Anda di halaman 1dari 46

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai salah satu jenis

fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting

dalam sistem kesehatan nasional, khususnya sub sistem upaya kesehatan.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun

2014, Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan

perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif

dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-

tingginya di wilayah kerjanya.

Upaya Kesehatan Masyarakat yang telah dilaksanakan oleh Puskesmas

Siliwangi meliputi upaya kesehatan masyarakat esensial dan

pengembangan. Upaya pelayanan kesehatan esensial diantaranya  program

pengobatan, promosi kesehatan, pelayanan KIA dan KB, pencegahan

penyakit menular dan tidak menular, kesehatan lingkungan dan perbaikan

gizi masyarakat.

Program kesehatan lingkungan adalah salah satu program esensial

puskesmas yang  berupaya untuk menciptakan kondisi lingkungan yang

mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan

lingkungan untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang

sehat dan bahagia.

Ada 7 upaya dasar yang dilakukan di bidang penyehatan lingkungan

1. Penyehatan sumber air bersih (SAB)

Kegiatan upaya penyehatan air meliputi surveilans kualitas air, inspeksi

sanitasi SA/, pemeriksaan kualitas air, pembinaan kelompok pemakai

air

Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 1


2. Penyehatan lingkungan pemukiman /Pemeriksaan Rumah ( RAKSA)

Sarana sanitasi dasar yang dipantau meliputi Jamban keluarga /JAGA,

saluran pembuangan air limbah SPAL , dan tempat pengelolaan sampah

3. Penyehatan tempat-tempat umum

TTU Penyehatan tempat-tempat umum meliputi hotel dan tempat

penginapan lain, pasar, kolam renang dan pemandian umum lain,

sarana ibadah, salon dan pangkas rambut, dilakukan upaya  pembinaan

institusi rumah sakit dan sarana kesehatan lain, sarana pendidikan dan

perkantoran

4. Penyehatan tempat pengelola makanan

Secara umum penyehatan TPM bertujuan untuk melakukan pembinaan

teknis dan  pengawasan terhadap tempat penyehatan makanan dan

minuman, kesiap-siagaan dan  penanggulangan KLB, keracunan,

kewaspadaan dini serta penyakit bawaan makanan

5. STBM Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

Melakukan Kegiatan Pemicuan, Penyuluhan dan Monitoring Perubahan

perilaku.

6. Pelayanan Kesehatan Lingkungan /Yankesling

Pemberian konsultasi gratis kepada masyarakat/ pasien yang menderita

penyakit yang  berhubungan dengan lingkungan seperti diare,

kecacingan, penyakit kulit, TB Paru, dan lainnya.

7. Limbah Medis

Dari Pelayanan Puskesmas Laboratorium. Gigi, KIA, UGD, Imunisasi dll.

Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 2


1.2 Tujuan

Tujuan Umum :

Meningkatkan Kinerja Pelayanan Program Penyehatan Lingkungan

Puskesmas dalam mengelola kegiatannya sebagai upaya peningkatan

pencapaian program penyehatan Lingkungan

Tujuan Khusus

1. Meningkatkan Cakupan Tempat-tempat Umum ( TTU)

2. Meningkatkan cakupan Tempat pengelolahan makanan(TPM)

3. Meningkatkan Cakupan Sumber air bersih/sarana Air bersih ( SAB)

4. Meningkatkan Cakupan RAKSA

5. Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan lingkungan /yankesling

6. Meningkatkan capaian kegiatan STBM

7. Meningkatkan pengawasan Limbah Medis

VISI DAN MISI

 Visi UPT Puskesmas Leuwigoong

Garut yang Bertakwa, Maju dan Sejahtera.

 Misi UPT Puskesmas Leuwigoong

1. Mewujudkan Kualitas kehidupan masyarakat yang agamis, sehat,

cerdas dan berbudaya.

2. Mewujudkan Pelayanan Publik yang Profesional dan amanah disertai

tata kelola pemerintahan daerah yang baik dan bersih.

 Tujuan UPT Puskesmas Leuwigoong

Mendukung tercapainya tujuan pembangunan bidang kesehatan yakni

meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat

di wilayah Kecamatan Leuwigoong;

MOTO DAN TATA NILAI

 Moto UPT Puskesmas Leuwigoong

“Anda Sehat, Kami Senang”

Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 3


 Tata Nilai UPT Puskesmas Leuwigoong

“HARUM”

Harmonis antara petugas dengan petugas maupun petugas dengan

pasien.

Amanah dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

Responsif tanggap terhadap keluhan Masyarakat.

Universal dalam memberikan pelayanan tidak membeda-bedakan status.

Maju dalam berpikir selalu inovatif.

 Maklumat UPT Puskesmas Leuwigoong

Dengan ini kamipimpinan dan karyawan UPT Puskesmas Leuwigoong

sanggupmenyelenggarakan pelayanan sesuai standar pelayanan sesuai yang

telah di tetapkan, dan apabila tidakmenepati janji ini, kami sanggup

menerima sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 4


BAB II GAMBARAN UMUM

A. DATA UMUM

1. Letak Geografis

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai suatu

jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki

peranan penting dalam sistem kesehatan nasional, khususnya

sub sistem upaya kesehatan. Menurut pertauran menteri

kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014,

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya

kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih

mengutamakan upaya promotif dan prefentif, untuk mencapai

derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah

kerjanya.

Puskesmas Leuwigoong merupakan salah satu dari 67

puskesmas yang ada di kabupaten Garut dan salah satu dari 2

puskesmas yang ada di Kecamatan Leuwigoong yang memiliki

Wilayah kerja yang terdiri dari 4 desa yaitu :

1. Desa Leuwigoong

2. Desa Sindangsari

3. Desa margacinta

4. Desa Margahayu

Secara geografis UPT Puskesmas Leuwigoong yang terletak di

sebelah utara Kabupaten Garut Jl. Leuwigoong – Cibatu Desa

Sindangsari, Kecamatan Leuwigoong, Kabupaten Garut. ± 20 KM dari

ibu Kota dengan luas wilayah + 23.754,59/2.375,459km2; terdiri

dari 4 Desa yaitu Desa Leuwigoong, Desa Sindangsari, Desa

Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 5


Margacinta dan Desa Margahayu; dengan batas- batas wilayah

sebagai berikut :

 Sebelah Utara : Kecamatan Cibiuk

 Sebelah Selatan : Kecamatan Banyuresmi

 Sebelah Barat : Desa tambaksari dan Dungusiku;

 Sebelah Timur : Kecamatan Cibatu;

Secara administratif UPT Puskesmas Leuwigoong mempunyai

wilayah kerja di empat desa, yaitu :

1) Desa Leuwigoong dengan luas 454.797 Ha

2) Desa Sindangsari dengan luas 315.696 Ha

3) Desa Margacinta dengan luas 320.110 Ha

4) Desa Margahayu dengan luas 202.396 Ha

2. Kependudukan / Demografi

Jumlah penduduk tahun 2022 sebanyak 31824 jiwa yang terdiri dari :

Laki-laki : 16.020 jiwa

Perempuan : 15.010 jiwa

Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 6


3. Proporsi jumlah penduduk

No Desa/Kel Penduduk RW

1 Leuwigoong 10813 19 RW

2 Sindangsari 8278 16 RW

3 Margacinta 5892 11 RW

4 Margahayu 6917 14 RW

Jumlah 31824 62 RW

Sumber data: Rekapitulasi Hasil Pendataan Keluarga Tingkat Kecamatan Tahun 2022

Tabel 2.1

Luas Wilayah Rata-Rata Jiwa dan Kepadatan Penduduk di Wilayah

Kerja UPT Puskesmas Leuwigoong Tahun 2021

RATA- KEPADAT
LUAS JUMLAH
JML RATA AN
NO DESA/KEL WILAYAH RUMAH
RW JIWA PENDUDU
(H/m2) TANGGA
/KK K (H/m2)

1 Leuwigoong 454.797 m2 19 RW 4086 KK 7 KK 0.2507 m2

2 Sindangsari 315.696 m2 16 RW 2368 KK 2 KK 0.284 m2

3 Margacinta 320.110 m2 11 RW 1747 KK 1 KK 0.2575 m2

4 Margahayu 202.396 m2 14 RW 2001 KK 1 KK 0.2699 m2

JUMLAH 1292.999 m2 60 RW 8215 KK 11 KK 0.2648m2

Sumber Data : Profil Desa Tahun 2022

Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 7


4. Jumlah Tenaga Kesehatan di UPT Puskesmas Leuwigoong Tahun

2022

Tabel 2.3

Distribusi Ketenagaan Menurut Jenis Profesi di UPT Puskesmas

Leuwigoong Tahun 2022

NO JENIS KEPEGAWAIAN BANYAKNYA KETERANGAN

1 Dokter Umum 3 Orang

2 Dokter Gigi 1 Orang

3 Bidan 16 Orang

4 Perawat Umum 26 Orang

5 Perawat Gigi 1 Orang

Tenaga Kesehatan
6 -
Lingkungan

7 Petugas Gizi 1 Orang

8 Petugas Lab 2 Orang

9 Apoteker 1 Orang

10 Petugas Imunisasi 1 Orang

Ketatausahaan Dan
11 5 Orang
Keuangan

12 Staf Obat 2 Orang

Bagian Pendaftaran dan


13 2 orang
Rekam Medik

Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 8


14 Kasir 1 Orang

Bagian Umum dan


15 3 Orang
Kebersihan

16 Sopir 1 Orang

17 Satpam 2 Orang

JUMLAH 68 Orang

Sumber Data : Tata Usaha Puskesmas Leuwigoong Tahun 2022

Berbagai upaya penyehatan lingkungan yang telah dilaksanakan selama

tahun 2022 adalah : kegiatan rutin berupa inspeksi sanitasi Rumah,

Tempat-Tempat Umum (TTU), Tempat Umum Industri (TUI), Tempat

Pengolahan Makanan (TPM) dan Tempat Pengumpulan Sampah Sementara

(TPS). Adapun TTU yang diperiksa terdiri dari Sekolah, Masjid, Madrasah,

Gedung Olah raga, Perkantoran. Sedangkan TPM yang diperiksa terdiri dari

Restaurant, Rumah Makan, Warung Nasi dan Pedagang makanan kaki lima.

Adapun salah satu kegiatan tambahan dari program kesehatan

lingkungan adalah CLTS atau STBM,khususnya pilar 1 yaitu SBABS

(Stop Buang Air Besar Sembarangan). Pada tahun 2021 UPT Puskesmas

Leuwigoong telah melaksanakan Deklarasi ODF (Open Defecation Free) di

salah satu desa di wilayah kerja UPT Puskesmas Leuwigoong Pada

Tanggal 24 Februari 2021, dan telah mendeklarasikan kecamatan ODF

pada tahun 2021 terdiri dari 8 Desa.

Proses fasilitasi Community Lead Total Sanitasi (CLTS) atau Sanitasi

Total Berbasis Masyarakat (STBM) pada prinsipnya adalah “pemicuan“

memicu masyarakat terhadap rasa jijik, rasa malu, rasa takut dosa, rasa

takut tertular penyakit. Prosesnya adalah Perkenalan, bina suasana,

pemetaan, transek walk, alur kontaminasi terjadi penyakit, kesepakatan

Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 9


atau rencana tindak lanjut masyarakat. Untuk tahun 2022 pemicuan

dilaksanakan di Desa Margahayu yang terdiri dari 14 RW yang terfokus

di pilar 2 CTPS dan pilar 4 Pemilahan Sampah Rumah tangga.

