Bola Mata
Terdiri
dari 3 lapisan
Lapisan
dan
Lapisan
Koroid
vaskular (Uvea)
siliare
Korpus Iris
Lapisan
retina
LAPISAN PENYOKONG
Sklera
: 5/6, merupakan lapisan putih, tebal dan keras untuk melindungi dan membentuk bola mata Kornea, merupakan lapisan bening yang avaskular
KORNEA
Merupakan
media refrakta, dengan pembiasan sinar terkuat : 40 -50 dioptri Terdiri dari 5 lapis
Epitel
: terdiri dari 5 lapis sel yang saling tumpang tindih (basal, poligonal dan gepeng) Membrana Bowman : kolagen, tidak dapat regenerasi Stroma : susunan kolagen yang berupa lamella yang teranyam teratur Membrana Descement : aselular, elastik dan berkembang terus seumur hidup Endothel : berbentuk heksagonal satu lapis
Kornea
Disarafi oleh N Trigeminus (V) Sensorik dan motorik Punya 3 cabang dari gln Gasseri.
N.ophthalmicus, sensoris untuk dahi, kelopak mata atas, conjunctiva, cornea, gld.lakrimalis, corpus ciliare N.maksilaris, sensoris un tuk pipi, palpebra inferior, bibir atas, gigi atas, mucosa hidung N.mandibularis, Sensoris untuk : dagu, bibir bawah, gigi bawah, mucosa mulut, lidah bag.depan. Motorik untuk otot pengunyah
KORNEA
Cornea
keruh
cornea
UVEA
Lapisan
vaskular, bagian depan didarahi 9 arteri sedangkan bagian belakang 15 -20 buah arteri Iris berbentuk cakram dengan bagian tengah bercelah yaitu pupil. Berfungsi untuk mengatur sinar yang masuk ke dalam bola mata Warna dan lipatan iris berbeda pada tiap orang
PUPIL
Perangsangan saraf otonom simpatis >> wanita Dewasa > anak & Ortu Kaget, takut, anestesia Perangsangan saraf otonom parasimpatis Tidur, lelah, keracunan alkohol akut, morfin, rangsang kornea, iritis, hipoksia berat, skizophrenia
Pupil mengecil untuk mencegah abrasi kromatis dan untuk memperdalam fokus Anisokoria : ukuran pupil kedua mata tidak sama
Reflek pupil
Reflek
BADAN SILIER
Badan
Silier : terletak antara iris dan koroid di dalamnya terdapat 3 otot akomodasi yaitu : longitudinal, radier dan sirkular. Disarafi oleh N III (Okulomotorius): Akomodasi dan pengaturan besar pupil
Fungsi
Untuk nutrisi lensa dan cornea Untuk mengatur tekanan bola mata
Gloukoma
Lensa
Sebagai media refrakta Terbungkus capsul elastis Metabolisme diambil dari humor aquos Alat penggantungzonula zinii,melekat pada corpus ciliare yg mengandung otot ciliare untuk akomodasi Pada orang tua elastisitas lensa shg waktu lihat dekat kabur disebut Presbyopia diatasi dengan kacamata baca
AKOMODASI
Akomodasi
Otot siliaris kontraksi zonula zinii kendor lensa mencembung kekuatan optis ,bayangan dekat terfokus Akomodasi: untuk melihat dekat t.a 3 proses
Konvergensi Konstriksi pupil Pencembungan lensa
Lensa
Akomodasi: untuk melihat dekat Otot ciliaris kontraksi, permukaan lensa depan mencembung, kekuatan optis ,bayangan dekat terfokus t.a 3 proses
Kemampuan akomodasi tergantung pada umur, mulai umur 40 th kemampuan akomodasi (presbyopia), sehingga perlu kaca mata baca
Lensa
Bila keruh disebut katarak, penglihatan akan kabur Pengobatan dengan cara operasi Lensa diambil kemudian diganti dengan lensa buatan yang jernih, penderita bisa melihat lagi
Corpus vitreum
Sebagai media refrakta, terletak dibelakang lensa atau antara lensa dan retina Berupa bahan gelatin yang mengandung leukosit, transparan, transparan, konsistensi lunak mengandung 90 % air Fungsi : mempertahankan bentuk bola mata dan meneruskan sinar ke retina Mendapatkan nutrisi dari korois, badan silier dan retina melalui arteria hialuroidea.
Bila kekeruhan sedikit akan melihat benda hitam melayang (floaters). Bila keruh sekali penglihatan akan kabur, mis. Karena perdarahan.
RETINA
Membran tipis berupa jaringan saraf yang berhubungan erat dengan choroids. Choroids memberikan metabolisme pada retina luar atau sel kerucut dan batang melalui membran bruch dan epitel pigmen, sedang retina bagian dalam mendapat metabolisma dari arteria retina sentral Terdiri 3 lapis utama :
Sel kerucut dan batang (sel reseptor) Sel bipolar Sel ganglion
RETINA
Warna retina jingga, pada keadaan anemis pucat, dan merah pada hyperemi Makula lutea/bintik kuning/fovea centralis merupakan bagian retina yang paling peka terhadap cahaya, terletak sekitar temporal papil N II, bagian sentralnya sedikit menggaung
RETINA
SEGMEN LUAR : FOTOKIMIA PEKA CAHAYA SEL BATANG : RODOPSIN (SKOTOPSIN) : 125 juta sel SEL KERUCUT : PIGMEN PEKA WARNA SEDERHANA (FOTOPSIN DAN RETINAL) : 7 juta sel
FOTOKIMIA PENGLIHATAN
SEL BATANG RODOPSIN
CAHAYA
HIJAU
PUNCAK ABSORSI
535 NANOMETER
MERAH
570 NANOMETER
50
25 0
NORMAL PROTANOMALI
TRICHROMAT
BUTA WARNA
DICHROMAT
DEUTERANOPIA TRITANOPIA
MONOKROMAT
1.
Gelap Tempat gelap : Vitamin A retinal + opsin rodopsin Terang Berada di tempat yang terang sekali : banyak Fotokimia retinal dan opsin vitamin A, mengakibatkan jumlah foto kimia turun sensitifitas terhadap cahaya berkurang
Rabun senja Oleh karena kekurangan Vit A yang menyebabkan pembentukan retinal dan rodopsin yang kurang
N.Opticus
Berfungsi untuk menghantarkan impuls yang dihasilkan reseptor oleh rangsang cahaya (gelombang elektromaknetik) ke pusat penglihatan di lobus occipitalis
JALUR PENGLIHATAN
Visus perifer
Fungsi :
Lapangan pandang Orientasi sekitar , penting waktu bergerak Dengan dua mata untuk melihat tiga dimensi Glaucoma Retinitis pigmentosa Metode konfrontasi Perimeter Campimeter
Pemeriksaan dengan :
Monocular anopsia Homonim Hemianopsia Heteronim Hemianopsia Binasal Hemianopsia Bitemporal Hemianopsi
Lapangan Penglihatan
Persepsi Kedalaman
Penentuan jarak suatu obyek dengan mata
Ukuran
bayangan dari obyek yang telah dikenali pada retina Fenomena pergerakan paralaks Fenomena stereopsis
Berfungsi untuk menggerakan mata dengan fungsi ganda. Terdiri dari 6 otot
1. 2. 3.
