Anda di halaman 1dari 4

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

JURUSAN KEPERAWATAN PADANG


TAHUN AJARAN 2017/2018

Prosedur PEmeriksaan fisik Kardiovaskuler pada anak


Nama Mahasiswa : __________________________________
NIM : __________________________________
Semester/Kelas : __ / ______________________________
Hari/Tanggal : __________________________________
SKOR
NO ASPEK YANG DINILAI KET
0 1 2
A. FASE PRE INTERAKSI
1. Cek catatan perawatan dan catatan medis pasien (jika sudah ada)
2. Persiapan
a. Double lumen- stetoskop
b. Timer
c. Sampiran/skerem

B. FASE ORIENTASI
1. Salam terapeutik & panggil klien dengan namanya
2. Perkenalkan diri (jika pertemuan pertama)
3. Tanyakan keluhan dan kaji keadaan spesifik klien
4. Jelaskan pada klien/keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan,
tujuan dan prosedurnya
5. Jelaskan kontrak waktu dan perkiraan lama prosedur
6. Beri kesempatan pada klien untuk bertanya
7. Minta persetujuan klien/keluarga (informed consent)
8. Persiapkan lingkungan: tutup jendela/gorden atau pasang sampiran untuk
menjaga privasi klien, pastikan pencahayaan yang cukup

C. FASE KERJA
1. Atur berbaring pada posisi supine
2. Pakaian atas pasien dalam keadaan terbuka
3. Pastikan ruangan hangat dan pencahayaan cukup untuk menampilkan
auskultrasi yang adekuat
4. Hangatkan tangan dan stetoskop
5. Berdiri disamping kanan pasien
6. Lakukan pemeriksaan dengan urutan inspeksi, auskultasi, perkusi,
dan palpasi

Inspeksi
1. Rambut : ada kerontokan atau tidak

2. Raut muka
Ekspresi tampak sesak, gelisah, kesakitan,lemah,letih
3. Mata :
konjungtiva : pucat  anemia
petekhie  endokarditis bacterial
sklera : ikterik  gagal jantung kanan
Kornea : arkus senilis  hiperkolesterol / PJK
Fundus mata : untuk melihat pembuluh darah
retina  pasien hipertensi

4. Hidung : Sianosis, Polip

SOP Pemeriksaan fisik kardiovaskuler_Kelas II A_Keperawatan Kardiovaskuler.2017/2018


1
5. Bibir / Lidah : sianosis  penyakit jantung bawaan curah jantung
rendah

Bibir biru Lidah berwarna hati


6. Tekanan Vena Jugularis
Mencerminkan fungsi jangtung bagian kanan
Cara mengukur JVP:
 pasien berbaring setengah duduk ( 45°)
 perhatikan pengembangan vena jugularis
 Bila > 3 cm di atas sudut sternum / sudut louis ( pertemuan
klavikula kanan dan kiri) berarti JVP meningkat / abnormal
 JVP meningkat :  gagal jantung kongesti, tamponade cardis

Palpasi
 Letakkan telapak tangan diatas prekordium dan lakukan perabaan
diatas iktus kordis , punctum maksimum teraba atau tidak, apakah
kuat ? Frekuensi?,kualitas dari pulsasi yang teraba?
 Bila teraba, normal diameter + 2 cm.
 Bila kuat dan bergeser ke kiri  LVH.
 Bila naik turun pada linea sternalis kiri  RVH.
 Hitung Heart Rate (HR)
 Amati keteraturan iramanya.
 Bandingkan HR dengan nadi, bila ada perbedaan  Atrial Fibrilasi
(AF).
 Periksa adanya Thrill (getaran iktus kordis  murmur

1. Pemeriksaan Jantung
a. Pemeriksaan Ictus Cordis

 Hal yang dinilai adalah teraba tidaknya iktus, dan apabila teraba
dinilai kuat angkat atau tidak
 Normal : iktus cordis dapat teraba pada ruang interkostal kiri V,
agak ke medial (2 cm) dari linea midklavikularis kiri.

