Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN WORK FAMILY CONFLICT DENGAN STRESS KERJA PERAWAT

WANITA DI RSUD SUNGAI LILIN

A. RUMUSAN MASALAH
Sebagai seorang perawat berada dalam lingkungan pekerjaan sekitar 40 jam perminggu,
tentunya tidak lepas menghadapi stressor, baik stressor dari organisasi tempatnya bekerja
maupun dari individu itu sendiri. Terlebih lagi perawat wanita yang sudah menikah, dimana
perawat tersebut harus bisa membagi waktu antara keluarga dan pekerjaan, seringkali
kebutuhan antara keluarga dan pekerjaan tidak dapat berjalan seimbang, harus ada yang
lebih diprioritaskan terlebih dahulu. Potensi stress yang ada pada lingkungan, organisasi dan
faktor individu dapat mengakibatkan pekerja mengalami stress. Munculnya kelelahan,
ketidakmampuan berkonsentrasi dan emosi yang tidak stabil merupakan ciri dari stress kerja.
Fenomena yang terjadi pada perawat di RSUD Sungai Lilin berdasarkan hasil pra
survey antara lain perawat menghadapi tuntutan pekerjaan yang harus selesai sesuai dengan
waktu yang sudah ditentukan dan kebutuhan pasien dengan karakteristik yang beragam.
Kondisi lain yang menjadi sumber stress bagi perawat adalah jam kerja shift malam yang
jauh lebih panjang dibanding shift pagi, kondisi pasien yang sakitnya memburuk dan
penunggu pasiennya ternyata bukan penerima informasi yang tertera dalam lembar rekam
medis pasien, hal ini membuat perawat kesulitan dalam memberikan edukasi terhadap pasien
dan keluarga. Konflik yang dirasakan perawat wanita saat bekerja diantaranya ketika anak
sakit dan posisi suami yang berada diluar kota, dan jam kerja yang tidak menentu.
Konflik yang dialami oleh perawat wanita yang sudah menikah jika tidak dapat diatasi
maka akan berdampak tidak baik bagi organisasi dan bagi perawat itu sendiri. Berdasarkan
uraian latar belakang di atas memberikan dasar kepada peneliti untuk merumuskan masalah
sebagai dasar kajian penelitian yang akan dilakukan, adalah : apakah ada hubungan antara
Work family conflict dengan stress kerja perawat wanita di RSUD Sungai Lilin?

B. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara work family conflict dengan stress kerja perawat
wanita di RSUD Sungai Lilin.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengidentifikasi work family conflict perawat wanita di RSUD Sungai Lilin.
b. Untuk mengidentifikasi stress kerja perawat wanita RSUD Sungai Lilin.
c. Untuk menganalisis hubungan work family conflict dengan stress kerja perawat
wanita di RSUD Sungai Lilin.

C. MANFAAT PENELITIAN
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan menambah wawasan atau ilmu
pengetahuan tentang hubungan work family conflict dengan stress kerja perawat
wanita dan dapat dijadikan dasar untuk penelitian selanjutnya.
2. Secara Praktis
a. Bagi Responden
Hasil dari penelitian ini diharapkan responden mempunyai mekanisme koping yang
lebih baik dalam mengatasi konflik peran ganda dan stress kerja.
b. Bagi Rumah Sakit Umum Daerah Sungai Lilin
Sebagai referensi kebijakan bagi Rumah Sakit untuk menciptakan sistem jam kerja
yang lebih baik bagi karyawannya khusunya perawat. Hasil penelitian dapat
dijadikan sarana untuk menyusun kebijakan penanganan work family conflict
dengan stress kerja.
c. Bagi peneliti
Sebagai alat ukur mempraktikkan teori-teori yang sudah diperoleh selama
perkuliahan sehingga peneliti dapat menambah pengetahuan tentang work family
conflict dan stress kerja.
HUBUNGAN PERILAKU CARING YANG DILAKUKAN
PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN KLIEN
DI RUANG RAWAT INAP RSUD SUNGAI LILIN

A. MASALAH PENELITIAN
Ilmu keperawatan merupakan suatu disiplin ilmu praktis yang berkembang dan perawat
sebagai suatu profesi ditantang untuk lebih tanggap terhadap kebutuhan klien, yang
mempunyai implikasi terhadap kesehatan atau sistem pelayanan kesehatan. Hal ini sesuai
dengan tujuan akhir keperawatan, yaitu membantu klien mencapai potensi kesehatan
sepenuhnya. Dalam membantu klien mencapai potensi kesehatan sepenuhnya perawat harus
mempunyai suatu pendekatan yang menyeluruh. Pendekatan keperawatan komprehensif,
yaitu pemberian asuhan keperawatan secara bio, psiko, sosio, spiritual merupakan
pendekatan yang digunakan oleh perawat.
Pemberian pelayanan terhadap orang sakit dalam konsep caring mempunyai penerapan
yang diformulasikan berdasarkan ilmu pengetahuan. Dalam penerapannya para perawat harus
mampu memberikan pelayanan keperawatan kepada individu, keluarga dan masyarakat yang
membutuhkan, tanpa membeda-bedakan kondisi atau penyakitnya.
Hal ini termasuk kepada klien yang mengalami berbagai penyakit, dimana klien
mengalami kemunduran fisik yang membuat mereka menjadi tergantung pada perawat Klien
yang puas merupakan aset yang sangat berharga karena apabila klien puas mereka akan terus
melakukan pemakaian terhadap jasa pilihannya. Tetapi jika klien merasa tidak puas mereka
akan memberitahukan dua kali lebih hebat kepada orang lain tentang pengalaman buruknya.
Suatu perusahaan atau rumah sakit harus menerapkan dan mengelola suatu tim yang
mempunyai kemampuan mempertahankan klien. Berdasarkan uraian tentang pentingnya
caring dalam praktik keperawatan, baik dari hasil penelitian terdahulu maupun survei tentang
kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan di rumah sakit, maka peneliti merumuskan
masalah penelitian adakah Hubungan Perilaku Caring yang dilakukan Perawat dengan
Tingkat Kepuasan Klien di Ruang rawat inap RSUD Sungai Lilin.
B. TUJUAN PENELITIAN
a. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan perilaku caring yang
dilakukan oleh perawat dengan tingkat kepuasan klien di ruang rawat inap RSUD Sungai
Lilin.
b. Tujuan Khusus
a) Mengetahui distribusi frekuensi perilaku caring yang dilakukan oleh perawat di
ruang rawat inap RSUD Sungai Lilin
b) Mengetahui distribusi frekuensi tingkat kepuasan klien di ruang rawat inap RSUD
Sungai Lilin
c) Mengetahui hubungan perilaku caring perawat memberikan informasi sehingga klien
dapat mengambil keputusan dengan tingkat kepuasan klien di ruang rawat inap
RSUD Sungai Lilin
d) Mengetahui hubungan perilaku caring perawat dengan tingkat kepuasan klien di
ruang rawat inap RSUD Sungai Lilin

C. MANFAAT PENELITIAN
a. Bagi institusi pelayanan kesehatan
1. Informasi tentang hubungan perilaku caring yang dilakukan perawat dengan tingkat
kepuasan klien dapat memberikan gambaran tentang mutu tenaga keperawatan
sehingga, dapat lebih meningkatkan kinerja staff keperawatan pada masa yang akan
datang.
2. Sebagai bahan masukan mengenai gambaran perilaku caring perawat yang
dipersepsikan klien di ruang rawat inap. Informasi tersebut dapat digunakan bagi
manajer keperawatan dalam menyusun rencana kegiatan manajemen keperawatan
untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.
b. Bagi profesi keperawatan
Hasil penelitian dapat memperluas wacana perawat manajer maupun perawat
peneliti untuk mengembangkan ilmu pengetahuan terkait asuhan keperawatan khususnya
caring sebagai inti dan fokus dalam praktik keperawatan professional di Indonesia guna
mengangkat citra profesi keperawatan
c. Bagi penelitian selanjutnya
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini dapat memberikan informasi baru atau
data bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan perilaku
caring perawat
HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN BURNOUT
PADA PERAWAT DI RSUD SUNGAI LILIN

A. RUMUSAN MASALAH
Profesi perawat sangat rentan mengalami burnout karena dalam bekerja perawat
memerlukan kontak yang lama dan mendalam serta memiliki tanggung jawab atas orang
lain. Burnout merupakan sindrom yang terdiri dari tiga dimensi diantaranya kelelahan
emosional, depersonalisasi dan rendahnya penghargaan diri. Semakin tinggi stres kerja
maka semakin tinggi burnout, begitu juga sebaliknya semakin rendah stres kerja semakin
rendah pula burnout yang terjadi.
Stres kerja bisa dialami oleh siapa saja dalam kehidupan sehari-hari termasuk oleh
seseorang yang berprofesi sebagai perawat bahkan profesi perawat memiliki resiko yang
sangat tinggi mengalami stres kerja. Tuntutan tugas, tuntutan fisik, tuntutan peran, dan
tuntutan antarpribadi dapat mengakibatkan seseorang mengalami stres.
Berdasarkan data di atas memberikan dasar kepada peneliti untuk meneliti masalah
penelitian sebagai berikut “Apakah terdapat hubungan antara stres kerja dengan burnout
pada perawat di RSUD Sungai Lilin?”.

B. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara stres
kerja dengan burnout pada perawat di RSUD Sungai Lilin.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dalam penelitian ini adalah dapat diidentifikasikan sebagai
berikut :
a. Untuk mengidentifikasi stres kerja pada perawat di RSUD Sungai Lilin.
b. Untuk mengidentifikasi burnout pada perawat di RSUD Sungai Lilin.
c. Untuk menganalisis hubungan stres kerja dengan burnout pada perawat di RSUD
Sungai Lilin.
C. MANFAAT PENELITIAN
3. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan tentang stres kerja, burnout serta hubungan antara stres kerja dan burnout
pada perawat dan dapat dijadikan dasar untuk penelitian selanjutnya.
4. Secara Praktis
d. Bagi Responden
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan perawat
mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap stres kerja sehingga diharapkan
perawat dapat mengantisipasi sejak awal sehingga tidak terjadi burnout dalam
bekerja.
e. Bagi Rumah Sakit
Hasil penelitian diharapkan bisa menjadi alternatif kebijakan dalam managemen
keperawatan untuk meminimalisir stres kerja dan mencegah kejadian burnout pada
perawat.
f. Bagi Penulis dan Pembaca
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan mengenai
stres kerja, burnout dan hubungan stres kerja dengan burnout pada perawat di
Rumah Sakit.

Anda mungkin juga menyukai