1. Anamnesis
Keluhan Utama
a. Sakit/nyeri dada
b. Berdebar-debar
c. Sesak napas atau napas pendek
d. Kebiruan
e. Lemah
f. Pembengkakan kaki
Keluhan utamanya itu, sisanya lanjutin pake sacred 7 sama fundamental 4
Elevasi kurang lebih 30o narasiin aja, kasih bantal aja si pasiennya
4. Berdiri di sebelah kanan pasien
5. Melakukan inspeksi untuk deteksi kelainan pada dinding dada
1. Bentuk dada
a. Pectus karinatus
b. Pectus ekskavatus
c. Barrel Chest
d. Voussure Cardiaque
e. Kesimetrisan
f. Kesimetrisan gerak dada
2. Denyutan (Normalnya denyutan hanya ada pada ictus cordis)
3. Pelebaran Vena
6. Menentukan posisi pulsasi ictus cordis melalui inspeksi
Dalam keadaan normal, ictus cordis dapat dilihat di intercostalis space (ICS) V
sinistra agak medial (2 cm) dari linea midclavicularis sinistra.
7. Melakukan palpasi ictus cordis dengan telapak tangan
Nilai: Teraba atau tidak, Kuat angkat atau tidak (Normalnya tidak kuat angkat),
Diameter (2cm/1 SIC), Amplitudo (Normalnya kecil), Durasi (Normalnya 2/3 awal
systol), Thrill/getaran (Normalnya tidak ada thrill)
8. Menilai ictus cordis (diameter, amplitudo, durasi) dengan ujung jari
9. Melakukan perkusi dengan teknik yang benar dan dapat menghasilkan perubahan
suara dari sonor ke redup jantung
10. Menentukan batas kiri jantung dengan melakukan perkusi dari sisi lateral kiri ke
medial
dilakukan dari arah lateral ke medial pada ICS V, ICS IV, ICS III dan ICS II
Pada keadaan normal, LBCD pada ICS V terletak pada 1-2 cm medial dari linea
midclavicularis. LBCD pada ICS IV dan III terletak 1 cm medial dari LBCD pada
ICS V. LBCD pada ICS II letaknya lebih dekat ke sternum kurang lebih di linea
parasternalis kiri.
a. Derajat 1: murmur yang sangat lemah, sehingga murmur ini hanya dapat
didengar di ruangan yang benar-benar tenang dan biasanya perlu waktu
yang cukup lama untuk memastikan apakah benar-benar merupakan
suara murmur.
b. Derajat 2: murmur yang lemah namun dapat didengar segera
c. Derajat 3: murmur yang terdengar cukup keras
d. Derajat 4: murmur yang terdengar keras dan dapat teraba getaran pada
dinding dada
e. Derajat 5: murmur yang terdengar sangat keras dan dapat teraba getaran
dinding dada yang sangat jelas. Murmur dalam derajat ini dapat
didengar meskipun stetoskop hanya ditempelkan ringan atau hanya
ditempelkan sebagian.
f. Derajat 6: murmur yang terdengar sangat keras sehingga masih dapat
didengar meskipun dengan stetoskop yang diangkat dari permukaan
dinding dada (dapat didengar tanpa stetoskop)
24. Tentukan jenis suara tambahan apakah bising sistolik atau diastolik
Murmur yang terjadi pada fase systole adalah murmur yang terjadi antara S1-S2,
sedangkan murmur yang terjadi pada fase diastole adalah murmur yang terjadi
antara S2-S1.
25. Tentukan daerah penjalaran bising dan tentukan titik maksimumnya
26. 2Pencatatan dan pemberian informasi hasil pemeriksaan kepada pasien
Yang disampaikan kelainan yang kalian temukan aja, misal bentuk dada barrel
chest, ictus cordis kuat angkat, ada suara murmur sistolik. Bukan diagnosis
penyakitnya belum saatnya.
Total skor