Anda di halaman 1dari 9

1.1.

DEFINISI

Hernia yang berarti penonjolan isi suatu rongga melalui jaringan ikat tipisyang lemah pada dinding
rongga. Dinding rongga yang lemah itu membentuksuatu kantong dengan pintu berupa cincin.
Gangguan ini sering terjadi di daerah perut dengan isi yang keluar berupa bagian dari usus (Giri Made
Kusala, 2009).Menurut Syamsuhidayat (2004), hernia adalah prostrusi atau penonjolan isisuatu rongga
melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga yang bersangkutan. Menurut Tambayong (2000),
Hernia adalah defek dalam dindingabdomen yang memungkinkan isi abdomen (seperti peritoneum,
lemak, ususatau kandung kemih) memasuki defek tersebut, sehingga timbul kantong berisikan materi
abnormal.

1.2. ETIOLOGI

Menurut Giri Made Kusala (2009), hal-hal yang dapat menyebabkanterjadinya hernia adalah

1.) Umur

Penyakit ini dapat diderita oleh semua kalangan tua, muda, pria maupunwanita. Pada Anak anak
penyakit ini disebabkan karena kurang sempurnanya procesus vaginalis untuk menutup seiring dengan
turunnya testis. Pada orang dewasa khususnya yang telah berusia lanjut disebabkan oleh melemahnya
jaringan penyangga usus atau karena adanya penyakit yang menyebabkan peningkatan tekanan dalam
rongga perut (Giri Made Kusala, 2009).

2.) Jenis Kelamin

Hernia yang sering diderita oleh laki laki biasanya adalah jenis herniaInguinal. Hernia Inguinal adalah
penonjolan yang terjadi pada daerahselangkangan, hal ini disebabkan oleh proses perkembangan alat
reproduksi.Penyebab lain kaum adam lebih banyak terkena penyakit ini disebabkan karenafaktor
profesi, yaitu pada buruh angkat atau buruh pabrik. Profesi buruh yangsebagian besar pekerjaannya
mengandalkan kekuatan otot mengakibatkanadanya peningkatan tekanan dalam rongga perut sehingga
menekan isi herniakeluar dari otot yang lemah tersebut (Giri Made Kusala, 2009).

3.) Penyakit penyerta

Penyakit penyerta yang sering terjadi pada hernia adalah seperti pada kondisi tersumbatnya saluran
kencing, baik akibat batu kandung kencing atau pembesaran prostat, penyakit kolon, batuk kronis,
sembelit atau konstipasikronis dan lain-lain. Kondisi ini dapat memicu terjadinya tekanan berlebih
padaabdomen yang dapat menyebabkan keluarnya usus melalui rongga yang lemahke dalam kanalis
inguinalis.

4.) Keturunan

Resiko lebih besar jika ada keluarga terdekat yang pernah terkena hernia.

5) Obesitas

Berat badan yang berlebih menyebabkan tekanan berlebih pada tubuh,termasuk di bagian perut. Ini
bisa menjadi salah satu pencetus hernia.Peningkatan tekanan tersebut dapat menjadi pencetus
terjadinya prostrusi atau penonjolan organ melalui dinding organ yang lemah.

6.) Kehamilan
Kehamilan dapat melemahkan otot di sekitar perut sekaligus memberitekanan lebih di bagian perut.
Kondisi ini juga dapat menjadi pencetusterjadinya hernia.

7.) Pekerjaan

Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan daya fisik dapat menyebabkanterjadinya hernia.
Contohnya, pekerjaan buruh angkat barang. Aktivitas yang berat dapat mengakibatkan peningkatan
tekanan yang terus-menerus pada otot-otot abdomen. Peningkatan tekanan tersebut dapat menjadi
pencetus terjadinya prostrusi atau penonjolan organ melalui dinding organ yang lemah.

8.) Kelahiran prematur

Bayi yang lahir prematur lebih berisiko menderita hernia inguinal daripada bayi yang lahir normal
karena penutupan kanalis inguinalis belum sempurna,sehingga memungkinkan menjadi jalan bagi
keluarnya organ atau usus melaluikanalis inguinalis tersebut. Apabila seseorang pernah terkena hernia,
besarkemungkinan ia akan mengalaminya lagi.(Giri Made Kusala, 2009).

1.3. MANIFESTASI KLINIS

Menurut Arief Mansjoer, manifestasi klinis dari hernia adalah sebagai berikut :

1.) Adanya benjolan (biasanya asimptomatik)

Keluhan yang timbul berupa adanya benjolan di daerah inguinal dan atauskrotal yang hilang timbul.
Timbul bila terjadi peningkatan tekanan intra peritoneal misalnya mengedan, batuk-batuk, tertawa, atau
menangis. Bila pasien tenang, benjolan akan hilang secara spontan.

2.) Nyeri

Keluhan nyeri pada hernia ini jarang dijumpai, kalaupun ada dirasakan didaerah epigastrium atau
para umbilikal berupa nyeri viseral akibat regangan pada mesenterium sewaktu satu segmen usus halus
masuk ke dalam kantunghernia (Jennifer, 2007). Bila usus tidak dapat kembali karena jepitan olehanulus
inguinalis, terjadi gangguan pembuluh darah dan gangguan pasase segmen usus yang terjepit. Keadaan
ini disebut hernia strangulata. Secara kliniskeluhan pasien adalah rasa sakit yang terus menerus.

3.) Gangguan pasase usus seperti abdomen kembung dan muntah

Tanda klinik pada pemeriksaan fisik bergantung pada isi hernia. PadaInspeksi : saat pasien
mengedan dapat dilihat hernia inguinalis lateralis munculsebagai penonjolan diregio ingunalis yang
berjalan dari lateral atas ke medial bawah. Palpasi: kantong hernia yang kosong dapat diraba pada
funikulusspermatikus sebagai gesekan dari dua lapis kantong yang memberikan sensasigesekan dua
permukaan sutera. Tanda ini disebut tanda sarung tangan sutera,tetapi umumnya tanda ini sukar
ditentukan. Kalau kantong hernia berisi organmaka tergantung isinya, pada palpasi mungkin teraba
usus, omentum ( sepertikaret ), atau ovarium. Dengan jari telunjuk atau jari kelingking pada anak
kecil,dapat dicoba mendorong isi hernia dengan menonjolkan kulit skrotum melaluiannulus eksternus
sehingga dapat ditentukan apakah isi hernia dapat direposisiatau tidak. Apabila hernia dapat direposisi,
pada waktu jari masih berada dalamannulus eksternus, pasien diminta mengedan. Kalau hernia
menyentuh ujung jari, berarti hernia inguinalis lateralis, dan kalau samping jari menyentuhmenandakan
hernia inguinalis medialis. Isi hernia pada bayi wanita yang terabaseperti sebuah massa yang padat
biasanya terdiri dari ovarium.Umumnya penderita mengeluhkan turun berok, burut atau kelingsir
ataumenyatakan adanya benjolan di selakanganya/kemaluan, benjolan itu bisamengecil atau
menghilang, dan bila menangis mengejan waktu defekasi/miksi,mengangkat benda berat akan timbul
kembali. Dapat pula ditemukan rasa nyeri pada benjolan atau gejala muntah dan mual bila telah ada
komplikasi.

1.4. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Biasanya tidak diperlukan pemeriksaan tambahan untuk menegakkandiagnosis hernia. Namun


pemeriksaan seperti ultrasonografi (USG), CT Scan,maupun MRI (Magnetic Resonance Imaging) dapat
dikerjakan guna melihatlebih lanjut keterlibatan organ-organ yang terperangkap dalam kantung
herniatersebut. Pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan untuk kepentingan operasi.Sinar X abdomen
menunjukkan abnormalnya kadar gas dalam usus/ obstruksi hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit),
peningkatan sel darah putih(Leukosit : >10.000-18.000/mm3) dan ketidak seimbangan elektrolit.

1.5. KOMPLIKASI

1. Terjadi perlekatan antara isi hernia dengan kantong hernia, sehingga isihernia tidak dapat
dimasukkan kembali (hernia inguinalis lateralis ireponibilis).Pada keadaan ini belum ada gangguan
penyaluran isi usus.

2. Terjadi penekanan pada cincin hernia, akibatnya makin banyak usus yangmasuk. Cincin hernia
menjadi relatif sempit dan dapat menimbulkan gangguan penyaluran isi usus.Keadaan ini disebut hernia
inguinalis lateralis incarcerata.

3. Bila incarcerata dibiarkan, maka timbul edema sehingga terjadi penekanan pembuluh darah dan
terjadi nekrosis. Keadaan ini disebut hernia inguinalislateralis strangulata.

4. Timbul edema bila terjadi obstruksi usus yang kemudian menekan pembuluhdarah dan kemudian
timbul nekrosis.

5. Bila terjadi penyumbatan dan perdarahan akan timbul perut kembung,muntah dan obstipasi.

6.) Kerusakan pada pasokan darah, testis atau saraf jika pasien laki-laki,

7. Pendarahan yang berlebihan/infeksi luka bedah


8. Komplikasi lama merupakan atropi testis karena lesi.

9. Bila isi perut terjepit dapat terjadi: shock, demam, asidosis metabolik, abses.

10. PencegahanMenurut Jennifer (2007), pencegahan hernia adalah :

1.) Usahakan untuk mempertahankan berat tubuh yang sehatHal ini dapat membantu mengurangi
tekanan pada otot di bagian perut.

2.) Konsumsi makanan yang mengandung serat tinggiSeperti : Buah-buahan, sayuran, dan makanan yang
terbuat dari gandumsangat disarankan untuk dikonsumsi. Makanan tersebut mengandung banyakserat
yang membantu mencegah konstipasi dan mengurangi tekanan di bagian perut.

3.) Hindari mengangkat barang yang terlalu beratJika harus mengangkat barang berat, lakukan dengan
cara yang benar. Postur tubuh yang tepat saat mengangkat barang berat, yakni tekuk lutut Anda
danhindari membungkuk untuk mengurangi tekanan.

4.) Hindari tekanan Intra abdomenSeperti batuk kronis dan mengejan yang dapat mencetuskan hernia.

1.6 PATOFISIOLOGI

Menurut Syamsuhidayat (2004), hernia inguinalis dapat terjadi karenaanomali kongenital atau
sebab yang didapat. Hernia dapat dijumpai pada setiapusia. Lebih banyak pada laki-laki ketimbang pada
perempuan. Berbagai faktor penyebab berperan pada pembentukan pintu masuk hernia pada anulus
internusyang cukup lebar sehingga dapat dilalui oleh kantong dan isi hernia. Selain itu,diperlukan pula
faktor yang dapat mendorong isi hernia melewati pintu yangsudah terbuka cukup lebar itu. Faktor yang
dipandang berperan kausal adalah adanya prosesus vaginalis yang terbuka, peninggian tekanan di dalam
rongga perut, dan kelemahan otot dinding perut karena usia. Kanalis inguinalis adalahkanal yang normal
pada fetus. Pada bulan ke-8 kehamilan, terjadi desensustestis melalui kanal tersebut. Penurunan testis
tersebut akan menarik peritoniumke daerah skrotum sehingga terjadi penonjolan peritoneum yang
disebut dengan prosesus vaginalis peritonei. Pada bayi yang sudah lahir, umumnya prosesus initelah
mengalami obliterasi sehingga isi rongga perut tidak dapat melalui kanalistersebut. Namun dalam
beberapa hal, kanalis ini tidak menutup. Karena testiskiri turun terlebih dahulu, maka kanalis inguinalis
kanan lebih sering terbuka.Bila kanalis kiri terbuka maka biasanya yang kanan juga terbuka.
Dalamkeadaan normal, kanalis yang terbuka ini akan menutup pada usia 2 bulan. Bila prosesus terbuka
terus (karena tidak mengalami obliterasi) akan timbul herniainguinalis lateralis kongenital (Erfandi,
2009).

Pada orang tua kanalis inguinalis telah menutup. Namun karenamerupakan lokus minoris
resistensie, maka pada keadaan yang menyebabkantekanan intra-abdominal meningkat, kanal tersebut
dapat terbuka kembali dantimbul hernia inguinalis lateralis akuisita. Kelemahan otot dinding perut
antaralain terjadi akibat kerusakan Nervus Ilioinguinalis dan Nervus Iliofemoralissetelah apendiktomi
(Erfandi, 2009). Pada hernia akan terjadi prolaps sebagianusus ke dalam anulus inguinalis di atas
kantong skrotum, disebabkan olehkelemahan atau kegagalan menutup yang bersifat kongenital. Hernia
inkarserataterjadi bila usus yang prolaps itu menyebabkan konstriksi suplai darah kekantong skrotum,
kemudian akan mengalami nyeri dan gelala-gejala obstruksiusus (perut kembung, nyeri kolik abdomen,
tidak ada flatus, tidak ada feces,muntah) (Erfandi, 2009). Isi hernia dapat kembali ke rongga peritoneum
disebuthernia inguinal reponibilis, bila tidak dapat kembali disebut hernia inguinalireponibilis (Arief
Mansjoer, 2004). Pada hernia reponibilis, keluhan yangtimbul hanya berupa benjolan di lipat paha yang
muncul pada waktu berdiri, batuk, bersin, mengedan, dan menghilang setelah berbaring. Keluhan nyeri
pada hernia ini jarang dijumpai, kalaupun ada dirasakan di daerah epigastriumatau para umbilikal
berupa nyeri viseral akibat regangan pada mesenteriumsewaktu satu segmen usus halus masuk ke
dalam kantung hernia (Jennifer terjadi gangguan pembuluh darah dan gangguan pasase segmen usus
yangterjepit. Keadaan ini disebut hernia strangulata. Secara klinis keluhan pasienadalah rasa sakit yang
terus menerus. Terjadi gangguan pasase usus sepertiabdomen kembung dan muntah. Hernia strangulata
lebih sering terjadi bilahernia di sebelah kanan (Arief Mansjoer, 2004). Pembuluh darah yang terjepit
juga akan mengakibatkan penimbunan racun yang akan berakibat terjadinyainfeksi dalam tubuh. Infeksi
ini akan menjadi sumber infeksi ke seluruhdinding usus yang akan berakibat buruk yaitu kematian
(Jennifer, 2007.)

1.6 PENATALAKSANAAN KASUS

1.7 Penatalaksanaan hernia

1) Konservasi

1. Istirahat di tempat tidur dan menaikkan bagian kaki, hernia ditekan secara perlahan menuju abdomen
(reposisi), selanjutnya gunakan alat penyokong.

2. Jika suatu operasi daya putih isi hernia diragukan, diberikan kompres hangatdan setelah 5 menit di
evaluasi kembali.

3. Celana penyangga

4. Istirahat baring

5. Pengobatan dengan pemberian obat penawar nyeri, misalnya Asetaminofen,antibiotic untuk


membasmi infeksi, dan obat pelunak tinja untuk mencegah sembelit.
6. Diet cairan sampai saluran gastrointestinal berfungsi lagi, kemudian makandengan gizi seimbang dan
tinggi protein untuk mempercepat sembelit danmengedan selama BAB, hindari kopi kopi, teh, coklat,
cola, minuman beralkohol yang dapat memperburuk gejala-gejala.2) Pembedahan (Operatif)

a. Herniaplasty : memperkecil anulus inguinalis internus dan memperkuatdinding belakang.

b. Herniatomy : pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya, kantongdibuka dan isi hernia dibebas
kalau ada perlekatan, kemudian direposisi,kantong hernia dijahit ikat setinggi lalu dipotong.

c. Herniorraphy : mengembalikan isi kantong hernia ke dalam abdomen danmenutup celah yang terbuka
dengan menjahit pertemuan transversus internusdan muskulus ablikus internus abdominus ke ligamen
inguinal.
1.7. PATHWAY

Anda mungkin juga menyukai