Anda di halaman 1dari 2

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PEMERIKSAAN JANTUNG
Tujuan 1. Mengetahui ketidaknormalan denyut jantung.
2. Mengetahui ukuran dan bentuk jantung secara kasar.
3. Mengetahui bunyi jantung normal atau abnormal.
4. Mendeteksi gangguan kardiovaskuler.
Dilakukan pada 1. Pada pasien yang baru masuk untuk dirawat.
2. Sewaktu – waktu sesuai kebutuhan pasien.
Uraian Bobot
A. Persiapan alat 20
1. Handscoon.
2. Stetoskop.
3. Skort.
4. Pensil/ spidol gambar.
5. Buku catatan dan alat tulis.
B. Persiapan Lingkungan 10
1. Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan.
2. Mengatur lingkungan yang aman dan nyaman.
C. Pelaksanaan 60
1. Memakai skort.
2. Mencuci tangan.
3. Memakai handscoon.
4. Inspeksi :
Pasien perlu berbaring 45° dengan dada terbuka,
perhatikan:
a. Jaringan parut
b. Kelainan bentuk dada (barel, pigeon chest, funnel
chest)
c. Alat pacu jantung
d. Semua denyut yang terlihat (amati ICS 2 kanan kiri,
Prosedur ICS 5 kiri, normal tidak ada )
5. Palpasi :
✔ Jelaskan apa yang akan Anda lakukan terutama
pasien wanita.
✔ Letakkan telapak tangan di dinding dada kiri lalu
sebelah kanan sternum. Apakah merasakan
denyutan atau getaran?
✔ Palpasi denyut apeks; palpasi ICS 5 midklavikula
kiri. Abnormal jika denyutan teraba lebih lateral
6. Perkusi
perkusi kurang bermanfaat dan biasanya tidak disertakan
dalam pemeriksaan kardiovaskuler.
7. Auskultasi
a. Dengarkan BJ I pada:
- Area tricuspid
- Area mitral
b. Dengarkan BJ II pada:
- Area aorta
- Area pulmonal
c. Dengarkan BJ III ( kalau ada).
- Terdengar di daerah mitral.
- BJ III terdengar setelah BJ II dengan jarak cukup
jauh, tetapi tidak melebihi setengah dari fase
diastolik, nada rendah.
- Pada anak – anak dan dewasa muda, BJ III
adalah normal.
- Pada orang dewasa / tua yang disertai tanda – tanda
edema/dispneu. BJ III merupakan tanda
ABNORMAL. BJ III pada decomp kiri disebut
Gallop Rhythm.
Gallop Rhythm : BJ III yang timbul akibat getaran
derasnya pengisian diastolik dari atrium kiri ke
ventrikel kiri yang sudah membesar, darah “jatuh”
ke ruang lebar, kemudian timbul getaran.
- Dengarkan adanya murmur (bising jantung).
Murmur adalah suara tambahan pada fase sistolik,
diastolik atau keduanya, yang disebabkan karena
adanya fibrasi/getaran dalam jantung atau
pembuluh darah besar yang disebabkan oleh arus
turbulensi darah.
Derajat murmur :
I : Hampir tidak terdengar.
II : Lemah.
III : Agak keras.
IV : Keras
V : Sangat keras
VI : Sampai stetoskop diangkat sedikit, masih
terdengar.
Hasil 1. Pasien berada pada posisi yang nyaman. 10
2. Data yang diperoleh valid sebagai hasil pemeriksaan.
Sumber rujukan 1. Kusyati, Eni. 2006. Ketrampilan dan Prosedur Laboratorium.
Jakarta: EGC.
2. Potter, Perry, Peterson. 2005. Buku Saku Ketrampilan dan
Prosedur Dasar. Jakarta: EGC.
3. Kozier, B. 2000. Fundamental Of Nursing. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai