Anda di halaman 1dari 8

JurnalKeperawatan Global

JURNAL KEPERAWATAN GLOBAL Vol. 6, No. 1, June 2021


https://doi.org/10.37341/jkg.v5i2

Original Research/Systematic Review

Gambaran Perilaku Caring Perawat Di Ruang Rawat Inap Rsup Dr. M. Djamil
Padang Tahun 2019

M.Syahrial Putra1, Silvester2, Andreas3


1
S1 Keperawatan STIKES YPAK Padang,Indonesia

ABSTRACT ARTICLE HISTORY


Background: Perilaku caring merupakan bentuk dukungan Received :…………………
emosional perawat dalam memberikan asuhan keperawatan Accepted:………………….
yang merupakan komitmen moral untuk melindungi,
meningkatkan martabat manusia, dan merupakan inti dari KEYWORDS
keperawatan yang membedakan perawat dengan profesi lain. Caring perawat1; Pasien2;
Perilaku caring dapat memberikan rasa aman, nyaman, Perawat3; Perilaku Caring4
sehingga mempercepat penyembuhan pasien. Dari 217
pengaduan yang diterima di Intalasi Hubungan Masyarakat CONTACT
dan Pengaduan Masyarakat di RSUP Dr. M. Djamil Padang M.Syahrial Putra
tahun 2017 terdapat 56 pengaduan, diantaranya terkait dengan Andreas
pelayanan keperawatan di ruang rawat inap seperti kurang Silvester
ramahnya perawat dalam memberikan pelayanan serta kurang EMAIL
cepat tanggapnya perawat menangani keluhan pasien. syahrialputra@gmail.com
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku andreas@gmail.com
caring perawat di ruangan rawat inap RSUP Dr. M. Djamil silvester@gmail.com
Padang.

Methods: Jenis penelitian adalah deskriptif. Populasi


penelitian yaitu semua pasien yang dirawat di ruang rawat
bedah dan non bedah dengan jumlah sampel 258 responden.
Sampel diambil secara probability sampling. Pengumpulan
data dalam penelitian ini dimulai bulan September 2018
sampai Mei 2019. Pengolahan data dilakukan secara univaria

Results: Hasil univariat didapatkan 52,7% perawat di ruangan


rawat inap berperilaku caring baik, dan 40,7% perawat di
ruangan rawat inap berperilaku caring kurang baik

Conclusion: Diharapkan perawat dapat meningkatkan perilaku


caring terhadap pasien dengan memperhatikan sikap senyum
dan mendengarkan keluhan pasien dengan tulus dan ikhlas.
Rumah sakit diharapkan memperhatikan perilaku caring
perawat terhadap pasien.

Cite this as: ………………………….

INTRODUCTION
Keperawatan merupakan profesi yang mengedepankan sikap “care” atau
kepedulian dan kasih sayang terhadap pasien (Perry, 2012). Pelayanan keperawatan
merupakan bentuk unik yang membedakan dengan pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh dokter ataupun profesi lain. Filosofi dari keperawatan adalah humanism, holism
dan care (Nursalam,2014). Namun kenyataannya masih banyak ditemui perawat

http://jurnalkeperawatanglobal.com/index.php/jkg |1
JurnalKeperawatan Global
JURNAL KEPERAWATAN GLOBAL Vol. 6, No. 1, June 2021
https://doi.org/10.37341/jkg.v5i2

berperilaku caring kurang baik. Caring sebagai dasar dan sentral dalam praktek
keperawatan (Watson,2009). Caring memberikan kemampuan kepada perawat untuk
memahami dan menolong klien. Sebagai seorang perawat harus memiliki kesadaran
tentang atau mempertahankan kesehatan atau mencapai kematian pasien dengan damai
(Nursalam, 2014).
Hasil penelitian Aiken (2012) menunjukan persentase perawat yang memiliki
kualitas pelayanan caring yang buruk terdapat pada Negara Irlandia 11% dan Yunani
47%. Menurut International Association of Human Caring menjelaskan bahwa
keperawatan selalu meliputi empat konsep yaitu merawat adalah apa yang perawat
lakukan, manusia adalah sasran dari keperawatan, kesehatan adalah tujuannya dan
lingkungan adalah tempat dimana perawat melaksanakan perwatan
Di Indonesia perilaku caring merupakan salah satu penilaian bagi pengguna
pelayanan kesehatan. Beberapa hasil survei di beberapa rumah sakit di Jakarta
menunjukan 14% klien tidak puas terhadap pelayanan kesehatan yang di berikan yang
disebabkan oleh perilaku perawat yang kurang caring (Kemenkes RI, 2015). Caring
dalam keperawatan menyangkut upaya memperlakukan klien secara manusiawi dan
utuh sebagai manusia yang berbeda dengan manusia lainnya (Watson, 2009).
Perilaku caring merupakan wujud professional pelayanan keperawatan kepada
pasien (Arifin Muhammad dkk, 2013). Menurut Watson (2012) perilaku caring yang
ditampilkan oleh perawat adalah dengan memberikan rasa nyaman, perhatian, kasih
sayang, peduli, pemeliharaan kesehatan, memberi dorongan, empati, minat, cinta,
percaya, melindungi, kehadiran, mendukung, memberi sentuhan, dan siap membantu
serta mengunjungi klien. Hal ini akan mendorong klien dalam perubahan aspek fisik,
psikologis, spiritual, dan sosial kearah yang lebih baik.
Pendekatan perilaku caring dengan fokus utama dalam keperawatan adalah
faktor-faktor karatif yang dikembangkan dari persfektif „humanistic‟ dan
dikombinasikan dengan dasar ilmu, serta diartikan sebagai pertanggung jawaban antara
perawat dengan orang lain yaitu pasien. Berdasarkan pemikiran tersebut maka dengan
caring akan memungkinkan terjadinya hubungan interpersonal yang harmonis antara
perawat-pasien, dapat membantu dan memenuhi kebutuhan pasien sehingga
memberikan kepuasan kepada pasien (Ilkafah dan Harniah,2015).
Dalam melaksanakan perilaku caring menurut Watson (2012) dalam Theory of
human Care mengungkapkan bahwa ada sepuluh faktor karatifyang mencerminkan
perilaku caring dari perawat. Sepuluh faktor tersebut adalah membentuk sistem nilai
humanistic-altruistik, menanamkan keyakinan dan harapan, mengembangkan
sensitivitas untuk diri sendiri dan orang lain, membina hubungan saling percaya dan
saling membantu, meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negatif,
menggunakan metode pemecahan masalah yang sistematis dalam pengambilan
keputusan, meningkatkan proses belajar mengajar interpersonal, menyediakan
lingkungan yang mendukung, melindungi, dan atau memperbaiki mental, sosiokultural
dan spiritual, membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia, mengembangkan
faktor kekuatan eksistensial fenomenologis.
Begitu juga hasil penelitian Hamka (2014) mengenai Hubungan Perilaku
Caring Perawat Dengan Kepuasan Pasien di Ruangan Interna RSUD Toto Kabila
menyatakan bahwa perilaku caring perawat masih kurang yaitu terdapat 23 pasien
(57,5%) menunjukan bahwa perilaku caring perawat kurang, sebanyak 14 pasien (35%)
menunjukan perilaku caring perawat cukup dan sebanyak 13 pasien (7,5%) menunjukan
bahwa perilaku caring baik kepada pasien selama dirawat. Hasil penelitian Agusriansa

http://jurnalkeperawatanglobal.com/index.php/jkg |2
JurnalKeperawatan Global
JURNAL KEPERAWATAN GLOBAL Vol. 6, No. 1, June 2021
https://doi.org/10.37341/jkg.v5i2

(2015) mengenai Persepsi Pasien Preoperatif Terhadap Perilaku Caring Perawat


menyatakan 23 orang (45,1%) pasien preoperatif berpendapat bahwa perilaku caring
perawat dalam kategori tinggi, dan 28 orang (54,9%) berpendapat perilaku caring
perawat dalam kategori rendah.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Ilkafah & Harniah (2015) sebahagian
besar pasien menganggap perilaku caring perawat baik (82,5%). Hasil penelitian
Fadillah (2012) di RSUP Dr. M. Djamil Padang di ruang Irna Non Bedah Penyakit
Dalam menyebutkan lebih dari separuh perawat dinilai tidak caring (55,5%). Para pakar
keperawatan menempatkan caring sebagai pusat perhatian yang mendasar dalam
praktek keperawatan, karena banyak peneliti tentang caring mengungkapkan bahwa
harapan pasien yang tidak terpenuhi jarang berhubungan dengan kompetensi, tetapi
lebih sering karena perawat merawat pasien tidak peka terhadap kebutuhan mereka atau
kurang menghargai sudut pandang mereka singkatnya “ kurang peduli” (Widodo, 2010).
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang merupakan rumah sakit
umum pendidikan Tipe A yang sudah terakreditasi paripurna oleh Komite Akreditasi
Rumah Sakit (KARS) serta rumah sakit PPK III sebagai rumah sakit rujukan nasional
dikawasan Sumatera Tengah. RSUP Dr. M. Djamil diharapkan lebih mampu
mewujudkan pelayanan yang berkualitas bagi pasiennya agar pasien merasa puas
dengan pelayanan yang diterima. Data Instalasi Hubungan Masyarakat dan Pengaduan
Masyarakat RSUP Dr M.Djamil Padang, jumlah komplain pasien pada 2017 sebanyak
217 pengaduan. Komplain untuk pelayanan rawat inap terdapat 56 pengaduan,
diantaranya terkait dengan pelayanan keperawatan seperti kurang ramahnya perawat
dalam memberikan pelayanan serta kurang cepat tanggapnya perawat dalam menangani
keluhan pasien.
Studi pendahuluan yang penulis lakukan di ruangan rawat inap bedah dan
ruangan rawat inap non bedah RSUP Dr. M. Djamil Padang terhadap 10 orang pasien
melalui wawancara dengan diagnosis yang berbeda-beda. 3 pasien mengatakan sebagian
perawat berperilku sopan dan ramah, bersedia menyediakan keperluan pasien, 5 pasien
mengatakan tidak mengetahui tentang tindakan keperawatan yang akan dilakukan
kepada pasien, kurangnya penjelasan yang diberikan kepada pasien oleh perawat,
perawat tidak memberikan jawaban yang sesuai dengan maksud pasien sehingga
menyebabkan salah komunikasi antara perawat dengan pasien. 2 orang mengatakan
tidak nyaman dengan pelayanan perawat yang kurang senyum, perawat seringkali
melayani pasien dengan seadanya tanpa melakukan komunikasi dan perawat jarang
sekali bertanya apa yang dibutuhkan pasien selama dirawat
Berdasarkan fenomena diatas dan belum adanya penelitian khusus tentang
gambaran perilaku caring perawat membuat peneliti merasa tertarik untuk melakukan
survey tentang perilaku caring perawat, dengan tujuan untuk melihat sejauh mana
gambaran perilaku caring perawat khususnya di ruangan rawat inap RSUP Dr. M.
Djamil Padang, berdasarkan penilaian pasien sebagai penerima perilaku caring perawat.

C. Tujuan Penelitia
1. Tujuan Umum Untuk mengetahui gambaran perilaku caring perawat terhadap pasien
di ruangan rawat inap RSUP Dr. M. Djamil Padang. 2. Tujuan Khusus a. Diketahui
distribusi frekuensi karakteristik pasien yang dirawat di ruangan rawat inap RSUP Dr.
M. Djamil Padang.
b. Diketahui distribusi perilaku caring perawat di ruangan rawat inap RSUP Dr. M.
Djamil Padang.

http://jurnalkeperawatanglobal.com/index.php/jkg |3
JurnalKeperawatan Global
JURNAL KEPERAWATAN GLOBAL Vol. 6, No. 1, June 2021
https://doi.org/10.37341/jkg.v5i2

c. Diketahui distribusi frekuensi perilaku caring perawat berdasarkan karakteristik


pasien di ruangan rawat inap RSUP Dr. M. Djamil padang

http://jurnalkeperawatanglobal.com/index.php/jkg |4
MATERIALS AND METHOD
Research Methods or Materials and Methods, and not "Methodology"; all
quantities in standard and consistent units; if the use of chemicals is specifically stated
so that other researchers can replicate correctly and equipped with purity and brand,
written in pure or precursor, not in solution (eg H2SO4 (99%, MERCK), not like this:
H2SO4 1 N ). At the time of writing the new procedure is written in the diluted form
and the amount, eg: ".... dissolved in 100 ml of H2SO4 1 N. "The written research
equipment is the only major set of equipment, while the small supporting equipment
does not need to be written down. Each step is declared, including the number of repeti-
tions; all techniques / procedures stated (call the name if bakuan, or description if the
procedure is new or modified), avoid the form of command sentence in outlining the
procedure; it is not good to write "This research is descriptive research ..." or "This re-
search is an experimental research ...."; tools such as scissors, measuring cylinders, pen-
cils, do not need to be written, but only write down the main set of equipment, elaborate
analytical tools (even to the type and accuracy), write down the full location of the
study, the number of respondents, how to process the observations or interviews or
questionnaires , how to measure performance benchmarks; common methods do not
need to be written in detail, but simply refer to the reference book.
Writing materials and methods can be made sub-chapters to be more detailed and regu-
lar. Writing can be like the followingResearch design, Population and sample research,
Materials and research tools, Collection or research stages, &Data analysis. Don’t forget
to include ethical clearance.

RESULTS
The datadata is processed in the form of a table or drawing, for example: "Table 5
shows ..." but "... (Table 5) ...". The results presented systemically can be seen in
'research objectives' or 'hypotheses' and should be supported by well-processed data and
illustrations. Narrative numbers in tables or illustrations are not needed; each image and
table should be referred to in the text and vice versa; in reference to drawings or tables,
do not use the "above" or "below" location words, for example avoid / not: "Based on
Figure 1 above ...", "... is presented in Table 3 below: ...";

Figures, Tables and Schemes


All figures and tables should be cited in the main text as Figure 1, Table 1, etc.

(b)
(a)
Figure 1. This is a figure, Schemes follow the same formatting. If there are multiple panels,
they should be listed as: (a) Description of what is contained in the first panel; (b) Description
of what is contained in the second panel. Figures should be placed in the main text near to the
first time they are cited. A caption on a single line should be centered.

http://jurnalkeperawatanglobal.com/index.php/jkg |5
Table 1. This is a table. Tables should be placed in the main text near to the first time they are
cited.
Title 1 Title 2 Title 3
entry 1 data data
entry 2 data data 1

DISCUSSION
Discussion do not contain repetitions of data that are not directly related
to unnecessary or unused references and research objectives and unnecessary
words. In other words, the data presented in the results are data that has been
processed in such a way, not the raw observation data. Be sure to check the fol-
lowing in discussion:
a. Reflected by the author's intellect?
b. logische author argumentation?
c. how does the author relate to the opinion or other research results?
d. how to relate between the results obtained and the basic concepts and or
hypotheses?
e. Are there any implications of both theoretical and implementation re-
sults?
f. useful authors' interpretation?
g. Are there limitations of findings?
h. is there excessive speculation?
Another handy guide that can be used as tips or strategies for writing
the Discussion section is that this section contains at least the following:
What: whether the data presented has been processed (not raw data), poured in the for-
mof tables or drawings (select one), and given easy to understand information?
Why: in the discussion section there is a connection between the results obtained and
the basic concepts and / or hypotheses?
What else: is there any conformity or conflict with other people's research results?
It is also suggested to write about the implications of both theoretical and implementa -
tion research results?
Other questions that can be used as a reference: Was the hypothesis
supported by the results? Why might the results have turned out that way? How
could the study be improved? What is the future direction for research on this
topic? What are the practical applications of the research? What can be con-
cluded from this research?

