Anda di halaman 1dari 13

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT PADA

PELAKSANAAN ORIENTASI PASIEN BARU DENGAN


KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP
RUMAH SAKIT ANTON SOEDJARWO
BHAYANGKARA PONTIANAK

(The Relationship Of Nursing Therapeutic Communications OnImplementation


OfNew Patient Orientations With Patient Satisfaction In Interior RoomsHospital
Anton SoedjarwoBhayangkara Pontianak)

Indri Tri Handayani*, M. Ali Maulana*, Mahyudin*


*
Mahasiswa Program Studi Keperawatan, Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura,
itrihandayani307@gmail.com
*
Staf Pengajar Program Studi Keperawatan, Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura
*
Staf Pengajar Program Studi Keperawatan, Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura

ABSTRAK
Latar Belakang : Hubungan komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang
dilakukan seorang perawat untuk menciptakan hubungan Saling percaya dan
merencanakan tindakan keperawatan yang sesuai dengan kebutuhan pasien serta
untuk mencapai kepuasan. Orientasi pasien baru adalah kesepakatan antara
perawat dan pasien atau keluarga dalam memberikan asuhan keperawatan.
Tujuan : Untuk mengetahui “Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat Pada
Pelaksanaan Orientasi Pasien Baru Dengan Kepuasan Pasien Di Ruang Rawat
Inap Rumah Sakit Anton Soedjarwo Bhayangkara Pontianak”
Metode : Penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional.
Sampel dalam penelitian ini menggunakan probability sampling dengan metode
strafied random sampling. Jumlah responden 82 orang. Uji statistik yang
digunakan adalah chi-square.
Hasil : Didapatkan p value = 0,024 (p<0,05) artinya terdapat hubungan antara
orientasi pasien baru dengan kepuasan pasien. Orientasi pasien baru yang
dilakukan oleh peneliti menunjukan hasil sebanyak 57 orang (69,5%) menyatakan
Ya pada orientasi pasien baru. Pasien yang menjalani perawatan diruang rawat
inap rumah sakit anton soedjarwo pontianak sebanyak 51 orang (62,2%)
menyatakan puas
Kesimpulan : Terdapat Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat Pada
Pelaksanaan Orientasi Pasien Baru Dengan Kepuasan Pasien Di Ruang Rawat
Inap Rumah Sakit Anton Soedjarwo Bhayangkara Pontianak.

Kata Kunci : Komunikasi Terapeutik, Orientasi Pasien Baru, Kepuasan Pasien


Referensi : 37 (2006-2018)
Abstract
Background: Therelationship of therapeutic communication is a communication
by nurses to create trusting relationships and to planning an implementation that
according to patient needs and to achieve patient satisfaction.The new patient
orientation is a agreement between nurses andpatients or families in providing
nursing care.
Purpose: The aim of this research is to understand the nursing therapeutic
communication on implementation of new natient orientations with patient
satisfaction in interior rooms Anton Soedjarwo Bhayangkarahospital in Pontianak.
Method: This research was used the Quantitatif which is using the Cross
Sectional Approach. Nonprobability Sampling and Incidental Sampling Method
were used in this research. The total respondent are 82 peoples. Analysis in this
study used chi-square.
Result: Obtained p value = 0,024 (p<0,05). means there are relationship between
orientation of new patient with patient satisfaction. The new patient orientation
that doing by the researcher showed 57 respondents (69.5%) stated Yes in the
orientation of the new patient. Patient during the hospital room treatment room
anton soedjarwo pontianak as many as 51 people (62.2%) expressed satisfaction.
Conclusion: There is a Relationship of Nursing Therapeutic Communication on
the Implementation of New Patient Orientation With Patient Satisfaction In
Inpatient Room Anton Soedjarwo BhayangkaraHospital in Pontianak.

Keyword: Therapeutic Communication , New Patient Orientation, Patient


Satisfaction
Refference: (2006-2018)
PENDAHULUAN Menurut penelitian yang
Berdasarkan Undang-Undang dilakukan oleh febriani (2015)
RI No. 44 tahun 2009 tentang menunjukan penerapan komunikasi
Rumah Sakit, rumah sakit adalah terapeutik perawat dan
institusi pelayanan kesehatan yang tingkatkepuasan pasien di Ruang
menyelenggarakan pelayanan Rawat Inap RSUD Sultan Syarif
kesehatan perorangan secara Mohammad Alkadrie Kota
paripurna yang menyediakan Pontianaksudah baik. Komunikasi
pelayanan kesehatan yang terapeutik didapatkan hasil 83,3%
bermutu, terjangkau, dalam dan kepuasan pasien 81,4%. Lain
menyejahterakan masyarakat dengan penelitian Siti (2016)
yangmembutuhkan (Depkes RI, sampel sebanyak 57 responden
2009). Pelayanan kesehatan yang yangdiperoleh secara accidental
berkualitas adalah pelayanan samplingHasil penelitianini
kesehatan yang dapat memuaskan menunjukkan 49,1% komunikasi
setiap pemakai, terapeutik perawat baik dan 68,4%
penyelenggaraannya juga harus responden puas .Kesimpulan ada
sesuai dengan standar dan kode hubungan yang signifikan
etik profesi yang telah ditetapkan, Antarakomunikasi terapeutik
karena memilih atau menetapkan perawat dengan kepuasan pasien.
prioritas indikator kualitas Salah satu prosedur awal dalam
pelayanan kesehatan, sebagai dasar penerimaan pasien diruang
untuk memutuskan tingkat keperawatan adalah orientasi pasien
kepuasannya (Cahyadi,2007). baru (Potter & Perry, 2010).
Pelayanan dirumah sakit Orientasi adalah kegiatan yang
termasuk pelayanan medik, penting dilakukan agar hubungan
pelayanan penunjang, pelayanan saling percaya antara perawat dan
kedokteran, pelayanan pasien dapat terbina dengan baik.
Laboraturium, pelayanan farmasi Orientasi pasien baru merupakan
dan keperawatan. Keperawatan kontrak antara perawat dan pasien/
merupakan bentuk pelayanan keluarga dimana terdapat
profesional berupa pemenuhan kesepakatan dalam memberikan
kebutuhan dasar yang diberikan asuhan keperawatan (Sitorus,2006).
kepada individu yang sehat maupun Program orientasi dilakukan
sakit yang mengalamí gangguan dengan memberikan informasi
fisik, psikis, dan sosial agar dapat tentang ruang perawatan,
mencapai derajat kesehatan yang lingkungan sekitar, peraturan yang
optimal. Bentuk pemenuhan berlaku, fasilitas yang tersedia, cara
kebutuhan dasar dapat berupa penggunaan, tenaga kesehatan dan
meningkatkan kemampuan yang staf serta kegiatan pasien yang
ada pada individu, mencegah, dijelaskan kepada pasien maupun
memperbaiki, dan melakukan keluarga ( Potter & Perry, 2010).
rehabilitasi dari suatu keadaan yang Beberapa manfaat adanya orientasi
dipersepsikan sakit oleh individu pasien baru yaitu membina
(Nursalam,2008). hubungan saling percaya antara
perawat dan pasien, pasien dan
keluarga memahami tentang pelaksanaan orientasi pasien baru
peraturan rumah sakit dan semua kepada pasien ketika pertama kali
fasilitas yang tersedia beserta cara pasien masuk di ruangan tersebut.
penggunaannya (Tjiptono,2011). Menurut Pratanti (2007)
Hasil penelitian tentang pemberian seorang perawat harus bersikap
program orientasi pada pasien asertif dalam menyampaikan
kanker menunjukkan bahwa pertanyaan yang tepat dan membuat
program orientasi dapat suara mereka didengar. Kepuasan
meningkatkan pengetahuan dan pasien merupakan suatu keadaan
pemahaman keluarga terkait yang dirasakan pasien setelah ia
kondisi klien, menurunkan tingkat mengalami suatu tindakan atau
dan sifat kecemasan, menurunkan hasil dan memenuhi harapannya
stress, menurunkan gelaja depresi, (Hartono 2010). Rendahnya suatu
dan meningkatkan koping pelayanan rumah sakit akan
(chan,2012). Selain itu, program berpengaruh pada ketidakpuasan
orientasi pasien baru juga pasien terhadap mutu pelayanan
bermanfaat dalam meningkatkan yang dipengaruhi oleh kualitas
kepuasan pasien (Hastuti,2008). pelayanan yang diberikan rumah
Berdasarkan penelitian yang sakit (Pohan, 2012).
dilakukan oleh Efilia (2017) Hasil Manfaat komunikasi terapeutik
penelitian ini menunjukkan menurut Anas (2014) adalah
bahwapelaksanaan orientasi pasien Mendorong dan menganjurkan
baru oleh perawat telah dilakukan kerja sama antara perawatdengan
dengan baik karenasebanyak 72,4% pasien melalui hubungan perawat-
responden menyatakan bahwa pasien dan mengidentifikasi,
perawat dalam melakukan mengungkapkan perasaan,
orientasipasien baru termasuk mengkajimasalah, dan
dalam kategori sangat baik, baik, mengevaluasi tindakan yang
dancukup baik. Hasil studi dilakukan olehperawat.
pendahuluan, melakukan Berdasarkan penelitian yang
wawancara pada 10 perawat di dilakukan oleh Sandra (2013)
RSUD Hj. Anna Lasmanah didapatkan hasil dari kuesioner
Banjarnegara menggambarkan dimana ada pernyataan pasien yang
bahwa 6 perawat (60%) menyatakan 88,31% perawat saat
mengatakan bahwa terkadang tidak berkomunikasi tidak
semua informasi yang terdapat pada memperkenalkan identitasnya
standar operasional prosedur dengan jelas, 72,72% perawat saat
pelaksanaan orientasi pasien baru berkomunikasi tidak menggunakan
diberikan kepada pasien/keluarga cara yang baik dan benar, 88,31%
karena terkendala waktu dan perawat tidak menyampaikan isi
jumlah pasien yang masuk di atau topik pembicaraan dengan
ruangan tersebut, sedangkan 4 jelas,dan 61,03% perawat
perawat (40%) mengatakan bahwa mempunyai sikap tidak bersahabat
selalu memberikan semua saat berkomunikasi sehingga pasien
informasi yang terdapat pada merasa tidak puas dengan
standar operasional prosedur
komunikasi terapeutik yang berharap bahwa kipra Rumah Sakit
dilakukan oleh perawat. Bhayangkara Pontianak dapat
Penelitian yang dilakukan setara dengan rumah sakit
olehTransyah 2018 Hasil penelitian pemerintah ataupun rumah sakit
menunjukkan bahwa lebih dari swasta yang ada di kota Pontianak,
separoh yaitu 64% pasien tidak sehingga kedepannya rumah sakit
puas dengan pelaksanaan bhayangkara pontianak benar –
komunikasi terapeutik perawat. benar dapat menjadi rumah sakit
Lebih dari separoh yaitu 74% kebanggaan bagi masyarakat polri
perawat kurang di kalimantan barat. setelah berhasil
melakukankomunikasi terapeutik terakreditasi pada 5 ( lima ) bidang
terhadap pasien. Jadi terdapat pelayanan dasar, rumah sakit
hubungan yang bermakna antara bhayangkara pontianak menyadari
kepuasan pasiendengan pelaksanan bahwa betapa beratnya beban tugas
komunikasi terapeutik perawat di yang harus dihadapi untuk
ruang rawat inap interne RSUD dr. kedepannya karena semua kegiatan
Rasidi Padangtahun 2017. pelayanan kesehatan yang
Berdasarkan dari hasil diberikan kepada pasien harus
observasi yang dilakukan di Rumah sesuai dengan standar operasional
Sakit Anton Soedjarwo prosedur / sop. Oleh karena itu
Bhayangkara Pontianak adalah profil rumah sakit bhayangkara
rumah sakit yang sudah beroperasi pontianak ini merupakan gambaran
sejak tahun 2002 tercatat kedalam hasil dari proses dalam rangka
Rumah Sakit Tipe C dengan pengembangan diri kearah yang
akreditasi paripurna. Terdapat lebih maju, untuk mencapai visi
empat macam pelayanan spesialis dan misi rumah sakit.
disediakan yakni pelayanan Berdasarkan profil Rumah Sakit
penyakit dalam, pelayanan bedah, Anton Soedjarwo Bhayangkara
pelayanan kesehatan anak, serta Pontianak yang didapatkan,
pelayanan kebidanan dan sebanyak 129 tempat tidur, jumlah
kandungan.Gagasan berdirinya pasien dalam 1 bulan terakhir
Rumah Sakit Anton Soedjarwo sekitar 454 pasien, Jumlah Bed
Bhayangkara Pontianak ini Occupansy Rate (BOR) atau angka
dibawah pemerintahan polri dari pengguna tempat tidur: 64,76% ,
tni, hingga tumbuh suatu gagasan Length Of Stay (LOS) atau rata-
untuk memperluas cakupan rata lamanya pasien dirawat: 4,06%
danjangkauan pelayanan kesehatan , Turn Over Interval (TOI) atau
sampai ke daerah – daerah / tenggang perputaran: 1,82% .
kewilayahan maka dibangunlah Karena rumah sakit sudah
Rumah Sakit Bhayangkara. Rumah terakreditasi paripurna, masih
Sakit Bhayangkara Pontianak yang terdapat kesenjangan tentang
sudah berusia lebih kurang 15 ( orientasi pasien baru. Dari hasil
Lima Belas ) tahun mulai wawancara yang telah dilakukan
membenahi diri dari piranti lunak pada salah satu perawat dan staff
untuk bidang administrasi, fasilitas, tata usaha pernah dilakukan survei
alat dan tenaga, dan sangat tentang kepuasan pasien dengan
kotak saran, tetapi untuk kepuasan pasien dan didampingianggota
orientasi pasien baru tidak keluarga yang dilakukan dikamar
dilakukan survei kepuasan pasien pasien. Selanjutnya pasien
dan tidak ada standar operasional dankeluarga diberikan informasi
prosedur tentang orientasi pasien yangterkait dengan pasien dan
baru oleh perawat. Tetapi ada keluargaselama mendapat
beberapa perawat melakukan perawatan di rumahsakit.
orientasi pasien baru dan ada juga Dari hasil studi pendahuluan
perawat yang tidak melakukan peneliti memilih Rumah Sakit
orientasi pasien baru. Contohnya Anton Soedjarwo Bhayangkara
perawat meperkenalkan diri pada Pontianak untuk mengetahui sejauh
awal pertemuan, perawat mana hubungan komunikasi
menjelaskan tata tertib ruangan, terapeutik pada orientasi pasien baru
perawat memberi informasi dengan kepuasan pasien rawat inap.
dimana ruang perawat dan perawat Dari pemikiran tersebut peneliti
memberitentang shift perawat yang ingin mengkaji lebih lanjut tentang
sedang berjaga.Beberapa perawat hubungan komunikasi terapeutik
belummengetahui pentingnya pada pelaksanaan orientasi pasien
praktik orientasisebagai salah satu baru dengan kepuasan pasien
sarana untuk menjalinhubungan terhadap pelayanan keperawatan di
yang baik antara perawat dengan ruang rawat inap.
pasien dan diharapkanmenimbulkan
kepuasan pasien terhadappelayanan METODE
keperawatan yang Penelitian ini adalah penelitian
diberikan.Kepuasan pasien kuantitatif. Desain yang digunakan
akanmempengaruhi proses dalam usulan penelitian ini adalah
penyembuhanpasien. Pasien yang rancangan cross sectional karena
kurang puasterhadap pelayanan dilakukan satu kali pengamatan
keperawatan akankurang kooperatif selama penelitian.
terhadap tindakanperawat sehingga Populasi dalam penelitian ini
akan menghambatproses adalah pasien rawat inap diruang
penyembuhan rawat inap selama lebih dari 24 jam
penyakitnya.Orientasi pasien di Rumah Sakit Anton Soedjarwo
barumerupakan kontrak antara Bhayangkara Pontianak.
perawat danpasien atau keluarga Penelitian ini sampel yang
dimana terdapatkesepakatan antara digunakan adalah pasien rawat inap
perawat denganpasien atau di Rumah Sakit Anton Soedjarwo
keluarganya dalammemberikan Bhayangkara Pontianaklebih dari 24
Asuhan keperawatan.Kontrak ini jam dengan memenuhi kriteria
diperlukan agar hubungansaling inklusi dan tidak memenuhi kriteria
percaya antara perawat dan eksklusi.Jumlah pasien dalam 1
pasienatau keluarga dapat terbina. bulan terakhir pada bulan maret
Praktikorientasi dilakukan saat sekitar 454 pasien.
pertama kalipasien datang (24 jam Populasi untuk penelitian
pertama) dankondisi pasien sudah diambil dari jumlah kunjungan
tenang. Orientasidiberikan pada pasien selama satu bulan terakhir
bulan maret tahun 2018 diruang Variabel independen dalam
rawat inap di Rumah Sakit Anton penelitian ini adalah komunikasi
Soedjarwo Bhayangkara Pontianak terapeutik pada orientasi pasien
dengan jumlah pasien 454 orang. baru. Sedangkan variabel dependen
Berdasarkandari hasil perhitungan dalam penelitian ini adalah
rumus, didapatkan hasil jumlah kepuasan pasien di ruang rawat inap
sampel responden yaitu 82 Rumah Sakit Anton Soedjarwo
responden. Bhayangkara Pontianak.
Penelitian ini akan
Kriteria inklusi dalam penelitian dilakukan di Rumah Sakit Anton
ini yaitu: Bersedia menjadi Soedjarwo Bhayangkara Pontianak.
responden penelitian: Mampu Penelitian ini akan dilakukan pada
berkomunikasi dengan baik, Umur 02 Juli sampai 15 Juli 2018.
Pasien >15tahun, Pasien sadar,
Pasien rawat inap >24 jam, Bisa
membaca dan menulis

HASIL
Tabel 1 Karakteristik Responden di ruang rawat inap Rumah Sakit Anton
Soedjarwo Bhayangkara.
Karakteristik F %
Responden
Usia Remaja (12-25) 17 20,7%
Dewasa (26-45) 34 41,5%
Lansia (46-100) 32 37,8%
Jenis Pria 40 48,8
kelamin Wanita 42 51,2
Pekerjaan Pelajar/Mahasiswa 14 17,1
Pegawai Negeri 14 17,1
Pegawai Swasta 3 3,7
Wiraswasta 16 19,5
Petani 12 14,6
Pensiun 19 23,2
Ibu Rumah Tangga 3 3,7
Tidak Bekerja 1 1,2
Tidak sekolah 5 6,1
Pendidikan SD 15 18,3
SMP 18 22,0
SMA 31 37,8
Perguruan Tinggi 13 15,9
Sumber : Data primer (2018)
Berdasarkan hasil analisis Berdasarkan pekerjaan yang paling
menunjukan bahwa dari 82 banyak adalah Pensiunan sebanyak
responden karakteristik berdasarkan 19 orang (23,2%) dan yang paling
usia yang terbanyak adalah kategori sedikit adalah tidak bekerja sebanyak
dewasa (26-45 tahun) yaitu sebanyak 1 orang (1,2%). Berdasarkan tingkat
34 orang (41,5%) dan paling sedikit Pendidikan, responden paling banyak
adalah responden dalam kategori adalah responden yang Pendidikan
remaja (12-25 tahun) yaitu sebanyak terakhir SMA sebanyak 31 orang
(20,7%), Berdasarkan jenis kelamin (37,8%) dan paling sedikit responden
responden paling banyak adalah adalah yang tidak sekolah sebanyak
wanita sebanyak 42 orang (51,2%) 5 orang (6,1%).
dan yang paling sedikit adalah pria
sebanyak 40 orang (48,8%).

Tabel 2 orientasi pasien baru rumah sakit di Ruang Rawat Inap


Rumah Sakit Anton Soedjarwo Bhayangkara Pontianak
Orientasi f %
Ya 57 69,5
Tidak 25 30,5
Total 82 100,0
Sumber data: Data primer 2018

Berdasarkan hasil orientasi pasien baru dan


analisis didapatkan hasil sebanyak 25 orang (30,5%)
sebanyak 57 orang (69,5%) menyatakan Tidak pada
menyatakan Ya pada orientasi pasien baru
Tabel 3 Hasil Kepuasan pasien di ruang rawat inap rumah anton
soedjarwo bhayangkara Pontianak

Kepuasan F %
Puas 51 62,2
Tidak Puas 31 37,8
Total 82 100,0
Sumber : Data primer (2018)

Berdasarkan hasil puas dan sebanyak 31 orang


analisisanalisis pada tabel 4.3 (37,8%) menyatakan tidak
didapatkan hasil sebanyak 51 puas.
orang (62,2%)menyatakan
hubungan komunikasi terapeutik pada pelaksanaan orientasi pasien
baru dengan kepuasan pasien di ruang rawat inap dirumah sakit
anton soedjarwo pontianak.(n=82)
Orientasi Kepuasan pasien
pasien baru
Puas Kurang puas Total P value
f % f % n %
Ya 40 48,8 17 20,7 57 69,5
Tidak 11 13,4 14 45,2 25 30,5 0,024
Total 51 62,2 31 37,8 82 100,0

Sumber : Data primer (2018)

bhayangkara pontianak.
Berdasarkan tabel 4.4 Berdasarkan hasil Uji chi-
didapatkan hasil bahwa square didapatkan nilai
responden yang menyatakan signifikan yaitu 0,024
orientasi di rumah sakit baik (p<005) artinya terdapat
dengan kategori puas dengan hubungan antara komunikasi
ya sebanyak 40 orang terapeutik pada pelaksanaan
(48,8%) dan orientasi puas orientasi pasien baru dengan
dengan kategori tidak kepuasan pasien di ruang
sebanyak 11 orang (13,4%), rawat inap rumah sakit anton
sedangkan responden yang soedjarwo bhayangkara
menyatakan orientasi tidak pontianak.
puas dengan kategori ya Hasil penelitian yang
sebanyak 17 orang (20,7%) dilakukan oleh peneliti
dan orientasi tidak puas didapatkan hasil bahwa
dengan tidak sebanyak 14 responden yang menyatakan
orang (45,2%). orientasi di rumah sakit baik
Berdasarkan data dan dengan kategori puas dengan
hasil analisis dengan uji chi- ya sebanyak 40 orang
square diperoleh p value = (48,8%) dan orientasi puas
0,024 (p<0,05) maka Ha dengan kategori tidak
diterima, artinya terdapat sebanyak 11 orang (13,4%),
hubungan antara komunikasi sedangkan responden yang
terapeutik pada pelaksanaan menyatakan orientasi tidak
orientasi pasien baru dengan puas dengan kategori ya
kepuasan pasien . sebanyak 17 orang (20,7%)
dan orientasi tidak puas
PEMBAHASAN dengan tidak sebanyak 14
Ada Terdapat hubungan orang (45,2%).
komunikasi terapeutik pada Melihat adanya
pelaksanaan orientasi pasien hubungan antara komunikasi
baru dengan kepuasan pasien terapeutik pada pelaksanaan
diruang rawat inap rumah orientasi pasien baru dengan
sakit anton soedjarwo kepuasan pasien di ruang
rawat inap rumah sakit anton sebanyak 19 orang (23,2%), dan
soedjarwo bhayangkara SMA sebanyak 31 orang
pontianak. peneliti (37,8%).
mengambil kesimpulan b. Orientasi pasien baru yang
bahwa semakin baik dilakukan oleh peneliti
komunikasi terapeutik pada menunjukan hasil sebanyak 57
pelaksanaan orientasi pasien orang (69,5%) menyatakan Ya
baru yang diberikan maka pada orientasi pasien baru dan
akan semakin tinggi pula sebanyak 25 orang (30,5%)
tingkat kepuasan yang di menyatakan Tidak pada orientasi
rasakan oleh pasien. pasien baru
Berdasarkan hasil c. Kepuasan pasien selama
penelitian diperoleh menjalani perawatan diruang
Berdasarkan hasil penelitian rawat inap rumah sakit anton
pratiwi (2014) dapat soedjarwo pontianak sebanyak
diketahui bahwa 67% 51 orang (62,2%) menyatakan
respondenalam kategori puas puas dan sebanyak 31 orang
dan 33%responden dalam (37,8%) menyatakan tidak puas
kategori sangat d. Terdapat hubungan komunikasi
puas.Karakteristik pasien terapeutik pada pelaksanaan
baru di RuangMelati RSD orientasi pasien baru dengan
Mardi Waluyo Kota kepuasan pasien diruang rawat
Blitarbulan Mei 2012 yaitu : inap rumah sakit anton
53% berjeniskelamin laki- soedjarwo bhayangkara
laki, 64% memiliki pontianak..
latarbelakang pendidikan
SMU, 43% berusia31-40 SARAN
tahun, 40% memiliki Berdasarkan penelitian dan
pekerjaanpetani,orientasi pembahasan Berdasaarkan hasil
pasien baru di Ruang penelitian dan pembahasan hubungan
MelatiRSD Mardi Waluyo komunikasi terapeutik perawat pada
Kota Blitar padabulan Mei orientasi pasien baru dengan
2012 yaitu 67% kepuasan pasien di ruang rawat inap
dalamkategori puas dan 33% Rumah Sakit Anton Soedjarwo
dalam kategorisangat puas. Bhayangkara Pontianak saran yang
ingin disampaikan:
KESIMPULAN
a. Berdasarkan hasil penelitian
Berdasarkan karakteristik
responden yang terbanyak, usia DAFTAR PUSTAKA
responden dalam kategori
Dewasa yaitu sebanyak 34 orang Abdul Nasir, dkk. (2009).
(41,5%), jenis kelamin Komunikasi dalam
responden wanita sebanyak 42 keperawatan teori dan
orang (51,2%), pekerjaan aplikasi. Jakarta : salemba
responden adalah Pensiunan medika
Anas, T . (2014). Komunikasi dalam kalimantan Barat.
keperawatan. Jakarta: EGC http://eprints.undip.ac.id/924
3/1/ARTIKEL.pdf. Diakses
Budiharto. (2008). Metodologi tanggal
Penelitian Kesehatan. 15 maret 2018.
Jakarta: EGC.
Dharma, Kusuma Kelana. (2015).
Cahyadi, A. (2007). Antara Metodelogi Penelitian
Kepuasan Pasien Dan Keperawatan : Panduan
Kualitas Pelayanan Rumah Melaksanakan dan
Sakit Di Indonesia. Jakarta : Menerapkan Hasil Penelitian.
Rineka Cipta. Jakarta: Trans InfoMedika.
Chan, Raymond, Webster, Joan, & Fahrozy (2017), Hubungan Kualitas
Marquart, Louise. (2012). A Pelayanan Rumah Sakit
systematic Dengan Kepuasan Pasien
review : the effects of Pengguna BPJS Kesehatan di
orientation programs for Rumah Sakit Abdul Wahab
cancer patients and their Sjahranie Samarinda. Volume
family/carers. International 5 no 1, 118-124
Journal of Nursing Studies,
49(12), pp. 1558- Hastuti ASO.(2008).Pengaruh
1567. Penerapan Orientasi Pasien
http://eprints.qut.edu.au/4952 Baru Di Ruang Rawat Inap
6/ Rumah Sakit Panti Rapih
Yogyakarta. Universitas
Damaiyanti. (2014). Komunikasi Indonesia.
terapeutik dalam praktik
keperawatan. Bandung : PT. Imbalo S. (2006). Jaminan mutu
Refika aditama. layanan kesehatan : dasar-
dasar pengertian dan
Departemen Kesehatan Republik penerapan. Jakarta: EGC
Indonesia. (2009). Pedoman
Penyelenggaran dan Prosedur Irawan, H. (2003). 10 Prinsip
Rekam Medis Rumah Sakit di Kepuasan Pelanggan.
Indonesia Revisi 2. Jakarta: Jakarta: Elex
Departemen Kesehatan MediaKomputindo.
Republik Indonesia.
Kementrian Kesehatan Republik
Dermawan, I. (2015). Hubungan Indonesia. (2014). Pedoman
Pelaksanaan Komunikasi Pelaksanaan Jaminan
terapeutik dengan kepuasan Kesehatan Nasional. Jakarta:
klien dalam Kementrian Kesehatan RI.
mendapatkanpelayanan
keperawatan dalam di Kusumo, Mahendro Prasetyo.(2017).
instalasi gawat darurat Pengaruh Komunikasi
RSUDdr. Soedarso pontianak Terapeutik Perawat Terhadap
Kepuasan Pasien Di Rawat Rawat DI Ruangan Internal
Jalan Rsud Jogja. Program RSUD Kabupaten Papua
Manajemen Rumah Sakit Barat. In: Prosiding
Universitas Muhammadiyah Konferensi Nasional PPNI
Jogja.http://journal.umy.ac.id Jawa Tengah 2013. Jawa
/index.php/mrs Tengah.

Liyana. (2010). Pengaruh Pakaya N, Nontji W, As’ad S. (2013).


Komunikasi Terapeutik Pengaruh Orientasi Pasien
Perawat Terhadap Kepuasan Terhadap
Pasien Di Ruang Rawat Inap KepatuhanPasien/Keluarga
RS THT dan BEDAH PROF. Dalam Menjalankan Aturan
NIZAR. Universitas Esa Di Rumah Sakit
Unggul. UNHASMakassar.
http://digilib.esaunggul.ac.id Universitas Hasanudin.
.
Pratanti. (2007). internet. perilaku
Mubarak, w,i & chayatin, N. (2012). aserti dan perilaku agresif.
Ilmu Keperawatan komunitas Jakarta.
pengantar dan teori. Jakarta : http://www.indonesiannursin
salemba medika. g.com

Mulyatiningsih E. (2014). Pengaruh Pratiwi WD, Sari YK. (2014).


Orientasi Terhadap Tingkat Pengaruh Orientasi Pasien
Kecemasan Anak PraSekolah Baru terhadap Tingkat
Di Bangsal Anak Rumah Kepuasan Pasien. J Ners dan
Sakit Bhakti Wira Tamtama Kebidanan.
Semarang.FIKkes J
Keperawatan. Potter, P. A., & Perry, A. G. (2010).
Fundamental Keperawatan
Nugroho & Aryati. (2014).Hubungan Edisi 7 Buku 1. Jakarta:
komunikasi terapeutik Salemba Medika.
perawat dengan kepuasan
pasien di rumah sakit islam Ragusti. (2008). Orientasi pasien
Kendal. Jurnal. baru:pemberi informasi.
.unimus.ac.id/index.php/FIKk Diakses pada tanggal 23
es/article/view/245/25. Januari 2018.
http://www.scribd.com/standa
Nursalam. (2012). Konsep dan r-2/d/9884307>.
Penerapan Metodologi Rs bhayangkara. (2017). Profil rs
Penelitian Ilmu bhayangkara..
Keperawatan.3nded.Jakarta:
Salemba Medika. Sari, Efilia Intan. (2017). Gambaran
Perawat dalam Melakukan
Oktovina W. (2013). Pengaruh Orientasi Pasien Baru di
Orientasi Terhadap Tingkat Instalasi Rawat Inap RSUD
Kecemasan Pasien Yang Di Hj. Anna Lasmanah
Banjarnegara. Program Transyah, Hafifa Chici. (2018).
jurusan keperawatan fakultas Hubungan Penerapan
kedokteran universitas Komunikasi Terapeutik
diponegoro,skripsi. perawat dengan kepuasan
http://ejournal-s1.indip.ac.id/ pasien. STIKes YPAK
Padang, Program Studi
Sandra, R. (2013). Hubungan Pendidikan Ners, skripsi.
Komunikasi Terapeutik http://doi.org/10.22216/jen.v3
Perawat dengan Kepuasan il.2487
Pasien di Ruang Instalasi
Rawat Inap Non Bedah
(Penyakit Dalam Pria dan
Wanita) RSUP Dr. Djamil
Padang. STIKES Syedza
Saintika Padang .
Sitorus R.(2006). Model Praktik
Keperawatan Profesional di
Rumah Sakit : Penataan,
Struktur, & Proses (Sistem)
Pemberian Asuhan
Keperawatan di Ruang Rawat
: Panduan Implementasi.
Jakarta: EGC.
Siti,misi, Zulpahiyana dan Sofyan
Indrayana. (2016).
Komunikasi Terapeutik
Perawat Berhubungan dengan
Kepuasan Pasien.Universitas
Alma Ata
Yogyakarta.http://ejournal.al
maata.ac.id/index.php/JNKI
Sukrang, Sulfian W, Lestari KF,
Syaripudin.n (2016).
Pengaruh Orientasi
TerhadapTingkat Kecemasan
Pasien Yang Di Rawat Di
Ruangan Melon Rumah
SakitDaerah Madani
Propinsi Sulawesi Tengah. J
Kesehat Tadulako.
Tjiptono F, Chandra
G.(2011).Service, Quality &
Satisfication. 3rd ed.
Yogyakarta:Andi Publisher.

Anda mungkin juga menyukai