Anda di halaman 1dari 45

BIOOPTIK

HASMINI HAMDAN (NIM:2017 114 051)


PUTU Y. S. DJENKARI (NIM:2017 114 056)
RIAN D. TALAEN (NIM:2017 114 141)
TOMAS DJAMI (NIM:2017 114 032)
Pengertian Biooptik
Biooptik, tersusun atas kata bio dan optik. Bio
berkaitan dengan makhluk hidup/ zat hidup atau bagian
tertentu dari   makhluk hidup, Sedangkan optik dikenal
sebagai bagian ilmu fisika yang berkaitan dengan
cahaya atau berkas sinar. Secara spesifik ada klasifikasi
Optik geometrik dan optika fisik.
Optik geometrik
Berpangkal pada penjalanan cahaya pada medium secara garis
lurus. Berkas-berkas cahaya di sebut garis cahaya dan
digambar secara garis lurus. Dengan menggunakan cara
pendekatan ini dapatlah melukiskan ciri-ciri cermin dan lensa
dala bentuk matematik.
Optika fisik
Gejala cahaya seperti dispersi, interferensi dan polarisasi tidak
dapat dijelaskan melalui metode optika geometri. Gejala-gejala
ini hanya dapat dijelaskan dengan menghitung ciri-ciri fisik
dari cahaya tersebut.
LENSA

Berdasarkan bentuk permukaan maka lensa


dibagi menjadi dua :
• Lensa yang mempunyai permukaan sferis.
• Lensa yang mempunyai permukaan
silindris.
 
Pemukaan sferis ada dua macam pula yaitu :
• Lensa konvergen
Sinar sejajar yang menembus lensa akan berkumpul
menjadi bayangan nyata, juga disebut lensa positif atau
cembung.
• Lensa divergen
Sinar sejajar yang menembus lensa akan menyebar, lensa ini
disebut lensa negative atau cekung.
Lensa yang mempunyai permukaan silinder di sebut lensa
silindris. Lensa ini mempunyai fokus yang positif dan ada
pula mempunyai panjang fokus negatif.
Kesesatan lensa

Berdasarkan persamaan yang berkaitan


dengan jarak benda, jarak bayangan, jarak
fokus, radius kelengkungan lensa serta sinar-
sinar yang datang paraksial maka
kemungkinan adanya kesesatan lensa (aberasi
lensa).
Aberasi ini ada bermacam-macam :
• Aberasi sferis
• Koma
• Astigmatisma
• Kelengkungan medan (curvature of field)
• Distorsi
• Aberasi kromatis
• Aberasi sferis ( disebabkan oleh kecembungan lensa)
Sinar-sinar paraksial atau sinar-sinar di pinggir lensa membentuk bayangan P’.
aberasi ini dapat dihilngkan dengan mempergunakan diafragma yang diletakkan
di depan lensa atau dengan lensa gabungan aplanatis yang terdiri dari dua lensa
yang jenis kacanya berlainan.
• Koma
Aberasi ini terjaddi akibat tidak sanggupnya lensa membentuk bayangan dari
sinar di tengah-tengah dan sinar tepi. Berbeda dengan aberasi sferis pada aberasi
koma sebuah titik benda kan terbentuk bayangan seperti bintang berekor, gejala
koma ini tidak dapat diperbaiki dengan diafragma.
• Astigmatisma
Astigmatisma merupakan suatu sesatan lensa yang disebabkan oleh suatu titik
benda membentuk sudut besar dengan sumbu sehingga bayangan yang terbentuk
ada dua yaitu primer dan sekunder.
Apabila sudut sumbu dengan titik benda relatif kecil kemungkinan besar akan
berbentuk koma.
• Kelengkungan medan
Bayangan yang dibentuk oleh lensa pada layar letaknya tidak dalam satu
bidang datar melainkan bidang lengkung. Peristiwa ini disebut
lengkungan medan atau lengkungan bidang bayangan.
• Distorsi
Distorsi atau gejala terbentuknya bayangan palsu. Terjadinya bayangan
palsu ini oleh karena di depan atau di belakang lensa diletakkan
diafragma atau cela. Benda berbentuk kisi akan tampak bayangan
berbentuk tong atau berbentuk bantal.
• Aberasi kromatis
Prinsip dasar terjadi aberasi kromatis oleh karena fokus lensa berbeda-
beda untuk tiap-tiap warna. Akibatnya bayangan yang terbentuk akan
tampak berbagai jarak dari lensa.
Ada dua macam aberasi kromatis yaitu :
•Aberasi kromatis aksial/longitudinal:
perubahan jarak bayangan sesuai dengan
indeks bias.
•Aberasi kromatis lateral : perubahan
aberasi dalam ukuran bayangan
MATA
Ada tiga komponen pada pengindraan penglihatan :
• Mata memfokuskan bayangan pada retina.
• Sistem syaraf mata yang memberi informasi ke otak.
• Korteks penglihatan salah satu bagian yang
menganalisa penglihatan tersebut.
Alat optik mata
Keterangan bagian-bagian mata :
• Retina :
Terdapat rod atau batang dan kones atau kerucut : funsi rod untuk melihat pada malam
hari sedangkan kones untuk melihat pada siang hari. Dari retina ini akan dilanjutkan ke
syaraf optikus.
• Fovea sentralis :
Daerah cekung yang berukuran 0,25 mm di tengah0tengah terdapat makula lutea (bintik
kuning)
• Kornea dan lensa :
Kornea merupakan lapisan mata paling depan dan berfungsi mengfokuskan benda
dengan cara rafraksi, tebalnya 0,5 mm sedangkan lensa terdiri dari Kristal mempunyai
duan permukaan dengan jari-jari kelengkungan 7,8 mm fungsinya adalah
mengfokuskan objek pada berbagai jarak.
• Pupil
Di tengah-tengah iris terdapat pupil yang funsinya mengatur cahaya masuk. Apabila
terang cahaya pupil menguncup demikian sebaliknya.
Sistem optik mata serupa dengan kamera TV bahkan lebih mahal oleh
karena :
• Mata bisa mengamati obejek dengan sudut yang sangat besar.
• Tiap mata mempunyi kelompak mata da nada cairan lubrikasi.
• Dalam satu detik dapat memfokuskan objek yang berjarak 20 cm.
• Mata sangat efektif pada intensitas cahaya : 1.
• Diafragma mata di atur sacara otomatis oleh iris.
• Kornea terdiri dari sel-sel hidup namun tidak mendapat vaskularisasi.
• Tekanan bola mata di atur secara otomatis sehingga mencapai 20 mm Hg.
• Tiap mata di lindungi oleh tulang.
• Bayangan yang terbentuk oleh mata akan diteruskan ke otak.
• Bola mata dilengkapi dengan otot-otot mata yang mengatur gerakan bola
mata (m=musculus=otot).
Ada 6 otot :
• m. rectus medialis : menarik mata ke dalam.
• m. rectus lateralis : menarik matake samping.
• m. rectus superior : menarik mata ke atas.
• m. rectus inferior : menarik mata ke bawah.
• m. obligus inferior : memutar ke samping atas.
• m. obligus superior :memutar ke samping dalam.
Kelumpuhan salah satu otak mata akan timbul gejala yang di
sebut strabismus (mata juling)
Ada tiga macam strabismus yaitu strabismus horizontal, vertikal, dan torsional .
Daya akomodasi
Dalam hal memfokuskan objek pada retina, lensa mata
memegang peranan penting. Kornea mempunyai fungsi
memfokuskan objek secara tetap, demikian pula bola mata
(diameter bola mata 20-23 mm). kemampuan lensa mata untuk
memfokuskan objek di sebut daya akomodasi. Selama mata
melihat jauh, tidak terjadi akomodasi. Makin dekat benda yang
di lihat semakin kuat mata atau lensa berakomodasi. Daya
akomodasi ini tergantung kepada umur. Usia semakin tua daya
akomodasi semakin menurun. Hal ini disebabkan kekenyalan
lensa atau elastisitas lensa semakin berkurang.
Penyimpangan penglihatan dan teknik koreksi

Mata yang mempunyai titik jauh atau punktum remotum


terhingga akan memberi bayangan benda secara tajam pada
selaput retina, dikatakan mata emetropia. Sedangkan mata
yang mempunyai titik jauh yang bukan tak terhingga, mata
demikian di sebut mata ametropia.
Mata emetropia mempunyai punktum proksimum sekitar 25
cm, disebut mata normal, sedangkan mata emetropia yang
mempunyai punktum proksimum lebih dari 25 cm disebut
mata presbiopia.
Mata ametropia mempunyai dua bentuk :
• Miopia ( penglihatan dekat)
Mata ametropia yang mempunyai P dan r terlalu kecil disebut mata myopia.
Mata myopia ini bentuk mata terlalu lonjong maka benda berjauhan tak
terhingga akan tergambar tajam didepan retina. Mata seperti ini dapat melihat
tajam benda pada titik dekat tanpa akomodasi. Dengan akomodasi kuat akan
terlihat benda yang lebih dekat lagi.
• Hipermetropia (penglihatan jauh)
Mata ametropia yang mepunyai P dan r terlalu besar dikatakan hipermetropia.
Kalau diperhatikan bola mata hipermetropia maka akan terlihat bola mata
yang agak gepeng dari normal. Mata yang demikian itu tanpa akomodasi
bayangan tak terhingga akan terletak di belakang retina, tetapi kadang kala
dengan akomodasi akan terlihat bend yang jauh tak terhingga secara tajam
bahkan dapat melihat benda-benda berada dekat di depan mata.
Teknik koreksi
Setelah melalui pemeriksaan dokter
mata dengan seksama maka
ditentukan apakah penderita
menderita presbyopia, hipermtropia,
myopia, astigmatisma atau campuran
(presbyopia dan myopia).
• Mata presbyopia
Pada mata presbyopia tidak ada masalah untuk melihat jauh. Yang menjadi masalah
adalah melihat dekat, untuk itu penderita dianjurkan memakai kaca mata positif.
• Mata hipermetropia
Mata demikian kemampuan melihat jauh dan dekat terganggu di mana punktum
proksimum dan punktum remotum yang terlalu jauh sehingga dianjurkan memakai
kaca mata positif.
• Mata myopia
Pada mata myopia, kemampuan melihat dekat dan jauh terganggu oleh karena letak
punktum proksimum dan punktum remotum tang terlalu dekat sehingga dianjurka
memakai kaca mata negatif.
• Mata astigmatisme
Penderita yang mengalami mata astigmatisma kan terganggu penglihatannya tidak
dalam segala arah, sehingga penderita ini dianjurkan memakai kaca mata silindris
atau kaca mata toroidal.
Untuk dapat menemukan astigmatisma dipergunakan gambar
yang tercantum di bawah ini.
Penderita astigmatisma dengan satu mata akan melihat garis
dalam satu arah lebih jelas dari pada ke arah yang berlawanan.
• Campuran
Ada penderitan yang matanya sekaligus mengalami
presbiop dan miop, maka mempunyai punktum
proksimum yang letaknya terlalu jauh dan punktum
remotum terlalu kecil, penderitan demikian memakai
kaca mata rangkap yaitu kaca mata bifokal (negative
diatas positif di bawah).
Pada penderita yang hanya menderita prebiopia, myopia
atau hipermetropia tanpa astigmatisma hanya memakai
kaca mata berlensa sferis.
Ketajaman penglihatan (visual acuity)
Ketajaman penglihatan digunakan untuk menentukan penggunakan kaca
mata, di klinik di kenal dengan nama visus. Tapi bagi seorang ahli fisika
ketajaman penglihatan ini disebut resolusi mata.
Visus penderita bukan saja memberi pengertian tentang optiknya (kaca
mata) tetapi mempunyai arti yang lebih luas yaitu memeri keterangan
tentang baik buruknya fungsi mata keseluruhannya. Oleh karena itu
definisi visus adalah : nilai kebalikan sudut (dalam menit) terkecil di
mana sebuah benda masih kelihatan dan dapat dibedakan.
Pada penentuan visus, para ahli mata mempergunakan kartu snellen,
dengan berbagai ukuran huruf dan jarak yang sudah ditentukan.
Misalkan mata normal pada waktu diperiksa diperoleh 20/40 berarti
penderitan dapat membaca huruf pada 20 ft sedangkan bagi mata
normal dapat membaca pada jarak 40 ft, (20 ft= 4 meter).
