Anda di halaman 1dari 9

PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP TINGKAT KEPUASAN

PASIEN DI RUMAH SAKIT: LITERATURE REVIEW

NURSE CARING BEHAVIOR OF PATIENT SATISFACTION LEVEL IN


HOSPITAL : LITERATURE REVIEW

Ismaniar Nurwianti1, Mita2, Triyana Harlia Putri3


1
Mahasiswi Prodi Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura, Pontianak
2, 3
Dosen Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura, Pontianak
Email: ismaniarnurwianti61@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang: Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator utama dalam
aspek pelayanan kesehatan di rumah sakit. Pasien yang memiliki tingkat kepuasan
tinggi terhadap pelayanan keperawatan di rumah sakit menentukan keputusannya
untuk berkunjung di lain waktu pada masa mendatang. Berdasarkan banyaknya
tinjauan mengenai adanya konsep caring dan kepuasan pasien, maka peneliti tertarik
untuk melakukan literature review demi mengkaji hubungan caring dengan kepuasan
pasien, serta konsep caring dan kepuasan pasien itu sendiri. Tujuan: Mengetahui
perilaku caring perawat terhadap tingkat kepuasan pasien di rumah sakit. Metode:
Metode yang digunakan adalah penelusuran database elektronik pada PubMed,
Google Scholar, dan Science Direct dengan rentang periode publikasi tahun 2015 –
2020. Hasil: Delapan artikel dipakai dalam review. Seluruhnya menunjukkan
hubungan yang signifikan antara perilaku caring perawat dengan tingkat kepuasan
pasien. Indikator perilaku caring yang dibutuhkan sebaiknya dapat disesuaikan
dengan kebutuhan perawatan pasien yang ada. Kesimpulan: Perilaku caring
perawat sangat esensial untuk dilakukan untuk meningkatkan kepuasan pasien
karena berdampak positif pada kondisi kesehatan pasien.

Kata Kunci : Nursing care, Nurse caring, dan Patient satisfaction

1
ABSTRACT

Background: Patient satisfaction is one of the main indicators in the aspect of


health services in hospitals. Patients who have a high level of satisfaction with
nursing services at the hospital determine their decision to visit at another time in
the future. Based on the many reviews regarding the concept of caring and patient
satisfaction, the researchers are interested in conducting a literature review in
order to examine the relationship between caring and patient satisfaction, as well
as the concept of caring and patient satisfaction. Objective: To determine the
caring behavior of nurses on the level of patient satisfaction in the hospital.
Methods: The method used was search and database electronicon PubMed,
Google Scholar, and Science Direct with a range of publication periods from
2015 to 2020. Results: Eight articles were used in the review. All of them show a
significant relationship between behavior caring nurse and patient satisfaction.
The Behavior indicators caring needed should be tailored to the patient's existing
care needs. Conclusion: behavior caring Nurse Is essential to increase patient
satisfaction because it has a positive impact on the patient's health condition.

Keywords: Nursing care, Nurse caring, and Patient satisfaction

PENDAHULUAN Kesehatan merupakan hak mendasar


setiap manusia yang perlu dipenuhi, terutama
Kepuasan pasien adalah kondisi ketika
dalam sektor jasa kesehatan yang salah satu
kemauan, hasrat dan kebutuhan pasien dapat
misi utamanya yakni mencegah, mengobati,
dipenuhi, harapan pasien terhadap kepuasan
dan merehabilitasi kesehatan pasien. Seorang
pelayanan menjadi faktor yang bermakna
perawat berperan penting dalam memastikan
untuk membangun suatu pelayanan yang
kepuasan pasien, sebab perawat merupakan
paham terhadap kebutuhan pasien.
orang yang sehari-hari berinteraksi secara
(Farzianpour,2015). Selain itu dalam
pemberian penanganan medis, pasien sebagai
langsung dengan pasien, salah satu tindakan
pengguna jasa kesehatan juga perlu yang dapat diberikan oleh perawat untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang baik memberikan kepuasan pada pasien dalam
dan memuaskan. Tingkat kepuasan pasien layanan kesehatan yakni perilaku caring.
memiliki peran penting karena dapat Caring di bidang keperawatan merupakan hal
mengindikasikan tingkat kualitas layanan pokok dalam melakukan tindakan asuhan
kesehatan di rumah sakit (Ginting, 2016) keperawatan (Cosma, S. , 2020).
Pengembangan kinerja suatu rumah sakit Caring memiliki kedudukan utama pada
dapat dilakukan dengan mengukur tingkat pelaksanaan keperawatan meliputi
kepuasan pasien yang menggunakan jasa pendekatan secara dinamis. Caring secara
kesehatan di rumah sakit tersebut. Pasien menyeluruh berhubungan dengan tindakan
yang memiliki tingkat kepuasan tinggi asuhan keperawatan yang memiliki
terhadap suatu pelayanan keperawatan di pendekatan secara dinamis dan memiliki
rumah sakit menentukan keputusannya untuk pelayanan sejak lahir sampai dengan
berkunjung di lain waktu pada masa meninggal (Asriwati, 2019) (Teting N,2018).
mendatang (Ismaniar, 2019). Tingkat kepuasan pasien dan perilaku
caring perawat merupakan dua komponen
2
yang saling berkaitan erat (Goh, 2016). diberikan perawat. Berdasarkan latar belakan
Perilaku caring mampu meningkatkan diatas, maka peneliti tertarik untuk
kepuasan pasien dalam menggunakan melakukan literature review demi mengkaji
layanan kesehatan di rumah sakit. Pasalnya, hubungan caring dengan kepuasan pasien,
perilaku caring menekankan pada aspek serta konsep caring dan kepuasan pasien itu
teknis dan psikologis (Compton, 2018). sendiri.
Aspek teknis meliputi adanya pemenuhan
kebutuhan akan sanitasi yang bersih, suhu METODE PENELITIAN
yang hangat, air bersih, pencahayaan ruangan
Metode penelitian ini yang digunakan
yang cukup, serta makanan yang bergizi
adalah jenis penelitian Literature review,
(Nightingale, 2018). Sedangkan kebutuhan
yaitu sebuah metode yang disusun secara
psikologis meliputi beberapa pemahaman
sistematis dalam mengumpulkan dan
terhadap perasaan pasien sehingga
mensintesis penelitian terdahulu. Adapun
menimbulkan adanya rasa aman, nyaman,
kerangka kerja yang digunakan adalah
dan dukungan untuk membantu proses
SPIDER (Sample, Phenomenon of Interest,
kesembuhannya (Bucco, 2015).
Design, Evaluation, Research Type). Kriteria
Pengukuran terhadap kepuasan pasien
inklusi dari penelitian ini adalah jurnal
menyediakan informasi yang krusial bagi
penelitian yang dilakukan di luar Indonesia
kinerja dan kualitas manajemen rumah sakit,
dengan desain penelitian kuantitatif. Pada
hal ini meliputi sebuah pengetahuan pekerja
tahap awal pencarian artikel jurnal diperoleh
kesehatan, kompetensi dan penerapan
sebanyak 20.574 artikel. Berdasarkan hasil
teknologi yang memadai, serta persepsi
skrining, diperoleh 16.951 artikel yang
pasien tentang jenis dan tingkat pelayanan
kemudian diseleksi berdasarkan kriteria
yang mereka terima (Nightingale, 2018).
ekslusi dan inklusi dari tahun terbit, jenis
Menurut Barnett (2019), perspektif pasien
artikel, full-text, design menggunakan kata
merupakan subjek yang multidimensional,
kunci “Nursing care”, “Nurse caring”, dan
beberapa aspek yang termasuk ke dalam
“Patient satisfaction” dari jumlah tersebut
perspektif pasien antaralain interpretasi
hanya sekitar 39 artikel yang dianggap masih
pasien terhadap pengalamannya dengan
relevan. Peneliti membaca artikel kemudian
sistem kesehatan, pandangan pasien dalam
ditemukan beberapa artikel yang tidak sesuai
berinteraksi dengan perawat, dan persepsi
dengan kriteria inklusi sehingga peneliti
pasien terhadap layanan (Buchanan, J.,
mendapatkan hasil sebanyak 8 artikel yang
Dawkins, P., & Lindo, J. L. M, 2015).
terpilih.
Para peneliti terdahulu mengaitkan
tingkat kepuasan pasien dengan pelayanan HASIL PENELITIAN
kesehatan yang diterima, dalam hal ini yakni
perilaku caring yang diterapkan oleh perawat Penelitian ini menghasilkan implikasi bahwa
(Salehi, A., Jannati, A., Nosratnjad, S., & informasi tentang kesehatan pasien dan
Heydari, L. ,2018). Berbagai konsep tentang kebutuhan perawatan dapat dijadikan rujukan
caring juga dijabarkan dalam studi - studi untuk meningkatkan kepuasan pasien.
terdahulu, namun belum ditemukan konsep Tingkat Kepuasan Pasien
atau definisi yang disepakati secara bersama- Kepuasan pasien disebut sebagai salah
sama (Edvardsson, 2016). satu indikator yang paling penting dalam
Banyak studi menghasilkan konsep menentukan kualitas dan keberlangsungan
caring dan dimensi kepuasan pasien yang layanan kesehatan di rumah sakit. Tingkat
berbeda-beda. Meskipun demikian, salah satu
kepuasan pasien juga digunakan untuk
hasil yang terpenting yakni kepuasan pasien mengukur kualitas perilaku keperawatan
berkaitan erat dengan perilaku caring yang
3
yang diberikan perawat kepada pasien. Climate Questionnaire (PCQ-S). Caring
Pengalaman pasien ketika memperoleh Behavior Inventory-42 digunakan untuk
tindakan keperawatan dari perawat akan mengukur kepuasan pasien berdasarkan lima
membentuk persepsi pasien dalam menilai faktor penghargaan pada orang lain (respect),
kualitas keperawatan yang diterimanya jaminan kehadiran perawat (assurance),
(Edvardsson, 2016). hubungan positif (connectedness), serta
Sebagaimana dinyatakan oleh Karaca dan pengetahuan dan keterampilan profesional
Durna (2019) bahwa pendapat pasien tentang (knowledge and skills), dan kepedulian pada
kualitas perilaku caring perawat merupakan orang lain (attentiveness). Beberapa
sumber referensi terbaik dalam memberikan instrumen pengukuran diterapkan untuk
bahan dan informasi bagi perencanaan dan mengukur kepuasan pasien yang memperoleh
evaluasi rumah sakit. Oleh karena itu, keperawatan secara intensif. Misalnya
penting untuk mengukur tingkat kepuasan Nursing Intensive-Care Satisfaction Scale
pasien sebagai evaluasi tindakan yang digunakan dan diterapkan pada
keperawatan oleh perawat. Kepuasan pasien pengukuran kepuasan pasien yang menjalani
berhubungan erat dengan perilaku caring perawatan intensif (Romero-García et al.,
perawat. Sillero & Zabalegui (2018) 2018). Sedangkan Instrumen La-Monica
mengungkapkan bahwa kepuasan pasien Oberst Patient Satisfaction Scale (LOPSS)
berkaitan erat dengan efektivitas tindakan adalah yang paling sesuai jika diterapkan
keperawatan dan merupakan salah satu hasil pada perawatan intensif dan sesuai dengan
yang paling penting dalam praktik kebutuhan pasien di (Spanyol Sillero, A. S.,
keperawatan. Dapat dikatakan bahwa asuhan & Zabalegui, A., 2018).
keperawatan yang tidak memadai dapat Patient Satisfaction with Nursing Care
memengaruhi pengalaman pasien di rumah Quality Questionnaire (PSNCQQ) mengukur
sakit secara negatif, sehingga mengarah pada skala kepuasan berdasarkan 19 item, yang
ketidakpuasan. Sebaliknya, asuhan mencakup perhatian perawat kepada pasien,
keperawatan yang efektif secara positif kebaikan, penghargaan, keterampilan, serta
memberikan dampak pada kepuasan pasien kompetensi, dan pemenuhan kebutuhan
(Al-Awamreh, K., & Suliman, M. ,2019). pasien.12 PSNCQQ didesain untuk mengukur
Tingkat kepuasan Pasien harus diukur kebutuhan-kebutuhan di luar kebiasaan
menggunakan instrumen penilaian yang valid pasien dan menilai kepuasan pasien yang
dan terpercaya untuk menilai kualitas rawat inap dalam jangka pendek. Adapun
perawatan, mengidentifikasi variabel yang skala Humane Caring Scale (HCS)
memengaruhi perawatan, menentukan apa digunakan untuk mengukur kepuasan dengan
yang perlu diprioritaskan dan diubah dalam 46 item kategori yang difokuskan ke dalam 5
layanan berdasarkan penilaian pasien subkategori, antara lain mempertahankan
(Nightingale, 2018). hubungan sosial dan privasi, komunikasi dan
Hasil pengukuran dapat digunakan partisipasi, meningkatkan kondisi fisik, dan
sebagai acuan untuk meningkatkan kualitas memastikan kebutuhan pasien terpenuhi.
perilaku caring perawat. Beberapa instrumen Skala ini diaplikasikan dengan menyebarkan
