Anda di halaman 1dari 5

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT STRESS KERJA

PERAWAT DI RUANG IGD

MK : METODOLOGI PENELITIAN

D.MK : Dr.Saidah Rauf. S.Kep.,M.Sc* & Dr.N.B. Marasabessy. S.SiT.,M.Kes

DISUSUN OLEH :

NAMA : ELNA SAFLUT

TK : III A

NIM : P07120319007

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

PLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU

PRODI KEPERAWATAN MASOHI

TAHUN AJARAN 2021/2022


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Salah satu pelayanan yang sentral di rumah sakit adalah pelayanan ICU dan IGD.
ICU dan IGD merupakan bagian rumah sakit yang membutuhkan perawat yang
terampil dan terdidik dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap pasien
(Mulyani, Risa, & Ulfah, 2017).
Instalasi Gawat Darurat merupakan unit penting dalam operasional suatu rumah
sakit, yaitu sebagai pintu masuk bagi setiap pelayanan yang beroperasi selama 24
jam. Sebagai ujung tombak dalam pelayanan rumah sakit, IGD harus melayani
semua kasus yang masuk ke rumah sakit dan sesegera mungkin memberikan
pertolongan pertama pada pasien. Maka perawat IGD harus melakukan tindakan
keperawatan dengan sangat cepat dan cekatan (Lumintang, 2015). Perawat juga
dituntut untuk mampu bekerjasama dengan tim kesehatan lain serta dapat
berkomunikasi dengan pasien dan keluarga pasien yang berkaitan dengan kondisi
kegawatan kasus di ruang tersebut. Tuntutan-tuntutan dalam lingkungan
kegawatdaruratan membuat perawat IGD beresiko terhadap terjadinya stres
(Rahardjho, 2007 dalam Kurnianingsih dkk, 2013).
Stres adalah respon tubuh yang tidak spesifik terhadap setiap kebutuhan tubuh yang
terganggu, suatu fenomena universal yang terjadi dalam kehidupan sehari hari dan
tidak dapat dihindari, setiap orang memahaminya, stres memberi dampak secara
total pada individu yaitu terhadap fisik, psikologis, intelektual, sosial dan spiritual,
stres dapat mengancam keseimbangan fisiologis (Rasmun, 2014).
Berdasarkan survei di Inggris tahun 2014-2015 perawat memiliki tingkat stres kerja
tertinggi yaitu 3000 kasus per 100.000 orang yang dipekerjakan. Data hasil Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukan bahwa prevalensi penduduk
Indonesia pada penduduk umur di atas 15 tahun yang mengalami gangguan mental
emosional atau stres adalah sebesar 6,0% atau sekitar 37,728 orang. Data ini
mengalami penurunan jika dibandingkan dengan data hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2007 dimana prevalensi penduduk Indonesia pada penduduk
umur di atas 15 tahun yang mengalami gangguan mental emosional atau stres
adalah sebesar 11,6 %.
Banyak faktor yang dapt menyebabkan stres kerja pada perawat diantaranya shift
kerja, konflik peran ganda, kurangnya dukungan sosial, konflik antara pekerjn
dengan keluarga, tuntutan tugas yang beragam dan tidak sesuai dengan
kompetensi, beban kerja berlebih, kondisi kerja tidak nyaman, ketidakpastian
pekerjaan dan tidak seimbangnya jumlah rasio tenaga perwat dengan jumlah pasien
(Nurazizah, 2017).
Berdasarkan penelitian oleh Jundillah dkk tahun 2017 menyatakan bahwa Seluruh
perawat di Kabupaten Konawe Kepulauan mengalami stres kerja, sebagian besar
perawat lebih banyak mengalami perawat mengalami stres ringan, beban kerja berat,
kejenuhan kerja dan memiliki persepsi lingkungan kerjanya kurang baik (Jundillah,
Ahmad, & Saktiansyah, 2017). Pada penelitian yang dilakukan oleh Yana tahun
2014, hampir separuh dari perawat IGD RSUD Pasar Rebo memiliki stres tinggi
(45,8%) (Yana, 2014). Sedangkan penelitian yang dialakukan oleh Ayu Mallyya
tahun 2015 menyatakan bahwa, Perawat IGD RSUD Sultan Syarif Mohamad
Alkadrie Kota Pontianak dominan menderita stres kerja tinggi yaitu 57,1% (Mallyya,
Rachmadi, & Hafizah, 2015).
Berdasarkaan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk meneliti faktor-faktor yang
mempengaruhi stres kerja perawat di IGD RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie
Kota Pontianak.

Kata Kunci : Faktor Stress, Perawat IGD, Stress Kerja.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah apa faktor-faktor yang mempengaruhi
stres kerja perawat di IGD RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak?
C. Tujuan
 Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
stres kerja perawat di IGD RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota
Pontianak.
 Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi tingkat stres responden di IGD RSUD Sultan Syarif
Mohamad Alkadrie Kota Pontianak.
b. Mengidentifikasi faktor pekerjaan (lingkungan fisik, konflik peran,
ketaksaan peran, konflik interpersonal, ketidakpastian pekerjaan,
kurangnya kontrol, kurangnya kesempatan kerja, jumlah beban kerja,
variasi beban kerja, tanggung jawab terhadap orang lain, kemampuan
yang tidak digunakan, tuntutan mental, dan shift kerja) dengan stres kerja
perawat di IGD RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak.
c. Mengidentifikasi faktor di luar pekerjaan (aktivitas di luar pekerjaan)
dengan stres kerja perawat di IGD RSUD Sultan Syarif Mohamad
Alkadrie Kota Pontianak.
d. Mengidentifikasi hubungan antara faktor individual (umur, jenis kelamin,
status pernikahan, masa kerja, kepribadian tipe A dan penilaian diri)
dengan stres kerja perawat di IGD RSUD Sultan Syarif Mohamad
Alkadrie Kota Pontianak.
e. Mengidentifikasi hubungan antara faktor pendukung (dukungan sosial)
dengan stres kerja perawat di IGD RSUD Sultan Syarif Mohamad
Alkadrie Kota Pontianak.
f. Mengidentifikasi faktor yang paling dominan berhubungan dengan stres
kerja pada perawat di IGD RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota
Pontianak.
REFERENSI

1. Health and Safety Executive. Work Related Stress Anxiety And Depression Statistic In
Great Britain 2015 dari http://www.hse.gov.uk/statistics/ causdis/stress/stress.pdf
2. Jundillah, zhafarina nastiti, Ahmad, la ode li imran, & Saktiansyah, la ode ahmad.
(2017). Analisis kejadian stres kerja pada perawat di kabupaten konawe kepulauan
tahun 2017. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 2(6), 1–11.

3. Mulyani, Y., Risa, E., & Ulfah, L. (2017). HUBUNGAN MEKANISME KOPING DENGAN
STRES KERJA PERAWAT IGD DAN ICU DI RSUD ULIN BANJARMASIN. JURNAL
ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA, 3(2), 513–524.

4. NURAZIZAH. (2017). FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STRES


KERJA PADA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RS X JAKARTA
TAHUN 2017. UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA.

5. Rahmadyrza, M. I. (2015). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MUNCULNYA


STRES KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP CENDRAWASIH RSUD ARIFIN
AHMAD PROVINSI RIAU PEKANBARU. Jom FEKON, 2(1), 1–17.

6. Mallyya, A., Rachmadi, F., & Hafizah, R. (2015). WORK-RELATED STRESS


DIFFERENCES BETWEEN EMERGENCY DEPARTMENT ( ED ) NURSES AND
INTENSIVE CARE UNIT ( ICU ). Proners, 3(1), 1–13.

7. Yana, D. (2014). Stres Kerja pada Perawat Instalasi Gawat Darurat di RSUD Pasar Rebo
Tahun 2014. Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan, 1(2), 107–115.

Anda mungkin juga menyukai