STIKES
Nahdlatul
Ulama Tuban
No. Dokumen : 59 No. Revisi : Halaman :
Company
George, JB.(1990). Nursing Theory, The Base for Profesional
Nursing Practice : Third edition. Appleton & Lange
Norwalk Connecticut, California
Kozier, BG & Oliveri, R.(1996). Fundamental of Nursing ;
Conceps Process Practice (4th ed). Addison-Wesley
Publising CO. California
Lancaster, J. 1999. Nursing Issue In Leading and Managing
Change. Mosby. St.Louis
Meleis, AL. Theoritical Nursing : Development & Progress ; third
edition. Lippincott
Maria Susiati.(2008).Keterampialan Keperawatan dasar Paket 1.
EMS. Jakarta
kedinginan.
Referensi Kusyati, Eni. (2006). Ketrampilan Dan Prosedur Laboratorium
Kebutuhan Dasar. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
bengkok
6. Bersihkan gigi/kawat pengikat dengan lidi kapas/kain kasa yang
dibasahi NaCl berulang kali dengan hati-hati sampai bersih
7. Keringkan atau bersihkan mulut dan sekitarnya dengan handuk
atau tissue
8. Angkat bengkok kotor ke atas baki
9. Lepaskan sarung tangan
10. Rapikan/atur kembali posisi dan sikap klien dengan nyaman
11. Bereskan peralatan, bersihkan dan kembalikan ke tempat
semula
12. Perawat mencuci tangan
13. Dokumentasikan tindakan
Prosedur 1. Jaga jangan sampai menambah infeksi
Pelaksanaan 2. Hati-hati jangan sampai kawat pengikat terlepas/berubah posisi
3. Cegah jangan sampai klien kesakitan
Perhatian Membersihkan rongga mulut, lidah, dan gigi dari semua
kotoran/sisa makanan dengan menggunakan kain kasa atau kapas
ynag dibasahi dengan air
Referensi Kusyati, Eni. (2006). Ketrampilan dan prosedur laboratorium
kebutuhan dasar.Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Petugas Perawat
Persiapan Alat 1. Tabung oksigen dengan manometer.
2. Pengukur aliran (flow meter).
3. Botol pelembab (humidifier) yang sudah berisi air
masak/aquadest sampai pada garis dengan tujuan untuk
melembabkan udara.
4. Slang (pipa saluran) zat asam
Kedok zat asam/kanul hidung ganda (binasal kanul)/pipa
endhotracheal/alat resusitasi otomatis yang lengkap.
Persiapan 4. Posisikan pasien pada posisi yang nyaman dan aman (semi
Pasien dan fowler).
Lingkungan 5. Ciptakan suasana yang tenang .
6. Tutup pintu atau sketsel untuk menjaga privasi pasien.
Referensi Perry & Potter. (1999). Buku Saku Ketrampilan Dan Prosedur
Dasar. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Kusyati, Eni. (2006). Ketrampilan Dan Prosedur Laboratorium
Kebutuhan Dasar. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
c. Reaksi Pasien
Referensi Perry & Potter. (1999). Buku Saku Ketrampilan Dan Prosedur
Dasar. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Kusyati, Eni. (2006). Ketrampilan Dan Prosedur Laboratorium
Kebutuhan Dasar. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
melalui mulut
7. 10 kali nafas klein disuruh batuk dan mengeluarkan
dahaknya
8. Nebulizer tanda stop, klien dilakukan clapping untuk
mempermudah mengeluarkan secret
9. Dengarkan suara nafas lagi
10. Apabila masih terdengar suara ronchi, dapat diulang lagi
11. Mulut klien dibersihkan dengan tissue
12. Alat-alat dibereskan
Referensi Alimul, Aziz.(2004). Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar
Manusia. EGC.Jakarta
Barnum, BJS.(1994). Nursing Theory Analysis, Aplication,
Evaluation : Fourth Edition. J.B. Lippincot Company
Philadelphia. New York
Carpenito, L.(1997). Nursing Diagnosis : Application to
Clinical Practice. 7th edition. J.B. Lippincott
Company Philadelphia. New York
Chitty, KK.(1997). Profesional Nursing ; Consepts and
Challenges : second edition. Philadelphia. W.B.
saunder Company.
George, JB.(1990). NursingTheories, The Base for
Professional NursingPractice : Third edition.
Appleton & Lange Norwalk Connecticut, California.
Petugas Perawat
Persiapan Alat 1. Bengkok (piala ginjal)
2. Sputum pot dan cairan desinfektan
3. Tissue
4. Stetoskop
Persiapan 1. Posisikan pasien pada posisi yang nyaman dan aman (semi
Pasien dan fowler).
Lingkungan 2. Ciptakan suasana yang tenang .
3. Tutup pintu atau sketsel untuk menjaga privasi pasien.
desinfektan.
6. Observasi respon pasien.
7. Pasien dirapikan.
8. Membereskan peralatan dan membersihkan kemudian
mengembalikan pada tempatnya.
9. Dokumentasikan tentang :
a. Jam pelaksanaan
b. Kemampuan Pasien
c. Reaksi Pasien
Referensi Perry & Potter. (1999). Buku Saku Ketrampilan Dan Prosedur
Dasar. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Kusyati, Eni. (2006). Ketrampilan Dan Prosedur Laboratorium
Kebutuhan Dasar. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Petugas Perawat
PersiapanAlat 1. Spuit sesuai ukuran
2. Obat yang diperlukan
3. Cairan pelarut (NaCl, Aquabides)
4. Korentang
5. Kapas alkohol
6. Gergaji ampul
7. Torniquet
8. Perlak
9. Handscoon
10. Bengkok
PersiapanPerawat 1. Perawatmencucitangansebelumdansetelahtindakan.
2. Perawatmemberitahutujuandanprosedurtindakan yang
akandilakukan.
2. Pakai Handscoon
3. Bacalah daftar obat pasien yang menunjukkan jenis obat
dan cara pemberiannya
4. Ambil spuit dan jarum steril
5. Larutkan dulu obat-obat yang perlu dilarutkan
6. Baca kembali daftar obat, ambil obat yang dimaksud, lalu
desinfeksi dengan kapas alkohol pada :
- Leher ampul sebelum digergaji
- Karet penutup vial
7. Spuit diisi dengan obat sesuai dosis yang telah
ditentukan, udara dalam spuit dikeluarkan
8. Baca kembali daftar pemberian obat dan cocokkan
dengan nama pasien
9. Pasang perlak sebagai alas
10. Posisi pasien diatur sesuai dengan cara pemberian
( IM,IC,SC,IV)
11. Pasang torniquet disekitar daerah tusukan bila perlu
12. Permukaan kulit yang akan diinjeksididesinfeksi dengan
kapas alcohol ,kemudian di injeksikan
13. Setelah selesai ,kemudin jarum dicabut bekas suntikan di
desinfeksi dengan kapas alcohol
14. Pasien dirapikan
15. Alat alat dibereskan.
STIKES
NahdlatulUlam
aTuban
No. Dokumen : No. Revisi : - Halaman :
TanggalTerbit : Ditetapkan
10 Oktober 2010 Ketua STIKES NU Tuban
PROTAB
STIKES
NahdlatulUlam
aTuban
No. Dokumen : No. Revisi : - Halaman :
TanggalTerbit : Ditetapkan
08 Oktober 2010 Ketua STIKES NU Tuban
PROTAB
PersiapanPera 1. Perawatmencucitangansebelumdansetelahtindakan.
wat 2. Perawatmemberitahutujuandanprosedurtindakan yang
akandilakukan.
lengan atas)
5. Mendesinfeksi daerah yang akan di injeksi dengan kapas
alkohol dengan arah dari dalam keluar
6. Siapkan spuit, lepaskan penutup jarum secara tegak lurus
sambil menunggu anti septik kering dan keluarkan udara dari
spuit
7. Suntikkan/tusukkan jarum dengan sudut 450 (pemasangan
jarum menghadap ke atas) dibawah kulit
8. Lakukan aspirasi, bila spuit terdapat darah maka segera cabut
spuit untuk dibuang dan ganti spuit dengan obat baru,bila tidak
ada darah dorong obat ke jaringan
9. Cabut spuit, lalu usap dan massage pada daerah injeksi (bila
tempat penusukan mengeluarkan darah, maka tekan agak lama)
10. Buang spuit dan jarum ke bengkok
11. Evaluasi hasil injeksi dan catat
12. Membersihkan alat-alat
13. Petugas cuci tangan
STIKES
NahdlatulUlam
a Tuban
No. Dokumen : No. Revisi : - Halaman :
TanggalTerbit : Ditetapkan
10 Oktober 2010 Ketua STIKES NU Tuban
PROTAB
STIKES
NahdlatulUlam
aTuban
No. Dokumen : No. Revisi : - Halaman :
TanggalTerbit : Ditetapkan
08 Oktober 2010 Ketua STIKES NU Tuban
PROTAB
STIKES
Nahdlatul
Ulama Tuban
No. Dokumen : No. Revisi : - Halaman :
Tanggal Terbit : Ditetapkan
10 Oktober 2010 Ketua STIKES NU Tuban
PROTAB
2. Memberitahu pasien.
3. Menyiapakan area yang akan diinjeksi misalnya lengan kanan dan
lakukan desinfeksi dengan alkohol.
4. Pegang erat lengan pasien dengan tangan kiri anda dan yangan
satunya memegang spuit ke arah pasien.
5. Tusukan spuit dengan sudut 15o pada epidermis kemudian
diteruskan sampai dermis lalu dorong cairan obat. Obat ini akan
menimbulkan tonjolan di bawah permukaan kulit.
6. Cabut spuit, usapkan pelan-pelan area penyuntikan dengan kapas
antiseptik tanpa memberikan masase (masase dapat menyebabkan
obat masuk ke jaringan atau keluar melalui lubang injeksi)
Referensi Alimul, Aziz.(2004). Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar
Manusia. EGC.Jakarta
Barnum, BJS.(1994). Nursing Theory Analysis, Aplication, Evaluation
: Fourth Edition. J.B. Lippincot Company Philadelphia. New
York
Carpenito, L.(1997). Nursing Diagnosis : Application to Clinical
Practice. 7th edition. J.B. Lippincott Company Philadelphia.
New York
Chitty, KK.(1997). Profesional Nursing ; Consepts and Challenges :
second edition. Philadelphia. W.B. saunder Company.
George, JB.(1990). NursingTheories, The Base for Professional
NursingPractice : Third edition. Appleton & Lange Norwalk
Connecticut, California.
Kozier, BG & Oliveri, R.(1996). Fundamental of Nursing ;
ConcepsProcess Practice (4 th ed). Addison- Wesley
Publishing CO. California.
Lancaster. J . 1999. Nursing Issue in Leading and managing Change.
Mosby. St. Louis
Meleis, AL. Theoritical Nursing : Development & Progress ; third
edition. Lippincott
Maria Susiati.(2008). Ketrampilan Keperawatan Dasar Paket 1.
EMS. Jakarta
Potter & Perry, (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan :
konsep, praktik Edisi 4. EGC. Jakarta
Potter, PA & proses, dan Perry, AG. (1993). Fundamental of Nursing :
Conceps Process Practice(3 th ed) St. Louis : Mosby- Year
Book
Potter, PA & Perry, AG (1993). Fundamental of Nursing ; The Art
&Science of Nursing Care. 3rd edition. New York Philadelphia,
Lippincott
Taylor, C et al.(1997). Fundamental of Nursing : The Art and Science
of Nursing Care ; third edition. New York Philadelphia
Lippincott.
STIKES
Nahdlatul
Ulama Tuban
No. Dokumen : No. Revisi : - Halaman :
Tanggal Terbit : Ditetapkan
10 Oktober 2010 Ketua STIKES NU Tuban
PROTAB
digunakan)
Petugas Perawat
Persiapan 1. Menjelaskan tujuan tindakan
pasien dan 2. Menjelaskan prosedur tindakan
Lingkungan 3. Menempatkan klien pada posisi yang nyaman
4. Menjaga privasi klien
Persiapan alat 1. Pena insulin
2. Cartridge insulin
3. Jarum pena
4. Bola kapas
5. Alcohol 70%
6. Bengkok/tempat sampah medis
Prosedur 1. Lakukan pemeriksaan glukosa darah sebelum pemberian insulin
pelaksanaan 2. Tentukan dosis insulin sesuai program terapi
3. Siapkan pena insulin, jarum dan alcohol
4. Cek jenis insulin sesuai pesanan dokter
5. Periksa kadar insulin yang ada di catridge insulin
6. Masukkan jarum yang baru. Buang plastic pembungkus jarum.
Tempatkan bagian luar jarum pada permukaan yang datar,
terbuka, dan menghadap keatas
7. Tekan 2 urut insulin untuk mengeluarkan udara. Insulin harus
muncul pada ujung jarum. Bila tidak ada, ulangi kembali prosedur
8. Tekan sesuai dosis yang ditentukan
9. Bersihkan kulit dengan alcohol dan biarkan kering beberapa saat
10. Cubit kulit pada area yang diinginkan dan arahkan jarum pada
cubitan kulit dengan sudut 900
11. Injeksikan insulin pada aliran yang tetap, tarik jarum
12. Genggam pena dan masukkan jarum pada pembungkus jarum
plastic yang ada. Putar ujung jarum dengan hati-hati, buang
dibengkok/tempat sampah medis.
Evaluasi A. Tanyakan pada klien adakah rasa nyeri, rasa baal, rasa terbakar
atau kaku pada area injeksi
B. Kaji respon klien terhadap pengobatan setelah 30 menit.
Dokumentasi 1. Catat pada status klien yang meliputi tanggal, waktu, nama obat,
dosis, area injeksi, dan tanda tangan/inisial
2. Catat respon klien terhadap pengobatan dan efek samping yang
timbul (tanggal dan waktu)
3. Lokasi penyuntikan.
Referensi Alimul, Aziz.(2004). Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar
Manusia. EGC.Jakarta
Barnum, BJS.(1994). Nursing Theory Analysis, Aplication,
Evaluation : Fourth Edition. J.B. Lippincot Company
Philadelphia. New York
Carpenito, L.(1997). Nursing Diagnosis : Application to Clinical
Practice. 7th edition. J.B. Lippincott Company Philadelphia.
Standar Prosedur Operasional Praktikum Keperawatan STIKes NU Tuban
71
New York
Chitty, KK.(1997). Profesional Nursing ; Consepts and Challenges :
second edition. Philadelphia. W.B. saunder Company.
George, JB.(1990). NursingTheories, The Base for Professional
NursingPractice : Third edition. Appleton & Lange Norwalk
Connecticut, California.
Kozier, BG & Oliveri, R.(1996). Fundamental of Nursing ;
ConcepsProcess Practice (4 th ed). Addison- Wesley
Publishing CO. California.
Lancaster. J . 1999. Nursing Issue in Leading and managing Change.
Mosby. St. Louis
Meleis, AL. Theoritical Nursing : Development & Progress ; third
edition. Lippincott
Maria Susiati.(2008). Ketrampilan Keperawatan Dasar Paket 1.
EMS. Jakarta
Potter & Perry, (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan :
konsep, praktik Edisi 4. EGC. Jakarta
Potter, PA & proses, dan Perry, AG. (1993). Fundamental of Nursing
: Conceps Process Practice(3 th ed) St. Louis : Mosby- Year
Book
Potter, PA & Perry, AG (1993). Fundamental of Nursing ; The Art
&Science of Nursing Care. 3rd edition. New York Philadelphia,
Lippincott
Taylor, C et al.(1997). Fundamental of Nursing : The Art and Science
of Nursing Care ; third edition. New York Philadelphia
Lippincott.
menghomogenkan larutan
2. Bersihkan tutup botol berisi short-acting dan intermediate-acting
insulin dengan kapas alcohol 70%
3. Ambil semprit dan sedot udara kedalam semprit sesuai dengan
dosis intermediate-acting insulin (80 unit) yang dikehendaki.
Suntikan udara ke dalam botol intermediate-acting insulin tegak
lurus, kemudian tarik jarum dair botol
4. Sedot udara ke dalam semprit sejumlah sesuai dengan short-
acting insulin (20 unit) kedalam botol tersebut
5. Bersihkan tutup botol short-acting insulin dengan kapas alcohol
dan suntikkan udara (20 unit) kedalam botol tersebut
6. Dalam posisi jarum/semprit masih menancap, balikkan botol
dan tarik penghisap lebih jauh untuk menyedot insulin dan
mengecek apakah ada gelembung udara yang masuk. Sedot
insulin short acting sesuai dengan dosis yang dibutuhkan (20
unit) dengan mengatur (mendorong atau menarik) penghisap
dan lepaskan jarum dari botol. Saat ini semprit sudah terisi
insulin short-acting 20 unit
7. Ambil botol insulin intermediate, balikkan tegak lurus dan
tusukkan jarum/semprit yang sudah berisi 20 unit insulin short-
acting
8. Tarik/sedot semprit dari botol insulin intermediate-acting
sebanyak 80 unit. Cabut jarum semprit dari botol insulin
intermediate-acting. Saat ini semprit telah terisi insulin short
acting 20 unit dan insulin intermediate-acting 80 unit
9. Letakkan semprit pada permukaan datar. Bila tidak langsung
disuntikkan tutup jarum dengan penutupnya.
Evaluasi 1. Tanyakan pada klien adakah rasa nyeri, rasa baal, rasa
terbakar atau kaku pada area injeksi
2. Kaji respon klien terhadap pengobatan setelah 30 menit.
Dokumentasi 1. Catat pada status klien yang meliputi tanggal, waktu, nama
obat, dosis, area injeksi, dan tanda tangan/inisial
2. Catat respon klien terhadap pengobatan dan efek samping
yang timbul (tanggal dan waktu)
3. Lokasi penyuntikan.
Referensi Alimul, Aziz.(2004). Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar
Manusia. EGC.Jakarta
Barnum, BJS.(1994). Nursing Theory Analysis, Aplication,
Evaluation : Fourth Edition. J.B. Lippincot Company
Philadelphia. New York
Carpenito, L.(1997). Nursing Diagnosis : Application to Clinical
Practice. 7th edition. J.B. Lippincott Company Philadelphia.
New York
Chitty, KK.(1997). Profesional Nursing ; Consepts and
Challenges : second edition. Philadelphia. W.B. saunder
Standar Prosedur Operasional Praktikum Keperawatan STIKes NU Tuban
75
Company.
George, JB.(1990). NursingTheories, The Base for Professional
NursingPractice : Third edition. Appleton & Lange Norwalk
Connecticut, California.
Kozier, BG & Oliveri, R.(1996). Fundamental of Nursing ;
ConcepsProcess Practice (4 th ed). Addison- Wesley
Publishing CO. California.
Lancaster. J . 1999. Nursing Issue in Leading and managing
Change. Mosby. St. Louis
Meleis, AL. Theoritical Nursing : Development & Progress ; third
edition. Lippincott
Maria Susiati.(2008). Ketrampilan Keperawatan Dasar Paket 1.
EMS. Jakarta
Potter & Perry, (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan :
konsep, praktik Edisi 4. EGC. Jakarta
Potter, PA & proses, dan Perry, AG. (1993). Fundamental of
Nursing : Conceps Process Practice(3 th ed) St. Louis :
Mosby- Year Book
Potter, PA & Perry, AG (1993). Fundamental of Nursing ; The Art
&Science of Nursing Care. 3rd edition. New York
Philadelphia, Lippincott
Taylor, C et al.(1997). Fundamental of Nursing : The Art and
Science of Nursing Care ; third edition. New York Philadelphia
Lippincott.
Huknah Retensi
1. Perawat cuci tangan
2. Alat-alat dipersiapkan
STIKES NU
Tuban
No. Dokumen: No.revisi:- Halaman:
PROTAB
Tanggal Terbit: Ditetapkan
08 Oktober 2010 Ketua STIKES NU Tuban
Company.
George, JB.(1990). NursingTheories, The Base for Professional
NursingPractice : Third edition. Appleton & Lange
Norwalk Connecticut, California.
Kozier, BG & Oliveri, R.(1996). Fundamental of Nursing ;
ConcepsProcess Practice (4 th ed). Addison- Wesley
Publishing CO. California.
Lancaster. J . 1999. Nursing Issue in Leading and managing
Change. Mosby. St. Louis
Meleis, AL. Theoritical Nursing : Development & Progress ; third
edition. Lippincott
Maria Susiati.(2008). Ketrampilan Keperawatan Dasar Paket 1.
EMS. Jakarta
Potter & Perry, (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan :
konsep, praktik Edisi 4. EGC. Jakarta
Potter, PA & proses, dan Perry, AG. (1993). Fundamental of
Nursing : Conceps Process Practice(3 th ed) St. Louis :
Mosby- Year Book
Potter, PA & Perry, AG (1993). Fundamental of Nursing ; The Art
&Science of Nursing Care. 3rd edition. New York
Philadelphia, Lippincott
Taylor, C et al.(1997). Fundamental of Nursing : The Art and
Science of Nursing Care ; third edition. New York Philadelphia
Lippincott.
12. plester
13. bengkok
14. standar infuse lengkap dengan gantungan botol (kolf)
15. pembalut verband
16. spalek dalam keadaan siap pakai
Prosedur 1. Pasien diberitahu, kemudian disipakan untuk dibawa ke kamar
khusus
2. Pasien digendong dan ditidurkan terlentang
3. Perlak dan kain pengalas dipasang dibawah anggota tubuh yang
akan dipasang infuse (pada bayi di bawah kepala)
4. Daerah yang akan ditusuk dicukur dan dibersihkan
5. Botol cairan digantung. Tutup botol didesinfeksi dengan kapas
alcohol, lalu tusukkan jarum (saluran udara), kemudian selang
infuse dipasang dan disambungkan dengan jarum bersayap
6. Tutup jarum dibuka, cairan dialirkan sampai keluar, sehingga
tidak ada udara dalam saluran selang infuse, selanjutnyadiklem
dan jarum ditutup kembali
7. Daerah permukaan kulit yang akan ditusuk didesinfeksi dengan
kapas alcohol, lalu jarum ditusukkan ke vena dengan lubang
jarum menghadap ke atas
8. Pasien diberitau , kemudian disiapkan untuk dibawa ke kamar
khusus
9. Pasien digendong dan ditidurkan terlentang
10. Perlak dan kain penglas dipasang dibawah anggota tubuh yang
akan dipasang infuse
(pada bayi dibawah kepala)
11. Daerah yang akan ditusuk dicukur dan dibersihkan
12. Botol cairan digantung . tutup botol didesinfeksi dengan kapas
alcohol ,lalu tusukan jarum (sluran udara) ,kemudian selang
infuse dipasang dan disambung dengan jarum bersayap
13. Tutup jarum dibuka cairan dialirkan sampai keluar ,sehingga
tidak ada udara dalam saluran selang infuse ,selanjutnya jarum
diklem dan jarum ditutup kembali
14. Daerah permukaan kulit yang akan ditusuk di desinfeksi dengan
kapas alcohol ,lalu jarum ditusukan kevena dengan lubang
jarum menghadap keatas
15. Bila berhasil maka darah akan masuk kedalam selang dan klem
longgarkan untuk melihat kelancaran tetesan atau cairan
16. Bila tetesan lancar jaum didesinfeksi dengan cara:
- Pasang plester 1 sepanjang jarum yang dibutuhkan
- Pasang plester II melintng diatas jarum
- Pasang plester III dibawah sayap jarum dan dibelitkan dari
kanan kekiri dan sebaliknya melampaui jarum
17. Dibawah sayap jarum diberi kassa untuk penahan
18. Selang diatur membentuk huruf U atau melingkar kemudian
Standar Prosedur Operasional Praktikum Keperawatan STIKes NU Tuban
85
diplester
19. Tetesan cairan infuse diatur sesuai kebutuhan
20. Anggota tubuh yang dipasang infuse ,posisinya diatur agar
jarum infuse tidak bergerak atau berubah letaknya ,bila perlu
gunakan spalek
21. Setelah pemasangan infuse selesai ,pasien dirapikan dan
posisinya diatu senyaman mungkin
22. Peralatan dibersihkan ,dibereskan dan dikembalikan ketempat
semula
23. Bila pemberian infuse selesai, infuse distop ,plester dilepaskan
dan jarum bersayap dicabut
Referensi Alexander ,MM dan M.S. Brown, (1974)Pediatric PhySIcal
Diagnosis of Nurses.New York :McGraw-Hill Book
company.
Behrman , R.E (Dkk) ,(1996). Texbook of Pediatric .
Philadhelpia:W.B. Saundrs Company
Brazelton, T.B. (1993).Touchpoint :Your Childs Emotional and
Behvioral D evelopment. London:Pinguin Group
Green Berg.(1987). Application of Nursing Process to Cilds
Healthcare. Philadhelpia:mosby Years book
Hat. Robin(dkk).(1992). Terapeutik play Actifities for Hospitalized
Children. St. Louis mosby Years book
lammon, CB (1995).Clincial Nursing Skill. Philadhelpia:W.B.
Saundrs Company
Mott, S.R (DKK) (1990) Nursing Care of Children and
Families.red wood city adison weslay.
Nettina Sandra M.(1996)The lipimcott manual of nursing practice .
Philadhelpia lipimcott
Whaiey L.F. and D.L.Wong(1995) nursing care of infantlang
Children.St.Louis Mousby year Book
Wong, DL.Kasoerin,C.A.Hess c(1996).clinical manual of pediatric
nursing .St Louis ;mosby
Hiiton,tessa(1991).the great or mond street book of baby nd child
care.london:the bolden heat
Hay,WW(et al) (1997).current pediatric diagnoses and treatment
Connecticut;Appleton ang lange.
HUKNAH RENDAH
STIKES
Nahdlatul
Ulama Tuban
No. Dokumen : No. Revisi : - Halaman :
Tanggal Terbit : Ditetapkan
08 Oktober 2010 Ketua STIKES NU Tuban
PROTAB
cebok/tissue toilet
STIKES
Nahdlatul
Ulama Tuban
No. Dokumen : No. Revisi : - Halaman :
Tanggal Terbit : Ditetapkan
08 Oktober 2010 Ketua STIKES NU Tuban
PROTAB
Pengertian Suatu metode untuk memasukkan obat lewat IV, tranfusi darah,dan
rehidrasi
Indikasi Pada pasien dengan perdarahan, dehidrasi, pemberian obat melalui
IV
Tujuan - Untuk rehidrasi
- Untuk tranfusi darah
- Untuk pemasukan obat melalui vena
Petugas Perawat
Pengkajian Kaji keadaan umum klien
Persiapan - Beritahu tentang tindakan yang akan dilakukan
klien - Jaga prifasi klien
- Mengatur posisi pasien
Persiapan alat 1. Baki dan alas
2. Korentang dan tempatnya
3. Pinset anatomis di bak instrument
4. Bengkok
5. Handscoon steril dalam tromol
6. Seperangkat infus
7. Surflo
8. Cairan steril
9. Standart infuse
10. Tourniquet
11. Kasa steril di com ukuran 2x2 cm
12. Kapas alcohol di kom
13. Gunting
14. Plester / hepavik
15. Verband / pembalut
16. Beddai
17. Betadin
18. Restrain
19. Perlak
20. Buku catatan bolpoin
STIKES
Nahdlatul
Ulama Tuban
No. Dokumen : No. Revisi : - Halaman :
STIKES
Nahdlatul
Ulama Tuban
No. Dokumen : No. Revisi : - Halaman :
Tanggal Terbit : Ditetapkan
08 Oktober 2010 Ketua STIKES NU Tuban
PROTAB
STIKES
Nahdlatul
Ulama Tuban
No. Dokumen : No. Revisi : - Halaman :
Tanggal Terbit : Ditetapkan
08 Oktober 2010 Ketua STIKES NU Tuban
PROTAB
Persiapan alat-alat:
1. Selang kateter
2. Urine bag
3. Sarung tangan steril
4. Set bengkok + pinset steril
5. Kapas + cairan sublimate
6. Jelly
7. Plester
8. Spuit +aqua steril
9. Alas/perlak alas
10. Handuk kecil + waskom isi air hangat + sabun
11. Sampiran
12. Lampu
13. Perban
Prosedur Implementasi
1. Perkusi dan palpasi kandung kemih untuk megkaji adanya
retensi urine.
2. Persiapan klien:
Identitas klien
Jelaskan prosedur kepada klien
Tarik tirai tempat tidur dan atur posisi
a. Pasien anak atau pasien sadar butuh bantuan
b. Pasien dewasa /wanita : posisi dorsal recumbent
Evaluasi
1. Indwelling kateter masuk cecara benar, stainght masuk dan
dilepas tanpa menimbulkn rasa sakit
2. Pasien nyaman
Dokumentasi
Tanggal dan waktu, tipe dan ukuran kateter,speseman / bahan
urine didapatkan ,jumplah urine,deskripsi urine,respon terhadap
prosedur.
Referensi Alimul,Aziz(2004).Buku saku praktikum kebutuhan dasar
manusia.EGC.Jakarta
Barnum,BJS.(1994).Nursing Teori
Analisis,Aplication,Evaluation ;Fourth edition.J.B.
Lippincott Company Philadelpia.New York
Carpenito,L.(1997).Profesional Nursing ;Concept and
challenges : second edition J.B. Lippincott Company
Philadelpia.New York
Chitty, KK.(1997). Profesional Nursing ; Concept and
challenges : second edition.Philadelpia. W.B. Saunder
Company
George,J.B.(1990).Nursing teoris.The Base For Professional
Nursing Practice : Third Edition.Apleton & Lange
Norwalk Connecticut,California.
Kozier,BG & Oliveri, R.(1996).Fundamental Of Nursing ;
Concept Process Practice (4th ed).Addison-Weslay
Publishing CO.california.
Lancaster, J.1999.Nursing Issue in Leading and managing
Change.Mosby.St.Louis
Meleis,Al.Theoritical Nursing : Development & Progress ; Third
Edition.Lippincott
Maria Susiati (2008).Ketrampilan keperawatan dasar paket 1,
EMS.Jakarta
Potter & Perry (2005).Buku ajar fundamental
keperawatan :konsep,proses dan praktik Edisi
4.EGC.Jakarta
Potter. PA & Perry, AG.(1993).Fundamental of nursing ;
Concept proses practice(3th ed) St.Lois : Mosby year
book
STIKES
Nahdlatul
Ulama Tuban
No. Dokumen No. Revisi: - Halaman:
Tanggal terbit : Ditetepkan
08 Oktober 2010 Ketua STIKES NU tuban
PROTAB
Persiapan 1. KIE
Pasien dan 2. Mengatur posisi yang sesuai
Lingkungan 3. Menjaga pripasi klien
4. Pencahayaan yang cukup
PROTAB
Bengkok
Persiapan 3. KIE
Pasien dan 4. Mengatur posisi yang sesuai
Lingkungan 5. Menjaga pripasi klien
6. Pencahayaan yang cukup
Persiapan 1. Perawat mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
Perawat 2. Perawat member tahu tujuan dan prosedur tindakan yang
akan dilakukan
prosedur 1. Bawa alat kedekat pasien
2. Cuci tangan
3. Pakai sarung tanagan bersih
4. Buka balutan luka dengan cara membasahi kasa bekas luka
dengan larutan steril atau NaCl 0,9% dan plaster dengan
alcohol 70%. Kemudian buang balutan ke bengkok
5. Kaji lokasi dan letak luka,stadium luka,bentuk dan ukuran
luka,dan tanda-tanda infeksi.
6. Apabila da pus pada luka,lakukan kultur luka dengan kapas
lidi.
7. Lepas sarung tangan dan letakkan dibengkok.
8. Pakai sarung tangan steril
9. Bersihkan luka dengan menggunakan perhidrol bila terdapat
jaringan-jaringan mati atau pus kemudian gunakan air steril
atau NaCl 0,9% untuk irigasi luka
10. Keringkan luka dengan kasa steril.
11. Olesi luka dengan betadin (sesuai advis dokter)/obat-obatan
anti biotic.
12. Tutup luka dengan kasa steril secukupnya (perhatikan
kinestetika)
13. Lepas sarung tangan
14. Plester kasa dengan rapi
15. Rapikan pasien
16. Bereskan alat dan cuci tangan
17. Dokumentasi
Refrensi Alimul,Aziz(2004).Buku saku praktikum kebutuhan dasar
manusia.EGC.Jakarta
Barnum,BJS.(1994).Nursing Teori
Analisis,Aplication,Evaluation ;Fourth edition.J.B.
Lippincott Company Philadelpia.New York
Carpenito,L.(1997).Profesional Nursing ;Concept and
challenges : second edition J.B. Lippincott Company
Philadelpia.New York
Chitty, KK.(1997). Profesional Nursing ; Concept and
challenges : second edition.Philadelpia. W.B. Saunder
Company
Standar Prosedur Operasional Praktikum Keperawatan STIKes NU Tuban
110
STIKES
Nahdlatul
Ulama Tuban
No. Dokumen : No. Revisi : - Halaman :
Tanggal Terbit : Ditetapkan
08 Oktober 2010 Ketua STIKES NU Tuban
PROTAB
STIKES
Nahdlatul
Ulama Tuban
No. Dokumen : No. Revisi : - Halaman :
Tanggal Terbit : Ditetapkan
08 Oktober 2010 Ketua STIKES NU Tuban
PROTAB
STIKES
Nahdlatul
Ulama Tuban
No.dokumen : No.revisi : Halaman
Tanggal terbit : Ditetapkan
Ketua STIKES NU Tuban
PROTAB
STIKES
Nahdlatul
Ulama Tuban
No.dokumen : No.revisi : Halaman :
Tanggal terbit Ditetapkan
Ketua STIKES NU Tuban
PROTAB
STIKES
Nahdlatul
Ulama Tuban
No. Dokumen : No. Revisi : - Halaman :
Tanggal Terbit : Ditetapkan
08 Oktober 2010 Ketua STIKES NU Tuban
PROTAB
STIKES
Nahdlatul
Ulama Tuban
No. Dokumen : No. Revisi : - Halaman :
ke atas
4. Tempat kertas EKG ditutup
5. Check pemasangan kertas EKG betul atau salah yaitu menekan
tombol ENTER
Dokumentasi 2. Waktu dilakukan EKG
3. Adanya nyeri dada dan kesulitan bernapas selama prosedur
tindakan
4. Irama jantung
5. Aritmia
6. Hasil interpretasi dokter terhadap EKG
7. Toleransi pasien terhadap prosedur
Referensi Alimul,Aziz(2004).Buku saku praktikum kebutuhan dasar
manusia.EGC.Jakarta
Barnum,BJS.(1994).Nursing Teori
Analisis,Aplication,Evaluation ;Fourth edition.J.B. Lippincott
Company Philadelpia.New York
Carpenito,L.(1997).Profesional Nursing ;Concept and challenges :
second edition J.B. Lippincott Company Philadelpia.New
York
Chitty, KK.(1997). Profesional Nursing ; Concept and challenges :
second edition.Philadelpia. W.B. Saunder Company
George,J.B.(1990).Nursing teoris.The Base For Professional Nursing
Practice : Third Edition.Apleton & Lange Norwalk
Connecticut,California.
Kozier,BG & Oliveri, R.(1996).Fundamental Of Nursing ; Concept
Process Practice (4th ed).Addison-Weslay Publishing
CO.california.
Lancaster, J.1999.Nursing Issue in Leading and managing
Change.Mosby.St.Louis
Meleis,Al.Theoritical Nursing : Development & Progress ; Third
Edition.Lippincott
Maria Susiati (2008).Ketrampilan keperawatan dasar paket 1,
EMS.Jakarta
Potter & Perry (2005).Buku ajar fundamental
keperawatan :konsep,proses dan praktik Edisi 4.EGC.Jakarta
Potter. PA & Perry, AG.(1993).Fundamental of nursing ; Concept
proses practice(3th ed) St.Lois : Mosby year book
Potter,PA & Perry, AG.(1993).Fundamental of nursing:The
Art & Science Of Nursing Care, 3rd Edition.New York
Philadelpia,Lippincott
Taylor,C et al.(1997).Fundamental Of Nursing ; The Art and
Sociance of nursing care ; third edition.New York
Philadelpia.Lippincott.
STIKES
Nahdlatul
Ulama Tuban
No. Dokumen : No. Revisi : - Halaman :
Tanggal Terbit : Ditetapkan
08 Oktober 2010 Ketua STIKES NU Tuban
PROTAB
STIKES
Nahdlatul
Ulama Tuban
No. Dokumen : No. Revisi : - Halaman :
Tanggal Terbit : Ditetapkan
08 Oktober 2010 Ketua STIKES NU Tuban
PROTAB
Pernafasan Diafragmatik :
Demonstrasi langkah beriku pada klien :
a. Bantu klien pada posisi nyaman semi – fowler atau fowler
tinggi dengan lutut fleksi. Tunjukkan langkah berikut,
kemudian klien mengulangi demonstrasi anda :
Standar Prosedur Operasional Praktikum Keperawatan STIKes NU Tuban
141
Latihan Kaki
a. Tempatkan klien terlentang di tempat tidur. Demontrasikan
latihan kaki dengan gerakan rentang sendi pasif
b. Rotasikan tiap sendi pergelangan kaki pada lingkaran yang
lengkap dengan berpura – pura menggambarkan lingkaran
dengan ibu jari kakinya
c. Ubah – ubah dorsofleksi dan fleksi plantar pada kaki. Klien
akan merasa otot betisnya kontraksi dan kemudian rileks
d. Minta klien memfleksikan dan ekstensi lututnya
e. Pertahankan kaki klien lurus, klien kemudian secara
bergantian meninggikan tiap kaki dari permukaan tempat
tidur dan biarkan turun dengna perlahan
f. Instruksikan klien untuk melakukan latihan kaki tiap 2 jam
Standar Prosedur Operasional Praktikum Keperawatan STIKes NU Tuban
143
saat terbangun
g. Untuk semua latihan pasca operasi, observasi kemampuan
klien untuk melakukan semua latihan secara mandiri
Referensi Alimul, Aziz. (2004). Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar
Manusia.Egc. Jakarta
Barnam, Bjs.(1994). Nursing Theory Analysis, Aplication,
Evaluation : Fourth Edition. J.B. Lippincott Company
Philadelphia. New York
Carpenito, L. (1994). Nursing Diagnosis : Aplication To Clinical
Practice. 7th Edition. J.B. Lippincott Company
Philadelphia. New York
Chitty, Kk.(1997). Profesional Nursing : Consepts And
Challanges : Second Editon. Philadelphia. W.B. Saunder
Company.
George, J.B.(1990). Nursing Theories, The Base For Professional
Nursing Practice : Third Edition. Apleton & Lange
Norwalk Connecticut, California.
Kozier, Bg & Oliveri, R.(1996). Fundamental Of Nursing :
Conceps Process Practice (4th Ed). Addison-Wesley
Publisihing Co. California
Lancaster, J.(1999). Nursing Issuein Leading And Managing
Change. Mosby. St. Lois
Meleis, Al. Theoritical Nursing : Development 7 Progess ;Third
Edition. Lippicott
Maria Susianti,(2008). Keterampilan Keperawatan Dasar Paket
I. Ems. Jakarta
Potter & Perry, (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan :
Konsep, Proses, Dan Praktikedisi 4 . Egc. Jakarta
Potter, PA & Perry, (1993). Fundamental of Nursing ; Conceps
Process Practice (3th ed). St. Lois :Mosby-year Book
Potter, PA & Perry, (1993). Fundamental of Nursing ; The Art &
Science Of Nursing Care, 3th edition. New York
Philadelphia, Lippincott
Taylor, C et al.((1997). Fundamental of Nursing ; The Art and
Seince of Nursing Care : third edition. New York
Philadelphia, Lippincott
berlebih-lebihan.
3. Lakukanpijatjantungdannafasbuatansecarabergantian (30:2)
terusmenerustanpahentihinggaditanganipihakmedis.
4. Jika alat jalan nafas definitif sudah terpasang, maka tidak perlu
menghentikan kompresi dada pada saat melakukan ventilasi.
Kompresi harus diberikan secara terus menerus dengan frekuensi
100 x/menit tanpa berhenti dan ventilasi diberikan setiap 6-8 detik
(8-10 x/menit).
5. Karenacukupmenyitatenaga, bilapenolong 1orang ataulebih,
lakukanpergantiansetiap 2menit (5 siklus bila 1 penolong, 7 siklus
jika 2 penolong). Dapat dilakukan evaluasi cek nadi karotis.
6. Hentikan CPR (pijatjantungdannafasbuatan) bila,
a. Korbanmerintihdanmulaibernafas normal.
b. Selama 30 menit pertolongan, pasien tidak menunjukkan tanda-
tanda kehidupan.
c. Saatpetugasmedisdatangmenggantikanpemberianpijatjantungda
nnafasbuatan (Tetaplakukan CPR,
janganhentikandenganterburu-burumeskipetugas medisdatang.
Ikutiinstruksipetugasmedis).
d. Jika penolong tanpa ada yang membantu, merasa lelah atau
kecapekan.
e. Jika kondisi lingkungan mengancam nyawa penolong, misalnya
ada potensial ledakan, ada api, dan barang berbahaya lainnya.
7. Bila tidak ada respon namun nafas dalam kondisi normal
Posisikan tubuh pasien miring ke salah satu sisi (stable side
position/posisi Sim/recovery position)
Baringkankorbandalamposisi miring.
Dagubawahmengarahkeluar,
punggungtanganatasmenopangwajahkorban.
Kemudiantekuklutut kaki ataskuranglebih90 derajat,
danjagasupayakorbantidakjatuhterlentangkebelakang.
Referensi Altman, G.B., et.al. (2000). Fundamental & Advanced Nursing Skill.
Thomson Learning. New York.
