ABSTRAK
Latar Belakang: Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator utama dalam
aspek pelayanan kesehatan di rumah sakit. Pasien yang memiliki tingkat kepuasan
tinggi terhadap pelayanan keperawatan di rumah sakit menentukan keputusannya
untuk berkunjung di lain waktu pada masa mendatang. Berdasarkan banyaknya
tinjauan mengenai adanya konsep caring dan kepuasan pasien, maka peneliti tertarik
untuk melakukan literature review demi mengkaji hubungan caring dengan kepuasan
pasien, serta konsep caring dan kepuasan pasien itu sendiri. Tujuan: Mengetahui
perilaku caring perawat terhadap tingkat kepuasan pasien di rumah sakit. Metode:
Metode yang digunakan adalah penelusuran database elektronik pada PubMed,
Google Scholar, dan Science Direct dengan rentang periode publikasi tahun 2015 –
2020. Hasil: Delapan artikel dipakai dalam review. Seluruhnya menunjukkan
hubungan yang signifikan antara perilaku caring perawat dengan tingkat kepuasan
pasien. Indikator perilaku caring yang dibutuhkan sebaiknya dapat disesuaikan
dengan kebutuhan perawatan pasien yang ada. Kesimpulan: Perilaku caring
perawat sangat esensial untuk dilakukan untuk meningkatkan kepuasan pasien
karena berdampak positif pada kondisi kesehatan pasien.
1
ABSTRACT
5
keahlian dan kompetensi, respon terhadap caring perawat. Kualitas perilaku caring
pangilan, tanggap memberikan informasi, yang baik dapat mendorong kepuasan pasien.
menjaga privasi, dan memberikan informasi Istilah yang sering dipakai oleh artikel-
yang dibutuhkan. Selanjutnya, Goh et al., artikel jurnal di lingkup interasional untuk
(2016) memaparkan indikator perilaku menggambarkan suatu tindakan keperawatan
caring dapat dilihat dari: (1) kemampuan adalah nursing care dan nurse caring
perawat menjaga hubungan dan privasi; (2) behaviors. Penggunaan kedua istilah ini juga
komunikasi dan partisipasi; (3) menghargai dipakai secara bergantian. Abdullah et al.,
perasaan pasien; (4) menjaga dan (2017) misalnya dalam judul jurnalnya,
meningkatkan kesehatan fisik; (5) menggunakan Nurse Caring Behaviors untuk
memastikan kebutuhan pasien terpenuhi. mengukur kepuasan pasien di Rumah Sakit
Sementara itu, Edvardsson et al., (2016) Ganga Ram, Lahore, Pakistan. Istilah
mengemukakan bahwa aspek humanisme Nursing Care dipakai dalam jurnal Karaca &
dalam keperawatan sama pentingnya dengan Durna (2019); Al-Awamreh & Suliman
aspek kebersihan lingkungan fisik rumah (2019); Edvardsson et al., (2016); Goh et al.
sakit yang mendukung kesehatan pasien. (2016); Romero-García et al. (2018); dan
Pengetahuan dan keahlian perawat juga Sillero & Zabalegui (2018). Tindakan
menjadi indikator penting yang menentukan keperawatan juga diistilahkan dalamjurnal
kepuasan pasien. Adapun indikator yang Aupia et al. (2017) sebagai Caring Behavior.
digunakan Karaca & Durna (2019) meliputi Adapun Person-centredness digunakan pada
perhatian perawat, kebaikan, penghargaan, jurnal Edvardsson et al. (2016).
