Anda di halaman 1dari 24

BIOOPTIK

Pendahuluan
• Pada mulanya orang beranggapan bahwa benda di sekitar
kita dapat terlihat oleh mata kita karena mata mengeluarkan
sinar-sinar penglihatan. Anggapan ini didukung oleh Plato dan
Euclides.

• Pendapat tersebut akhirnya ditentang oleh Aristoteles karena


pada kenyataannya kita tidak bisa melihat dalam kegelapan.

• Selanjutnya pada abad pertengahan Alhazan dari Mesir


berpendapat bahwa benda-benda dapat kita lihat karena
benda-benda tersebut memancarkan atau memantulkan
cahaya, kemudian cahaya tersebut masuk ke dalam mata kita.
Pendapat terakhir ini sampai sekarang masih diterima
kebenarannya.
KLASIFIKASI
• Optika Geometri
Mempelajari sifat-sifat perambatan cahaya
seperti pemantulan, pembiasan, serta prinsip
jalannya sinar-sinar.
• Optika Fisik
Menghitung ciri-ciri fisik dari cahaya
Pembentukan Bayangan Pada Mata

Mata bisa melihat benda jika cahaya yang dipantulkan benda


sampai pada mata dengan cukup, kemudian lensa mata akan
membentuk bayangan yang bersifat nyata, terbalik dan
diperkecil pada retina
Lensa Sferis
Lensa sferis penting sekali dalam biooptik. Kacamata bantu yang kita
gunakan biasanya merupakan jenis lensa ini. Sferis adalah bentuk bola. Jadi lensa
sferis adalah lensa yang memiliki bentuk irisan bola baik cembung pada bagian
luar maupun cembung pada bagian dalam.

Gambar: Lensa sferis merupakan irisan bola


• Ada beberapa macam lensa sferis, yaitu:

1. Lensa konveks/lensa cembung/lensa positif/lensa konvergen


(mengumpulkan berkas sinar), yang terdiri atas:
- Lensa Bikonveks (cembung ganda)
- Lensa Plankonveks (cembung datar)
- Konkaf Konveks (cembung cekung)

2. Lensa konkaf/lensa cekung/lensas negatif/lensa divergen


(menyebarkan berkas sinar), yang terdiri atas:
- Lensa Bikonkaf (cekung ganda)
- Lensa Plankonkaf (cekung datar)
- Konveks Konkaf (cekung cembung)
Mata
Ada 3 komponen dasar penglihatan

- Mata memfokuskan bayangan pada retina


- Sistem syaraf mata memberi informasi ke otak
- Korteks penglihatan menganalisis pengelihatan.
Otot Bola Mata

1. m. rectus medialis – menarik bola mata ke dalam


2. m. rectus lateralis – menarik bola mata ke samping
3. m. rectus superior – menarik bola mata ke atas
4. m. rectus inferior – menarik bola mata ke bawah
5. m. obligus inferior – memutar bola mata ke samping atas
6. m. obligus superior – memutar bola mata ke samping bawah
VISUS
• Nilai kebalikan sudut (dalam menit) terkecil di
mana sebuah benda masih dapat dilihat dan
dapat dibedakan.
• Visus memberi pengertian tentang optik, dan
memberi keterangan mengenai baik buruknya
fungsi mata secara keseluruhan.
Ketajaman Penglihatan (Visual Acuity)

 Definisi : nilai kebaikan sudut terkecil dimana sebuah


benda masih kelihatan dan dapat dibedakan .
 Di klinik → visus , di fisika → resolusi mata
 Secara matematik visus dinyatakan dengan :
V=d/D dengan
d : jarak yang dilihat penderita
D : jarak yg dapat dilihat oleh
mata normal
Contoh : V = 20/30 ini berarti penderita dapat membaca
huruf pada jarak 20 ft, sedangkan bagi mata normal pada
jarak 30 ft.
Medan Penglihatan
Untuk mengetahui besar kecilnya medan
penglihatan seseorang dipergunakan alat
Perimeter. Dengan alat ini diperoleh medan
penglihatan vertikal 130º, sedangkan
medan penglihatan horizontal 155º.
Medan Penglihatan
Mata kita dapat melihat kearah horisontal secara maksimal dan dapat melihat
ke arah vertikal secara maksimal di sebut Medan Penglihatan. Untuk
mengetahui besar/kecilnya medan penglihatan di gunakan alat “parimeter”.
Dengan alat parimeter medan penglihatan vertikal 1300, Sedangkan medan
penglihatan horisontal + 1550.
Tanggap Cahaya

Bagian mata yang tanggap cahaya adalah retina. Ada


dua tipe fotoreseptor :
• Rod Cells : Jumlah sel terbanyak, berfungsi untuk
penglihatan peripheral dan saat malam, persepsi
terhadap cahaya dan kegelapan, gerakan, tidak sensitif
terhadap warna
• Cone Cells : Berfungsi untuk penglihatan “straight
ahead”, persepsi warna dan ketajaman atau detail.
Teori Tanggap Warna
 Menurut Lamonov, Young H (1964)

Kurva kepekaan spektrum kone biru, hijau dan merah

- Kone biru peka terhadap λ = 400 – 500 nm → ungu, biru, dan hijau
- Kone hijau peka terhadap λ = 450 – 675 nm → biru, hijau, kuning dan merah.
- Kone merah peka terhadap λ = 400 – 700 nm → peka terhadap semua warna
Daya Akomodasi

• Dalam hal memfokuskan objek pada retina,


lensa mata memegang peranan penting.
Kemampuan lensa mata untuk memfokuskan
objek disebut daya akomodasi
• Titik terdekat di mana lensa mata
memfokuskan suatu bayangan pada retina
disebut titik dekat (punctum proksimum (+ 25
cm)
2. Daya Akomodasi Mata
s’ = tetap di retina (nyata, terbalik, diperkecil) dan s=
berubah → f = berubah (menebal/menipis) disebut daya akomodasi.
- Benda dekat lensa mata menebal,
titik dekat mata normal 25 cm.
- Benda jauh lensa mata menipis, titik jauh
mata normal tak terhingga.

Mata normal ( emertropi) memiliki kedua persyratan di atas . Karena


suatu hal lensa mata tidak dapat menebal atau menipis →
penyimpangan penglihatan (cacat mata). Cacat mata ada 3 macam :
myopi, hypermetropi dan presbiopi
Daya Akomodasi
Penyimpangan Penglihatan

a. Myopi (rabun jauh/penglihatan dekat)


- lensa mata tidak dapat menipis →
tidak dapat melihat jauh (bayangan
jatuh didepan retina).
- teknik koreksi : menggunakan lensa negatif.
b. Hypermetropi (rabun dekat/penglihatan jauh)
- Lensa mata tidak dapat menebal → tidak
dapat melihat dekat (bayangan jatuh di delakang retina).
- Teknik koreksi : menggunakan lensa positif.
c. Presbiopi (berkurangnya daya penglihatan mata)
- lensa mata tidak dapat menebal atau menipis (tidak dapat
melihat dekat atau jauh).
- Teknik koreksi : menggunakan lensa rangkap ( + dan - )
Jenis-jenis Mata &
Teknik Koreksi
• EMETROP
Myopia
Hipermetropia
Astigmatisme

Anda mungkin juga menyukai