Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH

CONTOH KASUS KELUARGA

Perawat keluarga melakukan kunjungan ke rumah keluarga binaannya. Perawat mengunjungi


keluarga Tn.A (35 th) dan Ny. B (34 th) yang sudah menikah 11 tahun yang lalu. Tn. A dan Ny.
B bekerja sebagai buruh pabrik.

PENGKAJIAN

A. Data Umum
1. Nama KK : Tn.A
2. Ttl/Umur : Pekanbaru, 17-06-1987 / 35 tahun
3. Pendidikan : SMA
4. Alamat : Jl. Sudirman
5. Nomor Telepon : 08582838****
6. Komposisi Keluarga :

No. Nama Jenis Hubungan Umur Pendidikan


kelamin dengan KK
1. Ny. B P Istri 34 tahun SMA
2. An. C P Anak 10 tahun SD
3. An. D L Anak 7 tahun SD

7. Genogram
Keterangan:

Penjelasan Genogram:

Kedua orang tua laki-laki maupun perempuan Tn.A dan Ny. B sudah meninggal.
Tn. A merupakan anak tunggal. Tn. A menikah dengan Ny. B yang merupakan
anak terakhir dari 4 bersaudara. Tn. A dan Ny. B saat ini sama-sama bekerja.
Yang mana Tn. A bekerja sebagai buruh pabrik dan istrinya bekerja sebagai
pedagang. Saat ners Muda melakukan pengkajian pada keluarga

8. Tipe Keluarga
Berdasarkan kondisi Tn. A, maka keluarga Tn. A termasuk dalam tipe keluarga inti
(Nuclear Family). Menurut Kholifah (2016), keluarga inti adalah keluarga yang
terdiri atas suami, istri, dan anak, baik anak kandung maupun anak angkat. Menurut
Tn. A masalah keluarga dalam tipe keluarga ini tidak ada. Menurut Tn. A sebagai
kepala keluarga Tn. A merasa bahagia dengan tipe keluarga seperti ini.

9. Suku
Suku bangsa Tn. A adalah Minang. Pola atau kebiasaan makan keluarga baik yaitu
keluarga sering mengkonsumsi lauk pauk, sayuran dan buah dan tidak ada pantangan
makanan. Sehari-hari, bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia. Untuk
penggunaan jasa pelayanan kesehatan keluarga, keluarga menggunakan jasa
puskesmas dan rumah sakit.
10. Agama
Seluruh anggota keluarga beragama Islam. Tn. A selalu melaksanakan sholat lima
waktu, dan menanamkan ajaran agama kepada istrinya. Keluarga percaya bahwa
masalah kesehatan dapat diatasi dengan berdoa dan berusaha untuk menyembuhkan
masalah kesehatan yang dialami.

11. Status Sosial Ekonomi


Keluarga Tn. A tinggal di tempat penduduk yang padat. Keluarga Tn. A memiliki
sosialisasi yang baik dengan tetangganya. Tn. A memiliki sosialisasi yang baik
dengan tetangganya. Tn. A saat ini bekerja sebagai buruh pabrik. Ny. B sebagai
pedagang sayuran. Keluarga mengatakan penghasilan yang didapatkan per bulan
mencapai lebih dari 2.000.000 perbulan. Tn. A mengatakan jumlah yang didapatkan
kurang untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

12. Aktivitas Rekreasi


Tn. A mengatakan bahwa aktivitas rekreasi yang sering dilakukan adalah pulang
kampung setiap tahun. Aktivitas seperti ini telah menimbulkan kesenangan pada
keluarga Tn. A

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. A saat ini adalah tahap perkembangan keluarga
anak usia sekolah, dimana Tn. A berusia 35 tahun dan Ny. B berusia 34 tahun. Tujuan
utama pada tahap ini adalah membantu anak bersosialisasi termasuk meningkatkan
prestasi belajar dan hubungan dengan teman sebaya yang sehat, mempertahankan
hubungan perkawinan yang bahagia, memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang
semakin meningkat termasuk biaya kesehatan.

2. Riwayat Keluarga Inti


Tn. A dan Ny. B sudah menikah 11 tahun yang lalu. Tn. A mengatakan sangat
bahagia dengan pernikahannya dengan Ny. B. Tn. A dan Ny. B biasa memanfaatkan
pelayanan kesehatan terdekat dengan tempat tinggalnya, yakni Puskesmas dan Rumah
Sakit. Keluarga Tn. A mengatakan tidak memiliki pengalaman yang negatif terhadap
pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut. Selama pengobatan, keluarga selalu
mendapatkan pengalaman yang baik.

3. Riwayat Keluarga Sebelumnya


Orang tua laki-laki dan perempuan Tn. A dan Ny. B sudah meninggal dunia
dikarenakan sudah tua. Tn. A dan Ny. B tidak mengetahui riwayat penyakit yang
dimiliki orang tua mereka.

C. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Keluarga Tn. A tinggal di rumah sendiri yang memiliki jenis rumah perumahan atau
komplek dengan tipe permanen. Rumah yang ditempati Tn. A memiliki tiga kamar
tidur, satu ruang tamu, satu ruang keluarga dan ruang makan, satu ruang dapur dan
dua kamar mandi. Jumlah jendela pada rumah ini sebanyak 7 buah. Setiap ruangan
dimanfaatkan oleh keluarga. Rumah yang ditempati oleh keluarga memiliki ventilasi.
Rumah ini memiliki penerangan yang cukup pada siang hari dan malam hari. Namun
jendela yang ada dirumah keluarga jarang dibuka sehingga pertukaran udara dalam
rumah kurang baik. Ny.B mengatakan hanya membuka jendela jika keadaan didalam
rumah sudah terasa pengap. Rumah keluarga memiliki lantai keramik, tampak bersih
dan terlihat sering dibersihkan. Perabotan yang ada di rumah keluarga tampak tertata
rapi. Di halaman rumah tampak banyak sampah dedauanan yang tidak di bersihkan.
Jarang membersihkan halaman dikarenakan Tn.A sibuk bekerja. Keluarga Tn. A
memperoleh sumber air dari PDAM, tetapi untuk kebutuhan air minum menggunakan
air galon. Air PDAM tersebut keluarga manfaatkan untuk mandi, mencuci dan
memasak. Jarak rumah keluarga dengan pelayanan kesehatan seperti puskesmas dekat
sekitar 800 m dan rumah sakit cukup dekat sekitar 3,4 km.
Halaman
Teras

Ruang tamu Kamar 1

Loron Ruang
Kamar 2 g keluarga

Kamar 3 Ruang makan

Kamar
Dapur Toilet
mandi

2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


Komunitas tetangga keluarga Tn. A terdiri dari beberapa suku bangsa yaitu oleh suku
Minang, Melayu, Batak dan Jawa. Keluarga Tn. A tinggal diwilayah RT 10 RW 07
Kelurahan Cinta Raja Kec. Sail yang padat penduduknya. Keluarga mengatakan
tetangga di dekat rumahnya aktif bersosialisasi dengan keluarga Tn. A. Jalanan di
daerah keluarga ini adalah jalan paving blok. Lingkungan tempat tinggal keluarga
memiliki warga yang rukun dan tidak ada pertengkaran sesama warga.
3. Mobilitas Geografis
Keluarga Tn. A menikah sah dengan Ny. B pada tahun 2011. Tn. A bekerja sebagai
buruh pabrik, dan Ny. B bekerja sebagai pedagang.
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Tn. A saat ini cukup sering berkumpul dengan warga setempat. Ny. B juga cukup
sering mengikuti kegiatan keagamaan seperti wirid, kegiatan sosial berupa kunjungan
tetangga yang sakit, arisan dan kegiatan olahraga senam 1x dalam seminggu.