2. Pemeriksaan Getaran / Thrill


 Adanya getaran seringkali menunjukkan adanya kelainan katub
bawaan atau penyakit jantung congenital.
 perhatikan :
 Lokalisasi dari getaran
 Terjadinya getaran : saat systole atau diastole

Kelainan jantung bawaan VSD akan teraba getaran sistolik di parasternal


kiri bawah dan pada stenosis pulmonal akan teraba getaran sistolik di
parasternal kiri atas. Pada kelainan jantung didapat seperti stenosis mitral
akan teraba getaran diastolik di apeks jantung dan pada stenosis aorta
akan teraba getaran sistolik dibagian basis jantung.

3. Pemeriksaan Trachea

SOP Pemeriksaan fisik kardiovaskuler_Kelas II A_Keperawatan Kardiovaskuler.2017/2018


2
Caranya :
 Perawat berdiri dibelakang / depan pasien dan kedua jari
telunjuknya diletakkan pada trachea sedikit dibawah krikoid.
Kemudian laring dan trachea diangkat ke atas oleh kedua jari
telunjuk.
 Jika ada aneurisma aorta maka tiap kali jantung berdenyut, terasa
oleh kedua jari telunjuk trachea dan laring tertarik ke bawah.
2. pemeriksaan Kulit
a. Periksa suhu kulit

b. Periksa kelembaban kulit

c. Periksa elastisitas kulit

d. Periksa turgor kulit

Perkusi
 Kita melakukan perkusi untuk menetapkan batas-batas jantung
1. Batas kiri jantung
2. Batas kanan jantung
 Perkusi jantung mempunyai arti pada dua macam penyakit
jantung yaitu efusi pericardium dan aneurisma aorta
1. Batas Kiri Jantung
• lakukan perkusi dari arah lateral ke medial.
• Perubahan antara bunyi sonor dari paru-paru ke redup
relatif kita tetapkan sebagai batas jantung kiri
• Normal
Atas : SIC II kiri di linea parastrenalis kiri
(pinggang jantung)
Bawah: SIC V kiri agak ke medial linea midklavikularis
kiri ( t4 iktus)
2. Batas Kanan Jantung
 Lakukan dari arah lateral ke medial.
 letaknya agak jauh dari dinding depan thorak
 Normal :
- Batas bawah kanan jantung adalah di sekitar ruang
interkostal III-IV kanan,di linea parasternalis
kanan
- Sedangkan batas atasnya di ruang interkostal II
kanan linea parasternalis kanan

-
Auskultasi

SOP Pemeriksaan fisik kardiovaskuler_Kelas II A_Keperawatan Kardiovaskuler.2017/2018


3
Rapikan kembali pasien, atur posisi yang nyaman
Cuci tangan (6 langkah)

D. TERMINASI
1. Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan (subjektif dan objektif)
2. Berikan reinforcement positif pada klien atas kerjasamanya
3. Lakukan kontrak waktu untuk pertemuan berikutnya
4. Akhiri kegiatan dengan baik dan salam terapeutik

E. DOKUMENTASI
1. Dokumentasikan hasilpemeriksaan
2. Catat respon klien yang ditemukan saat pemeriksaan

F POINT PENTING
Komunikasi
SKOR TOTAL

Pedoman Penilaian:
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan tapi tidak sempurna (langkah benar atau tidak lengkap)
2 = Dilakukan dengan sempurna (sesuai prosedur)

NILAI AKHIR = Jumlah nilai yang didapat X 100%


Jumlah aspek yang dinilai X 2
= ...................
Catatan Observer :
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
PADANG, .......................................................
OBSERVER

( __________________________________ )

SOP Pemeriksaan fisik kardiovaskuler_Kelas II A_Keperawatan Kardiovaskuler.2017/2018


4

Anda mungkin juga menyukai