Anda di halaman 1dari 5

Standart Operasional Prosedur Tindakan Klinik

STIKES HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

JENIS KETERAMPILAN : PEMERIKSAAN FISIK JANTUNG

TANGGAL :

PENCAPAIAN

Persentase
Lab Ujian Klinik
No KOMPONEN KERJA Tanggal : Tanggal : Tanggal :
........... ........... ..........
1 2 3 4
1. Tujuan :
 Mengidentifikasi kelainan pada fungsi
jantung
2. Persiapan Alat :
 Stetoskop
3. Persiapan lingkungan :
 Lingkungan nyaman dan tenang
4. Persiapan Klien :
 Posisi klien sesuai kebutuhan
pemeriksaan
 Jika klien tidur, maka klien
dibangunkan
5. Langkah Kerja :
1. Cuci tangan
2. Pakai sarung tangan (handscoen)
bersih
3. Buka pakaian dan atur posisi pasien
terlentang, kepala ditinggikan 15-30
4. Pemeriksa berdiri sebelah kanan pasien
setinggi bahu pasien
5. Motivasi pasien tenang dan bernafas
biasa
6. Melakukan pengkajian pemeriksaan
fisik pada jantung
- Inspeksi
 Amati dan catat bentuk
precordial jantung Normal : datar
dan simetris pada kedua sisi
Abnormal : cekung, cembung
(bulging precordial)
 Amati dan catat pulpasi apeks
cordis
Normal: nampak pada ICS 5 Mid
Clavicula selebar 1-2 cm (selebar
ibu jari)
Sulit dilihat : payudara besar,
dinding thoraks yang tebal,
emfisema, dan efusi perikard.
Abnormal --> bergeser kearah
lateroinferior, lebar > 2 cm,
nampak meningkat dan bergetar
(Thrill)
 Amati dan catat pulsasi daerah
aorta, pulmonal, trikuspidalis,
dan ephygastrik
 Tentukan lokasi sudut louis
(angel of louis)
 Pindahkan jari-jari kebawah
ke arah tiap sisi sudut
sehingga akan terasa ruang
interkostalis ke 2
 Area aorta terletak diruang
interkostalis ke 2 kanan dan
area pulmonal terletak pada
ruang interkostalis ke 2 kiri
 Inspeksi dan kemudian
palpasi area aorta dan area
pulmonal untuk mengetahui
ada atau tidaknya pulsasi
 Dari area pulmonal
pindahkan jari-jari anda
kebawah sepanjang tiga
ruang interkostal kiri. Area
vertikal atau trikuspidalis
terletak pada ruang
interkostal kiri menghadap
ke sternum. Amati ada atau
tidaknya pulsasi. Dari area
trikuspidalis, pindahkan
tangan anda secara lateral 5-
7 cm ke garis midklavikular
kiri dimana akan ditemukan
area apikal atau PMI (Point
of Maximal Impulse)
 Amati dan catat pulsasi denyut
vena jugularis Normal tidak ada
denyut vena pada prekordial.
Denyut vena hanya dapat dilihat
pada venajugularis interna dan
eksterna
- Palpasi
 Irama dan frekuensi jantung
Normal : reguler (ritmis) dengan
frekuensi 60-100 x/mnt\
 Pada saat dilakikan palpasi akan
dapat ditemukan adanya getaran
(thrill) pada pasien yang
mengalami kelainan katup.
Pasien dengan pulmonal stenosi
akan ditemukan adanya trhill
pada sela iga ke 2 kiri sternum.
Pasien dengan vertikular septal
defek, thrill ditemukan pada sela
iga ke 4 kiri sternum. Pasien
denghan aortik stenonis, thrill
ditemukan pada sela iga ke 2
kanan sternum (basis). Dan untuk
pasien dengan mitral
insufesiensi, trhill dapat
ditemukan pada apeks.
 Getaran tersebut lebih muda
diraba bila penderita
membungkuk kedepan, dengan
nafas ditahan waktu ekspirasi,
kecuali getaran mitral stenosis
lebih mudah teraba bila
penderita berbaring kesebelah
kiri
- Perkusi
 Perkusi dapat dilakukan dari
semua arah menuju letak
jantung. Untuk menentukan
batas sisi kanan dan kiri, perkusi
dikerjakan dari arah samping
ketengah dada.
 Batas atas jantung diketahui
dengan perkusi dari atas ke
bawah. Lakukan perkusi di
sepanjang tulang rusuk disela iga
ke 4 dan ke 5, dimulai pada garis
midaxillaris.
 Suara yang dihasilkan perkusi
pada jantung adalah tumpul
(Dull), yang dapat dibedakan
dengan suara pada area paru-
paru (resonan). Batas kiri jantung
pada umumnya tidak lebih dari
4,7 dan 10 cm ke arah kiri dari
garis mid sternal pada ruang
interkostal ke 4, 5 dan 8.
- Auskultasi
 Dengarkan dengan diagrafma
states kop pada ruang interkostal
2 kanan di dekat sternum (untuk
daerah aorta)
 Dengarkan dengan diafragma
stateskop pada ruang interkosta
2 kiri dekat sternum (untuk
daerah pulmonal)
 Dengarkan dengan diafragma
stateskop pada ruang interkosta
3,4 dan 5 di dekat sternum kiri
(untuk area trikuspid)
 Dengarkan dengan diafragma
stateskop padaapek (PMI) ruang
interkosta ke 4 garis midklavikula
(untuk area mitral)
 Kemudianpasien diputar kesisi
kiri dengan Bell stateskop pada
apeks akakn memperjelas adanya
S 3 dan bising mitral
 Pasien diminta untuk duduk
tegak, miring kedepan dan
menahan nafas setelah ekshalasi.
Dengarkan dengan diafragma
stateskop pada ruang interkosta
3 dan 4 kiri dekat sternum dan
posisi ini akan memperjelas
adanya bising aorta
 Catat bunyi jantung 1, 2, 3 dan 4
serta derajat dan
kekuatan/intensitas bunyi.
Normal : suara murmur (suara
jantung 3), dan suara gallop
(suara jantung 4)
7. Setelah pemeriksaan selesai, lepas
handscoen, bantu pasien
mengembalikan posisinya
8. Dokumentasi hasil pemeriksaan
9. Catat atau laporkan tindakan yang
telah dilakukan
4. Sikap
a. Teliti
b. Sabar dan sopan
c. Hati-hati
d. Tanggap terhadap reaksi pasien
JUMLAH NILAI
NILAI RATA-RATA
PEMBIMBING
REKOMENDASI PEMBIMBING

Anda mungkin juga menyukai