2, September 2020
http://journal.unipdu.ac.id
ISSN : 2549-8207
e-ISSN : 2579-6127
Pujiani1), Mulyono2)
1,2
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pesantren Tinggi Darul’ Ulum Jombang
pujiani@fik.unipdu.ac.id
mulyono@gmail.com
Abstract
Nursing services have an important role in the implementation of health services in hospitals. Services are
all efforts made by employees to fulfill customer desires with services to be provided. The research objective
was to describe the quality of nursing services in the Emergency Room. The design in this study used a
descriptive description of the quality of service in the Emergency Room. The population is all families of
patients in the Emergency Room . The variable in this study is the quality of nursing services. The sample
in this study were part of the patient's family in the Emergency Room. The sample of this study is 67
respondents. The sampling technique in this study used purposive sampling. Data collection using
instruments in the form of a questionnaire or questionnaire with a Likert scale. Before the questionnaire is
used in the study, a trial is conducted to meet the valitidas and instrument reliability. The results showed
that the assessment of the quality of nursing services that had been given to the respondents including
reliability, responsiveness, emphathy, assurance, and tangible were mostly in good categories.
68
JURNAL EDUNursing, Vol. 4, No. 2, September 2020
http://journal.unipdu.ac.id
ISSN : 2549-8207
e-ISSN : 2579-6127
PENDAHULUAN
Sistem Kesehatan Nasional disebutkan pelayanan tentang pemberian tindakan yang
bahwa “Pembangunan kesehatan pada benar, kepedulian terhadap keburukan pasien.
hakekatnya adalah penyelenggaraan upaya Dari hasil wawancara, jumlah pasien rawat inap
kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk dapat menggambarkan kepuasan pasien.
mencapai kemajuan hidup sehat bagi setiap Menurut Wulandari (2015) jumlah pasien rawat
penduduk agar dapat mewujudkan derajat inap dari tahun 2011-2014 berturut-turut
kesehatan masyarakat yang optimal” (Depkes dinyatakan tahun 2011 ada 12174 pasien, tahun
RI, 2010). Sedangkan kepuasan pasien 2012 ada 12777 pasien, tahun 2013 ada 12777
tergantung pada kualitas pelayanan. Pelayanan pasien, dan tahun 2014 ada 12385 pasien. Pada
adalah semua upaya yang dilakukan karyawan tahun 2013 dan 2014 terlihat adanya penurunan
untuk memenuhi keinginan pelanggannya jumlah pasien rawat inap sebanyak 5%.
dengan jasa yang akan diberikan. Suatu Sedangkan dari hasil studi pendahuluan tentang
pelayanan dikatakan baik oleh pasien, kepuasan pada keluarga pasien di Instalasi
ditentukan oleh kenyataan apakah jasa yang Gawat Darurat RSUD, didapatkan dari 10
diberikan bisa memenuhi kebutuhan pasien, keluarga pasien, terdapat 6 keluarga
dengan menggunakan persepsi pasien tentang menyatakan kurang puas terhadap pelayanan
pelayanan yang diterima (memuaskan atau perawatan yang meliputi aspek perhatian, aspek
mengecewakan, juga termasuk lamanya waktu keramahan petugas, aspek komunikasi, aspek
pelayanan). Kepuasan dimulai dari penerimaan kerjasama, aspek tanggung jawab misalnya
terhadap pasien dari pertama kali datang, petugas memberikan pelayanan yang maksimal
sampai pasien meninggalkan rumah sakit. pada pasien.
Pelayanan dibentuk berdasarkan 5 prinsip Rumah Sakit Umum Daerah dibawah
Service Quality yaitu kecepatan, ketepatan, naungan pemerintah mempunyai tugas
keraahan dan kenyamanan layanan ( Wike, melaksanakan upaya pelayanan kesehatan
2010). secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
Peneliti juga melakukan studi mengutamakan upaya penyembuhan (kuratif),
pendahuluan dimana peneliti observasi dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilaksanakan
pasien yang berada di Instalasi Gawat Darurat. secara serasi dan terpadu mempertimbangkan
Wawancaranya yaitu mengenai pelayanan pelayanan yang efektif, efisien, serta
keperawatan di rumah sakit: aspek perhatian, professional. Keberhaslan Rumah sakit, tidak
aspek penerimaan, aspek komunikasi, aspek hanya ditentukan berdasarkan kelengkapan
kerjasama dan aspek tanggungjawab. Hasil fasilitas yang diunggulkan, tetapi sikap dan
yang diperoleh peneliti bahwa pelayanan pelayanan kesehatan yang di berikan pada
keperawatan belum dilakukan secara maksimal pasien juga berpengaruh terhadap pelayanan.
69
JURNAL EDUNursing, Vol. 4, No. 2, September 2020
http://journal.unipdu.ac.id
ISSN : 2549-8207
e-ISSN : 2579-6127
Bila pelayanan kesehatan tersebut diabaikan rumah sakit sangat tergantung pada kinerja
maka, rumah sakit akan kehilangan banyak perawat rumah sakit dalam melaksanakan
pasien dan dijauhi oleh calon pasien. Pasien layanan keperawatan di rumah sakit (Asmuji
akan beralih ke rumah sakit lainnya yang ,2013).
memenuhi harapan pasien, hal tersebut Tuntutan masyarakat atas pelayanan
dikarenakan pasien merupakan hal yang paling keperawatan yang semakin meningkat membuat
berpengaruh dalam mengembangkan industri perawat sebagai profesi mempunyai andil dan
rumah sakit. Menurut (Kunaefi, 2012) bahwa tanggung jawab besar dalam memberikan
rumah sakit dianggap baik apabila dalam pelayanan keperawatan yang berkualitas.
pelayanan lebih memperhatikan kebutuhan Dalam tataran pelayanan kesehatan
pasien maupun keluarga pasien yang dipuskesmas dan di rumah sakit, perawat
berkunjung ke rumah sakit. Kepuasan muncul menjadi kunci keberhasilan dalam
dari kesan pertama pasien masuk rumah sakit, menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
misalnya: pelayanan yang cepat, tanggap dan Perawat mempunyai kontribusi yang sangat
keramahan dalam memberikan pelayanan besar dalam tataran tersebut (Asmuji, 2013).
keperawatan (Triwibowo, 2012). Pelayanan Kepuasan pasien merupakan nilai subyektif
dalam hal ini adalah pelayanan kesehatan yang terhadap kualitas pelayanan yang diberikan
diterima oleh pasien. Kebutuhan pasien walaupun subyektif tetap ada dasar objektifnya,
terhadap layanan kesehatan yang semakin artinya walaupun penilaian itu dilandasi oleh
kompleks akan menuntut pelayanan kesehatan hal : pengalaman masa lalu pasien, pendidikan
yang profesional dalam mengatasi masalah pasien, situasi psikhis waktu itu dan pengaruh
kesehatan. Salah satu pelayanan kesehatan yang lingkungan waktu itu (Sabarguna, 2008).
ada diIndonesia adalah pelayanan keperawatan. Kepuasan pasien pada dasarnya memuaskan
Pelayanan keperawatan memiliki pasien dengan harapan dan memahami
peranan yang penting dalam pelaksanaan kebutuhan pasien. Pasien lama yang berkunjung
pelayanan kesehatan di rumah sakit dimana kembali ke rumah sakit dapat mempengaruhi
secara keseluruhan terutama rumah sakit. kualitas pelayanan kesehatan (Raheem, 2014).
Jumlah tenaga perawat merupakan tenaga Penyelenggaraan pelayanan kesehatan,
paling banyak bila dibandingkan dengan tenaga Rumah sakit merupakan salah satu bentuk
kesehatan lainnya, sehingga perannya menjadi organisasi penyelenggara pelayanan kesehatan.
penentu dalam pelayanan kesehatan baik di Rumah sakit memberikan pelayanan kesehatan
rumah sakit maupun di puskesmas. Selain itu, yang komprehensif mencakup semua aspek
perawat lebih banyak berinteraksi dengan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif
pasien selama 24 jam untuk melaksanakan bagi seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena
layanan keperawatan. Keberhasilan pelayanan itu pelayanan di rumah sakit seringkali
70
JURNAL EDUNursing, Vol. 4, No. 2, September 2020
http://journal.unipdu.ac.id
ISSN : 2549-8207
e-ISSN : 2579-6127
71
JURNAL EDUNursing, Vol. 4, No. 2, September 2020
http://journal.unipdu.ac.id
ISSN : 2549-8207
e-ISSN : 2579-6127
bahwa sebagian besar responden mendapatkan Hal ini berdasarkan tabulasi kuesioner
sumber informasi dari petugas kesehatan diketahui persentase Responsiveness atau
sejumlah 45 orang (67,2%). Kecepatan, ketanggapan perawat mendapatkan
scor terendah yaitu 19,38%. Hal ini disebabkan
2. Kualitas Pelayanan Keperawatan karena petugas kesehatan atau perawat jarang
Tabel 2 Distribusi frekuensi responden atau kadang kadang tidak mengingatkan
berdasarkan Kualitas Pelayanan Keperawatan keamanan akan penyimpanan barang berharga
dan Tingkat Kepuasan Keluarga Pasien di IGD pasien dan keluargannya. Tindakan ini perlu
RSUD Jombang 8-13 Februari 2017 mendapatkan perhatian petugas /perawat agar
Kualitas N % para keluarga pasien tidak lupa untuk menjaga
Pelayanan keamanan barang sehingga merasa puas dengan
Keperawatan pelayanan yang diberikan oleh perawat di IGD.
1 Kurang 8 11.9
Dalam hal ini kepuasan jasa pemakai
2 Cukup 15 22.4
layanan sangat menentukan sekali. Tuntutan
3 Baik 44 65.7
pelayanan yang menyikapi berbagai keluhan
Total 67 100.0
dari bentuk-bentuk pelayanan yang diberikan
menjadi suatu respek positif dari daya tanggap
Tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian
pemberi pelayanan dan yang menerima
besar (65,7%) responden menyatakan bahwa
pelayanan sehingga dapat meningkatkan mutu
Kualitas Pelayanan Keperawatan di IGD RSUD
pelayanan. Menurut Aswar dalam Purwoastuti
Jombang adalah baik
(2015) mutu pelayanan kesehatan adalah
Penilaian kualitas pelayanan
pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan
keperawatan dalam bentuk kuesioner yang
setiap jasa pemakai pelayanan kesehatan yang
terdiri dari keandalan (reliability), ketanggapan
sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata
(responsiveness), kepedulian (emphathy),
penduduk serta penyelenggaraannya sesuai
jaminan (assurance), dan bukti langsung
dengan standar dan kode etik profesi.
(tangible) .
Pada prinsipnya, inti dari bentuk
Pada Tabel 2 menunjukkan Penilaian
pelayanan yang diterapkan dalam suatu instansi
kualitas pelayanan keperawatan yang telah
atau aktivitas pelayanan kerja yaitu
diberikan kepada responden meliputi reliability,
memberikan pelayanan sesuai dengan tingkat
responsiveness, emphathy,assurance, dan
ketanggapan atas permasalahan pelayanan yang
tangible sebagian besar adalah kategori baik
diberikan. Kurangnya ketanggapan tersebut dari
dan sebagian kecil 22,4 adalah cukup ,
orang yang menerima pelayanan, karena bentuk
sebagian kecil 11,9 adalah kurang
pelayanan tersebut baru dihadapi pertama kali,
sehingga memerlukan banyak informasi
72
JURNAL EDUNursing, Vol. 4, No. 2, September 2020
http://journal.unipdu.ac.id
ISSN : 2549-8207
e-ISSN : 2579-6127
mengenai syarat dan prosedur pelayanan yang melalui sifat empati/caring yang dimiliki
cepat, mudah dan lancar, sehingga pihak perawat
pegawai atau pemberi pelayanan seyogyanya Bentuk pelayanan yang diberikan
menuntun orang yang dilayani sesuai dengan kepada orang yang dilayani diperlukan adanya
penjelasan-penjelasan yang mendetail, singkat empati terhadap berbagai masalah yang
dan jelas yang tidak menimbulkan berbagai dihadapi orang yang membutuhkan pelayanan.
pertanyaan atau hal-hal yang menimbulkan Pihak yang menginginkan pelayanan
keluh kesah dari orang yang mendapat membutuhkan adanya rasa kepedulian atas
pelayanan. Apabila hal ini dilakukan dengan segala bentuk pengurusan pelayanan, dengan
baik, berarti pegawai tersebut memiliki merasakan dan memahami kebutuhan tuntutan
kemampuan daya tanggap terhadap pelayanan pelayanan yang cepat, mengerti berbagai bentuk
yang diberikan yang menjadi penyebab perubahan pelayanan yang menyebabkan
terjadinya pelayanan yang optimal sesuai adanya keluh kesah dari bentuk pelayanan yang
dengan tingkat kecepatan, kemudahan dan harus dihindari, sehingga pelayanan tersebut
kelancaran dari suatu pelayanan yang ditangani berjalan sesuai dengan aktivitas yang
oleh pegawai (Parasuraman, 2001). diinginkan oleh pemberi pelayanan dan yang
Berdasarkan tabulasi kuesioner juga membutuhkan pelayanan.
diketahui persentase terendah kedua pada Menurut Parasuraman, (2001)
parameter Emphathy (kepedulian dan perhatian menyatakan bahwa pelayanan akan berjalan
perawat) (19,89%), hal ini dikarenakan dengan lancar dan berkualitas apabila setiap
perhatian perawat terhadap pasien masih dalam pihak yang berkepentingan dengan pelayanan
kategori kurang, sehingga banyak keluarga memiliki adanya rasa empati (empathy) dalam
pasien yang merasa kurang diperhatikan saat menyelesaikan atau mengurus atau memiliki
berada di IGD yang menyebabkan pasien komitmen yang sama terhadap pelayanan.
kurang puas dengan pelayanan perawat. Sedangkan beberapa alasan terhadap studi
Tindakan ini juga perlu mendapatkan perhatian penilaian kualitas pelayanan keperawatan
bagi petugas kesehatan khususnya di pelayanan. sebagian besar adalah kategori baik diantaranya
Salah satu tugas perawat diharapkan memiliki Berdasakan tabulasi kuesioner diketahui
kemampuan empati yaitu kemampuan untuk persentase tertinggi pada Assurance
melakukan aksi komunikasi secara sadar (pengetahuan dan kesopanan perawat serta
kepada pasien sehingga dapat memahami dan menimbukan kepercayaan) (20,35%), hal ini
merasakan suasana hati pasien dan mampu dikarenakan pengetahuan dan kemampuan
melihat permasalahan dari sudut pandang perawat dalam menjelaskan kondisi pasien
pasien sehingga kebutuhan pasien terpenuhi dalam kategori baik, dengan adanya
pengetahuan dan kemampuan perawat dalam
73
JURNAL EDUNursing, Vol. 4, No. 2, September 2020
http://journal.unipdu.ac.id
ISSN : 2549-8207
e-ISSN : 2579-6127
menjelaskan kondisi pasien dengan baik dan teknologi pelayanan yang digunakan,
benar akan membuat keluarga pasien merasa performance pemberi pelayanan yang sesuai
puas dengan pelayanan yang diberikan. Dari dengan karakteristik pelayanan yang diberikan
data juga didapatkan bahwa responden banyak dalam menunjukkan prestasi kerja yang dapat
mendapatkan informasi dari petugas kesehatan diberikan dalam bentuk pelayanan fisik yang
sebanyak 67 persen. Sehingga responden dapat dilihat.
merasa puas dalam pemberian pelayanan. Menurut Arisutha, 2005 menyatakan
Inti dari bentuk pelayanan yang Prestasi kerja yang ditunjukkan oleh individu
meyakinkan pada dasarnya bertumpu kepada sumberdaya manusia, menjadi penilaian dalam
kepuasan pelayanan yang ditunjukkan oleh mengaplikasikan aktivitas kerjanya yang dapat
setiap pegawai, komitmen organisasi yang dinilai dari bentuk pelayanan fisik yang
menunjukkan pemberian pelayanan yang baik, ditunjukkan. Biasanya bentuk pelayanan fisik
dan perilaku dari pegawai dalam memberikan tersebut berupa kemampuan menggunakan dan
pelayanan, sehingga dampak yang ditimbulkan memanfaatkan segala fasilitas alat dan
dari segala aktivitas pelayanan tersebut diyakini perlengkapan di dalam memberikan pelayanan,
oleh orang-orang yang menerima pelayanan, sesuai dengan kemampuan penguasaan
akan dilayani dengan baik sesuai dengan teknologi yang ditunjukkan secara fisik dan
bentuk-bentuk pelayanan yang dapat diyakini bentuk tampilan dari pemberi pelayanan sesuai
sesuai dengan kepastian pelayanan. dengan perilaku yang ditunjukkan.
Berdasakan tabulasi kuesioner Berdasakan tabulasi kuesioner
diketahui persentase tertinggi kedua pada diketahui persentase tertinggi kedua pada
Tangible (penampilan, kebersihan dan Reliability (ketepatan dan keandalan perawat)
kelengkapan petugas kesehatan) (20,23%), hal (20,13%), hal ini dikarenakan Prosedur
ini dikarenakan Perawat memberikan layanan pelayanan yang tidak berbelit-beli, dengan
keperawatan dengan teliti kepada keluarga adanya Prosedur pelayanan yang tidak berbelit-
dalam kategori baik, dengan adanya pelayanan beli akan membuat keluarga pasien merasa puas
keperawatan yang baik akan membuat keluarga dengan pelayanan perawat. setiap petugas
pasien merasa puas dengan pelayanan perawat. memiliki kemampuan dalam pengetahuan,
Pelayanan yang diberikan berupa penampilan, keahlian, bekerja secara profesional, sehingga
Kebersihan dan kelengkapan petugas kesehatan aktivitas kerja yang dikerjakan menghasilkan
yang ditunjukkan sebagai kualitas layanan yang bentuk pelayanan yang memuaskan, dan
diberikan oleh Rumah sakit untuk menunjukkan memberikan kepuasan bagi pengguna.
Capaian Prestasi kerjanya. Selain itu bentuk Menurut Pasuraman, 2001 menyatakan
pelayanan bukti fisik biasanya juga berupa bahwa setiap pegawai diharapkan memiliki
sarana dan prasarana pelayanan yang tersedia, kemampuan dalam pengetahuan, keahlian,
74
JURNAL EDUNursing, Vol. 4, No. 2, September 2020
http://journal.unipdu.ac.id
ISSN : 2549-8207
e-ISSN : 2579-6127
75
JURNAL EDUNursing, Vol. 4, No. 2, September 2020
http://journal.unipdu.ac.id
ISSN : 2549-8207
e-ISSN : 2579-6127
76