PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pembangunan kesehatan baik dalam lingkup nasional maupun global. Hal ini
keperawatan secara prima terhadap klien. Kualitas rumah sakit sebagai institusi
kualitas pelayanan yang baik bagi pasiennya. Keberhasilan suatu rumah sakit
Udang- Undang Nomer 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit merupakan sarana
Hal ini menuntut penyedia jasa pelayanan kesehatan yakni rumah sakit
untuk memberikan rasa nyaman dan kepuasan bagi pengguna jasa serta
pelayanan yang bersifat pencegahan. Oleh karena itu, rumah sakit dituntut
1
untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang
2015).
perawat melakukan pelayanan yang sesuai standar mutu (Fadilah and Yusianto
2019).
Masyarakat ingin dilayani dengan ramah, sopan, terampil, tepat waktu, dan
2
khususnya oleh perawat. Perawat hendaknya memberikan pelayanan meliputi
pasien adalah suatu kepuasan pasien dalam pelayanan kesehatan yang dinilai
dari persepsi pasien maupun keluarga pasien dan hasil yang optimal yang
dirasakan oleh pasien dari pemberi pelayanan kesehatan. Indikator dari tingkat
kepuasan antara lain, kondisi fisik, kurangnya perhatian terhadap keluhan, dan
Purwaningsih, 2013).
berminat dengan pelayanan ini lagi. Pelayanan rawat inap merupakan salah
pelanggannya dengan jasa yang akan diberikan. Terdapat lima dimensi pokok
yang berkaitan dengan kualitas jasa yang dikenal dengan teori Service Quality
Keunggulan layanan tidak akan terwujud jika ada salah satu prinsip pelayanan
ada yang dianggap lemah. Pelayanan rumah sakit yang bermutu dapat
3
meningkatkan kepuasan dan mendorong masyarakat tersebut untuk mau
Pada umumnya jika pasien atau keluarga pasien tidak merasakan puas
dalam pelayanan diberikan maka akan terjadi komplain kepada pihak rumah
sakit. Komplain yang tidak ditangani dan tidak direspon oleh rumah sakit akan
inap khusus untuk perawatan anak. Dimana kategori pasien anak yang masuk
rawat inap yaitu pasien yang perlu perawatan intensif atau observasi ketat
ruang rawat inap sarana kesehatan rumah sakit oleh karena penyakitnya
penderita harus menginap, yaitu sejak pasien masuk ruang perawatan hingga
pelayanan yang diterima mulai dari fasilitas, pelayanan tenaga medis, perawat
dengan tidaknya rumah sakit tersebut apabila pasien sakit dan ingin berobat.
dengan standar.
4
Berdasarkan pengambilan data awal di Rumah Sakit Umum Madani
Palu Ruang rambutan tentang jumlah pasien rawat inap mengalami fluktuasi.
Yaitu tahun 2019 jumlah pasien rawat inap sebanyak 753 anak, tahun 2020
berjumlah 528 anak, tahun 2021 berjumlah 937 anak dan tahun 2022 612 anak
tanggal 22 Februari 2023 di Ruang Rambutan Rumah Sakit Madani pada 5 ibu
puas dengan pelayanan yang diberikan yaitu 2 orang ibu mengeluh perawat
kurang cepat tanggap dan terkadang lama dalam merespon pasien, jika pasien
tidak marah-marah maka perawat tidak akan tanggap terhadap keluhan pasien
dan terkadang perawat kurang ramah dalam melayani pasien. 1 orang ibu
membuat pasien dan keluarga pasien kurang nyaman. Dan 2 orang ibu
menunggu lama, juga fasilitas yang kurang lengkap dan ada rusak seperti
tempat tidur.
B. Rumusan Masalah
5
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
C. Tujuan Penelitian
Palu.
D. Manfaat Penelitian
kesehatan keperawatan
3. Bagi Peneliti
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
7
kemampuan pelayanan keperawatan dalam menimbulkan rasa puas pada diri
mendapat layanan yang cepat, diagnosis dan terapi yang tepat, keramah
tamahan yang cukup, pelayanan administrasi yang cepat dan biaya yang
kerja keras dan selalu optimis. Suatu proses yang meninjau pada
8
Alat ukur Service Quality (SERVQUAL) tetap sebagai konsep
sebagai berikut:
a. Keandalan (Reability)
waktu yang telah disepakati. Dimensi ini dapat dilihat dari kemampuan
9
Keandalan (reliability) Yaitu kemampuan untuk memberikan
pelayanan
10
orang yang mendapat pelayanan, sehingga diperlukan kemampuan daya
(Kotler, 2016),
c. Jaminan (Assurance)
11
dapat dipercaya oleh pengguna, hal ini berhubungan dengan faktor
(Muninjaya 2015).
merasa puas dan yakin bahwa segala bentuk urusan pelayanan yang
pertanyaan konsumen
12
d. Empati (Empathy)
(Muninjaya 2015).
13
e. Bukti Fisik (Tangibles)
nyata secara fisik dapat terlihat atau digunakan oleh pegawai sesuai
3) Kelengkapan peralatan
14
4) Penampilan karyawan
harus mampu memenuhi enam prinsip utama yang berlaku baik bagi
15
2. Pendidikan, semua personal perusahaan dari manajer puncak sampai
16
a. Men
b. Money
c. Materials
e. Market
f. Manajemen
g. Motivation
17
Motivasi yang tinggi merupakan salah satu kunci dalam
2016).
a. Umur
b. Tingkat Pendidikan
c. Jenis Kelamin
d. Masa Kerja
18
Kepuasan kerja relatif tinggi pada permulaan kerja dan menurun
setelah 20 tahun.
e. Status Perkawinan
f. Tingkat Jabatan
cenderung lebih puas dari pada pegawai dengan jabatan lebih rendah
(Asmuji 2016)
B. Landasan Teori
pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan, (2) Daya
yang dimiliki para staf; bebas dari bahaya, risiko atau keragu-raguan (4)
19
yang baik, perhatian pribadi, dan pemahaman atas kebutuhan individual para
C. Kerangka Pikir
apabila sakit. Adapun faktor kualitas/ mutu pelayanan adalah bukti langsung
kepuasan pasien. Dari uraian tersebut penulis membuat kerangka pikir seperti
Bukti Langsung
Daya Tanggap
Empati
Gambar 2.1
Kerangka Pikir Penelitian
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
pasien atau keluaga pasien di Ruang Rambutan Rumah Sakit Madani dilihat
pasien anak atas pelayanan keperawatan yang diterima yaitu dari segi bukti
21
Skala ukur : Ordinal
1. Jenis Data
berikut:
a. Data Primer
b. Data Sekunder
Data sekunder yakni data yang diperoleh dari Rumah Sakit Madani
kualitas pelayanan berisi tentang harapan dan kenyataan yang terdiri dari
22
pernyataan bukti langsung (tangible), daya tanggap (responsiveness),
(B), Tidak Baik (TB) dan Sangat Tidak Baik (STB). Jika dalam pilihan
E. Pengolahan Data
yaitu:
kode.
selanjutnya dianalisa.
kesalahan.
F. Analisis Data
23
Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat.
Analisis univariat adalah analisa data yang digunakan untuk melihat distribusi
f
P= x 100%
n
Keterangan:
p : Persentase
n : Jumlah responden
G. Penyajian Data
Data yang sudah diolah dan dianalisa disajikan dalam bentuk tabel
1. Populasi
Ruang Rawat Inap Rambutan Rumah Sakit Madani Palu pada saat
dilakukan penelitian.
2. Sampel
Ruang Rawat Inap Rambutan Rumah Sakit Madani yang dihitung dengan
diketahui:
24
(Z 1/2 α)2. P. Q
n =
(d)2
n = 44 orang
sampel dengan cara accidental sampling yaitu keluarga pasien yang secara
1. Kriteria Inklusi
ruang Rambutan
2. Kriteria Esklusi
25
DAFTAR PUSTAKA
Asmuji, 2016. Manajemen Keperaatan Konsep dan Aplikasi (M. Sandra Ed.).
Ar.Ruzz Media. Yogyakarta
Karaca, A. dan Durna, Z. 2018. “Patient satisfaction with the quality of nursing
care”
26
Rahayu, P., & Usman, S. (2019). Mutu Pelayanan Keperawatan di Ruang Rawat
Inap Rumah Sakit Umum Daerah Banda Aceh. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Fakultas Keperawatan, 4, (1).
27