Anda di halaman 1dari 4

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah sakit adalah tempat di mana orang sakit mencari dan menerima pelanyanan

kedokteran serta tempat di mana pendidikan klinik untuk mahasiswa kedokteran,perawat

dan berbagai tenaga profesi kesehatan lainnya di selenggarakan.(Wolperdan

pena,1987;100).Salah satu profesi yang mempunyai peran penting dirumah sakit adalah

keperawatan. Keperawatan adalah salah satu profesi dirumah sakit yang berperan penting

dalam penyelenggaraan upaya menjaga mutu pelayanan kesehatan dirumah sakit. Pada

standar tentang evaluasi dan pengendalian mutu dijelaskan bahwa pelayanan keperawatan

menjamin adanya asuhan keperawatan yang bermutu tinggi dengan terus menerus

melibatkan diri dalam program pengendalian mutu dirumah sakit. (Aditama, 2006;20 )

Stres merupakan istilah umum yang diaplikasikan sebagai tekanan hidup yang

sering dirasakan semua orang dalam hidupnya. Stres di tempat kerja adalah tipe stres yang

khusus dimana sumbernya berada di tempat kerja atau dilingkungan sekitar tempat kerja.

Konsep stres kerja meliputi perubahan akibat stressor yang muncul di tempat kerja dalam

periode waktu yang lama. Menyadari bahwa jumlah stres kerja terus bertambah, maka

stres di tempat kerja tak dapat dihindari.

Hidup manusia ditandai oleh usaha-usaha pemenuhan kebutuhan, baik

fisik,mental-emosional, material maupun spiritual. Bila kebutuhan dapat terpenuhi dengan

baik, berarti tercapai keseimbangan dan kepuasan. Tetapi pada kenyataannya sering kali

usaha-usaha pemenuhan kebutuhan tersebut mendapat banyak rintangan dan hambatan.

Tekanan-tekanan dan kesulitan-kesulitan hidup ini sering membawa manusia berada

dalam keadaan stres. (Hidayat, A., 2007,12)


2

Pekerjaan seorang perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan tidak

telepas dari pengaturan jam kerja di suatu rumah sakit yang lebih dikenal dengan istilah

shift kerja. Alasan lain dari shift kerja adalah kebutuhan sosial akan pelayanan. Polisi dan

rumah sakit benar-benar dibutuhkan untuk 24 jam/hari. Sebagian besar dari pekerja yang

bekerja pada shift malam memiliki resiko yang lebih tinggi untuk mengalami kecelakaan

kerja dibandingkan mereka yang bekerja pada shift normal (shift pagi).

Menurut hasil survey dari persatuan perawat nasional Indonesia (PPNI) pada tahun

2006 sekitar 50,9 % perawat yang bekerja di empat provinsi di Indonesia mengalami stress

kerja, sering pusing, lelah, tidak bisa beristrahat karena beban kerja terlalu tinggi dan

menyita waktu, gaji rendah tanpa insentif memadai.

Rumah sakit umum daerah Labuang Baji Makasar merupakan salah satu industry

jasa yang bekerja selama 24 jam dengan pengaturan jadwal shift 3 rotasi, shift pagi pukul

08.00 – 14.30 WIB dengan waktu kerja 6 jam, shift sore pukul 14.30 – 2-0.00 WIB dengan

waktu kerja 7 jam, dan shift malam pukul 20.00 – 07.00 WIB dengan waktu kerja 11 jam

di mana masing-masing shift dilaksanakan dua hari kemudian pada akhir periode shift

kerja malam diberi lepas malam dan libur, kemudian kembali lagi pada siklus shift semula.

Salah satu unit pelayanan di RSUD Labuang Baji Makasar adalah instalasi gawat darurat

(IGD). Unit ini membutuhkan pengawasan yang maksimal 24 jam oleh tim dokter ahli dan

tenaga perawat yang kompeten. Karena begitu kompleksnya pekerjaan di unit ini,

sangatlah diperlukan tehknik-tehknik dan keterampilan/kemahiran tersendiri dalam

menangani pasien, maka kesiapan fisik, mental, oleh setiap perawat dalam bekerja, karena

jika tidak, stress akibat kerja dapat terjadi setiap saat.

Berdasarkan data yang di peroleh di Ruang Instalasi Gawat Darurat di RSUD

Labuang Baji Makassar ada 6 dari 19 perawat dengan presentase 31,60% yang shift

malam mengeluhkan lelah dan stres pada saat melakukan asuhan keperawatan. Berbagai
3

macam kebutuhan pasien, mulai dari pergantian infuse, pemberian dan pengawasan makan

obat juga pekerjaan rutin yaitu menuliskan langkah-langkah asuhan keperawatan yang

dilakukan dalam menangani setiap pasien. Pekerjaan pada malam hari ini juga

menyebabkan mereka sering mengantuk dan berkurangnya kosentrasi dalam bekerja

karena rintihan dan tangisan pasien sehingga pekerjaan menjadi kurang maksimal.

Dari data tersebut diatas sehingga peneliti tertarik dengan judul “gambaran stress

kerja perawat shift malam yang bekerja di ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD

Labuang Baji Makassar “

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan:

a. Bagaimana gambaran Umur perawat terhadap stress kerja perawat shift malam di

ruang Intalasi Gawat Darurat RSUD Labuan Baji Makassar.?

b. Bagaimana gambaran Beban kerja terhadap stress kerja perawat shift malam di ruang

Intalasi Gawat Darurat RSUD Labuan Baji Makassar.?

c. Bagaimana gambaran tanggung jawab kerja terhadap stress kerja perawat shift malam

di ruang Intalasi Gawat Darurat RSUD Labuan Baji Makassar.?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untukj mengetahui gambaran stres kerja perawat shift malam yang bekerja

diruang Instalasi Gawat Darurat RSUD Labuang Baji Makassar.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui bagai mana Umur perawat terhadap stres kerja perawat shift

malam di ruang Intalasi Gawat Darurat RSUD Labuan Baji Makassar.

b. Untuk mengetahui bagai mana beban kerja terhadap stress kerja perawat shift

malam diruang Intalasi Gawat Darurat RSUD Labuan Baji Makassar.


4

c. Untuk mengetahui bagai mana tanggung jawab kerja terhadap stress kerja perawat

shift malam di ruang Intalasi Gawat Darurat RSUD Labuan Baji Makassar.

D. Manfaat

1. Bagi peneliti

Merupakan suatu pengalaman yang sangat berharga dalam menambah dan mengasah

wawasan keilmuan peneliti khususnya mengenai stress kerja perawat shift malam di

ruang Instalasi gawat Darurat.

2. Bagi institusi pendidikan

Hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi untuk

meningkatkan pengetahuan mahasiswanya.

3. Bagi perawat

Memberikan gambaran atau informasi bagi perawat khususnya di RSUD Labuang Baji

Makassar tentang stress kerja pada shift malam.

4. Bagi tempat penelitian

Sebagai masukan pihak instalasi Gawat Darurat RSUD Labuang Baji Makassar

mengenai stres kerja perawat shift malam untuk bahan pertimbangan dalam membina

dan mengembangkan kualitas dan sumber daya manusia bagi tenaga perawat.

5. Peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini di harapkan dapat menambah pengetahuan dan menjadi sumber

bacaan bagi peneliti selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai