(RUK)
PROGRAM ISPA
Disusun oleh :
Penanggung Jawab Program Ispa
Dengan memanjatkan puji dan syukur dan atas berkat rahmat Tuhan Yang
Maha Kuasa, Rencana Usulan Kegiatan (RUK) ISPA BLUD UPTD Puskesmas
Langensari 2 tahun 2019 telah selesai disusun.
Dokumen Rencana Usulan Kegiatan ini disusun sebagai gambaran
penyelenggaraan kegiatan ISPA untuk meningkatkan indikator kinerjanya dalam
upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja pada tahun
2019 yang akan datang.
Akhirnya kami sampaikan terimakasih dan penghargaan kepada semua pihak
yang telah berpartisipasi dalam penyusunan dokumen ini. Kami menyadari bahwa
Rencana Usulan Kegiatan ini masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan.
Oleh sebab itu kami sangat mengharapkan masukan, saran dan kritik sebagai upaya
kita bersama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan peningkatan
pelayanan kepada masyarakat.
A. Latar Belakang
Permasalahan kesehatan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia sampai saat ini
cukup kompleks, upaya kesehatan belum dapat menjangkau seluruh masyarakat,
meskipun sarana pelayanan kesehatan seperti puskesmas telah ada di setiap
kecamatan yang ditunjang oleh puskesmas pembantu. Status kesehatan
masyarakat dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu pejamu (host), agen penyakit (agent)
dan lingkungan (environment) (Notoatmodjo, 2011).
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan Program ISPA BLUD UPTD
Puskesmas Langensari 2 Tahun 2019
2. Tujuan Khusus
a. Teridentifikasinya masalah yang ada di program ISPA
b. Tersusunnya prioritas masalah yang harus diselesaikan dalam program
ISPA
c. Diketahuinya akar penyebab masalah program ISPA
d. Tersusunnya kegiatan program ISPA untuk pemecahan masalah
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Analisa Situasi
1. Kondisi Geografis
Pusat kesehatan masyarakat BLUD UPTD (Puskesmas) Langensari 2
terletak di Kecamatan Langensari Kota Banjar. Kecamatan Langensari
merupakan daerah perbatasan Dua kabupaten, dengan batas wilayah
sebagai berikut :
-Sebelah Timur : Desa Cintaratu Kecamatan Lakbok Kab. Ciamis.
-Sebelah Barat : Desa Rejasari Wil. Kerja PKM Langensari.
-Sebelah Selatan : Desa Tambakreja Kecamatan Lakbok Kab Ciamis.
-Sebelah Utara : Kec Wanareja Cilacap Prop Jawa Tengah.
Tabel 1.2
Distribusi jumlah Dusun, RW,RT berdasarkan Desa
BLUD UPTD Puskesmas Langensari 2 Tahun 2018
No Desa Dusun RW RT
1 Langensari 4 9 42
2 Waringinsari 3 6 31
3 Waringinsari 4 8 45
Jumlah 11 23 118
Tabel 1.3
Populasi penduduk berdasarkan Kelompok Umur
BLUD UPTD Puskesmas Langensari 2 Tahun 2018
1 0 - 4 tahun 1617 6%
3 15 - 44 tahun 13261 49 %
4 45 - 64 tahun 5852 22 %
Tabel 1.4
Distribusi pemeluk agama
BLUD UPTD Puskesmas Langensari 2 Tahun 2018
Jenis
No Langensari Muktisari Waringinsari Jumlah
Agama
1 Islam 10163 7241 9182 26582
3 Kristen 1 31 18 46
4 Budha 0 0 0 0
5 Hindu 0 0 0 0
Tabel 1.1
SDM BLUD UPTD Puskesmas Langensari 2 Tahun 2018
1 Kepala Puskesmas 1
2 Dokter umum 2
3 Dokter gigi 1
4 Sarjana Kesehatan 4
5 Bidan 16
6 Perawat 24
7 Kesling 1
8 Perawat gigi 2
9 Petugas gizi 1
10 Farmasi 2
11 Analis Laboratorium 2
12 Epidemiologi 0
13 Pengemudi 1
14 Satpam 0
15 Juru masak 1
16 Tenaga Administrasi 0
17 Pekarya 1
JUMLAH
5. Sarana/Tempat
Tabel 2.1.
Sarana Kesehatan dan Sarana Penunjang Kesehatan
di BLUD UPTD Puskesmas Langensari 2
KEADAAN
Tabel 2.2.
Sarana Gedung yang dimiliki oleh BLUD UPTD Puskesmas Langensari 2
4 UGD Baik
11 Laboratorium Baik
12 Dapur Baik
Tabel 2.3
Distribusi sarana peribadatan
BLUD UPTD Puskesmas Langensari 2 Tahun 2018
1 Masjid 12 7 10 29
3 Gereja Katholik 1 1 4 6
Tabel 2.4
Sarana perekonomian
BLUD UPTD Puskesmas Langensari 2 Tahun 2018
2 Pasar 0 1 0 1
3 Toko 10 25 21 56
4 Bank Swata 0 3 0 3
/BUMN
Tabel 2.5
Sarana pendidikan
BLUD UPTD Puskesmas Langensari 2 Tahun 2018
No Sarana
Langensari Muktisari Waringinsari Jumlah
Pendidikan
1 TK 1 1 0 2
2 SD/MI 5 4 5 14
3 SLTP 1 2 1 4
4 S L T A/SMK 4 0 1 5
Tabel 2.6
Distribusi sarana peribadatan
BLUD UPTD Puskesmas Langensari 2 Tahun 2018
1 Masjid 12 7 10 29
3 Gereja Katholik 1 1 4 6
Tabel 2.7
Distribusi Jenis Sarana Kesehatan
BLUD UPTD Puskesmas Langensari 2 Tahun 2018
1 Puskesmas 1 0 0 1
2 Puskesmas
0 0 1 1
Pembantu
4 Posyandu 9 7 10 26
5 Poskesdes 2 1 2 5
6 Dokter Praktek 2 1 1 4
7 Dokter gigi 0 0 0 0
8 Bidan Praktek 2 3 1 6
9 Dukun Bayi 6 3 9 18
A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan evaluasi kinerja Program ISPA masyarakat di BLUD UPTD
Puskesmas Langensari 2 tahun 2018, diketahui bahwa
B. Akar Masalah
Penentuan akar masalah dilakukan dengan analisis tulang ikan (Fishbone
analysis), sebagai berikut :
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi ISPA
Definisi ISPA Menurut DepKes RI (1998) Istilah ISPA meliputi tiga unsur yaitu
infeksi, saluran pernafasan dan akut. Infeksi adalah masuknya kuman atau
mikroorganisme ke dalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga
menimbulkan gejala penyakit. Saluran pernafasan adalah organ yang dimulai dari
hidung hingga alveoli beserta organ adneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga
tengah dan pleura. Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14
hari.
Infectious ISPA terdiri lebih dari 300 jenis bakteri, virus dan riketsia. Bakteri
penyebab ISPA antara lain adalah dari genus Strepcococcus, Stafilococcus,
Pneumococcus, Haemophylus, Bordetella, dan Corynebakterium. Virus penyebab
ISPA terbesar adalah virus pernafasan antara lain adalah group Mixovirus
(Orthomyxovirus ; sug group Influenza virus, Paramyxovirus ; sug group Para
Influenza virus dan Metamixovirus; sub group Rerpiratory sincytial virus/RS-virus),
Adenovirus, Picornavirus, Coronavirus, Mixoplasma, Herpesvirus. Jamur Penyebab
ISPA antara lain Aspergilus SP, Candida albicans, Histoplasma. Selain itu ISPA juga
dapat disebabkan oleh karena aspirasi : makanan, Asap kendaraan bermotor, BBM
(Bahan Bakar Minyak) biasanya minyak tanah, benda asing (biji-bijian).
Bibit penyakit ISPA berupa jasad renik ditularkan melalaui udara. Jasad renik
yang berada di udara akan masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernafasan dan
menimbulkan infeksi, penyakit ISPA dapat pula berasal dari penderita yang
kebetulan mengandung bibit penyakit, baik yang sedang jatuh sakit maupun karier.
Jika jasad renik bersal dari tubuh manusia maka umumnya dikeluarkan melalui
sekresi saluran pernafasan dapat berupa saliva dan sputum. Penularan juga dapat
terjadi melalui kontak langsung/tidak langsung dari benda yang telah dicemari jasad
renik (hand to hand transmission). Oleh Karena salah satu penularan melalui udara
yang tercemar dan masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernafasan , maka
penyakit ISPA termasuk golongan Air Borne Diseases.
Seseorang anak dinyatakan menderita ISPA ringan jika ditemukan satu atau
lebih gejala-gejala sebagai berikut :
a. Batuk
b. Serak, yaitu anak bersuara parau pada waktu mengeluarkan suara
(misalnya pada waktu berbicara atau menangis)
c. Pilek, yaitu mengeluarkan lendir atau ingus dari hidung d. Panas atau
demam, suhu badan lebih dari 370C
2. Gejala dari ISPA Sedang
Seseorang anak dinyatakan menderita ISPA sedang jika dijumpai gejala dari
ISPA ringan disertai satu atau lebih gejala-gejala sebagai berikut :
a. Pernafasan cepat (fast breating) sesuai umur yaitu : untuk kelompok umur
kurang dari 2 bulan frekuensi nafas 60 kali per menit atau lebih dan
kelompok umur 2 bulan - <5 tahun : frekuensi nafas 50 kali atau lebih
untuk umur 2 – <12 bulan dan 40 kali per menit atau lebih pada umur 12
bulan – <5 tahun.
e. Nadi cepat lebih dari 160 kali per menit atau tidak teraba
3.1.1 Persiapan
Mempersiapkan data yang akan dianalisis, sehingga untuk selanjutnya dapat
mempermudah perencanaan yang akan dibuat. Langkah-langkah dalam persiapan :
1. Kepala Puskesmas Langensari 2 membentuk Tim Perencanaan Tingkat
Puskesmas yang berjumlah 10 orang dengan anggota sebagai berikut :
a. Yati Sri Mulyati, SKM (Kepala Puskesmas Langensari 2)
b. H. Amirudin (Ketua Tim)
c. Yuni Fiatri
d. Pipit Prasetyani
e. Drg. Dede Rohimah
f. Hj. Dedah Rusmiati
2. Kepala Puskesmas Langensari 2 menjelaskan alur penyusunan PTP
kepada tim sehingga tim mengetahui proses dan data apa saja yang
dibutuhkan dalam proses penyusunan PTP
3. Tim Penyusun PTP mempelajari kebijakan dan mendengarkan arahan
strategi dari Kepala Puskesmas Langensari 2 dan Dinas Kesehatan Kota
Banjar
KRITERIA 1
U (Urgensi) 1
S (Keseriusan) 1
G
1
(Perkembangan)
UxSxG 1
Keterangan :
Masalah 2: Angka pencapaian kesembuhan pasien MB
1. Rumusan Masalah
Rendahnya angka cakupan penemuan pasien penumonia pada balita yaitu
3,23%
2. Penyebab Masalah
a. Masyarakat belum paham tentang penumonia
b. Kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan
c. Kurangnya sosialisasi petugas kesehatan kepada masyarakat tentang
penyakit penumonia sehingga banyak warga yang belum mengenal
penumonia
d. Kurangnya dana untuk melaksanakan program
e. Kurangnya kerjasama dengan lintas sektor
f. Terbatasnya leaflet dan poster ISPA
g. Sarana dan prasarana untuk melakukan program kurang
3. Diagram Fishbone
DANA
SARANA MANUSIA
2 Melakukan koordinasi 1 1 1 1 1 II
dengan lintas sektor
seperti toga toma,
kepala desa dll
ALTERNATIF
PEMECAHAN
NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN KET
MASALAH TERPILIH
MASALAH
1 Rendahnya cakupan 1. Masyarakat belum 1. Melakukan sosialisasi 1. Melakukan sosialisasi
/penyuluhan tentang /penyuluhan tentang
penemuan penderita paham tentang
penyakit pneumonia penyakit pneumonia
peneumonia pada Balita penumonia agar masyarakat agar masyarakat lebih
lebih mengenal mengenal mengenai
mengenai pneumonia.
pneumonia. 2. Melakukan koordinasi
2. Melakukan koordinasi dengan lintas sektor
dengan lintas sektor seperti toga toma,
seperti toga toma, kepala desa dll
kepala desa dll