Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN TAHUNAN

PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN


TAHUN 2020

Disusun Oleh :
PANY PERWIRAWATI, A.Md.KL
NIP. 19931006 201903 2 011

DINAS KESEHATAN KOTA BANJAR


BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
PUSKESMAS PURWAHARJA 2

Jl. Siliwangi No. 149 Telp. (0265) 2731713 Kota Banjar 46333
Email : puskesmaspurwaharja2@gmail.com

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penyusunan laporan tahunan KESEHATAN LINGKUNGAN BLUD UPTD
Puskesmas Purwaharja 2 tahun 2020 telah dapat diselesaikan. Laporan tahunan ini dibuat
dalam rangka penyampaian informasi untuk memberikan gambaran pembangunan
kesehatan terutama KESEHATAN LINGKUNGAN di wilayah kerja BLUD UPTD
Puskesmas Purwaharja 2 kepada segenap jajaran kesehatan dan sektor terkait serta
pihak yang membutuhkan.

Selain itu, profil ini sebagai alat monitoring dan evaluasi pelaksanaan program
KESEHATAN LINGKUNGAN di wilayah kerja BLUD UPTD Puskesmas Purwaharja 2.

Profil ini masih sangat sederhana jauh dari sempurna karena berbagai
keterbatasan penyusun dalam pengumpulan data, pengolahan maupun analisa data.
Untuk itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
akan penyusun terima dengan senang hati demi kesempurnaan yang diharapkan dimasa
yang akan datang.

Akhir kata semoga laporan tahunan ini ada manfaatnya untuk berbagai pihak, baik
puskesmas khususnya ataupun pembaca pada umumnya.

Banjar , Januari 2021


Programer Kesehatan Lingkungan
BLUD UPTD Puskesmas
Purwaharja 2,

Pany Perwirawati, A.Md.KL


NIP. 19931006 201903 2 011

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. VISI
D. MISI
E. TATA NILAI

BAB II PROFIL BLUD UPTD PUSKESMAS PURWAHARJA 2

A. KONDISI GEOGRAFIS
B. PENDUDUK

BAB III HASIL KEGIATAN TAHUN 2020

A. KEGIATAN HARIAN
B. LAPORAN REKAPITULASI TAHUN 2020

BAB IV PERMASALAHAN

A. KEGIATAN HARIAN
B. LAPORAN REKAPITULASI TAHUN 2020

BAB V RENCANA TINDAK LANJUT

A. KEGIATAN HARIAN
B. LAPORAN REKAPITULASI TAHUN 2020

BAB VI PENUTUP

A. SIMPULAN
B. SARAN

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Upaya kesehatan lingkungan adalah pengendalian faktor-faktor risiko lingkungan


fisik, biologis, sosial yang dapat menimbulkan hal-hal yang merugikan kesehatan dan
daya tahan hidup manusia. Ruang lingkup yang luas terkait dengan moda lingkungan air,
udara, makanan, tanah dan limbah yang berada di tempat pemukiman tempat umum,
tempat kerja, dan kawasan. Kondisi yang dinamis dan melibatkan pemangku kepentingan
yang luas memerlukan koordinasi dan kerja sama semua pihak. Pelaksanaan kegiatan
kesehatan lingkungan akan berjalan secara efektif dan efisisen sesuai tujuan yang
diharapkan, apabila dilakukan persiapan secara seksama, teliti, cermat dan tepat.
Persiapan yang baik harus dilakukan pada semua jenjang penyelenggara program mulai
dari tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan maupun Unit Pelaksana Teknis
UPTD yaitu Puskesmas. Begitu pentingnya persiapan kegiatan ini maka menjadi salah
satu kegiatan pokok sanitarian di semua jenjang, sehingga pemahaman tentang
persiapan kegiatan menjadi titik tolak dalam melaksanakan kompetensinya.

Kegiatan tersebut dalam pelaksanaannya tidak terlepas dari visi, misi dan janji
layanan dari BLUD UPTD Puskesmas Purwaharja 2. Dimana visi BLUD UPTD
Puskesmas Purwaharja 2 adalah Mewujudkan masyarakat Purwaharja yang sehat,
mandiri dan Produktif.

B. TUJUAN

Laporan tahunan Kesehatan Lingkungan BLUD UPTD Puskesmas Purwaharja 2


disusun dengan tujuan untuk memberikan gambaran analisa dan evaluasi keberhasilan
program Kesehatan Lingkungan yang telah dilaksanakan dan sebagai acuan dalam
menyusun program kerja di waktu yang akan datang.

C. VISI

Visi BLUD UPTD Puskesmas Purwaharja 2 “ MEWUJUDKAN MASYARAKAT


PURWAHARJA YANG SEHAT, MANDIRI DAN PRODUKTIF ”.

D. MISI

Misi BLUD UPTD Puskesmas Purwaharja 2 :

1. Meningkatkan kesadaran mesyarakat untuk ber-PHBS;

2. Meningkatkan Mutu Layanan;

4
3. Menjalin kemitraan dengan Lintas Program dan Lintas Sektor dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara berkesinambungan.

E. TATA NILAI

Tata Nilai Puskesmas Purwaharja 2 :

 S : Santun (3S)

 E : Edukatif

 K : Komitmen

 S : Siap

 I : Iman

5
BAB II

PROFIL BLUD UPTD PUSKESMAS PURWAHARJA 2

A. KONDISI GEOGRAFIS

BLUD UPTD Puskesmas Purwaharja 2 terletak di Lingkungan Randegan 2


RT 20 RW 09 Desa Raharja Kecamatan Purwaharja Kota Banjar Provinsi Jawa
Barat yang memiliki wilayah kerja meliputi : Desa Raharja dan Desa Mekarharja,
dengan batas wilayah kerja :
 Sebelah Selatan : Kelurahan Mulyasari, Kecamatan Pataruman
 Sebelah Barat : Kelurahan Karangpanimbal
 Sebelah Timur : Desa Panulisan
 Sebelah Utara : Desa Panulisan

Wilayah kerja UPTD Puskesmas Purwaharja 2 memiliki landscape yang


beragam. Puskesmas Purwaharja 2 ini melingkupi DesaRaharja dan Desa
Mekarharja yang memiliki total luas area adalah 672,990 ha.
Dilhat dari akses menuju UPTD Puskesmas Purwaharja 2 dapat
digambarkan pada tabel berikut ini :
Tabel 1
Akses Menuju UPTD PuskesmasPurwaharja 2

Luas JarakTerjauh
WaktuTempuhTerjau
No Kelurahan/Desa Wilayah kePuskesma
hkePuskesmas*)
(Ha) s
1 Desa Raharja 317,990 2.5 km 10 menit
2 Desa Mekarharja 355,000 3.5 km 15 menit

*)
menggunakan sepeda motor dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam

6
B. PENDUDUK

Berdasarkan data yang diperoleh dari desa Raharja dan Mekarharja tahun 2020,
pada Desember 2020 jumlah penduduk yang tercatat tertuang dalam tabel berikut
ini.
Tabel 2
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Di Wilayah Puskesmas Purwaharja 2 Tahun 2020

JUMLAH PENDUDUK
NO DESA JUMLAH
LAKI-LAKI PEREMPUAN

1 RAHARJA 2.465 2.225 4.690

2 MEKARHARJA 2.632 2.388 5.020

JUMLAH 5.097 4.613 10.274

Sumber : Data PendudukDesa Raharja dan Mekarharja


Tahun : 2020

Dari table di atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk di desa


Mekarharja lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk di desa Raharja.

7
BAB III

HASIL KEGIATAN TAHUN 2020

Berikut, penyusun akan menyajikan laporan hasil kegiatan Kesehatan Lingkungan


dalam bentuk tabel dan penjelasan uraian.

A. KEGIATAN HARIAN

SASARAN / TIDAK
KEGIATAN TERLAKSANA KET
TARGET TERLAKSANA
STBM 8 RW 8 RW - TERCAPAI
IS TTU 37 30 7 TIDAK TERCAPAI
IS RUMAH 10 10 - TERCAPAI
IS SEKOLAH 11 11 - TERCAPAI
IS SARKES 5 5 - TERCAPAI
IS SALON 1 1 - TERCAPAI
IS PGKS RAMBUT 1 1 - TERCAPAI
IS KANTOR 2 2 - TERCAPAI
IS DAMIU 7 7 - TERCAPAI
IS TPM 50 44 6 TIDAK TERCAPAI
IS INDUSTRI 4 2 2 TIDAK TERCAPAI
PENG SAMPEL
10 0 10 TIDAK TERCAPAI
AIR BERSIH
PENG SAMPLE
7 0 7 TIDAK TERCAPAI
DAMIU
KUNJUNGAN
25 10 15 TIDAK TERCAPAI
KLINIK SANITASI

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dari 14 kegiatan yang dilaksanakan, 5


diantaranya tidak tercapai. Artinya 64% kegiatan tercapai dan 36% tidak tercapai.

Kendala programer tidak mencapai target pada tahun 2020, umumnya disebabkan
oleh terbatasnya aktifitas yang diadakan pada masa pandemi covid 19.

Untuk memperjelas analisa beberapa kegiatan tidak tercapainya target, penyusun


akan menguraikannya disetiap bagian di bawah tabel.

1. IS TPM
Kegiatan IS TPM dilakukan yang belum dilakukan di 6 TPM yaitu :
• Warung Nasi Aroh, Mekarharja
• Warung Makanan Wartono, Mekarharja
• Warung Makanan Rojak, Mekarharja
• Warung Makanan Sutar, Mekarharja
 Warung Makanan Oha, Mekarharja
 Warung Makanan Nonok, Mekarharja

Tidak terlaksananya kegiatan IS TPM tersebut dikarenakan Warung makanan


tersebut telah tutup sementara dikarenakan kondisi pandemi covid 19.

8
2. IS TTU
Kegiatan IS TPM dilakukan yang belum dilakukan di 7 TTU yaitu :
• Mushola Baetul Huda Raharja, Raharja
 Mushola Nurul Iman Mekarharja, Mekarharja
 Mushola Al Hidayah Mekarharja, Mekarharja
 Mushola Al Ikho Mekarharja, Mekarharja
 Mushola Al Amanah Mekarharja, Mekarharja
 Masjid At Taqwa Raharja, Raharja
 Mushola Nurul Hikmah, Raharja
Tidak terlaksananya kegiatan IS TTU tersebut dikarenakan adanya beberapa
kegiatan yang diberhentikan sementara terkait adanya lockdown di beberapa
wilayah tersebut serta pembatasan kegiatan puskesmas di bulan-bulan tertentu.

3. IS INDUSTRI

Kegiatan IS industri yang tidak dilakukan di 2 industri yaitu :

 Pabrik Tahu, Raharja


 Pabrik Genteng, Raharja
Tidak terlaksananya kegiatan IS Industri tersebut dikarenakan industry
tersebut ditutup dan untuk pabrik tahu sulit diajak koordinasi dalam pemantauan
kesehatan sehingga pihak puskesmas kesulitan untuk bisa bekerja sama.

4. PENGAMBILAN SAMPEL AIR BERSIH


Kegiatan pengambilan sampel air bersih sebagai salah satu tindak lanjut dari
klinik sanitasi adalah untuk mengetahui faktor resiko dari sebab suatu akibat adanya
kesakitan.
Namun di lingkungan wilayah kerja puskesmas purwaharja 2 untuk kondisi air
belum ada kondisi yang menyebabkan penyakit berbasis lingkungan yang parah.
Pada umumnya kondisi air memang keruh namun dapat diatasi dengan pemberian
kaporit dan air dapat kembali menjadi normal.

5. PENGAMBILAN SAMPEL DAMIU

Sebanyak 7 DAMIU di wilayah kerja BLUD UPTD Puskesmas Purwaharja 2,


berikut rincian pengambilan sampel :

TIDAK BERSEDIA
NAMA DAMIU HASIL DIPERIKSA / PERIKSA
ULANG
Metabee Memenuhi Syarat
E-Qua Belum Memenuhi Syarat Bersedia diperiksa Ulang
Tidak Bersedia diperiksa
Putra Tunggal Belum Memenuhi Syarat ulang setelah hasil tidak
memenuhi syarat
Tirta Jaya / Refill Water Belum Memenuhi Syarat Bersedia diperiksa Ulang
RO Water Memenuhi Syarat
Budget Cibentang Memenuhi Syarat
Family Water Memenuhi Syarat

9
6. KLINIK SANITASI DAN KUNJUNGAN KLINIK SANITASI

Kegiatan klinik sanitasi pada bulan Januari 2020 hingga Maret 2020 berjalan
dengan baik dan dapat memenuhi target. Tetapi, semenjak pandemi covid 19, BLUD
UPTD Puskesmas Purwaharja 2 memberlakukan kegiatan terbatas dalam hal waktu,
jumlah, dan penutupan pelayanan untuk mencegah penularan covid 19. Kendala
dalam hal APD (termasuk timbulan limbahnya kemudian dalam hal biaya) dan
desinfektan menjadi alasan untuk menutupnya pelayanan konseling. Hal terbaik
untuk tetap diadakannya pelayanan tersebut, yakni lokasi yang terpisah dengan
ruang kerja agar tidak menyulitkan desinfektan.

Sebenarnya, konseling sering dilakukan pada pasien, baik secara langsung


maupun tidak langsung (Whatsapp, sms, telpon). Tetapi, hal yang membingungkan
dalah direkamnya konseling yang tidak secara langsung pada dokumen rekam
medis. Sehingga, penyusun terkendala baiknya yang dilaporkan konseling adalah

B. LAPORAN REKAPITULASI TAHUN 2020

Di bawah ini merupakan tabel informasi hasil rekapitulasi capaian kegiatan program
kesehatan lingkungan pada tahun 2020.

1. RENSTRA SKPD

CAPAIAN
INDIKATOR TARGET TARGET
PUSKESMAS KET
RENSTRA SKPD 2020 2021
PURWAHARJA 2
Desa ODF 100 % 100 % 100 % Tercapai
Desa STBM 50 % 50 % 25 % Tidak Tercapai
SAB 80 % 90 % 98 % Tercapai
MCK 50 % 100 % 50 % Tercapai
Jamban Keluarga 70 % 90 % 95 % Tercapai
IPAL PKM 100 % 100 % 100 % Tercapai
PIRT 70 % 79 % 18 % Tidak Tercapai
Makanan/Jajanan Tidak Tercapai
70 % 75 % 60 %
diperiksa

2. KOMDAT

CAPAIAN
INDIKATOR
TARGET 2020 PUSKESMAS KET
KOMDAT
PURWAHARJA 2
Desa ODF 2 2 Tercapai
Kota Sehat - - -
Air Minum di periksa 7 4 Tidak Tercapai
Fasyankes yang
menangani limbah 1 1 Tercapai
medis
TPM Memenuhi
50 20 Tidak Tercapai
Syarat

10
TTU diawasi sesuai
35 9 Tidak Tercapai
standar

3. SANITASI DASAR

SARANA YANG BELUM


MEMENUHI SYARAT
CAPAIAN
(gabungan dari tidak
INDIKATOR PUSKESMAS
memenuhi syarat dan tidak
PURWAHARJA 2
memiliki sarana)
RAHARJA MEKARHARJA
SARANA AIR BERSIH 91,3 % 80 179
JAMBAN KELUARGA 95,5 % 44 88
SALURAN PEMBUANGAN AIR
86,3 % 111 297
LIMBAH
PENGELOLAAN SAMPAH 72,3 % 292 535
LANTAI 72,2 % 292 535
VENTILASI 72,2 % 292 535
LUBANG ASAP DAPUR 72,2 % 292 535
RUMAH SEHAT 86 % 200 654

BAB IV

PERMASALAHAN

A. KEGIATAN HARIAN
1. IS TTU
 Pandemi covid 19 menyebabkan beberapa masjid DKM dalam keadaan dikunci
saat akan diperiksa;
 Pengurus masjid DKM sedang melakukan aktivitasnya saat petugas akan
melakukan kegiatan.
 Beberapa wilayah dilakukan lockdown.

2. IS RUMAH
 Pandemi covid 19 menyebabkan masyarakat umumnya ketakutan saat akan
dilakukan IKL oleh petugas.

11
3. IS SEKOLAH
 Pandemi covid 19 menyebabkan beberapa sekolah dalam keadaan dikunci dan
tutup saat akan diperiksa
 Beberapa sekolah tidak bersedia diperiksa karena dalam keadaan kotor akibat
tidak diisi oleh warga sekolah, sehingga menyebabkan berdebu. Hal tersebut
dianggap mengkhawatikan penilaian menjadi buruk.

4. IS SARKES
 Tidak ada kendala berarti.

5. IS SALON
 Tidak ada kendala berarti.

6. IS PANGKAS RAMBUT
 Tidak ada kendala berarti

7. IS KANTOR
 Tidak ada kendala berarti.

8. IS DAMIU
 Tidak ada kendala berarti.

9. IS TPM
 Pemilik TPM sedang melakukan aktivitas yag lainnya saat petugas akan
melakukan kegiatan sebagai mencari penghasilan tambahan di era pandemi
covid 19;
 Pandemi covid 19 menyebabkan pemilik TPM umumnya ketakutan saat akan
dilakukan IKL oleh petugas;
 Pandemi covid 19 menyebabkan beberapa TPM dalam keadaan dikunci dan
tutup saat akan diperiksa, walau petugas sudah melakukan perjanjian dengan
pemilik TPM;
 Beberapa TPM jika lama tidak beroperasi, tidak bersedia diperiksa karena dalam
keadaan kotor, sehingga menyebabkan berdebu. Hal tersebut dianggap
mengkhawatikan penilaian menjadi buruk;
 Saat akan dilakukannya pemeriksaan, programer / petugas harus menunggu
TPM bersedia buka atau melakukan aktivitasnya. Sebab di era pandemi covid 19,
usaha kecil dan menengah sangat terdampak akibatnya.

10. IS INDUSTRI
 Pandemi covid 19 menyebabkan manager industri umumnya ketakutan saat akan
dilakukan IKL oleh petugas;
 Beberapa industri ditutup / sudah tidak beroperasi sementara selama masa
pandemic covid 19.

12
11. PENGAMBILAN SAMPEL AIR BERSIH
 Umumnya air bersih di wilayah kerja BLU UPTD Puskesmas Purwaharja 2 sudah
memenuhi syarat;
 Jika adanya kesakitan diakibatkan air bersih yang buruk, hal tersebut diantara
sebagian kecil dan bersifat kondisional;
 Masyarakat yang mengalami kesakitan, tidak bersedia membayar laboratorium
untuk sampel yang sedang diperiksa.
 Masalah yang banyak ditemui adalah air keruh sehingga dapat ditangani dengan
pemeberian kaporit.

12. PENGAMBILAN SAMPEL DAMIU


 Umumnya pemilik DAMIU mengeluhkan pembayaran atau meminta ditangguhkan
pembayaran karena cukup kesulitan peghasilan di era pandemi covid 19;

13. KLINIK SANITASI DAN KUNJUNGAN KLINIK SANITASI


 Klinik sanitasi tidak dapat dilakukan sejak April 2020 dikarenakan adanya
pembatasan pelayanan dan kunjungan pasien ke Puskesmas;
 Klinik sanitasi juga tidak dapat dilakukan karena masalah ruangan dan desinfeksi;
 Sasaran kunjungan pasien klinik sanitasi menjadi sedikit, sehingga hanya
dilakukan pada kasus–kasus yang bukan atau tidak masuk ke klinik sanitasi
bekerjasama dengan programer lainnya.

B. LAPORAN REKAPITULASI TAHUN 2020


1. RENSTRA SKPD
 STBM baru dilakukan pada sebatas memaksimalkan ODF, diikuti cuci tangan
berhubung era pandemi covid 19, sedangkan pilar STBM lainnya hanya
dilakukan sebatas penyampaian informasi melalui penyuluhan;
 Dalam memenuhi capaian pengguna jamban di tahun 2020, telah dilaksanakan
pembangunan jamban di beberapa rumah yang belum memiliki jamban.
 PIRT memiliki kendala yang sama dengan IS TPM, khususnya terdampak
pandemi covid 19;
 Makanan atau jajanan tidak diperiksa PKM karena BLUD UPTD Puskesmas
Purwaharja 2 tidak memiliki sanitarian kit untuk hal tersebut .

2. KOMDAT
 Air minum diperiksa, TPM dan TTU sama dengan permasalahan pengambilan
sampel DAMIU, IS TPM dan IS TTU;

3. SANITASI DASAR
Masih rendahnya cakupan rumah sehat, umumnya karena ketujuh indikator
sanitasi dasar belum terpenuhi. Umunya jatuh pada indicator sarana pembuangan
air limbah (SPAL), lantai, sampah, lubang asap dapur, sarana air bersih (SAB)
kemudian ventilasi.

13
14
BAB V

RENCANA TINDAK LANJUT

Umumnya, ketidaktercapaian kegiatan kesehatan lingkungan di wilayah kerja BLUD UPTD Puskesmas Purwaharja 2 adalah karena kendala pada era pandemi covid 19.
Diharapkan tindak selanjutnya adalah kerjasasama dari berbagai pihak yang mempertimbangkan kegiatan kesehatan lingkungan disesuaikan dengan pandemi covid 19.

Selain itu, beban kerja programmer kesehatan lingkungan disesuaikan dengan perkembangan kasus di wilayah kerja masing – masing. Masukan dan inovasi sangat
diharapkan programmer serta pertimbangan programmer agar fokus pada kegiatan kesehatan lingkungannya, mengingat kegiatan kesehatan lingkungan melingkupi di luar dan
di dalam gedung.

Di bawah ini merupakan tabel rencana kegiatan kesehatan lingkungan di BLUD UPTD Puskesmas Purwaharja 2.
KEBUTUH
UPAYA WAKTU
TARGET PENANGGUNG AN MITRA INDIKATOR SUMBER
NO KESEHAT KEGIATAN TUJUAN SASARAN PELAKSA
SASA RAN JAWAB SUMBER KERJA KINERJA BIAYA
AN NAAN
DAYA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 13

Peningkat
1 Kesling Meningkatkan Masyarakat Kepala Programer Transport Promkes, Februari Meningkatkan BOK
an
pengetahuan Desa, PKK, Kesling dan Makan 2021 Cakupan Rumah
Pengetah Masyarakat 25 RW, Minum Bidan Desa Sehat
uan tentang TOMA,
Masyarak Indikator TOGa
at tentang Rumah Sehat
Rumah
Sehat

Inspeksi Meningkatkan Masyarakat 50 TTU Programer Transport Promkes Januari Tercapainya BOK
Kesehatan Cakupan Kesling petugas s/d target
Lingkungan Pemantauan Desember Pemantauan TTU
Tempat- TTU 2021
tempat
Umum (TTU)

Inspeksi
Meningatkan Masyarakat 50 TP2M Programer Transport Promkes, Januari Tercapainya BOK
Kesehatan
Cakupan Kesling petugas s/d target
Lingkungan Pemantauan Gizi Desembe Pemantauan
Tempat Pengolahan r 2021 TP2M
Pengolahan Makanan
Makanan

Update
Meningkatkan Masyarakat Kepala Programer Transport Promkes Maret Meningkatnya BOK
Knowledge
Pengetahuan Desa, PKK, Kesling dan Makan 2021 Cakupan
tentang Masyarakat TOMA, Minum Pengelolaan
Pengelolaa tentang TOGA, dan Sampah
n Sampah Pengelolaan 25 RW
Sampah

Refreshing
Meningkatkan Masyarakat 25 Satgas Programer Transpot Promkes Juli 2021 Meningkatkan BOK
Satgas
Pengetahuan Kesling RW Kesling dan Makan Pengetahuan
A. KEGIATAN HARIAN
1. STBM
 Mengkomunikasikan kembali dengan lintas sektor khususnya Lurah dan Kepala
Desa mengenai inovasi dan pembangunan dibidang sanitasi khususnya jamban
sehat;
 Melakukan pemicuan dengan membahas pilar lainnya dan penyampaian yang
lebih singkat dan tidak membosankan, agar masyarakat tidak bosan ketika selalu
membahas jamban;
 Peserta yang menjadi peserta STBM, adalah yang sudah benar-benar serius
membangun jamban sehat agar terpicu lagi mengingat pembatasan jumlah
peserta;
 Menjelaskan bahwa pertemuan STBM akan membahas pentingnya pilar-pilar
STBM dalam pencegahan penularan covid 19.

2. IS TTU
 Melakukan IKL saat adanya kegiatan keagamaan yang hampir selesai, agar
keadaan mesjid tidak dikunci dan bertemu dengan pengurusnya untuk dibina;
 Memberikan arahan dan masukan bahwa dengan IKL akan mendapatkan
pandangan cara mencegah penularan covid 19 di lingkungan mesjid.

3. IS RUMAH
 Bekerjasama dengan programmer lain seperti perkesmas agar masyarakat lebih
memahami mengenai aspek kesehatan tidak hanya kesehatan diri tetapi
kesehatan rumah juga.
 Dengan melakukan kerjasama dengan programmer lain, jadwal kegiatan kesling
dapat lebih termanfaatkan dengan baik.

4. IS SEKOLAH
 Bekerjasama dengan programmer promkes dalam melaksanakan penyuluhan
dan IS di sekolah sehingga pihak sekolah lebih dapat mudah memahami
mengenai factor kesehatan sekolah dalam aspek kesehatan lingkungan.

5. IS SARKES
 Menjelaskan bahwa adanya pemakluman jika lingkungan sarana kesehatan tidak
dalam keadaan atau kondisi yang maksimal karena lingkungan lama tidak
digunakan sehingga tidak dilakukan perawatan rutin;
 Melakukan IKL pada sarana kesehatan dengan pemadatan saat sarana
kesehatan diperbolehkan melakukan pelayanan.

6. IS SALON
 Terus melakukan koordinasi dan komunikasi ketika pemilik salon sedang atau
akan beroperasi ketika akan melakukan IKL karena covid 19 berdampak dalam
jumlah penggunaan jasa salon;
 Mencatat nomor ponsel untuk dilakukan pembinaan khususnya mengenai
fasilitas sanitasi, masker dan sterilisasi alat serta handuk dengan alkohol atau air
hangat;
 Menyesuaikan update sasaran salon yang sudah berkurang dengan rencana IKL
salon tersebut.

7. IS PANGKAS RAMBUT
 Terus melakukan koordinasi dan komunikasi ketika pemilik pangkas rambut
sedang atau akan beroperasi ketika akan melakukan IKL karena covid 19
berdampak dalam jumlah penggunaan jasa pangkas rambut;
 Mencatat nomor ponsel untuk dilakukan pembinaan khususnya mengenai
fasilitas sanitasi, masker dan sterilisasi alat serta handuk dengan alkohol atau air
hangat;
 Menyesuaikan update sasaran pangkas rambut yang sudah berkurang dengan
rencana IKL pangkas rambut tersebut.

8. IS KANTOR
 Rencana tindak lanjut tidak berbeda dengan tahun 2020.

9. IS DAMIU
 Rencana tindak lanjut tidak berbeda dengan tahun 2020.

10. IS TPM
 Melakukan koordinasi dan komunikasi ketika pemilik TPM sedang atau akan
beroperasi ketika akan melakukan IKL karena covid 19 berdampak dalam jumlah
produksi TPM dan PIRT;
 Menjelaskan bahwa adanya pemakluman jika lingkungan TPM tidak dalam
keadaan atau kondisi yang maksimal karena lingkungan lama tidak digunakan
sehingga tidak dilakukan perawatan rutin bahkan dengan IKL mendapat manfaat
untuk menciptakan lingkungan yang dapat mencegah penularan covid 19;
 Mencatat nomor ponsel untuk dilakukan pembinaan khususnya mengenai
fasilitas sanitasi, masker dan HACCP.

11. IS INDUSTRI
 Menjelaskan bahwa dengan IKL mendapat manfaat untuk menciptakan
lingkungan yang dapat mencegah penularan covid 19.
 Bekerjasama dengan programmer UKK dalam melakukan kunjungan ke industry
agar pemahaman indutri lebih mudah dipahami.

12. PENGAMBILAN SAMPEL AIR BERSIH


 Hanya melakukan pengambilan sampel air bersih ketika pasien klinik sanitasi
menyetujui untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium dan bersedia membayar
jasa pemeriksaannya;
 Bagi pasien yang dimungkinkan mengalami kesakitan karena kualitas air kotor,
maka akan diberikan terapi kaporit dengan pencatatan dokumen maupun tidak.
13. PENGAMBILAN SAMPEL DAMIU
 Bagi DAMIU yang tidak bersedia diperiksa dan tidak bersedia menandatangani
pernyataan resiko, akan dinotifikasi ke Kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan
Kota Banjar;
 Bagi DAMIU yang tidak bersedia diperiksa, tetapi bersedia menandatangani
pernyataan resiko akan ditawarkan pemeriksaan 3 bulan kemudian;

14. KLINIK SANITASI DAN KUNJUNGAN KLINIK SANITASI


 Jika pembatasan pelayanan klinik sanitasi atau konseling lainnya sudah tidak
berlaku, klinik sanitasi akan dilakukan portable baik di dalam atau di luar gedung,
atau di ruang khusus terpisah dengan ruang kerja;
 Pencatatan dokumen dilakukan di ruang kerja agar tidak adanya kemungkinan
pencemaran covid 19 pada dokumen dan lainnya;
 Setiap selesai klinik sanitasi, dilakukan desinfeksi;
 Jumlah sasaran target pasien klinik sanitasi disesuaikan dengan pembatasan
kunjungan pasien ke Puskesmas yang dibatasi;
 Kunjungan klinik sanitasi dilakukan dengan prioritas yang benar-benar perlu
adanya terapi lapangan.

B. LAPORAN REKAPITULASI TAHUN 2020


1. RENSTRA SKPD
 Mengkomunikasikan kembali dengan lintas sektor khususnya Lurah dan Kepala
Desa mengenai inovasi dan pembangunan dibidang sanitasi khususnya jamban
sehat; Melakukan pemicuan dengan membahas pilar lainnya dan penyampaian
yang lebih singkat dan tidak membosankan, agar masyarakat tidak bosan ketika
selalu membahas jamban;
 Peserta yang menjadi peserta STBM, adalah yang sudah benar-benar serius
membangun jamban sehat agar terpicu lagi mengingat pembatasan jumlah
peserta; Bekerjasama dengan promkes untuk melakukan penyuluhan termasuk
STBM dengan cara berkeliling menggunkan ambulan. Diprioritaskan membahas
pilar cuci tangan pakai sabun;
 Menjelaskan bahwa pertemuan STBM akan membahas pentingnya pilar-pilar
STBM dalam pencegahan penularan covid 19;
 Mengadvokasi pada pihak-pihak terkait mengenai pengelolaan MCK yang rusak;
 Rencana tindak lanjut PIRT dan TPM sama dengan poin di rencana tindak lanjut
IS TPM;
 Mengajukan pengadaan dan pelatihan sanitarian kit;
 Bekerjasama dengan Puskesmas lainnya yang bersedia dan telah memiliki
sanitarian kit serta telah melakukan pelatihannya.

2. KOMDAT
 Rencana tindak lanjut sama dengan rencana tindak lanjut pada poin IS TPM dan
renstra SKPD;
 Rencana tindak lanjut air minum diperiksa, TPM dan TTU sama dengan rencana
tindak lanjut pada poin pengambilan sampel DAMIU, IS TPM dan IS TTU;

3. SANITASI DASAR
 Melakukan pembinaan pada rumah tidak sehat bekerjama dengan programer
lainnya seperti perkesmas juga lintas sektor lainnya seperti kader.
 Membina rumah tidak sehat agar melakukan perubahan sederhana sesuai
kemampuannya untuk menjadikan rumahnya rumah sehat yang bermanfaat
seperti pada pencegahan penularan coivid 19 di lingkungan rumah;
 Memicu perubahan perilaku dari tidak sehat menjadi sehat seperti ketika
memasak biasannya tidak membukakan jendela dan pintu serta tidak memiliki
lubang asap dapur, berubah menjadi membuka jendela dan pintu saat
memaasak;
 Segala bentuk kegiatan kesehatan lingkungan tidak akan sukses tanpa adanya
bantuan, dorongan, masukan dari berbagai pihak baik Kepala Puskesmas, Dinas
Kesehatan, lintas program dan lintas sektor. Maka dari itu perlu adanya sharing
yang berkelanjutan dari berbagai pihak.
BAB VI

PENUTUP

A. SIMPULAN

Pada umumnya semua target program Kesehatan Lingkungan BLUD UPTD


Puskesmas Purwaharja 2 selama setahun pada tahun 2020 yang diproyeksikan
dengan kegiatan program masih terdapat beberapa yang mencapai target dan ada
yang belum mencapai target. Bila dibandingkan dengan tahun 2019, data yang diolah
sudah terdapat peningkatan dan perubahan di masyarakat pun mulai terlihat. Hal
tersebut tentunya merupakan peran serta masyarakat yang baik terutama untuk
peran lintas sektor dan lintas program.

B. SARAN

1. Bagi Dinas Kesehatan Kota Banjar dan Kepala BLUD UPTD Puskesmas
Purwaharja 2
Dalam rangka peningkatan program STBM, maka diharapkan Dinas
Kesehatan dapat mulai melakukan pemicuan untuk pilar STBM lainnya. Demikian
dengan Puskesmas harus dapat melakukan pemicuan lagi kepada masyarakat
untuk dapat lebih berkembang lagi melakukan inovasi terkait lingkungan.
Untuk ruang lingkup kerja kesling di dalam gedung mohon lebih
diperhatikan, dikarenakan focus kerja kesehatan lingkungan tidak hanya
pemantauan di lingkungan masyarakat, tetapi juga di lingkungan puskesmas itu
sendiri.

2. Bagi rekan – rekan seperjuangan


Agar selalu bekerjasama dalam menjalankan tugas. Saling membantu,
mendukung dan mendoakan agar terciptanya lingkungan sehat dan aman bagi
wilayah kerja. Selain itu dapat berdiskusi mengenai inovasi yang disesuaikan
dengan wilayah kerja masing–masing.

Anda mungkin juga menyukai