Strabismus
Rongga Orbita
Rongga
yang berisi bola mata, dibentuk oleh 7 tulang membentuk piramid terletak pada ke 2 sisi hidung Dinding lateral membentuk sudut 450 dengan dinding medial
Prinsip optik
Prisma :
Masing masing warna akan dibiaskan pada titik fokus tersendiri. Sinar sejajar tidak dibiaskan pada satu titik
Prinsip optik
Untuk menghilangkan aberasi, lensa positif digabung dengan lensa negatif Prinsip ini digunakan pada bola mata melalui 4 jenis media refrakta (cornea,cairan humor, lensa, corpus vitreum). Keadaan ini ditiru oleh kamera yang baik untuk mendapatkan hasil foto yang tajam
Prinsip optik
Sinar sejajar akan dibiaskan oleh lensa positif dibelakang lensa sehingga mendapatkan bayangan terbalik. Kekuatan pembiasan diukur dengan dioptri 1 dioptri =
Contoh : 10 dioptri jarak fokusnya 10 cm
Prinsip optik
Sinar sejajar akan dibiaskan oleh lensa negatif menyebar dibelakang lensa sehingga fokusnya didapatkan didepan lensa. Kekuatan pembiasan diukur dengan dioptri 1 dioptri =
Contoh : 5 dioptri jarak fokusnya 20 cm
Indera penglihatan
Alat sensoris yang menerima rangsang cahaya berupa gelombang elektromaknetik dengan = 3790A - 7230A Untuk kemudahan pengukuran tajam penglihatan dianggap bahwa sinar yang datang dari jarak 5 6 m dianggap sebagai sinar yang sejajar.
Perlu
dipahami :
Indera penglihatan
Pengukuran visus
Jenis pemeriksaan visus Visus jauh dengan Optotype Minimum visibel Optotype Snellen (jarak Sudut terkecil dimana titik masih dapat pemeriksaan 6 meter) terlihat jelas ( 1 menit) Optotype Strau (jarak Minimum separabel pemeriksaan 5 meter) Sudut terkecil dimana 2 titik masih terlihat sebagai 2 titik yang terpisah ( 1 Visus dekat Dengan membaca menit) Visus perifer Minimum Legibel Sudut terkecil dimana huruf masih Dengan perimeter dapat dibaca ( 5 menit)
Dasar :
Tajam Penglihatan
Diameter konus : 3 mikron Nodal point 16 2/3 mm dibulatkan 17 mm Total indeks bias : 59 dioptri 1. Udara :1 2.Kornea : 1,38 3.Humor aquos : 1,33 4.Lensa : 1,40 5.Korpus vitreum : 1,34
NP
1 2/3 SEL
Tg = Tg Tg = 5/1000 Rad : 16 2/3 = 3/10.000 Rad = 3/10.000 x 3438 = 1.0314 dibulatkan menjadi 1
2 Rad = 360 Rad = 360 : (2 x 3.14) = 360 6.28 = 57 17 40 = 3438 1 = 60 = 360
16 2/3 mm
Optotype
BELANDA 6/60 6/40 6/30 6/24 6/18 6/15 6/12 6/9 6/7,5 6/6 AMERIKA 20/200 20/133 20/100 20/80 20/60 20/50 20/40 20/30 20/25 20/20 INGGRIS 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.4 0.5 0.6 0.8 1
Indera penglihatan
Pengukuran visus
Visus
Optotype
Snellen (jarak pemeriksaan 20 feet = 6 meter) visus normal = 6/6 Strau (jarak pemeriksaan 5 meter) visus normal = 5/5
Optotype
Diperiksa Visus
Bila
=
menghitung jari , mis 2/60 artinya ? lambaian tangan , mis 1/300 artinya ?
Dengan Dengan
Gangguan penglihatan
Penglihatan
oleh:
Refraksi
anomali, t.a :
Gangguan
Cornea Cairan Lensa Corpus
Gangguan
saraf
Refraksi Anomali
Myopia
Ialah kelainan refraksi anomali dimana sinar-sinar yang sejajar tanpa accomodasi akan dibiaskan dimuka retina.
Causa myopia :
Axis mata terlalu panjang. Lensa terlalu kedepan Index bias terlalu besar. Curvatura cornea terlalu mencembung (mis. karena keratoconus)
Myopia
JENIS-JENIS MYOPIA.
myopia tetap.
Myopia progressiva : myopia yang beratnya makin lama makin bertambah(yang umum- nya terdapat). Myopia benigna : myopia yang dapat dikoreksi sampai 5/5 Myopia maligna : myopia yang tak dapat dikoreksi sampai 5/5. Derajat myopia : Myopia ringan = myopia levis S <- 5 D. Myopia sedang = myopia moderate : 5 - 10 D. Myopia berat = myopia gravis : lebih dari 10 D
Myopia
Terapi :
Kemudian diberi kacamata minus Atau lensa kontak Atau dilakukan operasi dengan sinar laser (LASIK)
Hypermetropia
Ialah kelainan refraksi anomali dimana sinar-sinar yang sejajar tanpa accomodasi akan dibiaskan dibelakang retina.
Causa hypermetropi : Axis antero-posterior terlalu pendek (axial). Ini sebab yang terbanyak. Kelainan posisi lensa (lensa bergeser kebelakang ). Curvatura cornea terlalu datar. Index bias mata kurang dari normal.
Hypermetropia
Pembagian hypermetrop
1. 2.
Hypermetropi laten Hypertrophie manifest a. Hypertrophie manifest fakultativ b. Hypertrophie manifest yang absolut Hypermetropi total
3.
Hypermetropi laten
Ialah hypermetropia yang ditutupi oleh daya akomodasi. Penderita mengeluh sering sakit kepala o.k akomodasi terus menerus
Hypermetropi latent dapat ditemukan/diukur bila spasme m.Ciliaris dihilangkan dengan melumpuhkan otot tersebut. Jadi bila diberi cyclo-plegicum (pelumpuh m.Ciliaris),bagian yang latent menjadi manifest, bagian yang manifest bertambah.
Hypertrophie manifest
Ialah hypermetropi yang didapatkan pada pemeriksaan. Penderita mengeluh kabur. a. Hypermetrophi manifest fakultativ
Ialah hypermetrop pada orang muda dimana daya accomodasinya masih kuat. Disini hypermetropi masih dapat dikompensasi oleh daya accomodasi b.
Ialah hypermetrop pada orang tua/dewasa dimana daya accomodasinya sudah berkurang sehingga tidak dapat meng-kompensasi hypermetropnya.
Hypermetropi total
Ialah hypermetropi yang didapatkan bila lensa tidak dapat beraccomodasi misal karena tua atau karena dilumpuhkan dengan cycloplegium misal atropin. Jadi : Hypermetropi total = H manifest + H latent.
Keluhan organik pada hypermetroop. -Bila membaca lama, mata merah dan nrocos. -Sering-sering timbilen. Keterangan : -Disini ada proses inflamasi,ialah reaksi yang peranannya dipegang oleh pembuluh darah. Jadi ditempattempat yang tak ada pembuluh darah (misal di kuku dan rambut) tak akan ada inflamasi. -Tiap pemakaian aksi atau tenaga yang berlebihan memerlukan penambahan metabolisme. Pada mata yang hypermetroop, karena selalu beraccomodasi (kecuali tidur) maka timbul ketegangan yang membutuhkan energi. Maka terdapat hyperaemie yang terus menerus.Terjadi inflamasi pada tepi kelopak mata (Blepharitis). Hypermetroop juga sering disertai strabismus convergent concomitan dan mempunyai tendensi untuk glaucoma
Hypermetropia
Terapi :
Astigmatisme
Ialah keadaan dimana refraksi pada tiap bidang meridian adalah lain. Dalam satu bidang meridian, sinar-sinar sejajar dibiaskan pada satu titik, tetapi pada bidang meridian lain tidak pada titik ini
Astigmatisme
Pemeriksaan :
Untuk tentukan axis dari silinder :
Dengan Bar astigmatime
Astigmatisme
Pembagian: Astigmatisme irregulair Astigmatisma reguler Astigmatisme Simplex
Tx: K.M lensa silinder saja Tx: K.M lensa minus + silinder minus Tx: K.M lensa plus + silinder plus Tx: K.M silinder plus + silinder minus
Astgmatisme Compositus
Astigmatisme Mixtus