THORAX
BUKU SAKU
ILMU DASAR KEPERAWATAN 1
KELOMPOK 2
2021
DAFTAR ISI
1
1.3 Perkusi ............................................ 14
1.4 Auskultasi ....................................... 17
Auskultasi Dada Posterior .......... 17
2. JANTUNG .......................................... 19
Teknik Pemeriksaan .................................. 20
2.1 Inspeksi dada .............................. 20
2.2 Palpasi apeks jantung ................. 21
2.3 Perkusi batas jantung ................. 22
2.4 Auskultasi jantung ...................... 22
Analisis Hasil Pemeriksaan ....................... 23
3. PAYUDARA ....................................... 26
Pemeriksaan fisik payudara .................. 28
3.1 Inspeksi ............................................. 29
3.2 Palpasi ............................................... 31
4. AKSILA.............................................. 32
Pemeriksaan Fisik Aksila ....................... 33
4.1 Inspeksi: ............................................ 33
2
4.2 Palpasi: ............................................. 33
3
KATA PENGANTAR
5
1. PARU PARU
6
- Sternum
- Garis aksilaris anterior
- Clavicula
- Garis aksilaris posterior
- Incisura suprasternalis
- Garis skapularis
- Angulus sternomanubrial
- Garis midspinal
- Garis mid clavikularis
-
-
-
7
Pemeriksaan dada anterior dan
posterior.
8
(berhubungan dengan obstruksi
aliran udara).
Inspeksi sikap tubuh pasien
Teknik yang biasanya dilakukan
untuk pasien dengan obstruksi
bronkus adalah memegang sisi-
sisis tempat tidur dan memakai
muskulus latissimus dorsi untuk
membantu mengatasi
meningkatnya tahanan terhadap
aliran keluar selama ekspirasi.
Untuk pasien orthopneu duduk
atau berbaring diatas beberapa
tumpukan bantal.
Inspeksi leher
Salah satu tanda paling dini dari
pasien dengan obstruksi saluran
pernapasan adalah dengan
pemakaian otot-otot tambahan.
Inspeksi konfigurasi dada
Berbagai macam keadaan dapat
mengganggu ventilasi yang
memadai, dan konfigurasi ada
9
mungkin menunjukkan penyakit
paru.
Cara yang dapat dilakukan
pmeriksa untuk menilai laju dan pola
napas pasien adalah dengan cara
setelah pemeriksa menghitung
denyut nadi radial, arahkan mata
pada dada pasien dan posisi tangan
pemeriksa tetap memegang
pergelangan tangan pasien.
Inspeksi Tangan
Istilah clubbing muncul pada
beberapa pasien. Clubbing
adalah hilangnya sudut antara
kuku dengan falang terminal.
10
1.2 Palpasi
11
Pemeriksaan Pergerakan Dada Posterior
Derajat kesimetrisan pergerakan
dada dapat ditentukan dengan
meletakkan tangan pemeriksa secara
mendatar pada punggung pasien
dengan posisi ibu jari sejajar dengan
garis tengah dan kira-kira setinggi
iga ke-10 dan menarik kulit
dibawahnya sedikit kearah garis
tengah. Minta pasien untuk menarik
napas dalam, dan perhatikan gerakan
tangan. Perhatikan kesimetrisan
gerakan tangan.
12
Prinsip Fremitus Taktil
Fremitus taktil adalah getaran
dibagian dada yang dapat dirasakan
saat pasien sedang berbicara dan
dengan cara mem-palpasi dada
pasien. Fremitus taktil memberikan
informasi mengenai kepadatan
jaringan paru-paru dan rongga dada
dibawahnya.
Pemeriksaan Fremitus Taktil
Pemeriksaan fremitus taktik
dapat dilakukan dengan 2 cara. Pada
teknik pertama pemeriksa
meletakkan sisi ulnar tangan pada
dinding dada, dan meminta pasien
untuk mengatakan “tujuh puluh
tujuh”. Fremitus taktil dinilai, dan
tangan pemeriksa diletakkan ke
posisi yang sama pada sisi yang
berlawanan. Kemudian fremitus
taktil dibantingkan dengan sisi yang
berlawanan. Dengan menggerakkan
13
tangan pemeriksa dari sisi ke sisi,
dari atas ke bawah, pemeriksa dapat
mendeteksi perbedaan penghantaran
suara ke dinding dada. “ tujuh puluh
tujuh “ adalah salah satu frasa yang
dipakai kareana dapat menimbulkan
bunyi fibrasi yang baik. Cara lain
untuk memeriksa fremitus taktil
adalah memakai ujung sari sebagai
pengganti sisi ulnar tangan.
1.3 Perkusi
Perkusi adalah megetuk
permukaan untuk menentukan
strktur dibawahnya. Pengetukan
pada dindidng dada dihantarkan ke
jaringan dibawahnya, lalu
dipantulkan kembali di indera oleh
indera taktil dan pendengaran
pemeriksa.
14
Gambar : Teknik Perkusi
16
1.4 Auskultasi
17
Dada Anterior
Pemeriksaan dada anterior dilakukan
dibagian depan tubuh pasien. Bagian
pertama pada pemeriksaan dada anterior
dilakukan dengan pasien dalam posisi duduk,
setelah itu pasien diminta untuk berbaring.
18
2. JANTUNG
Teknik Pemeriksaan
2.1 Inspeksi dada
1. Minta pasien berbaring dengan
nyaman.
2. Lepaskan pakaian yang menghalangi
dada.
3. Perhatikan bentuk dada dan
pergerakan dada saat pasien bernafas.
Perhatikan jika terdapat deformitas
atau keadaan asimetris, retraksi
interkostae dan suprasternal, dan
kelemahan pergerakan dinding dada
saat bernafas.
20
2.2 Palpasi apeks jantung
22
ICS 4 atau 5 untuk menilai apeks dan
katup mitral.
3. Selama auskultasi yang perlu dinilai:
irama jantung, denyut jantung, bunyi
jantung satu, bunyi jantung dua,
suara splitting, bunyi jantung
tambahan, murmur.
24
c) Murmur pansistolik, paling
keras di apeks, dapat terjadi
pada regurgitasi mitral,
regurgitasi trikuspid
d) Murmur mid-diastolik, paling
keras di apeks, dapat terjadi
pada stenosis mitral, stenosis
tricuspide.Intensitas murmur.
25
3. PAYUDARA
26
Ayuningtyas, 2012). Payudara akan
berkembang ketika seseorang memasuki
masa pubertas dimana hormon ekstrogen
yang dihasilkan akan merangsang
pertumbuhan kelenjar payudara. Selain
estrogen, hormon lain yang juga berperan
dalam pekembangan mammae adalah
prolactin, glukokortikoid adrenal, insulin,
dan progesterone (Handayani, Medi,
Suharmiati, & Ayuningtyas, 2012).
28
Teknik pemeriksaan fisik payudara
- Mengucapkan salam,
memperkenalkan diri, memastikan
identitas pasien, menjelaskan dan
meminta persetujuan tindakan yang
akan dilakukan
- Memeriksa kesediaan alat
- Mencuci tangan
- Meminta pasien untuk melepas
pakaian atas serta berbaring
terlentang
- Mulai pemeriksaan
3.1 Inspeksi
Inspeksi merupakan
pemeriksaan fisik yang
dilakukan untuk mengetahui ada
tidaknya kelainan yang ada pada
payudara sebelum melakukan
pemeriksaan fisik dengan teknik
palpasi. Periksa payudara dan
puting pasien dengan posisi
29
duduk dan tangan dipinggang
(Bickley & Szilagyi, 2013). Hal
yang diperhatikan saat
melakukan inspeksi pemeriksaan
payudara sebagai berikut.
Simetris/ asimetris
Bengkak (bulging)
Berkerut/ cekung
Pori-pori melebar seperti kulit
jeruk
Putting susu tertarik (retraksi)
Lecet/ luka
Kemerahan/ biru atau kehitaman
Discharge/ blood discharge
Untuk mengeluarkan lesung atau
retraksi yang mungkin tidak
terlihat, minta pasien untuk
mengangkat lengan diatas
kepalanya.
Lalu tekan tangan ke pinggang
untuk mengontraksikan otot dada.
30
Periksa kontur payudara dengan
cermat di setiap posisi.
Jika payudara besar atau
menggantung, mungkin pasien
dapat berdiri dan
mencondongkan tubuh ke depan,
didukung dengan sandaran kursi
atau tangan pemeriksa.
3.2 Palpasi
Pemeriksaan palpasi harus
meraba seluruh permukaan
payudara dengan tiga jari palmar.
- Pertama dilakukan dengan
meraba adanya benjolan di dekat
permukaan kulit.
- Kedua tekanan sedang utnuk
meraba adanya benjolan di
tengah-tengah jaringan payudara.
- Ketiga, tekanan cukup kuat
untuk merasakan adanya
benjolan di dasar payudara yang
dekat dengan tulang dada/ iga.
31
4. AKSILA
32
Pemeriksaan Fisik Aksila (Bickley
& Szilagyi, 2013)
4.1 Inspeksi:
Periksa kulit pada daerah
ketiak:
Ruam
Infeksi
Pigmentasi yang
tidak biasa
4.2 Palpasi:
Untuk memeriksa
aksila sinistra, minta pasien
untuk relaks dengan lengan
kiri ke bawah. Bantu
denngan menopang
pergelangan tangan kiri atau
tangan kiri Anda. Tempelkan
jari-jari tangan kanan Anda
dan raih setinggi mungkin ke
arah puncak ketiak.
Beritahukan pasien bahwa
pemeriksaan ini terasa tidak
33
nyaman. Jari-jari Anda harus
berada tepat di belakang otot
dada, mengarah ke
midclavicle. Kemudian tekan
jari-jari Anda ke arah
dinding dada dan geser ke
bawah, coba rasakan simpul
tengah di dinding dada. Dari
kelenjar getah bening ketiak,
ini adalah yang paling sering
teraba. Satu atau lebih simpul
lunak, kecil (<1 cm), tidak
nyeri tekan sering terasa.
Gunakan tangan kiri Anda
untuk memeriksa ketiak
kanan.
34
Jika kelenjar getah bening terasa
besar, keras, atau lunak, atau jika
terdapat lesi yang mencurigakan di
daerah drainase untuk kelenjar getah
bening ketiak, rasakan daerah lain
dari kelenjar getah bening ketiak.
Nodes pectoral. Pegang
lipatan ketiak anterior antara
ibu jari dan jari-jari Anda,
palpasi di dalam batas otot
dada.
35
Nodes lateral. Dari tinggi
ketiak, rasakan disepanjang
humerus atas.
Nodes subscapular.
Melangkah ke belakang
pasien dan dengan jari-jari
Anda, rasakan di dalam otot
lipatan aksila posterior.
36
Rasakan juga nodus infraklavikula
dan perksa kembali nodus supraklavikula.
Nodus aksila yang membesar
dapat terjadi akibat infeksi
tangan atau lengan, imunisasi
atau tes kulit di lengan, atau
limfadenopati umum. Periksa
kelenjar getah bening
epitroklear dan kelompok
kelenjar getah bening lainnya
Node yang besar (>1 cm) dan
keras, kusut, atau menempel
pada kulit atau jaringan di
bawahnya menunjukkan
keganasan
37