Anda di halaman 1dari 14

PEMERIKSAAN FISIK

CARDIOVASCULAR
Kelompok 4
Nama Anggota
• Ayu Puspita Sari (R011201047) RA • Anggelita Paeloran (R011201057) RA

• Grimonia Kezia Dhivany (R011201048) RB • Annisa Nurul Fajriani (R011201058) RB

• Alfi Irtiyah Andini (R011201049) RA • Wafiq Aulia Ramadhani (R011201059) RA

• Velim Lembang (R011201050) RB • Lilian Arifka Juli Abdullah (R011201060) RB

• Nur Amaliah (R011201052) RB • Mutiara Wahyuni (R011201061) RA

• Michael Abednego (R011201053) RA • Afifah Nas (R011201062) RB

• Dian Permatasari (R011201054) RB • Reni Aryuni Floral (R011201124) RB

• Miranda (R011201055) RA • Nur Awaliyah Ramadhani (R011201134) RB

• Nurazizah (R011201056) RB
SISTEM
CARDIOVASCULAR
Sistem cardiovascular meliputi :
- Jantung
- Pembuluh Darah

Jantung berfungsi sebagai pompa yang memompa darah


menuju seluruh tubuh. Pembuluh darah berfungsi sebagai
pipa penyalur yang mengalirkan darah ke seluruh tubuh.
JANTUN
G
Jantung adalah sebuah organ yang terletak di mediastinum (ruang di tengah
rongga dada) yang dibatasi oleh kedua paru di kanan-kiri dan diafragma di
caudalnya.
Jantung tersusun atas sekumpulan otot yang membentuk ruang-ruang di
dalamnya
Ruang jantung terdiri atas :
- Atrium kiri - Ventrikel kiri
- Atrium kanan - Ventrikel kanan

Antara kedua atrium dipisahkan oleh sebuah sekat yang


dinamakan septum atrial begitu pula ventrikel dipisahkan oleh
septum ventricular.

Atrium kiri adalah perpanjangan dari vena pulmonaris. Atrium


kanan terdapat suatu titik tempat pencetusan aliran listrik jantung
yang dinamakan Nodus Sinus

Ventrikel kiri dihubungkan dengan atrium kiri melalui suatu katup


yang disebut mitral (bikuspidal). Ventrikel kanan dihubungkan
dengan atrium kanan melalui katup trikuspidal.
TUJUAN & ALAT

Tujuan Pemeriksaan
• Mengetahui ketidaknormalan denyut
jantung
Alat
• Mengetahui ukuran dan bentuk jantung
• Stetoskop
secara kasar
• Senter kecil
• Mengetahui bunyi jantung normal dan
• Jam
abnormal
• Mendeteksi gangguan cardiovascular
Inspeksi & Palpasi
Area jantung (prekordial) di inspeksi & palpasi secara simultan untuk melihat adanya ketidaknormalan
denyutan jantung.
- Melakukan inspeksi dari sisi kanan pasien & dari arah kaki penderita untuk menentukan apakah
simetris atau tdk
- Lakukan inspeksi dari sisi kanan tmpt tidur pada dinding depan dada dgn cermat, perhatikan adanya
pulsasi
- Perhatikan daerah apex cordis, apakah ictus cordis nampak atau tdk
- Mempalpasi ictus cordis pd lokasi yg benar
- Meraba ictus cordis dgn ujung jari-jari, kemudian ujung satu jari
- Meraba ictus cordis sambil mendengarkan suara jantung untuk menentukan durasinya
- Mempalpasi impuls ventrikel kanan dgn meletakkan ujung jari-jari pada sela iga 3,4 & 5 batas
sternum kiri
- Meminta pasien untuk menahan napas pd waktu ekspirasi sambal mempalpasi daerah di atas
- Mempalpasi daerah epigastrium dgn ujung jari yg diluruskan utk merasakan impuls/pulsasi ventrikel
kanan
- Arah jari ke bahu kanan
- Mempalpasi daerah sela iga 2 kiri utk merasakan impuls jantung pd waktu ekspirasi
- Mempalpasi daerah sela iga 2 kanan utk merasakan impuls suara jantung dgn teknik yg sama
Inspeksi & Palpasi

Pemeriksaan Palpasi Iktus Kordis


Palpasi untuk Menilai Karakteristik Iktus Kordis
(posisi left lateral decubitus)
Perkusi
Perkusi dilakukan untuk mengetahui ukuran dan bentuk jantung secara kasar.
- Melakukan perkusi untuk menentukan batas jantung, yaitu dgn menentukan batas jantung relative yg
merupakan perpaduan bunyi pekak dan sonor
- Menentukan batas jantung kanan relative dgn perkusi dimulai dgn penentuan batas paru, kemudian 2
jari diatasnya melakukan perkusi dari lateral ke medial
- Jari tengah yang dipakai sebagai plessimeter diletakkan sejajar dgn sternum sampai terdengar
perubahan bunyi ketok sonor menjadi pekak relative (normal batas kanan relative terletak pada linea
sternalis kanan)
- Batas jantung kiri relative sesuai dgn ictus cordis yg normal, terletak pada sela iga 5-6 linea
ledioclavicularis kiri
- Bila ictus cordis tidak diketahui, maka batas kiri jantung ditentukan dgn perkusi pd linea axillaris
media ke bawah. Perubahan bunyi dari sonor ke tympani merupakan batas paru-paru kiri. Dari batas
paru-paru kiri dapat ditentukan batas jantung kiri relative
- Dari atas (fossa supra clavicula) dapat dilakukan perkusi ke bawah
- Mencatat hasil perkusi untuk menentukan batas jantung
Auskultasi
Aktivitas jantung dapat didengar melalui auskultasi.
- Pasien diminta utk rileks & tenang
- Pasien dalam posisi berbaring dgn sudut 30 derajat
- Dalam keadaan tertentu pasien dpt diubah posisinya (tidur miring, duduk)
- Pasien diminta bernapas biasa
- Pusatkan perhatian pertama pd suara dasar jantung, lalu perhatikan adanya suara tambahan
- Mulai melakukan auskultasi pd beberapa tempat yg benar :
1. katub aorta : ICS 2 parasternal kanan,
2. katub pulmonal : ICS 2 parasternal kiri,
3. katub trikuspidal : ICS 4 parasternal kiri,
4. katub mitral : punctum maksimum apical)
- Perhatikan irama & frekuensi suara jantung
- Bedakan antara sistolik & diastolic
- Usahakan mendapat kesan intensitas suara jantung
- Perhatikan adanya suara-suara tambahan atau suara yg pecah
- Tentukan apakah suara tambahan (bising) sistolik atau diastolic
- Tentukakan daerah penjalaran bising & tentukan titik maksimumnya
- Catat hasil auskultasi
Auskultasi
Auskultasi

Teknik Auskultasi pada Posisi Left Lateral Decubitus Teknik Auskultasi dengan Posisi Duduk dengan
Sedikit Membungkuk ke Depan
Bunyi jantung yg terdengar haruslah tunggal atau sering dikenal dengan istilah “lub-dub”.
Terkadang didapatkan bunyi jantung tambahan, yaitu murmur dan gallop. Murmur adalah
suara bising yg dihasilkan oleh turbuleni aliran darah terhadap katub-katub jantung.
Sedangkan gallop adalah suara jantung seperti derap kuda akibat pemendekan diastolik &
adanya S3 (suara berfrekuensi rendah yg terjadi selama fase awal pengisian cepat ventrikel)
dan S4 (gallop atrium adlh bunyi jantung berfrekuensi rendah yg terjadi sebelum S1)

Bunyi murmur diklasifikasikan menurut saat terjadinya dalam siklus jantung, ada 2 jenis
murmur, yaitu murmur sistolik & murmur diastolik.
Cara membedakan kedua murmur tersebut adalah dengan mengukur nadi saat sedang
melakukan auskultasi, jika bunyi murmur bersamaan dgn denyut nadi maka itu adalah
murmur sistolik, begitupula sebaliknya.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai