Anda di halaman 1dari 11

Disampaikan pada Pertemuan I

Oleh: Siti Aizah, S.Kep.,Ns., M.Kes.


suatu keyakinan seseorang tentang
penghargaan terhadap suatu standar
atau pegangan yang mengarah pada
sikap/perilaku seseorang

sesuatu yang berharga, keyakinan yang


dipegang sedemikian rupa oleh
seseorang sesuai dengan tuntutan hati
nuraninya
Terbentuk melalui proses belajar dan melalui interaksi
sosial antar individu maupun antar kelompok
masyarakat

Memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap setiap


individu karena perbedaan antara kebudayaan yang
satu dengan yang lain

Terseleksi dari berbagai aspek kehidupan

Dapat mempengaruhi pembentukan kepribadian


seseorang dan dapat disosialisasikan melalui
komunikasi dan pergaulan di masyarakat
Nilai-nilai nyata dari
Nilai-nilai membentuk dasar seseorang diperlihatkan
prilaku seseorang melalui pola prilaku yang
konsisten

Nilai-nilai merupakan
komponen intelektual dan
Nilai-nilai menjadi kontrol emosional dari seseorang
internal bagi perilaku yang secara intelektual
seseorang diyakinkan tentang suatu
nilai serta memegang teguh
dan mempertahankannya.
Jujur Care Empati

Ketepatan
Lemah Menghargai
setiap
lembut orang lain
tindakan

Berbuat baik Adil


1. Menjunjung dan menghargai keyakinan
dan perilaku seseorang

2. Menegaskannya di depan umum, apabila


cocok

3. Memilih dari berbagai alternatif dengan


mempertimbangkan konsekuensinya
4 Bertindak dengan pola konsistensi
Petunjuk tingkah laku yang harus dilakukan dan tidak
boleh dilakukan dalam hidup sehari-hari, berdasarkan
suatu alasan (motivasi) tertentu dengan disertai
sanksi .
Sanksi adalah ancaman/akibat yang akan diterima
apabila norma tidak dilakukan (Widjaja, 1985: 168).

Aturan-aturan atau pedoman sosial yang khusus


mengenai tingkah laku, sikap, dan perbuatan yang
boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan di
lingkungan kehidupan manusia dalam bermasyarakat.
Norma Kesopanan Norma Moral
Norma Hukum
atau Etiket
• Norma yang • Norma yang • Normamenentukan
berkaitan apa yang berkaitan dengan apakah prilaku kita
harus kita lakukan aturan yang baik atau buruk
memiliki dampak dari sudut etis
pada hukum
Kebiasaan-kebiasaan tingkah laku manusia;
adat, ahlak, watak, perasaan; sikap; dan
cara berfikir

ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau


ilmu tentang adat kebiasaan.

ilmu tentang kesusialaan yang mengatur


bagaimana sepatutnya manusia hidup di
dalam masyarakat yang melibatkan aturan
atau prinsip yang menentukan tingkah
laku yang benar, yaitu baik dan buruk atau
kewajiban atau tanggungjawab.
 Etika deskriptif
Etika deskriptif melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas,
misalnya adat kebiasaan, anggapan-anggapan tentang baik buruk,
tindakan-tindakan yang diperbolehkan atau tidak diperbolehkan.
Etika deskriptif tidak memberi penilaian tetapi menggambarkan
moralitas pada individu-individu tertentu, kebudayaan atau
subkultur tertentu dalam kurun waktu tertentu.
 Etika normatif
Pada etika normatif terjadi penilaian tentang perilaku manusia.
Penilaian ini terbentuk atas dasar norma. Etika normatif bersifat
preskriptif (memerintahkan), tidak melukiskan melainkan
menentukan benar atau tidaknya tingkah laku.
 Metaetika
“Meta” berasal dan bahasa Yunani yang berarti melebihi atau
melampaui. Metaetika mempelajari logika khusus dan ucapan-
ucapan etis. Pada metaetika mempersoalkan bahasa normatif
apakah dapat diturunkan menjadi ucapan kenyataan. Metaetika
mengarahkan pada arti khusus dan bahasa etika.
Berkaitan dengan hati nurani, Salah
satu ciri khas nilai moral adalah bahwa
nilai moral ini menimbulkan “suara”
dari hati nurani yang menuduh kita
apabila meremehkan atau menentang
nilai-nilai moral, dan memuji kita
apabila mewujudkan nilia-nilia moral

Nilai-nilai moral mengakibatkan bahwa


seseorang bersalah atau tidak
bersalah, karena ia bertanggung jawab

Anda mungkin juga menyukai