Anda di halaman 1dari 4

PEMERIKSAAN FISIK JANTUNG ABNORMAL/PATOLOGIS

Oleh: Timotius Pratama


No Aspek yang dinilai

1. Anamnesis
Keluhan Utama
a. Sakit/nyeri dada
b. Berdebar-debar
c. Sesak napas atau napas pendek
d. Kebiruan
e. Lemah
f. Pembengkakan kaki
Keluhan utamanya itu, sisanya lanjutin pake sacred 7 sama fundamental 4

Menjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan jantung


Tujuan: Memeriksa apakah ada gangguan pada jantung bapak/ibu
2. Mempersiapkan ruangan yang tenang dan nyaman untuk pasien
Cuci tangan, jaga privasi pasien
3. Mempersiapkan pasien (memintanya berbaring dengan sedikit elevasi tubuh
bagian atas serta membuka pakaian sehingga seluruh area dada terbuka)
Minta pasien buka bajunya di area dada, kalau ga mau paksa aja bilang memang
pemeriksaannya begini pak, selama sama dosennya belum dicegah paksa aja biar
kejadian taun kemarin sama dr mimil ga terulang.

Elevasi kurang lebih 30o narasiin aja, kasih bantal aja si pasiennya
4. Berdiri di sebelah kanan pasien
5. Melakukan inspeksi untuk deteksi kelainan pada dinding dada
1. Bentuk dada
a. Pectus karinatus
b. Pectus ekskavatus
c. Barrel Chest
d. Voussure Cardiaque
e. Kesimetrisan
f. Kesimetrisan gerak dada
2. Denyutan (Normalnya denyutan hanya ada pada ictus cordis)
3. Pelebaran Vena
6. Menentukan posisi pulsasi ictus cordis melalui inspeksi
Dalam keadaan normal, ictus cordis dapat dilihat di intercostalis space (ICS) V
sinistra agak medial (2 cm) dari linea midclavicularis sinistra.
7. Melakukan palpasi ictus cordis dengan telapak tangan
Nilai: Teraba atau tidak, Kuat angkat atau tidak (Normalnya tidak kuat angkat),
Diameter (2cm/1 SIC), Amplitudo (Normalnya kecil), Durasi (Normalnya 2/3 awal
systol), Thrill/getaran (Normalnya tidak ada thrill)
8. Menilai ictus cordis (diameter, amplitudo, durasi) dengan ujung jari
9. Melakukan perkusi dengan teknik yang benar dan dapat menghasilkan perubahan
suara dari sonor ke redup jantung
10. Menentukan batas kiri jantung dengan melakukan perkusi dari sisi lateral kiri ke
medial
dilakukan dari arah lateral ke medial pada ICS V, ICS IV, ICS III dan ICS II
Pada keadaan normal, LBCD pada ICS V terletak pada 1-2 cm medial dari linea
midclavicularis. LBCD pada ICS IV dan III terletak 1 cm medial dari LBCD pada
ICS V. LBCD pada ICS II letaknya lebih dekat ke sternum kurang lebih di linea
parasternalis kiri.

*LBCD: Batas kiri jantung


*ICS: SIC (Spatium Intercostal)
11. Menentukan batas kanan jantung dengan melakukan perkusi dari sisi kanan ke kiri
dilakukan dari lateral ke medial pada ICS IV, ICS III dan ICS II
Pada keadaan normal, RCBD terletak di batas dalam sternum. Jika RCBD
dideteksi di luar batas kanan sternum menunjukkan adanya bagian jantung yang
membesar atau jantung yang bergeser ke kanan.

*RBCD: Batas kanan jantung


12. Menentukan batas atas jantung dengan melakukan perkusi dari atas (fossa
supraklavikula) ke bawah
dilakukan dari fossa supraclavicula kiri ke bawah sampai dengan ditemukan
perubahan dari sonor ke redup relatif jantung.
13. Menentukan bentuk dan ukuran jantung sesuai pemeriksaan batas jantung
Pas perkusi sambil diucapin aja sonor sonor sonor redupnya
Kalau batasnya ga sama kaya di atas berarti ada perbesaran jantung
14. Pasien diminta untuk rileks (agar dapat bernapas biasa)Penting
15. pSetiap melakukan auskultasi pada masing-masing area, pasien diminta membuang
nafas kemudian berhenti sebentar, kemudian bernapas biasa
Kalo bisa angetin dulu stetoskopnya, digosok aja pake tangan
16. Melakukan auskultasi pada ICS II garis parasternalis dextra (diafragma)
Katup Aorta
17. Melakukan auskultasi pada ICS II garis parasternalis sinistra (diafragma)
Katup Pulmonal
18. Melakukan auskultasi pada ICS III-IV garis parasternalis sinistra (diafragma)
Katup Trikuspid
19. Melakukan auskultasi pada apeks jantung (diafragma dan bell) ICS V garis
midclavicula sinistra
Katup Mitral/Bikuspid
20. Bila perlu, pasien diminta miring kiri (LLD) untuk auskultasi apeks jantung (bell)
Kalo aku ini sih ga diajari
21. Mengidentifikasi suara dasar jantung terlebih dahulu
22. Mengidentifikasi fase, irama dan frekuensi suara jantung
23. Mengidentifikasi adanya suara jantung tambahan
Murmur, galop (Hafalkan bunyi murmur dkk, katanya ntar pas osce diminta
dengerin lewat manekin yg bisa keluar suara itu terus nebak suaranya suara apa)

a. Derajat 1: murmur yang sangat lemah, sehingga murmur ini hanya dapat
didengar di ruangan yang benar-benar tenang dan biasanya perlu waktu
yang cukup lama untuk memastikan apakah benar-benar merupakan
suara murmur.
b. Derajat 2: murmur yang lemah namun dapat didengar segera
c. Derajat 3: murmur yang terdengar cukup keras
d. Derajat 4: murmur yang terdengar keras dan dapat teraba getaran pada
dinding dada
e. Derajat 5: murmur yang terdengar sangat keras dan dapat teraba getaran
dinding dada yang sangat jelas. Murmur dalam derajat ini dapat
didengar meskipun stetoskop hanya ditempelkan ringan atau hanya
ditempelkan sebagian.
f. Derajat 6: murmur yang terdengar sangat keras sehingga masih dapat
didengar meskipun dengan stetoskop yang diangkat dari permukaan
dinding dada (dapat didengar tanpa stetoskop)

24. Tentukan jenis suara tambahan apakah bising sistolik atau diastolik
Murmur yang terjadi pada fase systole adalah murmur yang terjadi antara S1-S2,
sedangkan murmur yang terjadi pada fase diastole adalah murmur yang terjadi
antara S2-S1.
25. Tentukan daerah penjalaran bising dan tentukan titik maksimumnya
26. 2Pencatatan dan pemberian informasi hasil pemeriksaan kepada pasien
Yang disampaikan kelainan yang kalian temukan aja, misal bentuk dada barrel
chest, ictus cordis kuat angkat, ada suara murmur sistolik. Bukan diagnosis
penyakitnya belum saatnya.

Total skor

Anda mungkin juga menyukai