STIKES
Nahdlatul
Ulama Tuban
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
STIKES
Nahdlatul
Ulama Tuban
No. Dokumen : No. Revisi : - Halaman :
Set steril :
1. Pembungkus steril
2. Bak instrument besar
3. Duk bolong
4. Kom tanpa tutup
5. Ns + betadine
6. Sarung tangan steril
7. Syringe 10cc
8. Kapas yang dibungkus kassa dibuat bulat
9. Pinset
Prosedur 1. Cuci tangan
pelaksanaan 2. Lihat kembali kelengkapan alat
3. Buka semua pembungkus yang ada pembungkus
4. Pakai sarung tangan bersih
5. Buka area steril, siapkan sarung tangan steril yang masih terbungkus
(pakai korentang)
6. Buka tromol, ambil kassa dengan korentang, lumuri dengan gel steril,
taruh dalam bal instrument, tutup bak steril
7. Bila ada kantong stoma buka dan buang
8. Inspeksi :
a. bila perlu walfer diganti/dibuka
b. kulit, warna, tekstur
c. bila memakai kateter lihat apa ada penyumbatan, warna dan
karakteristik urine, kepatenan kateter, lepas kateter
d. stoma : warna harus warna daging segar, inspeksi bila ada
iritasi/warna pucat, boleh bersihkan sekitar stoma tapi jangan
melewati area steril
9. pasang perlak di samping stoma dan dekatkan bengkok
10. sarung tangan bersih dilepas dan cuci tangan
11. gunakan sarung tangan steril
12. pasang duk berlubang
13. minta asisten menuang NS dalam kom bila kom tidak berada dalam
area steril
14. bersihkan area stoma dengan kapas/kassa NS steril dengan gerakan
memutar. Gunakan tangan tanpa pinset agar tekanan gentle
15. bersihkan area luar stoma (mukosa) dengan betadine, jangan sampai
mengenai mukosa karena bisa merusak fibroblast dalam darah
16. ambil kateter beri sedikit gel pada ujungnya (gel dari kassa steril tadi)
17. insersikan kateter ke dalam stoma. Jangan lupa klem kateter agar urine
tidak keluar
18. ambil NS steril 10 cc dengan spuit injeksikan ke dalam kateter dan
klem kateter (untuk kateter Dower: 20 – 30 cc NS)
19. buka klem kateter, hubungkan dengan urobag. Minta asisten untuk
Standar Prosedur Operasional Praktikum Keperawatan STIKes NU Tuban
157
STIKES
Nahdlatul
Ulama Tuban
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
Tanggal Terbit : Ditetapkan
08 Oktober 2010 Ketua STIKES NU Tuban
PROTAB
9. 4
10. Konektor yang cocok dengan tracheal tube yang disiapkan
11. Stylet/mandarin
12. Magil forcep
13. Oropharyngral tube
14. Stettoskop
15. Spuit 20 cc untuk mengisi cuff
16. Plester untuk fiksasi
17. Gunting
18. Bantal kecil setinggi 12 cm
kooperatif
3. Hati-hati waktu mengganti posisi pasien
4. Jaga kebersihan mulut dan hidung
5. jaga patensi jalan napas
6. Humidifikasi yang adekuat
7. Pantau tekanan balon
8. Observasi TTV dan suara paru-paru
9. lakukan fisioterapi nafas tiap 4 jam
10. Lakukan suction setiap fisioterapi nafas & sewaktu-waktu bila ada
suara lendir
11. yakinkan bahwa konektor mengetahui perkembangan
12. Cek blood gas untuk mengetahui perkembangan
13. Lakukan foto thorak segera setelah intubasi dan dalam waktu-waktu
tertentu
14. Observasi terjadinya emphysema cutis
15. Air dalam watertrap harus sering terbuang
16. Pipa ETTditandai di ujung mulut/hidung
Dokumentasi 1. Tanggal pemasangan, siapa yang memasang
2. Nomor ETT/OTT
3. Jumlah udara yang dimasukkan dalam balon
4. Batas masuknya ETT/OTT
5. Obat-obatan yang diberikan
6. Respon pasien/kesulitan yang terjadi
Referensi Alimul, Aziz.(2004). Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia. EGC.Jakarta
Carpenito, L.(1997). Nursing Diagnosis : Application to Clinical Practice. 7th edition.
J.B. Lippincott Company Philadelphia. New York
Kozier, BG & Oliveri, R.(1996). Fundamental of Nursing ; ConcepsProcess Practice (4 th
ed). Addison- Wesley Publishing CO. California.
Potter & Perry, (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : konsep, praktik Edisi 4.
EGC. Jakarta
Potter, PA & proses, dan Perry, AG. (1993). Fundamental of Nursing : Conceps Process
Practice(3 th ed) St. Louis : Mosby- Year Book
Taylor, C et al.(1997). Fundamental of Nursing : The Art and Science of Nursing Care ;
third edition. New York Philadelphia Lippincott.
1. Tabung reaksi
2. Asam asetat 6 %
3. Api bunsen/ spirtus
4. Penjepit tabung reaksi
5. Kertas penyaring
6. Pipet tetes
Prosedur a. Untuk pemeriksaan fisik ibu hamil
1. Panggil ibu dan anjurkan untuk mengosongkan kandung
kemih.
2. Pemeriksaan umum
- Keadaan umum : biasa, pucat, sembuh, lesu, sianosis
- Bentuk tubuh :tinggi, pendek, kurus, gemuk, kifosa,
lordose, skoliosa
- Cara berjalan : biasa, pincang, di seret
- Kesadaran umum :stabil, labil, kacau, kompos mentis
- Timbang berat badan dan TB
- Ukur tekanan darah, suhu, nadi, pernafasan
3. Periksan pandang/inspeksi
- Persilahkan ibu berbarang
- Muka : oedem, pucak,kloasma gravidarum
- Mata : konjungtiva pucat/ tidak, sclera ikterus/ tidak
- Mulut dan gigi : bibir kering/ tidak, mukosa sariawan gigi
caries, gigi palsu, bersih/kotor, berbau/tidak
- Leher : pembesaran kelenjar vena jugularis, kelenjar
thyroid
- Mamae : bentuknya, pembesaran hyperpigmentasi pada
areola mamae, keadaan puttingsusu, hygiene
- Perut : membesar/ tidak, bentuk membujur/ melintang,
tegang/ kendor, bekas operasi, odema hyperpigmentasi,
striae gravidarum pergerakan anak
- Alat kelamin luar (menggunakan sarung tangan): ada
tidaknya oedem, varices, pembesaran kelenjaran bartholini,
kondiloma, Chadwick, jaringan perut, pengeluaran dari
vagina, vulva hygiene.
- Anus : ada/ tidaknya haemoroid
- Tungkai : ada/ tidaknya oedem, varises, cacat
- Punggung : ada/ tidaknya kiposa, lordosis, seoliosis,tumor.
4. Pemeriksaan palpasi
- Beritahu ibu
- Leher : ada/ tidaknya pembesaran kelenjar thyroid dan
vena jugularis
- Ketiak : ada/ tidaknya pembesaran kelenjar/ lymphe
- Mamae : ada/ tidaknya benjolan, kolostrom, konsistensi
Standar Prosedur Operasional Praktikum Keperawatan STIKes NU Tuban
166
5. Pemeriksaan auskultasi
- Menentukan letak funanduskup dengan benar pada
perut ibu(di daerah punggung, dekat kepala janin )
stetoskop diletakkan secara tegak lurus pada dinding
perut.
- Mencocokkan DJJ dengan nadi ibu.
- Mencocokkan DJJ permenit dengan benar (hiting
detik jantung janin selama 5 detik) berhenti lakukan
7. Pemeriksaan UPL
- Menjelaskan maksud dan tujuan dengan jelas
- Mengatur posisi pasien tidur/ berdiri
- Meminta ijin untuk mulai bekerja
a. Distantia spinarum
- Menentukan letak spina iliaca anterior superior (SIAS)
kanan dan kiri dengan tepat
- Memegang jangka panggul dengan tepat
b. Distansia cristarum
- Menentukan letak crista iliaca kanan dan kiri yang
terjauh
- Meletakkan ujung jangka panggul dengan benar pada
crista iliaka
- Menentukan scala jangka panggul dengan tepat
benar
- Menentukan scala jangka panggul dengan tepat
d. Distantia Tuberum
- Menentukan letak tuber ischiadika kanan dan kiri
dengan tepat
- Meletakkan ujung jangka panggul dengan tepat
- Menentukan scala jangka panggul dengan tepat
c. Pemeriksaan Hb
Standar Prosedur Operasional Praktikum Keperawatan STIKes NU Tuban
170
Catatan:
Pemeriksaan kehamilan
TTV ibu dan janin semua dalam batas normal
Pemeriksaan laboratorium
Hasil pemeriksaan glukosa
Pemeriksaan glukosa darah 1:
Kadar normal glukosa darah : 80 – 120 gr/dl
Pemeriksaan glukosa darah 2:
Negatif : tetap biru atau hijau jernih
Positif (+) : keruh warna hijau agak kuning
Positif ( + + ) : kuning kehijauan dengan endapan kuning
Positif ( + + + ): kuning kemerahan, endapan kuning merah
Positif ( + + + + ): merah jingga sampai merah bata
Hasilpemeriksaan proteinuria
( – ) : tetap jernih
(+) : kekeruhan minimal( 0,01 – 0,05 g/dl ).® huruf cetak terbaca
(+ +) : Kekeruhan nyataada butir-butir halus(0,05 – 0,2 g/dl® Garis tebal
terbaca
(+ + +) : gumpalan-gumpalan yang nyata( 0,2 – 0,5 g/dl )
(+ + + +) : gumpalan-gumpalan besar atautelah membeku ( > 0,5 g/dl )
Nilai normal Hb
Laki-laki : 14 – 18 gram/dl
Wanita : 12 – 16 gram/dl
Referensi Departemen Kesehatan RI, 1992, Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam
Konteks Keluarga, Jakarta
Departemen Kesehatan RI, 1998, Asuhan Keperawatan Ibu Hamil (Antematal),
Modul Diklat Jarak Jauh, Jakarta
Departemen Kesehatan RI, 1999, Buku Acuan Pelatihan Asuhan Persalinan Dasar,
Jakarta
Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan, 2003, Panduan Pengajaran Asuhan
Kebidanan Fisiologi Bagi Dosen Diploma III Kebidanan, Asuhan
Antenatal, Buku 2, Jakarta
Yoyok bekti prasetyo, SKp, 2001 ,Buku panduan pemeriksaan fisik , Universitas
muhammadiyah ,Malang
STIKES
Nahdlatul
Ulama Tuban
1. Korentang
2. Tensi meter
3. Stetoskop
4. Thermometer celemek
5. Funduskup
6. Handuk 2
7. Jarik atau sarung
8. Baju bayi
9. Topi bayi
10. Bengkok 2
11. Kapas DTT
12. Kasa dept
13. Bak isi larutan klorin
14. Bak sampah
15. Patograf
3. Obat
1. Oksitoksin 10unit (ampul)
2. Lidokain
3. Vit k
4. Tetes mata tetra siklin
5. Imunisasi hepatitis b
LAHIR BAHU
22. Setelah kepala melakukan putar paksi luar pegang secara
biparentral. Anjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi.
