Anda di halaman 1dari 7

UNIVERSITAS INDONESIA

PROPOSAL
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI
HALUSINASI

Ruang Yudistira
oleh

Fitria Ramadhanti
1706978042

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS INDONESIA

NOVEMBER
2021
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI:
HALUSINASI

A. Topik
Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi: Halusinasi
Sesi 1: mengenal halusinasi

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
klien memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan
oleh paparan stimulus kepadanya.
2. Tujuan khusus
a. Klien dapat menyebutkan stimulus yang dipaparkan kepadanya secara tepat.
b. Klien dapat menyelesaikan masalah yang timbul dari stimulus yang
dialami

C. Landasan Teoritis
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) merupakan kegiatan yang dilakukan
secara berkelompok dengan cara berdiskusi antar sesama pasien atau dipimpin oleh
seorang terapis dan petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih. Tujuan diberikan
TAK, yaitu untuk meningkatkan pemahaman klien mengenai identitas yang telah
dimilikinya, menyalurkan emosi dengan baik dan teratur, serta meningkatkan
hubungan sosial antar sesama, meningkatkan kemampuan klien beradaptasi
dengan masalah kehidupan yang akan dihadapi klien dan cara penyelesaiannya,
serta meningkatkan kemandirian, ekspresi diri, dan kemampuan empati sesama
makhluk hidup (Nurhalimah, 2016). Terdapat beberapa jenis-jenis TAK, salah
satunya adalah TAK stimulasi persepsi.
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi merupakan kegiatan
yang menggunakan stimulus terkait dengan pengalaman dan/atau kehidupan yang
akan didiskusikan dalam kelompok. Fokus pada TAK stimulasi persepsi adalah
membantu pasien untuk menemukan alternatif penyelesaian masalah dan pada
pasien yang mengalami kemunduran orientasi. TAK stimulasi persepsi cocok
digunakan pada pasien yang mengalami gangguan persepsi seperti halusinasi,
menarik diri, dan gangguan orientasi realitas. Pasien yang mengikuti kegiatan terapi
ini adalah pasien yang kooperatif, sehat secara fisik, dan mampu berkomunikasi
verbal (Nurhalimah, 2016).
D. Pasien
1. Karakteristik/kriteria
Karakteristik pasien yang akan mengikuti terapi aktivitas kelompok stimulasi
persepsi adalah pasien gangguan jiwa yang berusia 20-40 tahun, mengalami
gangguan halusinasi dan telah kooperatif setelah dilakukan SP 1 pada setiap
pasien.
2. Proses seleksi
Pasien yang akan mengikuti terapi aktivitas ini adalah semua pasien yang sudah
dipilih melalui proses seleksi. Adapun proses seleksinya yaitu berdasarkan
observasi perilaku tanda gejala verbal dan non-verbal pasien sehari-hari,
pengkajian pasien dan dari kasus atau masalah yang dialami pasien.
E. Pengorganisasian
1. Waktu
Hari dan Tanggal : Rabu, 3 November 2021
Pukul : 08.30-09.00

2. Tim terapis
Leader : Fitria Ramadhanti
Co-Leader : Nadya Cahya Ramadini
Fasilitator I : Des Anggraini
Fasilitator II : Syifa Anggia
Fasilitator III : Jeanyfer Claudia
Fasilitator IV : Annisa Nur Ulandini
Fasilitator V : Dendi Dharmawan
Fasilitator VI : Khairunnisa

Observer : Qorin Ratal


3. Metode dan Media
Metode:
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab

Media:
a. Kertas
b. Alat tulis
F. Proses Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien yang mengalami perubahan
sensori persepsi: halusinasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
 Salam dari perawat kepada pasien
 Memperkenalkan nama dan panggilan perawat (pakai papan nama)
 Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)
b. Evaluasi/validasi
 Menanyakan perasaan pasien saat ini.
c. Kontrak
 Perawat menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu
mengenal suara/bayangan yang didengar/dilihat. Jika klien sudah
terbiasa menggunakan istilah halusinasi, gunakan kata “halusinasi”
 Perawat menjelaskan aturan main berikut
- Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta
izin kepada perawat.
- Lama kegiatan selama + 30 menit
- Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Tahap Kerja
a. Perawat menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu mengenal
suara/bayangan yang didengar/dilihat. Jika klien sudah terbiasa menggunakan
istilah halusinasi tentang isinya, waktu terjadinya, situasi terjadinya, dan
perasaan klien pada saat terjadi.
b. Perawat meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya, situasi
yang membuat terjadi, dan perasaan klien pada terjadi halusinasi. Mulai dari
klien yang berada di sebelah kanan perawat, hingga semua pasien kebagian
giliran dan hasilnya ditulis di kertas yang dibagikan.
c. Beri pujian pada pasien yang melakukan dengan baik.

d. Simpulkan isi, waktu terjadinya, situasi terjadinya, dan perasaan pasien dari
suara yang biasa didengar
4. Terminasi
a. Evaluasi
 Perawat menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK.
 Perawat memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
 Perawat meminta pasien untuk melaporkan waktu,situasi dan
perasaannya jika terjadi halusinasi
c. Kontrak yang akan datang
 Menyepakati TAK yang akan datang.
d. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien yang diharapkan untuk
TAK stimulasi persepsi halusinasi, sesi 1 kemampuan yang diharapkan
adalah mengenal isi halusinasi, waktu terjadinya halusinasi, situasi terjadinya
halusinasi, dengan kriteria evaluasi 70% dari kelompok yang mengalami
halusinasi mampu mengenali dengan baik halusinasi.
Evaluasi dan Dokumentasi TAK

Stimulasi persepsi perilaku kekerasan

Kemampuan mengenal halusinasi:

No Nama Klien Mampu Mengenal Halusinasi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Daftar Pustaka

Keliat, B. A., dan Akemat. (2004). Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas Kelompok.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Nurhalimah, N. (2016). Keperawatan Jiwa. Jakarta: Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia
Yusuf, A., Fitryasari, R.P.K., Nihayati, H.E. (2015). Buku Ajar Keperawatan Jiwa.
Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai