Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan rumah sakit merupakan tolak ukur terhadap mutu pelayanan rumah sakit.

Kinerja perawat rumah sakit harus memenuhi standar keperawatan. Sumber Daya Manusia

menjadi inti dari setiap pekerjaan yang dilakukan petugas rumah sakit. Kinerja petugas

kesehatan berdasarkan kualitas sumber daya manusia sehingga perawat dapat menerapkan

pelayanan di rumah sakit. Faktor kemampuan, kemauan atau usaha, motivasi dengan bentuk

tunjangan atau insentif, dan pelatihan berhubungan terhadap kinerja perawat rumah sakit.

Kinerja perawat yang baik dapat meningkatkan kepuasan dan kenyamanan orang sakit

sehingga merasa puas dan dilayani dengan baik (Soepangat dkk, 2018).

Petugas kesehatan diharuskan memberikan pelayanan yang maksimal dalam setiap

kegiatan pelayanan dan memberikan respon yang positif sehingga terjalin komunikasi yang

baik antara petugas kesehatan dan orang yang sedang sakit. Mutu pelayanan yang menuntut

perawat harus maksimal dalam memberikan pelayanan kesehatan. Keluhan dan tanggapan

yang negatif dari pasien menjadi beban bagi perawat. Beban kerja yang tak dapat ditangani

dengan baik dengan karakteristis setiap perawat yang berbeda-beda menyebabkan sebagian

dari perawat mengalami stress kerja (Raharjo dkk, 2018).

Tekanan dan tuntutan kerja yang meningkat di lingkungan rumah sakit pada masa

pandemi covid 19 yang sedang terjadi di seluruh dunia menyebabkan perawat membutuhkan

pelayanan yang ekstra terhadap pasien, menjaga keselamatan pasien, membatasi jumlah

pengunjung agar tidak tertular dari virus corona. Perawat juga harus menjaga stamina

kesehatan untuk diri sendiri agar mampu melaksanakan pekerjaan dengan baik dan menjaga

kesehatan diri sendiri agar terhindar dari paparan terjangkitnya virus corona. Adanya tuntutan

1
2

kerja yang meningkat sehingga perawat merasa terbebani akan pekerjaan dirinya sehingga

menimbulkan stres kerja terhadap perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap

pasien di rumah sakit. Adanya program untuk menjaga jarak, menjaga kebersihan antara

sesama pasien, baik yang baru masuk maupun yang sudah berada di dalam rumah sakit

menjadi tekanan bagi perawat untuk lebih meningkatkan pengawaasan agar proses sterilisasi

berjalan dengan baik merupakan bagian dari program penanganan virus corona. (Widiyanti,

2020).

Pelaksanaan dalam pekerjaan yang dilakukan secara rutinitas dapat menyebabkan

tingkat stres semakin meningkat. Penanganan yang tidak baik terhadap rutinitas, kurangnya

komunikasi dan jarangnya saling bertukar informasi antara sesama petugas kesehatan tentang

cara-cara untuk memperbaiki suasana di lingkungan pekerjaan sehingga stres yang dialami

menjadi berkepanjangan. Stres yang tidak ditangani dengan baik dapat mepengaruhi kinerja

perawat dalam memberikan pelayanan dan secara tidak langsung mempengaruhi kondisi

kesehatan petuga kesehatan (Nihayati, 2015).

Prevalensi tingkat stres pada perawat rumah sakit sangat tinggi. Negara Francis

memperoleh 74% dengan stres kerja terhadap perawat di rumah sakit. Survei di Uni Emirat

Arab, perawat dengan tingkat stres minim berjumlah 44,4%, perawat dengan tingkat stres

sedang berjumlah 55,1%, perawat dengan tingkat stress berat berjumlah 0,5%. Indonesia

dengan penelitian dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebesar 50,9% perawat

menderita stress yang disebabkan beban kerja yang berlebihan, kurangnya motivasi (Purnama

dkk, 2018).

Penelitian yang dilakukan Hartanti (2016), Analisis Faktor Individu Organisasi dan

Kelelahan Kerja Terhadap Stres Kerja Pada Perawat (studi di Ruang Rawat Inap Kelas III

RSU dr. H. Koesnadi Kabupaten Bondowoso), diperoleh hasil bahwa faktor individu

memiliki hubungan signifikan dengan p = 0,004, faktor organisasi memiliki hubungan


3

signifikan dengan p = 0,038, faktor kelelahan kerja memiliki hubungan signifikan dengan p =

0,047.

Penelitian yang dilakukan Ansori dan Martiana (2017), Hubungan Faktor

Karakteristik Individu dan Kondisi Pekerjaan Terhadap Stres Kerja Pada Perawat Gigi

diperoleh hasil bahwa faktor usia, jenis kelamin, masa kerja, tuntutan kerja, hubungan kerja

berpengaruh sangat signifikan terhadap stres kerja perawat.

Berdasarkan hasil survei awal di Rumah Sakit Umum Royal Prima pada tahun 2021

terdapat perawat yang mengalami stress kerja karena beban kerja yang berat. Kondisi

pandemi covid 19 sangat besar pengaruhnya terhadap kondisi psikis dan psikologis perawat

di rumah sakit. Adanya keluhan pasien rumah sakit dengan pelayanan yang kurang maksimal

dari perawat menjadi penyebab perawat merasa tertekan dalam menjalankan tugasnya. Beban

kerja yang berlebihan dengan karakteristik perawat yang berbeda-beda menyebabkan ada

sebagian dari perawat resign dari rumah sakit karena merasa tidak dapat menghadapi stres

kerja. Sebagian dari perawat juga ada yang bertahan dan tetap bekerja seperti biasa dengan

menghadapi tuntutan kerja secara profesional.

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, peneliti tertarik untukmelakukan

penelitian tentang “Pengaruh Karakteristik Individual Terhadap Stres Kerja Perawat di

Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Royal Prima Tahun 2021”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka yang menjadi masalah dalam

penelitian ini adalah “Pengaruh Karakteristik Individual Terhadap Stres Kerja Perawat di

Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Royal Prima Tahun 2021”.
4

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian adalah untuk mengetahui Pengaruh Karakteristik

Individual Terhadap Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum

Royal Prima Tahun 2021.

2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui pengaruh karakteristik usia terhadap stres kerja perawat di

Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Royal Prima Tahun 2021.

2. Untuk mengetahui pengaruh karakteristik jenis kelamin terhadap stres kerja

perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Royal Prima Tahun 2021.

3. Untuk mengetahui pengaruh karakteristik masa kerja terhadap stres kerja

perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Royal Prima Tahun 2021.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Responden

Hasil penelitian dapat menjadi tambahan informasi dan masukan yang bermanfaat

bagi responden perawat di ruang rawat inap.

2. Bagi Peneliti

Penelitian ini sangat berguna untuk menambah wawasan pengetahuan dan

pengalaman dalam penelitian tentang pengaruh karakteristik individual terhadap stres

kerja perawat di Ruang Rawat Inap sebagai bahan untuk penerapan ilmu yang telah didapat

selama perkuliahan.
5

3. Bagi Instansi Rumah Sakit

Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi tenaga kesehatan dan sebagai

pertimbangan dalam menangani pengaruh karakteristik individual terhadap stres kerja

perawat.

4. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi mahasiswa dan sebagai bahan bacaan

untuk menambah pengetahuan mahasiswa.

5. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi dan data tambahan dalam

penelitian keperawatan pengaruh karakteristik individual terhadap stres kerja perawat di

Ruang Rawat Inap untuk dikembangkan dan disepurnakan lagi dengan faktor-faktor yang

berbeda-berbeda.

Anda mungkin juga menyukai