TANGKAHEN
KECAMATAN BANAMA TINGANG
TAHUN 2020
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Profil UPT Puskesmas Tangakahen
Tahun 2020 dapat kami selesaikan sesuai dengan rencana, baik waktu dan
penyampaian isinya.
Profil UPT Puskesmas Tangkahen dibuat dengan tujuan memberikan
informasi secara umum tentang gambaran di UPT Puskesmas Tangkahen pada tahun
2020, tanpa mengurangi fakta yang ada dan kami sajikan berdasarkan data di
lapangan dan dari laporan rekan-rekan petugas di desa tentang segala kegiatan yang
telah dilakukan dalam wilayah kerja Puskesmas Tangkahen.
Kami menyadari bahwa banyak yang perlu kami benahi dalam penyajian profil
dan pelaksanaan kegiatan kami di berbagai bidang dan program. Oleh karena itu,
segala masukan, kritik maupun saran kami terima dengan terbuka dan kami akan
berupaya untuk menyempurnakannya pada waktu yang akan datang.
YULIANA
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………............ i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG........................................................................... 1
B. TUJUAN............................................................................................. 2
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang Manajemen
Puskesmas, Pusat Kesehatan Masyarakat yang dikenal dengan sebutan Puskesmas
adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bertanggung jawab atas
kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya pada satu atau bagian wilayah kecamatan.
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat dinyatakan bahwa Puskesmas berfungsi menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perseorangan (UKP) tingkat
pertama.
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Daerah (UPTD) dinas kesehatan
Kabupaten/kota, sehingga dalam melaksanakan tugas dan fungsinya akan mengacu
pada kebijakan pembangunan kesehatan pemerintah daerah kabupaten/kota
bersangkutan yang tercantum dalam Rencana Pembangunan jangka menengah Daerah
(RPJMD) dan Rencana Lima Tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Adapun Visi Puskesmas Tangkahen adalah “Terwujudnya pelayanan kesehatan
yang bermutu, sehat, inovatif, dan handal di wilayah kerja Puskesmas Tangkahen.”
Dengan Misi yaitu :
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas dan terjangkau.
2) Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperan aktif dalam membudayakan
perilaku hidup bersih dan sehat.
3) Meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan secara inovatif.
4) Meningkatkan kerja sama dalam pelayanan kesehatan dengan lintas program dan
lintas sektoral.
Dengan Motto “Melayani Dengan Tulus”, Motto ini mencerminkan bahwa petugas
kesehatan ingin selalu memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dengan
bersungguh-sungguh dan dari dalam hati yang suci.
Dengan adanya penyusunan buku Profil Puskesmas Tangkahen ini diharapkan
dapat menjadi media informasi yang menggambarkan keadaan kesehatan di Puskesmas
Tangkahen, serta capaian kegiatan dan program yang dilaksanakan dalam
mengupayakan kesehatan masyarakat khususnya yang berada dalam wilayah kerja
Puskesmas Tangkahen. Semoga dengan diterbitkan profil ini kegiatan Puskesmas dalam
1
tahun 2020 dapat terpantau, sebagai acuan dalam perbaikan pelayanan Puskesmas pada
periode berikutnya.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tersedianya data/informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan dalam
rangka meningkatkan kemampuan managemen kesehatan secara berhasil guna dan
berdayaguna.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai data/informasi hasil pencapaian kegiatan pembangunan kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas Tangkahen.
b. Sebagai bahan masukan untuk penyusunan profil kesehatan Kabupaten Pulang
Pisau dan profil kesehatan wilayah yang lebih luas.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM UPT PUSKESMAS TANGKAHEN
A. DATA GEOGRAFIS
3
Tabel 1. Luas Wilayah Kerja UPT Puskesmas Tangkahen.
Luas
No Desa / Kelurahan
Wilayah
1 Tangkahen 12 KM2
2 Pangi 25 KM2
3 Pandawei 6 KM2
4 Tumbang Tarusan 33 KM2
Total 76 KM2
4
Dari data diatas tergambar bahwa UPT Puskesmas Tangkahen memiliki 3 Buah
puskesmas Pembantu yang aktif melayani masyarakat yg aksesnya cukup jauh untuk ke
puskesmas induk. Meskipun sebagian dari bangunan perlu perhatian karena kondisinya
yang mengalami kerusakan.
Untuk upaya peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan, maka tenaga
kesehatan yang ada di UPT Puskesmas Tangkahen harus memadai jumlahnya. Adapun
distribusi ketenagaan di UPT Puskesmas Tangkahen dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
B. DATA PENDUDUK
Jumlah penduduk yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tangkahen pada tahun 2020
sebanyak 3.205 jiwa, dengan kepadatan penduduk sebesar 42 jiwa/km2 . Adapun
jumlah penduduk wanita sebanyak 1.624 jiwa sedangkan penduduk laki-laki sebanyak
1.581 jiwa. Jumlah penduduk tertinggi adalah desa Tangkahen dengan jumlah
penduduk 1.694 jiwa sedangkan terendah di desa Pandawei dengan jumlah penduduk
sebanyak 283 jiwa.
5
C. SOSIAL DAN EKONOMI
Tabel 5. Banyaknya Sekolah Menurut Jenis dan Status di wilayah kerja Puskesmas
Tangkahen.
Status
No. Jenis sekolah
Negeri Swasta Jumlah
1 Taman Kanak – kanak (TK) 2 2 4
2 Sekolah Dasar (SD) 5 1 6
3 SLTP 2 1 3
4 SLTA 2 - 2
Jumlah 11 4 15
Penduduk yang berada di wilayah kerja UPT Puskesmas Tangkahen sebagian besar
adalah suku dayak (70%) dan suku banjar (20%) serta jawa (10%). Bahasa pengantar
dalam, pergaulan sehari-hari adalah bahasa dayak dan banjar. Sedangkan agama dan
kepercayaan masyarakat sekitar 40% menganut agama Kristen, 30% agama Islam, 20%
agama Hindu Kaharingan, serta 10% Katolik.
Untuk memenuhi kebutuhan penduduk sehari-hari, sebagian besar mata pencaharian
penduduk adalah penambang emas, petani karet, nelayan, pedagang dan sebagian kecil
PNS dan POLRI.
D. DATA KEPEGAWAIAN
Tenaga kesehatan yang diatur dalam Pasal 2 ayat (2) sampai dengan ayat (8)
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan terdiri dari :
6
pada lampiran. Data Ketenagaan Puskesmas Tangkahen menurut jenjang
pendidikan dapat dilihat pada lampiran.
c. Struktur Organisasi Puskesmas Tangkahen
Struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas
masing-masing puskesmas. Penyusunan struktur organisasi puskesmas di satu
kabupaten/kota dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota, sedangkan
penetapannya dilakukan dengan Peraturan Daerah.Struktur organisasi Puskesmas
Tangkahen dan Tugas Pokoknya adalah sebagai berikut:
1. Kepala Puskesmas; adalah penanggungjawab Manajemen kesehatan
Masyarakat ditingkat kecamatan. Sesuai dengan tanggung jawab tersebut dan
besarnya peran Kepala Puskesmas dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan di tingkat kecamatan, maka jabatan Kepala Puskesmas minimal
memiliki pangkat/golongan III/b. Kepala Puskesmas yakni seorang yang
berlatarbelakang pendidikan di bidang kesehatan, untuk Puskesmas
Tangkahen Kepala Puskesmasnya memiliki latar belakang Perawat.
2. Unit Tata Usaha yang bertanggungjawab membantu Kepala Puskesmas dalam
pengelolaan :
7
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
8
B. ANGKA KESAKITAN (MORBIDITAS)
1. Penyakit Menular
a. Malaria
Kalimantan Tengah merupakan daerah endemis malaria. Untuk daerah
luar Jawa-Bali, malaria dipantau berdasarkan kasus Malaria Klinis (AMI).
Sepanjang tahun 2020 tidak ditemukan kasus malaria. Hal ini selaras dengan
target dari Kab. Pulang Pisau bebas Malaria 2020.
b. Tuberkulosis
Di puskesmas Tangkahen tahun 2020 tidak dijumpai kasus TB paru
BTA+.
c. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
Infeksi saluran pernapasan akut disebabkan oleh virus atau bakteri.
Penyakit ini diawali dengan panas disertai salah satu atau lebih gejala:
tenggorokan sakit atau nyeri telan, pilek, batuk kering atau berdahak. Adapun
di Puskesmas Tangkahen ISPA merupakan penyakit terbanyak dijumpai
dengan 850 Kasus.
d. Kusta
Sepanjang tahun 2020 tidak ditemukan adanya kasus kusta di wilayah
kerja Puskesmas Tangkahen.
b. Diare
Sepanjang tahun 2020 ditemukan adanya 90 kasus diare di wilayah
kerja Puskesmas Tangkahen.
9
c. Filariasis
Sepanjang tahun 2020 tidak ditemukan adanya kasus filariasis di
wilayah kerja Puskesmas Tangkahen.
C. Status Gizi
Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk
fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan.Gizi
merupakan faktor langsung yang mempengaruhi kualitas hidup manusia selain
penyakit karena infeksi. Karena gizi yang pada dasarnya adalah pengaturan tentang
makanan yang mengatur baik pola makan, frekuensi makan dan jumlah makanan
hingga manusia mendapatkan status gizi yang optimal dan seimbang dan diharap
membantu derajat kesehatan secara keseluruhan.Beberapa Indikator yang digunakan
untuk menilai status gizi dalam masyarakat antara lain:
1. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gr.
BBLR merupakan faktor utama dalam kematian perinatal dan neonatal. Terdapat 2
kasus BBLR Sepanjang tahun 2020.
2. Status Gizi Balita
Dari data Puskesmas Tangkahen didapati adanya balita Gizi Kurang pada
tahun 2020 sebanyak 30 orang,
3. Kasus Gizi Buruk
Dalam Kurun waktu tahun 2020 tidak terdapat kasus gizi buruk di
Puskesmas Tangkahen.
10
BAB IV
SITUASI DALAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
11
d. Kunjungan Neonatus
Neonatus merupakan usia yang rentan terhadap gangguan kesehatan.
Indikator untuk menekan kematian dan kesakitan neonatus diantaranya adalah
dengan memantau kunjungan neonatus (KN). Dari data puskesmas Tangkahen
sepanjang tahun 2020 dari 136 persalinan. KN1 terpantau sebesar 100% dan
untuk KN lengkap menjadi 100%.
e. Pelayanan Kesehatan Bayi
Dari total 128 orang bayi yang tercatat diwilayah kerja Puskesmas
Tangkahen, Sepanjang 2020 Pukesmas Tangkahen memberikan pelayanan 128
orang bayi (94,11).
2. Upaya Kesehatan Anak Balita, Pra Sekolah, Anak Usia Sekolah dan Remaja
Beberapa pelayanan kesehatan yang dilakukan Puskesmas Tangkahen
antara lain upaya deteksi dini penyakit serta tumbuh kembang melalui penjaringan
anak sekolah. Telah dilakukan penjaringan terhadap siswa siswi 6 SD di Wilayah kerja
Puskesmas Tangkahen
.
3. Pelayanan Imunisasi
Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasar nya
menggambarkan besarnya cakupan sasaran bayi pada suatu desa yang telah
mendapatkan Imunisasi dasar lengkap. Suatu desa dikatakan UCI apabila 80% jumlah
bayi disuatu desa telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Hal ini berkaitan
dengan tingkat kekebalan masayarakat terhadap PD3I. Semakin banyak masyarakat
yang mendapatkan imunisasi diharapakan mampu memberikan Herd Immunity bagi
warga sekitar. Untuk wilayah kerja puskesmas Tangkahen sebanyak 5 desa semua
telah mencapai Desa UCI.
Besarnya cakupan bayi yang mendapatkan imunisasi BCG yaitu 90,5%, Polio
97,2%, DPT+HB3 97,2% dan Campak 179,6% (Tabel 42 dan 43).
4. Pembinaan Kesehatan Lingkungan
Dalam kedokteran komunitas konsep kesakitan terjadi apabila terjadi
ketidakseimbangan antara host agent dan environment (lingkungan). Pembinaan
lingkungan dalam hal ini bertujuan untuk memodifikasi salah satu factor penyebab
kesakitan. Adapun tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan secara khusus
meliputi usaha-usaha perbaikan atau pengendalian terhadap lingkungan hidup
manusia.
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat
kesehatan, yaitu rumah yang memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat
12
pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yangbaik,
kepadatan hunian rumah sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah.
5. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)
PHBS merupakan salah satu program puskesmas yang bertujuan sebagai
langkah preventif sebelum terjadinya sakit. Dilakukan pemantauan rumah tangga Di
wilayah Kerja Puskesmas Tangkahen yang berPHBS pada tahun 2020, Tangkahen
(6,97%), Pandawei (11,21%), Pangi (7,63%), Tumbang Tarusan (3,73%) .
6. Gizi Masyarakat
Gizi merupakan faktor langsung yang mempengaruhi kualitas hidup manusia
selain penyakit karena infeksi. Karena gizi yang pada dasarnya adalah pengaturan
tentang makanan yang mengatur baik pola makan, frekuensi makan dan jumlah
makanan hingga manusia mendapatkan status gizi yang optimal dan seimbang dan
diharap membantu derajat kesehatan secara keseluruhan.
Beberapa upaya untuk memperbaiki gizi pada masyarakat antara lain:
a. Pemantauan Pertumbuhan Balita
Upaya pemantauan tumbuh kembang balita dilakukan melalui kegiatan
penimbangan Balita di posyandu tiap bulannya. Data yang di himpun di
puskesmas Tangkahen sepanjang tahun 2020 terdapat 30 orang didapatkan Balita
Gizi Kurang, setelah dilakukan PMT dan follow up berkelanjutan balita tersebut
telah mengalami perbaikan status gizi pada bulan berikutnya.
b. Pemberian Tablet Fe pada ibu hamil
Pemberian FE pada ibu hamil bertujuan untuk mencegah terjadinya Anemia
pada ibu hamil. Suplementasi Fe ini diharapkan dapat memperbaiki status gizi
pada bayi secara tidak langsung. Dari 65 target ibu hamil keseluruhan telah
mendapatkan FE.
c. Pemberian Kapsul Vitamin A
Balita sangat rentan terhadap penyakit akibat kekurangan Vitamin A.
Vitamin A diberikan dengan tujuan utama sebagai pencegah terjadinya
kekurangan Vitamin A yang dapat mengakibatkan kebutaan, terutama pada balita.
Selain sasaran tersebut, bekas penderita Morbili/Campak sangat membutuhakn
suplemen vitamin A.Cakupan pemberian Vitamin A pada bayi tahun 2020 adalah
sebesar 100 % ( 6-59 bulan).(Tabel 44)
d. Pemberian ASI Eksklusif
Air Susu Ibu (ASI) merupakan satu-satunya sumber nutrisi bagi bayi hingga
usia 6 bulan. ASI memiliki kandungan Gizi yang paling sesuai untuk kebutuhan
tumbuh kembang bayi. ASI selain sebagai sumber nutrisi juga berfungsi untuk
meningkatkan daya tahan tubuh bayi.
13
Dari data yang dihimpun diketahui bahwa sepanjang tahun 2020 sebanyak 8
bayi (40 %) bayi yang memperoleh ASI eksklusif (Tabel 39).
14
BAB V
SITUASI UPAYA KESEHATAN PERORANGAN
Upaya Kesehatan Perorangan merupakan upaya yang cenderung bersifat kuratif atau
pengobatan karena pelayanan dilakukan terhadap sasaran yang sakit atau datang ke
Puskesmas. Berikut upaya Kesehatan Perorangan yang dilaksanakan di Puskesmas
Tangkahen Pada tahun 2020 adalah :
A. RAWAT JALAN
Rawat jalan adalah pelayanan medis kepada seorang pasien untuk tujuan
pengamatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi, dan pelayanan kesehatan lainnya, tanpa
mengharuskan pasien tersebut dirawat inap.Berikut adalah daftar 10 penyakit terbanyak di
rawat jalan Puskesmas Tangkahen tengah tahun 2020.
1. Data penyakit terbanyak Kunjungan Rawat jalan di Puskesmas Tangkahen tahun 2020.
Tabel 6. Sepuluh Penyakit Terbanyak Rawat Jalan Puskesmas Tangkahen Tahun
2020
Total 2110
15
2. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Sepanjang Tahun 2020 Jumlah kasus yang dirujuk 10 pasien dan
pencabutan gigi 53 pasien .
3. Pelayanan KIA/KB
Jumlah pasangan usia Subur (PUS) yang terdata di Puskesmas
Tangkahen yaitu 690 orang, diantaranya merupakan akseptor KB aktif. Peserta KB
aktif yang terdata yaitu 610 orang (88%). (Tabel 36).
Dari berbagai metode kontrasepsi, KB suntik sebanyak 520 orang (75%)
merupakan pilihan terbanyak pada Akseptor KB baru, diikuti PIL (7,2%), Kondom
(0,72%) dan Implant (2,89%).
16
BAB VI
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
Beberapa hal yang Baru dibangun di puskesmas Tangkahen antara lain Tempat
pembuangan sampah Sementara dan Tempat Pengolahan Limbah Puskesmas.
17
Tabel 12. Jumlah Tenaga Kesehatan dan Non-Kesehatan
No Jenis tenaga Jumlah Ket
1 Kepala Puskesmas 1 orang PNS
2 Dokter umum 1 orang PNS
3 Dokter gigi - -
4 Kesehatan Masyarakat - -
5 Bidan 12 orang PNS 4 Orang
TKHL 3 Orang
TKS 5 Orang
6 Perawat 11 orang PNS 5 orang
TKHL 2 orang
TKS 4 orang
7 Perawat gigi 1 orang PNS 1 orang
8 Sanitarian 1 orang PNS 1 orang
9 ATLM 1 orang PNS 1 orang
10 Asisten Apoteker 1 orang TKHL 1 orang
11 Gizi 2 orang PNS 1 orang
12 Tenaga Administrasi 1 orang PNS
Jumlah 32 orang
B. SUMBER DANA
Dana yang diterima Puskesmas Tangkahen berasal dari berbagai sumber
sesuai dengan program dan kegiatan yang dilaksanakan puskesmas. Berikut
perincian dana yang diperoleh selama tahun 2020 :
1. Sumber dana dari Puskesmas sendiri berupa pengambilan setoran retribusi (PAD)
Puskesmas.
2. Uang operasional dari APBD dengan Alokasi Pagu sebesar Rp. 125.000.000
3. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dari Dana Alokasi Khusus (DAK) APBD
dengan Alokasi Pagu Sebesar Rp. 500.000.000
4. Dana Jaminan Kesehatan Nasional.
18
BAB VII
PENUTUP
Demikian profil kesehatan Puskesmas Tangkahen ini dibuat sebagai informasi dan
masukan dalam proses perbaikan dan perencanaan kegiatan kesehatan di tahun-tahun
berikutnya. Sangat disadari, sistem informasi kesehatan yang ada saat ini belum dapat
memenuhi kebutuhan informasi kesehatan secara optimal.
Namun demikian diharapkan profil ini dapat memberikan gambaran garis besar derajat
kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Tangkahen sepanjang tahun 2020. Kami
Sangat berharap para pembaca mau kiranya memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada kami demi sempurna nya profil ini dan dan pembuatan profil lanjutan di kesempatan
berikut nya. Semoga profil ini dapat berguna bagi perkembangan kesehatan di lingkungan
wilayah kerja puskesmas Tangkahen pada khusus nya juga kabupaten Pulang Pisau.
22