Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia yang telah diberikan
kepada kami selaku penanggung jawab program diare, sehingga dapat menyelesaikan
tugas kami sebagai petugas pelaksana program dan pelayanan kesehatan di UPT
Puskesmas Karanganyar.
Mudah-mudahan dengan buku pedoman ini setiap orang yang terkena penyakit
diare dapat ditemukan secara dini tanpa cacat dan mempunyai kesempatan yang sama
untuk mendapat pelayanan yang berkuailitas, serta dapat meningkatkan hasil cakupan
program di puskesmas.
BAB 1
PENDAHULUAN
Meskipun penyakit diare saat ini sudah bisa disembuhkan bukan berarti
indonesia .Penyakit diare adalah suatu penyakit menular yang masih banyak
menimbulkan masalah kompleks. Masalah yang dimaksud bukan hanya dari segi medis
tetapi meluas sampai ke masalah social, ekonomi dan budaya.
Penyakit diare sampai saat ini masih banyak terjadi di masyarakat . Hal ini
disebabkan masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang diare serta banyaknya
pengertian dan kepercayaan yang keliru terhadap penyakit diare .
Penyakit diare dapat menunjukkan gejala-gejala yang tanpa dehidrasi
sampai dengan dehidrasi berat. .
Propinsi Jawa Timur masih banyak terjadi angka kejadian diare. Kabupaten
Ngawi merupakan salah satu kebupaten di Jawa Timur yang angka prevalensi
diarenya sedang .
1.2 TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menurunkan angka kejadian diare
1. Tujuan Kusus
1. Meningkatkan penemuan kasus diare secara dini
2. Menentukan diagnosis secara tepat
3. Memberikan pengobatan yang tuntas
4. Mencegah terjadinya diare berulang
1.3 SASARAN
Sasaran dari punyusunan pedoman program kegiatan penanggulangan
penyakit diare di puskesmas ini adalah:
1. Wasor kabupaten
2. Penanggung jawab program diare di puskesmas
3. Semua unit pelayanan pasien di puskesmas
4. Lintas program
5. Lintas sektor
6. Masyarakat
1.5 BATASAN
a. Penemuan pasien
b. Pengelolaan logistic
c. Promosi pengendalian penyakit diare dan konseling pasien diare
d. Pencatatan dan pelaporan
e. Monitoring dan evaluasi
BAB 3
TATA LAKSANA PROGRAM P2 DIARE
3. Chase survey
Penemuan kasus secara aktif dengan mengunjungi wilayah tertentu
berdasarkan informasi dari berbagai sumber tentang adanya kasus
diare di suatu willayah
Kegiatan meliputi pemeriksaan pasien diare dan penyuluhan
masyarakat di wilayah tersebut
3.2 REHABILITASI
A. Pengertian
Promosi pengendalian penyakit diare adalah upaya untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh dan bersama masyarakat
agar dapat menolong dirinya sendiri dalam upaya pengendalian penyakit diare
serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat.
Konseling diberikan untuk membantu masyarakat dalam membuat
keputusan yang tepat dalam menghadapi masalah yang timbul akibat penyakit
diare
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan dan merubah sikap dan tindakan pasien,
keluarga dan masyarakat untuk mendukung upaya pengendalian diare
2. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan pasien, keluarga dan masyarakat tentang
penyakit diare, pengobatan, dan pencegahannya
2. Meningkatkan dukungan lintas sektor dalam promosi P2 diare
C. Sasaran
1. Pasien diare
Diberi penjelasan tentang:
a. Penyakit diare dan tanda-tandanya
b. Pentingnya berobat
2. Keluarga pasien
3. Masyarakat
B. Pengobatan Diare
a. Penderita di sarankan untuk meminum banyak cairan selama diare masih berlangsung.
b. Pemberian oralit untuk menghindari dehidrasi
c. Pemberian Zinc pada balita
d. Pemberian obat diare bila d perlukan
e. Pemerksaan laboratorium tinja untuk memgetahui penyebab diare
C. Cara mencegah Diare
a. Mencuci tangan sebelum dan setelah makan
b. Menjauhi makanan dan minuman yang di ragukan kebersihannya
c. Utamakan bahan makanan yang segar
BAB V
LOGISTIK
A. Manajemen Logistik
Penanggung jawab upaya merencanakan logistik kebutuhan kegiatan meliputi jenis
dan jumlah yang diperlukan. Di dalam merencanakan logistik penanggung jawab bisa
merencanakan bersama sama dengan pelaksana upaya dan diusulkan pada tim
perencana puskesmas.
B. Jenis-Jenis Logistik
1. Alat tulis
2. Alat kesehatan
3. Bahan habis pakai
4. Materi kegiatan : brosur, liflet, lembar balik, lembar kuesioner dan handout
5. LCD dan Laptop
6. Makan minum untuk kegiatan kelas
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN/PASIEN
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
A. Keselamatan Kerja
Puskesmas merupakan tempat kerja yang mempunyai resiko kesehatan maupun
penyakit akibat kecelakaan kerja. Oleh karena itu petuga puskesmas tersebut mempunyai
resiko tinggi karena sering kontak dengan agent penyakit menular, dengan darah dan
cairan tubuh maupun tertusuk jarum suntik bekas yang mungkin dapat berperan sebagai
transmisi beberapa penyakit seperti hepatitis B, HIV AIDS dan juga potensial sebagai
media penularan penyakit yang lain.
B. Tujuan Keselamatan Kerja
1) Meningkatnya kemampuan tenaga puskesmas memecahkan masalah
sekehatan kerja diwilayah kerja puskesmas. Teridentifikasinya permasalahan
kesehatan kerja dilingkungan Puskesmas
2) Teridentifikasi potensi masyarakat diwilayah kerja puskesmas kawasan
3) Terlaksananya pelayanan kesehatan kerja yang berkualitas.
4) Terselenggaranya kemitraan dengan para pengandil dalam pelayanan
5) Terselenggaranya koordinasi lintas program dan lintas sector
C. Strategi Keselamatan Kerja
1) Melindungi petugas dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja.
2) Membantu petugas menyesuaikan diri dengan pekerjaannya.
3) Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik, mental, maupun sosial
4) Pakai APD pada tindakan tertentu
5) Senantiasa melaksanakan pelayanan sesuai dengan SOP
D. Pengelolaan Kesehatan Petugas
Pelaksanaan pelayanan UKM di Puskesmas Karanganyar diselenggarakan dengan
senantiasa memperhatikan keselamatan kerja tenaga kesehatan.
E. Pencatatan dan Pelaporan
Semua kejadian yang berkaitan dengan keselamatan kerja di catat dan dilaporkan
kepada pimpinan
BAB VIII
PENGENDALI MUTU
BAB IX
PENUTUP
Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan puskesmas dan lintas sektor terkait
dalam pelaksanaan upaya penanggulanan penyakit diare dengan tetap memperhatikan
prinsip proses pembelajaran dan manfaat.
Keberhasilan kegiatan upaya penanggulangan penyakit diare tergantung pada
komitmen yang kuat dari semua pihak terkait dalam upaya meningkatkan kemandirian
masyarakat dan peran serta aktif masyarakat dalam bidang kesehatan.
PEDOMAN INTERNAL
PROGRAM DIARE