No Nilai
Aspek Yang Dinilai
0 1 2
1 Memperkenalkan diri dan menyapa pasien
2 Memberi penjelasan prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan dan
meminta persetujuan pasien
3 Meminta pasien untuk membuka pakaian seperlunya dan berbaring
terlentang
4 Menjaga privasi pasien
5 Melakukan cuci tangan 6 langkah WHO
6 Pemeriksa berdiri di sebelah kanan pasien
7 Memperhatikan dan menghitung frekuensi serta irama pernafasan
(sambil pura-pura ngitung denyut nadi )
8 Melakukan inspeksi dari sisi anterior (inspeksi dari kepala-dada-
ekstremitas. Lihat mata anemis/tidak, napas cuping hidung, sianosis,
pembesaran KGB leher, clubbing finger, pelebaran pembuluh vena cava
di dada)
9 Melakukan palpasi, untuk mengamati gerakan dinding dada
(simetris/tidak gerakan naik turun, ibu jari menjauh saat inspirasi
Dilakukan di dua tempat : atas sama bawah
10 Membandingkan fremitus paru kanan dan kiri dengan meletakkan
kedua telapak tangan pada punggung penderita dan meminta penderita
untuk mengucapkan kata atau kalimat yang menimbulkan penjalaran
getaran suara pada dinding toraks, seperti “sembilan puluh
sembilan”(atas, tengah, bawah)
11 Melakukan perkusi pada isthmus Kronig, untuk mengetahui apex
pulmonum. Perkusi dilakukan pada supraclavicula, dimulai dari sisi
lateral (pundak) ke medial sampai terdengar suara sonor (diberitanda),
kemudiandari medial (leher) ke lateral sampaiterdengarsuarasonor
(diberitanda). Isthmus Kronig adalah area yang berada di antara ke-2
tanda tersebut.
Istmus kronig normalnya lebar 6cm
12 Melakukan perkusi secara sistematis dari atas ke bawah,
membandingkan kiri dan kanan (tiap SIC)
13 Melakukan perkusi untuk menentukan batas paru – jantung
14 Melakukan perkusi untuk menentukan batas paru – hepar
15 Melakukan perkusi untuk menentukan peranjakan paru
16 Melakukan auskultasi secara sistematis dari atas ke bawah (bagian
depan), membandingkan kanan dan kiri. Auskultasi dilakukan masing-
masing pada satu siklus pernafasan (inspirasi-ekspirasi).
17 Meminta pasien untuk duduk
18 Melakukan inspeksi dari sisi posterior
19 Melakukan palpasi, untuk mengamati gerakan dinding dada
20 Membandingkan fremitus paru kanan dan kiri dengan meletakkan kedua
telapak tangan pada punggung penderita dan meminta penderita untuk
mengucapkan kata atau kalimat yang menimbulkan penjalaran getaran
suara pada dinding toraks, seperti “sembilan puluh sembilan”(atas,
tengah, bawah)
21 Melakukan perkusi secara sistematis dari atas ke bawah,
membandingkan kiri dan kanan. Perkusi dilakukan di paravertebra, pada
sela iga yang tertutup os scapula.
22 Melakukan perkusi untuk menentukan batas paru – hepar
(sonorpekak)
23 Melakukan perkusi untuk menentukan batas paru – ginjal (sonor
redup)
24 Melakukan auskultasi secara sistematis dari atas ke bawah (bagian
belakang) membandingkan kanan dan kiri. Auskultasi dilakukan
masing-masing pada satu siklus pernafasan (inspirasi-ekspirasi).
25 Membereskan alat dan mencuci tangan
26 Mencatat hasil pemeriksaan dan menyampaikan hasil pemeriksaan
kepada pasien
Jumlah
PEMERIKSAAN FISIK JANTUNG
PETUNJUK :Cara kerja dan semua hasil pemeriksaan dilaporkan dengan naratif
No
Aspek yang dinilai Nilai
0 1 2
1.
Sebelum memeriksa pasien, cuci tangan dahulu sesuai prosedur
WHO
2.
Mengucapkan salam pembuka (selamat pagi/siang/sore),
memperkenalkan diri dan menanyakan Identitas pasien.
3. Meminta ijin memeriksa,menjelaskan apa yang akan dilakukan pada
pasien dan mempersilahkan pasien untuk ke tempat pemeriksaan.
4. Meminta pasien untuk membuka baju, berusaha membuat pasien siap
diperiksa (santai) dengan mengajak berkomunikasi. (Ucapkan: Maaf,
sebut Nama, terimakasih)
5. *Pemeriksa berdiri di sisi kanan pasien
6. INSPEKSI DADA:
10. Menentukan batas kanan jantung dengan melakukan perkusi dari sisi
dextra ke medial
11. Menentukan batas atas jantung dengan melakukan perkusi dari atas
(fossa supraclavicula) ke bawah
12. Selama perkusi dapat menghasilkan perubahan suara dari sonor ke
redup jantung
13. Dapat menyebutkan batas-batas jantung sesuai dengan pemeriksaan
diatas.
*Batas kanan atas jantung : SIC 2 Linea parasternal dextra
*Batas kanan bawah jantung : SIC 4 linea parasternal dextra
*Batas kiri atas jantung : SIC 2 linea parasternal sinistra
*Batas kiri bawah jantung : SIC 5 Linea midclavicula sinistra
14. AUSKULTASI JANTUNG:
Meminta pasien untuk bernafas biasa dalam suasana rileks
15. Melakukan auskultasi jantung pada SIC II parasternal dextra = katup
aorta
16. Melakukan auskultasi jantung pada SIC II parasternal sinistra =
katup pulmonal
17. Melakukan auskultasi jantung pada SIC III-IV sepanjang garis
parasternal dextra = katup trikuspidalis
18. Melakukan auskultasi apex jantung pada SIC IV-V liniea
midclavicula sinistra = katup mitral/ bikuspidalis
19. Pusatkan perhatian pertama pada suara dasar jantung, baru perhatian
pada suara tambahan jantung.
20. Perhatikan irama dan frekuensi jantung. “irama regular dan frekuensi
normal”
21. Tentukan ada/tidaknya suara tambahan jantung. “tidak ada suara
jantung tambahan”
22. Memberi tahu pasien bahwa pemeriksaan sudah selesai. Meminta
pasien untuk memakai pakaian kembali dan dipersilahkan menuju
meja anamnesis.
23 Rapikan dan bersihkan peralatan. Cuci tangan WHO.
24 Dokumentasikan, memberikan informasi resume hasil pemeriksaan,
Tanyakan apakah ada yang ingin ditanyakan dan mengucapkan
terimakasih.
DAFTAR TILIK PEMERIKSAAN RECTAL TOUCHE
Nilai
No 0 1 2 3
Aspek Yang Dinilai
1 Menyapa pasien dengan ramah, memperkenalkan diri dan
menanyakan identitas pasien.
2 Menjelaskan dan meminta persetujuan kepada pasien tentang
tindakan yang akan dilakukan.
3 Mintalah pasien mengosongkan kandung kemih.
4 Menjaga privasi pasien (menutup jendela/pintu).
5 Membantu dan mempersilahkan pasien untuk berbaring dengan
posisi yang benar.
6 Meminta pasien untuk menurunkan pakaian dalam (celana),
hingga regio analis terlihat jelas.
7 Mencuci tangan sesuai prosedur dan menggunakan sarung tangan
steril.
8 Menggunakan pelumas secukupnya pada tangan kanan.
9 Inspeksi regio analis, perineum dan perianal : menilai adanya
kelainan (abses, luka, hemoroid, sikatrik, fistula, fisura, massa,
dll)
10 Meminta pasien tenang, meletakkan ujung jari telunjuk kanan
pada anal orificium dan menekan dengan lembut sampai sfingter
relaksasi. Kemudian memfleksikan ujung jari dan memasukkan
jari perlahan-lahan sampai sebagian besar jari berada di dalam
canalis analis.
Masuk ½ jari -> mukosa rektum apakah licin (normal), masuk
lagi -> cek prostat (laki).
11 Palpasi daerah canalis analis, menilai adanya kelainan
Pada laki-laki : gunakan prostat di sebelah ventral sebagai titik
acuan(arah jam 12).
Pada wanita : gunakan serviks uteri di sebelah ventral sebagai
titik acuan (narasiin aja).
12 Menilai tonus sfingterani (kekuatannya) disuruh ngeden bapake
13 Menilai struktur dalam rektum:
Mukosa rektum (licin atau tidak)
14 Jika teraba massa, deskripsikan: lokasi (arah jam), massa di intra
atau ekstra lumen, diameter, konsistensi, permukaan (kasar atau
halus), nyeri tekan.
15 Menilai ampula rekti kolaps atau tidak.
16 Pemeriksaankhusus
- Prostat : Menilai ketiga lobus prostate, sulcus mediana,
permukaan prostate (halus atau bernodul), konsistensi (elastis,
keras, lembut, fluktuan), bentuk (bulat, datar), nyeri
tekan/tidak, polus superior teraba/tidak, ukuran (normal,
hyperplasia, atropi).
- Uterus dan adneksa : Memeriksa dan nilai kavum Douglas
pada forniks posterior vagina
17 Mengeluarkan jari telunjuk dari rectum, memperhatikan apakah
pada sarung tangan terdapat bekas feses, darah, dan lendir.
18 Membersihkan pasien dengan larutan antiseptik di sekitar regio
analis.
19 Cuci tangan yang masih memakai sarung tangan dengan air
mengalir
20 Melepas sarung tangan dan meletakkan pada wadah yang
disediakan
21 Mencuci tangan sesuai prosedur.
22 Memberitahu pasien bahwa pemeriksaan sudah selesai dan
mempersilahkan pasien untuk duduk di tempat yang sudah
disediakan.
TOTAL
PEMERIKSAAN OBSTETRI
(Belajar dari Video juga yaaa )
INGAT!!
Leopold I, II, III pemeriksa menghadap pasien
Leopold IV pemeriksa menghadap ke kaki pasien
31 - Tentukan seberapa jauh bagian bawah janin telah masuk ke dalam rongga
panggul dengan melihat sudut yang dibentuk oleh kedua tangan saat
menyususri bagian bawah janin ( konvergen, sejajar atau divergen ).
Nilai
No Aspek yang dinilai
0 1 2
1 Menerangkan pada pasien tujuan dan prosedur
Tujuan : menilai kompetensi katup vena saphena magna dan vena
komunikan.
2 Melakukan persiapan alat dengan benar dan mencuci tangan
Alat : torniquet
3 Mempersiapkan pasien dengan benar
Instruksi pasien melepas celana
Posisikan pasien untuk berbaring
4 Mengangkat tungkai yang diperiksa 45-90°
5 Memasang ikatan Torniquet dengan benar 1/3 proximal femur
(vena saphena magna)
6 Meminta pasien berdiri tegak
7 Mengamati pengisian vena perifer tungkai
8 Setelah pasien berdiri selama 20 detik, lepaskan ikatan tourniquet
9 Mengamati kembali pengisian vena perifer tungkai
10 Menginterpretasikan hasil tes Brodie
Normal: tidak ada inkompetensi katub vena komunikans, tidak ada
inkompetensi katub vena saphena
Skor Total
Nilai
No Aspek yang dinilai
0 1 2
1 Menerangkanpadapasientujuandanprosedur
Tujuan: Menilai aliran darah di arteri perifer
2 Melakukan persiapanalat dan pasiendengan benar dan mencuci tangan
Alat: spignomanometer, stetoskop, kalkulator
3 Memasang ikatan sfigmomanometer di lengan atas dengan benar
4 Memberikan gel di sekitararteribrakialis
5 Memompa sfigmomanometer hingga 20 mmHg diatas tekanan
sistolik/ setelah suara hilang dengan benar hitung seperti nensi biasa
6 Menurunkan tekanan sfigmomanometer secara perlahan
7 Menentukan tekanan darah sistolik arteri brakialis
8 Melakukan pengukuran ini dua kali dan menentukan reratanya
9 Melepaskan ikatan sfigmomanometer
10 Melakukan pemeriksaan ini pada sisi kontra lateral
11 Memasang ikatan sfigmomanometer di pergelangan kaki dengan benar
12 Memberikan gel di sekitar arteri dorsalis pedis dan tibialis posterior
13 Memompa sfigmomanometer hingga 20 mmHg diatas tekanan
sistolik / setelah suara hilang dengan benar
14 Menurunkan tekanan sfigmomanometer secara perlahan
15 Menentukan tekanan darah sistolik arteri dorsalis pedis
16 Melakukan pengukuran ini dua kali dan menentukan reratanya
17 Melakukan pengukuran ini pada arteri dorsalis pedis sebanyak 2 kali
dan tentukan reratanya
18 Melepaskan ikatan sfigmomanometer
19 Melakukanpemeriksaaninipadasisikontra lateral
20 Membereskan peralatan dan mencuci tangan
21 Menginterpretasikan hasil tes ABI
Eksremitas bawah HARUS lebih rendah dari eksremitas atas
Ex: bawah=110 atas=120 ABI=0,9 NORMAL
Normalnya : 0,9-1,3
Skor Total
Nilai
No Aspek yang dinilai
0 1 2
1 Menerangkan pada pasien tujuan dan prosedur.
Tujuan : mengetahui ketahanan dinding pembuluh darah terhadap
tekanan.
2 Melakukan persiapan alat (sfigmomanometer , jam tangan) dan pasien
dengan benar dan mencuci tangan
3 Memasang ikatan sfigmomanometer dengan benar
4 Sebelumnya dilakukan pengukuran tekanan darah seperti biasanya.
Memompa sfigmomanometer hingga tekanan pertengahan antara sistolik
dan diastolic dengan benar(sistolik + diastolik : 2)
5 Mempertahankan tekanan tersebut selama 5 menit dengan mengunci klep
raksa biar tdk turun.
6 Melepaskan ikatan sfigmomanometer dan menunggu sampai tanda stasis
darah lenyap
7 Membereskan peralatan dan mencuci tangan
8 Menginterpretasikan hasil tes Rumple Leede
Ptekie normal <10 dalam satu kotak yg ditentukan.
Skor Total
SPIROMETRI
No Prosedur Score
0 1 2
Persiapan
1 Meminta persetujuan penderita dan menjelaskan pemeriksaan yang
akan dilakukan.
2 Meminta penderita membuka pakaian sebatas pinggang.
3 Asepsis (cuci tangan dengan sabun / larutan detol / anti septis) dan
keringkan dengan handuk kering.
Pemeriksaan fisik payudara.
Pemeriksa berada di sebelah kanan pasien.
Manekin dapat diletakkan di kursi ataupun di bed pemeriksaan,
a. Inspeksi (pada ke 4 regio + papilla mamae)
b. Palpasi
Nilai
No 0 1 2 3
Aspek Yang Dinilai
1. Menyapa pasien dengan ramah, memperkenalkan diri dan menanyakan
identitas padapasien/ orang tuapasien
Lingkar kepala
Cewek : 31-37cm
Cowok : 32-38cm
7. Melakukan pemeriksaan mata: conjungtiva anemis / tidak, sklera ikterik/
tidak, mata cekung atau tidak, air mata ada/tidak, discharge, edem, palpebra
normal/tidak
8. Melakukan pemeriksaan hidung: nafas cuping hidung,discharge
9. Melakukan pemeriksaan mulut : sianosis, basah/kering, mukosa bucal
10. Melakukan pemeriksaan telinga : tidak low set ear, tidak ada discharge, tulang
rawan sempurna
11. Melakukan pemeriksaan leher : Melakukan pemeriksaan kelenjar getah bening
leher;
12. Melakukan pemeriksaan thorak (inspeksi, perkusi, palpasi, auskultasi)
Pemeriksaan paru : (dilakukan)
1. inspeksi : ada retraksi intercostal/tidak
2. perkusi : sonor diseluruh lapang paru
3. palpasi : vocal fremitus kanan = kiri/ictus cordis
4. auskultasi : suara dasar (vesikuler), tidak ada suara tambahan ronkhi /
wheezing (auskultasi dilakukan dari depan dan belakang)
pemeriksaan jantung
SJ I – II N, tidak ada suara bising/galop
Melakukan pemeriksaan kelenjar getah bening axila (ada pembesaran/ tidak)
13. Melakukan pemeriksaan abdomen:
1. inspeksi : datar,cembung,ada venektasi atau tidak
2. Auskultasi : Bising Usus meningkat/tidak
3. Perkusi : tympani diseluruh lapang abdomen
4. Palpasi :nyeri tekan ada/tidak (nanti bayinya nangis), teraba massa atau
tidak.
TOTAL
PEMERIKSAAN EKG
NO KETERANGAN SCORE
0 1 2
1. Persiapan alat
2. Pastikan alat sudah tertancap ke sumber listrik
3. Cek kaliberasi alat
4. Pasang/jepit elektroda pengaman ke besi bed pemeriksaan
untuk mencegah adanya aliran listrik yang berlebihan.
5. Persiapan penderita. (baju, sabuk, kalung, gelang, dll)
6. Oleskan jelly pada tempat pemasangan elektroda (boleh di
kulit penderita maupun di alat elektroda)
7. Pasang elektrode pada kulit extremitas.
8. Narasikan warna dan kode lead dan tempat
pemasangannya.
*kabel merah/R = lengan kanan bawah
*kabel kuning/L = lengan kiri bawah
*kabel hijau/F = kaki kiri
*kabel hitam/N = kaki kanan
9. Pasang elektrode precordial*
*Kabel merah/C1 = SIC IV linea parasternal dextra
*Kabel kuning/C2 = SIC IV linea parasternal sinistra
*Kabel coklat/C4 = SIC V linea midclavicula sinistra
*Kabel hijau/C3 = pertengahan C2 dan C4
*Kabel hitam/C5 = setinggi C4 linea aksilaris anterior
sinistra
*Kabel violet/C6 = setinggi C4 dan C5 linea midaxilaris
sinistra
10. Instruksikan kepada pasien agar tidak berbicara dan tidak
bergerak karena dapat mempengaruhi hasil pengukuran
11. Lakukan perekaman di semua lead
12. Menulis identitas penderita, waktu perekaman pada
elektrokardiogram
13. Memberikan tanda pemisah pada tiap lead
14. Lepaskan eletroda, rapikan dan bersihkan peralatan.
15. Memintapasien untuk memakai kembali bajunya dan
kembali ke meja anamnesis.
16. Cuci tangan WHO
17 Baca dan analisis hasil perekaman EKG
TOTAL
DAFTAR TILIK PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN
SKOR
NO ASPEK YANG DINILAI
0 1 2 3
Menyapa pasien, memperkenalkan diri dan menanyakan identitas
1 pasien. Menjelaskan prosedur dan tujuan pemeriksaan. Meminta
persetujuan pasien. minta pasien kosongkan kandung kemih
2 Menjaga privasi pasien dan mencucuci tangan sesuai posedur.
3 Berdiri disebelah kanan pasien. *critical point
4 Meminta penderita untuk membuka bajunya seperlunya agar daerah
pemeriksaan terbuka (dari bawah payudara sampai pelvis).
5 Meminta penderita untuk memberikan respons terhadap pemeriksaan
(rasa sakit).
INSPEKSI ke meja pemeriksaan
6 Inspeksi abdomen pada saat pasien berdiri, nilai apakah ada kelainan
atau tidak.Posisi abdomen menggantung atau tidak (normal
menggantung)
7 Meminta pasien berbaring, inspeksi: perubahan yang terjadi dari
berdiri ke berbaring (pada ascites seperti perut katak). Dinilai apakah
ada massa, ikterus, alopesia pectoralis/aksilaris, spider navy,
venektasi, caput medusa, striae, sikatrik, umbilicus (infeksi/hernia),
pulsasi aorta (di epigastrium), darm steifung, darm contour. (Inspeksi
dengan berdiri).Posisi abdomen melebar ke samping atau tidak
(normalnya tidak)
8 Melakukan inspeksi terhadap peristaltic dengan membungkuk atau
duduk.Kitanya yaa yg liat sambil bungkuk atau duduk. Liatin geter
atau ga perutnya.
AUSKULTASI
9 Melakukan auskultasi sebelum perkusi dan palpasi. Why? Klo
perkusi/palpasi dulu nanti bisa menimbulkan suara palsu saat
auskultasi.
10 Auskultasi periumbilikal sembilan regio, tp narasiin aja kita lakuin di
satu regio sekitar udel 15-20 detik. (menilai bising usus didengarkan
15-20 detik per regio).
Yang harus diperhatikan: ada / tidak suara usus, kuantitas
(meningkat/melemah), perkirakan asal suara. (suara usus : tek /
kletek, terjadi 2-5 detik).
11 Auskultasi Arteri (aorta, renal kanan-kiri, iliaka kanan-kiri). Bilang
aja tidak terdengar suara murmur. Pake bagian stetoskop bell
PERKUSI
Lakukan di 4 kuadran untuk membedakan suara redup/timpani
Hati : pekak
Colon yang terisifeses : redup
Organ visera : timpani.
Paru-paru : sonor
NICE TO KNOW
12 Perkusi 9 regio abdomen (sebutkan regionya). Diketuk menggunakan
ujung 3 jari, 2-3 ketukan
13 Perkusi hepar: menilai batas paru-hepar, pekak relatif dan pekak
absolut, mengukur Liver span.
Perkusi Hepar :menentukan ukuran hepar (Liver Span). Mulai
perkusi dibawah payudara, tepatnya di linea midclavicula.
Pada saat perkusi, suaranya mula mula terdengar sonor (paru-paru).
Apabila sudah terdengar pekak (menunjukan sudah masuk ke
daerah hepar), tandai titik ini, kemudian lanjut perkusi lagi. Apabila
suara yang terdengar berubah menjadi timpani, tandai titik terakhir
yang suaranya pekak. Titik awal dan titik akhir kemudian diukur,
itulah ukuran hepar (normalnya 6-12 cm).
HAPALKAN!!!
Penilaian Keterampilan Pemeriksaan Fisik Anak
Nama :
NIM :
Nilai
No 0 1 2 3
Aspek Yang Dinilai
1. Menyapa pasien dengan ramah, memperkenalkan diri dan menanyakan
identitas pada pasien/ orang tua pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur
3. Mempersilahkan pasien berbaring pada meja pemeriksaan
4. Mencuci tangan (sesuai WHO, 2005)
5. Melakukan pemeriksaan umum pasien
1. KU : kesadaran, kulit : anemis/ sianosis/ ikterik/ kemerahan, keadaan gizi,
pernapasan spontan teratur / cepat dan dalam
2.Tanda vital
7. Melakukan pemeriksaan kepala : mesochepal,ubun – ubun
cembung/cekung/normal
Melakukan Pemeriksaan muka : hipertelorisme,mongoloid,facies cholerica
Melakukan pemeriksaan kelenjar getah bening kepala
8. Melakukan pemeriksaan mata: conjungtiva anemis/tidak,sklera
ikterik/tidak,mata cekung atau tidak,air mata
ada/tidak,discharge,edem,palpebra normal/tidak
9. Melakukan pemeriksaan hidung : nafas cuping hidung,discharge
10. Melakukan pemeriksaan mulut : sianosis,basah/kering,mukosa bucal
11. Pemeriksaan tenggorok : faring hiperemis/tidak,tonsil membesar/tidak
(menggunakan spatel tongue dan pen light)
12. Melakukan pemeriksaan telinga : low set ear, discharge
13 Melakukan pemeriksaan leher : simetris/ tidak, Melakukan pemeriksaan
kelenjar getah bening leher; JVP meningkat/tidak
. 14 Melakukan pemeriksaan thorak (inspeksi, perkusi, palpasi, auskultasi)
Pemeriksaan paru : (dilakukan)
5. inspeksi : ada retraksi intercostal/tidak
6. perkusi : sonor diseluruh lapang paru
7. palpasi : vocal fremitus kanan = kiri
8. auskultasi : suara dasar,tidak ada suara tambahan ronkhi/wheezing
(auskultasi dilakukan dari depan dan belakang)
pemeriksaan jantung
1. inspeksi : posisi ictus cordis,ictus cordis tampak atau tidak
2. palpasi : ictus cordis teraba di SIC 4/5, kuat angkat/tidak
3. perkusi : dari axilaris anterior ke arah medial
4. auskultasi : S I-II normal, suara tambahan (-)
Melakukan pemeriksaan kelenjar getah bening axila
15.. Melakukan pemeriksaan abdomen:
1. inspeksi : datar,cembung,ada venektasi atau tidak
2. Auskultasi : Bising Usus meningkat/tidak
3. Perkusi : tympani diseluruh lapang abdomen
4. Palpasi :nyeri tekan ada/tidak, perabaan hepar dan lien
Pemeriksaan hepar :
metode Blank Hart: 1.dari umbilikus ke processus xiphoidues dan dari
umbilikus ke angulus costae
Pemeriksaan limfa : schuffner: Tarik garis sias dekstra ke 1/3 medial costae
terakhir sinistra melewati umbilicus, dibagi 8 bagian.Normal tidak teraba
Melakukan pemeriksaan kelenjar getah bening inguinal
16. Melakukan pemeriksaan ekstremitas: akral dingin/hangat,capilary reffil,
sianosis
17. Melakukan pemeriksaan genitalia : jenis kelamin wanita atau pria, testis
18. Melakukan pemeriksaan anus : anus ada/tidak, dalam batas normal
19. Cuci tangan dan dokumentasikan hasil pemeriksaan
TOTAL