Anda di halaman 1dari 10

1. Pengartian Visus: LPBP, LPGP.

1/300, 3/60, 6/20, 6/6, 20/20


a) LPBP: Light perception, bad projection: Pasien boleh lihat cahaya tapi tidak tahu
arah sumber cahaya.
b) LPGP: Light perception, good projection: Pasien boleh lihat cahaya dan boleh
sebutkan arah sumber cahaya.
c) 1/300: Orang normal dapat melihat lambaian tangan pada jarak 300 meter, pasein
hanya dapat membaca dari jarak 1 meter.
d) 3/60: Orang normal dapat melihat jari tangan pada jarak 60 meter, pasien hanya
dapat membaca dari jarak 3 meter
e) 6/20: Orang normal dapat melihat jari tangan pada jarak 20 feet, pasien hanya
dapat membaca dari jarak 6 feet.
f) 6/6: Visus orang normal, artinya orang normal dapat membaca huruf pada jarak 6
meter, pasien dapat membaca huruf pada jarak 6 meter juga.
g) 20/20: Visus orang normal, artinya orang normal dapat membaca huruf pada jarak
20 feet, pasien dapat membaca huruf pada jarak 20 feet juga.
2. Jelaskan tentang pemeriksaan pupil
 Refleks Dekat

Pemeriksaan ini dilakukan di ruangan dengan cahaya cukup. Pasien diberikan


objek seperti ibu jari pasien atau benda lain yang diletakan 14 inci atau 33 sentimeter
di depan mata dan digerakkan perlahan mendekati pasien, normalnya pupil akan
konstriksi.

Pada keadaan normal respon konstriksi pupil pada refleks cahaya lebih besar
dari refleks dekat. Pemeriksaan pupil dengan membandingkan respon pupil pada
refleks cahaya dengan respon pupil pada refleks dekat dapat mengetahui kelainan
disosiasi refleks cahaya dan refleks dekat pupil. Keadaan ini ditandai dengan pupil
lebih konstriksi pada refleks dekat dibandingkan dengan pada refleks cahaya. Pada
kelainan ini didapatkan pupil tidak berespon pada refleks cahaya tetapi dapat
berakomodasi. Hal ini dapat disebabkan oleh lesi di midbrain.

 Swing test

Pemeriksaan ini, digunakan untuk membandingkan respon cahaya langsung


dan konsensual pada kedua mata, pada saat cahaya diarahkan hanya pada salah satu
mata. Pasien diperiksa pada ruangan dengan cahaya redup. Kita minta pasien untuk
fiksasi pada objek jauh. Dengan menggunakan senter kita arahkan cahaya pada mata
kanan selama 2-3 detik seperti pada refleks cahaya kemudian catat respon pupil
langsung dan konsensual mata kanan. Gerakan senter ke mata kiri melewati batang
hidung dengan cepat, lalu catat respon pupil langsung dan konsensual pada mata kiri,
apakah pupil konstriksi, diameter pupil tetap, atau dilatasi. Ulangi gerakan ini
beberapa kali. Normalnya pupil akan berkonstriksi, dilatasi pupil dianggap tidak
normal.

 UJI HIRSCHBERG. Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat penyakit


strabismus:

Pemeriksaan dilakukan dengan cara :

1. Siapkan senter untuk pemeriksaan.

2. Meminta penderita untuk menghadap ke depan dengan mata membuka.

3. Arahkan senter 30 cm dari depan pasien setinggi mata pasien.

4. Pasien diminta melihat kearah sumber cahaya yang diletakkan di depan pasien.

5. Lihat lokasi pantulan cahaya pada masing-masing mata.

6. Kondisi normal jika pantulan cahaya ada di tengah-tengah pupil kedua mata.

7. Jika pantulan cahaya satu mata lebih kearah luar kemungkinan ESOTROPI dan jika
kearah dalam kemungkinan exotropi.

8. Iris yang normal adalah bebas dan tidak melekat.

3. Jelaskan cara pemeriksaan camera oculi anterior. Bagaimana membedakan


apakah camera oculi anterior dalam/dangkal?
Pemeriksaan bilik mata depan dengan menggunakan senter.
Cara pemeriksaan :
1. Siapkan senter untuk pemeriksaan.
2. Meminta penderita untuk menghadap ke depan dengan mata membuka.
3. Arahkan senter dari depan dan samping
4. Amati bilik mata depan
IRIS / PUPIL Amati iris dan pupil mata kanan dan kiri dengan menggunakan lamp2u
senter. Iris dan pupil yang normal bentuknya bulat, simetris kanan kiri, letaknya di
sentral, diameter 3 - 4 mm, reflek cahaya langsung (direk) maupun tidak langsung
(indirek) +/+. Pada penyakit glaukoma akut pupil tampak mid dilatasi (midriasis) dan
pada penyakit uveitis pupil tampak mengecil, bentuk tidak bulat, disertai dengan
sinekia.
Cara pemeriksaan reflek pupil:
a. Siapkan senter.
b. Untuk memeriksa reflek pupil mata kanan secara direk, arahkan lampu senter pada
mata kanan.
c. Pupil mata kanan akan mengecil (miosis) jika normal.
d. Untuk memeriksa reflek pupil mata kanan secara indirek, arahkan lampu senter
pada mata kiri.
e. Pupil mata kanan akan ikut mengecil (miosis) jika pupil mata kiri diberi lampu
senter.
f. Lakukan hal demikian untuk pupil mata kiri.
Pupil dalam kondisi miosis antara lain pada keadaan : Mendapat cahaya kuat. Pada
bayi dan orangtua Pada saat kelelahan Pada saat tidur Pada penyakit uveitis Pada
pasien hipermitrop Saat melihat dekat Pemberian obat-obatan miotikum Pupil dalam
kondisi midrisasis antara lain pada keadaan : Seseorang di tempat gelap Pada pemuda
Pada saat senang, terkejut atau tertarik Pada penyakit glaucoma akut Pada penderita
miop Pada saat melihat jauh Pada pemberian obat-obatan midriatikum. Kelainan
perlekatan iris : Iris melekat pada kornea (sinekia anterior) : pada trauma Iris melekat
pada lensa (sineka posterior) : pada uveitis lensa mata, amati lensa mata kanan dan
kiri dengan menggunakan senter. Lensa normal tampak jernih. Gangguan pada lensa :
Lensa keruh : pada katarak Subluxatio lensa : pada trauma, sindrom marfan Tidak ada
lensa : afakia (ditandai dengan iris tremulans / bergoyang) Lensa tanam / buatan :
pseudofakia (post operasi katarak) Untuk mengetahui katarak jenis imatur atau matur
maka dapat dilakukan pemeriksaan shadow test (tes bayangan).
Cara pemeriksaan :
1. Siapkan senter

2. Sinarkan senter kearah pupil dengan membentuk sudut 45’dari bayangan iris.

3. Amati bayangan iris pada lensa yang keruh.


4. Pada katarak imatur, shadow test + (artinya terdapat bayangan iris pada lensa
terlihat besar dan letaknya jauh terhadap pupil).

5. Pada katarak matur, shadow test – (artinya bayangan iris pada lensa terlihat kecil
dan letaknya dekat terhadap pupil).

Untuk mengevaluasi kedalaman dengan menggunakan cahaya senter dengan posisi


sejajar dengan iris dari arah samping ke arah nasal. Perhatikan baik-baik sisi nasal
dari iris, jika 2/3 atau lebih dari iris tertutup bayangan, berarti bilik mata depan
termasuk dangkal atau sudut sempit.

4. Bagaimana cara pemeriksaan kekeruhan lensa?

Pemeriksaan iris shadow untuk mengetahui derajat kekeruhan lensa mata.


Teknik pemeriksaan ini menggunakan pen light dengan disinarkan pada pupil
membuat sudut 45° dengan dataran iris. Semakin sedikit lensa keruh pada bagian
posterior maka makin besar bayangan iris pada lensa yang keruh. Sedang makin tebal
kekeruhan lensa makin kecil bayangan iris pada lensa yang keruh.
Penilaian pemeriksaan iris shadow:
1. (shadow test +), bila bayangan iris pada lensa terlihat besar dan letaknya jauh
terhadap pupil berarti lensa belum keruh seluruhnya, ini terjadi pada katarak imatur.
2. (shadow test -), bayangan iris pada lensa kecil dan dekat terhadap pupil berarti
lensa sudah keruh seluruhnya, ini terjadi pada katarak matur.

5. Jelaskan apa itu vitreus: definisi, konsistensi, fungsi dan bagaimana vitreus
normal.

Vitreus merupakan struktur berbentuk seperti gel yang memiliki volume 4 ml


dan mengisi rongga posterior mata. Struktur vitreus membentuk sekitar 80% dari
volume mata dan merupakan struktur tunggal terbesar mata. Korpus vitreus tersusun
dari air sebanyak 98%. Komponen lainnya yang menyusun korpus vitreus adalah
komponen kolagen dan non kolagen.

Vitreus adalah gel transparan yang menempati rongga vitreus. Vitreus


memiliki bentuk hampir sferis, kecuali pada bagian anterior yang memiliki bentuk
cekung karena keberadaan lensa. Struktur vitreus terdiri dari korpus vitreus, korteks
vitreus, vitreous base, dan vitreoretinal interface

Peran utama vitreous humor adalah mempertahankan bentuk mata yang bulat.
Ukuran dan bentuk vitreous humor juga memastikannya tetap menempel di retina,
yaitu lapisan di bagian belakang mata yang sensitif terhadap cahaya.

Vitreous humor juga merupakan bagian dari mata yang dapat membantu
penglihatan yang jelas. Karena vitreous humor bening, cahaya mampu menembus dan
mencapai hingga ke retina. Di pusat retina adalah makula, daerah berpigmen yang
bertanggung jawab untuk penglihatan warna beresolusi tinggi. Ketika cahaya bergerak
melalui vitreous humor ke retina dan makula, ia kemudian diterjemahkan menjadi
informasi visual dan ditransmisikan oleh saraf kranialis 2, saraf optikus, ke otak.

Vitreous humor juga dapat membantu dalam menstabilkan gangguan fizikal


pada mata yang tidak terduga, seperti benturan di sisi kepala. Meredam kejutan yang
terkait dengan benturan atau gangguan serupa dapat membantu mencegah kerusakan
pada mata.

6. Jelakan definisi papil optic normal dan papil optic tidak normal.
 Papil optic normal: warna pink atau kuning-orange, cup – disc ratio 0.3mm (1/3),
berbentuk bulat
 Papil optic tidak normal: warna pink atau kuning-orange, cup-disc ratio meningkat
lebih dari 0.3mm

7. Jelaskan definisi macula. Bagaimana bentuk dan warna macula normal?

Makula adalah daerah kecil yang berbentuk bulat, terletak di bagian belakang
retina dengan jarak sejauh 3,5 mm dari temporal dan 0,5 mm lebih inferior terhadap
diskus.Makula akan terlihat dengan mudah karena bebas dari pembuluh darah retina. Di
pusat makula terdapat daerah lekukan yang disebut fovea. Fovea adalah daerah yang
terdiri dari sel-sel konus. Sel konus adalah sel berbentuk kerucut yang diperlukan untuk
kemampuan melihat yang lebih rinci dan untuk menerima persepsi warna.
Makula terlihat jika dilihat dari pupil, seperti pada fotografi oftalmoskopi atau
retinal. Makula didefinisikan secara histologis dalam memiliki dua atau lebih lapisan sel
ganglion. Umbo adalah pusat foveola yang merupakan pusat fovea.

Fovea terletak di dekat pusat makula. Ini adalah leukan kecil yang mengandung
konsentrasi sel kerucut terbesar. Retina mengandung dua jenis sel fotosensitif iaitu sel
batang dan sel kerucut.

Makula berwarna kuning dan warna kuning berasal dari kandungan lutein dan
zeaxanthin, yaitu karotenoid xantofil kuning, yang berasal dari makanan. Zeaxanthin
mendominasi di makula, sedangkan lutein mendominasi di tempat lain di retina. Ada
beberapa bukti bahwa karotenoid-karotenoid ini melindungi daerah berpigmen dari
degenerasi makula.

8. Jelaskan tentang retina. Bagaimana retina yang normal?

Retina adalah lembaran jaringan saraf berlapis yang tipis dan semitransparan yang
melapisi bagian dalam 2/3 posterior dinding bola mata. Retina membentang ke anterior
hampir sejauh korpus siliare dan berakhir pada ora serrata dengan tepi yang tidak rata.
Ketebalan retina kira-kira 0,1 mm pada ora serata dan 0,56 mm pada kutub posterior. Di
bagian retina yang letaknyasesuai dengan sumbu penglihatan terdapat makula lutea yang
berdiameter 1 sampai 2 mm yang berperan penting untuk tajam penglihatan. Ditengah
macula lutea terdapat bercak mengkilat yangmerupakan reflex fovea. Kira-kira 3 mm
kearah nasal kutub belakang bola mata terdapat daerah bulat putih kemerah-merahan,
disebut papil saraf optik, yang di tengahnya agak melekuk dinamakan ekskavasi
faali.Arteri retina sentral bersama venanya masuk ke dalam bola mata di tengah papil
saraf optic. Arteri retina merupakan pembuluh darah terminal.

Retina yang normal mempunyai ketebalan sekitar 1 mm dan terdiri dari atas 10 lapisan :

1. Membran limitans interna, merupakan membran hialin antara retina dan badan kaca
2. Lapisan serabut saraf, merupakan lapis akson sel ganglion menuju ke arah saraf optik.
Di dalam lapisan-lapisan ini terletak sebagian besar pembuluh darah retina.
3. Lapisan sel ganglion, merupakan lapisan badan sel dari neuron kedua.
4. Lapisan pleksiformis dalam, merupakan lapisan aseluler tempat sinaps sel bipolar, sel
amakrin dengan sel ganglion.
5. Lapisan nukleus dalam, merupakan tubuh sel bipolar, sel horizontal, dan sel Muller.
Lapis ini mendapat metabolisme dari arteri retina sentral.
6. Lapisan pleksiformis luar, merupakan lapisan aseluler dan tempat sinaps sel
fotoreseptor dengan sel bipolar dan sel horizontal.
7. Lapisan nukleus luar, merupakan susunan lapis inti sel batang dan sel kerucut.
8. Membran limitans eksterna, merupakan membran ilusi.
Lapisan sel kerucut dan sel batang (fotoreseptor), merupakan lapisan terluar retina, t
erdiri atas sel batang yang mempunyai bentuk ramping, dan sel kerucut

Warna retina biasanya jingga dan kadang-kadang pucat pada anemia dan iskemia,
merah pada hiperemia. Pembuluh darah di dalam retina merupakan cabang arteri
oftalmika arteri retina sentral masuk retina melalui papil saraf optik yang akan
memberikan nutrisi pada retina dalam. Lapisan luar retina atau sel kerucut dan batang
mendapat nutrisidari koroid.

9. Buat gambar penampang bola mata dan jelaskan bagian-bagiannya dengan


lengkap.

Mata memiliki beberapa bagian, yaitu:


a. Palpebra
Anatomi palpebra atau kelopak mata dibagi menjadi tujuh struktur lapisan,
yaitu: (1) kulit dan otot orbikularis, (2) lempeng tarsal atau tarsus, (3) otot protrakto
(otot levator dan otot muller), (4) septum orbita, (5) lemak orbita, (6) otot retrakto
(otot kapsulo palpebra dan otot tarsal inferior), dan (7) konjungtiva palpebra.
Palpebra berfungsi memberikan perlindungan atau proteksi mekanik pada bola
mata bagian depan dan mencegah mata dari kekeringan dengan berkedip (aktivitas oto
orbikularis okuli sebagai pompa air mata), mensekresi lapisan minyak pada air mata
yang diproduksi kelenjar Meibom, menyebarkan air mata ke seluruh permukaan
konjungtiva dan kornea serta melakukan proses drainase air mata melalui pungta ke
sistem drainase lakrimal.

b. Konjungtiva
Konjungtiva adalah membran mukosa yang transparan dan tipis yang
membungkus permukaan posterior kelopak mata (konjungtiva palpebralis) dan
permukaan anterior sklera (konjungtiva bulbaris). Konjungtiva bersambungan dengan
kulit pada tepi palpebra dan dengan epitel kornea di limbus.
c. Sklera dan Episklera
Sklera adalah pembungkus fibrosa pelindung mata di bagian luar, yang hampir
seluruhnya terdiri atas kolagen. Jaringan ini padat dan berwarna putih serta berbatasa
dengan kornea di anterior dan duramater nervus optikus di posterior. Permukaan lua
sklera anterior dibungkus oleh sebuah lapisan tipis jaringan elastik halus yang disebut
episklera. Episklera mengandung banyak pembuluh darah untuk memperdarahi sklera.

d. Kornea
Kornea adalah jaringan transparan yang ukuran dan strukturnya sebanding
dengan kristal sebuah jam tangan kecil. Kornea dewasa ratarata tebalnya 550 μm di
pusatnya (terdapat variasi menurut ras), diameter horizontalnya sekitar 11,75 mm dan
vertikalnya 10,6 mm. Dari anterior ke posterior, kornea memiliki lima lapisan yang
berbeda yaitu lapisan epitel, lapisan Bowman, stroma, membran Descemet, dan
lapisan endotel. Stroma menyusun sekitar 90% ketebalan kornea. Transparansi korneq
disebabkan oleh strukturnya yang seragam, avaskular, dan deturgensinya.

Endotelium janin mulai terlihat bersamaan dengan epitelium tetapi berasal dari
krista neural. Lapisan ektoderm neural dan mesoderm tidak terlibat dala pembentukan
kornea. Pada usia bayi dua tahun, diameter kornea sudah sama dengan kornea usi
dewasa, akan tetapi dengan kurvatura yang lebih datar. Kornea merupakan bagian
mata yang tembus cahaya dan menutup bola mata di bagian depan. Pembiasan sinar
terkuat dilakukan oleh kornea, dimana 40 dari 50 dioptri pembiasaan sinar masuk
kornea.

e. Traktus Uvealis
Traktus uvealis terdiri atas iris, korpus siliaris, dan koroid. Bagian ini merupakan
lapisan avaskular tengah mata dan dilindungi oleh kornea dan sklera. Struktur ini ikut
memperdarahi retina.

1) Iris dan Pupil


Iris adalah perpanjangan korpus siliaris ke anterior. Iris berupa permukaan
pipih dengan apertura bulat yang terletak di tengah yang disebut pupil. Iris terletak
bersambungan dengan permukaan anterior lensa, memisahkan bilik mata depan dari
bilik mata belakang, yang masing-masing berisi humor akuos. Iris mengendalikan
banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata. Ukuran pupil pada prinsipnya
ditentukan oleh keseimbangan antara konstriksi akibat aktivitas parasimpatis yang
dihantarkan melalui nervus kranialis III dan dilatasi yang ditimbulkan oleh aktivitas
simpatis.

2) Korpus Siliaris
Korpus siliaris berbentuk segitiga pada potongan melintang, membentang ke
depan dari ujung anterior koroid ke pangkal iris (sekitar 6 mm). Korpus siliaris terdir
atas zona anterior yang berombak (pars plicata), dan zona posterior yang datar (pars
plana). Prosesus siliaris dan epitel siliaris pembungkusnya berfungsi sebagi
pembentuk humor akuos. Muskulus siliaris tersusun dari gabungan serat longitudinal,
sirkular, dan radial. Fungsi serat-serat ini adalah untuk mengubah tegangan pada
kapsul lensa sehingga lens dapat memiliki berbagai fokus baik untuk objek berjarak
dekat atau jauh.

3) Koroid
Koroid adalah segmen posterior uvea, di antara retina dan sklera. Koroid
tersusun atas tiga lapis pembuluh darah koroid yaitu besar, sedang, dan kecil
Kumpulan pembuluh darah ini berguna untuk memperdarahi bagian luas retina yang
menyokongnya.

4) Lensa

Lensa adalah suatu struktur bikonveks, avaskular, tak berwarna dan hampir
transparan sempurna. Tebalnya sekitar 4 mm dan diameternya 9 mm. Lensa
tergantung pada zonula zinii di belakang iris. Zonula menghubungkannya dengan
korpus siliaris. Humor akuos terletak di depan lensa, dan di posteriornya terdapat
humor vitreus. Enam puluh lima persen lensa terdiri atas air, sedangkan 35%-nya
tersusun atas protein. Lensa tidak memiliki serat nyeri, pembuluh darah, atau saraf.
Lensa mata mampu membiaskan cahaya karena memiliki indeks bias sekitar
1,4 di tengah dan 1,36 di bagian tepinya, berbeda dengan indeks bias humor akuos
dan korpus vitreus yang mengelilinginya. Dalam keadaan tanpa akomodasi, lensa
memiliki kontribusi sekitar 15-20 dioptri, sedangkan udara dan permukaan kornea
memilki kekuatan refraksi kurang lebih 43 dioptri.

5) Humor Akuos
Humor akuos diproduksi oleh korpus siliaris. Setelah memasuki bilik mata
belakang, humor akuos melalui pupil akan masuk ke bilik mata depan, kemudian ke
perifer menuju sudut bilik mata depan.

6) Retina
Retina adalah lembaran jaringan saraf berlapis yang tipis dan semi-transparan
yang melapisi bagian dalam dua per tiga posterior dinding bola mata. Retin
mempunyai tebal 0,1 mm pada ora serrata dan 0,56 mm pada kutub posterior. Di
tengah retin terdapat makula lutea dengan diameter 5,5-6 mm.

7) Vitreus
Vitreus adalah suatu badan gelatin yang jernih dan avascular yang membentuk
dua per tiga volume dan berat mata. Vitreus mengisi ruangan yang dibatasi oleh lensa,
retina, dan diskus optikus. Vitreus terdiri dari 99% air dan 1%-nya berupa kolagen
dan asam hialuronat.

Anda mungkin juga menyukai