A. Pengertian
Pemeriksaan terhadap pasien dengan cara inspeksi,auskultasi, palpasi, dan
perkusi pada daerah dada pasien
B. Tujuan
Mendapakan data objektif
C. Kebijakan
1. Pasien baru
2. Evaluasi perkembangan kondisi pasien
D. Petugas
Perawat
E. Peralatan
Stetoskop
F. Prosedur pelaksana
a) Tahap pra interaksi
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat didekat pasien dengan benar
b) Tahap orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatn therapeutic
2. Menjelaskan tujuan dari prosedur tindakan pada klien/ keluarga
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
c) Tahap kerja
1. Mengatur posisi pasien: supinasi
2. Menempatkan diri disebelah kanan pasien,bila mungkin
3. Membuka pakaian pasien daerah dada
4. Melakukan inspeksi dari depan dan samping pasien
5. Melakukan auskultasi : inspirasi dan ekspirasi
6. Melakukan auskultasi bunyi jantung
7. Melakukan palpasi : fokal premitus
8. Memeriksa ekspansi dada
9. Melakukan perkusi : intercosta
d) Tahap terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3. Berpamitan dengan klien
4. Membereskan alat-alat
5. Mencuci tangan
6. Mecatat kegiatan dalam lembar catatan parawatan
No
Aspek yang dinilai
Bobot
Nilai 0, 1, 2
BAB II
PEMBAHASAN
b. Palpasi
Adakah secret dari putting, adakah nyeri tekan dan kekenyalan.
Adakah benjolan massa atau tidak
Pemeriksaan Thorax hendaknya dilakukan se-efisien mungkin. tidak
baik membuat pasien duduk kemudian berbaring secara terus menerus. lebih
baik, selesaikan pemeriksaan yang mengharuskan pasien dalam keadaan
duduk, setelah itu lakukan pemeriksaan pasien dalam keadaan berbaring.
B. Pemeriksaan Thorax
a. memperkenalkan diri pada pasien dan jelaskan tindakan yang akan
dilakukan minta persetujuan pasien
b. minta pasien melepas baju, perhiasan, dan alat lain yang terbuat dari
logam (misalnya, ikat pinggang)
a. Perkusi
Tujuan dari perkusi adalah berusaha menangkap getaran suara yang
dihasilkan dari phalange (tulang jari). ada beberapa jenis suara yang mungkin
dihasilkan dari perkusi
NOTE : Jurnal Kedokteran di Indonesia menggunakan istilah dull
sebagai "pekak", karena itu pekak hati bukan di terjemahkan menjadi liver
flatness melainkan liver dullness.
Prosedur perkusi
Tempatkan jari pleksimeter pada dinding dada yang akan diperiksa
*untuk menghasilkan bunyi perkusi yang lebih keras, tekan jari
dengan kuat. Cara ini lebih baik daripada melakukan pengetukan
lebih keras
a. Perkusi
membandingkan bunyi perkusi paru kanan - kiri anterior secara
berurutan
menentukan batas paru - hepar
2) Pemeriksaan Jantung
a. Inspeksi
Melihat ada tidaknya bendungan vena pada dinding dada
Melihat pulsasi iktus cordis
b. Palpasi
mencari pulsasi iktus cordis (secara normal : iktus cordis
terletak di garis midklavikula sinistra Intercostae V)
denyut jantung dapat dihitung pada iktus cordis (walaupun cara
ini tidak lazim dilakukan)
c. Perkusi
menentukan batas kanan jantung
Batas kanan jantung ditentukan setelah batas paru hepar
ditemukan
menentukan batas kiri jantung
Batas kiri jantung ditentukan setelah batas paru - lambung
ditemukan
d. Auskultasi
o mendengarkan bunyi jantung I (saat katup mitral dan
trikuspidal menutup) dan bunyi jantung 2 (saat katup aorta
dan pulmonal menutup) pada masing - masing katup jantung.
NOTE :
katup mitral terletak di garis midklavikula sinistra intercostae V
katup trikuspidal terletak di garis parasternal sinistra intercostae IV
katup aorta terletak di garis sternalis dextra intercostae II
katup pulmonal terletak di garis sternalis sinistra intercostae II
derajat murmur :
1. Hampir tidak terdengar
2. Terdengar lemah
3. Agak keras
4. Keras
5. Sangat keras
6. Sampai stetoskop diangkat sedikit suara masih terdengar