pengukuran yakni skala Nursing Care kuisioner berdasarkan skala Likert rentang 1
Quality Questionnaire, Revised Human hingga 5. Beberapa penelitian juga
Caring Scale, Caring Behavior Inventory-42, menggunakan diskusi grup dan wawancara
La Monica-Oberst Patient Satisfaction Scale, untuk mengidentifikasi kepuasan pasien
Nursing Intensive-Care Satisfaction Scale, secara kualitatif. Sedangkan The Person-
Patient’s Satisfaction With Nursing Care centred Climate Questionnaire (PCQ-S)
Quality Questionnaire (PQNCQ), The merupakan skala pengukuran yang baik
Service Quality Model, The Person-centred untuk mengukur pengalaman kepuasan
4
pasien sebagai seorang manusia dan kontinu untuk memberikan jaminan
memfokuskan pada kebutuhan psikososial, kepastian, kondisi kesehatan, dan
meliputi kenyamanan, keramahan, sambutan, menumbuhkan kepercayaan diri. Menurut
dan sebagainya (Edvardsson, 2016). teori person-centredness yang dikemukakan
Perilaku Caring Perawat Edvardsson et al., (2016), person-centredness
mengacu pada perilaku keperawatan yang
Perilaku caring tidak hanya mencakup melibatkan humanistik, etika, dan perspektif
aspek teknis kesehatan, melainkan juga aspek perawat untuk memberikan keperawatan
psikologis seperti emosi dan psikis pasien. secara penuh sehingga membangun
Dampak yang dihasilkan dari diterapkannya penghargaan nilai kemanusiaan yang
perilaku caring juga bervariasi, namun tetap fundamental dengan pasien.
berfokus pada kepuasan dan kesehatan Edvardsson et al., (2016)
pasien. Penelitian ini merumuskan konsep mengemukakan bahwa konsep perilaku
perilaku caring secara luas, yaitu secara
caring meliputi tiga ruang lingkup, yakni
dimensi fisik dan psikis pasien. Sebagai aspek teknis, hubungan personal, dan
komponen sistem layanan kesehatan, rumah dampak kesehatan terhadap pasien. Hal ini
sakit bertugas untuk meningkatkan kesehatan didukung oleh pendapat Goh et al., (2016)
pasien dan menyediakan layanan kesehatan
bahwa caring sebagai dimensi layanan
yang berkualitas demi memenuhi kebutuhan
kesehatan sebaiknya dipandang dari dua
pasien. aspek, yakni sains dan seni. Aspek sains
Perawat memberi layanan kesehatan baik diterapkan dengan memberikan tindakan
secara langsung berinteraksi dan
teknis secara tepat, sedangkan seni berkaitan
berhubungan dengan pasien sehari-hari. dengan keahlian dalam membangun
Salah satu sikap yang dikembangkan perawat hubungan interpersonal dengan pasien.
untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan Dimensi medis disebutkan oleh Abdullah
pasien adalah dengan menerapkan perilaku et al., (2017) yakni pengetahuan perawat
caring. Perilaku caring perawat adalah dalam memberikan suntikan dan pengobatan,
indikator strategis bagi seorang perawat memahami cara mengoperasikan alat medis
untuk menerapkan tindakan keperawatan dan memberikan penanganan yang tepat
kepada pasien. Oleh sebab itu, peran dan kepada pasien. Pada sisi lain, lingkungan
posisi perawat bagi pasien merupakan hal rumah sakit seperti sanitasi, kecukupan
yang penting dan menentukan bagi pasien, cahaya, dan kebersihan lingkungan rumah
sehingga antara perawat dan pasien terjalin sakit. Namun Watson (dalam Karlou et al.,
relasi yang dilandasi dengan humanisme dan 2018) menyatakan bahwa hubungan
kualitas medis yang baik. King et al., (2019) interpersonal tetap menjadi perilaku caring
menyebut hubungan antara pasien dengan yang paling penting bagi pasien.
perawat ini dengan istilah “relationship-
based care” atau hubungan yang dilandasi Indikator Perilaku Caring Perawat
oleh kepedulian dalam bentuk keperawatan. Berdasarkan instrumen pengukuran
Sebagaimana yang dinyatakan oleh tingkat kepuasan pasien yang telah
Kusmiran (2015), caring disampaikan oleh dipaparkan sebelumnya, diketahui bahwa
perawat kepada pasien dengan memfokuskan kepuasan pasien dipengaruhi oleh indikator-
perhatian pada pasien, menghargai indikator perilaku caring yang dipraktikkan
humanisme, memberikan atensi, dan sikap oleh perawat. Buchanan et al., (2015) dan Al-
menghormati. Romero-García et al., (2018) Awamreh & Suliman (2019) memanfaatkan
juga mengartikan perilaku caring sebagai pengukuran PSNCQQ yang menyebutkan
kombinasi sikap humanistik dan pendekatan perilaku caring perawat meliputi beberapa di
saintifik atau medis yang dijalankan secara antaranya yakni perhatian dan kepedulian,

5
keahlian dan kompetensi, respon terhadap caring perawat. Kualitas perilaku caring
pangilan, tanggap memberikan informasi, yang baik dapat mendorong kepuasan pasien.
menjaga privasi, dan memberikan informasi Istilah yang sering dipakai oleh artikel-
yang dibutuhkan. Selanjutnya, Goh et al., artikel jurnal di lingkup interasional untuk
(2016) memaparkan indikator perilaku menggambarkan suatu tindakan keperawatan
caring dapat dilihat dari: (1) kemampuan adalah nursing care dan nurse caring
perawat menjaga hubungan dan privasi; (2) behaviors. Penggunaan kedua istilah ini juga
komunikasi dan partisipasi; (3) menghargai dipakai secara bergantian. Abdullah et al.,
perasaan pasien; (4) menjaga dan (2017) misalnya dalam judul jurnalnya,
meningkatkan kesehatan fisik; (5) menggunakan Nurse Caring Behaviors untuk
memastikan kebutuhan pasien terpenuhi. mengukur kepuasan pasien di Rumah Sakit
Sementara itu, Edvardsson et al., (2016) Ganga Ram, Lahore, Pakistan. Istilah
mengemukakan bahwa aspek humanisme Nursing Care dipakai dalam jurnal Karaca &
dalam keperawatan sama pentingnya dengan Durna (2019); Al-Awamreh & Suliman
aspek kebersihan lingkungan fisik rumah (2019); Edvardsson et al., (2016); Goh et al.
sakit yang mendukung kesehatan pasien. (2016); Romero-García et al. (2018); dan
Pengetahuan dan keahlian perawat juga Sillero & Zabalegui (2018). Tindakan
menjadi indikator penting yang menentukan keperawatan juga diistilahkan dalamjurnal
kepuasan pasien. Adapun indikator yang Aupia et al. (2017) sebagai Caring Behavior.
digunakan Karaca & Durna (2019) meliputi Adapun Person-centredness digunakan pada
perhatian perawat, kebaikan, penghargaan, jurnal Edvardsson et al. (2016).
tugas, keahlian, kemampuan, dan pemenuhan Istilah nurse caring, nursing care, dan caring
kebutuhan pasien. Perilaku caring perawat ketiganya memiliki makna yang sama, yakni
berperan besar terhadap kepuasan dan tindakan, perilaku, atau asuhan keperawatan
kesehatan pasien, serta lebih dari sekadar yang diberikan seorang perawat kepada
kinerja dalam memberikan pelayanan di pasien. Konsep person-centredness pada
sektor kesehatan, dalam praktik asuhan dasarnya juga merujuk pada tindakan
keperawatan menekankan pada kebutuhan keperawatan, namun lebih difokuskan pada
pasien secara holistik dan memfokuskan pada esensi manusia atau humanisme sebagai
aspek kemanusiaan, perasaan empati, dan seseorang yang berhak memperoleh
perhatian serta dukungan yang tidak hanya perawatan, kepedulian, perhatian, dan
membuat pasien nyaman namun juga penghargaan secara holistik. Edvardsson et
berimplikasi baik bagi kesembuhan pasien. al. (2016) menjelaskan bahwa person-
centredness dikonseptualisasikan untuk
PEMBAHASAN menunjukkan perspektif etika, humanistik,
Penelusuran ini menghasilkan delapan dan holistis tentang tindakan keperawatan
jurnal yang kredibel dari database PubMed, yang membangun penghargaan pada manusia
Science Direct, dan Google Scholar. secara fundamental. Ia juga menambahkan
Kedelapan jurnal mengkaji tentang hubungan bahwa perspektif person-centred adalah
antara variabel kepuasan pasien dan perilaku mengintegrasikan hubungan “being with”
caring perawat. Sampel dari delapan jurnal dengan “doing for” dalam asuhan
tersebut diperoleh dari pasien yang menjalani keperawatan. Dapat disimpulkan bahwa
rawat inap di rumah sakit. Berdasarkan tindakan, perilaku, atau asuhan keperawatan
pengukuran menggunakan instrumen lebih sering dijelaskan dengan istilah nursing
kepuasan pasien yang dilakukan, diperoleh care sebagai kata kunci umum dalam jurnal-
hasil bahwa terdapat hubungan yang positif jurnal internasional atau jurnal berbahasa
antara kepuasan pasien dengan perilaku Inggris. Istilah lainnya yakni nurse caring
dan caring behavior. Sebagai penjelasan atas
6
perspektif tindakan keperawatan yang lebih dalam mengurangi kegelisahan, rasa sakit,
humanistik, dipakai istilah person- dan meningkatkan optimisme untuk sembuh
centredness. (Karaca & Durna, 2019; Sillero & Zabalegui,
Berdasarkan delapan artikel jurnal yang 2018). Hal ini sesuai dengan hasil yang
dianalisis peneliti, diketahui bahwa perilaku diperoleh dari penelitian Calong & Soriano
caring perawat memiliki hubungan yang erat (2018) yakni pasien paling merasakan
dengan tingkat kepuasan pasien di rumah kepuasan dari segi perawat yang memberikan
sakit. Perilaku caring yang diterapkan rasa kenyamanan. Sedangkan studi yang
dengan baik dapat menghasilkan tingkat dilakukan King et al., (2019) dan Romero-
kepuasan pasien yang tinggi, begitupun García et al., (2018) menyatakan bahwa
sebaliknya. Perawat memiliki kewajiban indikator yang memperoleh kepuasan tinggi
memberikan layanan kesehatan yang dari pasien yakni pengetahuan dan keahlian
ditujukan bagi kesehatan pasien, sedangkan perawat dalam memberikan perawatan
kepuasan pasien timbul jika kebutuhannya medis.
telah terpenuhi. Kebutuhan pasien tersebut Tingkat kepuasan pasien yang paling
meliputi aspek fisik dan psikologis. Sehingga rendah dipengaruhi oleh perilaku komunikasi
konsep perilaku caring dapat dinilai dari dua perawat dalam memberikan informasi
dimensi yakni teknis dan nonteknis. tentang kondisi kesehatan pasien. Penjelasan
Berdasarkan tinjauan literature yang tentang hasil tes, status kesehatan, dan
dilakukan, perilaku caring perawat kebutuhan perawatan kerap dianggap tidak
memengaruhi kepuasan pasien di rumah sakit memuaskan oleh pasien (Goh et al. 2016;
secara positif. Pada studi yang dilakukan Al- Karaca dan Durna 2019; Sillero dan
Awamreh & Suliman (2019), pasien menilai Zabalegui 2018). Hal ini disebabkan karena
kualitas perilaku caring perawat dengan adanya kecemasan pasien terkait
predikat luar biasa dan sebagian besar pasien kesehatannya dan kurangnya kemampuan
merasa puas dengan keperawatan yang perawat dalam menyampaikan informasi
diberikan. Demikian halnya dengan hasil dengan baik. Informasi tentang kondisi
penelitian Sillero & Zabalegui, (2018) dan pasien penting disampaikan karena
King et al., (2019) yang menunjukkan berhubungan dengan pemahaman pasien
adanya hubungan yang positif, kuat, dan mengenai jenis perawatan dan kebutuhan
signifikan antara perilaku caring dan yang harusterpenuhi. Indikator kepuasan
kepuasan pasien. Namun, studi lainnya yang terendah lainnya dihasilkan dalam studi Goh
dilaksanakan oleh Soliman et al., (2015) et al., (2016), dan Sillero & Zabalegui
menemukan bahwa terdapat hubungan yang (2018), yakni pasien merasa paling tidak
negatif antara asuhan keperawatan dengan puas dengan kemampuan komunikasi yang
kepuasan pasien. Menurutnya, hal ini dilakukan oleh perawat. Perawat dinilai harus
dikarenakan situasi pada saat penelitian lebih meningkatkan kualitasnya dalam
dilakukan tidak mendukung pasien dalam berkomunikasi dengan pasien, lebih banyak
merespon baik perilaku caring, selain itu mendengarkan pasien, dan menghabiskan
terdapat kemungkinan bahwa pasien terlalu waktu lebih lama dengan pasien. Temuan ini
berfokus pada aspek-aspek teknis ketimbang sebagaimana dinyatakan oleh Finefrock et al.
hubungan personal yang dibangun oleh (2018) bahwa komunikasi yang baik dengan
perawat. Hasil studi menunjukkan bahwa pasien akan mengarah pada kepuasan pasien.
responden paling merasa puas dengan aspek Setidaknya, ada enam bentuk komunikasi
‘Concern dan Caring’. Pasien merasa yang dianggap paling berdampak pada
dihargai dan diperhatikan dengan baik. kepuasan, antara lain (1) tersenyum dan
Empati perawat dan kepekaan untuk melakukan kontak mata; (2) berjabat tangan;
mendengarkan pasien membantu pasien (3) meminta maaf karena membuat
7
menunggu lama; (4) memulai percakapan rendah yang dinilai oleh pasien yakni
dengan pertanyaan terbuka seperti “Apa yang komunikasi perawat. Perawat perlu
bisa saya bantu?”; (5) melakukan setidaknya meningkatkan kemampuan komunikasinya
satu gestur nonmedis; (6) memperpanjang dengan pasien.
waktu dalam berkomunikasi. Berdasarkan pembahasan dan hasil yang
Pasien yang merasakan kepuasan akan dipaparkan, adapun saran yang dapat
berdampak baik bagi pihak rumah sakit dan diajukan oleh peneliti yaitu : Konsep caring
pasien itu sendiri. Pasien yang merasakan perlu dirumuskan berdasarkan identifikasi
kepuasan mengindikasikan bahwa kebutuhan kebutuhan keperawatan pasien yang dapat
akan kesehatannya terpenuhi dengan baik dilakukan dengan pengukuran kepuasan
sehingga mendukung proses kesembuhannya. pasien. Hubungan konsep caring dan
Bagi pihak rumah sakit, penilaian pasien kepuasan pasien perlu diarahkan secara lebih
yang tinggi berarti bahwa pasien akan spesifik dengan kajian yang lebih mendalam.
cenderung berkunjung kembali, bahkan Bagi peneliti selanjutnya, kajian studi dapat
merekomendasikan rumah sakit tersebut dilakukan dengan memfokuskan pada bidang
kepada orang lain. Pada sisi lain, penilaian yang lebih terfokus pada instrumen atau
yang tinggi mendorong nilai akreditasi rumah konteks tertentu sehingga hasil yang
sakit dan meningkatkan citra rumah sakit di diperoleh dapat lebih terfokus.
mata masyarakat. Meskipun demikian, perlu
digarisbawahi bahwa aspek terpenting dalam DAFTAR PUSTAKA
memberikan perilaku caring yakni misi Al-Awamreh, K., & Suliman, M. (2019).
kemanusiaan yang dituntaskan oleh perawat Patients’ satisfaction with the quality of
sebagai pekerja kesehatan dan rumah sakit nursing care in thalassemia units.
sebagai penyedia jasa kesehatan. Applied Nursing Research, 47, 46–51.
Bagaimanapun, perlu juga disadari bahwa Asriwati, I. (2019). Buku Ajar Antropologi
pasien memiliki kebutuhan yang berbeda- Kesehatan dalam Keperawatan.
beda sehingga perilaku caring yang diberikan Yogyakarta: Penerbit Deepublish.
pun harus disesuaikan dengan kebutuhan Bucco, T. (2015). The Relationships Between
pasien. Patients’ Perceptions of Nurse Caring
Behaviors, Nurses’ Perceptions of Nurse
SIMPULAN DAN SARAN Caring Behaviors and Patient
Satisfaction in the Emergency
Perilaku caring meliputi aspek teknis Department [Seton Hall University.
seperti lingkungan rumah sakit, aspek fisik Buchanan, J., Dawkins, P., & Lindo, J. L. M.
seperti kondisi medis pasien, dan aspek (2015). Satisfaction with nursing care in
psikologis yang berhubungan dengan kondisi the emergency department of an urban
psikologi pasien. Tingkat kepuasan pasien hospital in the developing world: A pilot
merupakan hal yang penting bagi layanan study. International Emergency Nursing,
kesehatan karena dapat menjadi indikator 1–7.
kualitas layanan rumah sakit. Kepuasan pasien Compton, E. K., Gildemeyer, K., Mason, T.
bergantung pada kualitas perilaku caring M., Hartranft, S. R., & Sutton, S. K.
perawat sehingga perawat perlu memiliki (2018). Nurses’ Caring Behaviors: The
perilaku caring yang baik. Semakin tinggi perception of patients with cancer at the
kualitas perilaku caring perawat, maka time of discharge after surgery. Clinical
kepuasan pasien juga semakin tinggi. Journal of Oncology Nursing, 22(2),
Indikator perilaku caring yang dinilai 169–174.
paling tinggi oleh pasien yakni berkaitan Cosma, S. A., Bota, M., Fleşeriu, C.,
dengan perhatian dan kepedulian perawat Morgovan, C., Văleanu, M., & Cosma,
terhadap pasien. Sedangkan indikator paling D. (2020). Measuring patients’
8
perception and satisfaction with the the inpatients satisfaction in public
Romanian healthcare system. hospitals: a systematic review. Bali
Sustainability (Switzerland), 12(4), 1–16. Medical Journal, 7(1), 17.
Edvardsson, D., Watt, E., & Pearce, F. (2016). Sillero, A. S., & Zabalegui, A. (2018).
Patient experiences of caring and person- Satisfaction of surgical patients with
centredness are associated with perioperative nursing care in a Spanish
perceived nursing care quality. Journal tertiary care hospital. SAGE Open
of Advanced Nursing, 1–11. Medicine, 6, 1–9.
Farzianpour, F., Byravan, R., & Amirian, S. Teting, N. (2018). Teori Caring & Aplikasi
(2015). Evaluation of Patient Satisfaction dalam Pelayanan Keperawatan.
and Factors Affecting It: A Review of Yogyakarta: Penerbit ANDI.
the Literature. Health, 07(11), 1460–
1465.
Goh, M. L., Ang, E. N. K., Chan, Y.-H., He,
H.-G., & Vehviläinen-Julkunen, K.
(2016). A descriptive quantitative study
on multi-ethnic patient satisfaction with
nursing care measured by the Revised
Humane Caring Scale. Applied Nursing
Research, 31, 126–131.
Ginting. (2016). Hubungan perilaku caring
perawat terhadap kepuasan pasien
diruangan penyakit dalam rumah sakit
santa elisabeth medan tahun 2016. Jurnal
ilmiah PANNMED, Volume 11 , No.1, 51
- 55.
Ismaniar. (2019). Keselamatan pasien di
rumah sakit. Yogyakarta: Deepublish.
Karaca, A., & Durna, Z. (2019). Patient
satisfaction with the quality of nursing
care. Nursing Open, 6, 535–545.
Nightingale, S., Spiby, H., Sheen, K., & Slade,
P. (2018). The impact of emotional
intelligence in health care professionals
on caring behaviour towards patients in
clinical and long-term care settings:
Findings from an integrative review.
International Journal of Nursing Studies,
80, 106–117.
Romero-García, M., Delgado-Hito, P., Cueva-
Ariza, L. de la, Martínez-Momblan, M.
A., Lluch-Canut, M. T., Trujols-Albet, J.,
E-Udina, M.-E. J.-U., & Benito, L.
(2018). Level of satisfaction of critical
care patients regarding the nursing care
received: Correlation with
sociodemographic and clinical variables.
Australian Critical Care, 1–8.
Salehi, A., Jannati, A., Nosratnjad, S., &
Heydari, L. (2018). Factors influencing
9

Anda mungkin juga menyukai