Berkumpul
dengan keluarga Mengurus
Bekerja dan tetangga rumah tangga

Tn. A Ny. B

An. C An. D

Belajar dan
bermain

Gambar Eco Map pada Keluarga Tn. A


5. Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga Tn. A adalah keluarga yang terdiri dari Tn. A, Ny. B, An. C dan An. D.
Pada saat keluarga mendapatkan permasalahan, Tn. A akan menyelesaikan masalah
sendiri terlebih dahulu, namun jika tidak terselesaikan maka Tn. A akan meminta
pendapat dari Ny. B. Ketika Ny. B mendapatkan masalah maka Ny. B akan bercerita
dengan Tn. A. Jika An. C dan An. D memiliki masalah di sekolah atau dengan teman
sebaya, mereka lebih sering bercerita dengan Ny. B daripada Tn. A. Namun, keluarga Tn.
A saling mendukung, memberikan kasih saying serta memenuhi kebutuhan keluarga dan
komunikasi keluarga Tn. A sudah termasuk komunikasi terbuka.

D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi yang sering dilakukan oleh keluarga Tn. A adalah komunikasi dua
arah, dimana apa yang disampaikan anggota keluarga sesuai dengan isi dan instruksi
keluarga. Setiap anggota keluarga menyampaikan kebutuhan dan perasaan dengan
jelas dan terbuka. Setiap anggota keluarga memberikan respon balik terhadap anggota
keluarga yang lain. Anggota keluarga selalu berkomunikasi secara langsung dengan
bahasa yang baik dan sopan. Bila ada masalah dengan anggota keluarga lainnya,
maka akan dibicaran secara baik dan bila salah satu anggota keluarga melakukan
kesalahan maka orang tua saling menasehati dan mengingatkan anggota keluarga
yang bersangkutan secara baik. Bahasa komunikasi yang digunakan dalam keluarga
dan dengan masyarakat adalah bahasa Indonesia.
2. Struktur kekuatan keluarga
Orangtua memberi nasehat kepada anak-anaknya bagaimana cara berperilaku yang
baik, sopan santun, tata krama, cara menjaga hubungan baik dengan orang lain. Untuk
kekuatan keluarga masih tetap berada pada Tn. A sebagai kepala keluarga jika ada
masalah diselesaikan dengan baik oleh Tn. A dan istrinya beserta kedua anaknya
yang tinggal bersama Tn. A.
3. Struktur peran
Tn. A sebagai kepala keluarga (suami) maupun menjalani tanggung jawabnya
menafkahi keluarga dan menjadi contoh bagi anggota keluarga yang lain. Keluarga
Tn. A sudah berperan sebagaimana mestinya. Ny. B sebagai istri, An. C sebagai anak
pertama, An. D sebagai anak ke dua, semua anggota keluarga mampu menjalani
hubungan yang baik dan harmonis.
4. Nilai dan norma budaya
Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga saling menyayangi dan menghargai
satu dengan yang lain, menyesuaikan dengan nilai agama islam yang dianut serta
norma masyarakat disekitarnya. Tn. A dan Ny. B mengatakan bahwa jika terdapat
salah satu anggota keluarga sakit, dibawa istirahat saja. Namun jika tidak kunjung
sembuh juga biasanya dibawa ke puskesmas dan rumah sakit terdekat. Ny. B
mengatakan tidak ada kepercayaan-kepercayaan tertentu terkait penyakit.

E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga Tn. A merupakan keluarga yang harmonis, saling menyayangi dan menjaga
keharmonisan keluarga dengan menunjukkan sikap saling menghargai dan
memperhatikan satu sama lain. Keluarga ini selalu berpikir positif antar anggota
keluarganya dan selalu menerima kelebihan dan kekurangan setiap keluarga. Ny. B
mengatakan dia sangat menyayangi suami dan anaknya. Ny. B mengatakan dia sangat
beruntung mempunyai keluarga seperti sekarang ini yang selalu menghargai dan
mengerti keadaannya. Tn. A dan Ny. B mengajarkan anakanaknya untuk
berhubungan dengan orang lain dengan memelihara saling asuh dan mengembangkan
sikap saling menghargai antara orang tua dan anak seperti anak memberikan salam
kepada orang tua setiap pergi sekolah.
2. Fungsi sosialisasi
Orang tua membina sosialisasi pada anak dengan membentuk norma atau peraturan
tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak dan meneruskan nilai-nilai
budaya dalam keluarga.
3. Fungsi perawatan keluarga
Menurut Ny. B keluarga jarang terkena sakit yang parah, hanya masalah flu biasa dan
kelelahan saja yang biasa dialami keluarga. Jika salah satu anggota keluaga ada yang
sakit maka dibawa beristirahat saja, dan jika tidak kunjung sehat maka akan dibawa
ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. Tn. A dan Ny. B rutin meminum vitamin
untuk mengatasi kelelahan dan An. C dan An. D rutin meminum susu setiap hari
sebelum berangkat ke sekolah.

F. Stres dan Koping keluarga


1. Stressor jangka panjang
Menurut keluarga permasalahan yang dipikirkan selama 6 bulan terakhir adalah
kedua anak mereka mengalami kesulitan dalam belajar sehingga mendapatkan
prestasi yg kurang baik di sekolah
2. Stressor jangka pendek
Tn. A mengatakan sulit untuk memperhatikan anak mereka karena mereka sibuk
bekerja, anak sulit untuk makan dan terkadang hanya makan jajanan di sekolah. Tn.A
juga mengatakan mengalami banyak stressor dari luar yaitu dari sekolah dan
komunitas
3. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Jika ada masalah di keluarga Tn. A akan menyelesaikan masalah sendiri terlebih
dahulu, namun jika tidak terselesaikan maka akan berdiskusi dengan keluarga
4. Strategi koping yang digunakan
Sebagai kepala keluarga, Tn. A akan mencari solusi untuk memecahkan masalah
yang terjadi. Tn. A akan menentukan keputusannya sendiri tanpa berdiskusi dengan
Ny.B karena ia merasa pengambilan keputusan adalah tugasnya sebagai kepala
keluarga sehingga tidak memerlukan diskusi dengan Ny.B.
5. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga tidak memiliki strategi adaptasi disfungsional dalam menghadapi dan
menyelesaikan masalah.

G. Harapan keluarga
Keluarga Tn. A mengatakan senang jika mendapatkan perhatian dan pelayanan kesehatan
yang diadakan di rumah, sehingga bisa menyampaikan apa yang sedang dialami oleh
keluarga. Keluarga berharap pelayanan di rumah berkelanjutan, karena ini sangat
membantu keluarga untuk mengatasi masalah yang terjadi.
ANALISIS DATA DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

Analisis Data Diagnosa Keperawatan


Data Subjektif : Ketidakefektifan Pemeliharaan
1. Ny.B mengatakan hanya membuka Kesehatan Keluarga Tn. A
jendela jika keadaan didalam rumah sudah
terasa pengap.
2. Ny. B mengatakan rumah jarang
dibersihkan dan tidak sempat menyapu

Data Objektif :
1. Rumah yang ditempati oleh keluarga
memiliki ventilasi.
2. Jendela yang ada dirumah keluarga
jarang dibuka
3. Halaman rumah tampak banyak sampah
dedauanan yang tidak dibersihkan

Data Subjektif : Kemampuan Koping Keluarga Tn. A


1. Tn. A mengatakan sulit untuk
memperhatikan anak mereka karena
mereka sibuk bekerja, anak sulit
untuk makan dan terkadang hanya
makan jajanan di sekolah.
2. Keluarga Mengatakan permasalahan
yang dipikirkan selama 6 bulan
terakhir adalah kedua anak mereka
mengalami kesulitan dalam belajar
sehingga mendapatkan prestasi yg
kurang baik di sekolah
Data Objektif :
1. Saat perawat melakukan
pengkajian, Tn. A yang selalu
merespon masalah yang
disampaikan

Data Subjektif : Kemampuan Untuk Mempertahankan


1. Menurut Ny. B keluarga jarang Kesehatan Keluarga
terkena sakit yang parah, hanya
masalah flu biasa dan kelelahan saja
yang biasa dialami keluarga
2. Ny. B mengatakan tidak ada
kepercayaan-kepercayaan tertentu
terkait penyakit.

Data Objektif :
1. Tn. A dan Ny. B rutin meminum
vitamin untuk mengatasi kelelahan
dan An. C dan An. D rutin
meminum susu setiap hari sebelum
berangkat ke sekolah.
2. Tn. A dan Ny. B biasa
memanfaatkan pelayanan kesehatan
terdekat dengan tempat tinggalnya,
yakni Puskesmas dan Rumah Sakit.

Anda mungkin juga menyukai