Anda di halaman 1dari 24

NUTRISI

KULIAH ONLINE DOKTER MUDA


OLEH
D R C Y N T H I A D E W I S I N A R D J A , S PA N M A R S F I C
D E PA RT E M E N A N E S T E S I O L O G I D A N T E R A P I I N T E N S I F
FK UNUD / RSUP SANGLAH
Pasien Sakit Kritis
• Perlu perawatan di ICU
• Terjadi perubahan metabolik :
 Hipermetabolisme
 Hiperglikemia
 Peningkatan Lipolisis
 Katabolisme Protein
Stres Respon pada Pasien Sakit Kritis

Respon
Maladaptif
Operasi, Trauma, Katabolisme /
Hipoksia Respon
Respon akut
Sepsis, Burn Hiperkatabolisme
Pemulihan (Fase
Respon Adaptif
Adaptif Anabolik)
Respon Metabolisme pada Kondisi
Katabolik
RESPON MALADAPTIF RESPON ADAPTIF

• Inflamasi hebat • Fase Anabolik


• Katabolisme protein • Penurunan Sitokin
• Supresi sistem imun • Penurunan respon hormonal
 ↓ glukoneogenesis
• Disfungsi organ
 ↓ katekolamin
• Gagal organ  ↓ Aldosteron dan ADH (cairan dan garam)
 ↓ glukagon, ↑ insulin (Anabolisme protein)
Dampak Respon Maladaptif
• Malnutrisi
• Penurunan fungsi imunologis
• Disfungsi Organ
• Gagal Organ
• Lama perawatan di ICU dan RS meningkat
• Morbiditas dan Mortalitas meningkat
• Meningkatkan biaya perawatan dan obat-obatan
Tujuan Pemberian Nutrisi
• Suportif untuk memperlambat kecepatan katabolisme
• Memenuhi kebutuhan metabolisme yang meningkat
• Mempertahankan sel tubuh (mukosa usus, dll)
• Mencegah / memperbaiki kekurangan nutrien tertentu
• Mempercepat penyembuhan luka
• Meningkatkan respon imun terhadap infeksi
• Mencegah terjadinya komplikasi
Prosedur Pemberian Nutrisi
• Tentukan kebutuhan energi
Penilaian Status Nutrisi • Ada / tidaknya gangguan keseimbangan nutrisi, stres respon
• Tentukan adanya defisiensi substrat yang spesifik

Tentukan jenis substrat • Evaluasi kebutuhan secara kuantitatif


nutrisi yang • Evaluasi kebutuhan secara kualitatif
dibutuhkan
• Klinis pasien
Monitor • Hemodinamik
• BS, Fungsi hepar, Fungsi ginjal, Elektrolit
Kebutuhan Kalori, Cairan dan Elektrolit
Substrat Nutrisi Jumlah
Air 25 – 30 cc/kgBB/hari
Energi / Kalori 25 – 30 Kcal/kgBB/hari
Glukosa : Lemak 3:1 ; 1:1 (30 – 50 % dari total kalori)
Asam Amino / Protein 1,2 – 2 gram/kgBB/hari
Natrium 1 – 2 mEq/kgBB/hari
Kalium 1 mEq/kgBB/hari
Imunonutrien, seperti Arginin, Glutamin, Taurin, Omega 3, Omega 9, Asam lemak, Vitamin, Anti oksidan
dan Trace mineral bila diperlukan
Sumber Energi
• Kebutuhan energi dipenuhi dari Karbohidrat dan Lemak
• Setiap pemberian 1 gram Asam amino harus diikuti dengan pemberian Kalori 25 Kcal
• Penting untuk mencegah penggunaan protein sebagai sumber energi
Basal Energy Expenditure (BEE)
Harris Benedict
Pria
• 66,5 + 13,8 x BB (kg) + 5xTB (cm) – 6,8xusia (th)

Wanita
• 66,5 + 9,5 x BB (kg) + 1,8xTB (cm) – 4,7xusia (th)
Actual Energy Expenditure (AEE)
BEE x Stress factor x 1,25
Stress Factor Koreksi

Kelaparan 0,85 – 1,00

Pasca Bedah 1,00 – 1,05

Peritonitis 1,05 – 1,25

Multiple trauma, Sepsis 1,30 – 1,50

Luka Bakar 1,50 – 2,00


Rumus yg lebih sederhana dan praktis
PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI

• Pasien Kritis : 25 -30 Kcal/kgBB/hari

• Pasien luka bakar, trauma kepala, multiple trauma : 40 – 45 Kcal/kgBB/hari


RUTE : “when the gut works, use it!”

PRINSIP : “start low go slow”


Cara Pemberian Nutrisi
• Per Oral
• Enteral (per sonde)
• Parenteral
• Kombinasi
Keuntungan Nutrisi Enteral
• Mempertahankan morfologi dan fungsi integritas saluran penernaan
• Menghindari komplikasi mekanik dan metabolik dari nutrisi parenteral total
• Biayanya lebih murah
• Lebih mudah diobservasi
• Mempertahankan permeabilitas usus
• Mencegah stasis saluran pencernaan
• Mempertahankan mukosa saluran pencernaan
• Menurunkan hipermetabolisme
Kontraindikasi Nutrisi Enteral
 Hemodinamik tidak stabil
 Peritonitis
 Obstruksi usus
 Fistula usus
 Iskemia usus
Cara Pemberian Nutrisi Enteral
• Berikan langsung selama 5 - 10 menit

Bolus • Interval beberapa kali sehari


• Hanya bisa diberikan lewat gaster, tidak bisa melalui ileum / jejunum
• Biaya lebih murah, Lebih mudah dan Lebih Fisiologis

• 1 x pemberian habis dalam 20 - 30 menit

Intermitten • Interval beberapa kali sehari


• Bisa menggunakan pump atau feeding bag

Kontinyu • Sebaiknya tidak lebih dari 24 jam untuk mengurangi aspirasi


Indikasi Nutrisi Partial / Total Parenteral
• Traktus Gastrointestinal tidak berfungsi
• Pasien tidak bisa / tidak memungkinkan
makan
• Jumlah asupan nutrisi enteral dianggap tidak
cukup
Permasalahan Pemberian Nutrisi
Parenteral
 Perlu perhitungan kebutuhan substrat yang teliti dan disesuaikan dengan kondisi pasien karena
pengaruhnya terhadap metabolisme lebih besar dibandingkan pemberian nutrisi enteral
 Tindakan aseptik dan anti septik sangat penting
 Memerlukan monitoring khusus
Peralihan Tunjangan Nutrisi
Penderita disapih dari tunjangan nutrisi ke cara yang lain
 Nutrisi Parenteral ke Enteral
 Nutrisi Parenteral ke Oral
 Nutrisi Enteral ke Oral

Tujuan : untuk mempertahan kebutuhan nutrisi harian total pasien


Kesimpulan
• Nutrisi sangat penting untuk menunjang kesembuhan pasien
• Nutrisi pada pasien sakit kritis merupakan terapi suportif
• When the gut works, use it!
•Start low go slow
• Nutrisi enteral lebih unggul dibandingkan nutrisi parenteral
• Monitoring secara kontinyu

Anda mungkin juga menyukai