1.1 Tujuan Umum dari kegiatan STBM,pilar 1 SBABS

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam hal cakupan

perilaku hidup bersih dan sehat terutama dalam buang air besar .

1.2 Tujuan Khusus

1. Meningkatkan akses masyarakat terhadap jamban sehat

2. Meningkatkan cakupan kepemilikan jamban sehat.

3. Menurunkan penyakit yang berbasis lingkungan .

1.3 Langkah – Langkah Fasilitasi CLTS ( Community Lead Total Sanitation )

di Masyarakat

1. Perkenalan.

Perkenalan terlebih dahulu disampaikan dengan maksud

memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud dan tujuan

diadakannya kegiatan pemicuan.

2. Bina Suasana

Mencairkan suasana agar tidak ada jarak antara tim fasilitator

dengan masyarakat sehingga diharapkan dapat terjalin komunikasi

yang dekat dan masyarakat dapatmenerima kita tanpa ada prasangka

yang jelek.

3. Pemetaan

Untuk melihat peta wilayah tempat buang air besar sembarangan

yang biasa di gunakan oleh masyarakat.

4. Transek walk

Untuk melihat dan mengetahui tempat – tempat yang paling sering

dijadikan tempat Buang Air Besar sembarangan dengan diajaknya

masyarakat berjalan – jalan ke tempat tersebut.

Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 10


5. Alur kontaminasi dan memicu rasa jijik.

Untuk memperlihatkan bagaimana kotoran manusia dapat dimakan

oleh manusia sehingga bisa menularkan penyakit, dan memicu dari

jumlah kotoran manusia dileluarkan perorang perhari sampai

pertahun.dan menggali sejauh mana persepsi masyarakat terhadap

air yang digunakan sehari-hari oleh masyarakat.

6. Kesepakatam / tindak lanjut.

Untuk mengetahui siapa saja masyarakat yang terpicu, sehingga mau

segera membangun jamban sehat.

7. Monitoring

Untuk mengetahui adanya perubahan perilaku dalam hal buang

air besar.

Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 11


BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Tabel 2.4 Cakupan Sasaran Kesehatan Lingkungan Tahun 2022

No. Sarana Binaan Akses Pengguna ( KK)

1. TP2 4

2. TPM 8

3. TFU 110

4. SAB 6972

5. SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah) 3252

6. Jamban Keluarga (JAGA) 7565

7. MCK 135

8. TPS 15

9. TPA 1

10. Jasa Boga 0

11. Pengrajin makanan 1

12 Desa ODF 4

Sumber: Laporan Bulanan tahun 2022

Hasil Cakupan kegiatannya dapat dilihat pada table 2.5 berikut ini :

Tabel 2.5

Cakupan Kegiatan Kesehatan Lingkungan

Tabel 2.5.1 Cakupan Rumah Sehat

KONDISI KESEHATAN PERUMAHAN


KEADAAN RUMAH PEKARANGAN RUMAH KANDANG TERNAK
KETERANGAN

AD
DESA

JML JML
NO S TS B K A S TS
KK KK
Yang Yang
ada Di Jm
periksa Jml Jml Jml Jml Jml Jml l
KK % KK % KK % KK % KK KK % KK %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Leuwigoong 2624 10 6 60,00 4 40,00 6 60,00 4 40 1 0 0
2 Sindangsari 2365 25 15 60,00 10 40,00 15 60,00 10 40 1 0 0
3 Margacinta 1452 25 15 60 10 40 15 60 10 40 0 0 0
4 Margahayu 1815 50 35 70 15 30 35 70 15 30 1 0 0
8256 110 71 64,55 39 35,45 71 64,55 39 35,45 3 0

Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 12


Tabel 2.5.2 Cakupan Jamban Keluarga

Jumlah JUMLAH TOTAL


N
o Desa Penduduk SARANA PEMAKAI Pemakai %
PEM SWA PEM SWA
1 Leuwigoong 10309 68 2050 1393 8916 10309 100
2 Sindangsari 8338 67 1250 1793 6545 8338 100
3 Margacinta 5633 40 985 880 4753 5633 100
4 Margahayu 7562 46 999 1262 4804 7562 100
JUMLAH 31842 221 5284 5328 25018 31842 100
Sumber : Laporan Bulanan Tahun 2022

Tabel 2.5.3 Cakupan SPAL

Jumlah JUMLAH TOTAL


N
o Desa Penduduk SARANA PEMAKAI Pemakai %
PEM SWA PEM SWA
1 Leuwigoong 10309 65 2050 812 8916 9728 94,4
2 Sindangsari 8238 67 1250 1793 6445 8238 100
3 Margacinta 5633 40 985 880 4753 5633 100
4 Margahayu 7562 46 999 725 4804 5529 73,1
JUMLAH 31742 218 5284 4210 24918 29128 91,8
Sumber : Laporan Bulanan Tahun 2022

Tabel 2.5.4 Cakupan Air Bersih

JUMLAH PEMAKAI PER JENIS SARANA


NO DESA JML JML PP PMA SPTDK SGL JUMLAH
PENDK KK SW PEMAKAI %
PEM SWA PEM SWA PEM PEM SWA
A
Leuwigoon
1 g 10309
2624 926 1923 0 0 156 612 62 5423 9102 88,3
2 Sindangsari 8238 2365 0 1854 0 0 88 739 63 4025 6769 82,2
3 Margacinta 5633 1465 0 10 367 312 134 412 53 3423 4711 83,62
4 Margahayu 6066 1815 0 45 523 397 172 425 75 3323 4960 81,83
JUMLAH 30246 8269 926 3832 890 709 550 2188 253 16194 25542 84,4
Sumber : Laporan Bulanan Tahun 2022

Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 13


Tabel 2.5.5 Tabel Cakupan TTU

TEMPAT-TEMPAT UMUM LAIN

KETERANGAN
PUSKESMAS
PESANTREN
PANTI PIJAT

MADRASAH
PANGKAS

SEKOLAH
RAMBUT
TEMPAT
MESJID

SALON

PASAR
NO DESA

1 Leuwigoong 18 3 1 2 1 13 2 2 1 3
2 Sindangsari 15 3 1 1 1 6 2 2 - 4
3 Margacinta 10 - - - - 5 1 - - 1
4 Margahayu 10 - - - - 3 1 - - 1
JUMLAH 53 6 1 3 2 27 6 4 1 9
Sumber: Data Laporan Kesling Tahun 2022

Kepedulian masyarakat akan lingkungan yang bersih dan sehat dapat

dilihat dari cara pengelolaan sampah atau limbah yang dihasilkan. Sampai

saat ini masih banyak perilaku atau kebiasaan masyarakat yang membuang

sampah bukan pada tempatnya, misalnya ke selokan, sungai atau

sembarang tempat lainnya. Sampai saat ini pengelolaan sampah belum

menunjukan hasil yang baik . Masyarakat masih belum memiliki kesadaran

untuk memilah antara sampah basah dan kering serta masih membuang

sampah di sembarang tempat. Kebiasaan ini selain dapat menimbulkan

ancaman banjir, juga dapat menyebabkan berkembangnya beberapa

penyakit berbasis lingkungan seperti Diare, BDB, Leptospirosis dan lain-

lain.

Kegiatan penyehatan TPM (Tempat Pengelolaan Makanan) diarahkan

untuk terciptanya penyelenggaraan TPM yang memperhatikan segi-segi

kesehatan makanan sehingga tidak menimbulkan resiko keracunan

makanan atau terkena penyakit akibat dari makanan. Ada banyak jenis TPM

di Wilayah Kerja Puskesmas Siliwangi yaitu Restoran, Warung Nasi,

Makanan Jajanan, Kantin Sekolah, Jasaboga, Industri makanan (PIRT).