tugas, keahlian, kemampuan, dan pemenuhan Istilah nurse caring, nursing care, dan caring
kebutuhan pasien. Perilaku caring perawat ketiganya memiliki makna yang sama, yakni
berperan besar terhadap kepuasan dan tindakan, perilaku, atau asuhan keperawatan
kesehatan pasien, serta lebih dari sekadar yang diberikan seorang perawat kepada
kinerja dalam memberikan pelayanan di pasien. Konsep person-centredness pada
sektor kesehatan, dalam praktik asuhan dasarnya juga merujuk pada tindakan
keperawatan menekankan pada kebutuhan keperawatan, namun lebih difokuskan pada
pasien secara holistik dan memfokuskan pada esensi manusia atau humanisme sebagai
aspek kemanusiaan, perasaan empati, dan seseorang yang berhak memperoleh
perhatian serta dukungan yang tidak hanya perawatan, kepedulian, perhatian, dan
membuat pasien nyaman namun juga penghargaan secara holistik. Edvardsson et
berimplikasi baik bagi kesembuhan pasien. al. (2016) menjelaskan bahwa person-
centredness dikonseptualisasikan untuk
PEMBAHASAN menunjukkan perspektif etika, humanistik,
Penelusuran ini menghasilkan delapan dan holistis tentang tindakan keperawatan
jurnal yang kredibel dari database PubMed, yang membangun penghargaan pada manusia
Science Direct, dan Google Scholar. secara fundamental. Ia juga menambahkan
Kedelapan jurnal mengkaji tentang hubungan bahwa perspektif person-centred adalah
antara variabel kepuasan pasien dan perilaku mengintegrasikan hubungan “being with”
caring perawat. Sampel dari delapan jurnal dengan “doing for” dalam asuhan
tersebut diperoleh dari pasien yang menjalani keperawatan. Dapat disimpulkan bahwa
rawat inap di rumah sakit. Berdasarkan tindakan, perilaku, atau asuhan keperawatan
pengukuran menggunakan instrumen lebih sering dijelaskan dengan istilah nursing
kepuasan pasien yang dilakukan, diperoleh care sebagai kata kunci umum dalam jurnal-
hasil bahwa terdapat hubungan yang positif jurnal internasional atau jurnal berbahasa
antara kepuasan pasien dengan perilaku Inggris. Istilah lainnya yakni nurse caring
dan caring behavior. Sebagai penjelasan atas
6
perspektif tindakan keperawatan yang lebih dalam mengurangi kegelisahan, rasa sakit,
humanistik, dipakai istilah person- dan meningkatkan optimisme untuk sembuh
centredness. (Karaca & Durna, 2019; Sillero & Zabalegui,
Berdasarkan delapan artikel jurnal yang 2018). Hal ini sesuai dengan hasil yang
dianalisis peneliti, diketahui bahwa perilaku diperoleh dari penelitian Calong & Soriano
caring perawat memiliki hubungan yang erat (2018) yakni pasien paling merasakan
dengan tingkat kepuasan pasien di rumah kepuasan dari segi perawat yang memberikan
sakit. Perilaku caring yang diterapkan rasa kenyamanan. Sedangkan studi yang
dengan baik dapat menghasilkan tingkat dilakukan King et al., (2019) dan Romero-
kepuasan pasien yang tinggi, begitupun García et al., (2018) menyatakan bahwa
sebaliknya. Perawat memiliki kewajiban indikator yang memperoleh kepuasan tinggi
memberikan layanan kesehatan yang dari pasien yakni pengetahuan dan keahlian
ditujukan bagi kesehatan pasien, sedangkan perawat dalam memberikan perawatan
kepuasan pasien timbul jika kebutuhannya medis.
telah terpenuhi. Kebutuhan pasien tersebut Tingkat kepuasan pasien yang paling
meliputi aspek fisik dan psikologis. Sehingga rendah dipengaruhi oleh perilaku komunikasi
konsep perilaku caring dapat dinilai dari dua perawat dalam memberikan informasi
dimensi yakni teknis dan nonteknis. tentang kondisi kesehatan pasien. Penjelasan
Berdasarkan tinjauan literature yang tentang hasil tes, status kesehatan, dan
dilakukan, perilaku caring perawat kebutuhan perawatan kerap dianggap tidak
memengaruhi kepuasan pasien di rumah sakit memuaskan oleh pasien (Goh et al. 2016;
secara positif. Pada studi yang dilakukan Al- Karaca dan Durna 2019; Sillero dan
Awamreh & Suliman (2019), pasien menilai Zabalegui 2018). Hal ini disebabkan karena
kualitas perilaku caring perawat dengan adanya kecemasan pasien terkait
predikat luar biasa dan sebagian besar pasien kesehatannya dan kurangnya kemampuan
merasa puas dengan keperawatan yang perawat dalam menyampaikan informasi
diberikan. Demikian halnya dengan hasil dengan baik. Informasi tentang kondisi
penelitian Sillero & Zabalegui, (2018) dan pasien penting disampaikan karena
King et al., (2019) yang menunjukkan berhubungan dengan pemahaman pasien
adanya hubungan yang positif, kuat, dan mengenai jenis perawatan dan kebutuhan
signifikan antara perilaku caring dan yang harusterpenuhi. Indikator kepuasan
kepuasan pasien. Namun, studi lainnya yang terendah lainnya dihasilkan dalam studi Goh
dilaksanakan oleh Soliman et al., (2015) et al., (2016), dan Sillero & Zabalegui
menemukan bahwa terdapat hubungan yang (2018), yakni pasien merasa paling tidak
negatif antara asuhan keperawatan dengan puas dengan kemampuan komunikasi yang
kepuasan pasien. Menurutnya, hal ini dilakukan oleh perawat. Perawat dinilai harus
dikarenakan situasi pada saat penelitian lebih meningkatkan kualitasnya dalam
dilakukan tidak mendukung pasien dalam berkomunikasi dengan pasien, lebih banyak
merespon baik perilaku caring, selain itu mendengarkan pasien, dan menghabiskan
terdapat kemungkinan bahwa pasien terlalu waktu lebih lama dengan pasien. Temuan ini
berfokus pada aspek-aspek teknis ketimbang sebagaimana dinyatakan oleh Finefrock et al.
hubungan personal yang dibangun oleh (2018) bahwa komunikasi yang baik dengan
perawat. Hasil studi menunjukkan bahwa pasien akan mengarah pada kepuasan pasien.
responden paling merasa puas dengan aspek Setidaknya, ada enam bentuk komunikasi
‘Concern dan Caring’. Pasien merasa yang dianggap paling berdampak pada
dihargai dan diperhatikan dengan baik. kepuasan, antara lain (1) tersenyum dan
Empati perawat dan kepekaan untuk melakukan kontak mata; (2) berjabat tangan;
mendengarkan pasien membantu pasien (3) meminta maaf karena membuat
7
menunggu lama; (4) memulai percakapan rendah yang dinilai oleh pasien yakni
dengan pertanyaan terbuka seperti “Apa yang komunikasi perawat. Perawat perlu
bisa saya bantu?”; (5) melakukan setidaknya meningkatkan kemampuan komunikasinya
satu gestur nonmedis; (6) memperpanjang dengan pasien.
waktu dalam berkomunikasi. Berdasarkan pembahasan dan hasil yang
Pasien yang merasakan kepuasan akan dipaparkan, adapun saran yang dapat
berdampak baik bagi pihak rumah sakit dan diajukan oleh peneliti yaitu : Konsep caring
pasien itu sendiri. Pasien yang merasakan perlu dirumuskan berdasarkan identifikasi
kepuasan mengindikasikan bahwa kebutuhan kebutuhan keperawatan pasien yang dapat
akan kesehatannya terpenuhi dengan baik dilakukan dengan pengukuran kepuasan
sehingga mendukung proses kesembuhannya. pasien. Hubungan konsep caring dan
Bagi pihak rumah sakit, penilaian pasien kepuasan pasien perlu diarahkan secara lebih
yang tinggi berarti bahwa pasien akan spesifik dengan kajian yang lebih mendalam.
cenderung berkunjung kembali, bahkan Bagi peneliti selanjutnya, kajian studi dapat
merekomendasikan rumah sakit tersebut dilakukan dengan memfokuskan pada bidang
kepada orang lain. Pada sisi lain, penilaian yang lebih terfokus pada instrumen atau
yang tinggi mendorong nilai akreditasi rumah konteks tertentu sehingga hasil yang
sakit dan meningkatkan citra rumah sakit di diperoleh dapat lebih terfokus.
mata masyarakat. Meskipun demikian, perlu
digarisbawahi bahwa aspek terpenting dalam DAFTAR PUSTAKA
memberikan perilaku caring yakni misi Al-Awamreh, K., & Suliman, M. (2019).
kemanusiaan yang dituntaskan oleh perawat Patients’ satisfaction with the quality of
sebagai pekerja kesehatan dan rumah sakit nursing care in thalassemia units.
sebagai penyedia jasa kesehatan. Applied Nursing Research, 47, 46–51.
Bagaimanapun, perlu juga disadari bahwa Asriwati, I. (2019). Buku Ajar Antropologi
pasien memiliki kebutuhan yang berbeda- Kesehatan dalam Keperawatan.
beda sehingga perilaku caring yang diberikan Yogyakarta: Penerbit Deepublish.
pun harus disesuaikan dengan kebutuhan Bucco, T. (2015). The Relationships Between
pasien. Patients’ Perceptions of Nurse Caring
Behaviors, Nurses’ Perceptions of Nurse
SIMPULAN DAN SARAN Caring Behaviors and Patient
Satisfaction in the Emergency
Perilaku caring meliputi aspek teknis Department [Seton Hall University.
seperti lingkungan rumah sakit, aspek fisik Buchanan, J., Dawkins, P., & Lindo, J. L. M.
seperti kondisi medis pasien, dan aspek (2015). Satisfaction with nursing care in
psikologis yang berhubungan dengan kondisi the emergency department of an urban
psikologi pasien. Tingkat kepuasan pasien hospital in the developing world: A pilot
merupakan hal yang penting bagi layanan study. International Emergency Nursing,
kesehatan karena dapat menjadi indikator 1–7.
kualitas layanan rumah sakit. Kepuasan pasien Compton, E. K., Gildemeyer, K., Mason, T.
bergantung pada kualitas perilaku caring M., Hartranft, S. R., & Sutton, S. K.
perawat sehingga perawat perlu memiliki (2018). Nurses’ Caring Behaviors: The
perilaku caring yang baik. Semakin tinggi perception of patients with cancer at the
kualitas perilaku caring perawat, maka time of discharge after surgery. Clinical
kepuasan pasien juga semakin tinggi. Journal of Oncology Nursing, 22(2),
Indikator perilaku caring yang dinilai 169–174.
paling tinggi oleh pasien yakni berkaitan Cosma, S. A., Bota, M., Fleşeriu, C.,
dengan perhatian dan kepedulian perawat Morgovan, C., Văleanu, M., & Cosma,
terhadap pasien. Sedangkan indikator paling D. (2020). Measuring patients’
8
perception and satisfaction with the the inpatients satisfaction in public
Romanian healthcare system. hospitals: a systematic review. Bali
Sustainability (Switzerland), 12(4), 1–16. Medical Journal, 7(1), 17.
Edvardsson, D., Watt, E., & Pearce, F. (2016). Sillero, A. S., & Zabalegui, A. (2018).
Patient experiences of caring and person- Satisfaction of surgical patients with
centredness are associated with perioperative nursing care in a Spanish
perceived nursing care quality. Journal tertiary care hospital. SAGE Open
of Advanced Nursing, 1–11. Medicine, 6, 1–9.
Farzianpour, F., Byravan, R., & Amirian, S. Teting, N. (2018). Teori Caring & Aplikasi
(2015). Evaluation of Patient Satisfaction dalam Pelayanan Keperawatan.
and Factors Affecting It: A Review of Yogyakarta: Penerbit ANDI.
the Literature. Health, 07(11), 1460–
1465.
Goh, M. L., Ang, E. N. K., Chan, Y.-H., He,
H.-G., & Vehviläinen-Julkunen, K.
(2016). A descriptive quantitative study
on multi-ethnic patient satisfaction with
nursing care measured by the Revised
Humane Caring Scale. Applied Nursing
Research, 31, 126–131.
Ginting. (2016). Hubungan perilaku caring
perawat terhadap kepuasan pasien
diruangan penyakit dalam rumah sakit
santa elisabeth medan tahun 2016. Jurnal
ilmiah PANNMED, Volume 11 , No.1, 51
- 55.
Ismaniar. (2019). Keselamatan pasien di
rumah sakit. Yogyakarta: Deepublish.
Karaca, A., & Durna, Z. (2019). Patient
satisfaction with the quality of nursing
care. Nursing Open, 6, 535–545.
Nightingale, S., Spiby, H., Sheen, K., & Slade,
P. (2018). The impact of emotional
intelligence in health care professionals
on caring behaviour towards patients in
clinical and long-term care settings:
Findings from an integrative review.
International Journal of Nursing Studies,
80, 106–117.
Romero-García, M., Delgado-Hito, P., Cueva-
Ariza, L. de la, Martínez-Momblan, M.
A., Lluch-Canut, M. T., Trujols-Albet, J.,
E-Udina, M.-E. J.-U., & Benito, L.
(2018). Level of satisfaction of critical
care patients regarding the nursing care
received: Correlation with
sociodemographic and clinical variables.
Australian Critical Care, 1–8.
Salehi, A., Jannati, A., Nosratnjad, S., &
Heydari, L. (2018). Factors influencing
9