Januari-Juni 2022
ABSTRAK
Latar Belakang : Perilaku Caring perawat sangat penting dalam memenuhi kepuasan
pasien, hal ini menjadi salah satu indikator kualitas pelayanan di sebuah rumah sakit.
Perawat adalah orang yang menjadi salah satu kunci dalam memenuhi kepuasan
pasien. Rumusan masalah masih adanya pasien rawat inap menyatakan kurang puas
terhadap pelayanan yang diberikan oleh perawat. Tujuan penelitian diketahui hubungan
perilaku caring dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Zainal Arifin
Kota Bengkulu .
Metode : Desain penelitian dengan pendekatan cross sectional. Cara pengambilan
sampel dengan teknik accidental sampling dengan jumlah sampel 91 orang. Data
dianalisis secara univariat dan bivariate dengan uji chi- square.
Metode :Hasil penelitian ter dap at 51, 6 % r esponden mendapatkan prilaku caring
yang kurang baik dari perawat dan 36,3% menyatakan kurang puas terhadap pelayann
di RS.Zainal Arifin. Hasil uji chi –square nilai p 0,000 (p<0,05) artinya ada hubungan
perilaku caring dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Zainal Arifin.
Simpulan :Saran pihak membuat program pelatihan untuk meningkatkan pengarhuan
dan perilaku caring perawat sehingga tingkat kepuasan meningkat.
Kata kunci : Caring, Kepuasan
ABSTRACT
Methods : The results showed that 51.6% of respondents got caring behavior that was
not good from nurses and 36.3% stated that they were not satisfied with service at the
Zainal Arifin. hospital. The results of the chi-square test, the value of p 0,000 (p <0.05)
means that there is a relationship between caring behavior and the level of satisfaction
of inpatients at the Zainal Arifin. Hospital.
Conclusion : The party's suggestion is to make a training program to improve the care
and caring behavior of nurses so that the level of satisfaction increases.
Keywords: Caring, Satisfaction
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Perilaku Caring Pada Pasien
Di Rumah Sakit Umum Zainal Arifin.
Perilaku Caring Frekuensi Persentase (%)
Kurang Baik 47 51,6
Baik 44 48,4
Jumlah 91 100
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Tingkat Kepuasan Pada Pasien
di Rumah Sakit Umum Zainal Arifin..
Tingkat Kepuasan Persentase
Frekuensi
(%)
Kurang Puas 33 36,3
Puas 43 43,0
Sangat Puas 15 15,0
Jumlah 91 100,0
Tabel 3
Hubungan Perilaku Caring Dengan Tingkat Kepuasan Pasien
Di Rumah Sakit Umum Zainal Arifin.
Tingkat Kepuasan P
Perilaku Total
Kurang Puas Sangat value
Caring
N % N % N % N %
Kurang Baik 26 55,3 17 36,2 4 8,5 47 100
0,000
Baik 7 15,9 26 59,1 11 25 44 100
33 36,3 43 47,3 15 16,5 91 100
Injection : Nursing Journal Volume 2 Nomor 1
Januari-Juni 2022
masa lalu. Pengalaman yang dialami care pada klien dan mampu melakukan
seseorang akan ikut membentuk dan tindakan sesuai kebutuhan klien .
mempengaruhi penghayatan terhadap (Dwidiyanti, 2019).
stimulus sosial. Tanggapan akan
menjadi salah satu dasar terbentuknya Tingkat Kepuasan
sikap (Azwar, 2019). Sehingga
pengalaman yang lebih banyak akan Hasil penelitian didapatkan hasil
meningkatkan perilaku caring perawat. dari 91 responden diketahui bahwa
Kinerja masa lalu cenderung dikaitkan 36,3% menyatakan kurang puas
dengan keluarnya dalam posisi baru, mendapatkan pelayanan kesehatan di
maka senioritas itusendiri tidaklah Rumah Sakit Zainal Arifin. Artinya
merupakan peramal yang baik reponden berpersepsi bahwa masih ada
produktivitasnya, jika semua hal sama, perawatn yang belum memberikan
tidak ada alasan untuk meyakini bahwa pelayanan keperawatan yang terbaik
orang-orang yang telah lama bekerja pada pasien. Perawat tidak pernah
dalam suatu pekerjaanakan lebih baik mengarahkan pasien dalam
produktivitasnya dibandingkan dengan melaksanakan terapi, perawat hanya
mereka yang belum bekerja (Robbins kadang-kadang menguasai tentang hal
&Judge, 2017). Seperti halnya dengan yang dijelaskannya, masih terdapat
penelitian yang dilakukan oleh Sukesi perawat yang tidak teliti dalam
(2019) yang menghasilkan bahwa melakukan tindakan, perawat tidak
perilaku caring perawat yang lebih tenang dalam melakukan tindakan,
senioritas lebih tinggi dibandingkan perawat kadang-kadang lambat bahkan
dengan perawat yang pengalaman selalu lambat dalam melakukan
kerjanya masih baru. Perawat yang tindakan kepada pasien.
mempunyai masa kerja lebih lama Risser (2020) yang menyatakan
tentunya mempunyai pengalaman yang bahwa kepuasan pasien adalah
lebih banyak. persepsi, sikap pasien terhadap
Perawat yang memberikan caring pelayanan keperawatan, dan
terhadap klien yang berarti perawat merupakan kriteria hasil evaluasi dari
sudah dapat menunjukkan perhatian, kualitas pelayanan keperawatan.
tanggung jawab atas perawatan yang Kepuasan pasien adalah keluaran
diberikan terhadap klien dan juga (outcome) layanan kesehatan dan
merawat klien dilakukan dengan tulus merupakan salah satu tujuan dari
dan ikhlas. Perilaku caring merupakan peningkatan mutu layanan kesehatan
manifestasi perhatian kepada orang lain, (Pohan, 2017). Hal ini merupakan
berpusat pada orang, menghormati bentuk perasaan seseorang setelah
harga diri dan kemanusiaan. Caring mendapatkan pengalaman terhadap
mempunyai komitmen untuk mencegah kinerja pelayanan yang telah memenuhi
terjadinya sesuatu yang buruk, memberi harapan (Gerson, 2019). Kepuasan
perhatian dan konsen, menghormati pasien adalah tingkat kepuasan
orang lain dan kehidupan manusia. pelayanan pasien dari persepsi pasien/
Caring juga merupakan ungkapan cinta keluarga terdekat. Keadaan ini akan
dan ikatan, otoritas dan keberadaan, tercapai, apabila diperoleh hasil yang
selalu bersama, empati, dapat optimal bagi setiap pasien dan
memotivasi perawat untuk dapat lebih pelayanan kesehatan memperhatikan
Injection : Nursing Journal Volume 2 Nomor 1
Januari-Juni 2022
keperawatan akan semakin baik juga. Juga diperkuat dengan hasil penelitian
Perilaku caring perawat sangat penting oleh Becker, dkk., (2019) tentang
dalam memenuhi kepuasan pasien, Nursing Student Caring Behaviours
menjadi salah satu indikator kualitas During Blood Pressure Measurement di
pelayanan di sebuah rumah sakit. Hal ini Minnesota, mendapatkan data bahwa
merupakan sentral praktik keperawatan, rata-rata perilaku caring perawat 2.36
juga merupakan suatu cara pendekatan (SD=0.50) berada pada kategori baik,
yang dinamis, dimana perawat bekerja dengan ketentuan rentang skor 1 – 3.
untuk lebih meningkatkan Caring adalah suatu
kepeduliannya terhadap pasien. karakteristikinterpersonal yang tidak
Perawat adalah orang yang menjadi diturunkan melalui genetika,tetapi
salah satu kunci dalam memenuhi dipelajari melalui pendidikan sebagai
kepuasan pasien. Oleh karena itu, budaya profesi. Hasil penelitian juga
perilaku caring perawat dapat didapatkan hasil bahwa perilaku caring
memberikan pengaruh dalam pelayanan perawat baik namun kurang puas
yang berkualitas kepada pasien dengan perilaku caring perawat yaitu
(Prompahakul, dkk., 2018). sebanyak 7 orang atau 15,9%
Hasil penelitian ini sejalan dengan responden. Hal ini dapat disebabkan
penelitian Wolf,dkk (2018) bahwa oleh pengalaman dan faktor demografi
didapatkan korelasi yang positif antara responden dalam menerima pelayanan
perilaku caring perawat dengan perawat. Singgih & Yulia (2019),
kepuasan pasien. Penelitian ini seorang pasien yang pada masa sehat
menunjukkan bahwa ada korelasi antara terbiasa hidup dengan pelayanan yang
perilaku caring perawat dengan sepenuhnya dipusatkan pada pemuasan
kepuasan pasien rawat inap, yang semua keinginan, tentu sewaktu
didukung oleh penelitian yang dilakukan mendapat perawatan akan menuntut
oleh Palese, dkk., (2018) didapatkan perlakuan yang sesuai dengan yang
data bahwa rata-rata kepuasan pasien diperolehnya dalam hidup sehari-hari.
3,3 (SD=0.58), dengan ketentuan Pada penelitian ini terdapat 47
rentang skor 1 – 4. Instrumen yang orang yang mempunyai persepsi kurang
digunakan dalam penelitian adalah baik tentang perilaku caring perawat
patient satisfaction scale (PSS), dan (kurang caring) terdapat 8 orang atau
didapatkan korelasi yang positif antara 8,5% menyatakan sangat puas dan
caring perawat dengan kepuasan pasien sebanyak 17 orang menyatakan puas.
di enam negara di Eropa Hal ini dapat disebabkan oleh cara
Hasil penelitian tentang perilaku perawat dalam hubungannya dengan
caring perawat dan kepuasan pasien pasien/ keluarga. Pernyataan ini
rawat inap ini juga didukung dengan didukung teori bahwa perawat yang
hasil penelitian yang dilakukan oleh dapat meyakinkan pasien/keluarga akan
Palese, dkk., (2018) tentang Surgical memperoleh kepercayaan dari pasien,
Patient Satisfaction as an Outcome of sehingga secara tidak langsung dapat
Nurses Caring Behaviour di 6 negara membantu membentuk sikap positif
bagian Eropa yang mendapatkan data pasien terhadap perawat. Ada orang
bahwa rata-rata perilaku caring perawat sakit yang ingin selalu diperhatikan dan
4.9 (SD=0.8) berada pada kategori baik, menarik perhatian perawat, ada pula
dengan ketentuan rentang skor 1 – 6. pasien yang sungkan dan segan untuk
Injection : Nursing Journal Volume 2 Nomor 1
Januari-Juni 2022