Anda di halaman 1dari 6

Nama : Putra Reza Silalebit

NIM : 202111020
Kelas Reguler A/B : A Semeter 3

LEMBAR OBSERVASI

Mohon mahasiswa untuk menonton video skill Pemeriksaan Fisik Paru-Paru dan Jantung
sampai dengan selesai, kemudian membandingkan dengan SOP yang sudah diberikan.
Silakan di jawab beberapa pertanyaan berikut ini:

A. Tuliskan Langkah-langkah tindakan Pemeriksaan Fisik dari video tersebut!


❖ Fase Pra Interaksi:
1. Baca catatan keperawatan atau catatan medis
2. Sebutkan Tindakan yang akan dilakukan
3. Cuci tangan 6 langkah sebelum menyiapkan alat
4. Persiapan alat:
• Stetoskop
• Sarung tangan (jika diperlukan)
• Alat tulis
5. Cuci tangan 6 langkah sebelum kepasien
❖ Fase Orientasi
1. Ucapkan salam dan perkenalan diri
2. Identifikasi pasien dengan bertanya nama dan tanggal lahir pasien, serta cek
gelang identitas pasien
3. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada pasien
dan/keluarga
4. Kontrak waktu
5. Beri kesempatan pasien untuk bertanya
6. Minta persetujuan pasien
7. Dekatkan alat ke pasien
8. Jaga privasi, keamanan, dan kenyamanan pasien
❖ Fase Kerja
1. Mencuci tangan 6 langkah
2. Menggunakan sarung tangan (jika diperlukan, sesuai dengan kondisi pasien)
3. Meminta pasien melepaskan baju bagian atas
Pemeriksaan paru jantung anterior :
4. Observasi yang dilakukan :
a. Warna kulit
b. Apakah ada jejas di area sekitar dada
c. Bentuk dada (normal, cekung, pigeon)
d. Kesimetrisan antara dada kanan dan kiri
e. Bandingkan diameter posterior dan interior, perbandingannya 2:1
f. Kesimetrisan pergerakan antara dada kanan dan kiri
g. Observasi otot bantu pernafas di intercostal, sternocleidomastoid muscle,
dan klvikula
h. Amatii pola pernapasan (irama, kedalaman, dan frekuensi dalam 1 menit)
i. Amatai pulsasi ictus cordis apakah ada
j. Inpeksi pada denyut nadi di ICS 2 di dextra dan sinistra
5. Palpasi yang dilakaukan:
a. Palpasi diseluruh area dada, untuk melihat adanya neri saat ditekan
b. Melakukan palpasi kesimetrisan dari ekspansi dinding dada. Dengan cara
ibu jari diletakan di bawah processus xiphoideus, kemudian seluruh jari
kita melingkupi dari sternum paling bawah. Lalu perhatikan pergerakan
kedua ibu jari saat pasien menarik nafas dalam dan menghembuskan nafas,
apakah simetris atau tidak
c. Palpasi untuk mengetahui taktil fremitus apakah normal, meningkat atau
menurun. Dengan cara meletakan tangan kemudian menukar antara tangan
kiri dengan tangan kanan untuk mengkonfirmasi sensasi yang dirasakan
saat pasien mengatakan “TUJUH PULUH TUJUH”
d. Palpasi ictus cordis pada ICS 4 atau 5 midklavikula sinistra sekitar 2cm
kearah medial untuk merasakan pulsasi ictus cordis
e. Palpasi katup mitral pada midklavikula sinistra ICS 5 untuk mengetahui
adanya taktil fremitus, lalu meraba ICS 4 parasternal sinistra untuk melihat
kelainan pada katup tricuspidalis, selanjutanya merasakan apakah ada
getaran pada ICS 2 dextra yang terdapat katup aorta, kemudian pada ICS 2
sinintra apakah ada getaran di ICS 2 sinistra yang terdapat katup
pulmonalis
6. Melakukan perkusi untuk mendengarkan apakah terdengar suara sonor,
dullness, atau timpani. Yang dilihat saat perkusi adalah
a. Perkusi seluruh area paru-paru, untuk membandingkan area kanan dan kiri
dan area atas dan bawah paru
b. Melakukan perkusi untuk melihat batas paru dengan jantung dilakukan di
area sebelah kiri, perkusi dari atas sampai bawah, lalu dengarkan
perubahan suara dari sonor hingga redup. Dilakukan perkusi dimulai dari
supraklavikula. Di ICS 3 saat diperkusi sudah mulai meredup. Untuk
mengetahui batas paru dengan jantung adalah menemukan suara sonor,
redup, lalu sonor Kembali
c. Melakukan perkusi untuk melihat batas paru dengan lambung, dapat
dilakukan pada bagian anterior aksila. Batasan paru dengan lambung dapat
ditemukan di aksila anterior di ICS 7. Pada ICS 7 dapat ditemuukan dari
sonor menjadi timpani, saat ditemukan timpani dapat ditemukan batas
antar paru dan lambung
d. Melakukan perkusi untuk mengetahui batas paru dan hepar di area sebelah
kanan. Perkusi dari atas sampai bawah. Dilakukan di area midklavikula.
Suara redup dapat ditemukan di ICS 5 dextra midklavikula. Jadi batas
antara paru dan lambung berada di ICS 5 dextra
e. Melakukan pemeriksaan batas jantung. Dilakukan perkusi dari lateral ke
medial sampai menemukan suara redup pada saat melakukan perkusi.
Dimulai dari ICS 1 dari arah lateral ke medial untuk melihat batas paru
kanan atas. Saat di ICS 2 dextra suara mulai redup, jadi batas dari jantung
kanan atas berada di ICS 2 dextra parasternal. Lalu pada ICS 4 dextra
parasternal juga dapat mendengarkan suara redup, jadi batas jantung kanan
bawah terdapat di ICS 4 dextra parasternal. Selanjutanya melakukan
pemeriksaan pada batas paru sebelah kiri. Suara redup dapat terdengar di
ICS 2 parasternal sinistra, jadi batas pada jantung kiri atas terletak pada
ICS 2 parasternal sinistra. Pada ICS 5 parasternum terdengar suara redup,
jadi batas jantung sebelah kiri bawah terletak di ICS 5 parasternum
7. Melakukan auskultasi mendengarkan suara paru dan jantung. Pada auskultasi
suara paru akan dilakukan auskultasi di 10 titik, untuk mendengarkan apakah
terdapat suara nafas normal atau ada suara nafas tambahan. Pada saat
melakukan auskultasi pasien diminta untuk tarik nafas lalu hembuskan, kita
dengarkan apakah ada suara nafass tambahan atau tidak.

8. Melakukan auskultasi untuk mendengarkan suara dari katup, mendengarkan


dengan menggunakan bell stetoskop.

a. Bj 1 akan didengarkan pada katup mitral pada ICS 5 midklavikula sinistra


dan katup trikuspidalis pada ICS 4 parasternal sinistra.
b. Bj 2 akan didengarkan pada ICS 2 dextra dan ICS 2 sinistra, terdengar
bunyi jantung s1 dan s2 apakah normal/murmur pada suara jantung. Bunyi
jantung 2 atau s2 terletak pada garis parasternal di ICS 2 baik dextra
maupun sinistra. Di ICS 2 dextra akan mendengarkan katup aorta
kemudian di ICS 2 sinistra akan mendengar katup arteri pulmonalis, akan
mendengar s1 dan s2.

Pemeriksaan fisik jantung paru posterior :


9. Menjelaskan pemeriksaan jatung pada belakang, lalu meminta pasien untuk
duduk
10. Observasi yang dilakukan :
a. warna kulit,
b. ada tidaknya jejas,
c. ada tidaknya luka
d. kesimetrisan punggung
e. diameter dari posterior dan anterior, perbandingannya 2:1
f. observasi pegerakan dinding dada apakah pergeraknya simetris atau tidak
11. Melakukan pemeriksaan palpasi pada punggung
a. Menekan di seluruh area punggung untuk mengetahui ada tidaknya nyeri
b. Melakukan palpasi untuk mengetahui ekpsansi dari dinding dada.
Tangannya diletakan pada iga ke 10 dengan jari-jari longgar, lalu minta
pasien untuk menarik nafas dalam dan hembuskan. Lihat ibu jari apakah
simetris saat pasien menarik napas dan dihembuskan
c. Melakukan palpasi untuk mengetahui taktil fremitus dengan pasien
mengucapkan “TUJUH PULUH TUJUH”
12. Melakuakan perkusi untuk mendengar suara dari posterior sebelah kiri
maupun sebelah kanan.
13. Melakukan perkusi untuk menentukan diafragma. Perkusi dari atas ke bawah
dengan posisi diarea hemitoraks agak kearah lateral. Nanti akan terdengar
soara sonor ke redup. Ketika ketemu suara redup berarti sudah ditemukan area
dari diafragma
14. Melakukan auskultasi paru, sama seperti yang tadi. Kita meminta pasien untuk
menarik nafas dan hembuskan. Ada 10 titik pada area auskultasi di bagian
posterior. Apakah terdengar suara nafas tambahan atau tidak
15. Pemeriksaan selesai, pasien bisa menggunakan bajunya Kembali, membantu
pasien untuk merapihkan
16. Merapihkan alat
17. Memberitahu pasien bahwa pemeriksaan fisik sudah selesai dan hasil
pemeriksaan akan diberitahui nanti
18. Melepaskan sarung tangan lalu mencuci tangan
Fase Terminasi
1. Simpulkan hasil kegiatan (sampaikan hasil inspeksi, palpasi, perkusi,
auskultasi)
2. Evaluasi respon pasien
3. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan pasien
4. Doakan kesembuhan pasien
5. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
6. Akhiri dengan mengucapkan salam
7. Rapikan alat dan bahan yang sudah tidak terpakai
8. Cuci tangan 6 langkah

B. Sebutkan perbedaan antara materi yang diberikan dengan video tersebut?


1. Posisi pasien saat pemeriksaan paru jantung di video posisi pasien supinasi atau
duduk sedangkan di materi posisi duduk atau berdiri
2. Pemeriksaan di video dibagi menjadi pemeriksaan anterior dan interior,
sedangkan yang di materi pemeriksannya digabung
3. Di video pasien di minta untuk mengucapkan “TUJUH PULUH TUJUH“,
sedangkan di materi paasien diminta untuk mengucapkan “SEMBILAN
SEMBILAN”.
4. Di materi tangan pemeriksa tidak ditukar antara tangan kiri dengan tangan kanan
untuk mengkonfirmasi sensasi yang dirasakan saat pasien mengucapkan
“SEMBILAN SEMBILAN”.
5. Di materi saat perkusi area yang redup ditandai dengan spidol
6. Di materi tidak dijelaskan saat melakukan perkusi untuk melihat batas paru
dengan organ yang lainnya
7. Di video ada pemeriksaan bunyi jantung 1 dan bunyi jantung 2, sedangkan di
materi tidak ada
C. Apa pendapat Anda setelah menonton video tersebut?
Setelah saya menonton videonya, saya menjadi mengetahui tujuan tentang
pemeriksaan fisik paru jantung serta mengetahui cara pemeriksaan fisik paru jantung.
Pemeriksaan paru sangat penting karena fungsi dari paru-paru manusia
mempengaruhi pola hidup manusia itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai