PAPIL EDEMA
Oleh :
I1A013016
Pembimbing :
FK UNLAM-RSUD ULIN
BANJARMASIN
September, 2018
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mata merupakan salah satu "panca indera " yang penting bagi kehidupan
kebutaan akan menyebabkan kerugian yang tidak temilai besarnya bagi seorang
gangguan penglihatan yang lama dan gangguan penglihatan yang bersifat hanya
sebentar saja. Mengenai keadaan terakhir ini, sering penderita datang untuk
berlangsung hanya sebentar ialah papil edema. Papil edema merupakan suatu
saraf optik, pengelihatan biasanya masih cukup baik pada papil edema akut.
Tampilan diskus pada papil edema tidak dapat dibedakan dari edema oleh
penyebab lain (contohnya papililtis) yang mana secara tidak spesifik diistilahkan
1
Papil edema hampir selalu timbul sebagai fenomena bilateral dan dapat
berkembang dalam beberapa jam sampai beberapa minggu. Istilah ini tidak dapat
Papil edema dapat terjadi pada usia berapa pun, kecuali pada masa bayi,
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
Papil edema adalah kongesti non inflamasi diskus optikus yang berkaitan
dengan peningkatan intrakranium.1 Papil edema merupakan edema dari papil saraf
optik akibat peningkatan tekanan intrakranial (TIK). Tampilan diskus pada papil
edema tidak dapat dibedakan dari edema oleh penyebab lain (contohnya papililtis)
yang mana secara tidak spesifik diistilahkan dengan edema diskus optikus.2
" pada pembengkakan diskus optikus dengan eievasi melebihi 2 Dioptri. Sedang
pembengkakan diskus optikus dengan elevasi lebih dari 2 Dioptri dan proses ini
disc " sering dipakai untuk menerangkan bahwa terjadi papilloedema yang berat
2. Anatomi
yang terdapat intra okuler dimana dapat dilihat melalui pemeriksaan dengan
menggunakan oftalmoskop.
3
- Bagian intra orbita sepanjang 33,00 mm
- Bagian intra kanalikuler sepanjang 6,00 mm
- Bagian intra kranial sepanjang 10,00 mm
Nervus Optikus ini muncul dari belakang bola mata (orbita) melalui
lubang pada sclera dengan diameter sekitar 1,50 mm. Sedangkan letak diskus
optikusnya berada sekitar 0,3mm di bawah dan 1,0 mm disebelah nasal fovea
sentralis.4
4
belakang melalui nervus optikus. Di kiasma optikum semua serabut dari bagian
nasal retina menyeberangi garis tengah, tempat mereka bergabung dengan serabut
– serabut yang berasal dari bagian temporal retina mata yang lain sehingga
oksipitalis.6
dapat difokuskan kearah objek yang penting dan untuk mengaktifkan refleks
5
3. Histopatologi
dibentuk oleh pia mater, acachnoud mater, dan dura mater (gambar 3).8
maksimal.
6
mekanisme peningkatan tekanan dan iskemia. Pemeriksaan patologi menunjukkan
adanya pelebaran ruang subarachnoud dan atropi dari diskus dan nervus optikus
(gambar 4). 8
dengan berbagai macam teori. Yang dapat disebutkan disini ialah 2 :Adanya
penyumbatan pada bagian belakang dari nervus optikus yang disebabkan oleh
kenaikan tekanan intrakranial.1,2 Teori ini untuk pertama kali dikemukakan oleh
Schwalbe :
7
Behr (1911, 1937) berpendapat bahwa pada saraf normal akan terjadi
karena reaksi lokal dari jaringan saraf optikus terhadap anoxaemia akibat
untuk menyatakan bahwa salah satu faktornya ialah kenaikan tekanan intra
Kenaikan Tekanan Intra Kranial :(i) Tumor Otak, terutama yang letaknya
8
(iii) absces otak.
(iv) subarachnoid/subdural haemorrhage.
(v) hydrocephallus.
Penyakit-Penyakit Pada Orbita : tumor dari nervus optikus, thyroid
5. Patofisiologi
Patofisiologi utama dari papil edema adalah adanya blokade dari transport
lambat dan cepat. Pada transport yang lambat, biasanya terjadi 0,5-3,0 mm per
hari, dan pada transport yang cepat kecepatan alirannya adalah 200-1000 mm per
hari.9,10
blokade dari aliran axoplasmik ini. Secara mekanik biasanya disebabkan karena
9
adanya tumor atau massa, sedangkan secara vaskuler dapat terjadi karena
perdarahan. Biasanya blokade mulai terjadi bila terdapat tahanan pada lamina
koroidalis atau lamina skleralis. Tekanna yang terus menerus meningkat akan
Secara kllinis, edema pada optik disk dapat pula disebabkan oleh
peningkatan tekanan vena pada atau dekat dengan lamina kribosa baik secara
diskus saraf optik. Ruang subaraknoid pada otak dilanjutkan langsung dengan
pembungkus saraf optik. Oleh karenanya, jika tekanan cairan cerebrospinal (LCS)
tidak terjadi pada kasus yang sebelumnya telah terjadi optik atropi. Pada kasus ini,
6. Manifestasi okuler
dibantu dengan direk oftalmoskopi baik dengan standart cahaya (putih) atau
10
dengan red-free light (untuk menilai nerve fiber layer). Indirect oftalmoskop
dengan lensa 20D akan menghasilkan gambaran yang lebih sterioskopis. Lensa
90D juga dapat digunakan dengan slit lamp untuk menghasilkan pembesaran yang
Berikut adalah tanda klinis edema pada optik disk secara mekanik:9,13
Sedangkan tanda klinis edema pada optik disk secara vaskuler adalah:9,13
developed/akut papil edema, kronis papil edema, dan papil edema lambat.
Perkembangan papil edema ini dapat terjadi beberapa hari hingga beberapa
minggu tergantung pada etiologinya. Biasanya edema akan mengenai optik disk
daerah superior dan inferior terlebih dahulu, setelah agak kronis (bulan hingga
11
Papil edema awal/insipien
margin tidak jelas dan kekaburan di sekitar nerve fiber layer. Pulsasi vena
dan eksudat.
12
Gambar 7. Papil Edema Akut
Adanya beberapa perdarahan, cup optik disk tampak kabur, dan disk
kehilangan axon yang kronis, serta terdapat hard eksudat di dalam optic
13
Papil edema lambat
Pada stadium ini telah terjadi atrofi optik sekunder yang merupakan
arteriol retina menyepit atau tampak sheated, dan optik disk tampak
Sedangkan gejala yang muncul pada pasien adalah gambaran dari peningkatan
tekanan intrakranial seperti nyeri kepala dan penglihatan menjadi tiba-tiba gelap
yang bersifat transien. Gejala lain yang jarang ditemukan adalah penglihatan
dibedakan karena biasanya berat dan sering disertai dengan mual dan muntah serta
adanya tekanan disekitar telinga, dan tinitus. Selain itu nyeri kepala akan
bertambah berat bila dalam posisi telentang dan pada pagi hari ketika pasien
bangun tidur dan bertambah nyeri sepanjang hari. Nyeri perlu dibedakan dengan
nyeri kepala pada IIH (biasanya berupa chronic tension-type, migren, cluster
14
Penglihatan yang tiba-tiba gelap dan bersifat transien juga spesifik pada
terjadi 3-4 detik dan sering terjadi bila pasien berubah posisi dari telentang ke
Pada keadaan akut biasanya tajam penglihatan dan penglihatan warna masih
normal, respon pupil juga masih baik dan hanya ditemukan adanya pembesaran
bintik buta, akan tetapi bila telah terjadi atrofi sekunder yang bersifat permanen,
Penglihatan yang kabur pada keadaan papil edema juga merupakan akibat dari
pembesaran bintik buta dan retinal fold atau edema; tetapi biasanya bersifat
7. Diagnosis banding
Diagnosis pembeda dari papil edema adalah edema disk yang tanpa disertai
perlu dibedakan dengan papil edema biasanya terjadi pada optik disk drusen,
(drusen akan menutup optik disk, drusen ini tampak bergumpal-gumpal sehingga
15
optik disk seperti elevasi), optik disk yang tertutup sisa hialoid dan jaringan glial,
Gejala lain Bola mata pegal; sakit sakit kepala, mual, Biasanya tidak ada;
bila digerakkan; sakit muntah, tanda fokal arteritis cranial
supraorbita atau orbita neurologic lain perlu disingkirkan
Gejala Tidak ada isokoria; Tidak ada isokoria; Tidak ada isokoria;
Pupil reaksi sinar menurun reaksi normal reaksi sinar
menurun pada sisi
infark
16
Penglihatan Biasanya menurun Normal Ketajamam
warna,ketaj bervariasi;
aman visus penurunan hebat
biasanya ditemukan
pada arteritis
8. Klasifikasi
1. Early
2.Established
17
Penglihatan kabur yang transien dapat terjadi pada satu atau kedua mata,
terjadi beberapa detik, terutama saat berdiri.
Tajam penglihatan normal atau berkurang
Diskus optikus terlihat hiperemis berat dan elevasi sedang dengan garis tepi
yang tidak jelas, dimana awalnya dapat asimetris. Optic cup dan pembuluh darah
kecil di diskustampak kabur. Terjadi sumbatan vena, dan perdarahan peripapiler
berupa flame shape,dan dapat terlihat cotton wool spots.
3. Longstanding
4. Atrophic
18
9. Manifestasi klinis dan diagnosis
a. Anamnesa1
karakteristik memburuk ketika bangun tidur, dan dapat dipicu oleh batuk dan
muntah serta dapat disertai dengan kehilangan kesadaran dan dilatasi pupil.
Gejala Visual seringkali tidak ditemukan, namun gejala-gejala berikut dapat
terjadi:
Beberapa pasien mengalami gangguan visual transient (adanya penglihatan
b. Pemeriksaan Fisik1
Pemeriksaan tanda vital, terutama tekanan darah untuk mengetahui
19
abduksi sebagai akibat sekunder dari kelumpuhan saraf kranialis
tekanan intrakranial.
Pemeriksaan fundus dengan dilatasi yang cermat harus dilakukan untuk
diskus. Tanda penting ini terjadi ketika edema lapisan serabut saraf
200 mm air.
20
Gambar 11. Fundus normal17
Gambar 12. Papiledema dengan bercak – bercak cotton wool spots (ditunjuk oleh
panah warna putih) dan perdarahan (ditunjuk oleh panah warna hitam).12
- Manifestasi lanjut
Jika papiledema terus memburuk, pembengkakkan lapisan serabut
21
Retina sensoris peripapiller dapat tumbuh secara konsentris atau,
- Manifestasi kronis
Jika papiedema menetap selama beberapa bulan, hiperemia diskus
a. Pemeriksaan laboratorium:
b. Pemeriksaan Pencitraan:
22
Neuroimaging (CT scan, MRI) otak dengan kontras harus dilakukan dalam
yang tersembunyi.
Fluorescein angiography dapat digunakan untuk membantu menegakkan
c. Pemeriksaan lain: 2
- Perimetri
Pada pemeriksaan lapang pandang umumnya menunjukkan
23
Gambar 13. Papilledema
11. Tatalaksana
bergantung pada penyebab, gejala, tanda, dan progesifitas dari masalah yang ada.
golongan karbonik anhidrase inhibitor, dan pada kasus IIH adalah penurunan berat
Bila terapi medikamentosa tidak efektif, maka dapat dilakukan optic nerve
24
dan visus (sebagai patokan adalah lapang pandang dan penglihatan warna), oleh
karena itu oftalmologis sangat berperan penting dalam menentukan tindak lanjut
terapi.9,11,14
12. Prognosis
Untuk pasien dengan etiologi tumor otak metastase, prognosisnya sangat buruk,
shunt dengan prognosis baik, pasien dengan IIH dengan terapi yang baik juga
mempunyai prognosis yang baik. Oleh karena itu konsultasi ke bagian neurologi,
yang diperlukan.2
BAB III
PENUTUP
Papil edema merupakan edema dari papil saraf optik akibat peningkatan
25
(LCS) meningkat, maka tekanannya akan diteruskan ke saraf optik, dan
Gejala yang terjadi pada pasien dengan papil edema adalah akibat
Daftar Pustaka
1. Duke Elder Sir Stewart. Parson's Diseases of the eye .Fifteenth Edition,
The English language book society and Churchill Livingstonc, Edinburg,
London and New York : 338 — 342, 1970.
26
2. Ballantyne. A.Y. and Michaelson I.C.: Textbook of the Fundus of the
Eye. Second E dition, Thc Williams and Wilkins Company, Baltimorc :
637 — 652, 1970.
5. Diunduh dari :
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/a/a2/Gray774.png.
Tanggal 13 September 2018
9. Sadun, A.A. Papil edema and raised intracranial pressure. in:.Yanoff &
Duker Ophthalmology.Boston: Mosby.3rd Edition.chapter 9.5.2009.
10. Sadun, A.A. Optic atrophy and papiledema. in: Principle and Practice of
Ophthalmology. 3rd Edition., Philadelphia: Saunders Elsevier. chapter
281. 2008.
14. Helen, V., Meyer, D., dan Savino, P.J. Papil edema. in: Neuro-
Ophtalmology Color Atlas & Synopsis of Clinical Ophtalmology.
Philadelphia: Lippicot William & Wilkins. 2nd edition.2012.page 1620.
27
16. Vaughan Daniel G, Asbury Taylor, Riordan-Eva Paul. Oftalmologi Umum.
Edisi 14. Cetakan pertama. Alih bahasa: Tambajong Jan, Pendit Brahm U.
Penerbit Widya Medika. Jakarta. 2000. Halaman: 281 – 282.
28