Anda di halaman 1dari 12

Injection : Nursing Journal Volume 2 Nomor 1

Januari-Juni 2022

HUBUNGAN PRILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN


PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT ZAINAL ARIFIN
KOTA BENGKULU

Septi Andrianti, Feny Marlena

Program Studi Ilmu Keperawatan


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bhakti Husada
Email : fenymarlena.87@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang : Perilaku Caring perawat sangat penting dalam memenuhi kepuasan
pasien, hal ini menjadi salah satu indikator kualitas pelayanan di sebuah rumah sakit.
Perawat adalah orang yang menjadi salah satu kunci dalam memenuhi kepuasan
pasien. Rumusan masalah masih adanya pasien rawat inap menyatakan kurang puas
terhadap pelayanan yang diberikan oleh perawat. Tujuan penelitian diketahui hubungan
perilaku caring dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Zainal Arifin
Kota Bengkulu .
Metode : Desain penelitian dengan pendekatan cross sectional. Cara pengambilan
sampel dengan teknik accidental sampling dengan jumlah sampel 91 orang. Data
dianalisis secara univariat dan bivariate dengan uji chi- square.
Metode :Hasil penelitian ter dap at 51, 6 % r esponden mendapatkan prilaku caring
yang kurang baik dari perawat dan 36,3% menyatakan kurang puas terhadap pelayann
di RS.Zainal Arifin. Hasil uji chi –square nilai p 0,000 (p<0,05) artinya ada hubungan
perilaku caring dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Zainal Arifin.
Simpulan :Saran pihak membuat program pelatihan untuk meningkatkan pengarhuan
dan perilaku caring perawat sehingga tingkat kepuasan meningkat.
Kata kunci : Caring, Kepuasan

ABSTRACT

Background : Caring behavior of nurses is very important in meeting patient


satisfaction, this is an indicator of the quality of service in a hospital. Nurses are people
who are one of the keys to meeting patient satisfaction. The formulation of the problem
is that there are still inpatients who are not satisfied with the services provided by
nurses.
Methods : The research objective was to determine the relationship between caring
behavior and the satisfaction level of inpatients at the Zainal Arifin Hospital.
Research design with cross sectional approach. The sampling method used accidental
sampling technique with a sample size of 91 people. Data were analyzed by univariate
and bivariate with chi-square test.
Injection : Nursing Journal Volume 2 Nomor 1
Januari-Juni 2022

Methods : The results showed that 51.6% of respondents got caring behavior that was
not good from nurses and 36.3% stated that they were not satisfied with service at the
Zainal Arifin. hospital. The results of the chi-square test, the value of p 0,000 (p <0.05)
means that there is a relationship between caring behavior and the level of satisfaction
of inpatients at the Zainal Arifin. Hospital.
Conclusion : The party's suggestion is to make a training program to improve the care
and caring behavior of nurses so that the level of satisfaction increases.
Keywords: Caring, Satisfaction

PENDAHULUAN seorang perawat harus dapat


Rumah sakit sebagai salah satu memahami masalah yang dihadapi oleh
sarana pelayanan kesehatan dan klien (Triyana, 2019)
keperawatan. Sebagai pusat Perilaku caring perawat diperlukan
pemberdayaan masyarakat di bidang dalam membina hubungan yang
kesehatan, dan pusat pelayanan harmonis antara perawat-klien. Caring
kesehatan, tingginya pemanfaatan dalam keperawatan menyangkut upaya
rumah sakit menjadi kendala dalam memperlakukan klien secara manusiawi
memberikan pelayanan yang cepat, dan utuh sebagai manusia yang
ramah, terjangkau dan memuaskan berbeda dari manusia lainnya (Sunardi,
konsumen. Program yang harus 2019). Sunardi (2019) mengatakan
dijalankan rumah sakit bukan saja bahwa perilaku caring dapat
pelayanan yang bersifat pelayanan meningkatkan derajat kesehatan
pengobatan untuk penyembuhan ataupun semangat pasien dalam
penyakit bagi pasien, tetapi juga menjalani pengobatannya. Caring tidak
pelayanan yang bersifat memberikan mutlak bersifat menyembuhkan tapi
informasi yang seluas-luasnya tentang caring bermanfaat dalam peningkatan
pola hidup sehat melalui promosi citra diri pasien karena pasien
pendidikan kesehatan dan mencegah mendapatkan kepedulian, perhatian dan
masyarakat yang sehat jatuh ke kondisi kasih sayang,dengan demikian maka
sakit (Muninjaya, 2018). psikologis pasien tidak akan terganggu.
Perawat sebagai tenaga Perilaku caring perawat adalah
kesehatan yang profesional mempunyai salah satu aspek yang berhubungan
kesempatan paling besar untuk dengan pelayanan keperawatan, karena
memberikan pelayanan kesehatan caring mencakup hubungan antar
khususnya pelayanan atau asuhan manusia dan berpengaruh terhadap
keperawatan yang komprehensif mutu pelayanan dan kepuasan pasien
dengan membantu pasien memenuhi (Kotler, 2019). Potter dkk., (2018)
kebutuhannya. Perilaku caring perawat bahwa caring adalah perhatian perawat
sangat diperlukan dalam memberi dengan sepenuh hati terhadap
perawatan dan berinteraksi dengan pasien.kepedulian, empati, komunikasi
pasien, perawat berupaya untuk yang lemah lembut dan rasa kasih
membantu memenuhi kebutuhan sayang perawat terhadap pasien akan
pasien, antara lain dengan membantu membentuk hubungan perawat–klien
pemenuhan kebutuhan pasien tersebut. yang terapeutik. Dengan demikian
Seorang perawat harus dapat melayani pasien merasa nyaman, aman dan rasa
pasien dengan sepenuh hati sebagai stress akibat penyakit yang diderita
Injection : Nursing Journal Volume 2 Nomor 1
Januari-Juni 2022

menjadi berkurang sehingga kepuasan dilakukan oleh perawat di rumah sakit


pasien dapat diwujudkan, namun adalah melakuan survei kepuasan
kenyataan dalam praktik masih banyak pasien terhadap layanan keperawatan.
ditemukan perawat kurang beperilaku kepuasan pasien dapat dipengaruhi oleh
caring terhadap pasien. perilaku caring perawat. Perawat yang
Perilaku Caring perawat sangat mempunyai kepedulian dalam
penting dalam memenuhi kepuasan memberikan asuhan keperawatan pada
pasien, hal ini menjadi salah satu pasien di rumah sakit adalah perawat
indikator kualitas pelayanan di sebuah yang memiliki sikap caring.
rumah sakit. Perawat adalah orang yang Berdasarkan hasil survey
menjadi salah satu kunci dalam pendahulu yang peneliti lakukan di
memenuhi kepuasan pasien. Oleh Rumah Sakit Zainal Arifin. diketahui
karena itu, perilaku caring perawat bahwa jumlah pasien setiap tahunnya
dapat memberikan pengaruh dalam mengalami peningkatan dimana pada
pelayanan yang berkualitas kepada tahun 2018 jumlah pasien rawat inap
pasien (Sukesi, 2019). Kepuasan pasien sebanyak 948 orang, tahun 2019
adalah tingkat kepuasan dari persepsi sebanyak 1.017 orang dan tahun 2020
pasien dan keluarga terhadap sebanyak 1.142 orang. Hasil wawancara
pelayanan kesehatan dan merupakan yang peneliti lakukan pada tanggal 15
salah satu indikator kinerja rumah sakit. Desember – 20 Desember 2020 dari 10
Masyarakat miskin juga memiliki hak orang pasien rawat inap menyatakan
yang sama dengan golongan bahwa 7 orang menyatakan kurang
masyarakat lain dalam mendapatkan puas dan 3 orang menyatakan puas
pelayanan kesehatan. terhadap pelayanan yang diberikan.
Shirley dkk., (2019) tentang Sedangkan dari aspek prilaku caring
tingkat kepuasan pasien dibangsal yang diberikan perawat diketahui bahwa
orthopedi dengan kepedulian perawat di dari 10 orang terapat 4 orang yang
Rumah Sakit Universitas Sains mendapatkan perilaku caring yang baik
Malaysia, didapatkan bahwa 82,7% dan 6 orang menyatakan mendapatkan
merasa puas dengan pelayanan perilaku caring kurang baik.
perawat seperti menghargai pasien, Berdasarkan latar belakang
tenang, lemah lembut, perhatian, kasih tersebut maka peneliti tertarik untuk
sayang dan empati. Penelitian di meneliti tentang hubungan prilaku caring
beberapa rumah sakit Indonesia terkait perawat dengan tingkat kepuasan
kepuasa pasien antara lain yang oleh pasien rawat inap di Rumah Sakit Zainal
Mustofa (2019) tentang hubungan Arifin.
antara persepsi pasien terhadap
dimensi mutu pelayanan keperawatan METODE PENELITIAN
dengan kepuasan pasien rawat inap di Jenis penelitian yang digunakan
RSU Muhammadiyah Temanggung, adalah penelitian observasional dengan
menunjukkan bahwa ada hubungan cara survei dengan menggunakan alat
yang signifikan antara persepsi pasien bantu kuesioner dan menggunakan
terhadap dimensi mutu pelayanan metode pendekatan cross sectional
keperawatan dengan kepuasan pasien. dimana penelitian ini digunakan untuk
Salah satu cara untuk mengevaluasi meneliti perilaku caring perawat
mutu pelayanan keperawatan yang berhubungan tingkat kepuasan pasien.
Injection : Nursing Journal Volume 2 Nomor 1
Januari-Juni 2022

Penelitian dilakukan pada tanggal 14 (Notoatmodjo, 2017). Dalam penelitian


Juli – 29 Juli 2021 di Rumah Sakit ini sampel yang diambil dengan teknik
Zainal Arifin.. Populasi dalam penelitian accidental sampling yaitu mengambil
ini adalah jumlah pasien rawat inap sampel secara kebetulan saat penelt
pada tahun 2020 yaitu 1.142 orang. berada di tempat penelitian
Sampel adalah sebagian dari objek dan
dianggap mewakili seluruh populasi

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1
Distribusi Frekuensi Perilaku Caring Pada Pasien
Di Rumah Sakit Umum Zainal Arifin.
Perilaku Caring Frekuensi Persentase (%)
Kurang Baik 47 51,6
Baik 44 48,4
Jumlah 91 100

Tabel 1 diatas menunjukan bahwa mendapatkan caring dari perawat di


dari 91 responden diketahui terdapat 47 Rumah Sakit Umum Zainal Arifin.
responden menyatakan kurang baik

Tabel 2
Distribusi Frekuensi Tingkat Kepuasan Pada Pasien
di Rumah Sakit Umum Zainal Arifin..
Tingkat Kepuasan Persentase
Frekuensi
(%)
Kurang Puas 33 36,3
Puas 43 43,0
Sangat Puas 15 15,0
Jumlah 91 100,0

Tabel 2 diatas menunjukan bahwa mendapatkan pelayanan kesehatan di


dari 91 responden diketahui bahwa Rumah Sakit Umum Zainal Arifin.
36,3% menyatakan kurang puas

Tabel 3
Hubungan Perilaku Caring Dengan Tingkat Kepuasan Pasien
Di Rumah Sakit Umum Zainal Arifin.

Tingkat Kepuasan P
Perilaku Total
Kurang Puas Sangat value
Caring
N % N % N % N %
Kurang Baik 26 55,3 17 36,2 4 8,5 47 100
0,000
Baik 7 15,9 26 59,1 11 25 44 100
33 36,3 43 47,3 15 16,5 91 100
Injection : Nursing Journal Volume 2 Nomor 1
Januari-Juni 2022

Berdasarkan tabel 3 terhadap pelayanan kesehatan


menunjukan bahwa dari 91 serta 26 orang atau 59,1%
responden diketahui bahwa 47 responden menyatakan puas dan
oang dengan perilaku caring hanya 7 orang atau 15,9% yang
kurang baik terdapat 26 rang atau menyatakan puas terhadap
55,3% responden menyatakan pelayaan responden. Hasil uji
kurang puas terhadap pelayanan statistik dengan menggunakan uji
kesehatan di RS. Zainal Arifin. chi-square didapatkan nilai p
Sedangkan dari 44 responden sebesar 0,000 (p value < 0,05)
dengan perilaku caring yang baik artinya ada hubungan perilaku
diketahui 11 orang atau 25% caring dengan tingkat kepuasan
menyatakan sanga puas pasien di RS. Umum Zainal Arifin.

PEMBAHASAN menerima pelayanan, berarti hubungan


terapeutik perawat - klien semakin
Perilaku Caring terbina.
Hasil penelitian didapatkan hasil Hasil penelitian diketahui bahwa
bahwa dari 91 responden diketahui 47 responden menyatakan kurang baik
terdapat 47 responden menyatakan dalam mendapatkan caring dari
kurang baik mendapatkan caring dari perawat. Asumsi peneliti hal ini juga
perawat di Rumah Sakit Umum Zainal terjadi karena factor usia perawat
Arifin.. Sedangkan 44 responden atau dimana meurut peneliti usia sangat
48,4% mendapatkan caring yang baik berpengaruh terhadap kinerja untuk
dari perawat di Rumah Sakit Zainal berperilaku caring, dimana semakin tua
Arifin. Adanya perbedaan pesepsi usia perawat maka dalam menerima
responden terhadap prilaku caring sebuah pekerjaan akan semakin
perawat. Hal tersebut dipengaruhi oleh bertanggung jawab dan berpengalaman.
persepsi klien terhadap pandangan Hal ini akan berdampak pada kinerja
perawat, sehingga klien menilai perawat perawat untuk berperilaku caring pada
dalam perilaku caring masih kurang pasien semakin baik pula. Sejalan
baik. Perilaku caring yang kurang baik dengan penelitian oleh Ismael (2017)
dari pelayanan yang diberikan oleh yang menghasilkan bahwa usia
perawat, klien akan cenderung memiliki berkaitan erat dengan tingkat
persepsi yang baik terhadap perawat. kedewasaan atau maturitas perawat.
Caring dipersepsikan oleh klien sebagai Semakin bertambah usia seseorang
ungkapan cinta dan ikatan, otoritas dan semakin meningkat pula kedewasaan
keberadaan, selalu bersama, empati, seseorang, demikian juga psikologisnya
dapat memotivasi perawat untuk dapat akan menunjukkan kematangan jiwa.
lebih care pada klien dan mampu Penelitian yang dilakukan oleh
melakukan tindakan sesuai kebutuhan Windarini (2019) menghasilkan perawat
klien. Semakin baik perilaku caring yang lebih dewasa memiliki perilaku
perawat dalam memberikan pelayanan caring yang lebih tinggi pada keluarga
asuhan keperawatan, klien atau pasien karena memiliki rasa tanggung
keluarga semakin senang dalam jawab yang lebih tinggi. Faktor lainnya
Injection : Nursing Journal Volume 2 Nomor 1
Januari-Juni 2022

yang mempengaruhi perwat di RS. kinerja tersebut, maka laki-laki juga


Zainal Arifin. memberikan caring kurang dapat berperilaku caring lebih baik
baik terhadap pasien yaitu factor dibandingkan perempuan
lingkungan kerja. Seperti pada Bedasarkan hasil penelitian
penelitian yang dilakukan oleh Suryani diatasa, maka peneliti juga berasumsi
(2017) menghasilkan bahwa lingkungan bahwa selain factor usia dan jenis
kerja akan mempengaruhi caring kelamin, factor pendidikan juga
perawat. Lingkungan yang kurang mempengaruhi perilaku perawat
mendukung membuat perawat merasa terhadap pasien. Notoatmodjo (2019)
jenuh dalam bekerja (Zhang & Zheng, menyatakan bahwa tingkat pendidikan
2019). yang lebih tinggi, pada umumnya
Peneliti berpendapat bahwa menyebabkan orang lebih mampu dan
semakin bertambahnya usia seseorang, bersedia menerima posisi yang
maka akan mempengaruhi caring bertanggung jawab. Pendidikan
seorang perawat, tetapi usia tidak bisa keperawatan mempunyai pengaruh
menjamin caring perawat menjadi baik besar terhadap kualitas pelayanan
dan buruk atau tinggi dan rendah. keperawatan. Pendidikan yang tinggi
Semua tergantung pada individu dari seorang perawatakan memberi
masing-masing. Hal ini dapat dilihat dari pelayanan yang optimal (Asmadi, 2019).
hasil penelitian bahwa tedapat 44 Semakin tinggi tingkat pendidikan
responden menyatakan bahwa ia seseorang, maka semakin bertambah
mendapatkan perilaku caring dari pula pengetahuan yang dimiliki, semakin
perawat dengan baik. bertambah pula skill yang dimikili.
Edyana (2019) mengungkapkan Perawat dengan jenjang pendidikan
bahwa ada perbedaan kemampuan yang lebih tinggi akan merasa percaya
antara laki-laki dan perempuan dalam diri dan mulai menunjukkan bahwa
hubungan antar manusia, dimana peningkatan pendidikannya setara
perempuan memiliki kepekaan yang dengan kemampuan yang dimilikinya,
lebih tinggi dibandingkan dengan pria. hal seperti ini memotivasi perawat untuk
Psikologis tersebut seharusnya dapat lebih meningkatkan kualitas
menjadikan perempuan memiliki caring layanan asuhan keperawatan
yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki. khususnya kebersihan diri pasien.
Hal tersebut berbeda dengan penelitian Faktor lain yang mempengaruhi
ini yang menunjukkan perawat baik laki- caring menurut peneliti adalah masa
laki maupun perempuan sebagian besar keja seseorang, dimana semakin lama
sama-sama memiliki perilaku caring seseorang bekerja, maka keterampilan
yang baik. Hasil ini sama halnya dengan dan pengalamannya juga semakin
pendapat menurut Robbins & Judge meningkat. Pengalaman merupakan
(2017) yang mengungkapkan bahwa salah satu cara kepemilikan
laki-laki lebih agresif dan lebih pengetahuan yang dialami seseorang
besarkemungkinan dalam memiliki dalam kurun waktu yang tidak
pengharapan untuk sukses ditentukan. Secara psikologis seluruh
dibandingkan dengan perempuan. Hal pemikiran manusia, kepribadian dan
tersebut menjadikan laki-laki memiliki temperamen ditentukan pengalaman
kinerja yang lebih baik dibandingkan indera. Pikiran dan perasaan bukan
dengan perempuan. Terkait dengan penyebab tindakan tapi oleh penyebab
Injection : Nursing Journal Volume 2 Nomor 1
Januari-Juni 2022

masa lalu. Pengalaman yang dialami care pada klien dan mampu melakukan
seseorang akan ikut membentuk dan tindakan sesuai kebutuhan klien .
mempengaruhi penghayatan terhadap (Dwidiyanti, 2019).
stimulus sosial. Tanggapan akan
menjadi salah satu dasar terbentuknya Tingkat Kepuasan
sikap (Azwar, 2019). Sehingga
pengalaman yang lebih banyak akan Hasil penelitian didapatkan hasil
meningkatkan perilaku caring perawat. dari 91 responden diketahui bahwa
Kinerja masa lalu cenderung dikaitkan 36,3% menyatakan kurang puas
dengan keluarnya dalam posisi baru, mendapatkan pelayanan kesehatan di
maka senioritas itusendiri tidaklah Rumah Sakit Zainal Arifin. Artinya
merupakan peramal yang baik reponden berpersepsi bahwa masih ada
produktivitasnya, jika semua hal sama, perawatn yang belum memberikan
tidak ada alasan untuk meyakini bahwa pelayanan keperawatan yang terbaik
orang-orang yang telah lama bekerja pada pasien. Perawat tidak pernah
dalam suatu pekerjaanakan lebih baik mengarahkan pasien dalam
produktivitasnya dibandingkan dengan melaksanakan terapi, perawat hanya
mereka yang belum bekerja (Robbins kadang-kadang menguasai tentang hal
&Judge, 2017). Seperti halnya dengan yang dijelaskannya, masih terdapat
penelitian yang dilakukan oleh Sukesi perawat yang tidak teliti dalam
(2019) yang menghasilkan bahwa melakukan tindakan, perawat tidak
perilaku caring perawat yang lebih tenang dalam melakukan tindakan,
senioritas lebih tinggi dibandingkan perawat kadang-kadang lambat bahkan
dengan perawat yang pengalaman selalu lambat dalam melakukan
kerjanya masih baru. Perawat yang tindakan kepada pasien.
mempunyai masa kerja lebih lama Risser (2020) yang menyatakan
tentunya mempunyai pengalaman yang bahwa kepuasan pasien adalah
lebih banyak. persepsi, sikap pasien terhadap
Perawat yang memberikan caring pelayanan keperawatan, dan
terhadap klien yang berarti perawat merupakan kriteria hasil evaluasi dari
sudah dapat menunjukkan perhatian, kualitas pelayanan keperawatan.
tanggung jawab atas perawatan yang Kepuasan pasien adalah keluaran
diberikan terhadap klien dan juga (outcome) layanan kesehatan dan
merawat klien dilakukan dengan tulus merupakan salah satu tujuan dari
dan ikhlas. Perilaku caring merupakan peningkatan mutu layanan kesehatan
manifestasi perhatian kepada orang lain, (Pohan, 2017). Hal ini merupakan
berpusat pada orang, menghormati bentuk perasaan seseorang setelah
harga diri dan kemanusiaan. Caring mendapatkan pengalaman terhadap
mempunyai komitmen untuk mencegah kinerja pelayanan yang telah memenuhi
terjadinya sesuatu yang buruk, memberi harapan (Gerson, 2019). Kepuasan
perhatian dan konsen, menghormati pasien adalah tingkat kepuasan
orang lain dan kehidupan manusia. pelayanan pasien dari persepsi pasien/
Caring juga merupakan ungkapan cinta keluarga terdekat. Keadaan ini akan
dan ikatan, otoritas dan keberadaan, tercapai, apabila diperoleh hasil yang
selalu bersama, empati, dapat optimal bagi setiap pasien dan
memotivasi perawat untuk dapat lebih pelayanan kesehatan memperhatikan
Injection : Nursing Journal Volume 2 Nomor 1
Januari-Juni 2022

kemampuan pasien atau keluarganya, menjadi berkurang sehingga kepuasan


ada perhatian terhadap keluhan, kondisi pasien dapat diwujudkan, namun
lingkungan fisik dan memprioritaskan kenyataan dalam praktik masih banyak
kebutuhan pasien, sehingga tercapai ditemukan perawat kurang beperilaku
keseimbangan yang sebaik-baiknya caring terhadap pasien. Hal ini didukung
antara tingkat rasa puas atau hasil dan oleh penelitian (Husein, 2019)
derita-derita serta jerih payah yang telah didapatkan bahwa 90% pasien
dialami guna memperoleh hasil tersebut mengatakan tidak merasa nyaman
(Soejadi,2016) berbicara dengan perawat, 84 % dari
Penelitian dibeberapa rumah sakit jumlah tersebut memiliki pengalaman
Indonesia terkait kepuasan pasien negatif karena perawat tidak
antara lain yang oleh Mustofa (2019) memperhatikan kebutuhan pasien,
tentang hubungan antara persepsi terutama malam hari.
pasien terhadap dimensi mutu Demikian juga Parasuraman, dkk
pelayanan keperawatan dengan (1988), manyatakan bahwa dimensi
kepuasan pasien rawat inap di RSU mutu pelayanan yang dipakai untuk
Muhammadiyah Temanggung, mengukur tingkat kepuasan pelanggan
menunjukkan bahwa ada hubungan salah satunya berhubungan dengan
yang signifikan antara persepsi pasien reliability yaitu kehandalan, kemampuan
terhadap dimensi mutu pelayanan memberikan pelayanan yang dijanjikan
keperawatan dengan kepuasan pasien. dengan tepat dan memuaskan. Hal ini
Salah satu cara untuk mengevaluasi juga dimungkinkan terjadi karena pada
mutu pelayanan keperawatan yang pasien gawat darurat yang mendapat
dilakukan oleh perawat di rumah sakit pelayanan radiologi memiliki kondisi
adalah melakuan survei kepuasan yang sangat variatif dan dimungkinkan
pasien terhadap layanan keperawatan dengan kurangnya pengetahuan akan
(Papastavrou, Andreou & Tsangari, kreteria hasil rontgen yang bagus,
2019). sehingga pasien kurang dapat
Kepuasan pasien dapat dipengaruhi merasakan kepuasan dari keterampilan
oleh perilaku caringperawat.Perawat petugas dalam melayani pasien.
yang mempunyai kepedulian dalam
memberikan asuhan keperawatan pada Hubungan Perilaku Caring Dengan
pasien di rumah sakit adalah perawat Tingkat Kepuasan Pasien Di Rumah
yang memiliki sikap caring. Hal ini Sakit Zainal Arifin.
didukung oleh teori yang dikemukakan
(Potter & Perry, 2019) bahwa caring Hasil uji statistik dengan
adalah perhatian perawat dengan menggunakan uji chi-square didapatkan
sepenuh hati terhadap pasien. nilai p sebesar 0,000 (p value < 0,05)
Kepedulian, empati, komunikasi yang artinya ada hubungan perilaku caring
lemah lembut dan rasa kasih saying dengan tingkat kepuasan pasien di RS.
perawat terhadap pasien akan Zainal Arifin. Berdasarkan hasil tersebut,
membentuk hubungan perawat ± klien dapat dilihat bahwa semakin baik
yang terapeutik (Alasad, Tabar, & perilaku caring perawat dalam
AbuRuz, 2020). Dengan demikian memberikan pelayanan keperawatan
pasien merasa nyaman, aman dan rasa kepada pasien maka tingkat kepuasan
stress akibat penyakit yang diderita pasien terhadap pelayanan
Injection : Nursing Journal Volume 2 Nomor 1
Januari-Juni 2022

keperawatan akan semakin baik juga. Juga diperkuat dengan hasil penelitian
Perilaku caring perawat sangat penting oleh Becker, dkk., (2019) tentang
dalam memenuhi kepuasan pasien, Nursing Student Caring Behaviours
menjadi salah satu indikator kualitas During Blood Pressure Measurement di
pelayanan di sebuah rumah sakit. Hal ini Minnesota, mendapatkan data bahwa
merupakan sentral praktik keperawatan, rata-rata perilaku caring perawat 2.36
juga merupakan suatu cara pendekatan (SD=0.50) berada pada kategori baik,
yang dinamis, dimana perawat bekerja dengan ketentuan rentang skor 1 – 3.
untuk lebih meningkatkan Caring adalah suatu
kepeduliannya terhadap pasien. karakteristikinterpersonal yang tidak
Perawat adalah orang yang menjadi diturunkan melalui genetika,tetapi
salah satu kunci dalam memenuhi dipelajari melalui pendidikan sebagai
kepuasan pasien. Oleh karena itu, budaya profesi. Hasil penelitian juga
perilaku caring perawat dapat didapatkan hasil bahwa perilaku caring
memberikan pengaruh dalam pelayanan perawat baik namun kurang puas
yang berkualitas kepada pasien dengan perilaku caring perawat yaitu
(Prompahakul, dkk., 2018). sebanyak 7 orang atau 15,9%
Hasil penelitian ini sejalan dengan responden. Hal ini dapat disebabkan
penelitian Wolf,dkk (2018) bahwa oleh pengalaman dan faktor demografi
didapatkan korelasi yang positif antara responden dalam menerima pelayanan
perilaku caring perawat dengan perawat. Singgih & Yulia (2019),
kepuasan pasien. Penelitian ini seorang pasien yang pada masa sehat
menunjukkan bahwa ada korelasi antara terbiasa hidup dengan pelayanan yang
perilaku caring perawat dengan sepenuhnya dipusatkan pada pemuasan
kepuasan pasien rawat inap, yang semua keinginan, tentu sewaktu
didukung oleh penelitian yang dilakukan mendapat perawatan akan menuntut
oleh Palese, dkk., (2018) didapatkan perlakuan yang sesuai dengan yang
data bahwa rata-rata kepuasan pasien diperolehnya dalam hidup sehari-hari.
3,3 (SD=0.58), dengan ketentuan Pada penelitian ini terdapat 47
rentang skor 1 – 4. Instrumen yang orang yang mempunyai persepsi kurang
digunakan dalam penelitian adalah baik tentang perilaku caring perawat
patient satisfaction scale (PSS), dan (kurang caring) terdapat 8 orang atau
didapatkan korelasi yang positif antara 8,5% menyatakan sangat puas dan
caring perawat dengan kepuasan pasien sebanyak 17 orang menyatakan puas.
di enam negara di Eropa Hal ini dapat disebabkan oleh cara
Hasil penelitian tentang perilaku perawat dalam hubungannya dengan
caring perawat dan kepuasan pasien pasien/ keluarga. Pernyataan ini
rawat inap ini juga didukung dengan didukung teori bahwa perawat yang
hasil penelitian yang dilakukan oleh dapat meyakinkan pasien/keluarga akan
Palese, dkk., (2018) tentang Surgical memperoleh kepercayaan dari pasien,
Patient Satisfaction as an Outcome of sehingga secara tidak langsung dapat
Nurses Caring Behaviour di 6 negara membantu membentuk sikap positif
bagian Eropa yang mendapatkan data pasien terhadap perawat. Ada orang
bahwa rata-rata perilaku caring perawat sakit yang ingin selalu diperhatikan dan
4.9 (SD=0.8) berada pada kategori baik, menarik perhatian perawat, ada pula
dengan ketentuan rentang skor 1 – 6. pasien yang sungkan dan segan untuk
Injection : Nursing Journal Volume 2 Nomor 1
Januari-Juni 2022

memanggil dan meminta bantuan SARAN


perawat (Singgih & Yulia, 2019).Dari Secara praktis disarankan kepada
beberapa teori dan hasil penelitian pihak RS untuk mengembangkan faktor
tentang perilaku caringperawat dengan internal dan eksternal perawat menjaga
kepuasan pasien sangat erat kompetensi caring perawat dengan
hubungannya karena perlakuan perawat tetap melakukan penyegaran maupun
sebagai provider dimana pelayanan bimbingan kepada perawat mengenai
perawat harus dapat dirasakan dan caring perawat, sehingga kualitas
memberi dampak yang positif terhadap pelayanan keperawatan tetap terjaga
pasien sebagai customer(pelanggan) dengan baik. Selain itu membuat
pelayanan keperawatan di rumah sakit program pelatihan tentang caring bagi
(Sitorus, 2018).Kepuasan pasien adalah perawat agar perilaku caring perawat
keluaran (outcome) layanan menjadi lebih baik, kepada perawat
kesehatan.Dengan demikian, kepuasan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap
pasien merupakan salah satu tujuan dari dan khususnya keterampilan ketika
peningkatan layanan kesehatan (Wright, menjalankan perannya sebagai
Causey, & Dienemann, 2019). pelaksana tindakan keperawatan
professional, dan kepada peneliti
SIMPULAN selanjutnya, untuk mendapatkan hasil
1. Responden hampir sebagian yang lebih mendalam maka penelitian
mendapatkan prilaku caring yang kuran perlu ditambah dengan data-data
baik dari perawat di RS. Zainal Arifin. kualitatif yang mendukung. Diharapkan
2. Responden hampir sebagian dengan data tersebut dapat kita lihat
menyatakan puas terhadap prilaku dinamika perilaku caring perawat yang
perawat di RS. Zainal Arifin. dialami oleh pasien dirumah sakit
3. Ada hubungan perilaku caring dengan
tingkat kepuasan pasien di RS. Zainal
Arifin.
DAFTAR PUSTAKA Blais.,dkk.2017. Praktik Keperawatan
Profesional : Konsep &
Abdul, Saleh.A.,Sjattar.E.L,2018, Perspektif Ed.4. Jakarta : EGC
Hubungan Perilaku Caring Gibson, James, L. &John. 2019.
Perawat Dengan Tingkat Organisasi dan manajemen:
Kepuasan Pasien Rawat Inap perilaku, struktur, proses.
Rumah Sakit [Internet]. Terjemahan Djarkasih.
Available from: Jakarta: Erlangga.
http://pasca.Unhas.ac.id/jurnsl/fi Hidayati, N, Widodo, A &
les/e403ff6b6bf1791519e89042 Kartinah.,2019, Hubungan
e6af03a2.pdf&ved. Perilaku Caring perawat
Arifin, A., 2020, Hubungan Beban dengan Tingkat Kecemasan
Kerja Dengan Perilaku caring Pasien Di Ruang Rawat Inap
Perawat Di ruang Rawat Inap Di Rumah Sakit PKU
, Skripsi Skep,Stikes Insan Muhamadiyah Surakarta,
Cendekia Medika, Jombang, Skripsi Skep, Fakultas Ilmu
hh.02 Kesehatan Universitas
Injection : Nursing Journal Volume 2 Nomor 1
Januari-Juni 2022

Muhamadiyah Surakarta, Keperawatan, 2rd edn., EGC.


Surakarta, hh.3. Jakarta.
Hidayat,A.A, 2019, Metode Natalia, Listyani.,2019, Hubungan
Penelitian Keperawatan dan Perilaku Caring Perawat
Teknik Analisis data, Dengan Tingkat Kecemasan
Salemba Medika, Jakarta, hh. Anak Usia Sekolah Yang
60-61. Dirawat di Ruang Perawatan
Hidayat,A.A, 2020, Pengantar Anak RSUD Panembahan
Konsep Dasar Senopati , Jurnal
Keperawatan, Salemba Keperawatan, vol.1.No.1
Medika, Jakarta,hh.31-33. Notoatmodjo, Soekidjo, 2017.
Metodologi Penelitian
Husna, A,R.,Sumarliyah,E.,& Kesehatan., Rineka Cipta,
Tipo,A,2019, Hubungan Jakarta.
Komunikasi Terapeutik Noyumala, 2019, Hubungan
perawat Dengan Kepuasan Komitmen Perawat Dengan
Pasien Dalam Pelayanan Perilaku Caring Profesional
Keperawatan Di Rumah Sakit Perawat Melalui Pelaksanaan
Siti Khodijah Patient Safety, Universitas
Sepanjang,vol.02,No.1,hh.42. Hasanudin, Surakarta.
Kotler, P. 2019. Prinsip-prinsip Nursalam., 2019. Konsep dan
pemasaran. Jakarta: Airlangga Penerapan Metodologi
Kholisah. 2003. Hubungan perilaku Penelitian Ilmu Keperawatan.,
caring perawat dengan Salemba Medika, Jakarta.
kecemasan pasien di Rumah Potter PA. & Perry AG., 2018, Buku
Sakit Umum Pemeliharaan Ajar Fundamental
Kesejahteraan Umat Keperawatan; 7rd edn.,
Muhammadiyah Temanggung. Salemba Medika, Jakarta, hh
Murwati & Istichomah., 2019, 157-171.
Komunikasi Terapeutik Prabowo, S.P., Ardiana, A.,
panduan bagi keperawatan, Wijaya,D, 2019, Hubungan
1rd edn., Fitramaya, Tingkat Kognitif Perawat
Yogyakarta, hh 1-24. tentang Caring dengan
Muninjaya, 2018. Manajemen Aplikasi Praktek Caring di
Kesehatan. edisi kedua. Jakarta: Ruang Rawat Inap RSU
EGC. dr.H.Koesnandi Bondowoso,
Musliha & Fatmawati., 2017, vol.2,no.1,hh.149.
Komunikasi Pribadi. 2017. Analisis hubungan
keperawatan;Materi persepsi pasien tentang perilaku
Komunikasi Terapeutik, 3rd caring perawat dengan tingkat
edn., Nuha Medika, kecemasan pasien pre operasi
Yogyakarta, hh 1-30. fraktur di rumah sakit Dr.
Morrison & Paul., 2018. Caring and Moewardi Surakarta
Comunicating;Hubungan Qomariah & Lidiyah, 2020, Hubungan
Interpersonal Dalam Faktor Komunikasi Dengan
Injection : Nursing Journal Volume 2 Nomor 1
Januari-Juni 2022

Insiden Keselamatan Pasien, Yuniatun. 2019. Hubungan pola


vol.06, No.02, hh.167. asuhorang tua dengan
Sukesi, Niken., 2019, Upaya kecendrungan perilaku
Peningkatan Caring Perawat caring pada mahasiswa
Terhadap Kepuasan Pasien Di program Angkatan
Ruang Rawat Inap RS Permata 2019/2019 PSIK FK UGM
Medika Semarang, vol 01, Zees, Rini Fahriani.,2018, Analisis
No.01, hh.16. faktor-faktor Organisasi yang
Shirley Teng KY & Norazliah,. 2019. berhubungan dengan
.Surgical Patients, Satisfaction of Perilaku caring Perawat
Nursing Care at the Orthopedic Pelaksana Di Ruang Inap
Wards in hospital Universiti Sains RSUD PROF.DR.H.Aloe
Malaysia, Health and the Saboe Kota Gorontalo.Tesis,
Enviroment Journal, 2019, vol. 3 Fakultas Keperawatan
No. 1 Universitas Indonesia,
Sunardi, 2019, Analisis Perilaku Caring Jakarta, hh.13
Perawat Pelak
sana, Jurnal Keperawatan, vol.5,
No.1,hh.3.
Sulistyanto. 2019., Hubungan antara
persepsi pasien tentang perilaku
caring perawat dengan
kecemasan pasien kemoterapi
pada kanker payudara di RSUD
Dr. Moewardi Surakarta
Sitorus, R. 2017. .Model
PraktekKeperawatan Professional
di RumahSakit. Jakarta: EGC
Triyana, Y. F. 2019.Teknik Prosedural
keperawatan. Yogyakarta : D-
Medika
Wicaksono, Prawesti., 2019, Kiat
Keperawatan (Caring) Dalam
Meningkatkan Mutu Asuhan
Keperawatan, Jurnal
Keperawatan,vol.5,No.02,hh.12
1.
Wiindyasih,2019,Komunikasi
Terapeutik perawat [Internet].
Available from :
https://Windyasih.wordpress.c
om/nursing/ komunikasi
Watson J. 2019. Caring science as
scared sciene. Philadelphia: Fa
Davis Caompany

Anda mungkin juga menyukai