Penggunaan kartu snellen ini, kualitasnya kadang-kadang
meragukan oleh karena huruf yang sama besarnya mempunyai
derajat kesukaran yang berbeda, demikian pula huruf dengan
ukuran berbeda kadang-kadang tidak sama bentknya. Untuk
menghindari kelemahan-kelemahan itu telah diciptakan “kartu
cincin landolt”.
Kartu ini mempunyai sejumlah cincin berlubang, diatur
berderet yang sama besar, dengan lubang yang arahnya ke
atas, ke bawah, ke kiri, dan ke kanan.
Dari atas ke bawah cincin
itu di atur agar lubangnya
mengecil secara
berangsur-angsur.
Penderita di suruh
menunjukan deretan cincin
tersebut hingga cinci
terkecil tanpa salah. Angka
visus ini di dapat dengan
menghitung sudut di mana
cincin landolt itu diamati.
Misalnya penderita
menunjukan cincin landolt
tanpa salah pada 0,8 mm
jarak 4 meter.
Medan penglihatan
Untuk mengetahui besar
kecilnya medan penglihatan
seseorang dipergunakan “alat
perimeter”.
Dengan alat ini diperoleh
penglihatan vertikal = ,
sedangkan medan penglihatan
horizontal = .
Tanggapan cahaya Distriusi rod dan kone pada retina.
• Kone (kerucut)
Bagian mata yang
tanggap cahaya adalah Tiap mata mempunyai 6,5 juta kone yang berfungsi
untuk melihat siang hari dan di sebut fotopik.
retina. Ada dua tipe
Melalui kone kita dapat mengenal berbagai warna,
fotoreseptor pada retina tetapi kone tidak sensitive terhadap semua warna, ia
yaitu rod (batang) dan hanya sensitif terhadap warna kuning, hijau,
kone (kerucut). (panjang gelombang 550 nm). Kone terdpat terutama
pada fovea sentralis.
Rod dan kone tidak
• Rod (batang)
terletak pada permukaan
Dipergunakan pada waktu malam atau disebut
retina melainkan beberapa penglihatan skotopik, dan merupakan ketajaman
lapis di belakang jaringan penglihatan dan depergunakan untuk melihat ke
syaraf. samping. Setiap mata ada 120 juta batang. Distribusi
pada retina tidak merata, pada sudut terdapat
kepadatan yang maksimal. Batang ini sangat peka
terhadap cahaya biru, hijau (510 nm).
CAHAYA
Bab-bab terdahulu telah dibahas bahwa cahaya dapat bersifat
gelombang dan partikel. Cahaya sendiri pada hakekatnya tidak
dapat dilihat, kesan adanya cahaya apabila cahaya tersebuut
mengenai benda.
Melalui pendekatan cahay sebagai gelombang dan partikel
maka peristiwa refraksi, difraksi, dispersi dan refleksi dapat
dijelaskan dengan teori gelombang sedangkan sedangkan
peristiwa panas yang di timbulkan oleh cahaya hanya dapat
dijelaskan melalui foton kwantum atau partikel.
Secara garis besar sumber cahaya dapat di bagi dalam dua
macam :
• Cahaya alam (Natural lighting)
Yang termasuk dalam cahaya alam adalah cahaya matahari
yang merupakan sumber cahaya utama dan dominan.
Adapun cahaya matahari tergantung kepada waktu siang hari,
musim, cuaca berawan atau tidak.
• Cahaya yang artifisial (cahaya buatan)
Cahaya buatan ini meliputi cahaya listrik (cahaya fluoresen),
cahaya gas, lampu minyak dan lilin. Cahaya buatan ini sebagai
sarana pelengkap untuk penerangan ruangan dan sebagainya
Sifat sumber cahaya
Sumber cahaya dari
cahaya buatan
dipergunakan untuk
penerangan ruangan
yang berbeda
dengan cahaya
matahari dalam hal
panjang gelombang
Fotometri dan satuan
Fotometri ialah ilmu yang membicarakan tentang pengukuran cahaya. Ada beberapa
kwanitas cahaya yaitu :
• Kuantum cahaya (I)
Kuat cahaya atau intensitas cahaya (I) ialah jumlah arus cahaya yang dipancarkan dari
sumber cahaya tiap satuan sudut ruang.
• Arus cahaya (=Fluks cahaya=F)
Banyaknya tenaga cahaya yang dipancarkan dari sumber cahaya tiap satu satuan waktu.
• Kuat penerangan (E)
Jumlah arus cahaya tiap satuan luas.
• Terang cahaya ( e )
Besar kuat cahaya tiap dari luas permukaan sumber cahaya yang dilihat (kalau sumber
cahaya berupa bola maka luas permukaan yang dilihat berupa luas lingkaran).
Alat pengukur cahaya

Sehubungan dengan pengertian kuat cahaya, arus cahaya, kuat


penerangan terang cahaya maka dibuatnya alat-alat yang berkaitan
dengan pengertian tersebut.
Alat pengukur kuat cahaya :
• Fotometer sederhana
• Fotometer buatan lummer dan brodhun
Hubungan gelombang cahaya
dengan gelombang
elektromagnetik

Cahaya yang melewati


prisma akan dibiaskan
(direfraksi) dan diuraikan
(dispersi) menjadi tujuh
warna seperti terlihat
pada pelangi
(merah,jingga,kuning,hija
u,biru,nila, dan ungu).
Lanjutan warna merah
adalah merah infra dan
lanjutan dari ungu adalah
ungu ultra.
Secara garis besar gelombang cahaya ini dibagi atas tiga
bagian yaitu :
• Ungu ultra yang mempunyai panjang gelombang antara 100-
400 nm ( 1 nm = meter). Ungu ultra ini dapat di bagi
menjadi sub bagian berdasarkan efek radiasi dan berdasarkan
efek biologis.
• Sinar tampak (visible light) mempunyai panjang gelombang
antara 400-700 nm
• Sinar merah infra (I.R) dengan panjang gelombang antara
700nm lebih. Merah infra menempati daerah dalam spektrum
elektromagnetik antara sinar tampak dan gelombang
mikromagnetik antara sinar tampak dan gelombang mikro
(micro wave).
Penggunaan sinar dalam bidang kedokteran

Sinar sangat berguna dalam bidang kedokteran baik sebagai pembantu


dalam memperoleh informasi maupun sebagai terapi. Demikian pula
sinar berkaitan dengan ketajaman penglihatan. Sebagai contoh, lampu
operasi. Lampu ini dipakai pada waktu operasi. Dengan bantuan
cermin cekung untuk memperoleh sinar yang benderang.

 
Berikut penggunaan sinar menurut panjang gelombang.

Sinar tampak
Sinar tampak digunakan untuk mengetahui secara
langsung apakah bagian-bagian tubuh baik luar
maupun dalam mengalami suatu kelainan.
-Transilluminasi
Transilluminasi yaitu transmisi cahaya melalui jaringan tubuh untuk
mengetahui apakah ada gejala hidrosefalus (kepala mengandung cairan
oleh karena belum sempurna pembentukan tulang tengkorak) atau ada
kelainan di dalam tubuh.
-Endoskop
Alat yang dipergunakan untuk melihat ruang di dalam tubuh. Alat ini
terdiri dari fiberglas, lampu. Sinar-sinar yang melalui fiberglas akan
dipantulkan secara sempurna sehingga gambaran di dalam tubuh dapat
terlihat dengan mudah. Di samping itu fiberglas mudah dibengkokkan.
• Sistoskop
Prinsip sama dengan endoskop. Alat yang
dipergunakan untuk melihat struktur di dalam
kandung kencing.
• Protoskop
Prinsip sama dengan endoskop, diperuntukkan
untuk melihat struktur rectum (dubur).
• Bronkhoskop
Alat ini untuk melihat bronkhus paru-paru.
• Ungu ultra
Sinar ungu ultra mempunyai efek fisik, kimia dan biologis, di
sampingitu sinar ungu ultra dipakai untuk sterilisasi oleh karena
mempunyai sifat bakterisid. Sinar ungu ultra mempunyai efek terhadap
kulit yaitu dalam hal pembentukan vitamin D.
• Merah infra merah
Merah infra dihasilka oleh lampu berfilter merah dengan daya 250 watt,
750 watt, sinar matahari, emisi lampu pijar, lampu fluoresen dan
temperatur dari komponen listrik.
• Sinar biru
Energy sinar diserap oleh molekul tertentu secara selektif. Berdasarkan
sifat ini maka pada tahun 1958 telah diusahakan fototerapi dengan sinar
biru (-450 nm) terhadap penderita penyakit kuning.
LASER
Laser merupakan singkatan dari light amplification by stimulated
emission of radiation. Yang berarti menghasilkan sumber cahaya
dengan intensitas cahaya yang besar dan fase koheren. Dasar teori laser
mula-mula dicetuskan oleh Albert Einstein (1917). Hingga tahun 1960
T.H Maiman memproduksi sinar laser dari suatu Kristal ruby.
Pada tahun 1960 para ahli banyak membuat dengan mempergunakan
gas, zat cair dan solid sebagai material laser.
Sinar laser merupakan sumber cahaya yang diemisi sebagai berkas
cahaya yang monokhromatis yang masing-masing gelombang dalam
satu fase bersama-sama dengan berkas cahaya lainnya yang berdekatan
(cahaya koheren) dan parallel.
Macam-macam laser
• Laser pn junction.
Belum banyak digunakan, beroperasi pada daerah merah dengan kepdatan arus A/
atau lebih, serta pulsa 10-100 ns (nano second)
• Laser HeNe
• Beroperasi pada daerah merah dengan spectrum 633 nm. Laser ini bekerja
melalui suatu tekanan yang rendah serupa dengan neon dengan daya 100 mW.
• Laser argon
Memberi tingkat daya kontinyu yang tinggi (1-15 W) dengan spectrum 515 nm.
Kegunaanya : untuk foto coagulase pembuluh darah di dalam mata penderita yang
mengalami diabetes retinophaty.
• Laser
Memberi daya 50-500 W. Dipakai untuk memotong plastik logam setebal 1 cm.
• Laser solid state
Laser solid state
Ada dua macam
yaitu :
Laser rubi (ImJ) bekerja
dengaan spektrum 693 nm
pada daerah merah.
Laser Nd : YAG ( Neodymium
in yttrium aluminium garnet)
mempunyai daya 2 W/mm
dengan spectrum 1.064 nm
pada daerah merah infra.
Penggunaan laser
• Pada beberapa penyakit mata, sinar laser digunakan secara rutin untuk
koagulasi darah dan memblokir pembuluh darah vena.
• Dalam penggunaan sinar laser sebagai foto koagulasi harus diketahui
minimum reaksi dose (MRD) misalnya MRD untuk penembakan pada retina
sebesar 50 um yaitu kira-kira 2,4 mJ selama 0,25 detik. Untuk foto koagulase
penyinaran dapat 10 sampai 50 kali MRD .
• Selain penggunaan laser sebagai foto koagulase, laser juga dipakai untuk
memperoleh bayangan tiga dimensi yang di kenal sebagai holography.
• Kadangkala laser digunakan pula untuk pengobatan pada beberapa tipe
kanker.
Akibat penggunaan laser :
• Kerusakan jaringan dapat terjadi oleh karena menggunakan sinar laser pada
jaringan mencapai C.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai