DISUSUN OLEH:
TENRI WULAN
NUR AISYAH
11
12
pasien.
B. Kepuasan
1. Pengertian Kepuasan
Kepuasan pasien adalah nilai subjektif terhadap kualitas pelayanan
yang diberikan tetapi meliputi juga pada nilai objektifnya dan dilandasi
pada pengalaman masa lalu, pendidikan, situasi psikologi, dan pengaruh
lingkungan (Sabarguna dan Rubaya, 2011). Pengguna jasa pelayanan
keperawatan akan memberikan suatu penilaian terhadap produk atau
jasa pelayanan yang diterimanya dan bertindak atas dasar
kepuasaannya. Apakah pasien puas atau tidak, tergantung kepada
penampilan jasa pelayanan yang ditawarkan dalam hubungannya dan
harapannya (Wijono, 2008). Kepuasan pelayanan keperawatan terbentuk
dari penilaian pelanggan terhadap mutu, kinerja hasil (luaran
19
klinis), dengan manfaat yang diperoleh dari produk atau pelayanan yang
diterima. Dengan demikian, kepuasan terjadi karena penilaian terhadap
manfaat serta kenikmatan yang diperoleh lebih dari apa yang
dibutuhkan atau diharapkan (Koentjoro, 2007).
Dapat disimpulkan bahwa kepuasan pasien dapat terwujud dari
pelayanan kesehatan keperawatan yang baik. Kualitas atau mutu
pelayanan dapat dinilai secara tindakan ataupun sikap anggota tim
medis dalam memberikan asuhan kepada semua pasien. pasien akan
mengganggap suatu instasi itu baik jika mereka merasakan kepuasan
dari hal rohani dan badani. Kepuasan pasien yang lainnya juga
didapatkan dari perbincangan antar pasien yang menyebarluaskan
tentang pelayanan keperawatan disuatu instasi yang baik dan
memuaskan. Maka akan menimbulakan pandangan positif masyarakat
kepada instansi dan tim medis tersebut.
2. Faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien
Menurut Sabarguna (2004) terdapat beberapa aspek yang
mempengaruhi kepuasan pasien diantaranya:
a. Aspek kenyamanan, dimana pasien merasakan kenyamanan dari
berbagai fasilitas yang ada di sebuah Rumah Sakit tertentu dari
lokasi yang mudah dijangkau, kenyamanan ruangan, kebersihan
lingkungan Rumah Sakit, dan Peralatan yang tersedia.
b. Aspek hubungan pasien dengan perawat, meliputi sikap petugas
kesehatan yang berjaga terutama perawat, informasi yang diberikan
20
C. Kerangka Teori
Gambar. 1
29
D. Kerangka Konsep
Pasien rawat inap di kelas 2 dan 3
Faktoryang
Faktor yang mempengaruhi mutu pelayanan keperawatan: mempengaruhi kepuasan p
Word of mouth communication Aspek
Personal need Kenyamanan
Past experience Aspek
Company’s externalMutu Pelayanan keperawatan di Rumah sakit
communic hubungan pasien dengan p
Mengenal kemampuan diri Aspek biaya
Meningkatkan kerja sama Kepuasan pasien Sikap
Pengetahuan keterampilan perawat
Penyelesaian tugas Prosedur administrasi
Pertimbangan Prioritas Fasilitas di Rumah Sakit
Evaluasi
bekelanjutan
1. Caring 1. Responsiveness
(ketanggapan)
2. Kolaborasi
2. Reliability
3. Kecepatan
(kehandalan)
4. Empati
3. Assurance
5. Courtesy (jaminan)
7. Komunikasi 5. Tangible
teraupetik (bukti
langsung)
30
Keterangan :
Diteliti
Tidak diteliti
Gambar. 2
31
E. Hipotesis Penelitian
b. Top down planing Top down planning yakni perencaan disusun dari
atas atau kebijaksanaan dan kemudian disusunkecil/operasionalnya.
5. Menurut Luasnya/Lingkupnya Perencanaan
a. Perencanaan strategi rencana yanglebihPerencanaan strategi yakni
suatu perencanaan yang dipakai sebagai pedoman pokok berisikan
tujuan utama yang ingin dicapai dan berlaku untuk jangka waktu
panjang.
b. menjabarkan perencanaan strategi yang bersifat lebih singkat, lebih
operasional dan lebih luwes sesuai dengan situasi dan kondisi demi
pencapaiannya yang optimal. Perencanaan ini mengutamakan cara
pencapaian hasil.
c. Perencanaan menyeluruh Perencanaan menyeluruh yakni
perencanaan yang bersifat menyeluruh, lengkap, terperinci dengan
memasukan berbagai factor yang mungkin
mempengaruhinya/berhubungan dengannya.
K. Cara Dalam Membuat Perencanaan Kerja tim yang Baik
Berikut cara-cara dalam membuat perencanaan kerja yang baik:
1. Dapat membimbing tim untuk bekerja sesuai rencana.
2. Tentukan tugas, anggaran, dan waktu. Dengan demikian semua rencana
pekerjaan dapat dijalankan dengan baik dan memudahkan dalam
mencapai tujuan yang diinginkan.
3. Atur secara logis. Aturlah tugas untuk masing-masing orang dalam satu
tim kerja sesuai dengan kemampuannya.
4. Work in progress. Jangan lupa Tentukan target. Tentukan tujuan dari
keseluruhan pekerjaan yang akan dilakukan.
5. Memilih pemimpin tim kerja yang tepat. Sangat penting memiliki
pemimpin yang melaporkan progress update secara teratur kepada
seluruh pihak yang terlibat.
6. Rencana cadangan. Selalu siapkan sebuah rencana cadangan untuk
menghadapi kondisi yang dapat menghambat pekerjaan tim.
7. Evaluasi. Selalu lakukan evaluasi atas semua pekerjaan yang telah
dilakukan sehingga dapat diketahui apa yang perlu ditingkatkan dan
dipertahankan. Membuat perencanaan yang efektif dan berhasil perlu di
tambahkan dengan niat, konsisten diri serta jiwa yang ingin belajar dan
35