Anda di halaman 1dari 15

e-ISSN : 2540-9611

T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika p-ISSN : 2087-8508

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A Volume 12 nomor 2 (Desember 2021) | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v12i2.983

HUBUNGAN DETERMINAN STRES KERJA DI MASA PANDEMI


COVID-19 DENGAN KINERJA PERAWAT
THE RELATIONSHIP OF DETERMINING WORK STRESS IN THE
COVID-19 PANDEMIC PERIOD AND NURSE PERFORMANCE
Meisy Jilbry Kunu*1, Grace Esther Caroline Korompis2, Adrian Umboh3
Universitas Sam Ratulangi
meisykunu@gmail.com, 085397940148, gkorompis@unsrat.ac.id, aupediatri@gmail.com

ABSTRAK
Pandemi Covid-19 memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan perawat dalam melakukan tindakan
asuhan keperawatan kepada pasien secara berkesinambungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
hubungan determinan stres kerja dengan kinerja perawat di masa pandemi Covid-19. Jumlah
responden sebanyak 59 orang. Kegiatan dimulai dengan menandatangani persetujuan, wawancara,
mengisi kuesioner. Metode penelitian menggunakan data kuantitatif dengan pendekatan cross
sectional. Data dianalisis secara univariat, bivariat, dan multivariat dengan menggunakan Chi-square
dan Uji analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan nilai yang signifikan dengan p < 0,05,
yaitu : Jam kerja (0,020), beban kerja (0,019), lingkungan kerja (0,005), konflik peran (0,031), dan
pengembangan karir (0,030); sedangkan nilai yang tidak signifikan ditunjukkan dengan p > 0,05,
rutinitas (0,528), peran individu (0,251), hubungan dalam pekerjaan (0,213), pola ketenagaan (0,177),
kemudian yang memiliki hubungan yang paling besar yaitu beban kerja yang ditunjukkan dengan nilai
Exp (β) = 13,380. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada lima determinan stres kerja memiliki
hubungan dengan kinerja perawat dan empat determinan yang tidak memiliki hubungan dengan
kinerja perawat. Diharapkan dapat melakukan rekrutmen dan seleksi khususnya untuk tenaga
keperawatan, menyediakan alat pelindung diri yang sesuai standar disetiap shift kerja, membuat
ruangan dan waktu khusus sebagai fasilitas untuk ruang penyuluhan.
Kata Kunci: Kinerja; pandemi covid-19; perawat; stres kerja

ABSTRACT
The Covid-19 pandemic has a major influence on the lives of nurses in carrying out nursing care
actions for patients on an ongoing basis. The purpose of this study was to determine the relationship
between the determinants of work stress and the performance of nurses during the Covid-19
pandemic. The number of respondents was 59 people. The activity starts with signing the agreement,
interviewing, filling out a questionnaire. The research method used quantitative data with a cross
sectional approach. Data were analyzed by univariate, bivariate, and multivariate using Chi-square
and logistic regression analysis test. The results showed significant values with p <0.05, namely:
working hours (0.020), workload (0.019), work environment (0.005), role conflict (0.031), and career
development (0.030); while the insignificant value is indicated by p> 0.05, routine (0.528), individual
roles (0.251), work relations (0.213), employment patterns (0.177), then the one with the greatest
relationship is workload as indicated by the value of Exp (β) = 13,380. The conclusion of this study is
that there are five determinants of job stress that have a relationship with nurse performance and four
determinants that have no relationship with nurse performance. It is expected to be able to do
recruitment and selection, especially for nursing staff, provide personal protective equipment
according to standards in each work shift, make special rooms and times as facilities for extension
rooms.

Jurnal Kesehatan Medika Saintika 67


Desember 2021 |Vol 12 Nomor 2
e-ISSN : 2540-9611
T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika p-ISSN : 2087-8508

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A Volume 12 nomor 2 (Desember 2021) | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v12i2.983

Keywords: Performance; Covid-19 pandemic; nurses; work stress


PENDAHULUAN disebabkan oleh lingkungan kerja yang kurang
Tenaga kesehatan yang berada digaris mendukung perawat ditengah pandemi Covid-
depan menghadapi berbagai tekanan pekerjaan 19 yaitu kurangnya ketersediaan Alat
tentunya memiliki resiko tinggi mengalami Pelindung Diri (APD) ditempat kerja sehingga
gangguan mental berupa stres ringan hingga meningkatkan kecemasan (Ramadhan 2020).
berat (Lai, J., S. Ma., Y. Wang., Z. Cai., J. Hu., Selain itu, meskipun APD telah digunakan,
N.Wei., J.Wu., H. Du., T. Chen., R. Li., H. resiko terinfeksi dapat terjadi melalui droplet
Tan., L. Kang., L. Yao., M. Huang., H. Wang., atau aerosol pasien yang terdapat diudara
G. Wang., Z. Liu. 2020). Menjadi pembawa masuk melalui celah APD yang terbentuk
virus dan dapat menularkannya kepada tanpa disengaja (Handayani, R. T., S. Kuntari.,
anggota keluarga atau orang lain, merasa tidak A. T. Darmayanti., A. Widiyanto. 2020).
ada dukungan, kekhawatiran terhadap Lamanya jam kerja tentunya dapat
kesehatan diri sendiri, stigma sosial, beban meningkatkan akan beban kerja seorang
kerja berlebihan, diisolasi, dan memberikan perawat yang dapat menimbulkan stres kerja
rasa tidak aman ketika memberikan layanan (Astuti, L.Y., R. N. Hudhariani. 2016). Beban
perawatan kepada pasien yang terinfeksi kerja yang terlalu tinggi seperti jumlah pasien
Covid-19 merupakan penyebab stres kerja dan perawat yang tidak seimbang dapat juga
tenaga kesehatan dimasa pandemi Covid-19 memicu terjadinya stres sehingga kemampuan
(Rosyanti 2020). fisik berkurang dan penampilan kerja tidak
Stres merupakan rangsangan atau aksi efektif dan efisien sehingga menimbulkan
dari tubuh manusia yang berasal dari luar tindakan yang tidak aman (Purba 2015). Selain
maupun dari dalam tubuh yang dapat itu rutinitas dengan pekerjaan yang dilakukan
menimbulkan dampak merugikan mulai dari monoton setiap hari, peran individu yang
menurunnya kesehatan, penurunan dikerjakan dengan melakukan tutuntan tugas
performansi, efisiensi dan produktivitas kerja yang tidak sesuai dengan kemampuan,
seseorang (Runtuwene, K. S., F.K. Kolibu. pengembangan karir yang dialami seperti
2018). Kinerja perawat dapat dinilai dari kurang adanya promosi untuk jenjang karir,
kualitas mutu asuhan keperawatan yang hubungan dalam pekerjaan antara sesama
diberikan oleh seorang perawat terhadap perawat yang kurang akrab, tentunya dapat
pasien. Asuhan keperawatan dapat terlaksana memicu terjadinya stres kerja pada perawat
dengan baik apabila ditunjang dengan kualitas (Fuada, N., I. Wahyuni. 2017).
dan kuantitas dari seorang perawat. Pelayanan Pola ketenagaan yang diatur jika tidak
kesehatan yang secara kesinambungan serta sesuai dengan kebutuhan ruangan antara
peran dan tuntutan pekerjaan yang banyak jumlah perawat dan jumlah pasien maka dapat
seringkali memicu terjadinya stres kerja pada menimbulkan stres kerja kepada perawat
perawat (Nurfitriani dan Fajrillah 2016). (Manaf 2018). Selain itu keterpaksaan peran
Penyebab stres kerja dibagi menjadi yang dilakukan dapat memicu terjadinya stres
lima kategori, yaitu faktor intrinsik (jam kerja, kerja yang dapat mempengaruhi akan kinerja
beban kerja, rutinitas, lingkungan kerja), faktor (Tantra 2015). Peran dan tanggung jawab yang
ekstrinsik (peran individu, konflik peran, sama juga membutuhkan waktu dan perhatian
keterpaksaan peran), pengembangan karir, penuh antara pekerjaan di rumah bersama
hubungan dalam pekerjaan, dan pola keluarga dan di tempat bekerja, sehingga dapat
ketenagaan. Menurut World Health menimbulkan masalah peran yaitu konflik
Organization (WHO) para tenaga kesehatan antar peran. Konflik peran yang dirasakan
yang terinfeksi Covid-19 khususnya perawat dapat mempengaruhi kemampuan seseorang
dan bidan, disebabkan karena mereka memiliki untuk bekerja. Konflik peran ganda yang
kontak erat dengan pasien selama masa muncul pada perawat dapat menimbulkan
perawatan (WHO 2020). Hal ini juga terjadinya stres kerja yang dapat

