Anda di halaman 1dari 6

NAMA : TANGGAL : 8/09/2021

NPM :
PROGRAM :

LTM PENGKAIJIAN LANJUT SISTEM KARDIOVASKULER

A. PEMERIKSAAN FISIK KARDIOVASKULER


1) Riwayat Keperawatan
a) Riwayat Keluarga
o Adakah riwayat keluarga yang mengalami keluhan terkait gangguan kardiovaskular ?
o Adakah riwayat keluarga yang mengalami kematian mendadak terkait gangguan
kardiovaskular ?
o Adakah riwayat keluarga yang mengalami mutasi DNA atau mempunyai riwayat menjalani
tes kelainan genetik ?
b) Riwayat Kesehatan sebelumnya
o Ada riwayat penyakit jantung, hipertensi, DM, hiperkolesterol ?
o Pernah dilakukan operasi atau tindakan medis yang terkait dengan penyakit
kardiovaskular ?
o Riwayat pengobatan yang terkait dengan penyakit kardiovaskular ?
c) Tanda Gejala
Adakah nyeri di bagian dada kiri ? Jika ada, tanyakan lebih lanjut :
a. Sejak kapan ?
b. Bagaimana karakteristiknya ?
 Lokasi ?
 Durasi ?
 Bagaimana gambaran nyerinya ? (ex. tertimpa beban yang berat, rasa terbakar, tajam)
 Timbul pada saat apa ?
 Apakah menyebar ke area tubuh yang lain ?
 Apakah teratasi dengan obat warung ?
 Bagaimana jika dibandingkan dengan nyeri dada sebelumnya ?
c. Apa faktor yang memperberat atau meringankan ?

Adakah sesak nafas ? Jika ada,


tanyakan lebih lanjut :
 Onset ?
 Durasi ?
 Waktu ?
 Terjadi terus menerus (konstan) atau tidak (episode) ?
 Membaik dengan perubahan posisi ?
 Membaik dengan obat ?
 Apa faktor yang memperberat atau meringankan ? (ex. aktifitas, stress, cemas,
perubahan posisi, alergi, obat)

2) PEMERIKSAAN FISIK
a) INSPEKSI
 Kelainan dada
- KIFOSIS : tulang belakang berdeviasi pada kurvatura lateral. Sering terjadi pada
kelainan jantung, misalnya ASD (Atrial Septal Defect) atau PDA (Patent Ductus
Arteriosus).
- VOUSSURE CARDIAQUE : penonjolan bagian depan hemitoraks kiri. Hampir selalu
terdapat pada kelainan jantung bawaan atau karena demam rematik,
 Punctum Maximum Impuls (PMI)
Pada sebagian besar akan terlihat pergerakan dinding dada akibat dorongan dari dinding
ventrikel, lokasinya di ICS 5 Left midklavikula, bila posisinya bergeser terjadi
abnormalitas

b) PALPASI
 Prosedur palpasi PMI (Area Ventrikel Kiri)
Pasien diposisikan supin dan dipalpasi di area ventrikel kiri yaitu focus ke ICS 5
midklavikula kiri. Saat dilakukan pemeriksaan tidak teraba atau teraba samar maka
instruksikan pasien untuk posisi miring ke kiri atau lateral decubitus dan minta pasien
untuk ekspirasi dan menahannya beberapa detik sambal pemeriksa melakukan palpasi
dengan telapak tangan, kemudian pastikan dengan ujung-ujung jari dan yang terakhir
fokuskan pemeriksaan pada PMI dengan satu jari. Selanjutnya kaji mulai lokasi, durasi,
amplitude, diameter.

 Prosedur palpasi PMI (Area Ventrikel Kanan)


Prosedur pemeriksaan impul sistolik ventrikel kanan yaitu dengan cara pasien di
posisikan supin kemudian meletakan ujung jari pada area area berikut; ICS 3, ICS 4, ICS 5
(batas sternum kiri). Kemudian minta pasien untuk ekspirasi kemudian palpasi pada
area tersebut, Selanjutnya kaji mulai lokasi, durasi, amplitude, diameter impuls tersebut.
Pada pasien dengan pelebaran diameter AP dilanjutkan pemeriksaan epigastrium atau
subxiphoid dengan tangan diratakan, jari telunjuk tepat di bawah tulang rusuk.

KUALITAS PMI
o Lokasi : ICS 5 atau ICS 4 Left Midklavikulaline
o Diameter: Ukuran normal 2,5 cm dan hanya menempati satu ruang intercostal.
Kondisi abnormal diameter lebih dari 3cm menggamabarkan pelebaran ventrikel
o Amplitudo : Biasanya teraba lembut dan cepat dan semakin cepat saat aktivitas fisik.
Kondisi abnormal terjadi peningkatan amplitudo terjadi pada hipertiroidisme, anemia
berat, stenosis aorta, regurgitasi mitral. Impuls hipokinetik terjadi pada kardiomiopati
o Durasi : Normalnya durasi impuls apeks adalah 2/3 durasi sistole atau sedikit kurang,
tapi tidak berlanjut sampai terdengar BJ2

CATATAN PENTING;
o Hipertrofi Ventrikel Kanan : Denyut jantung mengangkat jari pemeriksa saat palpasi
diarea ventrikel (batas sternum di ics 4)
o Aneurisma aorta atau regurgitasi aorta: Teraba getaran di bagian basis, disebabkan
oleh gerakan aorta
o Hipertensi pulmonal : Terdapat gerakan arteri pulmonalis atau karena aliran tinggi
dengan dilatasi (pada ASD) yang disebut tapping
o Thril: Grade thrill yang teraba yaitu grade 3-4. Kondisi ini sering terjadi pada pasein
dengan (Patent Ductus Arteriosus , Ventricular Septal Defect , dan kadang stenosis
mitral). Teraba adanya getaran yang menandakan adanya bising jantung (murmur).
o Heaves : ditemukan rabaan menggelombang pd permukaan telapak tangan.
o Ventricular lift : daerah pulsasi lebar dan teraba pukulan-pukulan pada telapak
tangan.
o Pericardial friction rub: teraba sbg gesekan atau fremitus yang sinkron bunyi jantung.
o Ictus cordis yang tidak ditemukaan saat inspeksi dpt dikaji saat palpasi. Kaji apakah
denyut teraba kuat atau lemah.
c) AUSKULTASI
Pemeriksaan auskultasi jantung yaitu untuk mengetahui kondisi normal dan abnormal pada
aktifitas jantung. Lokasi pemeriksaan auskultas menggunakan Stetoskop yaitu :
 Area Aortic (ICS 2 sejajar garis sternal kanan)
 Area Pulmonik (ICS 2 sejajar garis sternal kiri)
 Area Trikuspid (ICS 4 sejajar garis sternal kiri)
 Area Mitral atau apeks (ICS 5 sejajar midklavikula kiri)

CATATAN PENGGUNAAN STETOSKOP

PENGGUNAAN BELL:
S3, S4, Murmur Mitral

PENGGUNAAN DIAPHRAGMA:
S1, S2, Murmur Aorta & Pulmonik

BUNYI JANTUNG
 S1 (LUB) : Saat katub atrioventrikular menutup (pengisian volume ventrikel), terdengar
kuat di area trikuspidalis dan bikuspidalis/mitral
 S2 (DUB) : Saat katub semilunaris menutup (ejeksi ventrikel ke aorta dan pulmo),
terdengan kuat di area aortic dan pulmonic
 Interval (S1-S2): Adalah bunyi Sistolik
 Interval (S-S1): Adalah bunyi Diastolik
 S3 (Pasca S2) : S1- S2- S3, jadi S3 ini muncul akibat fibrasi katub atrio ventrikular
 S4 (Ante S1) : S4-S2-S3, jadi S4 ini muncul karena ada tahanan di katub bentrikel
 Murmur Aortik : Aliran balik darah ke ventrikel kiri akibat katub aorta tidak membuka
secara maksimal, suara murmur akan terdengar keras di area Aortic (ICS 2 sejajar garis
sternal kanan
 Murmur Pulmonel : Aliran balik darah ke ventrikel kanan akibat katub pulomary tidak
membuka secara maksimal, suara murmur akan terdengar keras di area Pulmonik (ICS
2 sejajar garis sternal kiri
 Murmur Mitral/ Murmur sistolik: Aliran balik darah ke atrium kiri akibat katub
bermasalah, kondisi ini akan terdengar kuat di apeks (ICS 5 sejajar midklavikula kiri)
 Murmur Tricuspidalis/Murmur sistolik : Aliran balik darah ke atrium kanan akibat
katub bermasalah, kondisi ini akan terdengar kuat di ICS 4 Area Trikuspid (ICS 4 sejajar
garis sternal kiri)

d) PERKUSI
 LBCD (Left bordwer of cardiac) ; Perkusi dilakukan mulai dari lateral ke medial dimulai
dari sela iga 5, 4 dan 3. LBCD terdapat kurang lebih 1-2 cm di sebelah medial linea
midklavikularis kiri dan bergeser 1 cm ke medial pada sela iga 4 dan 3
 RBCD (Right border of cardiac) ; dilakukan dengan perkusi bagian lateral kanan dari
sternum. Pada keadaan normal RBCD akan berada di medial batas dalam sternum.
Kepekakan RBCD diluar batas kanan sternum mencerminkan adanya bagian jantung
yang membesar atau bergeser ke kanan
 Kepekakan di daerah dibawah sternum (retrosternal dullness) biasanya mempunyai
lebar kurang lebih 6 cm pada orang dewasa. Jika lebih lebar, harus dipikirkan
kemungkinan adanya massa retrosternal

B. PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG
Langah Interpretasi EKG (ADVANCE)
1. Rhythm :Sinus Sejati, Sinus dengan, Bukan sinus
2. Heart Rate : Frekuensi, Regularity
3. Axis : NAD, RAD, LAD, Aksis Ekstrim Kanan
4. Pre-exitation : LGL, WPW
5. Conduction Block : Block AV, Bundle Branc Block
6. Hypertropy : Atrium Enlargement, Ventrikular Enlargement
7. Infarction : Jenis Infark murni, Infark Bias
8. Coronary : Prediktif pembuluh darah yang terganggu

REFERENSI
Bates, B; 1995, A Guide to Physical Examination and History Taking, Sixth Edition, Lippincott
Malcom S. thaler : 2019. The only Ekg Book You’ill ever need, Ninth Edition, Wolters Kluwer

Anda mungkin juga menyukai