Dahulu orang beranggapan bahwa benda di sekitar kita dapat terlihat oleh mata kita
karena mata mengeluarkan sinar-sinar penglihatan. Anggapan ini didukung oleh Plato
dan Euclides.
Pendapat tersebut akhirnya ditentang oleh Aristoteles karena pada kenyataannya kita
tidak bisa melihat dalam kegelapan.
Selanjutnya pada abad pertengahan Alhazan dari Mesir berpendapat bahwa benda-
benda dapat kita lihat karena benda-benda tersebut memancarkan atau
memantulkan cahaya, kemudian cahaya tersebut masuk ke dalam mata kita.
Pendapat terakhir ini sampai sekarang masih diterima kebenarannya.
Alat Optik Mata
Bagian-bagian mata:
1. Retina Tempat jatuhnya bayangan benda
2. Iris Pemberi warna pd mata, pengatur besar kecilnya lubang pupil
3. Kornea Menerima rangsang cahaya dan melindungi bagian dalam
4. Pupil Lubang tempat masuknya cahaya yang berfungsi mengatur intensitas cahaya
sehingga tidak silau.
5. Lensa mata (cembung)Bagian yang berfungsi membiaskan sinar yangmasuk.
6. Otot Siliar :yaitu otot yang berada di sekitar lensa mata yang berfungsiuntuk mengatur
ketebalan dan pipih nya lensa mata.
7. Cairan aqueous yang berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk sehingga
terfokus ke lensa mata
8. Cairan vitreous:cairan yang mengisi ruang kosong antara lensadan retina yang berfungsi
sebangai penyokong retina dan menjaga bentuk bola mata.Benda di depan mata akan
terlihat bila bayangannya jatuh di retina.Sifat bayangannya nyata, terbalik, diperkecil
Daya Akomodasi Mata
Daya akomodasi mata adalah kemampuan lensa mata untuk menyembung ketika melihat
dekat dan memipih ketika melihat jauh.
Titik jauh adalah jarak terjauh yang masih dapat dilihat mata dalam keadaanmemipih
(tanpa akomodasi), untuk mata normal PR= ∞ (tak terhingga/infinity.
b. Titik Dekat
Titik dekat adalah jarak terdekat yang masih dapat dilihat mata dalamkeadaan
menyembung (akomodasi maksimum), untuk mata normal PP=25cm.
c. Akomodasi Maksimum
Titik dekat adalah jarak terdekat yang masih dapat dilihat mata dalamkeadaan
menyembung (akomodasi maksimum), untuk mata normal PP=25cm.
d. Tanpa Akomodasi
Tanpa akomodasi adalah keadaan lensa mata yang paling pipih ketikamelihat jauh
Korelasi antara jarak titik dekat dengan berbagai usia
10 >>>>> 7
20 >>>>> 10
30 >>>>> 14
40 >>>>> 22
50 >>>>> 40
60 >>>>> 200
Jarak terdekat dari benda agar masih dapat dilihat dengan jelas dikatakan benda terletak
pada “titik dekat” punktum proksimum. Jarak punktum proksimum terhadap mata
dinyatakan P(dalam meter) maka disebut Ap (akisal proksimum); pada saat ini mata
Ac = Ap – Ar
Bertambah jauhnya titik dekat akibat umur disebut mata presbiop. Presbiop ini bukan
merupakan cacat penglihatan. Ada satu dari sekian jumlah orang tidak mempunyai lensa
Pembiasan cahaya adalah peristiwa pembelokan cahaya jika media yang dilalui oleh
cahaya berlainan. Pembiasan cahaya pada lensa sferis memiliki kaidah sebagai
berikut:
1. Sinar sejajar sumbu utama (dari jarak tak terhingga) dibiaskan melalui titik focus
lensa
3. Sinar melalui pusat lensa tidak dibiaskan Ilustrasi penerapan kaidah di atas pada
lensa cembung dan lensa cekung adalah sebagai berikut:
Sifat bayangan pada lensa cembung adalah nyata dan terbalik, sedangkan
sifat bayangan pada lensa cekung adalah maya (semu) dan tegak.
Perhatikan juga bahwa berkas cahaya pada lensa cembung konvergen
(mengumpul), sedangkan pada lensa cekung divergen (menyebar).
Hubungan antara jarak fokus, jarak benda dan jarak bayangan
Hubungan antara jarak fokus, jarak benda dan jarak bayangan diformulasikan sebagai
berikut:
Keterangan:
F = jarak fokus
S = jarak benda
S’ = jarak bayangan
Contoh:
Sebuah benda diletakkan 2 meter di depan lensa positif dengan jarak fokus 10 cm.
Dengan demikian berapakah jarak bayangan yang dihasilkan?
Penyelesaaian:
Diketahui:
S=2m
f = 10 cm = 0,1 m
Ditanyakan : S’ …?
Jawab:
1/f = 1/S + 1/S’
1/S’ = 1/f – 1/S
= 1/0,1 – 1 /2 m
= 1/0,1 x 20/20 – 1/2 m
= 20/2 – 1 /2 m
= 19/2 m
S’ = 2/19 m = 0,11 m
Penyimpangan Penglihatan dan Teknik Koreksi
Mata yang mempunyai titik jauh terhingga akan memberi bayangan benda secara tajam
pada selaput retina disebut mata emetropia (mata normal).
Sedangkan mata yang mempunyai titik jauh yang bukan tak terhingga disebut mata
ametropia.
Mata Ametropia mempunyai dua bentuk:
•Miopia (Penglihatan Dekat)
•Hipermetropia (Penglihatan Jauh)
Miopia
Rabun Jauh(Miopia)
Rabun jauh adalah mata yang tidak dapat melihat benda dengan jelas pada jarak jauh.
Memiliki titik dekat PP = 25 cm, tetapi titik jauhnya terletak pada jarak tertentu, yaitu PR <
∞. Bayangan jatuh didepan retina.
Hipermetropia (rabun dekat)
adalah mata yang tidak dapat melihat pada jarak dekat PP > 25, tetapi normal
melihat jauh PR = ∞ (tak terhingga /infinity), halini disebabkan lensa mata
terlalu pipih, atau jarak lensa ke retina terlalu dekat
Astigmatisme
Astigmatisme adalah kondisi yang ditandai dengan pembiasan cahaya tidak difokuskan
pada satu titik, melainkan pada satu bidang. Hal ini disebabkan oleh elemen optis mata
yang tidak sferis melainkan oval (sumbu yang saling tegak lurus memiliki panjang
berbeda). Koreksi pada kelainan ini adalah dengan menggunakan lensa silindris.
presbiopia (mata tua)
Pada mata presbiopia bermasalah untuk melihat jauh dan dekat. untuk
itu penderita dianjurkan memakai kaca mata bivokal (kacamata
berfungsi rangkap).
Ketajaman Mata (visus)
Ketajaman penglihatan atau visus adalah kemampuan mata untuk
melihat 2 titik terpisah sebagai 2 titik terpisah pada sudut pandangan
tertentu. Jika dari 2 titik terpisah masing-masing ditarik garis lurus
menuju mata kita maka 2 garis yang dihasilkan akan membentuk sudut
pada mata kita yang disebut dengan sudut pandangan.
Salah satu kemampuan mata adalah tanggap warna, namun mekanisme tanggap warna
Kone berbeda dengan rod dalam beberapa hal yaitu kone memberikan jawaban vang
selektif
terhadap warna, kurang sensitif terhadap cahaya dan mempunyai hubungan dengan otak
dalam kaitan ketajaman penglihatan dibandingkan dengan rod. Ahli faal Lamanov, Young
Helmholtz berpendapat ada tiga tipe kone yang tanggap terhadap tiga warna pokok yaitu:
milimikron. Ini berarti kone biru dapat menerima cahaya, ungu, biru dan hijau.
•Kone hijau
Berkemampuan menerima gelombang cahaya dengan frekuensi antara 450 dan 650
milimikron. Ini berarti kone hijau dapat mendeteksi warna biru, hijau, kuning, orange dan
merah.
•Kone merah
Dapat mendeteksi seluruh gelombang cahaya tetapi respon terhadap cahaya orange
Buta warna adalah suatu kondisi ketika sel-sel retina tidak mampu merespon warna
dengan semestinya. sel-sel kerucut di dalam retina mata mengalami kelemahan atau
kerusakan permanen.
•Trikromasi
Yaitu mata mengalami perubahan tingkat sensitivitas warna dari satu atau lebih sel
sel kerucut pada retina. Jenis buta warna inilah yang sering dialami oleh orang-
orang.
Keadaan ketika satu dari tiga sel kerucut tidak ada. Ada tiga klasifikasi turunan:
-Protanopia, sel kerucut warna merah tidak ada sehingga tingkat kecarahan warna
-Denteranopia, retina tidak memiliki sel kerucut yang peka terhadap warna hijau.
•Monokromasi
Monokromasi sebenarnya sering dianggap sebagai buta warna oleh orang umum.
Kondisi ini ditandai oelh retina mata mengalami kerusakan total dalam respon warna.
Buta warna adalah kondisi yang diturunkan secara genetik di bawah oleh kromoson X
pada perempuan, buta warna diturunkan kepada anak-anak. Ketika seseorang
mengalami buta warna, mata mereka tidak mampu menghasilkan keseluruhan pigmen
yang dibutuhkan untuk mata berfungsi dengan normal.