Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KEGIATAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)


DI RUANG KAKAKTUA RUMAH SAKIT JIWA DR. RADJIMAN
WEDIODININGRAT LAWANG MALANG
TAHUN 2018

Disusun Oleh
Amalia Choyrotun Nisa’ (162303101007)
Dita Galuh Ramadhani (162303101032)
Fera Dwi Irawati (162303101046)
Rizkiyah Nurhidayati (162303101116)
Ulfatul Hasanah (162303101129)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN D3 UNIVERSITAS JEMBER


KAMPUS LUMAJANG
Mei 2018

LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi)
di ruang Kakak Tua RS Jiwa Dr.Radjiman Wediodiningrat.

Penyusun : Amalia Choyrotun Nisa Dita Galuh Ramadhani Fera Dwi Irawati
Rizkiyah Nurhidayati Ulfatul Hasanah

Telah Disahkan Pada: Hari Dan Tanggal

.........................................

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

......................................... ...............................................
NIP: NIP:

Kepala Ruang Kakak Tua


RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat

.........................................................
NIP:

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat
dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan proposal TAK ini dengan baik.
Proposal TAK yang berjudul “Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi
Halusinasi” disusun untuk memenuhi tugas mahasiswa mata kuliah keperawatan
jiwa. Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dosen mata kuliah keperawatan jiwa yang telah memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam penyelesaian proposal TAK ini.
2. Pembimbing Klinik ruang Kakaktua RSJ Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang
yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyelesaian proposal TAK
ini.
3. Orang tua kami tercinta yang selalu memberikan doa restu dan dukungan baik
moral maupun spiritual dalam proses pembelajaran kami di jurusan keperawatan.
4. Serta rekan-rekan dan semua pihak yang terkait dalam penyelesaian dan
penyusunan proposal TAK ini.
Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan proposal TAK ini kedepan. Akhir kata, semoga proposal ini
berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang membaca, serta dapat dijadikan
sebagai bahan untuk menambah pengetahuan mahasiswa san pembaca.

Lawang, 10 Mei 2018

Penyusun

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI
A. Latar belakang
Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus skizofrenia selalu diikuti dengan
gangguan persepsi sensori, halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat menyebabkan
klien menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosialnya, hanyut dengan
kesendirian dan halusinasinya sehingga semakin jauh dari sosialisai dengan
lingkungan disekitarnya. Atas dasar tersebut maka kami menganggap dengan
teraphy aktifitas kelompok (TAK) klien dengan gangguan persepsi sensori dapat
tertolong dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja klien
yang mengikuti terapi ini adalah klien yang sudah ampu mengontrol dirinya dari
halusinasi sehingga pada saat TAK klien yang sudah mampu mengontrol dirinya
dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat bekerja sama dan tidak
mengganggu anggota kelompok lain.

B. Tujuan
1. Tujuan umum Kilen dapat meningkatkan kemampuan dalam mempersepsikan
simulasi yang dilakukan sehingga dapat mengotrol halusinasinya.
2. Tujuan khusus
a. Klien mampu mempersepsikan pikiran dan perasaannya.
b. Klien mampu menyebutkan cara mengontrol halusinasinya.
c.Klien dapat memilih cara mengontrol halusinasinya.
d.Klien dapat melaksanakan cara baru yang dipilih untuk mengontrol
halusinasinya.

C. Waktu dan tempat


Hari/tanggal : Rabu, 9 Mei 2018
Jam : 16.00 WIB
Tempat : Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat (Ruang Kakatua)

D. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab

E. Media dan alat


1. Sound
2. Lagu-Lagu (dipilih yang memiliki cerita bermakna. Dapat juga lagu-lagu
religi).
3. Buku catatan dan pulpen Jadwal kegiatan pasien

F. Setting Tempat
O CL P

P L P

P P

F F
P
P P

Keterangan Gambar:
L: Leader
CL: Co-Leader
F: Fasilitator
O: Observer
P: Pasien

G. Pembagian tugas
1. Leader (Rizkiyah Nurhidayati)
Tugas:
a. Memimpin jalannya TAK
b. Merencanakan, mengontrol dan mengatur jalannya TAK
c. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK
d. Memimpin diskusi kelompok
2. CO leader (Ulfatul Hasanah)
Tugas:
a. Membuka acara
b. Medampingi leader
c. Mengambil alih posisi leader jika leader bloking
d. Menyerahkan kembali posisi kepada leader
e. Menata acara diskusi
3. Fasilitator (Dita Galuh Ramadhani dan Fera Dwi Irawati)
Tugas:
a. Memberikan stimulus dan memotifator pada anggota kelompok untuk
aktiv mengikuti jalan terapi
4. Observer (Amalia Choirotun Nisa’)
Tugas:
a. Mengobservasi jalannya kegiatan
b. Mengamati serta mencatat perilaku verbal dan non verbal pasien selama
kegiatanberlangsung (dicatat pada format yang tersedia)

H. Pasien
1. Kriteria pasien
a. Pasien dengan halusinasi penglihatan dan pendengaran sudah
menunjukan kemauan untuk menceritakan apa yang dilihat dan apa yang
didengar
b. Pasien dengan halusinasi pendengaran, pasien sudah mampu mengatasi
jika halusinasitersebut muncul
2. Proses seleksi
a. Mengidentifikasi pasien yang maasuk cerita
b. Mengupulkan pasien yang masuk cerita
c. Membuat kontrak dengan pasien yang setuju ikut kegiatan TAK

I. Susunan pelaksanaan
1. Susunan perawat pelaksanaan TAK
a. Leader
b. CO laeder
c. Fasilitator
d. Observer
2. Pasien peserta TAK sebagai berikut:
No Nama Peserta TAK Masalah Keperawatan
1. Aji Halusinasi pendengaran
2. Ahmad fajar Halusinasi pendengaran
3. Farid Aswan Halusinasi pendengaran
4. Sugiarto Halusinasi pendengaran
5. Ngatemin Halusinasi Penglihatan
6. Slamet Wiyono Halusinasi Penglihatan
7. Khafi Halusinasi pendengaran

J. Tata tertib dan antisipasi masalah


1. Tata tertib pelaksanaan
a. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK
b. Peserta wajib hadir lima menit sebelum acara dimulai
c. Peserta berpakaian rapi, bersih dan sudah mandi
d. Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan TAK
e. Jika ingin mengajukan atau menjawab pertanyaan, peserta mengankat
tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan pembimbing
f. Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai
g. Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun TAK belum
selesai, maka pemimpin akan meminta perstujuan anggota untuk
memperpanjang waktu TAK
2. Antisipasi kejadian yang tidak diinginkan pada proses TAK
a. Apabila ada klien yang sudah bersedia mengikuti TAK, namun pada saat
pelaksanaan TAK tidak tersedia, maka langkah yang diambil adalah:
mempersiapkan klien cadangan yang telah diseleksi sesuai dengan kriteria
dan telah disepakati oleh anggota kelompok lainnya
b. Apabila ada anggota kelompok yang melakukan kekerasan, leader
memberitahukan kepada anggota TAK bahwa perilaku kekerasan tidak
boleh dilakukan
c. Apabila dalam pelaksanaan dalam anggota kelompok ada yang tidak
mentaati tata tertib yang telah disepakati, maka berdasarkan kesepakatan
ditegur terlebih dahulu, dan bila masih tidak kooperatif maka dikeluarkan
dari kegiatan.

PROSES KEPERAWATAN
TAK STIMULASI SENSORI SUARA MENDENGAR MUSIK
A. Tujuan
1. Klien mampu mengenali musik yang di dengar
2. Klien mampu menikmati musik sampai selesai
3. Klien mampu menceritakan perasaan setelah mendengarkan

B. Setting
Peserta duduk melingkar

C. Alat
1. Sound
2. Kaset lagu melayu (dipilih lagu yang memiliki cerita yang bermakna. Dapat
juga lagu-lagu yang bermakna religius)

D. Metode
1. Diskusi
2. Sharing persepsi

E. Langkah-langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Membuat kontrak dengan klien yang sesuai indikasi : gangguan sensori
persepsi: halusinasi
b. Mempersiapkan alat dan tempat
2. Orientasi
a. Salam terapeutik : terapis mengungkapkan salam
b. Evaluasi / validasi : terapis menanyakan perasaan klien hari ini
c. Kontrak :
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan
2) Terapis menjelaskan aturan main yaitu :
a) Klien harus mengikuti kegiatan dari awal sampai dengan akhir
b) Bila ingin keluar dari kelompok, klien harus meminta izin kepada
terapis
c) Lama kegiatan 30 menit
3. Kerja
a. Terapis mengajak klien untuk saling memperkenalkan diri (nama dan
nama panggilan serta asal) dimulai dari terapis, secara berurutan searah
jarum jam
b. Setiap kali seorang lien selesai memperkenalkan diri, terapis mengajak
klien untuk tepuk tangan
c. Terapis menjelaskan bahwa akan diputarkan lagu, klien boleh berjoget
sesuai irama lagu. Setelah selesai lagu tersebut peserta akan menceritakan
isi cerita dari lagu tersebut dan perasaan klien setelah mendengarkan lagu
d. Terapis memutar lagu, klien mendengar, boleh juga berjoget
e. Secara bergiliran, klien menceritakan isi lagu dan perasaannya secara
bergiliran. Sesuai arah jarum jam. Sampai semua peserta mendapatkan
giliran.
(catatan : jika klien aktif dan proses berlangsung cepat, lagu yang diputar
boleh lebih dari satu lagu).
f. Terapis memberikan pujian, setiap klien selesai menceritakan
perasaannya.
4. Terminasi
a. Evaluasi :
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikti TAK
2) Terapis memberikan pujian atas pencapaian kelompok
b. Tindak lanjut : terapis mengajurkan klien utnuk mendengarkan
musikmusik yang baik dan yang bermakna dalam kehidupan
c. Kontrak yang akan datang :
1) Terapis menyepakati kegiatan TAK berikutnya
2) Terapis menyepakati waktu dan tempat TAK

F. Evaluasi dan dokumentasi


No Aspek Nama Peserta TAK
yang Aji Fajar Farid Sugiarto Ngatemin Slamet Khafi
Dinilai
1. Mengikuti
Kegiatan
sampai
akhir
2. Menjelask
an makna
lagu
3. Menjelask
an
perasaan
setelah
mendengar
lagu

*Petunjuk
a. Dilakukan = 3
b. Tidak dilakukan = 1

TAK STIMULASI SENSORI MENGGAMBAR


A. Tujuan
1. Klien dapat mengekspresikan perasaan melalui gambaran
2. Klien dapat memberi makna gambar

B. Setting
1. Klien duduk melingkar
2. Tempat tenang dan nyaman

C. Alat
1. Kertas HVS
2. Pensil 2B ( jika tersedia krayon bisa juga digunakan )

D. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi

E. Langkah-langkah
1. Persiapan
a. Terapis membuat kontrak dengan klien
b. Terapis menyiapkan alat dan tempat
2. Orientasi
a. Salam terapeutik : terapis mengucapkan salam
b. Evaluasi/validasi : terapis menanyakan perasaan klien hari ini
c. Kontrak :
1) Terapis menjelaskan tujuan TAK
2) Terapis menjelaskan aturan main TAK :
a) Klien mengikuti TAK dari awal sampai akhir
b) Jika akan keluar kelompok, klien harus meminta izin terapis
c) Lama kegiatan 30 menit
3. Kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu
menggambar dan cerita hasil gambar kepada klien lain
b. Terapis membagikan kertas dan pensil, satu pasang untuk setiap klien
c. Terapis meminta klien menggambarkan apa saja sesuai dengan perasaan
hatinya.
d. Sementara klien mulai menggambar, terapis berkeliling dan memberi
penguatan kepada klien untuk meneruskan menggambar jangan mencela
klien
e. Setelah semua selesai menggambar, terapis meminta masing-masing
klien untuk menceritakan gambar yang telah dibuatnya. Yang harus
diceritakan adalah gambar apa dan apa makna gambar tersebut menurut
klien
f. Kegiatan dilakukan sampai semua klien mendapatkan giliran
g. Setiap klien selesai menceritakan gambarannya, terapis mengajak klien
lain untuk bertepuk tangan.

4. Terminasi
a. Evaluasi :
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai mengikuti TAK
2) Terapis memberikan pujian atas pencapaian kelompok
b. Tindak lanjut : terapis menganjurkan klien untuk mengekspresikan
perasaan melalui gambar
c. Kontrak yang akan datang :
1) Terapis menyepakati TAK beriktnya
2) Terapis menyepakati tempat dan waktu TAK

F. Evaluasi dan dokumentasi


N Aspek yang Nama Peserta TAK
o Dinilai Aji Fajar Farid Sugiart Ngate Slamet Khafi
o min
1. Mengikuti
Kegiatan
sampai akhir
2. Menggambar
sampai
selesai
3. Menceritakan
jenis gambar

4. Menceritakan
makna
gamMencerit
akan makna
gambar

*Petunjuk :
a. Dilakukan = 3
b. Tidak dilakukan = 1

TAK STIMULASI SENSORI MENONTON TV/VIDEO


A. Tujuan
1. Klien dapatmenikmati menonton tv/video (catatn: jika menonton tv, acara yang
ditonton hendaknya, dipilih yang positif dan bermakna terapi untuk klien).
2. Klien menceritakan makna acara yang ditonton.

B. Setting
1. Klien duduk melingkar di depan televisi
2. Tempat tenang dan nyaman

C. Alat
1. Video
2. Televisi
3. VCD

D. Metode
1. Diskusi

E. Langkah-langkah
1. Persiapan
a. Terapis membuat kontrak dengan klien yang terpilih
b. Terapis menyiapkan alat dan tempat
2. Orientasi
a. Salam terapeutik : terapis mengucapkan salam
b. Evaluasi/validasi : terapis menanyakan perasaan klien hari ini
c. Kontrak :
1) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan
2) Terapis menjelaskan aturan main TAK :
d) Klien mengikuti TAK dari awal sampai akhir
e) Jika akan keluar kelompok, klien harus meminta izin terapis
f) Lama kegiatan 30 menit
3. Kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu
menggambar dan cerita hasil gambar kepada klien lain
b. Terapis membagikan kertas dan pensil, satu pasang untuk setiap klien
c. Terapis meminta klien menggambarkan apa saja sesuai dengan perasaan
hatinya.
d. Sementara klien mulai menggambar, terapis berkeliling dan memberi
penguatan kepada klien untuk meneruskan menggambar jangan mencela
klien
e. Setelah semua selesai menggambar, terapis meminta masing-masing
klien untuk menceritakan gambar yang telah dibuatnya. Yang harus
diceritakan adalah gambar apa dan apa makna gambar tersebut menurut
klien
f. Kegiatan dilakukan sampai semua klien mendapatkan giliran
g. Setiap klien selesai menceritakan gambarannya, terapis mengajak klien
lain untuk bertepuk tangan.
4. Terminasi
a. Evaluasi :
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai mengikuti TAK
2) Terapis memberikan pujian atas pencapaian kelompok
b. Tindak lanjut : terapis menganjurkan klien untuk mengekspresikan
perasaan melalui gambar
c. Kontrak yang akan datang :
1) Terapis menyepakati TAK beriktnya
2) Terapis menyepakati tempat dan waktu TAK

F. Evaluasi dan dokumentasi


N Aspek yang Nama Peserta TAK
o Dinilai Aj Ahma Farid Sugiart Ngatemi Slamet Khaf
i d Fajar Aswa o n Wiyon i
n o
1. Mengikuti
Kegiatan
sampai akhir
2. Menceritaka
n cerita
dalam
tv/video
3. Menceritaka
n makna
cerita

4. Menjelaskan
perubahan
perilaku
sesuai
dengan
tontonan
*Petunjuk :
a. Dilakukan = 3
b. Tidak dilakukan = 1

TAK STIMULASI PERSEPSI SENSORI MENGONTROL HALUSINASI


A. Metode Therapy Aktifitas Kelompok
Metode yang digunakan pada therapy aktifitas kelompok (TAK) ini adalah metode
diskusi dan tanya jawab dan melengkapi jadwal harian. Kegiatan TAK
menggunakan sistem Sesi yang dibagi menjadi lima sesi, setiap sesi memiliki
tujuan khusus yang berbeda, yaitu sebagai berikut:
Sesi I : Klien mengenal halusinasi
Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
Sesi III : Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat
Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain
Sesi V : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal

B. Tujuan
a. Tujuan umum Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol
halusinasi dalam kelompok secara bertahap.
b. Tujuan khusus
1) Klien dapat mengenal halusinasi.
2) Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
3) Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat.
4) Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain.
5) Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
terjadwal.
C. Sesi yang digunakan
1) Sesi I : Klien mengenal halusinasi
2) Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
3) Sesi III : Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat
4) Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain
5) Sesi V : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal

D. Klien
a) Kriteria klien
1) Klien dengan riwayat schizoprenia dengan disertai gangguan persepsi sensori;
halusinasi.
2) Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau
mengamuk, dalam keadaan tenang.
3) Klien dapat diajak kerjasama (cooperative).
b) Proses seleksi
1) Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
2) Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
3) Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
4) Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan
tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok.

E. Tata tertib
a) Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK
b) Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai
c) Peserta berpakaian rapi, bersih dan sudah mandi
d) Tidak diperkenannkan makan, ,inum, merokok selama kegiatan TAK
e) Jika inigin mengajukan atau menjawab pertanyaan peserta mengangkat tangan
kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin
f) Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan
g) Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai
h) Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun TAK belum selseai,
maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu
TAK kepada anggota.

F. Program antisipasi
Ada beberapa langkah yang diambil dalam mengantisispasi kemungkinan yang
akan terjadi pada pelaksanaan TAK. Langkah-langkah yang diambil adalah:
a) Apabila ada klien yang telah bersedia untuk mengikuti TAK, namun pada saat
pelaksanaan TAK tidak bersedia, maka langkah yang diambil adalah
mempersiapkan klien cadangan yang telah diseleksi sesuai dengan kriteria dan
telah disepakati oleh anggota kelompok lainnya.
b) Apabila dalam pelaksanaan ada anggota kelompok yang tidak mematuhi tata
tretib yang telah disepakati, maka berdasarkan kesepakatan ditegur terlebih dahulu
dan bila tidak cooperative maka dikeluarkan dari kegiatan
c) Bila ada anggota kelompok yang melakukan kekerasan, leader memberitahukan
kepada anggota TAK bahwa perilaku kekerasan tidak boleh dilakukan.
G. Kriteria Hasil
1) Evaluasi struktur
a) Kondisi lingkugan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan memungkinkan kien
untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan.
b) Posisi tempat dilantai menggunakan tikar.
c) Peserta sepakat utuk mengikuti kegiatan.
d) Alat yang digunakan dalam kondisi baik.
e) Leader, Co-leader, fasilitator, observer berperan sebagaimana mestinya.
2) Evaluasi proses
a) Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
b) Leader mampu memimpin acara
c) Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
d) Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
e) Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab
dalam antisipasi masalah.
f) Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok
yang berfungsi sebagai evaluator kelompok.
g) Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir.
3) Evaluasi hasil Diharapkan 75% dari kelompok mampu :
a) Menjelaskan apa yang sudah digambarkan dan apa yang dilihat.
b) Menyampaikan halusinasi yang dirasakan dengan jelas.

H. Pengogarnisasian
1) Sesi 1 : Mengenal halusinasi
1. Tujuan
a) Tujuan Umum
Setelah dilakuakn TAK sesi
1 diharapkan klien dapat mengenal halusinasinya.
b) Tujuan khusus
 Klien dapat mengenal halusinasi
 Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
 Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi
 Klien mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinasi

2. Landasan Teori
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai stimulasi yang terkait dengan
pengalaman kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi
kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternative penyelesaian
masalah.
a. Klien
1)Karakteristik/kriteria klien
 Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.
 Klien yang mengalami perubahan persepsi.
2) Proses seleksi
 Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
 Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
 Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
3) Jumlah klien

3. Pengorganisasian
Waktu : 16:00 WIB
Tanggal : 09 Mei 2018 Hari : Rabu
Lama tiap langkah kegiatan : 45 menit

Tim Terapis
Leader : Rizkiyah Nurhidayati
 Mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Memimpin jalannya terapi kelompok
 Memimpin diskusi
Co-leader : Ulfatul Hasanah
 Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
 Membantu memimpin jalannya kegiatan
 Menggantikan leader jika terhalang tugas
Fasilitator :
1. Amalia Choyrotun Nisa’
2. Fera Dwi Irawati

 Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok


 Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
 Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan Membimbing kelompok selama permainan diskusi
 Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
 Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
Observer : Dita Galuh Ramadhani
 Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu, tempat
dan jalannya acara
 Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua anggota kelompok
dengan evaluasi kelompok
Setting tempat :
a. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
b. Tempat tenang dan nyaman.

P L P

P P

F F

P P P

Keterangan Gambar:
L: Leader
CL: Co-Leader
F: Fasilitator
OB: Observer
P: Pasien

Metode dan media


a. Media:
1. Spidol
2. Papan nama
b. Metode
1. Diskusi dan Tanya jawab
2. Bermain peran atau simulasi

2. Proses Pelaksanaan

A. Persiapan
1) Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan perubahan sensori
persepsi : halusinasi
2) Membuat kontrak dengan klien
3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
B. Orientasi
1) Salam terapeutik
a. Salam dari terapis kepada klien
b. Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
c. Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)
2) Evaluasi / validasi Menanyakan perasaan klien saat ini
3) Kontrak
a. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu mengenal
suara suara yang didengar.
b. Terapis menjelaskan aturan main berikut.
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin pada
terapis
 Lama kegiatan 50 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
4) Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal suara-suara
yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya, situasi terjadinya, dan
perasaan klien pada saat terjadi.
b. Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya, situasi
yang membuat terjadi, dan perasaan klien saat terjadi halusinasi. Mulai dari klien
dari sebelah kanan, secara berurutan sampai semua klien mendapat giliran.
Hasilnya tulis di whiteboard.
c. Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik
d. Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari suara yang
biasa didengar.
5) Tahap Terminasi
a. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut Terapis meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi, dan
perasaannya jika terjadi halusinasi.
c. Kontrak yang akan datang
 Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara mengontrol halusinasi
 Menyepakati waktu dan tempat
d. Format evaluasi
No Nama Klien Menyebut Menyebut Menyebut Menyebut
Isi waktu situasi perasaan saat
terjadi halusinasi
1.
2.
3.
4.
5.

Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi & isi, waktu,
situasi, dan perasaan. Beri tanda √ jika klien mampu dan tanda X jika klien tidak
mampu. Dokumentasi Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK
pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh klien mengikuti TAK
stimulasi persepsi & halusinasi sesi 1. Klien mampu menyebutkan isi halusinasi
(menyuruh memukul), waktu (pukul 9 malam), situasi (jika sedang sendiri),
perasaan (kesal dan geram) anjurkan klien mengidentiikasi halusinasi yang timbul
dan menyampaikan kepada perawat.

2) Sesi II Menghardik Halusinasi


 Tujuan
a) Tujuan Umum Setelah dilakukan TAK sesi 2 diharapkan klien dapat
menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi
b) Tujuan Khusus
1. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi
halusinasi.
2. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
3. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi
 Langkah kegiatan
a) Persiapan
 Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi I
 Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b) Orientasi
1. Salam terapeutik
 Salam terapeutik
 Klien dan terapis pakai papan nama
2. Orientasi
 Leader menanyakan perasaan klien saat ini
 Leader menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi: isi, waktu, situasi dan
perasaan
3. Kontrak
 Menjelaskan tujuan kegiatan: latihan cara mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik
 Menjelaskan aturan main
 Jika ada yang ingin meninggalkan kelompok harus meminta izin kepada leader
 Lama kegiata 30 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhi
4. Tahap keja
a) Leader meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat mengalami
halusinasi dan bagaimana hasilnya.
b) Ulangi sampai semua pasien mendapat giliran.
c) Berikan pujian setiap klien selesai bercerita
d) Leader menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik halusinasi
pada saat halusinasi muncul.
e) Co-Leader memperagakan cara menghardik halusinasi yaitu: ”Pergi, pergi
jangan ganggu saya, kamu suara palsu...”
f) Leader meminta masing-masing klien memperagakan cara menghardik
halusinasi.
g) Leader memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan.
h) Setiap klien memperagakan menghardik halusinasi
5. Tahap terminasi
a) Evaluasi
 Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b) Tindak Lanjut
 Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang telah dipelajari jika
halusinasi muncul
 Memasukkan kegiatan menghardik ke dalam jadwal kegiatan harian klien
6. Kontrak yang akan datang
a) Leader membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya yaitu cara
mengontrol halusinasi dengan minum obat secara teratur.
b) Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya
7. Evaluasi dan Dokumentasi
a. Evaluasi
Sesi II: Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi) Kemampuan Menghardik
Halusinasi
No. Aspek yang Nama Klien
dinilai
1. Menyebutkan
cara yang
selama ini
digunakan
untuk
mengatasi
halusinasi
2. Menyebutkan
efektivitas cara
yang digunakan
3. Menyebutkan
cara mengatasi
halusinasi
dengan
menghardik
4. Memperagakan
cara
menghardik
halusinasi

Petunjuk:
 Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
 Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan menyebutkan; cara yang biasa
digunakan untuk mengatasi halusinasi, efektifitas cara yang digunakan, cara
mengatasi halusinasi dengan menghardik dan memperagakan cara menghardik
halusinasi. Beri tanda √ jika klien mampu dan berikan tanda X jika klien tidak
mampu.
b. Dokumentasi Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada
catatan proses keperawatan setiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi
persepsi sensori. Klien mampu memperagakan cara menghardik halusinasi,
anjurkan klien mengguanakannnya jika halusinasi muncul.
3) Sesi III Mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat
1. Tujuan
a) Tujuan Umum Setelah dilakukan TAK sesi 3 diharapkan klien dapat
menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi
b) Tujuan Khusus
a. Klien memahami pentingnya patuh minum obat
b. Klien memahami akibat tidak patuh minum obat
c. Klien dapat menyebutkan lima benar cara minum obat
2. Persiapan
a) Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 2
b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
3. Orientasi
a) Salam teraupetik
b) Salam dari terapis kepada klien
c) Terapis dan klien memakai papan nama
4. Evaluasi/Validasi
a) Menanyakan perasaan klien saat ini
b) Terapis menanyakan pengalaman klien mengontrol halusinasi setelah
menggunakan satu cara yang telah di pelajari yaitu menghardik.
5. Kontrak
a) Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi dengan patuh minum
obat menjelaskan aturan main tersebut.
b) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin kepada
petugas
c) Lama kegiatan 50 menit
d) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
6. Tahap kerja
a) Terapis menjelaskan untungnya patuh minum obat,yaitu mencegah kambuh
karena obat memberi perasaan tenang,dan memperlambat kambuh.
b) Terapis menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat,yaitu penyebab kambuh.
c) Terapis meminta tiap klien menyampaikan obat yang di minum dan waktu
meminumnya. Buat daftar di Whiteboard.
d) Menjelaskan lima benar minum obat, yaitu benar obat, benar waktu minum
obat, benar orang yang minum obat, benar cara minum obat, benar dosis obat.
e) Minta klien menyebutkan lima benar cara minum obat secara bergiliran berikan
pujian pada klien yang benar.
f) Mendiskusikan perasaan klien sebelum minum obat. Catat di whiteboard.
g) Mendiskusikan perasaan klien setelah teratur minum obat. Catat di whiteboard.
h) Menjelaskan keuntungan patuh minum obat, yaitu salah satu cara mencegah
halusinasi kambuh.
i) Menjelaskan akibat kerugian tidak patuh minum obat, yaitu kejadian halusinasi
kambuh.
j) Minta klien menyebutkan kembali keuntungan patuh minum obat dan kerugian
tidak patuh minum obat.
k) Memberi pujian tiap kali klien benar
7. Tahap terminasi
a) Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
 Terapis menanyakan jumlah cara mengontrol halusinasi yang sudah dipelajari.
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b) Tindak lanjut Mengajurkan klien menggunakan dua cara mengontrol halusinasi,
yaitu menghardik dan patuh minum obat.
c) Kontrak yang akan datang
 Leader membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya yaitu cara
mengontrol halusinasi dengan melakukan bercakap-cakap dengan orang lain.
 Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya
8. Evaluasi dan Dokumentasi
a) Evaluasi
 Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan halusinasi sesi 3, kemampuan klien
yang di harapkan adalah menyebutkan 5 benar minum obat, keuntungan minum
obat dan akibat tidak patuh minum obat.
Formulir evaluasi sebagai berikut.
Kemampuan patuh minum obat untuk mencegah halusinasi
No. Nama Klien Menyebutkan 5 benar
cara minum obat Menyebutkan Menyebutkan
keuntungan akibat tidak
minum obat patuh minum
obat

1.
2.
3.
4.
5.
6.
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan menyebutkan lima benar
cara minum obat. Beri tanda √ jika klien mampu dan tanda x jika klien tidak
mampu.
b) Dokumentasi Dokumentasikan kemampuan yang memiliki klien pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Contoh : mengikuti sesi 3, TAK stimulasi persepsi
halusinasi. Klien mampu menyebutkan5 benar cara minum obat, manfaat minum
obat, dan akibat tidak patuh minum obat (kambuh) anjurkan klien minum obat
dengan cara yang benar.

4) Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.


1. Tujuan
a) Tujuan umum Setelah dilakukan TAK sesi 4 diharapkan klien dapat
menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi.
b) Tujuan Khusus
 Klien memahami perlunya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah
munculnya halusinasi.
 Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah halusinasi.

2. Persiapan
a) Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 3
b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
3. Orientasi
a) Salam terapeutik
b) Mengingatkan kontrak dengan klien yang mengikuti sesi.
c) Terapis membuat kontrak dengan klien
d) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
4. Evaluasi/validasi
a) Menanyakan perasaan klien saat ini
b) Menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan dua cara yang telah
dipelajari (menghardik, minum obat teratur) untuk mencegah halusinasi
5. Kontrak
a) Terapis menjelaskan tujuan , yaitu mengontrol halusinasi dengan bercakap-
cakap
b) Terapis menjelaskan aturan main berikut
c) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin kepada
terapis
d) Lama kegiatan 50 menit
e) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
6. Tahap kerja
a) Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lainuntuk
mengontrol dan mencegah halusinasi
b) Terapis meminta tiap klien menyebutkan orang yang biasa dan bisadiajak
bercakap-cakap
c) Terapis meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa dan
bisa dilakukan
d) Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi muncul “suster,ada
suara ditelinga, saya mau ngobrol saja dengansuster”atau” suster saya mau
ngobrol tentang kapan saya boleh pulang”
e) Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan orang di
sebelahnnya
f) Memberikan pujian atas keberhasilan klien
g) Ulangi e dan f sampai semua klien dapat giliran
7. Tahap terminasi
a. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah dilatih
 Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
 Menganjurkan klien menggunakan tiga cara mengontrol halusinasi, yaitu
menghardik , minum obat teratur ,dan bercakap-cakap.
c. Kontrak yang akan datang
 Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya, yaitu
belajar cara mengontrol halusinasi dengan melakukan aktivitas terjadwal.
 Terapis menyepakati waktu dan tempat.

8. Evaluasi dan dokumen


a.) Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk stimulus persepsi halusinasi Sesi 4, kemampuan yang diharapkan adalah
mencegah halusinasi dengan bercakap-cakap.
Formulir evaluasi sebagai berikut.
Kemampuan bercakap-cakap untuk mencegah halusinasi
No Nama Menyebutkan Memperagakan Menyusun Menyebut kan
Klien orang yang percakapan jadwal tiga cara
bisa di ajak percakapan mengontrol
bicara dan mencegah
halusinasi
1
2
3
4
5
6
7

Petunjuk:
a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
b. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan menyebutkan orang yang bisa
diajak bicara, memperagakan percakapan, menyusun jadwal
percakapan,menyebutkan 3 cara mencegah halusinasi.

b.) Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh : Klien mengikuti TAK stimulasi persepsi
halusinasi sesi 4. Klien belum mampu secara lancar bercakap-cakap dengan orang
lain. Anjurkan klien bercakap-cakap dengan perawat dan klien lain di ruang rawat.

5) Sesi V : Melakukan halusinasi dengan melakukan kegiatan. 1. Tujuan a. Tujuan


umum Setelah dilakukan TAK sesi 4 diharapkan klien dapat melakukan halusinasi
dengan melakukan kegiatan

b. Tujuan Khusus
 Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah
munculnya halusinasi
 Klien dapat menyusul jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya halusinasi
2. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi 4
b. Mempersiapkan alat dan alat pertemuan.
3. Orientasi
a. Salam terapeutik
b. Salam dari terapis kepada klien
c. Klien dan terapis pakai papan nama 4.

Evaluasi/validasi
a. Terapis menanyakan keadaan klien saat ini .
b. Terapis menanyakan cara mengontrol halusinasi yang sudah dipelajari
c. Terapis menanyakan pengalaman klien menerapkan cara menghardik halusinasi
5. Kontrak
a. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mencegah terjadinya halusinasi
dengan melakukan kegiatan
b. Menjelaskan aturan main berikut.
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin kepada
terapis
 Lama kegiatan 50 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dara awal sampai selesai.

6. Tahap kerja.
a. Terapis menjelaskan cara kedua yaitu melakukan kegiatan seharihari. Jelaskan
bahwa dengan melakukan kegiatan yang teratur akan mencegah munculnya
halusinasi.
b. Terapi meminta setiap klien menyampaikan kegiatan yang bisa dilakukan sehari
hari dan tulis di whiteboard.
c. Terapis membagikan formulir jadwal kegiatan seharian .Terapis menulis
formulir yang sama di whiteboard.
d. Terapis membimbing satu persatu klien untuk membuat jadual kegiatan harian
dari bangun pagi sampai tidur malam.klienmenggunakan formulir terapis
menggunakan whiteboard.
e. Terapis melatih klien memperagakan kegiatan yang telah disusun.
f. Berikan pujian dengan tepuk tangan bersama kepada klien yang sudah selesai
membuat jadual dan memperagakan kegiatan
g. Tahap terminasi

7. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai menyusun jadual kegiatan
dan memperagakannya.
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

8. Tindak lanjut
 Terapis menganjurkan klien melaksanakan 4 cara mengontrol halusinasi yaitu
menghardik, minum obat teratur, bercakap-cakap dan melakukan kegiatan.

8. Evaluasi dan dokumentasi


a. Evaluasi Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung,khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan
TAK. Untuk TAK stimulasi halusinasi persepsi sesi 5 kemampuan yang
diharapkan adalah klien melakukan kegiatan harian untuk mencegah timbulnya
halusinasi.

Formulir evaluasi sebagai berikut.


Kemampuan mencegah halusinasi dengan melakukan kegiatan.
NO Nama Menyebut Mempragakan Menyusun Menyebut dua
Klien kegiatan yang percakapan jadwal cara mengontrol
biasa yang biasa kegiatan dan mencegah
dilakukan dilakukan harian halusinasi
1
2
3
4
5
6
7

Petunjuk
1. Tulis nama panggilan klien yang mengikuti TAK pada kolom nama klien
2. untuk setiap klien, beri penilaian atas kemampuan menyebutkan kegiatan harian
yang biasa dilakukan, memperagakan salah satu kegiatan ,menyusun jadwal
kegiatan harian dan menyebutkan dua cara mencegah halusinasi.
Beri tanda ceklis jika klien mampu dan tanda silang jika klien tidak mampu.

b. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan pada tiap klien. Contoh : klien mengikuti TAK stimulasi persepsi
halusinasi sesi 5. Klien mampu memperagakan kegiatan harian dan menyusun
jadual. Anjurkan klien melakukan kegiatan untuk mencegah halusinasi.

DAFTAR PUSTAKA

Keliat, B.A. (2015). Keperawatan jiwa: Terapi aktivitas kelompok . Jakarta: EGC
Wahyu, Y. (2015). Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi:
Halusinasi. Palembang: Stikes Perdaki Charitas.

Anda mungkin juga menyukai