Jurnal Kesehatan Medika Saintika 68


Desember 2021 |Vol 12 Nomor 2
e-ISSN : 2540-9611
T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika p-ISSN : 2087-8508

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A Volume 12 nomor 2 (Desember 2021) | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v12i2.983

mempengaruhi kinerja perawat (Wulandari penurunan kinerja (Tantra 2015). Hasil


2014). penelitian lainnya yang dilakukan di RSUD A
Penelitian yang dilakukan tentang Wahab Sjahranie Samarinda didapati bahwa
kesehatan mental dari petugas kesehatan yang semakin tinggi konflik peran ganda maka
merawat pasien Covid-19 di rumah sakit yang semakin tinggi stres kerja perawat. Stres kerja
berada di Tiongkok mengalami gejala depresi, ini dapat berkaitan dengan kualitas pekerjaan
kecemasan, insomnia dan tekanan psikologis dalam melayani pasien yang membutuhkan
(Huang, C., Y. Wang., X. Li., L. Ren., J. konsentrasi dan tanggung jawab (Fita 2017).
Zhao., Y. Hu., L. Zhang., G. Fan., J. Xu., X. Hasil penelitian diatas sejalan dengan
Gu., Z. Cheng., T. Yu., J. Xia., Y. Wei., W. penelitian yang dilakukan di Puskesmas
Wu., X. Xie., W. Yin., h. Li., M. Liu., Y. wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Xiao., H. Gao., L. Guo., L. Guo., J. Xie., G. Simeulue, bahwa beban kerja, lingkungan
Wang., R. Jiang., Z. Gao., Q. Jin. 2020). kerja dan konflik peran dapat mempengaruhi
Sedangkan di Indonesia berdasarkan hasil stres kerja perawat (Manaf 2018). Selanjutnya
penelitian oleh FIK- UI (Fakultas Ilmu penelitian tentang stres kerja berhubungan
Keperawatan-Universitas Indonesia) dan IPKJI dengan kinerja perawat yang dilakukan di
(Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa) tahun 2020 Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang,
respon yang paling sering muncul pada disimpulkan bahwa perawat yang memiliki
perawat ialah perasaan cemas dan tegang stres kerja lebih tinggi cenderung memiliki
(Rahman 2020). kinerja yang kurang baik dan perawat dengan
Hasil penelitian yang dilakukan di RSI tingkat stres kerja ringan cenderung memiliki
Nashrul Ummah Lamongan bahwa semakin kinerja yang lebih baik (Difayoga 2015).
tinggi beban kerja perawat yang bekerja, maka Penelitian lainnya untuk melihat dampak
stres kerja yang dirasakan juga akan psikologi tenaga kesehatan dalam menghadapi
meningkat, demikian juga sebaliknya jika pandemi Covid-19, didapati bahwa adanya
beban kerja rendah maka stres kerja yang tenaga kesehatan yang mengalami stres ringan,
dirasakan juga akan rendah (Sari 2020). Selain sedang maupun berat. Hal ini juga
itu, penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit menunjukkan adanya stres terhadap tenaga
Jiwa Mutiara Sukma disimpulkan bahwa kesehatan yang merasa diasingkankan oleh
lingkungan kerja memiliki pengaruh terhadap orang disekitarnya akibat Covid- 19
stres perawat (Lalu, E. R., Surati. 2017). (Nasrullah, D., M. Natsir., R. Twistiandayani.,
Penelitian yang dilakukan di RSUD Ambarawa L. Rohayani., Siswanto., N. M. Sumartyawati.,
menyimpulkan bahwa jam kerja yang tidak U. Hasanah. 2020). Selain itu penelitian
produktif dapat mempengaruhi stres kerja pada khusus untuk perawat di Rumah Sakit Tongji
perawat (Astuti, L.Y., R. N. Hudhariani. Wuhan didapati bahwa terjadi peningkatan
2016). Kemudian penelitian yang dilakukan di stres kerja yang dialami oleh perawat dimasa
RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Semarang, pandemi Covid-19 (Gunadha 2020).
mendapati bahwa hal-hal yang dapat Tenaga kesehatan yang bekerja di masa
mempengaruhi akan stres kerja pada perawat pandemi Covid-19, perawatlah sebagai garda
pada umumnya, yaitu berupa hubungan dalam terdepan yang melayani pasien selama 24 jam
pekerjaan dan pengembangan karir sedangkan dan berkesinambungan sehingga dapat
rutinitas dan peran individu hanya didapati berdampak pada stres kerja. Untuk itu perlu
pada beberapa perawat saja (Fuada, N., I. diperhatikan stres kerja pada perawat, dalam
Wahyuni. 2017). Selanjutnya hasil penelitian hal ini untk dapat meningkatkan akan kinerja
mengenai faktor-faktor sosial yang dalam pemberian asuhan keperawatan kepada
mempengaruhi stres kerja, didapati bahwa pasien. Penelitian ini bertujuan untuk
beban kerja, peran individu, dan keterpaksaaan mengetahui hubungan determinan stres kerja di
peran dapat menyebabkan stres kerja, sehingga masa pandemi Covid-19 dengan kinerja
jika stres kerja berlebihan dapat menyebabkan

Jurnal Kesehatan Medika Saintika 69


Desember 2021 |Vol 12 Nomor 2
e-ISSN : 2540-9611
T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika p-ISSN : 2087-8508

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A Volume 12 nomor 2 (Desember 2021) | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v12i2.983

perawat di Ruang Rawat Inap Medis Rumah Karakteristik n %


Sakit Advent Manado. Jenis Kelamin Perempuan 55 93
Laki-laki 4 7
BAHAN DAN METODE Total 59 100
Penelitian menggunakan data kuantitatif Lama Kerja < 4 Bulan 0 0
> 4 Bulan 59 100
dengan pendekatan cross sectional. Penelitian
Total 59 100
ini dilaksanakan di Ruang Rawat Inap Medis
Rumah Sakit Advent Manado dan pengupulan
data pada tanggal 22 Oktober 2020 - 6 Januari Distribusi karakateristik pada tabel 1
2021. Populasi dalam penelitian ini adalah menunjukkan bahwa mayoritas perawat
seluruh perawat yang bekerja di lantai 2 dan 3, berjenis kelamin perempuan dan berdasarkan
di ruang rawat inap medis anak-anak dan lama kerja mayoritas perawat memiliki lama
dewasa Rumah Sakit Advent Manado kerja > 4 bulan.
sebanyak 66 orang. Teknik pengambilan
sampel menggunakan total sampling, namun Analisis Univariat
dilihat juga berdasarkan kriteria eklusi yaitu
bersedia menjadi responden dengan Tabel 2. Deskripsi Determinan Stres Kerja
mendatangani informed consent, bertugas Dan Kinerja Perawat
diruang rawat inap medis lantai 2 dan 3,
bekerja minimal 4 bulan dan kriteria inklusi Variabel Hasil n %
yaitu tidak bersedia menjadi responden, tidak Jam Kerja Tinggi 34 57,6
bertugas di ruang rawat inap medis lantai 2 dan Rendah 25 42,4
3, bekerja kurang dari 4 bulan. Jumlah Total 59 100
responden yang memenuhi kriteria dan Beban Kerja Tinggi 33 55,9
Rendah 26 44,1
bersedia menjadi responden sebanyak 59
Total 59 100
orang. Penelitian dilakukan dengan wawancara Rutinitas Monoton 19 32,2
singkat untuk mendapatkan data awal dan Tidak 40 67,8
kemudian responden mengisi kueisioner yang Monoton
dibagikan. Pertanyaan yang ada dalam Total 59 100
kuesioner di bagi dua bagian, yang pertama Lingkungan Baik 35 59,3
mengenai sembilan determinan stres kerja Kerja Tidak baik 24 40,7
yang terdiri dari 53 pertanyaan dan kedua Total 59 100
menegenai kinerja perawat yang berfokus pada Peran Individu Sesuai 38 64,4
asuhan keperawatan (pengkajian, diagnosa, Tidak 21 35,6
Sesuai
perencanaan, implementasi, evaluasi) terdiri
Total 59 100
dari 30 pertanyaan. Data yang terkumpul akan Konflik Peran Tinggi 20 33,9
diolah mengunakan program SPSS versi 17 Rendah 39 66,1
dengan dianalisis menggunaka rumus Chi- Total 59 100
square dan selanjutnya dengan Uji analisis Pengembangan Baik 31 52,5
regresi logistik. Karir Tidak baik 28 47,5
Total 59 100
HASIL Hubungan Dalam Baik 50 84,7
Berikut ini merupakan karakteristik dari Pekerjaan Tidak baik 9 15,3
Total 59 100
responden
Pola Ketenagaan Baik 38 64,4
Tidak baik 21 35,6
Tabel 1. Distribusi Responden Menurut Total 59 100
Karakteristik Kinerja Perawat Baik 44 74,6
Tidak baik 15 25,4
Total 59 100

Jurnal Kesehatan Medika Saintika 70


Desember 2021 |Vol 12 Nomor 2
e-ISSN : 2540-9611
T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika p-ISSN : 2087-8508

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A Volume 12 nomor 2 (Desember 2021) | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v12i2.983

Deskripsi jam kerja yang terdapat pada sebanyak 39 orang (66,1%) memiliki konflik
tabel 2 menunjukkan bahwa dari total 59 peran yang rendah, mayoritas perawat
perawat, mayoritas perawat yaitu sebanyak 34 sebanyak 31 orang (52,5%) memiliki
orang (57,6%) memiliki jam kerja yang tinggi, pengembangan karir yang baik, mayoritas
mayoritas perawat sebanyak 33 orang (55,9%) perawat sebanyak 50 orang (84,7%) memiliki
memiliki beban kerja yang tinggi, mayoritas hubungan dalam pekerjaan yang baik,
perawat sebanyak 40 orang (67,8%) memiliki mayoritas perawat sebanyak 38 orang (64,4 %)
rutinitas yang tidak monoton, mayoritas memiliki pola ketenagaan yang baik, dan
perawat sebanyak 35 orang (59,3%) memiliki mayoritas perawat sebanyak 44 orang (74,6 %)
lingkungan kerja yang baik, mayoritas perawat memiliki kinerja perawat yang baik.
sebanyak 38 orang (64,4%) memiliki peran
individu yang sesuai, mayoritas perawat
Analisis Bivariat

Tabel 3. Hubungan Masing-masing Variabel Antara Jam Kerja, Beban Kerja, Rutinitas,
Lingkungan Kerja, Peran Individu, Konflik Peran, Pengembangan Karir, Hubungan Dalam
Pekerjaan, Pola Ketenagaan Dengan Kinerja Perawat

Kinerja Perawat Nilai OR


Variabel Tidak Baik Baik Total ρ
n % n % n %
Jam Rendah 2 3,4 23 39,0 25 42,4
Kerja Tinggi 13 22,0 21 35,6 34 57,6 0,020 0,140
Total 15 25,4 44 74,6 59 100,0
Beban Rendah 11 18,6 15 25,4 26 44,1
Kerja Tinggi 4 6,8 29 49,2 33 55,9 0,019 5,317
Total 15 25,4 44 74,6 59 100,0
Rutinitas Tidak Monoton 9 15,3 31 52,5 40 67,8
Monoton 6 10,2 13 22,0 19 32,2 0,528 0,629
Total 15 25,4 44 74,6 59 100,0
Lingkungan Tidak Baik 1 1,7 23 39,0 24 40,7
Kerja Baik 14 23,7 21 35,6 35 59,3 0,005 0,065
Total 15 25,4 44 74,6 59 100,0
Peran Tidak Sesuai 3 5,1 18 30,5 21 35,6
Individu Sesuai 12 20,3 26 44,1 38 64,4 0,251 0,361
Total 15 25,4 44 74,6 59 100,0
Konflik Rendah 6 10,2 33 55,9 39 66,1
Peran Tinggi 9 15,3 11 18,6 20 33,9 0,031 0,222
Total 15 25,4 44 74,6 59 100,0
Pengembangan Tidak Baik 3 5,1 25 42,4 28 47,5
Karir Baik 12 20,3 19 32,2 31 52,5 0,030 0,190
Total 15 25,4 44 74,6 59 100,0
Hubungan Tidak Baik 4 6,8 5 8,5 9 15,3
Dalam Baik 11 18,6 39 66,1 50 84,7 0,213 2,836
Pekerjaan Total 15 25,4 44 74,6 59 100,0
Pola Tidak Baik 8 13,6 13 22,0 21 35,6
Ketenagaan Baik 7 11,9 31 52,5 38 64,4 0,177 2,725
Total 15 25,4 44 74,6 59 100,0

Jurnal Kesehatan Medika Saintika 71


Desember 2021 |Vol 12 Nomor 2
e-ISSN : 2540-9611
T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika p-ISSN : 2087-8508

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A Volume 12 nomor 2 (Desember 2021) | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v12i2.983

Hasil tabulasi silang yang dilakukan (signifikan) antara peran individu dengan
antara jam kerja dengan kinerja diperoleh hasil kinerja perawat. Hasil tabulasi silang yang
analisis Chi-Square dengan nilai ρ = 0,020 < dilakukan antara konflik peran dengan kinerja
0,05 dengan demikian H0 ditolak dan H1 perawat, diperoleh hasil analisis Chi-Square
diterima, berarti terdapat hubungan yang dengan nilai ρ = 0,031 < 0,05 dengan demikian
bermakna (signifikan) antara jam kerja dengan H0 ditolak dan H1 diterima, berarti terdapat
kinerja perawat. Hasil tabulasi silang yang hubungan yang bermakna (signifikan) antara
dilakukan antara beban kerja dengan kinerja konflik peran dengan kinerja perawat. Hasil
perawat, diperoleh hasil analisis Chi-Square tabulasi silang yang dilakukan antara
dengan nilai ρ = 0,019 < 0,05 dengan demikian pengembangan karir dengan kinerja perawat,
H0 ditolak dan H1 diterima, berarti terdapat diperoleh hasil analisis Chi-Square dengan
hubungan yang bermakna (signifikan) antara nilai ρ = 0,030 < 0,05 dengan demikian H 0
beban kerja dengan kinerja perawat. Hasil ditolak dan H1 diterima, berarti terdapat
tabulasi silang yang dilakukan antara rutinitas hubungan yang bermakna (signifikan) antara
dengan kinerja perawat, diperoleh hasil dengan pengembangan karir dengan kinerja perawat.
nilai ρ = 0,528 > 0,05 dengan demikian H0 Hasil tabulasi silang yang dilakukan antara
diterima dan H1 ditolak, berarti tidak terdapat hubungan dalam pekerjaan dengan kinerja
hubungan yang bermakna (signifikan) antara perawat, diperoleh hasil analisis Chi-Square
rutinitas dengan kinerja perawat. Hasil tabulasi dengan nilai ρ = 0,213 > 0,05 dengan demikian
silang yang dilakukan antara lingkungan kerja H0 diterima dan H1 ditolak, berarti tidak
dengan kinerja perawat, diperoleh hasil terdapat hubungan yang bermakna (signifikan)
analisis Chi-Square dengan nilai ρ = 0,005 < antara hubungan dalam pekerjaan dengan
0,05 dengan demikian H0 ditolak dan H1 kinerja perawat. Hasil tabulasi silang yang
diterima, berarti terdapat hubungan yang dilakukan antara pola ketenagaan dengan
bermakna (signifikan) antara lingkungan kerja kinerja perawat, diperoleh hasil analisis Chi-
dengan kinerja perawat. Hasil tabulasi silang Square dengan nilai ρ = 0,177 > 0,05 dengan
yang dilakukan antara peran individu dengan demikian H0 diterima dan H1 ditolak, berarti
kinerja perawat, diperoleh hasil analisis Chi- tidak terdapat hubungan yang bermakna
Square dengan nilai ρ = 0,251 > 0,05 dengan (signifikan) antara pola ketenagaan dengan
demikian H0 diterima dan H1 ditolak, berarti kinerja perawat.
tidak terdapat hubungan yang bermakna
Analisis Multivariat

Tabel 4. Hubungan Paling Besar Antara Jam Kerja, Beban Kerja, Lingkungan Kerja, Konflik
Peran, Pengembangan Karir Dengan Kinerja Perawat

B S.E Wald Df Sig. Exp. (β) 95% C.I for Exp (β)
Lower Upper
Step Jam Kerja -3,592 1,190 9,116 1 0,003 0,028 0,003 0,284
1a Beban Kerja 2,594 1,054 6,061 1 0,014 13,380 1,697 105,496
Lingkungan Kerja -3,090 1,466 4,439 1 0,035 0,046 0,003 0,806
Konflik Peran 0,892 1,036 0,740 1 0,390 2,439 0,320 18,593
Pengembangan -1,962 1,078 3,310 1 0,069 0,141 0,17 1,164
Karir
Constant 10,704 3,739 8,196 1 0,004 44523,473

Hasil regresi logistik seperti tampak oleh nilai ρ = 0,003 < 0,05, beban kerja
pada tabel 4 , jam kerja berpengaruh signifikan berpengaruh signifikan terhadap kinerja
terhadap kinerja perawat yang ditunjukkan perawat yang ditunjukkan oleh nilai ρ = 0,014

Jurnal Kesehatan Medika Saintika 72


Desember 2021 |Vol 12 Nomor 2
e-ISSN : 2540-9611
T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika p-ISSN : 2087-8508

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A Volume 12 nomor 2 (Desember 2021) | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v12i2.983

< 0,05, dan lingkungan kerja berpengaruh dari yang seharusnya telah ditetapkan.
signifikan terhadap kinerja perawat yang Sehingga dapat mempengaruhi akan kesehatan
ditunjukkan oleh nilai ρ = 0,035 < 0,05; jasmani dari seorang perawat. Selanjutnya
sedangkan konflik peran tidak berpengaruh berdasarkan hasil penelitian beban kerja
signifikan terhadap kinerja perawat yang selama masa pandemi Covid-19 memiliki
ditunjukkan oleh nilai ρ = 0,390 > 0,05, beban kerja yang tinggi. Hasil survey yang
pengembangan karir tidak berpengaruh dilakukan pada tahun 2017, didapati sekitar
signifikan terhadap kinerja perawat yang 60% pekerja mengatakan beban kerja yang
ditunjukkan oleh nilai ρ = 0,069 > 0,05. berhubungan dengan pekerjaan telah
Kemudian hasil regresi logistik variabel bebas meningkat selama 5 tahun terakhir. Beban
yang memiliki hubungan paling besar dengan kerja yang berlebihan dan dibatasi waktu
kinerja perawat yaitu beban kerja, ditunjukkan menjadi sumber masalah terbesar. Beban kerja
oleh nilai Exp. (β)= 13,380. perawat yang tinggi berhubungan dengan
kurang optimalnya pelayanan kepada pasien,
PEMBAHASAN sehingga dapat menurunkan kepuasan pasien
Distribusi Responden Menurut (Vanchapo 2020).
Karakteristik Berdasarkan hasil penelitian rutinitas
selama masa pandemi Covid-19 memiliki
Berdasarkan hasil penelitian mayoritas rutinitas yang tidak mononton. Perasaan jenuh
perawat yaitu berjenis kelamin perempuan dan yang timbul pada diri seseorang yang
mayoritas perawat yang bekerja dengan lama disebabkan karena harus melakukan pekerjaan
kerja > 4 bulan. Lama kerja yang ditentukan secara berulang-ulang setiap hari, pada
dalam penelitian di Ruang Rawat Inap Rumah akhirnya dapat menimbulkan perasaan kurang
Sakit Advent Manado mengikuti penentuan gembira, tidak bersemangat dan kelelahan.
lama kerja perawat sesuai masa percobaan 3 Kemudian mengenai lingkungan kerja
bulan. Jika perawat yang bekerja selama masa berdasarkan hasil penelitian lingkungan selama
percobaan dinyatakan lulus, maka dapat masa pandemi Covid-19 memiliki lingkungan
diputuskan sebagai perawat tetap di ruangan. kerja yang baik. Lingkungan kerja dibagi
Menurut hasil penelitian (Soeprodjo, R.R.K., menjadi dua, yaitu lingkungan kerja fisik dan
C.K.Mandagi. 2017) menyimpulakan bahwa lingkungan kerja non fisik. Lingkungan kerja
kinerja seseorang tidak ditentukan oleh jenis fisik adalah semua bentuk fisik yang dialami
kelamin namun bagaimana perwujudan dari oleh karyawan baik secara langsung maupun
kemampuan dalam memberikan asuhan tidak langsung sedangkan lingkungan kerja
keperawatan kepada pasien. Selanjutnya non fisik adalah semua kegiatan yang terjadi
penelitian (Astriana.,N.Bahry. 2014), semakin yang berhubungan dengan kerja yang
lama masa kerja, maka banyak pengalaman dilakukan, baik hubungan dengan pimpinan,
kerja yang didapat. Sehingga kecakapan dalam rekan kerja, maupun dengan bawahan
pekerjaan akan semakin baik, dengan demikian (Rumoning 2018).
dapat meningkatkan hasil kerja. Berdasarkan hasil penelitian peran
individu selama masa pandemi Covid-19
Deskripsi Determinan Stres Kerja Dan memiliki peran individu yang sesuai. Peran
Kinerja Perawat individu perawat di Ruang Rawat Inap Medis
Berdasarkan hasil penelitian jam kerja Rumah Sakit Advent Manado telah berjalan
selama masa pandemi Covid-19 memiliki jam dengan baik sesuai dengan tanggung jawab
kerja yang tinggi. Seorang perawat tentunya yang diberikan oleh atasan. Peran yang
tidak lepas dari adanya sistem shift kerja yang dimiliki oleh perawat diberikan sesuai dengan
telah ditentukan oleh rumah sakit. Hal ini kemampuan, berdasarkan lama kerja, dan
tentunya dapat memberikan konsekuensi pengalaman kerja. Selanjutnya berdasarkan
adanya perpanjangan jam kerja pada perawat, hasil penelitian konflik peran selama masa

Jurnal Kesehatan Medika Saintika 73


Desember 2021 |Vol 12 Nomor 2
e-ISSN : 2540-9611
T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika p-ISSN : 2087-8508

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A Volume 12 nomor 2 (Desember 2021) | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v12i2.983

