Anda di halaman 1dari 7

SOP PEMERIKSAAN FISIK SISTEM KARDIOVASKULAR, SERTA

TEMUAN DATA NORMAL DAN TIDAK ABNORMAL PADA


PEMERIKSAAN ICTUS KORDIS

KELOMPOK 2:

ALMA AMALIYAH (PO72144720005)

APRILIA MAYANG SARI ABBY (PO72144720006)

CITRA W. LATONGKAYA (PO72144720009)

DANISA LABOLO (PO72144720010)

JIHAN MAGHFIRAH WUDUALA (PO72144720016)

LINDA BATAMBO (PO72144720017)

MURNIATI LAGUNI (PO72144720023)

MA’UZATUL HASANAH AHLAN (PO72144720019)

MELINDA (PO72144720022)

PEBRIYANTI S. MEDANG (PO72144720026)

RAHAYU DESIANA (PO72144720029)

SINTA OKTAFIANI.AIM (PO72144720041)


A. SOP PEMERIKSAAN FISIK SISTEM KARDIOVASKULER
STANDAR OPERASIONAL PEMERIKSAAN FISIK SISTEM
PROSEDUR KARDIOVASKULER
PENGERTIAN Pemeriksaan sistem vaskuler adalah pemeriksaan yang
dilakukan untuk mengetahui gangguan pada masing
masing sistem yang dapat dimanifestasikan sebagai
perubahan pada sistem lainya
TUJUAN 1. Menjelaskan tanda tanda normal/gejala umum
yang berkaitan dengan sistem kardiovaskuler
2. Mengidentifikasi persiapan yang diperlukan
dalam pengkajian sistem kardiovaskuler.
3. Mengidentifikasi aspek aspek riwayat
kesehatanatau pengkajian sistem kardiovaskuler.
4. Mendemontrasikan teknik inspeksi, palpasi,
auskultasi dan perkusi dalam sistem
kardiovaskuler.
5. Mengevaluasi hasil pengkajian
INDIKASI 1. Pasien yang mengalami gangguan system
kardiovaskuler
2. Pada saat tes kesehatan.
PERSIAPAN PASIEN 1. Pemeriksaaan fisik
 Klien sebaiknya berbaring terlentang
dengan badan bagian atas sedikit terangkat
 Minta klien untuk tidak berbicara
selam pemeriksaan
 Kurangi kecemasan klien
 Buat penerangan yang baik dalam ruangan
2. Pengkajian vaskuler
 Klien duduk selama pengkajian arterikarotis
 Klien berbaring terlentang selama pengkajian
vena jugular, arteri dan vena perifer
PERSIAPAN ALAT 1. Stetoskop
2. Penggaris dalam cm ( 30 cm dan 15 cm)
3. Senter
CARA KERJA A. Inspeksi dan palpasi
1. Siapkan peralatan yang diperlukan (penlight,
sarung tangan, masker)
2. Cuci tangan.
3. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
kepada pasien.
4. Bantu pasien mengatur posisi terlentang.
5. Membantu klien membuka baju
sampai punggung pasien.
6. Pastikan ruang periksa cukup penerangan,
hangat, bebas dari gangguan lingkungan.
7. Jaga privasi klien
8. Tentukan lokasi sudut louis (antara sternum
dan manubrium)
9. Pindah jari-jari tangan ke bawah ke arah tiap
sisi sudut sehingga akan teraba ruang interkosta
ke2,area aorta terletak di ruang interkosta
keduakanan ini dan area pulmonal di ruang
interkosta kedua kiri
10. Inspeksi dan kemudian palpasi area aorta
danarea pulmonal untuk mengetahui ada atau
tidaknya pulsasi
11. Dari area pulmonal, pindahkan jari-jari Anda
ke bawah sepanjang tiga ruang interkosta kiri.
Areaventrikel atau trikuspid terletak di
ruanginterkosta kiri menghadap sternum.
Amati ada atau tidaknya pulsasi.
12. Dari area trikuspid, pindahkan tangan
Andasecara lateral 5-7 cm kegaris
midklavikula kiri tempat ditemukan area apikal
atau titik impuls maksimal.
13. Inspeksi dan palpasi pulsasi pada area apikal.
Sekitar 50% orang dewasa akan
memperlihatkan pulsasi apikal. Ukuran jantung
dapat diketahui dengan mengamati lokasi
pulsasi apikal. Apabila jantung membesar,
pulsasi ini bergeser secara lateral ke garis
midklavikula.
14. Untuk mengetahui pulsasi aorta, lakukan
inspeksi dan palpasi pada area epigastrium
didasar sternum.
15. Berikan reinforcement dan rapikan kembali
klien
16. Buat kontrak pertemuan selanjutnya
17. Akhiri kegiatan dengan cara baik.
18. Cuci tangan

B. Perkusi
1. Persiapkan alat
2. Cuci tangan
3. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
padaklien
4. Pastikan ruang periksa cukup penerangan,
hangat, serta bebas dari gangguan lingkungan
5. Jaga privasi klien
6. Mulai aksila kiri, perkusi ke arah sternum
padaruang intercosta ke 5
7. Tentukan batas jantung kiri dan kanan di
selaiga ke 2 dan ke 5, dengan mencatat
perubahan bunyi sonor ke bunyi redup.
8. Menentukan batas atas jantung dengan
melakukan perkusi dari fossa
supraklavikula ke bawah.
9. Rapikan kembali klien
10. Berikan reinforsment
11. Buat kontrak pertemuan selanjutnya
12. Akhiri kegiatan dengan cara baik
13. Cuci tangan

C. Auskultasi.
1. Point 1-6 sama dengan inspeksi, palpasi
dan perkusi
2. Atur klien senyaman mungkin.
3. Kaji ritme dan frekuensi jantung secara
umum, perhatikan dan tentukan auskultasi
4. Auskultasi menggunakan stetoskop untuk
mendengarkan bunti frekuensi tinggi
5. Auskultasi tiap bagian anatomi gunakan
metode yang sistemik, minta klien melakukan 3
posisi (duduk, terlentang, miring kiri ).
6. Konsentrasi untuk mendengarkan bunyi
jantung
7. Ulangi rangkaian pengkajian dengan
menggunakan bell stetoskop.
8. Pada setiap area catat frekuensi, irama,
intensitas, nada, waktu durasi bunyi jantung
dan bunyi tambahan
9. Dengarkan dengan cermat S1 dan S2
10. Kontaksi pada sistole
11. Kontraksi pada diastole
12. Anjurkan klien bernafas secara normal,
dengarkan bunyi S2.
13. Anjurkan klien untuk menghembuskan dan
menahan nafas menghirup dan menahan nafas
untuk mengetahui S2 menjadi tinggi atau tidak
14. Rapikan Klien
15. Berikan Reinforsment
16. Buat kontrak petemuan selanjutnya
17. Akhiri kegiatan dengan cara baik
18. Cuci tangan dengan menutup tirai

B. Data Normal dan Abnormal Ictus Kordis


DATA NORMAL DATA ABNORMAL
Ictus pada orang dewasa normal agak  Apabila Ictus cordus bergeser ke kiri
kurus, sering kali tampak dengan mudah dan melebar, kemungkinan adanya
pulsasi yang disebut ictus cordis pada sela pembesaran ventrikel kiri.
iga, V, Linea medioclavicularis kiri. Pulsasi  Apabila ictus cordus yang tidak tampak
ini letaknya sesuai dengan apeks jantung. bisa jadi penanda adanya gangguan pada
Diameter pulsasi kira-kira 2 cm, dengan jantung.
punctum maksimum ditengah-tengah
daerah tersebut. Pulsasi timbul pada waktu
sistolisventrikel. Pada pericarditis adhesive,
ictus keluar terjadi pada
waktu diastolis, dan pada waktu sistolis
terjadi retraksi ke dalam. Keadaan ini
disebut ictus kordisnegatif. Pulpasi yang
kuat pada sela iga III kiri disebabkan oleh
dilatasi arteri pulmonalis. Pulsasi pada
supra sternal mungkin akibat kuatnya
denyutan aorta. Pada hipertrofi
ventrikel kanan, pulsasi tampak pada sela
iga IV di linea sternalis atau daerah
epigastrium. Perhatikan apakah ada pulsasi
arteri intercostalis yang dapat dilihat pada
punggung. Keadaan ini didapatkan pada
stenosis mitralis. Pulsasi pada leher bagian
bawah dekat scapula ditemukan pada
coarctatio aorta.

Anda mungkin juga menyukai