalah yang
timbul pada warga desa, dan kemudian diambil alternatif pemecahan masalah terbaik. Besar
harapan kami dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh pihak yang
terkait dalam mewujudkan kelurahan Besar dan Kelurahan Tangkahan menjadi kelurahan sehat.
Untuk selanjutnya diharapkan warga desa dan perangkat desa aktif melanjutkan dan
membina kegiatan-kegiatan kesehatan yang telah ada secara berkesinambungan, guna tercapai
kelurahan sehat.
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat yang berarti dalam upaya peningkatan /8
kesehatan warga kelurahan Besar dan Kelurahan Tangkahan.
32
DAFTAR PUSTAKA
33