Denagnlembut gerakkan kepala kea rah bawah dan distal
hingga bahu depan muncul di bawah arkus pubis dan
kemudian gerakkan arah atas dan distal untuk melahirkan
bahu belakang
LAHIRNYA BADAN DAN TUNGKAI
23. Setelah kedua bahu lahir geser tangan bawah untuk kepala
dan bahu gunakan tangan atas untuk menelusuri dan
memegang lengan dan siku sebelah atas.
24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas
berlanjut ke punggung , bokong, tungkai, dan kaki pegang
kedua mata kaki (masukkan telunjuk diantara kaki dan
pegang masing-masing mata kaki dengan ibu jari dan jari
yang lain.
VII. PENANGANAN BAYI BARU LAHIR.
25. Lakukan penilaian:
- Apakah bayi cukup bulan
- Apakah air krtuban jernih tidak tercampur mekonium
- Apakah bayi nagis kuat dan nafas spontan
- Apakah bayi bergerak dengan aktif.
Bila salah satu jawaban ada tidak lanjutkan ke resusitasi pada asfiksia
bayi baru lahir (melihat penuntun berikutnya)
Bila semu jawaban ya lanjutkan ke 26.
26. Keringkan tubuh bayi
Keringkan mulai muka kepala bagian tubuh yang lain kecuali bagian
tagan tanpa membersihkan fernik. Ganti handuk basah dengan handuk
kering. Biarkan bayi di atas perut ibu.
27. Periksa lagi uterus untuk memastikan tidak adanya bayi lagi
pada uterus (hamil tunggal)
28. Beritahu ibu , akan di suntuk oksitoksin agar uterus
berkontraksi.
29. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir , suntikkan oksi
toksin 10 unit IM. Di 1/3 paha atas bagian distal lateral
(lakukan aspirasi dulu sebelum menyuntikkan oksitoksin).
30. Dalam waktu 2 menit pasca resalinan jepit tali pusat dengan
klem kira-kira 3cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat
kearah distal dna jepit kembali tali pusat pada 2 cm dari klem
perta.
31. Pemotongan dan pengiktan tali pusat
- Dengan satu tangan pegang tali pusat yang telah di jepit
(lindungi perit bayi) lakukan pengguntingan di antara 2
klem.
- Ikat tali pusat dengan benang DTT pada satu sisi dan
melingkarkan kembali benang tersebut dan mengikatkan
Standar Prosedur Operasional Praktikum Keperawatan STIKes NU Tuban
176
pervaginam
- 2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan
- Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pasca persalinan
- Setiap 20-30 menit pada jam kedua pasca persalinan
- Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik melakukan
asuhan yang sesuai untuk menata laksana atonia uteri.
47. Ajarkan ibu cara melakukan masase uterus dan menilai
kontraksi
48. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah
49. Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15
menit selama 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap 30
menit selama jam kedua pascapersalinan.
- Memeriksa temperature tubuh ibu sekali setip jam selama 2
jam pertamapasca persalinan.
- Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan yang tidak
normal.
50. Periksa kembali bayi dan pantau setiap 15.menit untuk
pastikan bawah bayi bernafas dengan baik (40-60 kali/ menit)
serta suhu tubuh normal (36,5-37,5).
- Jika bayi sulit bernapas, merintih, atau retraksi, di resusitasi
dan segera merujuk ke RS.
- Jika bayi bernafas cepat segera di rujuk
- Jika kaki teraba dingin pastikan hangat. Bayi kulit-ke-kulit
dengan ibunya dan selimuti ibu dan bayi dengan sa telimut.
KEBERSIHAN DAN KEAMANAN
51. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin
0,5% untuk dekontaminasi (10 menit).Cuci dan bilas peralatan
setelah didekontaminasi.
52. Buang bahan-bahan yang ter kontaminasi ke tempat sampah
yang sesuai
53. Berikan ibu dengan menggunakan air DDT. Bersihkan sisa
cairan ketuban lendir dan darah bantu ibu memakai pakaian
yang bersih kering
54. Pastikan ibu terasa nyaman , bantu ibu memberikan asi pada
bayi. Anjurkan keluarga memberikan makanan dan minuman
yang di inginkan ibu.
55. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0.5%
56. Celupkan sarungtangan ke larutan klorin 0.5% dan balik
bagian dalam sarung tangan ke klorin 0,5 % dalam 10 menit.
57. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
DOKUMENTASRI
58. Lengkapi partograf (halaman depan dan asuhan kala IV.
Referensi Buddy Ibrahim. 2009 Asuhan Keperawatan Persalinan Normal. Salemba. Jakarta
Morton. 1995, Penatalaksanaan Dalam Persalinan, Hipokrates, Jakarta.
septumnasi
8. Memerikasa mulut dan gigi
9. Memeriksa leher
10. Mempersilahkan klien untuk membuka pakaian bagian atas untuk
pemeriksaan bagian dada.
11. Memeriksa paru, suara nafas
12. Memeriksa jantung
13. Memeriksa bentuk dada
14. Memeriksa payudara apakah sudah ada colostrum, pembengkakan,
lecet, tanda radang dan benjolan.
15. Memeriksa abdomen : bising usus, luka jahitan operasi SC jika ada.
16. Memeriksa TFU dan kontraksinya
17. Memasang alas bokong (perlak) dan selimut
18. Bantu klien untuk menggunakan pakaian kembali
19. Mempersilahkan klien untuk membuka pakaian bawah untuk
pemeriksaan bagian kemaluan
20. Memeriksa kandung kemih kosong/ penuh
21. Kebersihan daerah perenium
22. Mengkaji lokea yang keluar( warna, bau, vol)
23. Apakah ada hemoroid / perdarahan pada anus.
24. Membantu klien untuk mengganti celana dalam dan pembalut
25. Mengambil alas bokong
26. Memeriksa ekstremitas bawah: adakah odema, varises, kram otot,
reflek patela
27. Bereskan alat
28. Mencuci tangan
29. Mendokumentasikan data kedalam status klien
Referensi Departemen Kesehatan RI, 1999, Buku Acuan Pelatihan Asuhan Persalinan Dasar,
Jakarta
Buddy Ibrahim. 2009 Asuhan Keperawatan Persalinan Normal. Salemba. Jakarta
Morton. 1995, Penatalaksanaan Dalam Persalinan, Hipokrates, Jakarta.
Tujuan Untuk mengetahui adanya perubahan daro organ tubuh ibu setelah
melahirkan.
Deteksi dini adanya kelainan yang mungkin timbul setelah
persalinan
Indikasi Semua pasien post partum.
Kontraindikasi -
Alat-Alat Yang 1. Timbangan BB
Digunakan 2. Tensimeter
3. Stetoskop
4. Mid line
5. Jam dengan second
6. Stetoskop binokuler
7. Tisu dalam tempat
8. Bengkok kosong
9. Pen light
10. Termometer
11. Hummer
12. Handscoen
13. Kapas kering
14. Bengkok
15. Perlak
16. Jangka panggul
17. Alat-alat P PI (cairan DDT 2 baskom, waslap, tempat sampah
medis dan noon medis)
Persiapan 1. Privasi
lingkugan 2. Pencahayaan
perut atau 900 dan apabila terasa nyeri ---- trombo plebitis)
20. Melakukan pemeriksaan reflek patella atau bisep
21. Pasang pengalas dibawah bokong dan dekatkan dengan
bengkok
22. Pasang handscoen, lakukan vulva hygiene dengan benar
23. Melakukan pemeriksaan genetalia kaji adanya varises vulva,
perdarahan (karakteristik lukea, keluaran normal atau tidak,
laserasi, servik, intoitus vagina perineum dan vulva)
24. Observasi keluaran vagina (keputihan, lokea, luka episotomi,
luka masih kering atau basah, luka jahitan perineum,
perdarahan)
25. Merapikan pasien
26. Merapikan alat
27. Cuci tangan
28. Dokumentasi
11. Membersihkan vulva mulai dari labia mayora kiri, labia mayora kanan,
labia minora kiri, labia minora kanan, vestibulum, perineum. Arah dari
atas ke bawah dengan kapas basah (1 kapas, 1 kali usap)
12. Perhatikan keadaan perineum. Bila ada jahitan, perhatikan apakah
lepas/longgar, bengkak/iritasi. Membersihkan luka jahitan dengan kapas
basah
13. Menutup luka dengan kassa yang telah diolesi salep/betadine
14. Memasang celana dalam dan pembalut
15. Mengambil alas, perlak dan bengkok
16. Merapikan pasien, mengambil selimut mandi dan memakaikan selimut
pasien
17. Merapikan alat
18. Cuci tangan
19. Dokumentasi
Petugas Perawat
Persiapan Alat 1. Stetoskop
2. Timbang badan
3. Handscoon
4. Pen light
5. Jangka martil
6. Mat line
7. Hamer
8. Bengkok
Persiapan Pasien 1. Posisikan bayi pada posisi yang nyaman dan aman.
dan lingkungan 2. Ciptakan suasana yang tenang
3. Tutup pintu / sketsel untuk menjaga suhu ruangan dan suhu
bayi.
Persiapan 1. Perawat memakai skort sebelum melakukan tindakan
perawat 2. Perawat mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan
3. Perawat memberitahu tujuan dan prosedur tindakan yang akan
di lakukan
badan bayi (normal 45-53 cm) serta mengukur suhu bayi 36,5-
37,5
6. Mengukur tanda-tanda vital bayi ( nadi 120-160 x/menit dan
pernafasan 40-60 x/menit)
7. Memeriksa kepala yang meliputi besar,ubun-ubun,sutura
(apakah tertutup/melebar),molase dan daerah yang
cekung,kaput suksedenum,hematoma.
8. Mengukur lingkar kepala
Ukuran muka belakang
a. Diameter sub occiput bregmatica dari foramen magnum ke
ubun-ubun besar : 9,5 cm
b. Diameter sub occiput frontalis dari foramen magnum ke
pangkal hidung :11 cm
c. Diameter fronto occipitalis dari pangkal hidung ke titik
terjauh di belakang kepala : 12 cm
d. Diameter mento occipitalis dari dagu ke titik yang terjauh
di belakang kepala :13,5 cm
e. Diameter submento bregmatika dari bawah dagu ke ubun-
ubun besar : 9,5 cm
Ukuran melintang
a. Diameter biparietalis :ukuran yang terbesar antara kedua
ossa parietalis 9 cm
b. Diameter bitemporal : jarak yang terbesar antara sutura
coronaria kanan ke kiri 8 cm
Ukuran lingkaran
a. Cirkum ferentia sub occipito bregmatica :32 cm
b. Cirkum ferentia fronto occipitalis :34 cm
c. Cirkum ferentia mento occipitalis :35 cm
9. Memeriksa telinga perhatikan kesimetrisan posisi mata dan
telinga serta adanya kelainan daun atau bentuk telinga, kalau
antara mata dan telinga simetris berart bayi terjadi sindrom
down.
10. Memeriksa mata dari adanya perdarahan subconjungtiva,mata
menonjol,katarak dan sekret.
11. Memeriksa mulut,terutama pada area
bibir,langit-langit/palato,labioskisis(bibir sumbing),labionato
palato skisik (bibir sumbing sampe palatum)
12. Rangsang reflek menghisap (sucking refleks)dengan
memasukkan jari kelingking ke mulut bayi.
13. Memeriksa dada meliputi pengukuran lingkar dada,perhatikan
adanya pembesaran buah dada,bunyi paru,pernafasan retraksi
interkostal,sifoid merintih bunyi jantung pernafasan cuping
hidung dan bunyi paru.
14. Mendengarkan jantung,pulsasi,frekuensi bunyi jantung,dan
kelainan bunyi jantung
Standar Prosedur Operasional Praktikum Keperawatan STIKes NU Tuban
191
STIKES
Nahdlatul
Ulama Tuban
No. dokumen : No. revisi : - Halaman :
Tanggal Terbit : Ditetapkan
PROTAB
08 Oktober 2010 Ketua STIKES NU Tuban
2 tetes
» DPT, HB, Campak : Subcutan, dosis 0,5 cc
Cara a. Petugas Imunisasi menerima kunjungan bayi sasaran
Pengoperasian Imunisasi yang telah membawa Buku KIA / KMS di Ruang
Imunisasi setelah mendaftar di loket pendaftaran.
b. Petugas memriksa status Imunisasi dalam buku KIA / KMS
dan menentukan jenis imunisasi yang akan diberikan.
c. Petugas menanyakan keadaan bayi kepada orang tuanya
( keadaan bayi yang memungkinkan untuk diberikan
imunisasi atau bila tidak akan dirujuk ke Ruang
Pengobatan ).
d. Petugas menyiapkan alat ( menyeteril alat suntik dan kapas air
hangat ).
e. Petugas menyiapkan vaksin ( vaksin dimasukkan ke dalam
termos es ).
f. Petugas menyiapkan sasaran ( memberitahukan kepada orang
bayi tentang tempat penyuntikan.
g. Petugas memberikan Imunisasi ( memasukkan vaksin ke
dalam alat suntik, desinfeksi tempat suntikan dengan kapas
air hangat, memberikan suntikan vaksin / meneteskan
vaksin sesuai dengan jadwal imunisasi yang akan
diberikan.
h. Petugas melakukan KIE tentang efek samping pasca imunisasi
kepada orang tua bayi sasaran imunisasi.
i. Petugas memberikan obat antipiretik untuk imunisasi DPT,
dijelaskan cara dan dosis pemberian.
j. Petugas memberitahukan kepada orang tua bayi mengenai
jadwal imunisasi berikutnya
k. Petugas mencatat hasil imunisasi dalam Buku KIA / KMS dan
Buku Catatan Imunisasi serta rekapitulasi setiap akhir
bulannya
Peringatan Untuk Alat suntik ini bersifat sekali pakai (autodestruct), maka torak
Keamanan tidak boleh ditarik sebelum jarum tersebut ditusukkan kedalam
vial vaksin. Torak yang sudah ditarik sebelum diisi vaksin tidak
akan dapat digunakan lagi.
Referensi Bickley,Lynn. 2008. Buku saku pemeriksaan Fisik &Riwayat
kesehatan Bates . jakarta: EGC
Chayatin,Nurul dan Mubaraq,SKM ,wahid iqbal. 2008. Buku Ajar
Kebutuhan Dasar Manusia teori &Aplikasi dalam praktek.
Jakarta:EGC
Priharjo,Robert.2007.Pengkajian Fisik Keperawatan.
Jakarta:EGC
STIKES
Nahdlatul
Ulama Tuban
No. dokumen : No. revisi : - Halaman :
Tanggal Terbit : Ditetapkan
PROTAB
08 Oktober 2010 Ketua STIKES NU Tuban
a. Reflek Peres
Menggoreskan ujung reflek hammer ke punggung tengah
bayi dari bawah ke atas.
Hasil akan positif jika bayi menggeliat
11. Memeriksa reflek pada Lengan :
a. Reflek Moro
Mengagetkan atau membaringkan bayi secara tiba – tiba/
Bayi akan melakukan gerakan ekstensi dan adduksi pada
ekstremitasnya saat dikagetkan atau dibaringkan secara tiba
– tiba.
Pada bulan 3 – 4 reflek inni akan menghilang.
b. Reflek Bisep
Ketuk tendon bisep pada siku bayi dengan reflek hammer.
Bayi akan melakaukan gerakan fleksi pada siku saat tendon
bisep diketuk dengan hammer.
c. Reflek Trisep
Ketuk tendon trisep pada siku bayi dengan reflek hammer,
Bayi melakaukan gerakan ekstensi pada siku saat tendon
trisep diketuk dengan hammer.
12. Memeriksa reflek pada Tangan :
a. Reflek Grasping
Taruh atau tempelkan jari perawat di telapak tangan bayi.
Bayi akan menggenggam jari yang di tempelkan pada
telapak tangannya. Reflek ini akan hilang pada usia 3
bulan.
13. Memeriksa reflek pada Tungkai dan kaki :
a. Reflek Tendon Achiles
Ketuk tendon achiles pada kaki bayi dengan menggunakan
reflek hammer.
Bayi akan melakukan gerakan plantar fleksi pada kaki saat
tendon achiles diketuk dengan hammer
b. Reflek Patella
Ketuk tendon patella pada kaki bayi dengan menggunakan
reflek hammer.
Bayi akan melakukan gerakan ekstensi dari tungkai bawah
saat tendon patella diketuk dengan hammer.
c. Reflek Menari
Mendirikan bayi tegak lurus sampai kaki bayi menyentuh
lanyai atau permukaan yang datar.
Bayi akan melakukan gerakan kaki menyentuh permukaan
datar ( seperti lantai ) saat bayi didirikan tegak lurus.
Reflek ini akan hilang saat bayi berusia 3 – 4 minggu.
14. Memeriksa reflek pada Genetalia :
a. Reflek Kremaster
Menggoreskan ujung reflek hammer ke daerah paha medial
Standar Prosedur Operasional Praktikum Keperawatan STIKes NU Tuban
197