Anda di halaman 1dari 7

Anggota Kelompok 1 :

1. Siti Rahmawati PK 115 019 084


2. Ella Sriningsih PK 115 019 035
3. Vini Oktavia Kuna PK 115 019 034
4. Vidya Ayu Lestari PK 115 019 087
5. Imelda PK 115 019 002
6. Silvana Abdullah PK 115 019 009
7. Susan Manda Wanti PK 115 019 033

JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH

 Struktur Jantung
Jantung merupakan organ dengan ukuran sebesar kepalan tangan. Jantung memiliki
empat ruangan sebagai berikut:

 Serambi (atrium) kanan


 Serambi kiri
 Bilik (ventrikel) kanan
 Bilik kiri

Serambi terletak pada bagian atas jantung, sedangkan bilik terletak di bagian bawah
jantung. Selain memiliki ruang, jantung memiliki katup untuk mencegah darah bercampur. Katup
yang berada di jantung bernama katup trikuspidalis dan bikuspidalis. Darah dari seluruh tubuh
yang mengandung karbon dioksida pertama masuk ke jantung melalui serambi kanan.
Kemudian, darah tersebut akan melewati katup trikuspidalis menuju bilik kanan. Dari bilik
kanan, arah akan dipompa menuju paru-paru untuk menukar karbon dioksida dengan oksigen
yang baru dihirup. Setelah membawa oksigen, darah akan mengalir menuju serambi kiri.
Kemudian darah akan turun melalui katup bikuspidalis ke bilik kiri yang akan memompa darah
ke seluruh tubuh.

 Struktur Pembuluh Darah

Pembuluh darah dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu pembuluh nadi (arteri), pembuluh
balik (vena), dan pembuluh kapiler. Arteri merupakan pembuluh yang membawa oksigen dan
nutrisi dari jantung ke seluruh tubuh. Sedangkan vena merupakan pembuluh yang membawa
karbon dioksida dan zat sisa metabolisme ke jantung. Sedangkan pembuluh kapiler adalah
pembuluh-pembuluh kecil yang bercabang di ujung-ujung arteri dan vena. Pembuluh kapiler
merupakan tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida di jaringan tubuh. Terdapat beberapa
perbedaan antara struktur pembuluh arteri dan vena

Perbedaan Pembuluh arteri Pembuluh vena


Tempat Tersembunyi lebih dalam di Dekat dengan permukaan kulit,
dalam tubuh terlihat kebiru-biruan
Dinding Tebal, kuat elastis Tipis, tidak elastis
pembuluh
Aliran darah Meninggalkan jantung Menuju jantung
Denyut Terasa Tidak terasa
Katup Satu pada pangkal jantung Banyak disepanjang pembuluh
Darah yang Darah memancar sesuai denyut Darah tidak memancar atau
keluar jangtung merembes

 Fungsi Jantung
 Memompa darah yang membawa karbon dioksida ke paru-paru
 Memompa darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh
 Fungsi Pembuluh Darah
 Membawa oksigen ke seluruh tubuh
 Membawa karbon dioksida ke jantung
 Cara pengkajian terkait fungsi serta gangguannya
STANDAR
OPERASIONAL PEMERIKSAAN FISIK JANTUNG
PROSEDUR
Pemeriksaan non-invasif yang digunakan untuk mengetahui
PENGERTIAN keadaan jantung, melalui pemeriksaan fisik terdiri dari
Inspeksi, Palpasi, Perkusi dan Auskultasi
Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui kondisi fisik
TUJUAN jantung
Pasien pada keadaan
INDIKASI 1. Pemeriksaan fisik rutin (check up)
2. Penilaian beberapa gejala seperti nyeri dada, napas
pendek, pusing, pingsan, atau palpitasi.
PETUGAS Perawat
PERALATAN Stetoscope
PROSEDUR A. Tahap Pra- interaksi
PELAKSANAAN 1. Cek kebutuhan pasien dan kelengkapan alat
B. Tahap kerja
1. Cuci Tangan
2. Mengucapkan salam
3. Menjelaskan tujuan pemeriksaan
4. Menjelaskan langkah dan prosedur
5. Menanyakan kesiapan pasien
6. Baringkan pasien dengan tenang di bed, tangan dan
kaki tidak bersentuhan
7. INSPEKSI: Pemeriksaan dengan cara observasi
(pengamatan)
Melihat ada tidaknya bendungan vena pada dinding
dada
Melihat pulsasi iktus cordis
Hasil :
Normal : pulsasi terlihat pada pasien yang kurus, tidak
terlihat pada pasien yang gemuk
Abnormal : pulsasi terlihat pada pasien yang gemuk
8. PALPASI: Pemeriksaan dengan cara sentuhan,
rabaan dan tekanan
Mencari pulsasi iktus cordis (secara normal : iktus
cordis terletak di garis midklavikula sinistra
Intercostae V)

Denyut jantung dapat dihitung pada iktus cordis


(walaupun cara ini tidak lazim dilakukan)
Hasil :
Normal : pulsasi teraba pada pasien yang kurus, tidak
teraba pada pasien yang gemuk

Abnormal : pulsasi teraba pada pasien yang gemuk

9. PERKUSI: Pemeriksaan dengan cara mengetuk jari


tengah tangan kiri yang diletakkan pada tubuh pasien
Menentukan batas kanan jantung

Batas kanan jantung ditentukan setelah batas paru


hepar ditemukan
Menentukan batas kiri jantung
Batas kiri jantung ditentukan setelah batas paru –
lambung ditemukan
Hasil :
Normal : bunyi pekak/ datar
Abnormal : bunyi pekak/ datar melebar karena
cardiomegali
10. AUSKULTASI: Pemeriksaan dengan menggunakan
stetoskope
Mendengarkan bunyi jantung I (saat katup mitral dan
trikuspidal menutup) dan bunyi jantung 2 (saat katup
aorta dan pulmonal menutup) pada masing – masing
katup jantung.
NOTE :
 Katup mitral terletak di garis midklavikula sinistra
intercostae V
 Katup trikuspidal terletak di garis parasternal
sinistra intercostae IV
 Katup aorta terletak di garis sternalis dextra
intercostae II
 Katup pulmonal terletak di garis sternalis sinistra
intercostae II
Hasil :
Normal : Lup-Dup (Bunyi Jantung 1/S1- bunyi
jantung 2/S2)
Abnormal : bunyi tambahan ((Bunyi Jantung 3/S3 dan
(Bunyi Jantung 4/S4, bunyi mur-mur, bunyi tapak
kuda)
C. Tahap Terminasi
1. Membuka sampiran dan membawa peralatan ke
tempat penyimpanan
2. Cuci tangan
3. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
D. Dokumentasi
1. Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan tindakan.
2. Mencatat hasil pengkajian sebelum, selama dan
setelah tindakan prosedur.
3. Mencatat hasil observasi klien selama dan setelah
tindakan
E. Sikap
1. Sistematis
2. Hati-hati
3. Berkomunikasi
4. Mandiri
5. Teliti
6. Tanggap terhadap respon klien
7. Rapih
8. Menjaga privacy.
9. Sopan

Anda mungkin juga menyukai