A. Topik
Terapi aktivitas kelompok stimulasi Persepsi Halusinasi : Mencegah halusinasi
dengan bercakap-cakap
B. Tujuan
a. Tujuan Umum:
Setelah melakukan terapi aktivitas kelompok diharapkan klien dapat mengontrol
halusinasi yang dialaminya.
b. Tujuan Khusus:
Setelah melakukan terapi aktivitas kelompok diharapkan:
1. Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk
mencegah munculnya halusinasi
2. Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah halusinasi.
C. Landasan Teoritis
Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus Schizoprenia selalu diikuti dengan
gangguan persepsi sensori; halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat menyebabkan
klien menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosialnya, hanyut dengan
kesendirian dan halusinasinya sehingga semakin jauh dari sosialisasi dengan
lingkungan disekitarnya. Atas dasar tersebut, maka kami menganggap dengan
Therapy Aktivitas Kelompok (TAK) klien dengan gangguan persepsi sensori dapat
tertolong dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang
mengikuti therapy ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari
halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat bekerjasama dan tidak mengganggu
anggota kelompok yang lain.
Halusinasi adalah satu persepsi yang salah oleh panca indera tanpa adanya
rangsang (stimulus) eksternal (Cook & Fontain, Essentials of Mental
Health Nursing, 1987
D. KLIEN
1. Karakteristik / criteria
Therapy aktivitas kelompok dilakukan IV sesi yang melatih kemampuan
mengontrol halusinasi. Klien yang mempunyai indikasi TAK adalah klien
dengan gangguan halusinasi sebagai berikut:
a. Klien dengan riwayat schizoprenia dengan disertai gangguan persepsi
sensori; halusinasi.
b. Klien dengan halusinasi yang cukup cooperative
c. Klien dengan kondisi fisik yang dalam keadaan sehat (tidak sedang
mengidap penyakit fisik tertentu seperti diare, thypoid, dan lain-lain)
2. Proses seleksi
Berdasarkan observasi sehari – hari klien yang dikelola oleh perawat
Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai perilaku klien sehari – hari
serta kemungkinan dilakukan kelompok pada klien tersebut dengan
perawat diruangan
Klien yang mengikuti TAK ini berjumlah 6 orang. Berikut ini adalah
peserta TAK :
a. Ny. Suci
b. Ny. Meliyanti
c. Ny. Putri Riska
d. Ny. Ida
e. Ny. Isna
E. PENGORGANISASIAN
Tugas :
1. Leader : Hana Yulianti Muhammad
Tugas:
Membuka kegiatan terapi aktivitas kelompok
Memperkenalkan asal institusi dan memperkenalkan tim perawat
Memberi kesempatan pada peserta untuk memperkenalkan diri
Menjelaskan topik dan tujuan permainan
Mengarahkan dan memimpin jalan nya permainan
Menetralisir keadaan jika terjadi masalah
Memberi kesempatan peserta untuk express feeling
Menutup acara TAK
2. Co leader : Maria Yesti Tore
Tugas :
Mendampingi Leader
Mengambil alih posisi Leader jika Leader blocking
Menyerahkan kembali posisi kepada leader
Membantu leader memimpin TAK
3. Fasilitator : Altrusia, Abdul Rohman, Agus Purnomo, Oidamora Tamba
Tugas :
Mempersiapkan tempat bermain
Mempersiapkan dan menyediakan alat dan media permainan
Menyiapkan hadiah untuk peserta
Memfasilitasi kebutuhan saat permainan berlangsung
Memberi motivasi dan dukungan pada setiap kelompok
4. Observer: Ira Wanti Karo-karo
Tugas :
Mengawasi jalannya kegiatan dari mulai persiapan, proses, hingga penutupan
Mencatat serta mengamati respon klien
a) Setting Tempat
Klien dan terapis duduk bersama dalam satu lingkaran ruangan yang nyaman dan
tenang
MEJA
Keterangan :
: Leader : Observer
: Co Leader : Pasien
: Fasilitator
F. METODE
1. Diskusi dan tanya jawab
2. Bermain peran/ simulasi
3. Tahap kerja
“Sebelum memulai, saya dan teman – teman perawat disini akan memberikan
contoh terlebih dahulu, ya ? ”
“ Suster Wulan bisa diputar lagunya ya, nah saya akan melemparkan bola
kepada ibu-ibu searah jarum jam.”
“ nah yang memegang bola, suster Hana “saya sendiri” yang akan memberikan
contoh kepada ibu-ibu", suster Hana berdiri dan memperkenalkan diri,
menyebutkan orang bisa diajak bercakap-cakap contohnya kepada suster Maria
yang ada didekat saya, kemudian suster Hana menyebutkan contoh pembicaraan
seperti “Suster Maria, ada suara ditelinga saya, saya ingin mengobrol dengan
suster”. Suster hobinya apa? Saya hobinya membaca buku.” Apakah ibu sudah
paham? Bagus sekali..
“ Sekarang kita mulai, suster Hana akan melemparkan bola kepada ibu dan bola
memutar searah jarum jam dan bila lagu berhenti kemudian bola berada ditangan
ibu, ibu berdiri, memperkenalkan diri, kemudian menyebutkan orang yang bisa
diajak bicara, dan memperagakan percakapan dengan orang yang disebelahnya
seperti yang sudah diperagakan oleh suster Hana tadi.
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
“ Bagaimana perasaan Ibu setelah melakukan TAK hari ini? Bisa kan ibu
kembali menyebutkan apa saja yang sudah kita lakukan dalam TAK hari
ini? Bisakah ibu menyebutkan manfaat dari TAK kita hari ini apa? Coba ibu
Ida menyebutkan kembali apa yang sudah ibu praktekkan hari ini? Ya
bagus, sekarang berikan pandu positif untuk kita semua yang telah berhasil
menyebutkan pendapat didepan teman-teman semua.
b. Rencana Tindak Lanjut
“ Nah topik pada kegiatan TAK hari ini yang sudah ibu sebutkan tadi di
TAK, bisa ibu masukkan kedalam jadwal kegiatan harian ibu ya. ”
c. Kontrak yang akan datang
“ Selesai sudah kegiatan TAK kita hari ini, besok kita akan melakukan TAK
kembali dengan kegiatan yang berbeda yang tempatnya diruang TAK ini,
pada jam 10.00-10.15, Apakah ibu-ibu bersedia? Iya bagus.
Sekarang suster akhiri kegiatan TAK kita hari ini, dan sebelum kegiatan kita
berakhir mari kita berdoa sesuai keyakinan dan kepercayaan kita masing-
masing, berdoa dimulai. Semoga kegiatan kita hari ini memberikan manfaat
bagi kita semua, Sekarang ibu sudah bisa melanjutkan kembali aktivitasnya.
Untuk itu saya ucapkan terima kasih atas partisipasinya semua, selamat
siang.
Sesi IV : TAK
Stimulasi persepsi : Halusinasi
Kemampuan bercakap-cakap untuk mencegah halusinasi.
Nama Klien
NO Aspek yang dinilai
1 Kemampuan mengenal
halusinasi
2 Kemampuan
mengontrol halusinasi
dengan menghardik
3 Kemampuan mencegah
halusinasi dengan
melakukan kegiatan
4 Kemampuan bercakap-
cakap untuk mencegah
halusinasi
5 Kemampuan patuh
minum obat untuk
mencegah halusinasi
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan menyebutkan orang yang
biasa diajak berbicara, memperagakan percakapan, menyusun jadwal
percakapan, menyebutkan tiga cara mencegah halusinasi.Beri tanda jika
X dan tanda
klien mampu, jika klien tidak mampu.
DAFTAR PUSTAKA
Stuart, G.W (2006). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta: EGC
PROPOSAL
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
MENCEGAH HALUSINASI DENGAN BERCAKAP-
CAKAP (SESI IV)
DISUSUN OLEH :
Hana Yulianti Muhammad
NIM : 011341027