Anda di halaman 1dari 13

Pemeriksaan

Katup
Jantung
Aji Dwi Muzakki
Ade Annisa Rizky
Ajay Sudawiratama
A l i f Andika Rizki
Angelia Putri H artati
Annisa Nur Afiifah
Anindya Putri
Aprilian Sadillah
Ardini Regita Putri
Aulya
Pengertian
Pemeriksaan non-invasif yang
digunakan untuk mengetahui keadaan
jantung, melalui pemeriksaan fisik
terdiri dari Inspeksi, Palpasi, Perkusi
dan Auskultasi
Tujuan Tujuan pemeriksaan :
Pemeriksaan 1 Mencari adanya kelainan
. kardiovaskuler primer.
2. Menemukan penyakit sistemik
yang menyebabkan kelainan
kardiovaskuler.
3. Menemukan penderita dengan
gejala mirip gejala kelainan
kardiovaskuler.
4. Skrining kelainan
kardiovasuler
Posisi Pemeriksaan Jantung
Pemeriksaan jantung dilakukan pada 3 posisi, yaitu
:
1.Pasien dalam posisi berbaring terlentang
dengan kepala sedikit ditinggikan (membentuk
sudut 30
derajat). Dokter berdiri di sisi kanan pasien.
2. Pasien berbaring miring ke kiri (left
lateral decubitus).
3. Pasien duduk, sedikit membungkuk ke
depan.
TAHAP
KERJA
Tahap kerja
1. Cuci Tangan
2. Mengucapkan salam
3. Menjelaskan tujuan pemeriksaan
4. Menjelaskan langkah dan prosedur
5. Menanyakan kesiapan pasien
6.Baringkan pasien dengan tenang di bed,
tangan dan kaki tidak bersentuhan
Inspeks
i
INSPEKSI: Pemeriksaan dengan cara observasi
(pengamatan)

-Melihat ada tidaknya bendungan vena pada dinding


dada
-Melihat pulsasi iktus
cordis Hasil :
Normal : pulsasi terlihat pada pasien
yang kurus, tidak
terlihat pada pasien yang gemuk
Abnormal : pulsasi terlihat pada pasien yang
Palpasi
PALPASI: Pemeriksaan dengan cara sentuhan, rabaan dan
tekanan
Mencari pulsasi iktus cordis (secara normal : iktus cordis
terletak di garis midklavikula sinistra Intercostae V)
Denyut jantung dapat dihitung pada iktus cordis (walaupun
cara ini tidak lazim dilakukan)

Hasil :
Normal : pulsasi teraba pada pasien yang kurus, tidak teraba
pada pasien yang gemuk
Abnormal : pulsasi teraba pada pasien yang gemuk
u s i
P e r k
PERKUSI: Pemeriksaan dengan cara mengetuk jari tengah tangan kiri yang
diletakkan pada tubuh pasien
Menentukan batas kanan jantung
Batas kanan jantung ditentukan setelah batas paru hepar ditemukan
Menentukan batas kiri jantung
Batas kiri jantung ditentukan setelah batas paru – lambung ditemukan

Hasil :
Normal : bunyi pekak/ datar
Abnormal : bunyi pekak/ datar melebar karena cardiomegali
AUSKULTAS
I AUSKULTASI: Pemeriksaan dengan menggunakan stetoskope
Mendengarkan bunyi jantung I (saat katup mitral dan trikuspidal menutup) dan bunyi jantung 2 (saat
katup aorta dan pulmonal menutup) pada masing – masing katup jantung.
NOTE :
Katup mitral terletak di garis midklavikula sinistra intercostae V
Katup trikuspidal terletak di garis parasternal sinistra intercostae IV
Katup aorta terletak di garis sternalis dextra intercostae II
Katup pulmonal terletak di garis sternalis sinistra intercostae II

Hasil :
Normal : Lup-Dup (Bunyi Jantung 1/S1- bunyi jantung 2/S2)

Abnormal : bunyi tambahan ((Bunyi Jantung 3/S3 dan (Bunyi Jantung 4/S4, bunyi mur-mur, bunyi
tapak kuda)
Tahap Terminasi
1. Membuka sampiran dan membawa
peralatan ke tempat penyimpanan
2. Cuci tangan
3. Dokumentasikan tindakan yang telah
dilakukan
Dokumentasi
1. Mencatat tanggal dan waktu
pelaksanaan tindakan.
2.Mencatat hasil pengkajian sebelum, selama
dan setelah tindakan prosedur.
3. Mencatat hasil observasi klien selama
dan setelah tindakan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai