Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)


GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN
DI RUANGAN KENARI RSKD. PROVINSI SUL-SEL MAKASSAR

Oleh :

KELOMPOK IV A

NAMA KELOMPOK IV A NIM


Rika Arif R014182040
Suci Alifkha Didin R014182038
Sumita Rianti Bahris R014182046
Ayu Asriyani R014182043
Noor Azizah Lukman R014182050
Sarnida R014182041
Marlian Ismail Nur R014182018

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK : STIMULASI PERSEPSI

1
RESIKO PERILAKU KEKERASAN (Assertive Trainning )

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) merupakan kegiatan untuk meningkatkan kebersamaan,


bersosialisasi, bertukar pengalaman, dan mengubah perilaku yang terdiri atas 7-10 orang
(Maryam, et al. 2008). Tujuan umum dari TAK stimulasi persepsi yaitu klien memiliki
kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh paparan stimulus kepadanya.
Aktivitas pada TAK stimulasi sensori dibagi dalam empat bagian yaitu: mempersepsikan
stimulus nyata sehari-hari, stimulus nyata dan respon yang dialami dalam kehidupan, stimulus
yang tidak nyata dan respon yang dialami dalam kehidupan, serta stimulus nyata yang
nengakibatkan harga diri rendah.

. Kemampuan persepsi klien akan dievaluasi dan ditingkatkan pada tiap sesi. Dengan
proses ini, diharapkan respon klien terhadadap berbagai stimulus dalam kehidupan menjadi
adaptif (Keliat, 2005). TAK yang akan dilakukan terdiri dari 2 sesi, sesi pertama bertujuan
mengenal halusinasi pendengaran yang biasa dilakukan oleh klien, dan sesi kedua bertujuan
untuk mengontrol halusinasi melalui media gambar.

A. TOPIK
TAK : Stimulasi persepsi: halusinasi pendengaran
Sesi 1 : Mengenal halusinasi pendengaran
Sesi 2 : mengontrol halusinasi melalui media gambar

B. TUJUAN
Sesi 1:

1. Klien dapat menyebutkan isi halusinasi


2. Klien dapat menyebutkan waktu terjadinya halusinasi
3. Klien dapat menyebutkan frekuensi terjadinya halusinasi
4. Klien dapat menjelaskan perasaan setelah mendengar suara/bisikan (halusinasi)
Sesi 2
1. Klien dapat menyebutkan mengontrol halusinasi dengan menghardik
2. Klien dapat menyebutkan mengontrol halusinasi dengan minum obat secara teratur
3. Klien dapat menyebutkan mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan
orang lain
4. Klien dapat menyebutkan mengontrol halusinasi dengan membuat jadwal harian

C. KRITERIA KLIEN

2
1. Klien dengan masalah halusinasi pendengaran
2. Klien yang kooperatif

D. PROGRAM SELEKSI
Klien yang dapat mengikuti TAK didapatkan:
1. Berdasarkan pasien kelolaan mahasiswa (kelompok)
2. Berdasarkan seleksi kelompok
3. Berdasarkan rekomendasi dari perawat ruangan Kenari

E. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN

1. Tempat : Ruangan Kenari RSKD Provinsi Sulawesi Selatan


2. Hari/tanggal : Jumat/23 Mei 2019
3. Waktu : 10.00 – 10.30 WITA
F. PENGORGANISASIAN
1. Leader : Ayu Asriyani
Tugas : Sebagai pembuka acara, mengontrol TAK selama kegiatan TAK
2. Co leader: Noor Azizah Lukman
Tugas : Membantu leader mengarahkan dan mengontrol jalannya TAK
3. Observer : Anggota Kelompok IVB
Tugas : Mengavaluasi dan mengamati jalannya TAK
4. Fasilitator : Sumitarianti Bahris, Marlian Ismail Nur, Sarnida, Suci Alifkha Didin dan
Rika Arif
Tugas: Mempersiapkan alat, tempat, dan klien serta membantu menjawab pertanyaan
peserta.
G. SETTING TEMPAT
Terapis dan klien duduk bersama setengah lingkaran menghadap ke depan, ruangan
nyaman dan tenang.

3
Keterangan :

Leader :

Co Leader :

Fasilitator :

Observer :

Klien :

Flipchart :

H. ALAT/BAHAN

1. Spidol
2. Speaker/ mic/ laptop
3. Name tag pelaksana TAK dan name tag pasien
4. Media gambar

I. METODE

1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran/stimulasi

J. LANGKAH KEGIATAN
1. Persiapan
a. Memilih klien yang memiliki perilaku kekerasan yang sudah kooperatif
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam teraupetik
1) Salam terapeutik kepada klien:
““Assalamualaikum selamat pagi bapak-bapak, perkenalkan kami dari
mahasiswa profesi ners Universitas Hasanuddin akan melaksanakan
kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok.”

4
2) Perkenalan nama, dan panggilan terapis (pakai papan nama)
“Sebelum kita memulai kegiatan kami akan memperkenalkan diri terlebih
Karena kami telah memperkenalkan diri, sekarang giliran bapak-bapak yah”
3) Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)
“Bapak-bapak masing-masing sudah ada terpasang papan nama”
b. Evaluasi/validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
“Bagaimana bapak hari ini?”
“Kalau saya tanyakan kabar bapak, bapak bilang.. Alhamdulillah! Luar
Biasa! Allahu Akbar!”
2) Menanyakan masalah yang dirasakan
“Bagaimana keadaannya? Apakah ada perasaan aneh-aneh yang Bapak
rasa? Semuanya baik-baik?”
c. Kontrak
1) Menjelaskan aturan main berikut:
- Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin
kepada terapis
“Peraturan pertama, Bapak-bapak, kalau ada yang mau ke kamar mandi
tolong angkat tangan yah. Lapor dulu sama suster.”
“Peraturan Kedua, kita unya yel-yel yah pak. Jadi, jika saya bilang
Siapa kita? Bapak bilang.. Kami Siap Tanpa Halusinasi! Yes!Yes!Yes!”
- Kontrak Waktu, Tempat
“ Kita lakukan latihan selama 30 menit ya Bapak-Bapak, tempatnya
disini (ruangan terbuka).“
2) Menjelaskan mekanise kegiatan, yaitu mengenal halusinasi pendengaran dan
cara mengontrol halusinasi
“ Bapak-bapak kegiatan kita hari ini ada dua sesi yakni belajar mengenal
halusinasi (isi, waktu, frekuensi dan perasaan) dan bagaimana cara
mengontrol halusinasi melalui media gambar.”
3. Tahap kerja
Sesi I
a. Pengaturan permainan

5
“Jadi bapak-bapak dalam tahap sesi pertama ini, kita akan belajar mengenal
halusinasi (isi, waktu, frekuensi dan perasaan. Jadi, dimulai dari sebelah kanan
saya. Bapak-bapak bisa menceritakan apa yang didengar? Kapan halusinasi
muncul? Apakah saat sendiri atau melakukan kegiatan? Berapa kali dalam 1
hari? Dan bagimana perasaan bapak setelah mendengar halusinasi? Paham?
ada yang ingin ditanyakan?”
b. Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
“Tidak ada yang boleh keluar dari daerah yang sudah ditentukan sampai
kegiatan seleai. Bagaimana bapak, setuju? Kalau setuju permainan kita mulai”
c. Mendiskusikan isi halusinasi
Tanyakan pengalaman tiap klien
“bisa ceritakan hal apa yang sering didengar?”
d. Mendiskusikan kapan halusinasi muncul.
Tanyakan waktu terjadinya halusinasi.
“ kapan halusinasi biasanya muncul?’apakah saat sendiri atau melakukan
kegitan?berapa kali dalam sehari?”
e. Mendiskusikan perasaaan jika terjadi halusinasi
Tanyakan perasaan saat halusinasi
“ bagaimana perasaan bapak jika terjadi halusinasi?”

Sesi II

Di depan bapak-bapak sekarang sudah ada 5 gambar, semuanya sudah lihat?


apakah gambarnya jelas? iya baik bapak-bapak sekarang diantara bapak-bapak
siapa yang ingin memberikan pendapat mengenai gambar yang dilihat? Iya bagus
sekali bapak selanjutnya siapa yang ingin berpendapat tentang apa yang dikatakan
oleh Bapak… tadi? iya bagus sekali bapak (memberikan kesempatan kepada seluruh
peserta TAK untuk memberikan pendapat mengenai pendapat teman dan pendapat
mengenai gambar yang telah dilihat). Bagus sekali bapak-bapak, semuanya telah
menyampaikan pendapat mengenai gambar yang telah dilihat, selanjutnya kami
akan menjelaskan mengenai gambar yang kita lihat bersama tadi;
a. gambar 1
Gambar seorang yang menghardik. Jika suara muncul katakan dengan
‘pergi kamu! Pergi, saya tidak mau dengar, kamu suara palsu’ sambil menutup
telinga”
b. gambar 2

6
Gambar seorang yang minum obat. Obatnya 3 macam yang warna orange
namanya chlopromasin(CPZ) minumnya 3 kali sehari gunanya supaya tenang dan
berkurang rasa marah. Yamg puting namanya triheksipenidin(THP) minumnya 3
kali sehari gunanya supaya rileks dan tidak kaku dan warana merah jambu namanya
haloperidol (HP) gunanya untuk menghilangkan suara-suara diminum 3 kali sehari.
Kalau suara-suara sudah hilang obatnya tidak boleh dihentikan karena dalam
obatnya harus stabil dalam tubuh. Penurunan dosis atau penghentian obat
ditentukan oleh dokter. Jika minum obat tidak teratur, bapak akan kambuh dan perlu
waktu untuk pemulihan. Selain itu, bapak harus teliti dalam mengggunakan obat-
obatnya. Pastikan obatnya benar. Pzstikan itu obatnya bapak. Baca nama
kemasannya.
c. gambar 3
Gambar seorang yang bercakap-cakap. Jika bapak-bapak sudah
mendengar suaraa-suara, langsung bapak mencari orang untuk diajak bercakap-
cakap untuk mengalihkan suara-suara tersebut.
d. gambar 4
Gambar 4 merupakan gambar membuat jadwal harian ,seperti bangun
pagi, memberskan tempat tidur, mencuci baju, mandi, dan sebagainya.

4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Perawat menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
“Bagaimana perasaannya sekarang sudah mengikut latihan tadi? Bapak-
bapak senang? Kalau begitu semuanya tersenyum, boleh...?”
2) Menanyakan ulang cara baru yang sehat untuk mencegah perilaku kekerasan?
“Nah sekarang coba Bapak sebutkan cara apa yang bisa Bapak-bapak
lakukan pada saat bapak mendengar suara-suara ?”
b. Tindak lanjut
1) Menganjurkan klien menggunakan cara yang telah dipelajari untuk
mengontrol suara-suara.
“ Tadi sudah dipelajari , jadi cara itu yang harus dilakukan setiap Bapak-
bapak untuk mengontrol suara “
2) Menganjurkan klien melatih secara teratur cara yang telah dipelajari.
“Latihan ini dapat di praktekkan minimal 2X sehari “
3) Memasukkan pada jadwal kegiatan harian klien.
“ Jadi, latihan tadi dapat bapak-bapak ulangi setiap hari dan menjadi
rutinitas setiap hari “

7
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya
“ Kegiatan terapi seperti ini akan dilakukan lagi di bulan depan, untuk
tempat dan waktu akan dikabarkan selanjutnya “

K. EVALUASI DAN DOKUMENTASI


1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK
stimulasi persepsi perilaku kekerasan sesi 2 kemampuan yang diharapkan adalah 4
cara mengontrol halusinasi. Formulir evaluasi sebagai berikut:
Stimulasi persepsi perilaku kekerasan
Kemampuan mencegah perilaku kekerasan secara fisik
Sesi I
Mempraktikkan fisik yang pertama (mengenal halusinasi)
No Isi Kapan Frekuensi Perasaan mendapatkan
Nama Klien
halusinasi halusinasi halusinasi suara-suara

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Petunjuk :
a. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK
b. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mempraktikkan dua/tiga cara
fisik untuk mengontrol halusinasi. Beri tanda (√) jika klien mampu dan tanda
(-) jika klien tidak mampu.

Sesi II

8
NAMA KLIEN

Tn. AM

Tn. R

Tn. A

Tn. R
Tn. Z

Tn. J
Tn. I
NO ASPEK YANG DINILAI

1. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir


2. Memberi tanggapan dan menjelaskan gambar
cara mengontrol halusinasi dengan tepat
3. Memberi tanggapan terhadap pendapat klien
lain.
4. Menjelaskan perasaan setelah kegiatan selesai
Jumlah
K. DESKRIPSI KEGIATAN :
TAK berlangsung pada pukul 13.00 di ruang kenanga diikuti oleh 7 peserta. Pasien duduk
bersama berbentuk huruf U. Setelah klien siap moderator membuka dan memberikan arahan
terkait dengan aturan main TAK. Kemudian musik diputar dan klien mengikuti arahan
moderator dengan berjoget sambil mengoper balon ke teman yang berada disamping klien
sampai musik berhenti. Setelah musik berhenti, klien yang memegang balon tekahir akan
diberi kesempatan untuk memperkenalkan diri, nama panggilan dan alamat, semua pasien
mendapat giliran begitupun dengan kami yang juga ikut bermain. Pasien dipersilahkan untuk
duduk kembali, selanjutnya dibacakan aturan pada saat kegiatan muai.
Masuk pada sesi I yaitu musik diputar dan klien mengikuti arahan moderator dengan
berjoget sambil mengoper balon ke teman yang berada disamping klien sampai musik
berhenti. Setelah musik berhenti, klien yang memegang balon tekahir akan diberi kesempatan
untuk menungkapkan isi, waktu, frekuensi dan perasaan. Selanjutnya, diberikan kesimpulan
bahwa yang mereka alami adalah Halusinasi.
Pada Sesi II, musik diputar dan klien mengikuti arahan moderator dengan berjoget sambil
mengoper balon ke teman yang berada disamping klien sampai musik berhenti, balon
dipecahkan dan menebak gambar yang berasal dari balon. Setelah klien menjelaskan, klien
yang lain juga diperbolehkan untuk memberikan endapat pada gambar tersebut. Setelah itu,
permainan kembali dilanjutkan dengan memutar balon dan musik hingga seluruh klien
mendapat giliran. Di akhir kegitan, leader menjelaskan kembali apa yang dimaksud dari
gamba tersebut.
L. EVALUASI
M. KESIMPULAN :

9
N. DOKUMENTASI :

DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Budi Anna. 2005. Keperawatan jiwa: terapi aktivitas kelompok . Jakarta : EGC .
Maryam, R. Siti, Mia Fatma Ekasari, Rosidawati, Ahmad Jubaedi, and Irwan Batubara. 2008.
Mengenal usia lanjut dan perawatannya. Jakarta: Salemba Medika.

10

Anda mungkin juga menyukai