Anda di halaman 1dari 4

3.

10 Kerangka SOP

JUDUL SOP:

PENGKAJIAN FISIK SISTEM


CARDIOVASCULAR
NO DOKUMEN: NO REVISI: HALAMAN:
PROSEDUR
TANGGAL DITETAPKAN OLEH:
TETAP
TERBIT
1. PENGERTIAN Pemeriksaan sistem vaskuler adalah pemeriksaan yang
dilakukan untuk mengetahui gangguan pada masing –
masing sistem yang dapat dimanifestasikan sebagai
perubahan pada sistem lainya.
2. Tujuan 1. Menjelaskan tanda tanda normal / gejala umum
yang berkaitan dengan sistem kardiovaskuler
2. Mengidentifikasi persiapan yang diperlukan
dalam pengkajian sistem kardiovaskuler
3. Mengidentifikasi aspek aspek riwayat kesehatan
atau pengkajian sistem kardiovaskuler
4. Mendemontrasikan teknik inspeksi, palpasi,
auskultasi dan perkusi dalam sistem
kardiovaskuler
5. Mengevaluasi hasil pengkajian

3. Indikasi 1. Pasien yang mengalami gangguan sistem


kardiovaskuler
2. Pada saat tes kesehatan
4 Kontraindikasi
5 Persipan 1. Pemeriksaaan fisik
Pasien - Klien sebaiknya berbaring terlentang dengan
badan bagian atas sedikit terangkat
- Minta klien untuk tidak berbicara selam
pemeriksaan
- Kurangi kecemasan klien
- Buat penerangan yang baik dalam ruangan
2. Pengkajian vaskuler
- Klien duduk selama pengkajian arteri karotis
- Klien berbaring terlentang selam pengkajian
vena jugular, arteri dan vena perifer
-
6 Persiapan alat 1. Stetoskop
2. Spidol/Pena
7 Cara Kerja:
a. Inspeksi dan palpasi
1. Siapkan peralatan yang diperlukan (penlight, sarung tangan,
masker)
2. Cuci tangan
3. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien
4. Bantu pasien mengatur posisi terlentang
5. Membantu klien membuka baju sampai punggung pasien
6. Pastikan ruang periksa cukup penerangan, hangat, bebas dari
gangguan lingkungan
7. Jaga privasi klien dengan menutup tirai
8. Tentukan lokasi sudut louis (antara sternum dan manubrium)
9. Pindah jari-jari tangan ke bawah ke arah tiap sisi sudut sehingga
akan teraba ruang interkosta ke2, area aorta terletak di ruang
interkosta kedua kanan ini dan area pulmonal di ruang interkosta
kedua kiri
10. Inspeksi dan kemudian palpasi area aorta dan area pulmonal untuk
mengetahui ada atau tidaknya pulsasi
11. Dari area pulmonal, pindahkan jari-jari Anda ke bawah sepanjang
tiga ruang interkosta kiri. Area ventrikel atau trikuspid terletak di
ruang interkosta kiri menghadap sternum. Amati ada atau tidaknya
pulsasi.
12. Dari area trikuspid, pindahkan tangan Anda secara lateral 5-7 cm ke
garis midklavikula kiri tempat ditemukan area apikal atau titik
impuls maksimal
13. Inspeksi dan palpasi pulsasi pada area apikal. Sekitar 50% orang
dewasa akan memperlihatkan pulsasi apikal. Ukuran jantung dapat
diketahui dengan mengamati lokasi pulsasi apikal. Apabila jantung
membesar, pulsasi ini bergeser secara lateral ke garis midklavikula.
14. Untuk mengetahui pulsasi aorta, lakukan inspeksi dan palpasi pada
area epigastrium di dasar sternum.
15. Berikan reinforcement dan rapikan kembali klien
16. Buat kontrak pertemuan selanjutnya
17. Akhiri kegiatan dengan cara baik
18. Cuci tangan
b. Perkusi
1. Persiapkan alat
2. Cuci tangan
3. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada klien
4. Pastikan ruang periksa cukup penerangan, hangat, serta bebas dari
gangguan lingkungan
5. Jaga privasi klien
6. Mulai aksila kiri, perkusi ke arah sternum pada ruang intercosta ke 5
7. Tentukan batas jantung kiri dan kanan di sela iga ke 2 dan ke 5,
dengan mencatat perubahan bunyi sonor ke bunyi redup

8. Menentukan batas atas jantung dengan melakukan perkusi dari


fossa supraklavikula ke bawah
9. Rapikan kembali klien
10. Berikan reinforsment
11. Buat kontrak pertemuan selanjutnya
12. Akhiri kegiatan dengan cara baik
13. Cuci tangan
c. Auskultasi
1. Point 1-6 sama dengan inspeksi, palpasi dan perkusi
2. Atur klien senyaman mungkin
3. Kaji ritme dan frekuensi jantung secara umum, perhatikan dan
tentukan auskultasi
4. Auskultasi mengguankan stetoskop untuk mendengarkan bunti
frekuensi tinggi
5. Auskultasi tiap bagian anatomi gunakan metode yang sistemik,
minta klien melakukan 3 posisi ( duduk, terlentang, miring kiri )
6. Konsentrasi untuk mendengarkan bunyi jantung
7. Ulangi rangkaian pengkajian dengan menggunakan bell stetoskop
8. Pada setiap area catat frekuensi, irama, intensitas, nada, waktu
durasi bunyi jantung dan bunyi tambahan
9. Dengarkan dengan cermat S1 dan S2
10. Kontaksi pada sistole
11. Kontraksi pada diastole
12. Anjurkan klien bernafas secara normal, dengarkan bunyi S2
13. Anjurkan klien untuk menghembuskan dan menahan nafas
menghirup dan menahan nafas untuk mengetahui S2 menjadi tinggi
atau tidak
14. Rapikan Klien
15. Berikan Reinforsment
16. Buat kontrak petemuan selanjutnya
17. Akhiri kegiatan dengan cara baik
18. Cuci tangan

Anda mungkin juga menyukai