CONCLUSION
Conclusions are made short with no numbering, conclusions simply
answer the objectives or hypotheses in the study. Conclusions are written
critically, meticulously, logically and honestly on the basis of the facts
obtained. There should be no more discussion in conclusions and consist of
only one paragraph. If there is any suggestion in conclusion, then the
suggestion becomes one with the conclusion (no need to create a new sub-
chapter) by simply creating a new paragraph after the conclusion paragraph.
Suggestions should be in accordance with the research implications and not
ridiculous.

http://jurnalkeperawatanglobal.com/index.php/jkg |6
ACKNOWLEDGEMENT
Acknowledgments are conveyed to appropriate parties, especially to the
institution or person who is actually assisting the research, for example: to the
donor, facilities, materials or advice. Do not give thanks to one of the authors.

REFERENCES
The main bibliography is derived from journals and proceedings. All citations
referenced in the manuscript should be written in the bibliography so that the use of the
reference manager is required. The minimum literature used in the manuscript is within
the span of 5 years when the research is conducted. References should contain reference
libraries derived from primary sources (scientific journals) of at least 80% of the total
existing bibliography. Each manuscript contains at least 15 (fifteen) lists of primary
reference libraries. We recommend preparing the references with a bibliography
software package, such as Mendeley, EndNote, Reference Manager or Zotero to avoid
typing mistakes and duplicated references. Referral sources should provide 80% of
journal articles, proceedings, or research results from the last five years. Writing
techniques bibliography, using the system cites APA 6th(American Psychological
Association6th edition).

Example:
Journal Article
Fröhlich, G. M., Lyon, R. M., Sasson, C., Crake, T., Whitbread, M., Indermuehle,
A., … Meier, P. (2013). Out of hospital cardiac arrest optimal management.
Current Cardiology Reviews, 9(4), 316–324.

Fukuda, T., Ohashi-Fukuda, N., Kondo, Y., Sera, T., Doi, K., & Yahagi, N. (2016).
Epidemiology, risk factors, and outcomes of out of hospital cardiac arrest
caused by stroke: a population based study. Medicine, 95(14), e3107.
https://doi.org/10.1097/MD.0000000000003107

Internet Website
Graham, R., Coy, M. A. M., & Andrea M Schultz. (2015). Strategies to improve
cardiac arrest survival a time to act. Retrieved from www.national-
academies.org

Book
Parker, M. E. (2015). Nursing theories & nursing practice second edition. Florida:
Davis Company.

REFERENCES
AHA. (2014). About cardiac arrest. Retrieved from Heart.org website:
http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/More/CardiacArrest/Cardiac-
Arrest_UCM_002081_SubHomePage.jsp

AHA. (2015). Highlights of the 2015 American Heart Association guidelines


update for CPR and ECC. In American Heart Association.

http://jurnalkeperawatanglobal.com/index.php/jkg |7
Akahane, M., Ogawa, T., Koike, S., Tanabe, S., Horiguchi, H., Mizoguchi, T., …
Imamura, T. (2011). The effects of sex on out of hospital cardiac arrest
outcomes. The American Journal of Medicine, 124(4), 325–333.
https://doi.org/10.1016/j.amjmed.2010.10.020

Boykin, A. (1995). Power, politics & public policy. New York: National League for
Nursing Press.

Dellimore, K. H., & Scheffer, C. (2012). Optimal chest compression in


cardiopulmonary resuscitation depends upon thoracic and back support
stiffness. Medical & Biological Engineering & Computing, 50(12), 1269–
1278. https://doi.org/10.1007/s11517-012-0963-z

Erenler, A. K., Baydin, A., Tomak, L., & Kosargelir, M. (2015). Outcomes of
cardiopulmonary resuscitation in trauma patients in the emergency
department. Eur Rev For Med Pharmacol Sci, 19, 2567–2571.

Fröhlich, G. M., Lyon, R. M., Sasson, C., Crake, T., Whitbread, M., Indermuehle,
A., … Meier, P. (2013). Out of hospital cardiac arrest optimal management.
Current Cardiology Reviews, 9(4), 316–324.

http://jurnalkeperawatanglobal.com/index.php/jkg |8

Anda mungkin juga menyukai