Anda di halaman 1dari 16

P ISSN 2337-649X/eISSN 2655-8874 Abdul Aziz, Aktivitas Fisik Untuk Menurunkan …

AKTIFITAS FISIK UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH


PADA PENDERITA HIPERTENSI : LITERATURE REVIEW
Abdul Aziz1), Fitri Arofiati2)
1
Mahasiswa Magister Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2
Program Magister Kaperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
abdulaziz0165@gmail.com

ABSTRAK

Hipertensi merupakan sindrom multifaktorial dan multicausal yang ditandai oleh tekanan
darah tinggi (≥140 / 90 mmHg), biasanya berhubungan dengan gangguan metabolik, hormonal,
serta struktural, dan merupakan risiko utama untuk penyakit koroner. Hipertensi banyak
dikaitkan dengan penyakit jantung dan pembuluh darah yang menyebabkan kesaitan dan
kematian yang utama di seluruh dunia dan berdampak pada biaya pengobatan dan biaya sosial
yang tinggi. Seperempat populasi orang dewasa didunia diperkirakan memiliki hipertensi,
dengan jumlah hampir satu miliar, dan dengan prevalensi hipertensi di seluruh dunia yang
diproyeksikan meningkat 60% pada tahun 2025.Pencegahan utama hipertensi telah menjadi
tantangan kesehatan masyarakat global, pedoman penatalaksanaan hipertensi saat ini
merekomendasikan peningkatan aktivitas fisik sebagai sarana untuk mencegah
hipertensi.Penelitian bertujuan mengetahui aspek aktifitas fisik yang berpengaruh terhadap
penurunan tekanan darah pada hipertensi.Pada penelitian literature review ini, original jurnal
yang meneliti pengaruh aktifitas fisik terhadap penurunan tekanan darah pada hipertensi
ditelusuri secara online melalui Pubmed (http: //www.ncbi.nlm.nih), dan E-Resource
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (http://e-resources.perpusnas.go.id/).
Dua puluh enam jurnal terpilih yang memenuhi kriteria inklusi direview. Latihan aerobik
intensitas sedang secara teratur dengan durasi minimal 30 menit perhari, minimal 3 kali
perminggu efektif menurunkan tekanan darah pada hipertensi. Latihan jenis ini
direkomendasikan menjadi terapi gaya hidup untuk pengendalian tekanan darah bagi penderita
hipertensi.

Kata Kunci : Aktifitas Fisik, Hipertensi, Penurunan Tekanan Darah.

ABSTRACT

Hypertension is a multifactorial and multicausal syndrome characterized by high blood


pressure (≥ 140/90 mmHg), usually associated with metabolic, hormonal and structural
disorders, and is a major risk for coronary disease. Hypertension is associated with
cardiovascular disease which is a major cause of morbidity and mortality throughout the world
and has an impact on medical costs and high social costs. A quarter of the world's adult
population is estimated to have hypertension, amounting to nearly one billion, and with the
prevalence of hypertension worldwide which is projected to increase 60% by 2025. The main
prevention of hypertension has become a global public health challenge, guidelines for
managing hypertension today recommend increasing physical activity as a means of preventing
hypertension. Research aims to determine aspects of physical activity that affect blood pressure
reduction in hypertension.

Jurnal Kesehatan Karya Husada/Vol.7, No. 1 Tahun 2019

34
P ISSN 2337-649X/eISSN 2655-8874 Abdul Aziz, Aktivitas Fisik Untuk Menurunkan …

In this literature review, original journals that examined the effect of physical activity
on blood pressure reduction in hypertension were explored online through Pubmed (http:
//www.ncbi.nlm.nih), and E-Resource of the National Library of the Republic of Indonesia
(http: // e-resources.perpusnas.go.id/). Twenty six selected journals that met the inclusion
criteria were reviewed. Regular moderate intensity aerobic exercise with sufficient duration
has proven to be most effective in lowering blood pressure in hypertension. This type of
exercise is recommended as a lifestyle therapy for controlling blood pressure in hypertensive
patients.

Keywords: Decreasing Blood Pressure, Hypertension Physical activity.

PENDAHULUAN meninggal karena penyakit kardiovaskuler


Penuaan telah dikaitkan dengan dan merupakan penyumbang 31 %
peningkatan terjadinya penyakit kronis kematian. Lebih lanjut, World Health
dan penurunan kebugaran fisik, termasuk Organization (WHO) memperkirakan
penurunan kekuatan dan kebugaran bahwa pada tahun 2030, 23,3 juta orang
aerobik. Hipertensi sindrom multifaktorial akan meninggal dunia kerena Penyakit
dan multicausal menjadi masalah utama kardiovaskuler (Bento, 2015 ; Arija,
dalam penuaan, karena merupakan faktor 2017).
risiko penting untuk terjadinya penyakit Pencegahan utama hipertensi telah
kardiovaskular dengan kerusakan organ menjadi tantangan kesehatan masyarakat
target berikutnya dan mempengaruhi lebih global. Pedoman penatalaksanaan
dari 50% dari mereka yang berusia 65 hipertensi saat ini merekomendasikan
tahun atau lebih tua (Araujo, et al., 2018; peningkatan aktivitas fisik sebagai sarana
Mota, et al., 2013).) untuk mencegah hipertensi (Wen, 2017).
Orang dengan tekanan darah sistolik Aktivitas fisik dapat menjadi upaya
130 - 140 mmHg memberikan risiko promotif dalam menurunkan tekanan
terjadi serangan jantung dan penyakit darah pada pasien dengan hipertensi
stroke dua kali lebih besar dibandingkan resisten (Araujo, et al., 2018; Bento,
dengan orang dengan tekanan sistolik 2015). Olah raga secara teratur telah
yang normal (Whelton, 2017). Disaming direkomendasikan sebagai perilaku
itu hipertensi berdampak pada biaya penting dalam mengendalikan tekanan
pengobatan dan biaya sosial yang tinggi. darah dimana satu sesi olah raga dapat
Pada tahun 2012 sebanyak 17,5 juta orang menurunkan tingkat tekanan darah
Jurnal Kesehatan Karya Husada/Vol.7, No. 1 Tahun 2019

35
P ISSN 2337-649X/eISSN 2655-8874 Abdul Aziz, Aktivitas Fisik Untuk Menurunkan …

dibandingkan periode sebelum berolah hidup utama pada orang dewasa dengan
raga. Ini layak dipergunakan sebagai hipertensi dirancang secara dan individual
terapi non-farmakologis yang efektif agar memenuhi komponen prinsip
untuk pengobatan hipertensi (Souto, Frequency (Seberapa sering), Intensity
2016). Aktivitas fisik dapat menjadi terapi (intensitas), Time (Berapa Lama), dan
tambahan yang penting untuk manajemen Type (Apa Jenisnya) atau dikenal dengan
terapi medis penyakit kardiovaskular FITT (Pescatello, 2015).
(Wen, 2017). Dibandingkan dengan orang dewasa
Rumusan masalah dalam peneliti an yang kurang aktif, individu yang lebih
ini adalah “Bagaimana aktifitas fisik aktif memiliki tingkat yang lebih rendah
mempengaruhi tekanan darah pada dari semua penyebab terjadinya kematian,
hipertensi?” penyakit pembuluh koroner, diabetes
Tujuan Penelitian untuk melitus, hipertensi, gangguan stroke,
menganalisis aspek aktifitas fisik dan sindrom metabolik, kanker payudara dan
pengaruhnya terhadap respon tekanan kanker kolon, kanker payudara, serta
darah pada penderita hipertensi. depresi.
Aktivitas fisik adalah gerakan tubuh Bila dibandingkan dengan orang
apapun yang dihasilkan oleh kontraksi otot yang gaya hidupnya sedentary, orang
rangka yang meningkatkan pengeluaran dewasa yang aktif secara fisik dan orang
energi diatas tingkat istirahat dan terdiri dewasa yang lebih tua menunjukkan
dari tugas rutin sehari-hari seperti tingkat kebugaran kardiorespirasi dan otot
komuter, kegiatan terkait dengan yang lebih tinggi, memiliki massa tubuh
pekerjaan, atau kegiatan rumah tangga, dan komposisi yang lebih sehat, dan profil
serta gerakan / kegiatan peningkatan biomarker yang lebih menguntungkan
kesehatan yang bertujuan. Latihan/ untuk mencegah penyakit kardiovaskular.
exercise adalah komponen aktivitas fisik dan diabetes tipe 2 dan untuk
yang direncanakan, terstruktur, dan meningkatkan kesehatan tulang. Berikut
berulang dengan maksud meningkatkan ini uraian beberapa manfaat aktifitas fisik
atau menjaga kesehatan (Diaz, 2014). terhadap sistem kardiovaskuler (WHO,
Aktifitas fisik / latihan yang 2010) : Efek aktifitas fisik terhadap sistem
direkomendasikan sebagai terapi gaya kardiovaskular. Aktivitas fisik memiliki
Jurnal Kesehatan Karya Husada/Vol.7, No. 2 Tahun 2019

36
P ISSN 2337-649X/eISSN 2655-8874 Abdul Aziz, Aktivitas Fisik Untuk Menurunkan …

berbagai efek fisiologis pada sistem tekanan darah dengan Tekanan Darah
kardiovaskular, dan yang paling penting Sistolik (TDS) ≥ 130mmHg atau tekanan
adalah meningkatkan fungsi endotel darah dengan Tekanan Darah Diastolik
vaskular melalui peningkatan vasodilatasi (TDD) ≥ 80mmHg. Tekanan darah sistolik
dan aliran darah, sebesar 130-140 mmHg mengarahkan
pada risiko AMI dan serangan stroke 2
mengurangi denyut jantung saat istirahat kali lebih besar daripa orang dengan
dengan meningkatkan rangsangan tekanan darah sistolik normal (Whelton,
parasimpatik, meningkatkan 2017).
vasculogenesis melalui sel-sel progenitor Bedasar etiologinya hipertensi
endotel, dan memperkuat toleransi dikelompokkan menjadi yaitu hipertensi
terhadap iskemia. dan cedera reperfusi. primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi
Kematian akibat penyakit kardiovaskuler primer sering disebut dengan hipertensi
yang terjadi di Cina kebanyakan terkait esensial yaitu hipertensi yang etiologinya
dengan aktifitas fisik yang buruk (Wen, tidak diketahui secara pasti, dan
2017). merupakan 90% dari semua kasus
Ada hubungan langsung antara hipertensi. Jenis hipertensi esensial
aktivitas fisik dan kesehatan menjadi penyebab utama morbiditas dan
kardiorespirasi (pengurangan risiko PJK, mortalitas yang dapat dimodifikasi
CVD, stroke, hipertensi). Aktivitas fisik (Bolívar, 2013).
meningkatkan kebugaran kardiorespirasi. Sekitar 10% orang mengalami
Kebugaran memiliki hubungan dosis- tekanan darah tinggi yang diakibatkan
respons langsung antara intensitas , oleh penyakit lain yang diderita atau
frekuensi , durasi , dan volume . Ada karena sefek obat, hipertensi karena sebab
hubungan dosis-respons untuk CVD dan tersebut dikelompokkan kedalam jenis
CHD. Pengurangan risiko secara rutin hipertensi sekunder. Dalam kasus tersebut
terjadi pada tingkat 150 menit dari tekanan darah biasanya akan kembali
setidaknya aktivitas intensitas sedang per normal atau turun secara signifikan
minggu. apabila penyebab diobati.
Tekanan darah tinggi atau yang Secara umum penatalaksanaan
sering disebut dengan hipertensi adalah hipertensi meliputi terapi farmakologis,
Jurnal Kesehatan Karya Husada/Vol.7, No. 2 Tahun 2019

37
P ISSN 2337-649X/eISSN 2655-8874 Abdul Aziz, Aktivitas Fisik Untuk Menurunkan …

terapi kelainan yang mendasari, serta pencarian sistematis dilakukan berdasar


terapi non farmakologis. strategi pencarian online berbahasa Inggris
Tekanan darah tinggi yang tidak yang dipilih dari dari Pubmed (http:
dikelola dengan baik dapat menimbulkan //www.ncbi.nlm.nih), dan E-Resource
komplikasi penyakit jantung koroner, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
serangan jantung, stroke dan penyakit (http://e-resources.perpusnas.go.id/).
ginjal kronis (Wen, 2017). Kriteria jurnal yang akan direview
adalah artikel jurnal penelitian dengan
subyek manusia pada pasien dewasa
tentang aktifitas fisik dan respon tekanan
METODOLOGI PENELITIAN darah pada hipertensi pada tahun 2013-
Penelitian ini merupakan penelitian 2018. Jurnal penelitian yang ditemukan
kepustakaan atau literature review, yaitu sesuai dengan kata kunci selanjutnya
penelitian untuk melakukan identifikasi, dilakukan skrining, dilihat abstrak,
evaluasi dan interpretasi terhadap hasil keemudian dibaca artikel full text.
penelitian tertentu topik tertentu, atau Jurnal yang sesuai dengan kriteria
fenomena tertentu yang menjadi perhatian inklusi dan terdapat tema aktifitas fisik,
peneliti (Kitchenham, 2004). Dalam tekanan darah dan hipertensi dan
penelitian Literature review peneliti selanjutnya dilakukan review. Kriteria
melakukan sintesis tematik yang disusun jurnal yang terpilih untuk review adalah
dari hasil penelitian terdahulu agar dapat jurnal yang didalamnya mengandung tema
digunakan oleh pembaca untuk aktifitas fisik, tekanan darah dan
mendapatkan ringkasan teori dan temuan- hipertensi. Kritera inklusi penelitian
temuan empiris terkait dengan topik yang sebagaiman dalam tabel.
diteliti.(Cisco, 2014). Kriteria Kriteria Inklusi
Data dalam penelitian ini merupakan Jangka waktu Rentang waktu penerbitan
data sekunder yang berupa hasil penelitian jurnal 5 tahun (2013-2018)
terdahulu terkait tentang aktifitas fisik,
tekanan darah dan hipertensi, yang
Bahasa Bahasa Inggris
didapatkan melalui penelusuran jurnal
Subyek Manusia dewasa
ilmiah internasional secara online. Strategi
Jurnal Kesehatan Karya Husada/Vol.7, No. 2 Tahun 2019

38
P ISSN 2337-649X/eISSN 2655-8874 Abdul Aziz, Aktivitas Fisik Untuk Menurunkan …

Jenis jurnal a. Desain Penelitan jurnal yang diteliti.


Original artikel penelitian yang
tersedia full text Desain
No Penelitian Jml %
1 RCT 9 35%
2 Kohort 3 12%
Tema isi Aktifitas fisik, tekanan darah 3 Randomized 2
jurnal dan hipertensi. Crossover
Studi 8%
4 Komparatif 3 12%
5 Korelatif 23%
Jurnal yang ditemukan melalui
6 Experimental 6 12%
penelusuran internet sesuai dengan kata 7 Quasi 3
Experimental 35%
kunci kemudian diskrining untuk
Jumlah 26 100%
mendapat jurnal yang memenuhi kriteria
inklusi dan eksklusi. Jurnal terpilih yang Desain penelitian jurnal yang
ditemukan full text kemudian dilakukan direview sebagian besar adalah randomize
assesment kelayakan dan di review. control trial dan quasi experimental
Ringkasan jurnal tersebut kemudian dengan besar masing-masing 35%, diikuti
dilakukan analisis terhadap isi yang penelitian korelatif sebesar 23% . Sisanya
terdapat dalam tujuan penelitian, hasil dan adalah penelitian kohort, komparatif dan
kesimpulan penelitian. experimental masing-masing 12%.
HASIL
Jurnal yang terpilih selanjutnya b. Pemetaan jurnal berdasar aspek
direview, dianalisa dan disusun dalam tabel aktifitas yang diteliti.
yang meliputi Peneliti / Tahun / Judul Aspek
No Frek %
penelitan/ Tujuan Penelitian, Negara Tempat Aktifitas Fisik
Frekuensi
Penelitian, Metode Penelitian/Responden, 1. (Seberapa 14 24%
Ringkasan Hasil Penelitian dan Kesimpulan. sering).
2. Intensitas 13 22%
Secara lengkap tabel review jurnal yang Time (Berapa
diteliti terlampir pada lampiran 1. Selanjutnya 3. lama 16 27%
durasinya).
dari jurnal yang telah direview dan ditabulasi Tipe (Apa
dilakukan pengelompokan dan pemetaan 4. jenis aktivitas 16 27%
fisiknya).
serta analisis deskriptif. Dari 26 jurnal yang 100
Jumlah 59
direview didapatkan hasil sebagai berikut : %

Jurnal Kesehatan Karya Husada/Vol.7, No. 2 Tahun 2019

39
P ISSN 2337-649X/eISSN 2655-8874 Abdul Aziz, Aktivitas Fisik Untuk Menurunkan …

Dua puluh enam jurnal terpilih 2018). Latihan intensitas sedang yang
sebagian besar meneliti lebih dari 1 aspek dilakukan berulang mampu menimbulkan
aktifitas fisik. Aspek aktifitas fisik yang PEH lebih besar dari pada latihan
paling banyak diteliti adalah aspek waktu intensitas berat secara terus menerus.
dan tipe aktifitas masing – masing sebesar (Carvalho, et al., 2015). Latihan aerobik
27%, berikut adalah aspek frekuensi intensitas sedang selama 50 menit, 3 hari
(24%) dan aspek intensitas sebesar 13%. per minggu, selama total 12 minggu dapat
Pescatello (2015), menyatakan menurunkan tekanan darah pada pasien
bahwa efektifitas aktifitas fisik terhadap usia lanjut obesitas hipertensi, tanpa
penurunan tekanan darah pada namun tanpa menyebabkan perubahan
signifikan dalam penanda darah dan
penderita hipertensi dipengaruhi beberapa komposisi tubuh (Ramos, et al. 2018).
aspek aktifitas itu sendiri meliputi :
Frequency (seberapa sering aktifitas b. Intensitas aktifitas fisik
dilakukan dalam seminggu), Intensity keterkaitannya dengan penurunan
(bagaimana intensitasnya : rendah, sedang tekanan darah pada hipertensi.
atau tinggi), Time (berapa lama melakukan Aktifitas fisik intensitas sedang
aktifitas), dan Type (apa jenisnya). terbukti efektif untuk mengelola tekanan
darah pada penderita hipertensi. Aerobik
a. Frekuensi aktifitas fisik / latihan intensitas sedang menurunkan tekanan
keterkaitannya terhadap tekanan darah pada usia lanjut obesitas hipertensi
darah pada hipertensi. setelah 12 minggu latihan (Ramos, et al.,
Frekuensi aktifitas fisik per minggu 2018). Empat puluh lima penderita
erat kaitannya dengan penurunan tekanan hipertensi essensial yang diberikan
darah pada hipertensi. Tiga sesi latihan intervensi aerobik dengan intensitas
aerobik intensitas sedang yang dilakukan ringan, sedang dan berat selama 45 menit
selama 90 menit setiap hari menyebabkan perhari dengan frekwensi 4 x perminggu
penurunan tekanan darah lebih besar penurunan tekanan darah paling signifikan
secara signifikan dibandingkan kelompok terjadi pada intensitas sedang (Abdullah,
yang melakukan aktifitas dengan volume 2016).
yang sama setiap dua hari (Zeiger, et al.,
Jurnal Kesehatan Karya Husada/Vol.7, No. 2 Tahun 2019

40
P ISSN 2337-649X/eISSN 2655-8874 Abdul Aziz, Aktivitas Fisik Untuk Menurunkan …

Intervensi latihan isometrik selama 8 signifikan dari intensitas sedang dan


minggu dengan intensitas latihan sedang intensitas berat (Cavalcante, et al., 2015).
berpengaruh signifikan terhadap Aktifitas fisik non aerobik seperti yoga,
penurunan tekanan sistole dan MAP rata- hasilnya menunjukkan bahwa yoga dapat
rata sebesar 7 mmHg dan MAP sebesar 8 menurunkan tekanan darah namun
mmHg. Sedangkan latihan intensitas penurunannya tidak berbeda secara
ringan tidak secara signifikan menurunkan signifikan dengan kelompok kontrol yang
tekanan darah sistolik maupun MAP mendapat terapi aktifitas biasa (Wolff, et
(Carlson, et al., 2016). Latihan ketahanan al., 2016)
dengan volume yang lebih tinggi lebih Dari beberapa penelitian diatas dapat
efektif dalam menyebabkan hipotensi menggambarkan bahwa aktifitas fisik
paska latihan, disertai dengan peningkatan intensitas rendah meskipun mampu
aliran darah dan penurunan resistensi menyebabkan penurunan tekanan darah
vaskular lengan bawah (Brito, et al.2014). pada hipertensi tetapi signifikansinya
Penurunan tekanan darah paska lemah. Aktifitas / latihan fisik yang
latihan yang telah dicapai pada satu sesi terbukti efektif untuk menurunkan
latihan tidak dapat ditingkatkan lagi tekanan darah pada hipertensi pada latihan
dengan meningkatkan intensitas latihan. intensitas sedang. Semakin tinggi
(Silva, et al., 2017). Dalam uji coba intensitas latihan berbanding lurus dengan
crossover acak latihan isometrik handgrip efek penurunan tekanan darah. Latihan
dilakukan dengan intensitas dan volume aerobik intensitas sedang pada penderita
yang berbeda secara akut tidak hipetensi menurunkan tekanan darah tidak
mengurangi tekanan darah pasien hanya pada latihan jangka panjang, namun
hipertensi dari penurunan tekanan darah juga mampu menyebabkan PEH dalam
yang telah dicapai sesi sebelumnya (Silva, satu sesi latihan. Sedangkan pada aerobik
2018). intensitas rendah dampak penurunan
Pada uji pengaruh intensitas latihan tekanan darah baru tampak signifikan
terhadap PEH pada wanita usila dengan setelah dilakukan dalam jangka wanktu
obesitas dan hipertensi dengan beban lama.
percobaan 40% dan 80% tidak
menemukan perbedaan PEH yang
Jurnal Kesehatan Karya Husada/Vol.7, No. 2 Tahun 2019

41
P ISSN 2337-649X/eISSN 2655-8874 Abdul Aziz, Aktivitas Fisik Untuk Menurunkan …

signifikan. Penurunan tekanan darah ini


terlihat lebih besar pada individu yang
tekanan darah awalnya lebih tinggi
(Mandini, et al., 2018). Volume latihan
yang sama yang dilakukan dalam intensitas
sedang dengan durasi yang lebih lama
c. Aspek Time (durasi / lamanya menimbulkan PEH yang lebih besar
aktifitas fisik) kaitannya terhadap dibanding latihan intensitas berat dengan
penurunan tekanan darah pada durasi waktu yang lebih singkat (Carvalho,
hipertensi. et al., 2015).
Efek akut hipotensi paska latihan
Efek aktifitas fisik terhadap yang dilakukan secara teratur akan
penurunan tekanan darah berkorelasi terakumulasi menghasilkan penurunan
dengan lamanya waktu. Latihan aerobik tekanan darah pada penderita hipertensi.
yang dilakukan selama 12 minggu dapat Dua puluh wanita hipertensi yang
menginduksi pengurangan stres oksidatif mendapatkan intervensi Resistensi exercise
sehingga memberikan efek yang cukup (RE) , tekanan darah sistolik dan
besar pada pengurangan tekanan darah diastoliknya mengalami penurunan akut
pada pasien hipertensi (Baghaiee, et al., paska latihan yang lebih besar setelah
2018). Tujuh responden hipertensi pada menjalani RE selama 12 minggu bila
sesi pertama aerobik selama 30 menit dibandingkan dengan penurunan tekanan
tidak menunjukkan penurunan tekanan darah akut paska latihan pada permulaan
darah dan denyut jantung yang signifikan, intervensi (Moreira, 2014). Lamanya
setelah menyelesaikan latihan 3 kali sesi aktifitas mempengaruhi besarnya
perminggu selama 8 minggu berturut-turut penurunan tekanan darah secara akut
terjadi penurunan tekanan darah (Belozo, maupun kronis.
et, al., 2018).
Pada individu sedentari dengan d. Tipe (jenis aktifitas fisik) kaitannya
berbagai macam tekanan darah, setelah dengan penurunan tekanan darah
melakukan jalan kaki rutin terprogram pada hipertensi.
mampu menurunkan tekanan darah secara
Jurnal Kesehatan Karya Husada/Vol.7, No. 2 Tahun 2019

42
P ISSN 2337-649X/eISSN 2655-8874 Abdul Aziz, Aktivitas Fisik Untuk Menurunkan …

Aktifitas fisk jenis aerobik melakukan latihan ketahanan ( Mota,


disebutkan dalam banyak penelitian efektif 2013). Temuan dari penelitian Wolff, et
menimbulkan penurunan tekanan darah al. (2016) yang melakukan RCT tentang
pada hipertensi secara akut maupun dampak program yoga berbasis rumah
kronis. Disamping latihan aerobik, terhadap tekanan darah tinggi pada
aktifitas fisik non aerobik juga dapat pasien dengan hipertensi. Hasil dari
menurunkan tekanan darah. penelitian ini adalah yoga dapat
latihan ketahanan juga mampu menurunkan tekanan darah namun
menurunkan tekanan darah bila penurunannya tidak berbeda secara
dilakukan dalam jangka lama. Efek signifikan dengan kelompok kontrol yang
kronis latihan resistensi secara mendapat terapi aktifitas biasa.
signifikan terhadap penurunan tekanan
darah pasien hipertensi pada minggu KESIMPULAN
ke 12 (Moreira, et al. 2014).
Yoga yang dilakukan penderita Sedentari dan obesitas menjadi salah
hipertensi ringan dapat secara signifikan satu faktor resiko hipertensi. Peningkatan
mengurangi tekanan darah. Dalam aktifitas fisik dapat menjadi terapi gaya
penelitian yang melibatkan 68 responden hidup untuk mengontrol tekanan darah
dengan hipertensi yang mendapat pada hipertensi. Dampak aktifitas fisik
intervensi yoga, analisis dalam kelompok terhadap penurunan pada hipertensi paling
menemukan diastolik 24 jam, diastolik signifikan terlihat pada jenis aerobik
malam, dan tekanan arteri rata-rata semua dengan intenstas sedang, dan efek
berkurang secara signifikan dalam penurunan tekanan darahnya berbanding
kelompok yoga masing-masing sebesar lurus dengan tingkat intensitas, frekensi
−3.93, −4.7, −4.23 mmHg dan tidak ada dan lamanya latihan.
perubahan yang signifikan pada Latihan aerobik intensitas rendah dan
kelompok kontrol aktif (Hagins, et al., aktifitas non aerobik lainnya dapat
2014). mengurangi tekanan darah pada hipertensi
Penderita hipertensi yang tidak aktif yang ringan, jenis ini mungkin sesuai
(sedentari) menunjukkan PEH dan untuk treatmen pada penderita hipertensi
penurunan tekanan darah kronis setelah ringan atau pada penderita hipertensi
Jurnal Kesehatan Karya Husada/Vol.7, No. 2 Tahun 2019

43
P ISSN 2337-649X/eISSN 2655-8874 Abdul Aziz, Aktivitas Fisik Untuk Menurunkan …

dengan penurunan kemampuan fisik. minimal 30 menit perhari, minimal 3


Aktifitas fisik menyebabkan penurunan kali perminggu efektif menurunkan
tekanan darah paska latihan (post exercise tekanan darah pada hipertensi. Latihan
hipotension) dengan besaran penurunan jenis ini direkomendasikan menjadi
yang bervariasi tergantung intensitas, lama terapi gaya hidup untuk pengendalian
dan durasinya. Efek aktifitas akut terhadap tekanan darah bagi penderita
PEH tidak dapat ditingkatkan secara hipertensi..
signifikan dengan penambahan intensitas
latihan pada saat yang sama, namun PEH SARAN
akan terakumulasi pada aktifitas kronis Berdasarkan hasil dan kesimpulan,
yang dilakukan secara rutin 4 kali peneliti memberikan saran sebagai berikut
seminggu atau lebih. :
Aktifitas fisik jenis aerobik dengan a. Pada penderita hipertensi hendaknya
intensitas sedang yang dilakukan minimal merubah gaya hidup sedentary kepada
30 menit, sebanyak 3 kali atau lebih per gaya hidup yang lebih aktif secara
minggu dapat menjadi gaya hidup yang fisik. Aktifitas fisik yang
direkomendasikan untuk mengendalikan direkomendasikan adalah aktifitas
tekanan darah penderita hipertensi. pada waktu luang dengan latihan yang
Aktifitas fisik aerobik dapat bersifat aerobik minimal 30 menit
menyebabkan penurunan tekanan darah perhari, 3 kali seminggu atau lebih.
paska latihan dengan besaran penurunan b. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan
yang berbeda – beda tergantung untuk meresepkan aktifitas fisik
intensitas, lama dan durasinya. Efek sebagai salah satu terapi
aktifitas akut terhadap PEH tidak dapat nonfarmakologis pengendalian dan
ditingkatkan secara signifikan dengan pengobatan tekanan darah tinggi pada
penambahan intensitas latihan pada saat pasien hipertensi.
yang sama, namun PEH akan c. Bagi Institusi Pendidikan agar
terakumulasi pada aktifitas kronis yang mengintegrasikan pengetahuan tentang
dilakukan secara rutin 3 kali seminggu aktifitas fisik kedalam kurikulum
atau lebih. Latihan aerobik intensitas sehingga menjadi bekal kepada
sedang secara teratur dengan durasi mahasiswa ketika praktek asuhan
Jurnal Kesehatan Karya Husada/Vol.7, No. 2 Tahun 2019

44
P ISSN 2337-649X/eISSN 2655-8874 Abdul Aziz, Aktivitas Fisik Untuk Menurunkan …

keperawatan pada pasien dengan American journal of


hipertensi di Unit Pelayanan hypertension, 26(9), 1093-102.
Kesehatan maupun dikomunitas. 4. Belozo, F. L., Katashima, C. K.,
Cordeiro, A. V., Lenhare, L.,
DAFTAR PUSTAKA Alves, J. F., & Silva, V. (2018).
1. Araújo, J. P., Silva, E. D., Silva, J. C., Effects of ninety minutes per week
Souza, T. S., Lima, E. O., Guerra, of continuous aerobic exercise on
I., & Sousa, M. S. (2014). The blood pressure in hypertensive
acute effect of resistance exercise
obese humans. Journal of
with blood flow restriction with exercise rehabilitation, 14(1),
hemodynamic variables on 126-132.
hypertensive subjects. Journal of
doi:10.12965/jer.1835162.581
human kinetics, 43, 79-
5. Bento, V. F., Albino, F. B., Moura, K.
85.doi:10.2478/hukin-2014-0092
F., Maftum, G. J., Santos, M.,
2. Baghaiee, B., Karimi, P., Ebrahimi, Guarita-Souza, L. C., Faria Neto,
K., Dabagh Nikoo Kheslat, S., J. R., … Baena, C. P. (2015).
Sadeghi Zali, M. H., Daneshian Impact of physical activity
Moghaddam, A. M., & interventions on blood pressure
Sadaghian, M. (2018). Effects of
in Brazilian populations.
a 12-week aerobic exercise on Arquivos brasileiros de
markers of hypertension in men. cardiologia, 105(3), 301-8
Journal of cardiovascular and
6. Bocalini, D.S, Bergamin, M,
thoracic research, 10(3), 162-168.
Evangelista, A.L, Rica, R.L,
3. Beck, D. T., Martin, J. S., Casey, D.
Pontes, F.L, Junior, Figueira, A,
P., & Braith, R. W. (2013). Junior,etal. (2017) Post-exercise
Exercise training reduces hypotension and heart rate
peripheral arterial stiffness and variability response after water-
myocardial oxygen demand in and land ergometry exercise in
young prehypertensive subjects. hypertensive patients. PLoS
ONE 12 (6) :

Jurnal Kesehatan Karya Husada/Vol.7, No. 2 Tahun 2019

45
P ISSN 2337-649X/eISSN 2655-8874 Abdul Aziz, Aktivitas Fisik Untuk Menurunkan …

e0180216.https://doi.org/10.1371/ exercise intensity on postexercise


journal.pone.0180216 hypotension after resistance
training session in overweight
7. Bolívar J. J. (2013). Essential
hypertensive patients. Clinical
hypertension: an approach to its
interventions in aging, 10, 1487-
etiology and neurogenic
95. doi:10.2147/CIA.S79625
pathophysiology. International
journal of hypertension, 2013, 11. Cisco, J. (2014). Teaching the
547809. literature review: A practical
approach for college instructors.
8. Brito, A., de Oliveira, C. V.,
Teaching and Learning Inquiry,
Brasileiro-Santos, M., & Santos,
2(2), 41-57.
A. (2014). Resistance exercise
with different volumes: blood 12. Croymans, D. M., Krell, S. L., Oh, C.
pressure response and forearm S., Katiraie, M., Lam, C. Y.,
blood flow in the hypertensive Harris, R. A., & Roberts, C. K.
elderly. Clinical interventions in (2013). Effects of resistance
aging, 9, 2151-8. training on central blood pressure
doi:10.2147/CIA.S53441 in obese young men. Journal of
human hypertension, 28(3), 157-
9. Carvalho, R. S., Pires, C. M.,
64.
Junqueira, G. C., Freitas, D., &
Marchi-Alves, L. M. (2015). 13. de Brito, L. C., Rezende, R. A., da
Hypotensive response magnitude Silva Junior, N. D., Tinucci, T.,
and duration in hypertensives: Casarini, D. E., Cipolla-Neto, J.,
continuous and interval exercise. & Forjaz, C. L. (2015). Post-
Arquivos brasileiros de Exercise Hypotension and Its
cardiologia, 104(3), 234-41. Mechanisms Differ after Morning
and Evening Exercise: A
10. Cavalcante, P. A., Rica, R. L.,
Randomized Crossover Study.
Evangelista, A. L., Serra, A. J.,
PloS one, 10(7), e0132458.
Figueira, A., Pontes, F. L.,
doi:10.1371/journal.pone.013245
Kilgore, L., Baker, J. S., …
8 Diaz, K. M., & Shimbo, D.
Bocalini, D. S. (2015). Effects of
Jurnal Kesehatan Karya Husada/Vol.7, No. 2 Tahun 2019

46
P ISSN 2337-649X/eISSN 2655-8874 Abdul Aziz, Aktivitas Fisik Untuk Menurunkan …

(2013). Physical activity and the Cardiac Structure and Function.


prevention of hypertension. Current hypertension reports,
Current hypertension reports, 17(10), 77.
15(6), 659-68. 18. Kaholokula, J. K., Look, M.,
14. Diaz, K. M., & Shimbo, D. (2013). Mabellos, T., Zhang, G., de Silva,
Physical Activity and the M., Yoshimura, S., Solatorio, C.,
Prevention of Hypertension. Wills, T., Seto, T. B.,Sinclair, K.
Current Hypertension Reports, A. (2015). Cultural Dance
15(6), 659–668. Program Improves Hypertension
http://doi.org/10.1007/s11906- Management for Native
013-0386-8 Hawaiians and Pacific Islanders:

15. Global Recommendations on Physical a Pilot Randomized Trial. Journal


of racial and ethnic health
Activity for Health. Geneva:
disparities, 4(1), 35-46.
World Health Organization;
2010. Available from: 19. Kitchenham, B., 2004. In: Procedures
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/bo for Undertaking Systematic
oks/NBK305057/ Reviews. Joint Technical Report,
Computer Science Department,
16. Gong, J., Chen, X., & Li, S. (2015).
Keele University (TR/SE-0401)
Efficacy of a Community-Based
and National ICT Australia Ltd
Physical Activity Program
(0400011T.1).
KM2H2 for Stroke and Heart
Attack Prevention among Senior 20. Mandini, S., Conconi, F., Mori, E.,
Hypertensive Patients: A Cluster Myers, J., Grazzi, G., & Mazzoni,
Randomized Controlled Phase-II G. (2018). Walking and
Trial. PLoS ONE, 10(10), hypertension: greater reductions
e0139442.http://doi.org/10.1371/j in subjects with higher baseline
ournal.pone.0139442 systolic blood pressure following
six months of guided walking.
17. Hegde, S. M., & Solomon, S. D.
PeerJ, 6, e5471.
(2015).Influence of Physical
doi:10.7717/peerj.5471
Activity on Hypertension and
Jurnal Kesehatan Karya Husada/Vol.7, No. 2 Tahun 2019

47
P ISSN 2337-649X/eISSN 2655-8874 Abdul Aziz, Aktivitas Fisik Untuk Menurunkan …

21. Moreira SR, Cucato GG, Terra DF, meta-analysis. Systematic


Ritti-Dias RM. Acute blood Reviews, 7,
pressure changes are related to 128.http://doi.org/10.1186/s1364
chronic effects of resistance 3-018-0791-9
exercise in medicated 24. Pescatello, L. S., MacDonald, H. V.,
hypertensives elderly women.Clin Lamberti, L., & Johnson, B. T.
Physiol Funct Imaging. 2016 (2015). Exercise for
May;36(3):242-8. doi: Hypertension: A Prescription
10.1111/cpf.12221. Epub 2014
Update Integrating Existing
Dec 18. Recommendations with Emerging
22. Mota, M. R., Oliveira, R. J., Terra, D. Research. Current hypertension
F., Pardono, E., Dutra, M. T., de reports, 17(11),
Almeida, J. A., & Silva, F. M. 25. Punia, S., Kulandaivelan, S., Singh,
(2013). Acute and chronic effects
V., & Punia, V. (2016). Effect of
of resistance exercise on blood Aerobic Exercise Training on
pressure in elderly women and Blood Pressure in Indians:
the possible influence of ACE I/D Systematic Review. International
polymorphism. International journal of chronic diseases, 2016,
journal of general medicine, 6,
1370148.
581-7. doi:10.2147/IJGM.S40628
26. Silva, G. O., Farah, B. Q., Germano-
23. Noone, C., Dwyer, C. P., Murphy, J., Soares, A. H., Andrade-Lima, A.,
Newell, J., & Molloy, G. J. Santana, F. S., Rodrigues, S. L.,
(2018). Comparative & Ritti-Dias, R. M. (2018). Acute
effectiveness of physical activity
blood pressure responses after
interventions and anti- different isometric handgrip
hypertensive pharmacological protocols in hypertensive
interventions in reducing blood patients. Clinics (Sao Paulo,
pressure in people with Brazil), 73, e373.
hypertension: protocol for a doi:10.6061/clinics/2018/e373
systematic review and network

Jurnal Kesehatan Karya Husada/Vol.7, No. 2 Tahun 2019

48
P ISSN 2337-649X/eISSN 2655-8874 Abdul Aziz, Aktivitas Fisik Untuk Menurunkan …

27. Souza, A. A., Silva, R. S., Silva, T. F., education manual for primary
Tavares, R. L., & Silva, A. S. health care professionals and
(2016). Influence of different patients
doses of coffee on post-exercise 31. Zeigler, Z., Votaw, M., Dreos, C.,
blood pressure response. Durnil, L., Terran, J., Akin, D.,
American journal of Nordin, T., (2018), Impact of
cardiovascular disease, 6(4), 146- Daily Exercise Compared to
152. Exercise on Alternating Days on
28. Wen, H., & Wang, L. Post-Exercise Blood Pressure
(2017).Reducing effect of aerobic Reduction in Men with Elevated
exercise on blood pressure of Blood Pressure, Exerc Med.
essential hypertensive patients: A 2018;2:9 Published online June
meta-analysis. Medicine, 96(11), 14, 2018
e6150.

29. Whelton (2017), 2017


ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/
AGS/APhA/ASH/ASPC/NMA/P
CNA Guideline for the
Prevention, Detection,
Evaluation, and Management of
High Blood Pressure in Adults:
Executive Summary: A Report of
the American College of
Cardiology/American Heart
Association Task Force on
Clinical Practice Guidelines

30. World Health Organization (2017),


Complication prevention for
patients with hypertension A
noncommunicable disease

Jurnal Kesehatan Karya Husada/Vol.7, No. 2 Tahun 2019

49

Anda mungkin juga menyukai