Tahun 2019 dilakukan Inspeksi Sanitasi TPM dan pengambilan sampel pada

Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 14


beberapa pedagang makanan jajanan anak sekolah, bakso,restoran,rumah

makan dan depot air minum isi ulang.

BAB IV

UPAYA KESEHATAN

Bab ini menguraikan pencapaian hasil pelayanan kesehatan dasar,

pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang pemberantasan penyakit

menular, pembinaan kesehatanb lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan

gizi masyarakat,pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan

kesehatan dalam situasi bencana dan upaya pelayanan kesehatan lainnya

yang diselenggarakan di Kab Garut.

2.5.6 Tabel Hasil Rekap PKP Bulanan Tahun 2022

TARGET TARGET SASARAN 1


KEGIATAN CAPAIAN TARGET (%)
BULANAN TAHUN

Prosentase Penduduk terhadap akses


sanitasi yang layak (jamban sehat)
- 7565 7565 100

Prosentase penduduk terhadap akses air


- 8215 7082 86,21
minum yang berkualitas (memenuhi syarat)

Jumlah desa yang melaksanakan STBM 1 4 4 100

Presentase Inspeksi Kesehatan lingkungan


terhadap sarana air bersih, pasar sehat , 10 118 118 100
TFU dan TPM
Sumber : PKP bulanan Tahun 2022

 Identifikasi masalah

Target Cakupan
No Indikator Kesenjangan
% 2022 %
Cakupan Rumah
1
Sehat 75,00 60,00 15,00
Cakupan Sarana Air
2
bersih 80,00 68,00 12,00
Cakupan Jamban
3
Keluarga 75,00 50,00 25,00
4 Cakupan SPAL

Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 15


75,00 50,83 24,17
5 Pengawasan TTU
75,00 54,50 20,50
6 Pengawasan TPM
75,00 55,50 19,50
Kegiatan Klinik
7
Sanitasi 20,00 20,00 -
8 Desa ODF 100 100 0
9 Desa STBM 100 0 100

 Prioritas Masalah

KRITERIA
NO MASALAH NILAI PRIORITAS
U S G
1 2 3 4 5 6 7
1 Cakupan SPAL 5 5 4 14 2
2 Desa STBM 5 5 5 15 1
3 Pengawasan TFU 4 4 4 12 3
4 Pengawasan TPP 4 4 4 12 4

Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 16


 FISH BONE

PROGRAM : KESEHATAN LINGKUNGAN 2022


Metoda
Manusia

Petugas Bukan tenaga ahli kesehatan


lingkungan Penguatan Komitmen Lintas sektor lebih di optimalkan

Perlunya data yang akurat mengenai


sasaran jamban sehat
Kurangnya Keadaran mengenai
lingkungan sehat

Kurangnya Kerjasama lintas program

Desa STBM belum


terealisasi
Kurangnya alat untk penyuluhan Dana
Lingkungan
tempat peaksanaan kurang memadai
Kepedulian masyarakat kurang
Dana Alokasi untuk
Pemicuan belum maksimal
Sarana

16
 Alternatif dan Pemecahan Masalah

Masalah
No Kegiatan Tindak Lanjut Evaluasi

1. Pengetahuan masyarakat tentang


Masih ditemukannya rumah rumah sehat rendah
Penyuluhan rumah sehat
yang kurang sehat di beberapa
tingkat RT/RW
RW
2. Tenaga punyuluh sanitarian Terbatas

1. Pengetahuan masyarakat tentang


Rendahnya Pengetahuan sarana air bersih rendah
Penyuluhan SAB tingkat
masyarakat mengenai sumber
RT/RW 2. Masyarakat tidak menyadari maslah
air terlindung yang aman
yang mungkin timbul dari sarana air
yang kurang bersih
1. Masyarakat tidak menganggap
Sesuai target pemerintah kab bahwa tersedianya jamban sehat dapat
Garut untuk meningkatkan meningkatkan derajat kesehatan.
Penyuluhan JAGA tingkat
penggunaan jamban menjadi 2. Sebagian Masyarakat belum
RT/RW
kepemilikan jamban (one home memahami dampak yang mungkin
one toilet / OHOT) timbul jika tidak memiliki jamban
1 KESLING sehat
1. Masyarakat tidak menganggap
STBM sebagai hal yang penting

2. Belum memahami dampak yang


Pembentukan Desa yang Pemicuan STBM tingkat RW
mungkin timbul akibat dari pilar 1
melaksanakan 5 pilar STBM terutama di pilar 2 dan 4
sampai dengan pilar 5
3. Sebagian Masyarakat mau
melaksanakan perubahan perilaku
tetapi terbentur biaya

1. Tenaga di PKM terbatas


Masih ditemukan TTU yang
Penyuluhan TTU tingkat
belum memenuhi syarat
RT/RW
kesehatan 2. Masih terdapatnya TTU yang belum
memenuhi syarat kesehatan

Masih adanya TPM yang belum 1. Petugas Rangkap jabatan sehingga


Penyuluhan TPM tingkat
terkunjungi ndan diperiksa oleh belum bisa semua TPM tercover
RT/RW
petugas kesehtan lingkungan melalui penyuluhan

Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 17


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN

Program Penyehatan Lingkungan Puskesmas dalam mengelola

kegiatannya sebagai upaya peningkatan pencapaian program

penyehatan lingkungan. Yang belum mencapai target yaitu cakupan

pengawasan TPM ,cakupan pengawasan Industri dan cakupan

kegiatan klinik sanitasi serta belum terwujudnya desa dan kecamatan

yang menerapkan 5 pilar STBM.

Untuk mencapai hal tersebut diperlukan adanya kerjasama

secara kuat dan mampu berkomitmen antar lintas program dan lintas

sektoral.

3.2 SARAN

Untuk program yang belum mencapai target, alternatif pemecahan

masalahnya yaitu sebagai berikut:

1. Penyuluhan di posyandu secara rutin dan kontinyu sehingga

diharapkan adanya perubahan perilaku di masyarakat kearah yang

lebih baik.

2. Kunjungan rumah dari hasil konseling klinik sanitasi.

3. Peningkatan kegiatan pemicuan sehingga tercipta kelurahan yang

menerapkan 5 pilar STBM terutama di pilar 2 dan 4.

4. Peningkatan inspeksi sanitasi TTU/TPM.

Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 19


3.3 FOTO KEGIATAN KESLING

KEGIATAN PEMICUAN DAN DEKLARASI DESA DAN KECAMATAN ODF

Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 20


Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 21
Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 22
Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 23
TRANSEKWALK PERSIAPAN ODF KECAMATAN TAHUN 2021

Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 24


Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 25
Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 26
Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 27
Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 28
DEKLARASI ODF KECAMATAN LEUWIGOONG

Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 29


KEGIATAN INSFEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH TANGGA DAN

TFU PERKANTORAN

Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 30


Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 31
Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 32
IKL SEKOLAH

Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 33


Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 34
Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 35
Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 36
Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 37
Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 38
IKL KANTOR BANK BIJ

IKL MESJID

Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 39


Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 40
Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 41
Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 42
Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 43
INSPEKSI KELSEHATAN LINGKUNGAN PIRT

Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 44


RAKPOR PERSIAPAN VERIVIKASI KABUPATEN ODF

Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 45


PEMERIKSAAN MENJELANG HARI RAYA DAN NATARU 2022

KEGIATAN GERMAS

Laporan Tahunan Kesehatan Lingkungan 46

Anda mungkin juga menyukai