pandemi Covid-19 memiliki konflik peran mengikuti standar acuan Departemen


yang rendah. Adapun konflik peran merupakan Kesehatan (DEPKES) yang telah ditetapkan
ketidakseimbangan antara pekerjaan dan peran khusus untuk kinerja perawat dalam
dalam keluarga. Ketidakseimbangan tersebut pendokumentasian yaitu 75% (Hastuti 2014).
tentunya dapat menimbulkan masalah baik Penilaian pada kinerja perawat bertujuan untuk
dalam pekerjaan maupun dalam keluarga. menjamin tercapainya pemberian asuhan
Jumlah jam kerja yang tinggi sehingga waktu keperawatan yang meliputi pengkajian,
yang dipakai untuk bekerja terlalu banyak diagnosa keperawatan, intervensi,
dibandingkan waktu yang digunakan bersama implementasi, dan evaluasi (Putri 2020).
keluarga (Nugraha 2018).
Berdasarkan hasil penelitian Hubungan Masing-masing Variabel Antara
pengembangan karir selama masa pandemi Jam Kerja, Beban Kerja, Rutinitas,
Covid-19 memiliki pengembangan karir yang Lingkungan Kerja, Peran Individu, Konflik
baik. Pengembangan karir sangat penting bagi Peran, Pengembangan Karir, Hubungan
seorang karyawan karena dapat mempengaruhi Dalam Pekerjaan, Pola Ketenagaan Dengan
kinerja, karena pengembangan karir Kinerja Perawat
merupakan pendekatan formal yang dilakukan
organisasi untuk menjamin karyawan supaya Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
mempunyai kualifikasi dan pengalaman yang hasil dengan nilai ρ = 0,020 < 0,05 yang
cocok ketika dibutuhkan (Kaseger 2013). menunjukkan terdapat hubungan yang
Selanjutnyna berdasarkan hasil penelitian bermakna (signifikan) antara jam kerja dengan
hubungan dalam pekerjaan selama masa kinerja perawat. Menurut Keputusan Menteri
pandemi Covid-19 memiliki hubungan dalam Kesehatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi
pekerjaan yang baik. Mayoritas perawat yang No.Kep.102/MEN/VI/2004 waktu kerja untuk
bekerja di Ruang Rawat Inap Medis Rumah 6 hari kerja yaitu waktu kerja 7 jam/hari (hari
Sakit Advent Manado memiliki hubungan 1-5), 5 jam /hari (hari ke-6), 40 jam/minggu
yang baik antara rekan kerja maupun atasan. dan waktu kerja untuk 5 hari kerja yaitu waktu
Jika ada yang memiliki hubungan yang tidak kerja 8 jam /hari, 40 jam/minggu. Perawat
baik, maka sebisa mungkin perawat tersebut yang bekerja di rumah sakit termasuk yang
akan bersikap profesional dengan tetap bekerja secara terus menerus pada hari libur
menjaga komunikasi, sehingga hasil dari resmi, mengenai hal ini diatur dalam
pekerjaan yang dilakukan tidak terganggu. Kepmenkertrans No.Kep-223/Men/2003
Berdasarkan hasil penelitian pola Tahun 2003 tentang jenis dan sifat pekerjaan
ketenagaan selama masa pandemi Covid-19 yang dilajankan secara terus menerus.
memiliki pola ketenagaan yang baik. Pada Pekerjaan yang dijalankan secara terus
dasarnya masalah dalam mengatur ketenagaan menerus tentunya harus dilakukan dengan
sampai saat ini masih menjadi masalah adanya pembagian waktu kerja yang dibuat
diberbagai rumah sakit. Kurangnya jumlah, dalam bentuk shift (Astuti, L.Y., R. N.
jenis tenaga, kompetensi, dan kemampuan Hudhariani. 2016). Jam kerja yang tinggi
pendanaan yang lemah, hal ini membuat tentunya dapat memberi dampak pada tingkat
kesulitan dalam mempertahankan sumber daya kelelahan perawat. Hal ini tentunya dapat
yang ada. Namun tentunya dengan adanya mempengaruhi akan kinerja pada perawat.
manajemen pola ketenagaan yang baik dapat Mudah untuk terjadi kelalaian dalam
diwujudkan tercapainya tujuan organisasi pekerjaan, yang dapat merugikan pasien
(Soesanto 2019). Selanjutnya berdasarkan hasil maupun keluarga (Handiyani, H.,
penelitian kinerja perawat selama masa T.S.Hariyanti., K.Yetti. 2018).
pandemi Covid-19 memiliki kinerja yang baik. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
Pada saat melakukan penilaian terhadap hasil dengan nilai ρ = 0,019 < 0,05 yang
kinerja perawat, biasanya rumah sakit akan menunjukkan terdapat hubungan yang

Jurnal Kesehatan Medika Saintika 74


Desember 2021 |Vol 12 Nomor 2
e-ISSN : 2540-9611
T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika p-ISSN : 2087-8508

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A Volume 12 nomor 2 (Desember 2021) | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v12i2.983

bermakna (signifikan) antara beban kerja pada akhirnya dapat menimbulkan perasaan
dengan kinerja perawat. Beban kerja yang kurang gembira, tidak bersemangat dan
berlebihan tentunya dapat mempengaruhi akan kelelahan. Banyak perawat yang beranggapan
prodiktifitas. Secara teoritis, stres kerja bahwa dokumentasi asuhan keperawatan
perawat dapat terjadi apabila dalam bekerja menghalangi atau mengurangi waktu mereka
perawat mendapat beban kerja yang tinggi dalam memberikan perawatan kepada pasien.
melebihi kemampuannya dan perawat tersebut Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
tidak mampu untuk menyelesaikan hasil dengan nilai ρ = 0,005 < 0,05 yang
pekerjaannya (Maharani 2019). Penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang
tentang hubungan beban kerja dengan kinerja bermakna (signifikan) antara lingkungan kerja
perawat dalam pemberian asuhan keprawatan dengan kinerja perawat. Sejalan dengan
di instalasi inap dan hasilnya terdapat penelitian diatas, hasil penelitian tentang
hubungan antara beban kerja dengan kinerja pengaruh sistem remunerasi dan lingkungan
perawat dalam pemberian asuhan keperawatan kerja terhadap motivasi kerja dan dampaknya
yang ditunjukkan dengan nilai ρ = 0,035 terhadap kinerja perawat di RS Paru Dr. H.A
(Manuho, E., H. Warouw. 2015). Beban kerja Rotinsulu Bandung, menyimpulkan bahwa
perawat dapat maenjadi masalah disebabkan terdapat pengaruh yang signifikan antara
biasanya terjadi ketidakseimbangan beban lingkungan kerja terhadap motivasi kerja.
kerja. Pasien yang ditangani oleh seorang Semakin baik lingkungan kerja maka motivasi
perawat tidak seimbang dengan jumlah pasien kerja akan semakin tinggi, sebaliknya jika
(Aprillia 2017). Apabila tuntutan pekerjaan lingkungan kerja buruk maka motivasi kerja
dan jumlah perawat tidak berbanding rendah dengan menunjukkan hasil signifikan
seimbang, maka dapat menimbulkan beblian 17,5 % (Hidayat 2016). Lingkungan kerja yang
kerja yang dapat mengakibatkan stres pada kondusif dapat memberikan rasa aman dan
kerja (Maharani 2019). nyaman kepada pengerja, sehingga dapat
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan meningkatkan pekerjaan. Selain itu lingkungan
hasil dengan nilai ρ = 0,528 > 0,05 yang kerja dapat mempengaruhi akan emosi saat
menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bekerja, apabila pengerja menyenangi akan
bermakna (signifikan) antara rutinitas dengan pekerjaannya maka akan nyaman ditempat
kinerja perawat. Rutinitas adalah prosedur pekerjaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi
untuk menyelesaikan tugas-tugas khusus akan lingkungan kerja yaitu penerangan
dalam kelas yang mengacu pada kegiatan cahaya, suhu udara, suara bising, keamanan
khusus yang dikerjakan dengan tujuan kerja, dan hubungan dengan karyawan
penyelesaian tugas (Wijayanto 2020). (Muzammil, A., S. Hendriani. 2014).
Rutinitas perawat dalam pelayanan di rumah Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
sakit tidak lepas dari dokumentasi asuhan hasil dengan nilai ρ = 0,251 > 0,05 yang
keperawatan. Dokumunetasi asuhan menunjukkan tidak terdapat hubungan yang
keperawatan merupakan hal yang penting bermakna (signifikan) antara peran individu
untuk menyimpan informasi data yang akurat dengan kinerja perawat Peran individu
tentang pasien dan selain itu dilakukan untuk merupakan salah satu stres kerja yang timbul
penilaian akan kinerja perawat, maka sangat karena individu mengalami ketidakjelasan
dibutuhkan akan kemampuan intelektual dan peran dan sasaran kerja yang pada akhirnya
moral, agar dapat mengisi dokumentasi asuhan akan merasa tidak puas dengan hasilnya.
keperawatan secara tepat dan benar. Suatu Selain itu dapat terjadi juga konflik peran pada
pekerjaan yang dilakukan secara berulang- individu jika tuntutan kerja atau keharusan
ualng setiap shift kerja dan selama 24 jam untuk melakukan sesuatu yang berbeda atau
membuat pengkajian, diagnosa, perencanaan, tidak sesuai dengan kemampuan individu (Fitri
implementasi dan evaluasi tentunya menjadi 2013).
sebuah rutinitas yang membosankan, yang

Jurnal Kesehatan Medika Saintika 75


Desember 2021 |Vol 12 Nomor 2
e-ISSN : 2540-9611
T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika p-ISSN : 2087-8508

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A Volume 12 nomor 2 (Desember 2021) | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v12i2.983

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan Pengembangan karir merupakan peningkatan


hasil dengan nilai ρ = 0,031 < 0,05 yang secara pribadi yang dilakukan seseorang untuk
menunjukkan terdapat hubungan yang mencapai suatu rencana karir. Selain itu
bermakna (signifikan) antara konflik peran pengembangan karir adalah salah satu faktor
dengan kinerja perawat. Sejalan dengan dalam peningkatan kinerja. Seorang perawat
penelitian tentang hubungan antara konflik tentunya mengharapkan ada kemajuan dan
peran dan ambiguitas peran dengan kinerja kesempatan yang diberikan oleh pihak rumah
perawat wanita di RSUD Sungai Dareh sakit untuk meningkatkan kemampuan
Dharmasraya menunjukkan hasil kofisien ketingkat yang lebih baik, dalam prestasi
korelasi antara konflik peran dengan kinerja pelayanan (Suntuno 2019). Perawat yang
perawat yaitu nilai r = -0,439 dan nilai ρ = bekerja sebaiknya diberikan kesempatan untuk
0,000 dengan demikian dapat disimpulkan menambah pendidikan dan mengikuti
bahwa jika konflik peran tinggi maka kinerja pelatihan sehingga dapat meningkatkan
perawat rendah, sebaliknya jika konflik peran pengetahuan dan kemampuan ke tingkat yang
rendah maka kinerja perawat tinggi (Putri, S. D lebih tinggi. Pengembangan karir seorang
dan Kurniawan 2019). Tuntutan pekerjaan perawat sangat perlu agar kedepannya setiap
yang berhubungan dengan tekanan pekerjaan, asuhan keperawatan yang diberikan kepada
beban kerja, tuntutan waktu agar pekerjaan pasien lebih bermutu, mengingat perawat
cepat selesai bahkan ada batasan waktu. merupakan tenaga medis yang bekerja
Namun tuntutan waktu dan tanggung jawab melayani pasien terlama di rumah sakit
kepada keluarga yang dibutuhkan untuk (Sumadewi 2017).
melakukan pekerjaan rumah tangga dan Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
menjaga anak. Faktor penyebab konflik peran hasil dengan nilai ρ = 0,213 > 0,05 yang
ganda diantaranya yaitu permintaan waktu menunjukkan tidak terdapat hubungan yang
akan peran, stres dalam peran dengan jarak bermakna (signifikan) antara hubungan dalam
jauh mengurangi kualitas hidup peran yang pekerjaan dengan kinerja perawat. Hubungan
lain, kecemasan dan kelelahan, perilaku efektif dalam pekerjaan merupakan interaksi antara
dan tepat pada satu peran namun tidak pada seseorang dengan orang lain yang dalam
peran yang lain (Hasibuan, E. K dan Sinurat situasi kerja dapat meningkatkan motivasi
2020). Peran ganda khususnya pada wanita untuk bekerja sama secara produktif. Menurut
yang sudah berkeluarga tentunya dapat (Hakim, A., M. Yassir. 2014), hubungan
memicu timbulnya konflik peran antara interpersonal adalah saat dimana kita
pekerjaan dan keluarga. berhubungan dengan seseorang lewat
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan komunikasi, tidak hanya sekedar
hasil dengan nilai ρ = 0,030 < 0,05 yang berkomunikasi untuk menyampaikan
menunjukkan terdapat hubungan yang informasi, tetapi secara tidak langsung dapat
bermakna (signifikan) antara pengembangan menentukan kadar hubungan emosional
karir dengan kinerja perawat. Sejalan dengan dengan lawan bicara. Semakin baik hubungan
penelitian tentang pengaruh budaya organisasi, interpersonal maka semakin terbuka seseorang
kompensasi dan penegembangan karir dapat mengungkapkan dirinya. Hubungan
terhadap kepuasan kerja perawat serta interpersonal antara atasan dan bawahan serta
dampaknya terhadap kinerja perawat Badan rekan kerja yang lain dapat berpotensi dalam
Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Jiwa mendorong, menggerakan, dan memelihara
Aceh, hasilnya menjukan budaya organisasi perilaku dalam melakukan pekerjaan mencapai
dan kompensasi serta pengembangan karir tujuan yang ditetapkan (Zahara, Y., R. Sitorus.
berpengaruh signifikan terhadap kinerja 2011).
perawat. Hal ini ditandai dengan nilai Fhitung > Berdasarkan hasil penelitan didapatkan
Ftabel (47,394 > 2,672) pada tingkat signifikan hasil dengan nilai ρ = 0,1,77 > 0,05 yang
0,0001 (Putra, S. D., S. Musnadi. 2014). menunjukkan tidak terdapat hubungan yang

Jurnal Kesehatan Medika Saintika 76


Desember 2021 |Vol 12 Nomor 2
e-ISSN : 2540-9611
T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika p-ISSN : 2087-8508

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A Volume 12 nomor 2 (Desember 2021) | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v12i2.983

bermakna (signifikan) antara pola ketenagaan artinya bahwa beban kerja memiliki
dengan kinerja perawat. Sejalan dengan kemungkinan 13 kali lebih besar hubungannya
penelitian tentang faktor yang mempengaruhi dengan kinerja perawat selama masa pandemi
stres kerja perawat puskesmas di Wilayah Covid-19. Hasil penelitian diatas sejalan
Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue, dengan penelitian yang dilakukan oleh (Eliazar
menujukan data antara pola ketenagaan dan 2019) tentang pengaruh stres kerja, beban
stres kerja perawat, diketahui sebanyak 27 kerja, dan kepuasan kerja terhadap kinerja
perawat (100%) dalam kondisi tidak baik, perawat di ruang rawat inap RSUD Datu Beru
ditandai dengan sebanyak 19 responden Takengon, dari tiga variabel yaitu stres kerja,
mengalami stres kerja dan 8 responden tidak beban kerja, dan kepuasan kerja, beban kerja,
mengalami stres kerja. Selanjutnya dari 29 variabel beban kerja memiliki hubungan paling
(100 %) responden menyatakan pola besar dengan kinerja perawat ditunjukan
ketenagaan dalam kondisi baik, ditandai dengan nilai Exp.(β) = 22,121, yang artinya
dengan sebanyak 16 responden mengalami bahwa beban kerja memiliki kemungkinan 22
stres kerja dan 13 responden tidak mengalami kali lebih besar hubungannya dengan kinerja
stres kerja dengan nilai signifikan 0,279. Maka perawat dibandingkan variabel yang lain.
dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan Menurut UU Kesehatan No.36 Tahun 2009
antara pola ketenagaan dengan stres kerja pada beban kerja adalah besaran pekerjaan yang
perawat (Manaf 2018). Penyusunan pola harus dipikul oleh suatu jabatan dan
ketenagaan merupakan hal yang penting dalam merupakkan hasil kali antara jumlah pekerjaan
perencanaan sumber daya manusia. Keluhan dengan waktu. Sedangkan beban kerja
yang terjadi karena kurang tenaga sering perawat adalah volume kerja (waktu yang
terjadi di rumah sakit-rumah sakit yang diperlukan untuk menangani pasien setiap hari)
menyebabkan pelayanan kepada pasien perawat di sebuah unit rumah sakit (Vanchapo
menjadi tidak optimal. Untuk itu perlu 2020). Beban kerja yang dikerjakan secara
dilakukan perhitungan pola ketenagaan yang berlebihan tentunya akan menyebabkan stres
baik sehingga dapat mencegah terjadinya kerja baik secara fisik maupun mental. Apabila
beban kerja yang berlebihan dan dapat seorang perawat sudah mengalami stres kerja
meningkatkan kualitas pelayanan di rumah maka tentunya akan sangat berpengaruh pada
sakit (Rosa 2016). hasil dari kinerja.
Adapun hambatan pada penelitian ini
Hubungan Paling Besar Antara Jam Kerja, terletak pada ruang lingkup penelitian yang
Beban Kerja, Lingkungan Kerja, Konflik dibatasi karena adanya pandemi Covid-19 dan
Peran, Pengembangan Karir Dengan beberapa subjek penelitian yang dikarantina.
Kinerja Perawat Untuk mengatasi hambatan ini, penulis
menyiapkan alat pelindung diri yang sesuai
Berdasarkan hasil analisis bivariat standar sesuai aturan dari rumah sakit tujuan.
sebelumnya maka variabel yang memiliki nilai Sehingga tidak menghalangi untuk melakukan
signifikan yaitu jam kerja, beban kerja, kontak dengan perawat yang berada diruangan.
lingkungan kerja, konflik peran, dan Selain itu untuk melakukan penelitian pada
perkembangan karir dilanjutkan dengan perawat yang berada diruangan karantina,
analisis mutivariat yang menggunakan uji maka peneliti mengunakan metode online
regresi logistik. Untuk dicari secara dengan mengirimkan kuesioner dalam bentuk
bersaamaan hubungan antara variabel bebas google form di media Whatshapp (WA)
dan terikat. Selanjutnya dari hasil yang didapat sehingga tetap dapat berpartisipasi.
dari uji regresi logistik, variabel bebas yang
nilainya paling besar hubungannya dengan KESIMPULAN DAN SARAN
variabel terikat yaitu variabel beban kerja yang Penelitian mengenai determinan stres
ditunjukan dengan nilai Exp. (β)= 13,380, kerja yang ditinjau apakah memiliki
Jurnal Kesehatan Medika Saintika 77
Desember 2021 |Vol 12 Nomor 2
e-ISSN : 2540-9611
T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika p-ISSN : 2087-8508

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A Volume 12 nomor 2 (Desember 2021) | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v12i2.983

hubungan dengan kinerja perawat dapat http://stikesyahoedsmg.ac.id/jurnal/wp-


terlaksana dengan baik dengan content/uploads/2016/01/JURNAL-
menunjukkan hasil yaitu: jam kerja, beban 8.compressed.pdf.
kerja, lingkungan kerja, konflik peran, Difayoga, R. dan A. Yuniawan. 2015.
pengembangan karir memiliki hubungan di “Pengaruh Stres Kerja, Kepuasan Kerja,
Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
masa pandemi Covid -19 dengan kinerja
Perawat (Studi Pada Rs Panti Wilasa
perawat ruang rawat inap medis Rumah Citarum Semarang).Diponergoro.”
Sakit Advent Manado; Sedangkan Jounal Of Management 4(1): 250–59.
rutinitas, peran individu, hubungan dalam Eliazar, E. 2019. “Pengaruh Stres Kerja, Beban
pekerjaan, pola ketenagaan tidak memiliki Kerja Dan Kepuasan Kerja Terhadap
hubungan di masa pandemi Covid -19 Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap
dengan kinerja perawat ruang rawat inap Rsud Datu Beru Takengon.” Institut
medis Rumah Sakit Advent Manado. Hal Kesehatan Helvetia.
ini membuktikan bahwa semakin tinggi Fita, E. D. 2017. “Hubungan Konflik Peran
atau berat stres kerja maka dapat Ganda Dengan Stres Kerja Terhadap
memberikan pengaruh terhadap Perawat Wanita Pada RSUD. A. Wahab
Sjahranie Samarinda.” Jurnal Ilmiah
produktivitas atau kinerja seseorang.
Psikologi 5(2): 346–52.
Disarankan kepada rumah sakit untuk Fitri, A. M. 2013. “Analisis Faktor-Faktor
dapat dilakukan rekrutmen dan seleksi Yang Berhubungan Dengan Kejadian
khususnya untuk tenaga keperawatan, Stres Kerja Pada
menyediakan alat pelindung diri yang Karyawan Bank.” https://www.neliti.com
sesuai standar disetiap shift kerja, membuat /publications/18766/analisis-faktor-
ruangan dan waktu khusus sebagai fasilitas faktor-yang-berhubungan-dengan-
untuk ruang penyuluhan kepada perawat kejadian-stres-kerja-pada-karyawa.
guna meminimalisir terjadinya stres kerja Fuada, N., I. Wahyuni., B. Kurniawan. 2017.
terhadap perawat. “Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Stres Kerja Pada Perawat Kamar
Bedah Di Instalasi Bedah Sentral Rsud
DAFTAR PUSTAKA K.R.M.T Wongsonegoro Semarang.”
Aprillia, F. 2017. “Pengaruh Beban Kerja,
Jurnal Kesehatan Masyarakat 5(5):
Stres Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap
2356–3346.
Kinerja Perawat Rumah Sakit Islam Ibnu
Gunadha, R dan H. M Firdaus. 2020.
Sina Pekenbaru.”
“Penelitian: Perawat Perempuan Lebih
https://media.neliti.com/media/publicatio
Stres Saat Puncak Covid-19.” suara.com.
ns/123921-ID-pengaruh-beban-kerja-
https://www.suara.com/news/2020/06/30/
stres-kerja-dan-mot.pdf.
154729/penelitian-%09perawat-
Astriana.,N.Bahry., A.I.Sidin. 2014.
%09perempuan-lebih-stres-saat-puncak-
“Hubungan Pendidikan, Masa Kerja Dan
covid-19?page=all.
Beban Kerja Dengan Keselamatan Pasien
Hakim, A., M. Yassir., M. Nur. 2014.
RSUD Haji Makasar.”
“Pengaruh Hubungan Interpersonal Dan
https://core.ac.uk/download/pdf/2549591
Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan
0.pdf.
Kerja Perawat Di Ruangan UGD RSUD
Astuti, L.Y., R. N. Hudhariani., F. Agusman.
Salewangan Maros.” Jurnal Ilmiah
2016. “Hubungan Shift Kerja Dan Lama
Kesehatan Diagnosis 4(5): 2303–1721.
Jam Kerja Dengan Beban Kerja Perawat
Handayani, R. T., S. Kuntari., A. T.
Di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam
Darmayanti., A. Widiyanto., J.K.Atmojo.
RSUD Ambawara.”
2020. “Faktor Penyebab Stres Pada

Jurnal Kesehatan Medika Saintika 78


Desember 2021 |Vol 12 Nomor 2
e-ISSN : 2540-9611
T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika p-ISSN : 2087-8508

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A Volume 12 nomor 2 (Desember 2021) | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v12i2.983

Tenaga Kesehatan Dan Masyarakat Saat tworkopen/fullarticle/2763229.


Pandemi Covid-19.” Jurnal Keperawatan Lalu, E. R., Surati., A. Saufi. 2017. “Pengaruh
Jiwa 8(3): 353 – 360. Dukungan Sosial, Beban Kerja,
Handiyani, H., T.S.Hariyanti., K.Yetti., Lingkungan Kerja Terhadap Stres Kerja
A.Indracahyani. 2018. Healthy Nurse: Perawat Rumah Sakit Jiwa Mutiara
Napping Sehat Bagi Perawat Dan Sukma Provinsi Nusa Tenggara Barat.”
Tenaga Kesehatan. Jakarta: UI Jurnal Magister Manajemen Universitas
Publishing. Mataram 6(4): 2621–7902.
Hasibuan, E. K dan Sinurat, L. R. E. 2020. Maharani, R dan A. Budianto. 2019.
Manajemen Dan Strategi Penyelesaian “Pengaruh Beban Kerja Terhadap Stres
Masalah Dalam Pelayanan Kerja Dan Kinerja Perawat Rawat Inap
Keperawatan. malang: Ahlimedia Press. Dalam.” Journal of Management Review
Hastuti, A.T. 2014. “Hubungan Persepsi 3(2): 2580–4138.
Perawat Pelaksana Tentang Kemampuan Manaf, I. R. 2018. “Faktor-Faktor Yang
Supervisi Kepala Ruang Dengan Kinerja Mempengaruhi Stres Kerja Perawat Di
Perawat Di Instalasi Rawat Inap Rumah Wilayah Kerja Dinas Kesehatan
Umum Daerah Kota Semarang.” Jurnal Kabupaten Simeulue.” Jurnal Kesehatan
Keperawatan 7(2): 1978–6735. Cehadum 1(4): 2656–6850.
Hidayat, Y. 2016. “Pengaruh Sistem Manuho, E., H. Warouw., R. Hamel. 2015.
Remunerasi Dan Lingkungan Kerja “Hubungan Beban Kerja Dengan Kinerja
Terhadap Motivasi Kerja Dan Perawat Dalam Pemberian Asuhan
Dampaknya Terhadap Kinerja Perawat Keperawatan Di Instalasi Rawat Inap C1
Di RS Paru Dr. H.A Rotinsulu Bandung.” Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.”
Universitas Pasudan Bandung. Jurnal Keperawatan Universitas Sam
Huang, C., Y. Wang., X. Li., L. Ren., J. Zhao., Ratulangi 3(2).
Y. Hu., L. Zhang., G. Fan., J. Xu., X. Muzammil, A., S. Hendriani., H. Noviasari.
Gu., Z. Cheng., T. Yu., J. Xia., Y. Wei., 2014. “Analisis Lingkungan Kerja Dan
W. Wu., X. Xie., W. Yin., h. Li., M. Liu., Beban Kerja Terhadap Kinerja Perawat
Y. Xiao., H. Gao., L. Guo., L. Guo., J. Rsud Petala Bumi Pekanbaru.”
Xie., G. Wang., R. Jiang., Z. Gao., Q. https://www.neliti.com/publications/3366
Jin., B. Caot. 2020. “Clinical Features of 6/analisis-lingkungan-kerja-dan-beban-
Patients Infected with 2019 Novel Coron kerja-terhadap-kinerja-perawat-rsud-
avirus in Wuhan, China.” petala-b.
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/319862 Nasrullah, D., M. Natsir., R. Twistiandayani.,
64/. L. Rohayani., Siswanto., N. M.
Kaseger, R. G. 2013. “Pengembangan Karir Sumartyawati., U. Hasanah., A. H. S.
Dan Self-Efficacy Terhadap Kinerja Direja. 2020. “Dampak Psikologis
Karyawan Pada PT. Matahari Tenaga Kesehatan Dalam Upaya
Departemen Store Manado Town Menghadapi Pandemi COVID-
Square.” Jurnal EMBA 4(1): 342–50. 19 Di Indonesia.”
Lai, J., S. Ma., Y. Wang., Z. Cai., J. Hu., http://sinta.ristekbrin.go.id/covid/peneliti
N.Wei., J.Wu., H. Du., T. Chen., R. Li., an/detail/245.
H. Tan., L. Kang., L. Yao., M. Huang., Nugraha, P dan E.R. Kustanti. 2018.
H. Wang., G. Wang., Z. Liu., S. Hu. “Hubungan Antara Dukungan Sosial
2020. “Factors Associated With Mental Suami Dengan Konflik
Health Outcomes Among Health Care Peran Ganda Pada Perawat Wanita.”
Workers Exposed to Coronavirus Disease https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/e
2019.” mpati/article/view/21715/20084.
https://jamanetwork.com/journals/jamane Nurfitriani dan Fajrillah. 2016. “Hubungan

Jurnal Kesehatan Medika Saintika 79


Desember 2021 |Vol 12 Nomor 2
e-ISSN : 2540-9611
T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika p-ISSN : 2087-8508

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A Volume 12 nomor 2 (Desember 2021) | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v12i2.983

Stres Kerja Dengan Kinerja Perawat Pada Tenaga Profesional Kesehatan.”


Pelaksana Dalam Melaksanakan Health Information Jurnal Penelitian
Pelayanan Keperawatan Di Instalasi 12(1): 2083–0840.
Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Rumoning, M. H. 2018. “Pengaruh
Anutapura Palu.” Jurnal Keperawatan Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja Dan
Sriwijaya 3(2): 2355–5459. Stres Kerja Terhadap Komitmen
Purba, Y. S. 2015. “Hubungan Beban Kerja Organisasi Dalam Meningkatkan Kinerja
Mental Dan Peerilaku Perawat Pelaksana Perawat Di RSUD Kabupaten Asmat.”
Dengan Keselamatan Pasien.” Jurnal Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen,
Impuls Universitas Binawan 1(2): 59–65. Bisnis dan Akutansi 6(2): 2303–1174.
Putra, S. D., S. Musnadi., M. S. A. Majid. Runtuwene, K. S., F.K. Kolibu., O.J.
2014. “Pengaruh Budaya Organisasi, Sumampouw. 2018. “Hubungan Antara
Kompensasi Dan Pengembangan Karir Stres Kerja Dengan Kinerja Pada Perawat
Terhadap Kepuasan Kerja Perawat Serta Di Rumah Sakit Umum Daerah Minahasa
Dampaknya Terhadap Kinerja Perawat Selatan.” Jurnal Kesehatan Masyarakat
Badan Layanan Umum Daerah Rumah 7(5).
Sakit Jiwa Aceh.” Jurnal Manajemen Sari, I. P dan Rayni. 2020. “Hubungan Beban
3(2): 2302–0199. Kerja Dengan Stres Kerja Perawat Di
Putri, S. D dan Kurniawan, H. 2019. RSI Nashrul Ummah Lamongan.” Jurnal
“Hubungan Antara Konflik Peran Dan Ilmiah Kesehatan Politeknik Kesehatan
Ambiguitas Peran Dengan Kinerja Majapahit Mojokerto 12(1): 9–17.
Perawat Wanita Di RSUD Sungai Dareh Soeprodjo, R.R.K., C.K.Mandagi., S.Engkeng.
Dharmasraya.” Jurnal PSYCHE 12(2): 2017. “Hubungan Antara Jenis Kelamin
2088–5326. Dan Motivasi Kerja Dengan Kinerja
Putri, E..M.I. 2020. Sistem Penilaian Kinerja Perawat Di Rumah Sakit Jiwa Prof. DR.
Perawat Pelaksana Berbasis Caring. V. L. Ratumbuysang Provinsi Sulawesi
Purwokerto Selatan: Pena Persada. Utara.”
Rahman, Dinah dan S. 2020. “Gambaran https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/kes
Tingkat Kecemasan Perawat Saat mas/article/view/23107/22803.
Pandemi Covid 19 Di Negara Soesanto, D dan T. Ersyad. 2019. “Perhitungan
Berkembang Dan Negara Maju: A Kebutuhan Tenaga Keperawatan
Literatur Review.” Jurnal Kebidanan dan Berdasarkan WISN Di Gotong Royong.”
Keperawatan 11(1): 2086–3454. Jurnal Ilmiah Kesehatan 12(2): 71–81.
Ramadhan, A. 2020. “Vitalnya Ketersediaan Sumadewi, N. P. A dan I. G. M. Suwanda.
APD Untuk Melindungi Tenaga 2017. “Pengaruh Pelngalaman Kerja,
Kesehatan.” Prestasi Kerja, Pendidikan Dan Pelatihan
https://www.antaranews.com/berita/1411 Terhadap Pengembangan Karir.” Jurnal
158/vitalnya-ketersediaan-apduntuk- Manajemen Unud 6(8): 2302–8912.
melindungi-tenaga-kesehatan. Suntuno, M dan M.A.Kadafi. 2019. “Pengaruh
Rosa, E. M dan N. K. Sari. 2016. “Perhitungan Keselamatan Kerja Dan Kesehatan Kerja
Ketenagaan Dengan Metode Workload Dan Tunjangan Serta Pengembangan
Indikators Of Karir Terhadap Kinerja Perawat.” Jurnal
Staffing Need (WISN Di RS PKU Muha FEB 16(1): 1907–3011.
mmadiyah Temanggung.” Tantra, M. S dan TA. Larasati. 2015. “Faktor-
https://journal.umy.ac.id/index.php/berdi Faktor Sosial Yang Mempengaruhi Stres
kari/article/view/4523. Kerja.”
Rosyanti, L dan I. Hadi. 2020. “Dampak Medical Journal Of Lampung University
Psikologi Dalam Memberikan Perawatan 4(9).
Dan Layanan Kesehatan Pasien Covid-19 http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.p

Jurnal Kesehatan Medika Saintika 80


Desember 2021 |Vol 12 Nomor 2
e-ISSN : 2540-9611
T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika p-ISSN : 2087-8508

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A Volume 12 nomor 2 (Desember 2021) | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v12i2.983

hp/majority/article/view/1408/1252.
Vanchapo, A. R. 2020. Beban Kerja Dan Stres
Kerja. Pasuruan: Qiara Media.
WHO. 2020. “Coronavirus Disease (Covid-19)
Outbreak: Rights, Roles and
Responsibilities of Health Workers,
Including Key Considerations for
Occupational Safety and Health.”
https://apps.who.int/iris/handle/10665/33
1510.
Wijayanto, N. 2020. “Identifikasi Penerapan
Peraturan (Rules) Dan Rutinitas
(Routines) Dalam
Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Sd
Se-Kabupaten Sleman.”
https://eprints.uny.ac.id/67880/.
Wulandari, D dan R. Dwiyanti. 2014.
“Hubungan Antara Konflik Peran Ganda
Dengan Stres Kerja Pada Perawat Wanita
Yang Sudah Menikah.” Jurnal Nasional
12(2): 1693–1076.
Zahara, Y., R. Sitorus., L. Sabri. 2011.
“Faktor-Faktor Motivasi Kerja:
Supervisi, Penghasilan, Dan Hubungan
Interpersonal Mempengaruhi Kinerja
Perawat Pelaksana.” Jurnal Keperawatan
Indonesia 14(2): 72–83.

Jurnal Kesehatan Medika Saintika 81


Desember 2021 |Vol 12 Nomor 2

Anda mungkin juga menyukai